• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya mengembangkan misi Kongregasi PIJ dalam pastoral remaja masa kini di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Upaya mengembangkan misi Kongregasi PIJ dalam pastoral remaja masa kini di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UPAYA MENGEMBANGKAN MISI KONGREGASI PIJ DALAM PASTORAL REMAJA MASA KINI DI ASRAMA PUTRI SANG TIMUR, PAKEL, YOGYAKARTA. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik. Oleh : Maria Florida Irna Bebon NIM : 131124011. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada seluruh anggota Kongregasi PIJ (Pauperis Infatis Jesu).. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Aku menyertaimu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 20:28b). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain atau bagian karya dari orang lain, kecuali seperti yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya tulis ilmiah.. Yogyakarta, 27 Februari 2018 Penulis. Maria Florida Irna Bebon. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Maria Florida Irna Bebon. NIM. : 131124011 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan wewenang bagi. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul “UPAYA MENGEMBANGKAN MISI KONGREGASI PIJ DALAM PASTORAL REMAJA MASA KINI DI ASRAMA PUTRI SANG TIMUR, PAKEL, YOGYAKARTA” beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royaliti kepada penulis, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Yogyakarta, 27 Februari 2018 Yang menyatakan. Maria Florida Irna Bebon. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Judul skripsi saya adalah “UPAYA MENGEMBANGKAN MISI KONGREGASI PIJ DALAM PASTORAL REMAJA MASA KINI DI ASRAMA PUTRI SANG TIMUR PAKEL, YOGYAKARTA”. Adapun latar belakang dari pemilihan judul ini bertitik tolak dari keprihatinan penulis akan situasi yang terjadi pada remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta, khususnya persoalanpersoalan berkaitan dengan kepribadian dan hidup spiritual mereka. Faktor yang paling dominan dan menonjol yang mengakibatkan berbagai persoalan di asrama adalah beberapa dari mereka berasal dari keluarga yang broken home. Kegiatankegiatan rohani seperti Ekaristi, rekoleksi, rosario, ibadat sabda, dan doa bersama sudah terprogram dengan baik. Namun kaum remaja mengikuti semua kegiatan rohani tersebut karena aturan asrama dan terkadang karena dipaksa. Kegiatan rohani kurang rutin dilaksanakan misalnya rekoleksi karena ada berbagai alasan entah karena waktu yang bertabrakan dengan acara di sekolah dan juga karena belum menghubungi pemberi rekoleksi. Selain itu, para suster kongregasi PIJ memiliki perhatian khusus bagi pembinaan dan pendampingan anak-anak dan kaum muda. Situasi dan alasan tersebut mendorong penulis untuk meneliti lebih lanjut dan akhirnya dapat membuat upaya untuk mengembangkan Misi Kongregasi PIJ khususnya dalam hal pendampingan iman/kehidupan rohani. Tujuan penulisan skripsi ini adalah mendeskripsikan Misi Kongregasi PIJ dalam bidang pastoral remaja berdasarkan semangat pendiri Kongregasi, mengetahui upaya yang telah diupayakan untuk mengembangkan Misi Kongregasi dalam pelayanan pastoral di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta, dan mencari upaya yang tepat untuk mengembangkan Misi Kongregasi dalam bidang pelayanan pastoral bagi remaja masa kini di asrama putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta. Bertolak dari tujuan penulisan, penulis memperoleh data-data mengenai upaya mengembangkan misi Kongregasi PIJ dalam pastoral remaja masa kini di Asrama Putri Sang Timur Pakel. Data-data diperoleh dengan melakukan penelitian yang didukung oleh studi pustaka. Penelitian dilakukan dalam bentuk kuisioner dan wawancara kepada para responden dan Pembina asrama. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa anak-anak masih perlu pendampingan untuk tumbuh menjadi pribadi yang semakin dewasa. Masih kurangnya kesadaran akan pentingnya kehidupan rohani. Masih kurangnya sikap tanggung jawab dan kesadaran pentingnya hidup bersama. Namun mereka mengharapkan diadakannya pendampingan rohani secara rutin. Untuk itulah penulis mengusulkan salah satu model kegiatan katekese model Shared Christian Praxis (SCP). Penulis mengusulkan model SCP karena model ini sungguh melibatkan peserta, bersifat dialogis dan parsitipatif. Model SCP juga mempunyai lima langkah yang semakin membawa peserta berdialog dengan pengalaman hidupnya dan mengkomunikasikan dengan Visi serta Tradisi Kristiani untuk semakin membangun Kerajaan Allah di dunia.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT This undergraduate thesis is titled “AN EFFORT TO DEVELOP OF PIJ CONGREGATIONAL MISSION IN TODAYS TEENAGER PASTORAL AT SANG TIMUR FEMALE DORMITORY PAKEL”. This title is chosen based on the author’s concern on situation which happens to teenanger at Sang Timur female dormitory Pakel Yogyakarta, especially their personality and spiritual life. The most dominant factor which cause the dormitory’s problem is some of the teenagers come from the broken home family. Many spiritual activities for example Eucharist, recolletion, worship, and prayers are programmed well. However, the teenagers involved at those activites because of a dormitory rule and sometimes be induced to do those all. And, for some reasons, the spiritual activity is held less routine. Besides that, nuns of PIJ congregation has a special concern for children and youth faith guidance and development. That reason and situation encouraged the author to investigate further and make an effort to develop PIJ Congregational Mission in spiritual guidance and development. This undergraduate thesis is purposed to describe the PIJ Congregational Mission in teenage pastoral sector based on the congregation founder’s spirit, to know the effort that has been done to develop the PIJ Congregational Mission in pasoral ministry at Sang Timur female dormitory Pakel Yogyakarta, and to find the right effort to develop the PIJ Congregational Mission in todays teenager pastoral ministry at Sang Timur female dormitory Pakel Yogyakarta. Based on the purpose, the author gained data about an effort to develop of PIJ Congregational Mission in todays teenager pastoral at Sang Timur female dormitory Pakel. Data gained from a research which supported by a literature study. The research was inducted by questionaires and interviews to respondents and domitory guider. The research result shows that the teenagers still need more guidance to grow to be adult people. There is still a lack of consciousness of spiritual life importance. There is still a lack of responsibility and life together importance. However they expect a routine spiritual activities. Therefore the author suggest a Shared Christian Praxis (SCP) model for catechesis. The author suggest this SCP model because this model is seriously involved the participants, dialogical, and participative. The SCP model is also have five steps which increasingly bringing participants have a dialogue with their own life experience and communicate with Christian Vision and Tradition to increasingly buiding the Reign of God in this world.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah Bapa atas berkat dan rahmat-Nya yang selalu menyertai, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UPAYA MENGEMBANGKAN MISI KONGREGASI PIJ DALAM PASTORAL REMAJA MASA KINI DI ASRAMA PUTRI SANG TIMUR, PAKEL, YOGYAKARTA”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Melalui Skripsi ini, penulis ingin memberikan sumbangan pemikiran. dalam upaya mengembangkan Misi Kongregasi PIJ dalam Pastoral. Remaja Masa Kini di Asrama Putri Sang Timur dengan katekese. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini dengan tulus hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak P. Banyu Dewa HS, S. Ag., M. Si selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu membimbing penulis dengan penuh kesabaran, perhatian, memberikan masukan dan kritikan sehingga penulis termotivasi untuk mengerjakan dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. 2. Bapak YH. Bintang Nusantara SFK. M. Hum selaku dosen pembimbing akademik dan sekaligus sebagai dosen penguji II, yang telah membimbing penulis selama menempuh studi di PAK, memberikan dukungan untuk selalu semangat menulis dan menyelesaikan skripsi. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Romo. Dr. B. Agus Rukyanto, SJ, selaku Kaprodi dan sekaligus menjadi penguji III yang telah memberikan semangat dan berkenan menguji penulis serta Bapak Yoseph Kristianto, SFK, M. Pd, selaku Wakaprodi, yang telah bersedia memberikan dukungan, perhatian dan motivasi kepada penulis selama berproses di Prodi PAK. 4. Segenap staf Dosen dan Karyawan Prodi PAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mendampingi dan mendidik penulis selama menempuh studi. 5. Sr. Christin Marie PIJ selaku koordinator asrama dan seluruh staf asrama yang telah memperkenankan penulis melakukan penelitian di asrama putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta serta seluruh warga asrama selaku subyek peneliti. 