• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sanditama Kawedhar. Agus Efendi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sanditama Kawedhar. Agus Efendi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sanditama Kawedhar

Agus Efendi

Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjen S. Humardani No.1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521

Telp. (0271) 593 156 , Fax. (0271) 591 065

Abstrak

Serat Tripoma adalah salah satu serat yang berisi ajaran bela Negara. Yaitu, kecintaan terhadap Negara melebihi kecintaannya terhadap saudara. Bahkan, panggilan untuk membela Negara itu tidak lagi dilandasi pemikiran benar dan salah. Inti ajaran yang ingin disampaikan penulisnya, KGPAA Mangkunagara IV adalah melu handarbeni, melu hangrungkebi, dan mulat sarira hangrasa wani ‘ikut memiliki, ikut membela, dan berani mengakui kesalahan’. Konflik batin yang dialami tiga tokohnya, yaitu Basukarno, Suwondo, dan Kumbokarno mempertegas nilai yang disampaikan penulisnya lewat tembang yang di dalam pertunjukkan wayang diwujudkan dalam catur ‘dialog’ lewat dalang.

Kata kunci: handarbeni, hangrukebi, mulat sarira hangrasa wani, guna, kaya, puru.

Pendahuluan

Seni pedalangan atau pewayangan merupakan salah satu jenis seni pertunjukkan yang sudah tua umurnya dan masih hidup dan berkembang sampai masa sekarang. Istilah pedalangan mempunyai pengertian segala sesuatu yang berhubungan dengan dalang atau seorang dalang sebagai sentralnya, sedangkan pewayangan berartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan wayang. Pada dasarnya pewayangan sangat dikenal luas diseantero dunia bahkan dianggap sebagai wahana pembelajaran budi pekerti yang bisa menjadi tolak ukur ciri khas suatu bangsa. Di Jawa jenis wayang purwa dianggap wayang tertua dibandingkan dengan jenis wayang lainnya. Wayang kulit sebagai bagian dari seni pertunjukkan mengandung nilai-nilai estetik dan etik yang dikemas dengan mempertimbangkan kaidah kaidah keindahan agar dapat memukau penghayatnya (Suratno dkk,1995:23). Nilai-nilai estetik mengandung peringatan dan cita-cita kreativitas dan tanggapan seniman yang diwujudkan dengan simbol-simbol dalam pewayangan (Koentjaraningrat, 1994: 429). Nilai-nilai estetik merupakan unsur-unsur penting yang dapat mempengaruhi krteativitas seniman yang kreativitas itu akan timbul karena adanya rasa tidak puas dengan bentuk yang sudah ada. Garapan –garapan baru akan timbul yang secara langsung menambah kekayaan kreativitas dan menambah nuansa baru dalam garapan (Feinsten Alan, 1986:1 XXX:iii).

Kreativitas seorang dalang yang biasanya bertumpu pada kisah hidup pribadi atau orang lain untuk menggarap lakon/cerita wayang bahkan memperjelas karakter tokoh. Pengalaman-pengalaman pribadi sangat mempengaruhi kreativitas seniman didalam memperoleh ide-ide yang mempunyai sifat kebaruan dan keterkejutan yang berimbas pada penghayat menjadi mengetahui dan memahami karya-karya baru, bahkan ada beberapa yang mengkultuskan karakter tokoh yang ada di dalam pewayangan (Umar Kayam, 1981:29-34, RM Ismunandar,1985:124)

(2)

