• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dulunya dinamakan dengan Kantor Inspeksi Pajak (KIP) yang sebenarnya telah berdiri sejak zaman Belanda dengan system perpajakan yang berlaku saat itu. Kantor Inspeksi Pajak (KIP) saat ini merupakan satu-satunya kantor pajak yang ada di kota Medan.

Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pesatnya pertumbuhan penduduk dikota Medan, maka pada tahun 1975 Kantor Inspeksi Pajak (KIP) telah mencakup wilayah-wilayah yaitu :

1. Kotamadya Medan 2. Kabupaten Deli Serdang 3. Kabupaten Langkat 4. Kabupaten Karo

Selanjutnya pada tahun 1976 Kantor Inspeksi Pajak di Medan sendiri dibagi atas 2 (dua) yaitu :

1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan 2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara

(2)

keputusan Menteri Keuangan itu disebut tentang penggantian nama Inspeksi Pajak menjadi Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, juga dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan.

Sesuai keputusan Menteri Keuangan No. 94/KMK.01/1994, maka Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota sebelumnya telah mengalami perubahan-perubahan nama dan wilayah kerja. Pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan suatu pemekaran dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. Didirikan berdasarkan keputusan Menteri Keuangan No.44/KMKK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001. Inilah yang menjadi tonggak awal berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota.

Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota adalah merupakan suatu pemecahan dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur yang mana wilayah kerjanya dibagi menjadi 8 (delapan) kecamatan dipecah menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur : a. Kecamatan Medan Tembung

b. Kecamatan Medan Perjuangan c. Kecamatan Medan Area d. Kecamatan Medan Timur.

2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota: a. Kecamatan Medan Kota

b. Kecamatan Medan Johor c. Kecamatan Medan Amplas

(3)

d. Kecamatan Medan Denai.

B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota

Agar tujuan yang telah ditentukan tercapai, maka suatu perusahaan harus mempunyai struktur organisasi dimana struktur organisasi ini akan membuat perusahaan tersebut dapat melakukan segala kegiatannya dengan baik karena struktur organisasi merupakan salah satu wadah atau cara yang digunakan perusahaan dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan yang berguna untuk tujuan perusahaan.

Struktur organisasi diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan susunan tingkat hirarki, wewenang, dan tanggung jawab juga diharapkan akan dapat menetapkan sistem hubungan organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan integrasi secara efisien dan efektif dari segenap kegiatan organisasi baik vertikal maupun horizontal.

Pada prinsipnya struktur organisasi yang digunakan tergantung pada ukuran besarnya dan jenis organisasi serta banyaknya jumlah staff dalam organisasi serta tingginya tingkat kerumitan dalam operasional organisasi.

C. Uraian Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota Tugas Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota adalah sebagai berikut :

a. Kantor Pajak adalah unsur pelaksanaan Direktorat Jenderal Pajak yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah.

(4)

b. Kepala Kantor Pelayanan Pajak dipimpin oleh seorang Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional pelayanan pajak dibidang Pajak Panghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL).

Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan pengolahan data, penyampaian informasi perpajakan, penggalian potensi pajak serta ekstensifikasi Wajib Pajak.

b. Penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan Masa serta pamantauan dan penyusunan laporan pembayaran Masa PPh, PPN, PPnBM, dan PTLL. c. Penatausahaan penerimaan, penagihan, penyelesaian keberatan dan restitusi

pajak penghasilan lainnya.

d. Verifikasi dan penetapan sanksi perpajakan. e. Pengurusan pemberian Surat Ketetapan Pajak. f. Penyuluhan dan pelayanan konsultasi perpajakan.

g. Pengurusan tata usaha dan rumah tangga Kantor Pelayanan Pajak.

Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota dipimpin oleh seorang Kepala yang secara operasional bertanggung jawab kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Pajak. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota terdiri dari 10 (sepuluh) seksi, antara lain :

(5)

1. Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha kepegawaian keuangan dan rumah tangga. Sub bagian umum terdiri dari :

a. Koordinator pelaksana tata usaha dan kepegawaian yang mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, dan kepegawaian.

b. Koordinator pelaksanaan keuangan yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.

c. Koordinator pelaksana rumah tangga yang mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan urusan pengolahan data dan penyajian informasi, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, seksi pengolahan data dan informasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan pengolahan data. b. Pengalihan informasi.

c. Pengalihan Potensi Pajak. d. Ekstennsifikasi Wajib Pajak.