6. Para suster PIJ Komunitas Sentul serta seluruh anggota Kongregasi PIJ yang telah memberi perhatian, dukungan, motivasi, dan doa, serta kerjasama yang baik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Dewan Pimpinan Kongregasi PIJ Provinsi Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba pengetahuan di Universitas Sanata Dharma. 8. Bapak, ibu serta adik-adikku yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini. 9. Teman-teman mahasiswa angkatan 2013/2014 yang telah memotivasi dan menyemangati penulis selama menempuh studi di PAK.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang turut ambil bagian mendukung dan membantu penulis hingga penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan.. Yogyakarta,. 27 Februari 2018 Penulis. Maria Florida Irna Bebon. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL................................................................................................ i. HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii. HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv. HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... vii ABSTRAK .............................................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ............................................................................................. x. DAFTAR ISI ........................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................... xx DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................ xxi BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1. A. Latar Belakang ....................................................................................... 1. B. Rumusan Masalah .................................................................................. 8. C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 8. D. Manfaat Penulisan .................................................................................. 9. E. Metode Penulisan ................................................................................... 9. F. Sistematikan Penulisan ......................................................................... 10 BAB II: MISI KONGREGASI PIJ DAN PASTORAL BAGI REMAJA MASA KINI .............................................................................................. 12 A. Misi .................................................................................................... 12 1. Pemahaman Tentang Misi ............................................................. 12 2. Sejarah Misi .................................................................................. 13 a. Asal Mula Gereja dan Misinya ............................................... 13 b. Pewartaan Injil di Asia pada abad pertengahan ...................... 14 xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c. Misi Pada Masa Kontak Antara Eropa dan Asia ..................... 14 d. Misi Pada Zaman Modern (sejak pertengahan abad ke-19) .... 15 3. Kongregasi PIJ .............................................................................. 16 a. Situasi Aachen ......................................................................... 17 b. Sejarah Berdirnya Kongregasi PIJ .......................................... 18 c. Misi Kongregasi PIJ ................................................................ 21 B. Pastoral ................................................................................................ 22 1. Pemahaman Tentang Pelayanan Pastoral ...................................... 22 2. Sumber Pelayanan Pastoral ........................................................... 24 3. Berpartisipasi Dalam Penggembalan Allah .................................. 25 a. Kepemimpinan Pastoral .......................................................... 26 1) Kepemimpinan Sebagai Pelayanan (servant leadership) .. 27 2) Kepemimpinan Sebagai Gembala yang Baik .................... 28 3) Kepemimpinan sebagai “Pengurus Rumah Tangga .......... 29 (a) Beberapa Gambaran Tentang “Pengurus RT” ........... 29 (b) Bidang-bidang yang Harus Diurus dan Dirawat ........ 29 (c) Implikasi Bagi Diri Sendiri ....................................... 30 (d) Implikasi Pastoral ....................................................... 30 b. Kualitas yang Perlu Dimiliki oleh Seorang Pemimpin Pastoral ................................................................................... 31 1) Integritas ............................................................................ 31 2) Visi .................................................................................... 31 3) Kompetensi ....................................................................... 32 4) Kerjasama.......................................................................... 32 5) Perencanaan Strategis........................................................ 32 6) Relasi Yang Bermutu ........................................................ 32 7) Asketisme .......................................................................... 33 8) Pengenalan Diri ................................................................. 33 9) Sikap Kontemplatif ........................................................... 33 (10)Kerendahan Hati ............................................................... 34 xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (11)Kepedulian Terhadap yang Lemah ................................... 34 (12)Sikap Mengampuni ........................................................... 35 (13)Kemauan Untuk Belajar Terus-menerus .......................... 35 c. Spiritualitas Pempimpin Pastoral ............................................ 36 C. Kaum Remaja ...................................................................................... 36 1. Pengertian Remaja ........................................................................ 36 2. Tahap-tahap Perkembangan Remaja ............................................. 38 3. Ciri-ciri Remaja............................................................................. 38 a. Masa Remaja Sebagai Periode Penting .................................. 38 b. Masa Remaja Sebagai Periode Peralihan ............................... 38 c. Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan ............................. 39 d. Masa Remaja Sebagai Usia Bermasalah ................................ 39 e. Masa Remaja Sebagai Masa Mencari Indentitas ................... 40 f. Masa Remaja Sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan ............................................................................... 40 g. Masa Remaja Sebagai Masa yang tidak Realistik ................. 40 h. Masa Remaja Sebagai Ambang Masa Dewasa ...................... 41 4. Realitas Remaja Masa Kini ........................................................... 41 5. Pastoral Remaja Masa Kini ........................................................... 42 BAB III: UPAYA MENGEMBANGKAN MISI KONGREGASI PIJ DALAM PASTORAL REMAJA MASA KINI. .................................................... 44 A. Gambaran Umum Asrama Putri Sang Timur Pakel........................... 45 1. Sejarah Unit Karya Asrama Puteri Sang Timur Yogyakarta ....... 45 2. Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Unit Asrama Puteri Sang Timur Yogyakarta (Tahun Pelajaran 2016-2017) ........................ 46 a. Dasar Pendidikan Asrama Putri ............................................. 47 1) Visi dan Misi Asrama Putri ............................................. 47 2) Sasaran ............................................................................. 48 3) Tujuan Asrama Putri ........................................................ 48 3. Situasi Kaum Remaja Asrama Putri Sang Timur, Pakel ............. 49 xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Pentingnya Pendampingan Pastoral Remaja................................ 50 B. Program Pendampingan di Asrama ....................................................... 51 1. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk Mengembangkan Misi Kongregasi dalam Pastoral Remaja Masa Kini di Asrama Sang Timur, Pakel, Yogyakarta ...................................................... 51 a. Kegiatan-kegiatan Rohani yang telah diupayakan .................... 52 1) Doa Bersama .......................................................................... 52 2) Pendalaman Iman dan Sharing Kitab Suci Khususnya saat Bulan Kitab Suci .................................................................... 53 3) Perayaan Ekaristi ................................................................... 54 4) Rekoleksi .............................................................................. 55 5) Devosi Kepada Bunda Maria ................................................. 55 6) Jalan Salib dan Ibadat Adven................................................. 56 b. Kegiatan-kegiatan dalam hal Kepribadian berdasarkan kultur Kongregasi yakni hidup dalam Persaudaraan, Kesederhanaan dan Kegembiraan ...................................................................... 56 1) Bekerja di Pos-pos yang telah dibagikan ............................ 56 2) Tugas Masak ....................................................................... 57 C. Penelitian Upaya Untuk Mengembangkan Misi Kongregasi PIJ Dalam Pastoral Kaum Muda di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta. ................................................................................ 