• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Swadharma Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Swadharma Medan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Swadharma Medan

Sejarah berdirinya PT. Bank Negara Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perjuangan perebutan kemerdekaan bangsa dan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Persiapan pembentukan Bank Negara Indonesia itu sendiri telah dimulai sejak bulan September 1945, di prakarsai oleh R.M. Margono Djodjohadikoesoemo, yang pada saat itu menjabat sebagai ketua Dewan Pertimbangan Agung. Rancangan mandat dari pemerintah kepada R.M. Margono Djodjohadikoesoemo, yang disusun bersama wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta.

Didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan mulai diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1946 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Mohammad Hatta di bekas gedung De Javasche Bank Yogyakarta. Pada waktu itu gedung tersebut berfungsi sebagai Bank Sentral atau Bank Sirkulasi dan Bank Umum. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1946. Jumlah modal Bank Negara Indonesia (BNI) sewaktu itu ditetapkan sebesar Rp 10.000.000,-.

Dengan diresmikannya PT. Bank Negara Indonesia, maka semua urusan Pusat Bank Indonesia dilanjutkan BNI sehingga cabang-cabang di Jakarta, Solo, Malang, dan Kediri diresmikan sebagai cabang-cabang BNI. Selanjutnya, dipersiapkan pula cabang-cabang baru di Garut, Cirebon, Pontianak, dan Jember.

(2)

Sebagai bank pertama milik Pemerintah Republik Indonesia, pimpinan dan para pegawai BNI harus bekerja keras menyukseskan program perekonomian pemerintah, mencetak dan mengedarkan uang Republik Indonesia, menarik uang Jepang dari peredaran, serta memberikan kredit dan transaksi perbankan lainnya. Selama menjalankan tugas, direksi dan segenap pegawai BNI merasakan pahit getirnya mengelola dan menjalankan aktivitas usaha BNI.

Kondisi dan sistem perbankan mengalami perubahan pada tahun 1965, dengan Penetapan Presiden Nomor 17 Tahun 1965 tentang pengintegrasian sejumlah bank pemerintah dalam Bank Tunggal yang menggunakan sebutan Bank Negara Indonesia (BNI). Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I dan BNI menjadi BNI Unit III. Pola Bank Tunggal ternyata tidak berjalan mulus dan pada zaman Orde Baru pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1968 BNI Unit III diganti dengan Bank Negara Indonesia 1946 dan berhasil masuk dalam lima kelompok bank terbesar dengan total aset sekitar Rp 1 Triliyun dan laba mencapai Rp 11 Miliar.

Perubahan struktur organisasi dan budaya kerja perusahaan semasa pimpinan H. Somala Wiria, mendorong BNI merancang suatu rencana kerja yang lebih terarah dan terpacu yang melahirkan Corporate Plan, yaitu rencana kerja jangka panjang selama lima tahun. Kemudian diikuti dengan pelaksanaan Corporate Culture. Budaya kerja BNI bersumber dan dilandasi “Swadharma Bhakti Negara”. Guna melengkapi citra

(3)

baru berupa BNI, diciptakan citra baru berupa logo “Bahtera Berlayar” dan moto “Terpercaya, Kokoh, dan Bersahabat”.

Tahun 1992 di lingkungan BNI terdapat banyak unit usaha koperasi yang berada di Jakarta serta wilayah dan cabang-cabang BNI yang tersebar di seluruh wilayah RI. Sehingga timbul gagasan untuk mempersatukan unit-unit koperasi tersebut menjadi satu sebagai “Koperasi Tunggal” dengan tujuan untuk lebih mempermudah pengembangan usaha.

Bahwa dalam gagasan tersebut unit koperasi yang ada di Jakarta diarahkan menjadi Koperasi Pusat, sedangkan unit-unit koperasi yang ada di wilayah dan cabang-cabang BNI yang tersebar di seluruh wilayah RI menjadi Koperasi Cabang dan pelaksaannya dengan cara amalgamasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 14. Bahwa pada waktu itu di Jakarta telah ada unit Koperasi yang didirikan pada tanggal 30 Juli 1968 dengan nama Koperasi Serba Usaha disingkat KOSERU dan telah memperoleh status Badan Hukum yang tercatat dalam Daftar Umum NO.763/B.H/I tanggal 10 Desember 1968. Koperasi ini berkedudukan di Jakarta dengan wilayah kerja Jakarta Raya dan sekitarnya, sedangkan yang menjadi anggota adalah karyawan/pegawai BNI yang bertempat tinggal di wilayah Jakarta Raya dan sekitarnya.

Untuk mewujudkan gagasan membentuk koperasi tunggal tersebut, maka pada tanggal 12 Juli 1994 diadakan Rapat Anggota Tahunan untuk mengubah Anggaran Dasar Koperasi Pegawai PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Swadharma (Koperasi

(4)

Swadharma) yang terdahulu Koperasi Serba Usaha (KOSERU) yang materi perubahannya sebagai berikut :

1) Wilayah kerja Koperasi Swadharma mencakup seluruh wilayah RI.