(6)

a. Koordinator pelaksana pengolahan data dan informasi I yang mempunyai tugas melakukan tata usaha data masuk dan data keluar serta pengecekan perlengkapan dan kebenaran formal data masukan dan data keluaran.

b. Koordinator pelaksana pengolahan data dan informasi II yang mempunyai tugas melakukan urusan pengalihan potensi pajak dan penyusunan monografi pajak.

c. Koordinator pelaksana pengolahan data dan informasi III yang mempunyai tugas melakukan pencarian data untuk ekstensifikasi Wajib Pajak dan melakukan himbauan terhadap Wajib Pajak.

3. Seksi Tata Usaha Perpajakan (TUP)

Seksi Tata Usaha Perpajakan (TUP) mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Wajib Pajak, penerimaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan Wajib Pajak dan surat Wajib Pajak lainnya, pemindahan dan pencabutan identitas Wajib Pajak, serta kearsipan berkas Wajib Pajak. Seksi Tata Usaha Perpajakan (TUP) terdiri dari :

a. Koordinator pelaksana pelayanan terpadu yang mempunyai tugas membantu urusan penerimaan surat pemberitahuan, surat Wajib Pajak lainnya, serta melakukan penatausahaan pendaftaran Wajib Pajak dan pemindahan serta pencabutan identitas Wajib Pajak .

b. Koordinator pelaksana surat pemberitahuan pajak yang mempunyai tugas melakukan urusan penerimaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan Pajak.

(7)

c. Koordinator pelaksana ketetapan dan kearsipan Wajib Pajak yang mempunyai tugas membantu urusan tata usaha penerbitan surat ketetapan pajak dan kearsipan berkas Wajib Pajak.

4. Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi mempunyai tugas melakukan penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan masa, serta melakukan verifikasi atas Surat Pemberitahuan masa dan tahunan pajak penghasilan orang pribadi. Seksi pajak penghasilan orang pribadi terdiri dari :

a. Koordinator pelaksana Pajak Penghasilan orang pribadi I yang mempunyai tugas membantu urusan penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan, memantau dan menyusun laporan efektifitas pembayaran masa pajak penghasilan orang pribadi.

b. Koordinator pelaksana Pajak Penghasilan orang pribadi II yang mempunyai tugas melakukan verifikasi atas Surat Pemberitahuan masa dan tahunan pajak penghasilan orang pribadi yang terdaftar dan Wajib Pajak yng tidak memasukkan Surat Pemberitahuan.

5. Seksi Pajak Penghasilan Badan

Seksi Pajak Penghasilan Badan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan masa, memantau dan menyusun laporan pembayaran masa, verifikasi atas Surat Pemberitahuan masa dan tahunan

(8)

pajak penghasilan Badan serta konfirmasi faktur pajak. Seksi pajak penghsilan Badan terdiri dari :

a. Koordinator pelaksana Pajak Penghasilan Badan I yang mempunyai tugas melakukan urusan pemantauan, penatausahaan pembayaran masa, dan penyusunan laporan efektifitas pembayaran masa.

b. Koordinator pelaksana Pajak Penghasilan Badan II yang mempunyai tugas melakukan urusan verifikasi atas Surat Pemberitahuan masa dan tahunan Pajak Penghasilan Badan, dan Pajak Penghasilan Badan yang tidak terdaftar serta yang tidak memasukkan Surat Pemberitahuan.

6. Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan

Seksi Pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan masa, memantau dan menyusun laporan dan pembayaran masa, serta melakukan verifikasi atas Surat Pemberitahuan masa dan tahunan pemotongan dan pemungutan pajak penghasilan. Seksi pemotongan dan pemungutan pajak penghasilan terdiri dari :

a. Koordinator pelaksana pemotong dan pemungut Pajak Penghasilan I yang mempunyai tugas membantu urusan penatausahaan, pengecekan, dan perekaman Surat Pemberitahuan serta pemantauan dan penatausahaan pembayaran masa pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan.

b. Koordinator pelaksana pemotong dan pemungut Pajak Penghasilan II yang mempunyai tugas membantu urusan penerimaan, penatausahaan, dan

(9)

pengecekan Surat Pemberitahuan masa atas pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan.

7. Seksi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL)

Seksi Pajak Pertanbahan Nilai (PPN) dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL) mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan masa, memantau dan menyusun laporan perkembangan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan kepatuhan Surat Pemberitahuan masa melakukan urusan konfirmasi faktur pajak serta melakukan urusan verifikasi atas Surat Pemberitahuan masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL). Seksi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL) terdiri dari :

a. Koordinator pelaksana Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Industri yang mempunyai tugas membantu urusan penerimaan, penatausahaan, dan pengecekan Surat Pemberitahuan masa, serta konfirmasi faktur pajak pada sektor industri.

b. Koordinator pelaksana Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Perdagangan yang mempunyai tugas melakukan urusan penerimaan, penatausahaan, dan pengecekan Surat Pemberitahuan masa, menelaah dan menyusun laporan perkembangan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan kepatuhan Surat

(10)

Pemberitahuan masa, serta melakukan konfirmasi faktur pajak pada sektor perdagangan.

c. Koordinator pelaksana Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL) yang mempunyai tugas melakukan urusan verifikasi Surat Pemberitahuan masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL), dan Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang tidak terdatar dan tidak memasukkan Surat Pemberitahuan masa.

8. Seksi Penagihan

Seksi penagihan mempunyai tugas melakukan tata usaha piutang pajak, penagihan Wajib Pajak, penundaan dan angsuran serta penghapusan piutang pajak. Seksi Penagihan Pajak terdiri dari :

a. Koordinator pelaksana tata usaha piutang pajak yang mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha piutang pajak, usul penghapusan piutang pajak, penundaan, dan angsuran piutang pajak.

b. Koordinator pelaksana penagihan aktif yang mempunyai tugas melakukan penyiapan surat teguran, surat paksa, surat perintah melakukan penyitaan, usulan lelang, dukungan penagihan lainnya.

9. Seksi Penerimaan dan Keberatan

Seksi Penerimaan dan Keberatan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha penerimaan, pengolahan Surat Setoran Pajak (SSP), restitusi, rekonsiliasi

(11)

pembayaran pajak dan penyelesaian keberatan serta perselisihan perpajakan. Seksi Penerimaan dan Keberatan terdiri dari :

a. Koordinator pelaksana tata usaha penerimaan pajak dan restitusi yang mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan penerimaan pajak, pembukuan restitusi, pembuatan register pemindahbukuan, pengolahan dan penatausahaan bermacam-macam penerimaan pajak, mempersiapkan surat keputusan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dan surat perintah membayar kelebihan pajak serta rekonsiliasi penerimaan pajak, pengolahan dan penyaluran Surat Setoran Pajak (SSP) dan surat perhitungan pajak.

b. Koordinator pelaksana keberatan Pajak Penghasilan (PPh) yang mempunyai tugas melakukan urusan penyelesaian keberatan dan perselisihan Pajak Penghasilan (PPh), penyusunan uraian banding, peninjauan kembali, dan sengketa Pajak Penghasilan (PPh).

c. Koordinator pelaksana keberatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL) yang mempunyai tugas melakukan urusan penyelesaian keberatan dan perselisihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), serta Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL).

(12)

10. Seksi Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) terdiri dari : a. Koordinator pelaksana Tata Usaha Kantor Penyuluhan dan Pengamatan

Potensi Perpajakan.

b. Kordinator pelaksana Ekstensifikasi dan Monografi. c. Koordinasi Pelaksana Penyuluhan.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, dari peta bahaya letusan gunungapi yang telah dibuat kemudian dilakukan operasi GIS-overlay dengan peta penutup lahan yang dibuat dengan analisis dijital

Penyampaian materi Pengabidan ini disampaikan kepada pengelola dan aparat yang terkait dengan pelaporan keuangan, terdiri dari Lurah selaku KPA (Kuasa Pengguna

 bassiana dan 6uga sebagai sumber nitrogen po7tensial dalam meningkatkan daya tumbuh mi7 selium %Mustaa dan Kaur, *((-. Hasil peneli7tian lain yang 6uga menggunakan

Dari suatu DPS tidak tersedia data hujan dan walaupun telah 9 tahun (lihat tabel 4.14) dilakukan pengamatan tinggi muka air tetapi. debit puncak banjir tahunan

Paket komprehensif dari data toksikologi dan lingkungan untuk bahan aktif produk ini harus di submit kepada badan kesehatan lingkungan dengan perijinan yang telah di evaluasi oleh

diri sendiri secara melawan hukum dengan keadaan palsu menggerakkan orang lain. menyerahkan barang ADALAH pelaku penipuan menurut Pasal

Base-T) H Port FireWire 800 d Port USB 2.0 (5) 26 Bab 2 Beraktivitas bersama Mac mini £ £ Port Mini-DVI Berfungsi untuk menyambungkan layar DVI atau TV menggunakan Mini-DVI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan salah satu alternatif penyelesaian masalah bagi penderita tuna laring agar memiliki kejelasan dalam berbicara