57 1. Latar Belakang Penelitian................................................................ 57 2. Tujuan Penelitian ............................................................................. 58 3. Jenis Penelitian ................................................................................ 59 a. Instumen Pengumpulan Data ..................................................... 59 b. Responden ................................................................................. 60 c. Tempat dan Waktu Peneltian..................................................... 61 d. Variable Penelitian .................................................................... 61 4. Hasil dan Pembahasan Penelitian Tentang Upaya Pengembangan Misi Kongregasi PIJ Dalam Patoral Remaja Masa Kini di Asrama Putri Sang Timur, Pakel .................................................................. 62 a. Upaya Mengembangkan Misi Kongregasi PIJ dalam Pastoral Kaum Remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel ................. 63 xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1) Hasil Penelitian ................................................................. 63 2) Pembahasan Penelitian ...................................................... 65 b. Faktor-faktor Pendukung Upaya Mengembangkan Misi Kongregasi PIJ Dalam Pastoral Kaum Remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel .................................................................... 66 1) Hasil Penelitian ................................................................... 66 2) Pembahasan Penelitian ........................................................ 67 c. Faktor-faktor Penghambat Upaya Mengembangkan Misi Kongregasi PIJ Dalam Pastoral Kaum Remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel .................................................................... 69 1) Hasil Penelitain ................................................................... 69 2) Pembahasan Penelitian ........................................................ 70 d. Harapan Kegiatan Rohani Yang Terkait Dengan Anak Asrama Putri Sang Timur, Pakel ........................................................... 71 1) Hasil Penelitian ................................................................... 71 2) Pembahasan Penelitian ........................................................ 72 5. Hasil Wawancara Dengan Staf Inti Asrama Sang Timur, Pakel 73 6. Kesimpulan Hasil Penelitian ..................................................... 75 a. Upaya Mengembangkan Misi Kongregasi PIJ dalam Pastoral Kaum Remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel............. 75 b. Faktor-faktor Pendukung Upaya Mengembangkan Misi Kongregasi PIJ Dalam Pastoral Kaum Remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel ........................................ 77 c. Faktor-faktor Penghambat Upaya Mengembangkan Misi Kongregasi PIJ Dalam Pastoral Kaum Remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel ........................................ 80 d. Harapan Kegiatan Rohani yang Terkait dengan Anak Asrama Putri Sang Timur, Pakel ...................................................... 82 7. Refleksi Kateketis ..................................................................... 83 BAB IV: USULAN PROGRAM SEBAGAI UPAYA MENEGEMBANGKAN MISI KONGREGASI PIJ DALAM PASTORAL REMAJA MASA KINI DI ASRAMA PUTRI SANG TIMUR DENGAN KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS ................................................ 85 A. Kaatekese Model Shared Chrsitian Praxis ........................................... 86 xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Pengertian SCP ............................................................................... 86 a. Shared ...................................................................................... 86 b. Christian.................................................................................... 88 c. Praxis ........................................................................................ 89 2. Langkah-langkah Katekese Model Shared Christian Praxis .......... 90 a. Langkah Pertama : Pengungkapan Praksis Faktual .................. 91 b. Langkah Kedua : Refleksi Kritis Pengalaman Faktual ............. 91 c. Langkah Ketiga : Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih Terjangkau ....................................................... 92 d. Langkah Keempat : Interpretasi Dialektis Antara Praksis dan Visi Peserta Dengan Tradisi dan Visi Kristiani ........................ 93 e. Langkah Kelima : Keterlibatan Baru Demi Makin Terwujudnya Kerajaan Allah di Dunia ..................................... 94 3. Alasan Menggunakan Katekese Model Shared Christian Praxis ............................................................................................. 95 B. Usulan Program Pastoral Pendampingan Iman Bagi Kaum Remaja ........................................................................................ 95 1. Latar Belakang Usulan Program ..................................................... 95 2. Pemilihan Tema dan Penjabaran Tema ........................................... 96 a. Mengembangkan Potensi Diri ............................................. 96 b. Hidup dalam Keberagaman ................................................. 97 c. Membangun Asrama sebagai Komunitas yang Gembira .... 98 d. Aku menjadi Dewasa .......................................................... 99 3. Waktu Pelaksanaan ......................................................................... 100 4. Matriks Program Katekese .............................................................. 101 5. Salah Satu Contoh Persiapan Katekese ........................................... 105 BAB V : PENUTUP ............................................................................................... 118 A. Kesimpulan ........................................................................................... 118 B. Saran ...................................................................................................... 121 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 123 xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LAMPIRAN : Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................... [1] Lampiran 2 : Surat Bukti Pelaksanan Penelitian ..................................... [2] Lampiran 3 : Lembar Kuisioner .............................................................. [3] Lampiran 4 : Data Hasil Penelitian ......................................................... [6] Lampiran 5 : Panduan Wawancara dengan Staf Asrama ........................ [7] Lampiran 6 : Hasil Wawancara ............................................................... [8] Lampiran 7 : Daftar Nama Responden................................................... [9] Lampiran 8 : Bacaan Kitab Suci ............................................................. [11] Lampiran 9 : Teks Lagu “Jangan Menyerah” ......................................... [13] Lampiran 10: Teks Lagu “ Hidup ini adalah Kesempatan” ..................... [14] Lampiran 11: Beberapa kuisioner yang sudah di jawab oleh Responden ......................................................................... [15]. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 1 : Tabel kisi-kisi Variabel Penelitian ........................................................... 61. Tabel 2 : Upaya Pengembangan Misi Kongregasi PIJ Dalam Patoral Kaum Remaja Masa Kini di Asrama Putri Sang Timur, Pakel (N:39) .............. 63. Tabel 3 : Faktor-faktor Pendukung Upaya Mengembangkan Misi Kongregasi PIJ dalam Pastoral Remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel (N:39) ........................................................................................... 66. Tabel 4 : Faktor-faktor Penghambat Upaya Pengembangan Misi Kongregasi PIJ Dalam Pastoral Remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel (N:39) ............................................................................................ 69. Tabel 5 : Harapan Kegiatan rohani yang Terkait dengan Anak Asrama Putri Sang Timur, Pakel (N:39) ....................................................................... 71. xx.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR SINGKATAN. A. Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam terjemahan baru, yang diselenggarakan Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta 2002.. B. Singkatan Dokumen Gereja AA :. Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II Tentang Kerasulan Awam (18 November 1965).. GS :. Gaudium et Spes, Konstitusi Patoral Tentang Gereja Dalam Dunia Modern (7 Desember 1965).. DV :. Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Tentang Wahyu Ilahi (18 November 1965).. LG. Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II Tentang Gereja (21 November 1965).. GE :. Gravissium Educationis, Pernyataan Konsili Vatikan II Tentang Pendidikan Kristen (28 Oktober 1965).. PO :. Presbyterorum Ordinis, Dekrit Tentang Pelayanan dan Kehidupan para Imam (7 Desember 1965).. EV. Evangelli Gauium, Anjuran Apostolik Paus Fransiskus tentang Misi Penginjilan Utama Gereja Pada Masa Modern (2013).. xxi.