2) Koperasi Swadharma dahulu KOSERU menjadi Koperasi Swadharma Pusat, sedangkan unit-unit koperasi yang ada di wilayah dan cabang BNI menjadi Koperasi Swadharma Cabang.

3) Anggota koperasi terdiri dari pegawai dan pensiunan BNI serta pegawai dari lembaga-lembaga dan perusahaan anak di lingkungan BNI.

Sehingga terhitung tanggal 12 Juli 1994 secara formal di lingkungan BNI telah terbentuk Koperasi Tunggal dengan tingkatan organisasi Koperasi Pusat dan Koperasi Cabang.

Namun berhubung banyaknya jumlah koperasi yang ada di lingkungan BNI di seluruh Indonesia, maka rencana amalgamasi tersebut menghadapi kendala antara lain : struktur organisasi, hak dan kewajiban, kepegawaian, administrasi, keuangan, perpajakan, dan lainnya sehingga rencana amalgamasi tersebut sampai sekarang belum dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

Sehubungan dengan hal itu banyak usul dan saran agar rencana amalgamasi tidak diteruskan dan kembali seperti semula, yaitu baik koperasi yang ada di Jakarta maupun di daerah-daerah berdiri sendiri-sendiri sebagai Koperasi Mandiri.

Sebagai tanggapan atas usul dan saran tersebut maka diselenggarakan Rapat Anggota Tahunan Koperasi Pegawai Swadharma Tahun Buku 2004 yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2005 di Jakarta memutuskan antara lain :

(5)

1. Rencana amalgamasi dibatalkan dan semua unit koperasi yang ada kembali seperti semula sebagai Koperasi Mandiri.

2. Wilayah kerja disesuaikan dengan lingkungan unit koperasi masing-masing. 3. Anggota Koperasi adalah pegawai dan pensiunan BNI di unitnya

masing-masing.

Bahwa sebagai akibat dari keputusan tersebut diatas maka Koperasi Swadharma Cabang Medan harus berdiri sendiri sebagai Koperasi Mandiri dan mempunyai Anggaran Dasar sendiri yang terletak di lokasi BNI di Jalan Pemuda No. 12. Ruangan antara kantor dan toko Koperasi Swadharma ini berada dalam satu ruangan yang terletak di lantai 1 gedung PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor wilayah 01/cabang Medan. Koperasi Swadharma ini telah memiliki kelengkapan izin usaha antara lain SIUP, TDP, NPWP, dan SKITU.

B. Struktur Organisasi Koperasi Swadharma Medan

Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, Koperasi Swadharma Medan telah menetapkan struktur organisasi yang bertujuan untuk mempermudah karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehingga masing-masing pegawai akan mengetahui dengan jelas sebagaimana seharusnya ia mendapat perintah dan kepada siapa ia harus mempertanggung jawabkan hasil kerjanya dengan demikian semua kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan secara efektif dan efisien dalam usaha mencapai tujuan.

(6)

STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI PEGAWAI SWADHARMA

MEDAN Ketua Chairuddin Sekretaris Darman Darwis Bendahara Amirudin Dianto Seksi pembukuan Mahyuri S. Seksi Umum/Administrasi Rasidin Kasir Yuslina Seksi Penjualan Fernando T. Seksi Pemasaran RI. Sofyan Asisten Pembukuan M. Surya D Seksi Administrasi Irwansyah Driver Eko DS Pelayan Safaruddin Asisten Penjualan Helmi R.

(7)

C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi

Selanjutnya penulis akan menguraikan tentang tugas pokok dan fungsi pada Koperasi Swadharma Medan sebagai berikut :

1. Ketua Koperasi

Ketua Koperasi membawahi beberapa seksi. Seksi-seksi ini dipimpin oleh seorang kepala seksi yang melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan seksi yang bersangkutan. Tiap-tiap seksi ini dibagi lagi dengan beberapa bagian pekerja lagi. Ketua Koperasi ini langsung bertanggung jawab kepada pengawas dan pembina karena segala aktivitas koperasi akan diperiksa oleh pengawas dan pembina. Ketua Koperasi mempunyai seseorang Sekretaris dan Bendahara, tetapi tidak mempunyai wakil ketua. Sekretaris dan Bendahara sudah cukup membantu, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan Koperasi Swadharma ini.

a) Tugas Pokok Ketua Koperasi

1) Mengkoordinir lancarnya kegiatan bisnis koperasi.

2) Meningkatkan pendapatan keuntungan atau sisa hasil usaha koperasi. 3) Melakukan lobby atau kerja sama dengan mitra-mitra bisnis koperasi.

4) Menjamin kelancaran dan ketertiban pelaksanaan kerja, menjamin pengamanan serta pemanfaatan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan koperasi.

b) Wewenang Ketua Koperasi

1) Menggerakkan, mengatur sumber daya manusia, alat dan prasarana fisik yang berada dibawah pimpinannya.

