• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Subjek Penelitian adalah pendidik dan peserta didik kelas IV SDN. 11 laki-laki dan 7 perempuan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Subjek Penelitian adalah pendidik dan peserta didik kelas IV SDN. 11 laki-laki dan 7 perempuan."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 62 Batu Hampar Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam.

2. Subjek Penelitian adalah pendidik dan peserta didik kelas IV SDN 62 Batu Hampar, dengan jumlah siswa 18 orang, yang terdiri dari 11 laki-laki dan 7 perempuan.

3. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017.

B.Rancangan Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Bentuk penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini berkenaan dengan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran pada satu kelas. Prosedur pelaksanaan penelitian ini mengikuti prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan secara umum. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Suyanto, “Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional”. 1

(2)

Penelitian ini dilakukan berdasarkan perencanaan sebelumnya oleh pendidik kelas terhadap kekurangan-kekurangan yang dirasakan selama ini dalam pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri 62 Batu Hampar Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Penelitian tindakan kelas ini penulis lakukan dengan berkolaborasi dengan pendidik kelas IV SDN 62 Batu Hampar.

2. Alur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis melaksanakan sebanyak dua siklus dengan kompetensi dasar menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkunganya. jika pada siklus I materi yang diajarkan belum mencapai indikator keberhasilan, maka dilanjutkan ke siklus II dengan materi yang berbeda tetapi masih dalam kompetensi dasar yang sama. Alur penelitian tindakan dapat dilihat pada bagan 3.1 berikut ini :

(3)

Bagan. 3.1 Alur Penelitian Tindakan Perencanaan I Tindakan dan pengamatan Siklus I Refleksi I Rencana Pembelajaran I 1. Persiapan pembelajaran 2. Penyajian materi

3. Kegiatan belajar dengan strategi debat aktif 4. Menyimpulkan materi hasil debat aktif 5. Penilaian hasil belajar (evaluasi)

Diskusi Belum Berhasil Tindakan dan pengamatan Siklus II Refleksi II 1. Persiapan pembelajaran 2. Penyajian materi

3. Kegiatan belajar dengan strategi debat aktif

4. Menyimpulkan materi hasil debat aktif 5. Penilaian hasil belajar (evaluasi)

Diskusi Berhasil

Laporan Studi pendahuluan observasi latar SD, pendidik dan proses

pembelajaran PKn

(4)

3. Prosedur Penelitian

a).Perencanaan

Sesuai dengan rumusan masalah hasil studi pendahuluan, penulis bersama pendidik membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Kegiatan itu dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan pembelajaran tentang menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi dilingkungan melalui strategi debat aktif, yaitu dengan kegiatan berikut :

1) Menyusun rancangan tindakan berupa rancangan pelaksanaan pembelajaran, yang meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, memilih dan menetapkan materi, kegiatan belajar mengajar, memilih strategi, dan menetapkan evaluasi. 2) Menyusun deskriptor dan kriteria pembelajaran PKn, tentang

globalisasi dengan menggunakan strategi pembelajaran debat aktif.

3) Menyusun instumen penelitian berupa lembar pengamatan, catatan lapangan dan tes evaluasi.

b). Pelaksanaan

Tahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran tentang menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi dilingkungan dengan menggunakan strategi debat aktif sesuai dengan rencana. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus,

(5)

setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan materi pembelajaran yang berbeda sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan dilakukan oleh penulis sebagai pendidik dan Pendidik kelas tersebut sebagai observer. Praktisi melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas berupa kegiatan interaksi antara praktisi dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik lainnya. Kegiatan yang dilakukan seperti kegiatan berikut:

(1) Praktisi melaksanakan pembelajaran PKn dengan menggunakan strategi debat aktif sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dibuat.

(2) Pendidik selaku observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan.

(3) Pendidik dan penulis melakukan diskusi terhadap tindakan yang dilakukan, kemudian melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. Tahap pelaksanaan ini dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dan setiap siklus mempunyai materi tersendiri yang diambil berdasarkan kompetensi dasar yang dituntut dalam kurikulum.

(6)

c). Pengamatan

Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran PKn di kelas IV dengan menggunakan strategi debat aktif dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal ini dilaksanakan secara intensif, objektif, dan sistematis. Pengamatan dilakukan oleh pendidik selaku observer pada waktu penulis selaku praktisi melaksanakan tindakan pembelajaran PKn.

Pada kegiatan ini, penulis dan Observer berusaha mengenal, dan mendokumentasikan semua indikator dari proses hasil perubahan yang telah terjadi, baik yang disebabkan oleh tindakan terencana maupun dampak intervensi dalam pembelajaran. Keseluruhan hasil pengamatan direkam dalam bentuk lembar pengamatan.

Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I sampai siklus II. Pengamatan yang dilakukan pada satu siklus dapat mempengaruhi penyusunan tindakan pada siklus selanjutnya. Hasil pengamatan ini kemudian didiskusikan dengan pendidik kelas dan diadakan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

d). Refleksi

Refleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir. Dalam tahap ini penulis dan pendidik mengadakan diskusi terhadap

(7)

tindakan yang baru dilakukan. Hal-hal yang didiskusikan adalah: (1) menganalisis tindakan yang baru dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, (3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi dimanfaatkan sebagai masukan pada tindakan selanjutnya. Selain itu, hasil kegiatan refleksi setiap tindakan digunakan untuk menyusun simpulan terhadap hasil tindakan siklus I dan II.