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Singkatan Lain PIJ. : Pauperis Infantis Jesu (Suster dari Kanak-kanak Yesus yang miskin). KWI : Konferensi Waligereja Indonesia SCP. : Shared Christian Praxis,. Bdk. : Bandingkan. Lih. : Lihat. WYD : World Youth Day Dll. : Dan lain-lain. Dsb. : Dan sebagainya. BKSN :Bulan Kitab Suci Nasional. xxii.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Setiap Kongregasi Biarawan/biarawati bahkan setiap pribadi pada umumnya memiliki visi dan misi dalam hidupnya. Visi adalah gambaran yang ingin dicapai di masa depan, sedangkan misi adalah cara untuk mewujudkan gambaran itu. Yesus juga memiliki misi ketika Ia datang ke dunia yakni untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Yesus telah memberikan contoh yang luar biasa, penyelamatan yang Ia lakukan sampai pada kayu salib. Dalam melaksanakan misiNya, Yesus tidak sendiri, Ia memanggil beberapa orang yang dijadikan-Nya rasul untuk membantu-Nya. Yesus memanggil keduabelas rasul untuk melibatkan manusia dalam karya keselamatan itu (Luk 6:12-16). Demikian juga Allah telah menganugerahkan rahmat panggilan pada setiap orang, baik panggilan secara umum atau khusus sebagai religius. Maka sudah seharusnya setiap religius memiliki semangat pelayanan, karena memang demikianlah mereka dipanggil. Setiap religius juga harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dan anggota Gereja. Dengan demikian setiap religius berperan dan ambil bagian dalam mengembangkan tugas pelayanan Gereja. Oleh karena itu setiap religius sangat diharapkan menghidupi misi kongregasi atau ordo yang dipilihnya. Para suster PIJ sebagai pribadi yang telah menanggapi panggilan Allah juga dipanggil untuk ambil bagian dalam karya keselamatan Allah lewat Misi Kongregasi. Kongregasi PIJ berdiri di Jerman dan didirikan oleh Ibu Clara Fey,.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. seorang bangsawan yang kaya. Namun kekayaan yang ia miliki tidak membuat ia nyaman, terutama dengan melihat situasi yang terjadi saat itu di negaranya. Saat itu terjadi perkembangan yang luar biasa di bidang industri, orang tua sibuk bekerja dari pagi sampai malam sehingga anak-anak mereka terlantar dan kurang mendapat perhatian. Bahkan ada anak-anak yang juga bekerja di pabrik selama empat belas jam setiap hari (Clara Agneta. Hidup Amal Kasih Clara Fey hal 2). Maka Ibu Clara Fey bersama beberapa rekannya mengumpulkan anak-anak tersebut, membimbing dan mendampingi mereka. Bagi Ibu Clara Fey, Tuhan sendiri yang menghendaki dan menggerakkan hatinya untuk mengumpulkan dan merawat anakanak tersebut. Perhatian bagi anak-anak inilah yang pada akhirnya menjadi misi Kongregasi PIJ. Misi secara lebih ringkas dijabarkan dalam sebuah kalimat sederhana, “Menghantar Anak-anak dan Kaum Muda yang miskin dan terlantar kepada Yesus”. Ibu Clara Fey mendidik mereka dengan penuh kasih, tidak hanya pengetahuan mereka yang diperhatikan tetapi juga kesehatan, hidup emosional, pendidikan mental, pembentukan watak dan pendidikan religius (Moeder Clara Ibu dari Banyak Anak. 1967). Situasi yang dialami oleh Ibu Clara Fey pada zamannya masih sangat aktual pada zaman ini. Misi itulah yang kemudian diteruskan oleh para Suster PIJ di seluruh dunia, yakni menghantar anak-anak dan kaum muda yang miskin dan terlantar kepada Yesus. Misi Kongregasi PIJ terwujud dalam beberapa bidang pelayanan yakni bidang pendidikan, bidang sosial, bidang kesehatan dan bidang pastoral. Seluruh karya para suster PIJ senantiasa diwarnai dan disemangati oleh misi “Menghantar anak-anak dan kaum muda yang miskin dan terlantar kepada Yesus”, hal itulah yang juga menjadi kerinduan dari Ibu Clara Fey..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Salah satu tempat pelayanan para Suster PIJ adalah pelayanan di bidang sosial. Dalam bidang sosial para Suster PIJ berkarya di asrama dan panti asuhan. Sebagai Suster PIJ yang memiliki perhatian khusus bagi anak-anak dan kaum muda, sungguh-sungguh berusaha mendampingi, memperhatikan dan mengarahkan anak-anak. dan. kaum. muda. yang dipercayakan. dalam. bimbingan. dan. pendampingan para Suster PIJ. Anak-anak dan kaum muda itu sedang dalam masa pertumbuhan dan pencarian identitas, sehingga pelayanan. yang dilakukan. bukanlah hal yang mudah terutama pada zaman ini. Zaman yang serba canggih, instan dan cepat, orang dimanja dengan alat-alat teknologi dan orang dipacu hanya untuk mengikuti trend. Dalam pembinaan dan pendampingan itu banyak hal dan cara yang telah diupayakan oleh para para suster pendamping asrama yang sekiranya dapat membantu anak-anak asrama putri untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Upaya tersebut antara lain diadakannya rekoleksi bulanan meski pada kenyataannya tidak setiap bulan diadakan. Kendalanya antara lain terkadang ada kegiatan dari sekolah yang diadakan hari Minggu, terkadang kurang persiapan dari pendamping, selain itu juga upaya lainya yakni doa malam bersama, evaluasi bersama pada waktu-waktu tertentu dan ziarah rohani. Ibu Clara Fey mengatakan, “Hendaklah kita sungguh menyadari, bahwa untuk datang menolong anak-anak miskin ini adalah suatu rahmat. Semoga kita sungguh sangat setia dalam tugas ini. Hendaklah kita memperlakukan anak-anak ini dengan cinta kasih yang besar” (Clara Fey, Pemikiran-pemikiran tentang Pendidikan, hal 9). Sungguh sebuah pesan yang penuh harapan agar setiap suster PIJ menyadari bahwa melayani anak-anak dan kaum muda yang miskin merupakan berkat. Maka pendampingan yang dilakukan tidak hanya untuk memenuhi hal-hal yang bersifat.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. jasmani saja namun juga hal-hal yang bersifat rohani. Menjadikan pelayanan kepada anak-anak dan kaum muda sebagai berkat tersendiri karena boleh ambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Pada saat ini, Para Suster PIJ memiliki salah satu Asrama Putri di Pakel, Yogyakarta. Mereka adalah para remaja Kelas X-XII SMA. Mereka berasal dari berbagai daerah, suku, ras dan latar belakang keluarga yang beragam. Berdasarkan hasil wawancara dengan suster pembina asrama ada begitu banyak persoalan yang terjadi pada kaum remaja khsususnya di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta. Persoalan tersebut adalah, sikap kurang peka, tidak taat pada aturan yang sudah disepakati bersama, melawan bila dinasehati bahkan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, berbohong misalnya minta ijin ke rumah keluarga tetapi kenyataannya ke rumah teman dekat, dsb. Persoalan-persoalan seperti itu memang sangat memprihatinkan. Persoalan-persoalan itu terjadi karena berbagai faktor, antara lain, keluarga broken home, alat-alat teknologi, masa pubertas (usia 15-18 thn), dan latar belakang budaya. Faktor yang paling dominan dan menonjol yang mengakibatkan berbagai persoalan di asrama adalah faktor broken home. Keprihatinan-keprihatinan itulah yang mendorong penulis untuk mengambil judul skripsi “UPAYA MENGEMBANGKAN MISI KONGREGASI PIJ DALAM PASTORAL REMAJA MASA KINI DI ASRAMA PUTRI SANG TIMUR, PAKEL, YOGYAKARTA”. Apa yang terjadi pada remaja saat ini dapat dimaklumi karena generasi saat ini terbiasa dengan hal-hal yang bersifat instan dan dikenal sebagai generasi Milineal. Generasi. Mileneal atau generasi Y yakni generasi yang lahir pada. rentang tahun 1980an hingga 2000an, dengan kata lain, generasi mileneal ini.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. adalah anak-anak muda yang saat ini berusia antara 15-35 tahun. Generasi mileneal sering dicap sebagai generasi yang malas dan narsis atau ingin diapresiasi. Generasi ini memiliki karakteristik yang khas, selalu ingin terlihat menarik di hadapan semua orang terutama eksis di media sosial. Selain itu generasi mileneal cenderung dinilai kurang peduli pada keadaan sosial, politik, ekonomi, cenderung meninggalkan nilai-nilai budaya, dan agama, mengejar kenikmatan, mengejar kebanggaan akan merk/brand tertentu, tanpa memikirkan keadaan ekonomi orang tua. Generasi mileneal juga dikenal sebagai generasi yang cenderung selalu punya ide, egois, terkadang terlalu percaya diri dan kurang melihat realita sehingga saat ada persoalan dalam hidup, cenderung mengambil jalan pintas dan lari dari persoalan.(David. Wilfrid.. https://koransultra.com/mental-inlander-generasi-. milennial-indonesia/) Semua itu adalah sebuah penilaian, ada yang tepat dan ada pula yang kurang tepat. Meskipun demikian diakui pula bahwa generasi mileneal adalah generasi yang benar-benar sadar terhadap teknologi, sehingga pemikirannya lebih terbuka dan luas, memiliki inovasi-inovasi baru, dan selalu ingin tahu. Generasi mileneal juga merupakan generasi yang haus akan perubahan, kebebasan dan kesuksesan, sehingga mereka mengharapkan segala sesuatu serba instan, mudah, dan menguntungkan. (Megan Faustine. https://life.idntimes.com/career/megan/apa-itukaum-millennial-bedanya-kaum-/millennial-dan-gen-y/full di akses 22 Maret 2017). Remaja pada umumnya adalah pribadi yang sedang mencari jati diri. Mereka masih sangat labil, tidak ajrang mereka menjadi bingung sendiri terhadap gejalagejala pertumbuhan dalam dirinya (Tangdilintin, 1984:10). Kebingungan itu.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. menjadi semakin rawan dengan adanya transisi nilai sosio-budaya yang terjadi pada zaman ini. Perkembangan dan modernisasi serta semakin canggihnya alat-alat komunikasi massa, kemudahan-kemudahan yang terjadi menjadi salah satu masalah karena dengan demikian akan terjadi perubahan-perubahan di dalam diri remaja maupun di tengah masyarakat tempat mereka tinggal. Perubahan dan pembaharuan yang terjadi di sekitar dirinya secara terus menerus dapat membawa dampak tertentu. Maka pendampingan secara rohani adalah salah satu cara dalam rangka membangun manusia beriman. Dengan demikian pendampingan iman yang paling tepat bagi remaja saat ini yakni dengan mempelajari dan memahami proses perubahan dan situasi remaja, lalu mengusahakan pendekatan-pendekatan yang tepat. Remaja sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang kea rah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai itu, remaja memerlukan bimbingan, pendampingan dan pembinaan baik di lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat. Konsili Vatikan II (1962-1965) dalam dokumen Apostolicum Actuositatem (AA 12) juga mengatakan bahwa “kaum muda adalah kekuatan yang amat penting dalam masyarakat zaman sekarang. Selanjutnya kaum dewasa dalam suasana persahabatan berusaha menjalin dialog dengan kaum muda, sehingga keduanya saling mengenal, saling bertukar kekayaan masing-masing” peranan ini merupakan hal yang wajar bagi remaja, karena yang berusia muda pada umumnya sedang menempuh proses perkembangan, menmpuh dunia pendidikan, dan secara psikologi sering dikatakan sedang masa peralihan baik dari sudut biologis maupun dari sudut sosiologis..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Melihat situasi yang terjadi pada remaja masa kini, penulis, sebagai seorang suster PIJ merasa perlu melakukan pelayanan pastoral bagi para remaja khususnya di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta. Penulis akan menggunakan katekese Shared Christian Praxis karena langkah-langkahnya dapat membantu remaja untuk mensharingkan pengalaman hidupnya sebagai baik di sekolah maupun di asrama. Katekese ini akan dilaksanakan sesuai dengan situasi dan keadaan mereka, sehingga dapat membantu mereka untuk lebih bertumbuh dan berkembang kea rah yang bail terutama bertumbuh dalam iman akan Yesus Kristus. Yesus menjadi inspirasi karena Ia memperlihatkan betapa pentingnya pembinaan orang muda. Ia adalah contoh dari pastoral bagi para remaja. Ia memperlihatkan perhatian yang istimewa pada orang muda misalnya, dalam peristiwa penyembuhan-Nya pada remaja puteri Yairus (lih. Luk 8:40-42, 49-56), nasihat-Nya kepada orang muda yang kaya (lih. Mat 19:16-22). Orang muda dan anak-anak dekat dihati Tuhan. Pernyataan-Nya tentang orang-orang yang menyesatkan anak-anak (lih. Mrk 9:42) mengungkapkan sebuah kebenaran betapa sangat perlunya pendidikan, pembinaan dan pendampingan bagi orang muda oleh orang yang lebih dewasa (Komisi Kepemudaan KWI, 2014:43). Situasi hidup, sikap-sikap batin serta hubungan-hubungan mereka dengan keluarga banyak mengalami perubahan. Seringkali mereka cepat beralih kepada kondisi sosial ekonomi yang baru. Semakin hari peran mereka di bidang sosial dan politik semakin penting. Padahal agaknya mereka kurang mampu menanggung bebanbeban baru (Komisi Kepemudaan KWI, 2014:44)..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulisan merumuskan pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah Misi Kongregasi PIJ dalam bidang pastoral remaja berdasarkan semangat pendiri Kongregasi ? 2. Bagaimana misi Kongregasi PIJ dikembangkan dalam pelayanan pastoral di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta? 3. Upaya apa yang akan dilakukan untuk mengembangkan Misi Kongregasi PIJ dalam bidang pelayanan pastoral bagi remaja masa kini di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta.. C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini adalah: 1. Mendeskripsikan Misi Kongregasi PIJ dalam bidang pastoral remaja berdasarkan semangat pendiri Kongregasi. 2. Mengetahui hal-hal yang telah diupayakan untuk mengembangkan Misi Kongregasi dalam pelayanan pastoral di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta? 3. Mencari upaya pengembangan Misi Kongregasi dalam bidang pelayanan pastoral bagi remaja masa kini di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. D. Manfaat Penulisan : 1. Bagi para Suster PIJ Para suster diingatkan kembali tentang apa yang menjadi cita-cita awal dari ibu pendiri dan mampu mewujudnyatakannya dalam tugas perutusan mereka. 2. Bagi Pembina Asrama Semakin mampu membawa anak-anak untuk semakin dekat dengan Yesus sebagaimana Misi Kongregasi serta mendampingi mereka dengan penuh cinta. 3. Bagi penulis Semakin mensyukuri anugerah panggilan yang Tuhan berikan, secara khusus menjadi seorang suster PIJ yang memiliki perhatian khusus bagi kaum muda. Bersyukur pula boleh ambil bagian dalam karya keselamatan Allah di dunia ini.. E. Metode Penulisan Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis yang didukung dengan data-data kuantitatif, berdasarkan studi pustaka dan penelitian dengan kuisioner dan wawancara. Sebagai seorang anggota Kongregasi PIJ, penulis merasa memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan perkembangan Misi Kongregasi PIJ dalam pastoral bagi remaja masa kini di Asrama Putri Sang Timur Pakel. Penulis memberikan sumbangan katekese model SCP (Shared Christian Praxis)..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. F. Sistematika Penulisan Judul yang dipilih dalam skripsi ini adalah “UPAYA MENGEMBANGKAN MISI KONGREGASI PIJ DALAM PASTORAL REMAJA MASA KINI DI ASRAMA PUTRI SANG TIMUR, PAKEL, YOGYAKARTA” skripsi ini terdiri dari lima bab:. BAB I: Pendahuluan. Pada bab ini, penulis mengawali dengan pendahuluan yang membicarakan latar belakang penulisan, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat serta metode yang akan dipakai dalam penulisan skripsi ini.. BAB II : Berbicara tentang pemahaman misi dan sejarah serta misi Kongregasi PIJ. Berbicara pula mengenai pemahaman pastoral dan bagaimana menjadi seorang pemimpin pastoral yang efektif, dan tentang kaum remaja. BAB III: Berbicara mengenai upaya mengembangkan misi Kongregasi PIJ dalam pastoral remaja masa kini. Dalam hal ini, penulis akan menguraikan dalam tiga bagian yakni : bagian yang pertama berbicara asrama Putri Sang Timur, Pakel, yang sudah dilaksanakan di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta. Bagian yang ke dua akan dibicarakan mengenai program pendampingan di asrama, upayaupaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan misi kongregasi dalam pastoral remaja masa kini di Asrama Putri Sang Timur, Pakel. Bagian ketiga tentang penelitian sejauh mana upaya pengembangan misi Kongregasi PIJ dalam pastoral bagi remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta.. BAB IV: Berisi tanggapan terhadap hasil penelitian berupa sumbangan pemikiran dalam. bentuk katekese SCP (Shared Christian Praxis) sebagai usaha untuk.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. mengembangkan Misi Kongregasi PIJ dalam Pastoral remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta, pemahaman mengenai katekese SCP (Shared Christian Praxis), alasan katekese model SCP (Shared Christian Praxis) dipilih sebagai usaha untuk mengembangkan Misi Kongregasi PIJ dalam Pastoral remaja di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta, dan program katekese.. BAB V: Sebagai bab terakhir dari penulisan ini, penulis akan memberikan kesimpulan dan saran berkaitan dengan upaya mengembangkan Misi Kongregasi PIJ dalam pastoral bagi remaja masa kini di Asrama Putri Sang Timur, Pakel, Yogyakarta..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. BAB II MISI KONGREGASI PIJ DAN PASTORAL BAGI REMAJA MASA KINI. Misi dapat berkembang jika setiap pribadi yang ada di dalamnya memiliki kesadaran untuk mengembangkannya dengan sungguh maksimal. Para suster Kongregasi PIJ memiliki misi yang luar biasa, khususnya bagi anak-anak dan kaum muda. Berhadapan dengan situ asi kaum remaja saat ini, bukanlah hal yang mudah untuk mendampingi, mendidik dan mengarahkan mereka, ada begitu banyak tantangan dan hambatan. Meski demikian para remaja tetap perlu didampingi, dimbimbing, dididik dan diarahkan. Maka berpastoral pada remaja sangat penting terutama bagi para suster PIJ yang memiliki perhatian khusus pada pembinaan dan pendidikan anak-anak dan kaum muda.. A. Misi 1. Pemahaman tentang Misi Misi berarti pengutusan sama artinya dengan missio dalam bahasa latin. Istilah misi baru dipakai untuk penginjilan di antara orang bukan Kristen, sesudah para Jesuit mengikat diri dengan kaul khusus untuk diutus (votum de missionibus). Sebelum ada kata misi, kegiatan pengutusan itu disebut apostolates atau propagatio fidei yaitu kerasulan atau pewartaan iman. Terdapat dua pandangan tentang misi yakni pandangan misiologi yang menyatakan misi adalah pewartaan Injil untuk mentobatkan orang yang belum percaya akan Yesus Kristus sebagai Utusan Allah. Kedua adalah pandangan kanonik yang menyatakan bahwa misi.