(8)

2) Mengambil keputusan atas jalannya kegiatan bisnis koperasi.

3) Menanda tangani laporan-laporan, surat-surat yang berhubungan dengan pihak luar.

4) Memberikan tugas-tugas khusus kepada bawahannya. 2. Sekretaris

Tugas Pokok Sekretaris

1) Mengontrol segala aktivitas pembukuan koperasi.

2) Mengelola pengaturan Sumber Daya Manusia atau Personalia. 3) Menangani surat masuk dan surat keluar.

4) Membuat file dan meregister surat-surat. 3. Bendahara

Tugas Pokok Bendahara

1) Menjalankan kegiatan keuangan dan bisnis koperasi. 2) Menanda tangani check atau giro biliet.

3) Mengontrol brankas koperasi.

4) Menyetujui pinjaman anggota koperasi. 4. Seksi Pembukuan

Seksi Pembukuan mempunyai asisten pembukuan, yang membantu dalam mengerjakan pembukuan dari kegiatan bisnis koperasi.

Tugas Pokok Seksi Pembukuan

1) Membuat pembukuan akan kegiatan koperasi. 2) Melakukan kegiatan pembukuan.

(9)

5. Asisten Pembukuan

Tugas Pokok Asisten Pembukuan adalah memposting seluruh voucher dan mencetak laporan keuangan.

6. Seksi Umum/Administrasi

Seksi Umum ini membawahi dari Seksi Administrasi, yang membantu pekerjaan-pekerjaan dari seksi umum yang berkenaan dengan surat-menyurat.

Tugas Pokok Seksi Umum/Administrasi

1) Membuat daftar buku penerimaan dan pengeluaran kas.

2) Mengetik surat-surat yang diperlukan dalam kegiatan koperasi. 7. Seksi Administrasi

Tugas Pokok Seksi Administrasi adalah mengkoordinir tenaga supir dan pelayan. 8. Seksi Pemasaran

Tugas Pokok Seksi Pemasaran

1) Melaksanakan serta pengembangan penjualan produk kepada anggota koperasi.

2) Membuat rencana dan evaluasi kegiatan penjualan bulanan.

3) Turut melaksanakan survei pasar atas objek yang menjadi tanggung jawab. 9. Seksi Penjualan

Seksi Penjualan mempunyai asisten penjualan yang dapat membantu rancangan dari kegiatan penjualan koperasi. Dan seksi penjualan juga membawahi pelayan yang bekerja pada Koperasi Swadharma tersebut.

(10)

Tugas Pokok Seksi Penjualan

1) Bertanggung jawab atas kegiatan penjualan.

2) Melaksanakan rencana kegiatan penjualan pada koperasi. 3) Memantau penjualan produk koperasi kepada anggota. 10. Asisten Penjualan

Tugas Pokok Asisten Penjualan adalah melayani kebutuhan alat tulis kantor dan sandang pangan untuk anggota koperasi.

11. Pelayan

Tugas Pokok Pelayan adalah membantu pembelian barang-barang dan menyalurkan kepada anggota koperasi.

12. Kasir

Tugas Pokok Kasir

1) Mengatur kegiatan pembelian produk dan pengeluaran kas. 2) Menjamin uang keluar dan masuk pada koperasi.

13. Supir

Tugas Pokok Driver adalah yang bertanggung jawab akan kegiatan keluar koperasi.

(11)

D. Gambaran Pegawai/Karyawan/Anggota Personil

Jumlah Pegawai/Karyawan/Anggota Personil Koperasi Swadharma Medan

No Unit Jumlah 1 Ketua Koperasi 1 2 Sekretaris 1 3 Bendahara 1 4 Seksi Pembukuan 1 5 Asisten Pembukuan 1 6 Seksi Umum/Administrasi 1 7 Seksi Administrasi 1 8 Asisten Penjualan 1 9 Kasir 1 10 Seksi Pemasaran 1 11 Seksi Penjualan 1 12 Supir 1 13 Pelayan 1 Jumlah 13

Referensi

Dokumen terkait

Selain dari pada itu KPRI HIKMAH KANDEPAG Kabupaten Majalengkae. memiliki Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan Dan Biaya

Bidang Koperasi pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kampar mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten

Peran strategis ini ditentukan lebih lanjut menjadi tugas pokok, yaitu KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pengawasan administratif dan pemeriksaan terhadap

Mengingat KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP, KPPBB, dan Karikpa maka kepala Kantor KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasi pelaksanaan penyuluhan, pelayanan

Tugas dan Fungsi Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia Tugas dan fungsi masing-masing akan diuraikan dalam setiap seksi, dimana.. Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur mempunyai tugas.. melaksanakan penyuluhan, pelayanan, pengawasan Wajib Pajak di

a) Pelaksanaan pemprosesan dan penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi Pengawasan dan Konsultasi.. b) Pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) dan

Tugas dan fungsi masing-masing akan diuraikan dalam setiap seksi, dimana Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan