• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORITIS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan suatu peroses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi–fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada kegiatan sekelompok manusia yang dilengkapi dengan sumber ekonomi.

Dibawah ini manajemen menurut M.Fuad ( 2002 :92) sebagai berikut :

“Manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya.”

Dari pendapat diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa manajemen merupakan suatu aktivitas yang membedakan antara fungsi seoarang manager dengan fungsi yang bukan dilakukan seorang manager.Dimana manajemen adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui proses perncanaan,pengorganisasian dan pengendalian melalui orang lain.

2,1.2 Pengertian Keuangan

Keuangan diperlukan oleh setiap perusahaan untuk memperlancar kegiatan operasionalnya.Menurut Ridwan S.Sanjaya dan Inge Barlian ( 2002 :34) pengertian keuangan sebagai berikut :

“Keuangan merupakan Ilmu dan seni dalam mengelolah uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi – organisasi.keuangan berhubungan dengan proses,lembaga,pasar dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.”

(2)

digunakan untuk pembelanjaan usaha dalam mempersiapkan dan mengatur penarikan dlam pengunaan dana tersebut termaksud aktivitas perncanaan dan pelaksanaannya.

2.1.3 Pengertian Manajemen keuangan

Pengertian manajemen keuangan dapat didefinisikan dengan bagaimana cara untuk memaksimalkan dana yang ada diperusahaan dalam kegiatan perusahaan dalam kegiatan operasionalnyat setiap hari,bagaimana cara memperoleh laba setiap bulannya,disamping itu juga dana yang terpakai,dituntut juga tanggung jawab yang meliputi keputusan tentang investasi dan pembagian deviden suatu perusahaan.

Itu sebabnya perusahaan harus mempunyai seorang manager yang handal dalam mengelolah modal kerja dengan tepat,dalam menampilkan laporan keuangannya setiap tahunnya.Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan,kinerja,dan arus kas perusahaan dalam rangka membuat keputusan – keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban manajemen atas pengunaan sumber–sumber dana yang dipercayakan kepada mereka.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi, aktiva, ekuitas, pendapatan dan beban termaksud keuntungan dan kerugian serta arus kas

Laporan keuangan yang disusun untuk mengambarkan pengaruh keuangan

perusahaan dari kejadian dimasa lalu dan akan menjadi acuan untuk tahun berikutnya. Laporan keuangan yang baik harus selalu dibuat setiap bulan dan dikoreksi agar tahu biaya– biaya apa saja yang dikeluarkan dan apakah pendapatan (laba) yang diperolah dapat memenuhi target yang diinginkan perusahaan yang dimana pendapatan itu bisa dipakai untuk operasional perusahaan.

(3)

penting,seiring dengan berkembangnya tugas manager keuangan tidak hanya mencatat,membuat laporan,mengendalikan posisi kas,membayar tagihan–tagihan dan mencari dana.akan tetapi manager keuangan juga harus mampu menginvestasikan dana,mengatur kombinasi sumber dana yang optimal,serta pendistribusian keuntungan (pembagian deviden) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

Manajemen keuangan adalah salah satu fungsi operasional yang sangat

penting disamping fungsi operasional yang lain, seperti manajemen pemasaran, manajemen operasi dan lain sebagainya.Manajemen keuanagan membicarakan pengelolaan keuangan yang pada dasarnya baik dilakukan individu,perusahaan maupun pemerintah.Manajemen keuangan terdiri dari dua kata manajemen dan keuangan,pengertian lebih lanjut dijelaskan dibawah ini.

2.1.4 Tujuan Management Keuangan

Seperti yang telah di terangkan diatas management dan keuangan,jadi

tujuan managemen keuangan adalah untuk mencapai suatu misi untuk memajukan keuangan perusahaan yang bisa di peroleh dari laba atau profitabilitas dalam setiap periode yang bisa di sajikan dalam bentuk laporan keuangan yang disajikan oleh seorang accounting.