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. adalah penanaman Gereja dalam wilayah/ kebudayaan yang belum mengenalnya. Kedua pandangan ini saling melengkapi, (Heuken 2005:235-236). Dalam arti kata yang lebih sempit, misi diartikan sebagai memperkenalkan Injil. Misi ini wajib dilaksanakan oleh semua orang beriman dengan caranya masing-masing sesuai dengan rahmat yang mereka terima. Misi dapat ditujukan kepada orang yang sudah menerimanya, atau memperkenalkannya kepada orangorang yang belum menerima pewartaan Kabar Gembira. Kegiatan pewartaan ini khususnya dilakukan oleh para pewarta, baik secara perorangan atas dorongan sendiri, maupun secara terorganisasi atas dasar pengutusan resmi. Sarana utama adalah pewartaan, pembaptisan, dan Perayaan Ekaristi secara teratur serta kesaksian hidup baik orang beriman, (Heuken 2005:237).. 2. Sejarah Misi Sejarah misi harus dibedakan dengan sejarah Gereja, meskipun keduanya tidak dapat dipisahkan. Sejarah misi menyangkut sejarah penginjilan dalam arti kata yang sempit: mewartakan Kabar Gembira kepada semua orang/bangsa yang belum mengenalnya sampai terbentuk umat beriman, yang dalam semangat misioner meneruskan misi, (Heuken 2005:245).. a. Asal mula Gereja dan Misinya Gereja dan misinya berasal dari Yerusalem, tempat umat Kristen perdana lahir pada hari Pentakosta (Kis 2:1-12). Para murid langsung menyebarkan Injil di antara orang Yahudi (Kis 2:22) maupun bukan Yahudi (Kis 10:34-36; 45-48). Di Antiokia orang-orang beriman untuk pertama kalinya disebut Kristen (Kis 11:26). Pada abad ke-3 sudah terdapat orang-orang Kristen hampir di semua kota besar.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Kekaisaran Roma, berkat pedagang dan tentara yang sering pindah tempat. Selama tiga abad pertama, Gereja mengalami beberapa masalah yang sungguh menantang panggilan misioner terutama mewartakan pribadi Yesus Kristus sebagai manusia dan Allah. Sesudah Kaisar Konstantin I (306-337) mengeluarkan Edikt Toleransi Milano (313) dan mengakui Gereja, banyak orang bertobat. Para misionaris mengkristenkan kepala-kepala suku, lalu semua rakyat akhirnya menjadi Kristen, (Heuken 2005:245).. b. Pewartaan Injil di Asia Pada Abad Pertengahan Dengan kemajuan agama dan negara-negara islam, khususnya bangsa Turki, banyak Gereja di Asia kecil, seperti: Suria, Mesir, dan Afrika utara yang pernah jaya akhirnya semakin menyusut. Orang Kristen dijadikan warganegara kelas dua yang diwajibkan membayar pajak tinggi, sehingga mereka semakin miskin. Pada abad ke-13, para misionaris Dominikan berusaha memulihkan hubungan untuk menguatkan umat-umat Katolik di Asia Barat. Dalam semua usaha menanamkan agama Kristen di Asia sampai abad ke-15, hanya umat di Iran, Armenia, dan India Selatan yang sungguh-sungguh berakar. Umat-umat lain berkembang selama beberapa abad, lalu menghilang karena isolasi, penindasan dan karena hierarki kurang dekat dengan umat, (Heuken 2005:246).. c. Misi Pada Masa Kontak Antara Eropa dan Asia. Berabad-abad lamanya bangsa Portugis berjuang untuk membebaskan negeri mereka dari penjajahan Arab (711-1492). Namun akhirnya mereka berhasil merdeka. Para raja Spayol dan Portugis bersedia menerima kewajiban dan.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. mendukung pewartaan Injil di wilayah yang akan ditemukan oleh pelayar mereka dengan demikian mereka mendapat dukungan dari Paus dalam usaha menemukan jalan baru. Salah satu misionaris yang berperan sangat besar dalam penyebaran agama Kristen di Asia termasuk Indonesia adalah Santo Fransiskus Xaverius. Ia berusaha membina struktur gerejani lokal yang kuat, kebijaksanaan ini akhirnya diikuti oleh para misionaris Jesuit pada abad ke-17. Metode misi Jesuit mulai dari kalangan atas lalu meluas kepada rakyat jelata, disertai penyesuaian diri dengan kebudayan setempat sejauh itu dimungkinkan. Misi yang sukses secara kuantitatif paling banyak adalah di Amerika Latin. Banyak tempat yang telah ditobatkan oleh para misionaris dari berbagai ordo. (Heuken 2005:247).. d. Misi pada zaman modern (sejak pertengahan abad ke-19) Usaha dalam bermisi baru disiapkan sejak pertengahan abad ke-19 oleh kebijakan Roma. Pada 1622 didirikan kongregasi untuk penyebaran iman sehingga penginjilan terpusat di Roma dan untuk melepaskannya dari keterikatan dengan pemerintah Portugis dan Spanyol. Dengan demikian, sifat atau kekhasan keagamaan misi diharapkan lebih tampak dengan jelas dan gereja-gereja setempat dapat bertumbuh dengan lebih baik serta akan membina klerus pribumi (instruksi Roma, 1659). Semangat misioner baru muncul di Perancis melalui buku, majalah, lembaga pendukung, seminari khusus, pendidikan, dan penelitian sejarah yang mengarahkan perhatian umat Katolik pada daerah-daerah misi. Akibat lain yang terjadi adalah kemajuan sarana transportasi semakin mudah dicapai..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Roma mengarahkan perhatian, semangat dan keterlibatan umat pada tugas misioner dengan mengeluarkan instruksi baru, misalnya tentang pendidikan klerus pribumi dan tentang menjauhi kegiatan politik (1845). Serikat Jesus dihidupkan kembali (1814), selain itu pula banyak kongregasi baru yang didirikan dengan karya misioner sebagai tujuan utama mereka. Misi pada abad ke-19 dan ke-20 bercorak klerikal karena dilaksanakan hampir seluruhnya oleh anggota-anggota religius, tentu saja dengan dukungan umat awam. Misi di kepulauan-kepulauan Lautan Pasifik dimulai pada pertengahan abad ke-19, namun baru secara intensif dijalankan pada abad berikutnya, dan berhasil dengan baik. Perintis babak baru adalah Sr Anna Maria Javounhey yang telah wafat 1851, pendiri suster-suster Santo Josef (1805), yang mengutus misionaris wanita ke Pulau Reunion dan Senegal (1869). Kemudian hal serupa juga diikuti oleh para imam dari berbagai kongregasi di Perancis. Sampai pada abad ke-19, tumbuhlah beberapa umat di pesisir dan akhirnya juga di pedalaman. Pengorbanan beberapa angkatan misionaris membawa hasil yang baik. Sejak permulaan abad ke-20 umat katolik tumbuh dengan pesat di banyak negara Afrika. Dinamika perkembangan Gereja di Afrika mendorong para uskup untuk mengadakan konsili se-Afrika yang pertama (1993/94) untuk membahas masalah utama Gereja Afrika yakni perang saudara dan AIDS, (Heuken 2005:249).. 3. Kongregasi PIJ Ada begitu banyak kongregasi Biarawati dan salah satunya adalah kongregasi PIJ. Untuk mengetahui Misi Kongregasi harus dimulai dari sejarah misi itu.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. terbentuk. Maka penting mengetahui situasi Aachen (Jerman) pada abad ke-19 dan Sejarah Kongregasi.. a.. Situasi Aachen Munculnya industri pada awal abad ke-19, membuat keadaan ekonomi. berubah termasuk di Aachen dan juga di tempat-tempat lain. Dalam kota industri yang semakin berkembang ini, kemiskinan akan kerajaan Allah sangat dirasakan oleh setiap orang yang memperhatikan keadaan tersebut. Kemiskinan Kerajaan Allah yang dimaksud yakni tidak adanya suasana damai, sejahtera, terjadinya penindasan, perbudakan anak-anak dan kemiskinan. Penduduk kota Aachen, baik orang tua maupun anak-anak menghabiskan hidupnya di pabrik. Mereka tidak lagi memberi perhatian pada kehidupan rohaninya, dan hal ini menimbulkan keprihatinan pada mereka yang melihat situasi tersebut. Hal itu juga dirasakan oleh kelurga Fey, yang menjadi salah satu keluarga yang melihat dan mengalami situasi tersebut dan juga memiliki perhatian bagi kehidupan rohani. Situasi tersebut juga mengakibatkan timbulnya hidup amoral dan jumlah pengemis yang begitu banyak. Banyak pula orang tua yang berjalan memamerkan anak-anaknya yang cacat, menderita sakit, mereka yang menderita, dan tidak dapat menolong diri sendiri dengan tujuan mendapat belaskasihan dari orang yang melihatnya (Clara Agneta. Hidup Amal Kasih Clara Fey hal 1). Akibat yang paling buruk dari ekonomi liberal yang ada di Aachen ialah eksploitasi atau pemerasan terhadap anak-anak secara berlebihan. Anak-anak membutuhkan rasa aman dalam keluarganya, namun mereka dipaksa bekerja; dengan demikian mereka juga harus menyesuaikan diri dengan prestasi kerja orang.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. dewasa. Salah satu akibat pemerasan tenaga kerja anak-anak adalah kurang teraturnya waktu belajar (Clara Agneta. Hidup Amal Kasih Clara Fey hal 2). Anakanak juga membutuhkan pembinaan rohani yang teratur, namun hal itu tidak diperhatikan. Setiap hari mereka hanya berada di pabrik. Pada 1805 dalam pabrik jaket dari 250 tenaga kerja terdapat 225 anak yang berumur dua belas tahun yang harus melayani mesin selama empat belas jam dan mereka hanya menerima gaji yang sangat kecil. Bahkan di beberapa perusahan yang pemiliknya terkenal sebagai pecinta kemanusiaan justru terdapat banyak anak yang dipekerjakan secara paksa baik pagi maupun malam hari (Clara Agneta. Hidup Amal Kasih Clara Fey, hal 2).. b.. Sejarah berdirinya Kongregasi PIJ Maria Louise Christina Clara lahir sebagai anak keempat dalam keluarga Fey. pada 11 April 1815 dan hari itu juga ia dibaptis. Keluarga Fey termasuk keluarga terpandang dan semangat kekeluargaan yang menjiwai keluarga ini sangat kuat. Meskipun dianugerahi harta duniawi yang berlimpah, namun keluarga ini masih dapat menemukan waktu dan kesempatan untuk mencari yang lebih agung dan luhur yakni mengunjungi dan membantu orang-orang miskin, berdoa bersama dalam keluarga. Dalam kegelisahan dan ketidakpastian yang menjadi ciri pada abad ke-19, keluarga ini turut serta memperjuangkan dengan penuh semangat nilai-nilai yang agung dan suci yakni suasana damai, teratur, tertib, sederhana, dan memberikan perhatian dengan penuh cinta kasih. Ibu Fey adalah salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam hidup Clara dan saudara-saudarinya yakni dengan mengajari mereka agar mempunyai hati.