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: (1) hasil tes akhir setiap akhir tindakan (evaluasi), (2) hasil catatan pengamatan (observasi) yang memuat catatan mengenai kegiatan pembelajaran baik yang berkenaan dengan pendidik (praktisi) maupun yang berkenaan dengan peserta didik, dan catatan lapangan.

Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV SDN 62 Batu Hampar Manggopoh dan proses kegiatan pembelajaran Pkn.

D. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data diperlukan instrumen-instrumen sebagai berikut:

(8)

Tes ini diberikan pada setiap akhir dari suatu tindakan pada setiap pelaksanaan siklus.

2. Catatan lapangan, pada dasarnya berisi deskripsi atau paparan terhadap tindakan peneliti dan peserta didik sewaktu pembelajaran berlangsung yang tidak terdapat dalam lembar pengamatan. 3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh pendidik kelas (observer). Dalam pelaksanaan tindakan ini digunakan pedoman observasi untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting. Teknik ini dimaksudkan untuk mengamati aktivitas pendidik dan peserta didik selama tindakan pelaksanaan.

4. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti.2 Wawancara digunakan untuk mendapatkan data dan informasi dari pendidik dan peserta didik mengenai pembelajaran dan observasi yang terjadi di kelas IV SDN 62 Batu Hampar.

5. Dokumen dan Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, dan karya. Studi

2

Hamzah B. Uno, dkk, Menjadi Peneliti PTK yang Profesional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. Ke 2, h. 103

(9)

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.3

Dokumentasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dokumentasi digunakan untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan penting dalam strategi debat aktif sehingga dapat melengkapi data lapangan yang terjadi bila ada hal yang terlepas dari pengamatan penulis.

E. Analisis Data

Pada penelitian ini analisis data yang dipakai adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dapat berupa penyusunan kumpulan data berupa tabel atau grafik, atau hasil penghitungan rerata. Analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga tahap, yaitu : reduksi data, paparan data, dan penyimpulan hasil analisis. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi , pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi yang bermakna. Paparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, tabel, grafik, atau perwujudan lainnya yang dapat memberikan gambaran jelas tentang proses dan hasil tindakan yang dilakukan. Penyimpulan hasil analisis merupakan pengambilan inti dari

3

Sugiyono, Metode Peneltian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. Ke-11, h. 240

(10)

sajian data telah terorganisasi dalam bentuk pernyataan atau kalimat singkat, padat dan bermakna. 4

1. Analisis Format Lembar Pengamatan

Hasil observasi dianalisis dengan metode deskriptif. Tiap item dinilai dengan salah satu kategori “sangat baik” “ baik”, “cukup” dan “kurang”. Setiap kategori diberi poin yang berbeda, kategori “sangat baik” diberi poin 4 “baik” diberi poin 3, “ cukup” diberi poin 2, dan “kurang” diberi poin 1. Selanjutnya jumlah poin dihitung dan dikalkulasikan untuk mendapatkan persentase aktivitas peserta didik. Rumus yang dipakai untuk menghitung persentase aktivitas peserta didik. Menurut Desfitri, dkk rumus yang dipakai untuk menghitung persentase aktivitas peserta didik yaitu: 5

Keterangan:

P = Persentase aktivitas peserta didik

Kriteria ketuntasannya sebagai berikut: 80% -- 100% = Sangat baik

4 Iskandar Agung, Panduan Penelitian Tindakan Kelas Bagi guru. ( Jakarta: Bestari Buana

Murni. 2012),. h. 77

5Rici Mayang Sari, Peningkatan Kemampuan Menulis Deksripsi Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Pada Siswa Kelas II SD Negeri 30 Lubuk Lintah Padang, Skripsi, IAIN, 2016. Hal. 48-49.

(11)

70% -- 79% = Baik

60%-- 69% = Cukup

< 59% = Kurang

2. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik

Menentukan persentase hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran dapat digunakan rumus:

Nilai =

× 100

Nilai rata-rata belajar peserta didik dapat dihitung dengan rumus Anas Sudijono yaitu:6

Keterangan:

MX = Mean/rata-rata yang kita cari

∑x = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada N = Jumlah peserta didik

Hasil analisis dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran dikatakan berhasil apabila setelah diadakan tes pada akhir pembelajaran setiap siklus, peserta didik mendapatkan nilai rata-rata melebihi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 72.

6 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

Referensi

Dokumen terkait

Pentingnya pada tayangan Take Me Out Indonesia adalah untuk mengetahui pesan apa yang diberikan program Take Me Out Indonesia dan tangapan atau respon kahaayak tentang

uji coba teknologi budidaya tanaman padi melibatkan seluruh anggota kelompok tani (100 % anggota kelompok tani). Budidaya tanaman padi yang mendapat prioritas

Mandiri: mahasiswa mencari sumber atau referensi lain yang terkait materi.. Tujuan

Hasil pengolahan analisis regresi data panel dengan menggunakan pendekatan fixed effect bertujuan untuk mengetahui besarnya koefisien regresi dari pengaruh

Kebijakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Bapak Eko Putro Sandjojo yaitu ada 4 Program Prioritas salah satunya adalah Badan Usaha Milik

Mengenai perencanaan Rumah Sakit Swasta, dengan adanya ketentuan izin bagi Rumah Sakit swasta oleh pemerintah, tentunya pendirian suatu rumah sakit swasta tidak terlepas

Sebagai konsekuensinya, pada tingkat ini pendidikan bukan hanya sebagai hak tetapi juga sebagai kewajiban bagi setiap warga negara pada tingkat umur tertentu (di