Dalam mencapai suatu misi suatu perusahaan mempunyai target bagaimana

mencapai profit yang di peroleh dari penjualan yang dilakukan suatu perusahaan baik berbentuk barang atau berbentuk jasa,semua dilakukan oleh bagian marketing atau sales yang mempunyai target setiap bulannya.dalam hal ini juga bagian tersebut tidak bekerja sendiri namun berkerja sama dengan berbagai lini terutama bagian acccounting,supaya mengetahui seberapa profit yang di peroleh perusahaan setiap bulannya.

(4)

Pengertian kinerja Keuangan adalah: Pengertian Kinerja dalam organisasi

merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan–kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda–tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manajer. Karena penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Kemungkinan yang lain adalah digunakannya informasi yang dibutuhkan setiap saat.

Akuntansi bersamaan dengan informasi non akuntansi untuk menilai

kinerja manajer atau pimpinan perusahaan.Sedangkan pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran–ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

Evaluasi kinerja dapat dilaksanakan pada berbagai bidang pekerjaan,

termasuk diantaranya dalam bidang organisasi, baik organisasi nirlaba maupun perusahaan. Evaluasi kinerja aspek keuangan tidak berbeda dengan ukuran ukuran akuntansi (accounting

measure) karena nilai nilai diambil dari nilai nilai yang tersaji dalam laporan keuangan yang

disusun sesuai dengan standard akuntansi keuangan yang berlaku.

Tujuan mengevaluasi bisnis dari aspek keuangan adalah untuk mengetahui

apakah realisasi investasi investasi telah sesuai dengan yang diharapkan. Analisinya dapat ditinjau dari laba dengan membandingkanya antara pengeluaran dan pendapatan,

(5)

ketersediaan dana, biaya modal, kemapuan proyek untuk membayar utang dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus.

2.2.1Analisis Laporan Keuangan a. Laporan Keuangan

Sarana yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan adalah laporan

keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang. Sedangkan pengertian akuntansi sendiri ada banyak pengertian aniara lain, yaitu "Akuntansi menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 (Harahap, 1998) didefmisikan sebagai Suatu kegiatan jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang dignnakan dalam memilih diantara beberapa alternatif / pilihan".

Dari pengertian di atas bahwa akuntansi tidak lagi hanya sebagai suatu alat

untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi yang bersifat kuantitatif, tetapi dalam perkembangannya akuntansi digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan/kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan untuk masa yang akan datang.

Laporan keuangan disusun berdasarkan dari catatan-catatan dalam akuntansi sebagai sumbernya. Penyusunan laporan keuangan biasanya dilakukan secara teratur dalam interval

(6)

waktu yang tertentu pula (pada umumnya dilakukan pada setiap akhir tahun buku). Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (Sawir, 2001) mempunyai tujuan:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

3. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang dilakukan manajemen ataupertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan tersebut disajikan kepada banyak pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan, contohnya:

a. Manajemen (untuk mengelola perusahaan)

b. Kreditur (untuk menilai kemungkinan akibat dari pinjaman yang diberikan) c. Pemerintah (untuk perpajakan)

d. Pihak-pihak lainnya. b. Bentuk Laporan Keuangan

Di dalam Laporan Keuangan mencakup beberapa unsur yang dibutuhkan yaitu :

1. Neraca ( Balance sheet )

(7)

keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu maksudnya adalah menunjukkan keadaan keuangan pada tanggal tertentu biasanya pada saat tutup buku. Menurut Munawir ( 2002 ) 2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai

penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu (Munawir, 2000:26). Tujuan pokok laporan laba rugi adalah melaporkan kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Laporan laba rugi perusahan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.

Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi yaitu pendapatan dan biaya–biaya yang di keluarkan setiap bulannya selama periode tertentu,yang selelu disajikan setiap bulannya berbentuk laporan.

3. Laporan arus kas

Laporan arus kas mencakup faktor-faktor yang berdampak terhadap arus kas (selama periode akuntansi tertentu), antara lain:

a. Aktivitas operasi b. Investasi

c. Pembiayaan

4. Laporan Perubahan Ekuitas

(8)

aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan yaitu :

a. Laba atau rugi bersih perode yang bersangkutan,

b. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait, c. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik,

d. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahan.

e. Rekonsiliasi antar nilai tercatat dari masing–masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan.

2.2.2Analisis Rasio Keuangan

Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan

memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya.

Menurut James C. Van Home (Sawir, 2001); "Analisis dan interpretasi dari macam- macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi

(9)

perusahaan bagi para analis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio ". Rasio analisis keuangan meliputi dua jenis perbandingan. Pertama, analisa dapat memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal). Kedua, perbandingan meliputi pebandingan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama (perbandingan ekstemal)

Adapun penjelasan mengenai analisis rasio keuangan yang dikelompokan menjadi 4 kelompok dasar rasio-rasio, antara lain:

1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan sebagai alat ukur kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman jangka pendeknya pada saat jatuh tempo atau dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ukuran rasio likuiditas terdiri dari tiga alat ukur, antara lain

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar, salah satu rasio keuangan yang paling sering dikutip, mengukur Kemampuan perusahaan untuk memenuhi jangka pendek kewajibannya. Hal ini dinyatakan sebagai berikut

b. Rasio Cepat (Quick Ratio or Acid Test Ratio)

Rasio cepat (Acid-test Ratio) adalah mirip dengan rasio lancar, kecuali bahwa hal itu tidak termasuk persediaan. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang cepat bisa digunakan

(10)

untuk melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar, karena untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua langkah yakni menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi kas. Rumus rasio cepat:

2. Rasio Profitabilitas

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Rasio keuntungan dapat diukur dengan menggunakan delapan alat ukur:

a. Gross Profit Margin (Marjin laba kotor) digunakan untuk mengukur persentase dari

setiap penjualan yang tersisa

setelah perusahaan telah membayar untuk barang tersebut. Semakin tinggi margin laba

kotor, semakin baik

(yaitu, semakin rendah biaya relatif barang yang dijual). Marjin laba kotor dihitung sebagai berikut:

b. Operating Profit Margin (Margin laba operasi) digunakan untuk mengukur persentase

dari setiap penjualan yang tersisa setelah semua biaya dan dikurangi biaya lainnya dari bunga, pajak, dan dividen saham preferen yang. Ini merupakan "keuntungan murni" yang diperoleh pada setiap penjualan.

(11)

Laba operasi adalah "murni" karena mereka hanya mengukur keuntungan yang diperoleh pada operasi dan mengabaikan bunga, pajak, dan dividen saham preferen. Sebuah margin laba operasi yang tinggi lebih disukai. Oleh perusahaan

Margin laba operasi dapat dihitung berdasarkan rumus di bawah ini sebagai berikut:

c. Net Profit Margin (Margin laba bersih) digunakan untuk mengukur persentase dari setiap penjualan yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga, pajak, dan dividen saham preferen, telah dikurangi. Para perusahaan profit margin bersih yang lebih tinggi, semakin baik. Margin laba bersih dihitung sebagai berikut:

d. Return on Assets: (Pengembalian atas total aset (ROA)), sering disebut laba atas investasi

(ROI), mengukur keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan perusahaan aset yang tersedia. Kembalinya perusahaan lebih tinggi pada total aset, semakin baik. Mengembalikan atas total aset dihitung sebagai berikut:

e. Return on Equity: rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan

dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Mengembalikan atas total Ekuitas dihitung sebagai berikut:

(12)

3. Rasio Hutang (Leverage)

menunjukan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai atau didanai dengan pinjaman. Ukuran rasio leverage terdiri dari lima alat ukur:

a. Total Debt to Total Assets Ratio: Rasio utang mengukur proporsi total asset yang

dibiayai oleh perusahaan-itors kredibilitas. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar jumlah uang orang lain yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio dihitung sebagai berikut:

b. Total Debt to Total Equity Ratio: rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan

antara hutang jangka panjang dengan modal pemegang saham perusahaan.

4. Rasio Aktivitas

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya.

a. Total Assets Turnover: Omset total aset menunjukkan efisiensi dengan yang perusahaan

menggunakan aset-asetnya untuk menghasilkan penjualan. Perputaran total aset dihitung sebagai berikut:

(13)

b. Receivable Turnover: rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan penjualan

perusahaan dan besarnya piutang yang belum ditagih. Jika perusahan mempunyai saldo piutang yang besar dan rasionya rendah. Sebaiknya jika perusahan mempunyai kebijakan kredit dan prosedur penagihan yang baik maka saldo piutang rendah sehingga rasionya tinggi

c. Inventory Turnover (Perputaran persediaan) umumnya untuk mengukur aktivitas, atau

likuiditas, dari perusahaan persediaan. Hal ini dihitung sebagai berikut:

2.3. Ketebatasan Analisis Rasio Keuangan Keterbatasan analisis rasio anatara lain :

a. Rasio sebagai alat di dalam memulai analisis,karena rasio hanya sebagai tanda dalam menilai kinerja keuangannya,bukan jawaban yang mungkin sangat diharapkan.

b. Rasio hanya melihat dari satu sisi saja dan merupakan perkiraan,sehingga setiap bagian harus dilihat dan perhitungkan kembali.

c. Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.

(14)

d. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai peolehan (cost) bukan harga pasar.

e. Kinerja Keuangan bisa di lihat dari laporan keuangan perusahaan yang diharus dikelola dengan menggunakan modal kerja yang cukup,kekurangan uang tunai (kas) akan menyebabkan perusahaan tidak mempu membayar kewajban dalam jangka pendek.

f. Nilai yang terkandung dalam laporan keuanagan dan rasio adalah nialai perolehan ( cost ) bukan harga pasar.

2.4. Analisis Dupont

DuPont analisis (juga dikenal sebagai identitas DuPont, DuPont persamaan, DuPont Model atau metode DuPont) Nama metode ini berasal dari Perusahaan DuPont yang mulai menggunakan formula ini di tahun 1920. Sistem analisis DuPont digunakan untuk menganalisis dan menilai kondisi keuangan perusahaan. Analisis ini menggabungkan antara Laporan Laba rugi dan Neraca menjadi dua ukuran rasio keuangan profitabilitas yaitu :

Return On Total Asset (ROA) dan Return On Common Equity (ROE)

.

1. Return On Asset

Untuk menghitung ROE perusahaan melalui analisis Du Pont, kalikan dengan profit marjin ( laba bersih dibagi dengan penjualan ), aset omset (penjualan dibagi dengan aset) dan memanfaatkan faktor keuangan leverage ( total aset dibagi dengan ekuitas pemegang saham

(15)

) bersama-sama. Semakin tinggi hasil, semakin tinggi pengembalian pada ekuitas. Dalam rumus DuPont, hasil kali dua rasio akan menghasilkan Return On Total Assets (ROA)

Mengganti formula yang sesuai ke dalam persamaan dan menyederhanakan hasil dalam rumus yang diberikan sebelumnya

Langkah kedua dalam sistem DuPont mempekerjakan tmodifikasi DuPont formula. Formula ini berguna untuk menghubungkan Return On Total Assets (ROA) perusahaan untuk mencari Return On Common Equity (ROE). Yang terakhir ini dihitung dengan mengalikan

Return On Total Asset (ROA) dengan Keuangan Leverage (FLM), yang merupakan rasio

dari Return On Common Equity (ROE).

2. Reurn On Equity

Mengganti formula yang sesuai ke dalam persamaan dan menyederhanakan hasil dalam rumus yang diberikan sebelumnya,

(16)

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of the research is to create planning and controlling project eight floor building with precast system at the aeropolis tower 1 project, cengkareng by using

Kesulitan lain yang ditemukan adalah kemampuan dalam mengembangkan indikator pencapaian kompetensi; materi yang disusun hanya dari buku guru saja; sulit mencapai

Menurut Sugiyono (2012: 199) bahwa: “Kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

Teknik pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan untuk mengetahui karakteristik penumpang serta kepuasan wisatawan pengguna Bus Tingkat Wisata City Tour Jakarta

Dari pendapat Millet diatas menegaskan bahwa efisiensi merupakan satu asas dalam kerja organisasi pada hakikatnya mempunyai sifat yang tidak terbatas, sedangkan alat yang

(2) Metode Numbered Head Together (NHT) lebih baik dibandingkan metode Team Assisted Individualization (TAI) dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran berbasis proyek dengan berbantuan perangkat

Dengan menggunakan data pada Tabel 1 akan ditentukan penaksir proporsi eksponensial untuk menaksir rata-rata produksi padi dengan menggunakan syarat penaksir