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. mencintai sesama manusia. Meskipun suaminya telah meninggal, ibu Fey tetap mempunyai waktu mengunjungi orang-orang miskin dalam kota, dengan demikian anak-anaknya termasuk Clara dapat belajar mengenal lingkungan tempat tinggal orang-orang miskin dalam kota Aachen. Clara memiliki kepekaan dan rasa belakasih yang luar biasa hingga suatu kali ia tersentuh oleh mimpinya sewaktu masih kanak-kanak. Dalam mimpi itu ia merasa terdorong untuk berbelaskasih kepada “ saudara-saudara miskin dari kanak-kanak Ilahi”, yaitu anak-anak yang tidak dapat menikmati kekayaan hidup bahagia dalam keluarga dan cinta kasih seorang ibu. Sepertinya Kanak-kanak Ilahi itu sendirilah yang mengundang Clara untuk memelihara sekian banyak saudara-Nya yang miskin. Situasi yang terjadi di Aachen pada masa itu sungguh-sungguh menyentuh hati Clara Fey dan beberapa putri dari keluarga terpandang sehingga selama enam tahun mereka melakukan sebuah karya cinta kasih, antara lain memberi pelajaran kepada anak-anak miskin, mengunjungi mereka yang miskin dan sakit, membagikan makanan dengan cuma-cuma. Clara yang memimpin karya itu. Ia menjadi jiwa dalam pertemuan mereka, dia juga yang memberi hidup, bentuk dan wujud pada karya tersebut. Dalam perjalanan waktu Clara memutuskan untuk mengabdikan hidupnya menjadi mempelai Ilahi. Clara juga menimba kekayaan hidup batin melalui renungan, mendalami karya tulis Santa Theresia dan Yohanes Salib, karya tulis Santo Fransiskus Sales, Santo Alfonsus, dan santo Bernardus. Clara menemukan serta mengenal jalan dan kemungkinan dari hidup rohani. Pada 3 Februari 1837 Clara Fey dan teman-temannya menyewa beberapa ruangan di Venn untuk memulai dengan sekolah kecil bagi anak-anak miskin. Bangku-bangku yang dipakai adalah pinjaman dari gereja, buku-buku lama dan.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. batu tulis dikumpulkan dari mana-mana. Banyak anak yang bergabung karena mereka telah dijanjikan akan mendapatkan sepatu kayu, hal itu merupakan salah satu upaya untuk menarik perhatian anak-anak. Banyak anak yang datang adalah anak yang miskin, kotor, liar, menderita oleh kemiskinan jasmani dan rohani, kerap tidak dapat diatur dan kasar. Anak-anak itu sungguh dididik dengan penuh cinta kasih. Semakin kebutuhan kaum remaja yang terlantar itu dipenuhi, kemiskinan mereka semakin nampak lebih besar. Semakin hari jumlah anak-anak semakin banyak sehingga ruangan yang disewa di Venn sudah tidak cukup menampung mereka, maka pemerintah setempat menyediakan beberapa ruangan dari sebagian gedung bekas biara Dominikan. Karena semakin banyak anak-anak yang dididik maka banyak pula puteri-puteri yang datang bergabung dengan mereka untuk membantu. Sesudah enam tahun bekerja sebagai rasul awam, Clara sungguh mengerti bahwa adanya sekolah saja belum cukup. Banyak dari anak-anak itu yang tidak mempunyai orang tua lagi. Cita-cita Clara Fey untuk hidup membiara semakin berkembang matang, semakin nampak juga bentuknya oleh keadaan yang dihadapinya. Gagasan Mgr. Laurent untuk mendirikan Kongregasi baru ditanggapi oleh Clara Fey. Maka pada malam menjelang pesta “kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Kenisah”, 2 Februari 1844, resmi ditetapkan sebagai hari jadi Kongregasi para suster dari kanak-kanak Yesus yang miskin (PIJ). (Clara Agneta. Hidup Amal Kasih Clara Fey, hal 29). Karya bagi anak miskin menjadi tujuan khusus dari Kongregasi, semua karya lain boleh dilakukan asalkan mendukung tujuan khusus Kongregasi. Anak miskin menjadi pusat karya kerasulan Kongregasi, mereka adalah benar-benar “milik Tuhan” yang diterima dengan.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. penuh tanggung jawab, dilindungi serta diasuh. (Clara Agneta. Hidup Amal Kasih Clara Fey, hal 30).. c.. Misi Kongregasi PIJ Misi Kongregasi ini muncul berhadapan dengan eksistensi jeritan umat. manusia yang harus ditanggapi. Situasi sosial membangkitkan dalam hati Ibu Clara semangat bakti dan kasih kepada Tuhan, yang menyapa melalui kaum miskin dan terlantar. Ibu Clara sangat tersentuh dengan penderitaan anak-anak itu. Didukung oleh para Imam dan teman-teman yang sepandangan dengannya, Ibu Clara membaktikan segenap tenaga dan kekayaannya untuk menolong anak-anak terlantar itu dengan mendirikan “sekolah kecil” dan rumah yatim piatu yang pertama. Pada diri mereka, Ibu Clara menjumpai wajah Yesus sendiri (bdk. Mat 25:40, 45). Yesus yang menghampakan diri, mengenakan rupa manusia lemah, miskin dan terlantar (bdk, Flp 2:6-8). Ibu Clara memaknai bahwa penderitaan Yesus tampak nyata dalam anak-anak. Clara bertemu dengan Yesus yang hendak menyertakannya untuk menghadirkan cinta kasih Bapa kepada manusia, terutama yang miskin dan menderita. Clara memilih nama bagi Kongregasinya yaitu PIJ (Pauperis Infantis Jesu). Nama tersebut mengungkapkan tugas kerasulan Kongregasi untuk melayani dan mengabdi Kerajaan Allah dan juga memperjuangkan hidup berdasarkan Kerajaan Allah, yakni: Pendidikan Kristiani bagi anak-anak dan kaum muda, terutama mereka yang miskin dan terlantar. Secara sederhana Clara merumuskan Misi Kongregasi PIJ “Menghantar anak-anak kepada Yesus”. Ibu Clara meyakini bahwa Tuhan menugaskan Kongregasi PIJ untuk menolong anak-anak dan kaum.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. muda menanggapi kebutuhan jiwa dan raga mereka, mengasuh hidup moral dan keagamaan mereka Misi ini terwujud dalam berbagai karya pastoral dalam Kongregasi PIJ. Pertama, pastoral sekolah yakni melalui karya pendidikan baik TKK, SD, SMP, SMA dan SLB. Kedua, pastoral dalam karya sosial yakni melalui pendampingan terhadap anak asrama dan panti asuhan. Ketiga, pastoral dalam karya kesehatan yakni pelayanan kepada orang-orang sakit melalui poliklinik. Keempat, pastoral pendampingan retret dan rekoleksi bagi semua usia. Setiap karya yang ada merupakan wujud dari Misi kongregasi. Dalam karya pendidikan, sosial dan kesehatan, pelayannya tidak hanya diisi dengan pengetahuan atau hal-hal yang bersifat akademik namun juga diisi dengan hal-hal yang bersifat rohani. Semua karya pastoral yang ada diharapkan meliputi semua bidang yang dapat mempengaruhi pendidikan anak-anak dan kaum muda baik dalam bidang akademik maupun spiritual.. B. Pastoral 1.. Pemahaman Tentang Pelayanan Pastoral Istilah “pelayanan pastoral” (pastoral ministry) sering disamakan dengan. pastoral care atau pelayanan peribadatan dan hal-hal yang liturgis. Istilah pelayanan pastoral terdiri dari kata: (tugas) pelayanan (ministry) dan pastoral. Berdasarkan defenisi Thomas O’Meara dalam Madya utama (2011: 54), pelayanan sebagai keikutsertaan seseorang yang telah dibaptis menjadi seorang pengikut Kristus untuk menjadi saksi, melayani, dan mengusahakan terwujudnya Kerajaan Allah. Maka tujuan dari pelayanan adalah berusaha mewujudkan Kerajaan Allah.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. dalam kehidupan sehari-hari. Istilah Kerajaan Allah dijelaskan oleh John Fuellenbach sebagai sebuah kenyataan yang berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan manusia baik fisik, psikologis, inteketual, spiritual, sosiokultural dan politis. Penjelasan ini berdasarkan (Rm 14:17) “sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus”. Kenyataan ini menyangkut tiga unsur, yakni keadilan, perdamaian, dan sukacita. Tujuan pelayanan dijelaskan dalam Konsili Vatikan II dalam dokumennya, Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa ini, Gaudium et Spes (GS): ”Sementara Gereja membantu dunia dan menerima banyak dari dunia, satu-satunya tujuannya adalah supaya datanglah Kerajaan Allah dan terwujudlah keselamatan segenap bangsa manusia” (GS 45) (Madya Utama, 2011:55). Dokumen tersebut tegas mengatakan bahwa tujuan utama dari pelayanan pastoral yakni menghadirkan Kerajaan Allah di dunia agar dapat dirasakan dan dialami oleh semua orang sehingga kehendak-Nya terwujud. Kehendak-Nya adalah keselamatan bagi semua orang (bdk Yoh 6:39-40). Dokumen Gaudium et Spes disebut Pastoral karena Konsili Vatikan II ingin menunjukkan keterkaitan antara Gereja, dunia, dan manusia zaman ini serta ingin menanggapi situasi-situasi faktual yang sedang terjadi. Pada Abad Pertengahan dalam Gereja Katolik timbul kecenderungan menyamakan pelayanan pastoral dengan setiap aktivitas dalam Gereja yang dilakukan oleh seorang Imam. Konsili Vatikan II mengubah pandangan tersebut, istilah pastoral oleh Konsili Vatikan II, lebih berhubungan dengan tindakan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. penggembalaan Allah, yakni pemberian diri Allah (bdk. DV 3) dengan tujuan menyelamatkan dan menggembalakan umat-Nya (LG, 6), (Madya Utama, 2011:3). Dengan pemahaman yang baru itu, pelayanan pastoral tidak dapat dikaitkan lagi secara eksklusif dengan tugas seorang imam saja. Pelayanan pastoral meliputi segala hal (sikap, kata, tindakan) yang berkaitan dengan penggembalaan Tuhan. Jadi pastoral adalah setiap usaha untuk membantu hidup iman bersama, menjadi saksi kehadiran Allah sehingga Allah terasa hadir dan menyertai semua orang. Pelayanan pastoral juga diartikan sebagai pelayanan keselamatan bagi semua orang dan merupakan tugas dasar Gereja yang dilaksanakan oleh semua anggota Gereja sesuai dengan situasi masing-masing pribadi (Madya Utama, 2011:56-57).. 2.. Sumber pelayanan Pastoral Pelayanan pastoral bersumber dari dua hal, pertama, Allah yang terus bekerja. dan memberikan diri-Nya demi keselamatan seluruh umat manusia dan semua ciptaan lainnya (bdk.Yoh 5:7;9:4). Kedua, Yesus Kristus yang. berupaya. menampakkan karya Allah yang menyelamatkan, dilakukan-Nya melalui: a.. Pewartaan Yesus yang memusatkan mengenai Kerajaan Allah yang sudah dekat (Mrk 1:1-5).. b.. Mengumpulkan. para. murid. dalam. sebuah. persekutuan. dan. saling. memperlakukan dengan baik (bdk Mrk 10:28-30). c.. Pergaulan-Nya dengan kalangan yang luas secara inklusif yakni menjadi saudara satu sama lain dan rela berbagi apa yang dimilikinya kepada satu sama lain (bdk. Mat 6:9-14)..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. d.. Keberpihakan-Nya pada orang-orang yang dikucilkan oleh masyarakat setempat yakni para pendosa, orang-orang miskin, orang sakit, dan pemungut cukai,. e.. Cara hidup-Nya yang. taat dan kritis terhadap peraturan karena baginya. keselamatan manusia lebih utama dari sekedar peraturan (bdk. Luk 13:10-17). f.. Memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Allah. Ia juga mengundang semua orang untuk memiliki hubungan dengan Allah seperti yang dilakukanNya (Mat 6:15; Luk 11:2-4). Berdasarkan dua sumber tersebut, dapat dikatakan bahwa berpastoral. merupakan sebuah tindakan dan komitmen untuk menjalin kerjasama dengan Allah dan Yesus Kristus guna menghadirkan Kerajaan Allah dimanapun berada (Madya Utama, 2011:58-59).. 3.. Berpartisipasi dalam penggembalaan Allah Berpartisipasi adalah ikut ambil bagian atau ikut serta. Dalam tulisan tentang. Berpastoral Seluas Realitas Kehidupan Dengan Penuh Integritas, terdapat kutipan dari Andrew Purves yang menegaskan bahwa pelayanan pastoral yang dilakukan oleh Gereja adalah keterlibatan dalam tindakan Allah untuk menyelamatkan seluruh manusia dan ciptaan lainnya. Hal tersebut tampak dalam pemberian diri Yesus Kristus. Berkat Yesus Kristus cinta, bela rasa, pengampunan dan memperoleh hidup baru yang diberikan oleh Allah kepada semua orang dari latar belakang apapun (Madya Utama, 2011:59). Menjadi seorang gembala berarti memiliki tanggung jawab sebagai seorang pemimpin yang akan menggembalakan domba-dombanya, seorang gembala yang.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. mampu mengenal domba-dombanya dan mempunyai bau seperti dombadombanya.. Maka. penting. memahami. mengenai. kepemimpinan. pastoral,. memahami tentang kualitas-kualitas yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin pastoral dan Spirirtualitas bagi pemimpin pastoral. Dengan demikian semakin memiliki integritas dalam pelayanan pastoral. Pelayanan pastoral merupakan kunci kegiatan missioner yang menuntut dilaksanakannya upaya meninggalkan sikap puas diri, berani dan kreatif serta menjalin kerjasama antara satu dengan yang lain (bdk EG, 33). Pelayanan Pastoral dengan pola misioner tidak hanya sebatas penyampaian ajaran tetapi harus mengambil tujuan dari pastoral dan pola misioner yang dapat menjangkau semua orang tanpa terkecuali, tanpa ada yang disisihkan, memusat pada hal-hal yang hakiki, yang paling indah, paling besar, paling menarik,. dan. yang. paling. penting.. Sehingga. meskipun. warta. tesebut. disederhanakan tetapi tetap memiliki kedalaman dan kebenarannya. Maka warta itu lebih berdaya dan meyakinkan. (bdk. EG 35) Untuk dapat melakukan pelayanan pastoral secara efektif dan sesuai dengan tujuan pastoral itu sendiri maka pentinglah bagi seorang pelayan pastoral memahami mengenai kepemimpinan pastoral, kualitas apa saja yang harus dimiliki dan spiritualitas kepemimpinan pastoral.. a.. Kepemimpinan Pastoral Kepemimpinan pastoral yakni suatu usaha untuk mengajak sekaligus. memberi teladan pada orang lain agar mereka bersedia menjalin kerjasama, baik dengan sesama maupun dengan Allah dengan tujuan untuk membangun KerajaanNya di dunia, serta meningkatkan kualitas hidup semua ciptaan-Nya (Madya.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. Utama, 2013:8). Semua orang kristiani yang telah dibaptis wajib mengambil bagian untuk membangun Kerajaan Allah dalam kehidupannya. Hal ini juga diungkapkan dalam Dokumen Sukacita Injil atau Evangelii Gaudium “Berkat keutamaan sakramen Baptis yang telah diterima, setiap anggota umat Allah menjadi murid missioner (Lih. Mat 28:19). Setiap pribadi yang telah dibaptis, apapun posisinya dalam Gereja atau tingkat pendidikannya dalam iman subjek pewarta kabar baik” (bdk. EG, 120). Kepemimpinan pastoral dapat diwujudkan dalam tiga model kepemimpinan yakni:. 1) Kepemimpina Sebagai Pelayanan Model kepemimpinan ini bercermin pada Yesus, Sang Pelayan. Seperti yang ia katakakan sendiri “Aku datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani” (Mat 20:28). Seorang pemimpin sungguh-sungguh dikatakan melayani, jika: . Mengenal orang-orang yang dipimpinnya dan mampu memberikan perhatian pada apa yang mereka butuhkan serta menjadikan itu sebagai prioritas.. . Memberikan dukungan, rela memberikan diri bagi orang lain dan tidak mencari keuntungan diri.. . Memperdayakan orang-orang yang dipimpinnya dan memberikan kepercayaan kepada mereka untuk terlibat dalam fungsi-fungsi kepemimpinan atau dengan kata lain yakni menjalin kerjasama dengan mereka yang dipimpin.. . Membimbimbing tanpa memaksa.. . Kepemimpinan yang sungguh keluar dari cinta dan bukan sebuah tindakan menguasai (Madya Utama, 2013:9)..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 2) Kepemimpinan Sebagai Gembala yang Baik. Model kepemimpinan ini mengambil inspirasi dari Yesus sebagai Gembala yang baik. Injil Yohanes 10:1-18 menggambarkan tentang sosok Gembala yang baik, Gembala yang mengenal domba-dombanya dengan baik, begitupun sebaliknya, seorang Gembala akan selalu didengarkan oleh domba-dombanya, memberikan teladan, yang selalu mengutamakan domba-dombannya di bandingkan dirinya sendiri. Seorang Gembala juga akan menuntun dan selalu memberikan yang terbaik bagi domba-dombannya, seperti yang di gambarkan dalam Mzm 23, semua itu dilakukan karena cinta. Tugas seorang gembala tidak lain merupakan tugas sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus berusaha menunjukkan peluang-peluang, kesempatan serta sarana kepada yang di pimpinnya agar mereka dapat meraih apa yang mereka harapkan. Selain itu, seorang pemimpin harus mendorong orang-orang yang dipimpin untuk terus melangkah ke depan. Ia juga memiliki pandangan kedepan sehingga orang-orang yang dipimpinnya dapat melihat dan percaya. Secara singkat untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang baik sebagaimana yang telah di contohkan oleh Yesus sendiri, maka seorang pemimpin perlu mengembangkan empat hal: Kemampuan membangun relasi dengan setiap pribadi yang di dasari dengan cinta dan kepercayaan, memiliki sikap bela rasa dengan orang yang dipimpinnya, tidak menyia-nyiakan waktu demi kepentingan pribadi, tetapi berusaha mewujudkan kesejahteraan bagi mereka yang dipimpinnya, dan melihat kesempatan yang ada serta mendorong orang-orang yang dipimpinnya untuk menangkap kesempatan tersebut (Madya Utama, 2013:10-12)..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. 3) Kepemimpinan sebagai “Pengurus Rumah Tangga” Kepemimpinan ini memuat tentang : (a) Beberapa gambaran tentang “Pengurus Rumah Tangga” Sebagai seorang pengurus rumah tangga dituntut sikap yang dapat diandalkan dan dipercaya, karena seorang pengurus rumah tangga memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengelola harta dan menjaga kesejahteraan karyawan lainnya. Harta yang dipercayakan kepadanya bukanlah miliknya, ia hanya sebagai pengelola. Sedangkan karyawan yang dipercayakan kepadanya, ia bertanggung jawab agar semua karyawan diperlakukan dengan baik dan adil. Selain itu belajar dari orang Samaria yang baik hati yang mampu melihat kebutuhan sesama dan menjawabnya dengan tepat. Orang Samaria sungguh memiliki hati, ia tidak hanya sebatas melihat namun melakukan sesuatu yang dapat membantu sesamanya itu keluar dari persoalan. Ia tidak melihat perbedaan yang ada, yang utama baginya adalah keselamatan sesama manusia. Sebagai seorang pengururs rumah tangga, ia harus memilki hati bagi mereka yang tersingkir dan menjadi korban karena berbagai macam kepentingan. Selain itu juga menyediakan diri untuk mendampingi mereka sehingga mereka mengalami penyembuhan dari luka-luka kehidupan mereka (Madya Utama, 2013:13-14).. (b) Bidang-bidang yang harus diurus dan dirawat Seorang pemimpin pastoral yang efektif,. harus mengurus atau merawat. dirinya sendiri yakni dengan mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, emosional dan hidup rohaninya. Seorang pemimpin pastoral yang efektif juga.

Gambar

Tabel 1  : Tabel kisi-kisi Variabel Penelitian .........................................................
Tabel kisi-kisi Variabel Penelitian
Tabel  2  no  5  menyatakan  tentang  sikap  tidak  melawan  kepada  pembina  asrama  ketika  ditegur  karena  berbuat  salah
Tabel  4  no  21  menunjukkan  tentang  kemampuan  bekerjasam  dengan  orang  lain.  Dari  39  responden,  sejumlah  15  atau  38,4%  mengungkapkan  bahwa  mereka  sering  bekerjasama  dengan  orang  lain  meski  tidak  selalu
+4

Referensi

Dokumen terkait