Pada pakeliran gaya Surakata banyak sekali perkembangan yang sangat signifikan, perkembangan ini berwujud pada penggarapan pertunjukannya dan perkembangan yang menunjuk pada persentase pertunjukan. Garapan-garapan baru yang ada di dalam pertunjukkan wayang meliputi berbagai aspek. Pada dasarnya perabot wayang dibagi menjadi tiga yaitu sabet, iringan, dan catur. Pada perabot sabet telah banyak mengalami perubahan yang mengarah ke perkembagan yang secara otomatis menambah khasanah perbendaharaan ragam sabet. Ada berbagai pendapat yang baik dan buruk mengenai perkembangan sabet, yang kesemua itu mendukung perkembangan pertunjukkan wayang dewasa ini. Perabot iringan juga mengalami perkembangan yang luar biasa yang di dalammya ada unsur pendukung suasana yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perabot catur juga demikian, banyak mengalami perkembangan yang luar bisa bisa pesat. Pada perubahan dari bentuk bentuk perabot lama atau yang suda ada (Pakem) kami tidak menulis perubahan tetapi cenderung ke bentuk perkembangan karena dilihat dari fenomena pertunjukkan wayang dewasa ini yang terus lestari dan masih hidup sampai dewasa ini. Kreativitas seniman juga banyak jasanya di dalam mempengaruhi perkembagan pertunjukan wayang dewasa ini. Penggarapannya juga sering berkutat pada karakter tokoh. Seringkali kreativitas seorang dalang bisa memperjelas karakter tokoh yang sedang menjadi sentral (Bambang Murtiyoso dkk,1998:23)

Serat Tripoma yang mempunyai maksud tri tiga poma suri tauladan juga bagian dari kreativitas seorang seniman atau sebuah karya yang ingin memperjelas karakter tokoh yang dikisahkan di sana. Serat Tripoma karya Gusti Mangkunegara IV memeperjelas karakter ketiga tokoh yang diceritakan di dalamnya yaitu Kumbokarno, Suwondo, dan Basukarno

Kumbokarno di dalam serat Tripoma diceritakan sedang dalam posisi sulit karena harus berperang melawan orang yang sedang menegakan kebenaran tetapi di sisi lain Kumbokarno dituntut setia kepada negara. Akhirnya Kumbokarno dalam cerita itu gugur karena membela negara. Inti dari keteladanan Kumbokarno ada tiga yaitu 1.

Andarbeni 2. Angrungkebi 3. Mulat salira angrasa wani. Andarbeni karena merasa

memiliki negara dan merasa dilahirkan di negara Alengka dan mengenyam kenikmatan di Alengka. Angrungkebi artinya merasa harus ikut berpartisifpasi apabila negaranya membutuhkan dirinya entah berupa pemikiran, harta atau bahkan nyawanya. Mulat

salira angrasa wani Kumbokarno merasa sedikit sekali pengorbanan yang diberikan

kepada negaranya dan banyak sekali yang sudah didapatnya.

Sumantri/Suwondo di dalam serat Tripoma menjadi bagian dari ke tiga tokoh yang dijadikan suri tauladan karena ketika mengabdi kepada raja dan negara memakai pedoman Guna, kaya, dan purun/puru. Guna berarti kapinteran/kepandaian. Dengan kepandaiannya itulah ia bisa menempatkan posisi dan pandai membaca situasi tertentu demi kepentingan negara. Kaya artinya mempunyai jiwa solidaritas yang tinggi terhadap sesama atau bangsa lain. Dengan landasan solidaritas inilah sikap dan perilakunya tercurah untuk kepentingan negara. Purun/puru artinya sumpah setia terhadap raja dan Negara. Kesetiaan seorang prajurit dalam mempertahankan Negara merupakan hal yang mutlak. Hal itu sudah dibuktikan dengan gugurnya Suwondo ketika berperang melawan raja Alengka sang Dasamuka.

Basukarno di dalam serat Tripoma juga masuk menjadi salah satu tokoh yang dijadikan suri tauladan bagi prajurit yang mengabdi kepada raja dan negara. Tokoh ini sangat menjadi fenomenal bagi penghayat pedalangan karena Basukarnoberjuang dan gugur membela Kurawa sebagai pihak antagonis. Apa yang melatar belakangi

(3)

Basukarno membela Kurawa dan kenapa Gusti Mangkunegara IV yang membuat Tripoma menempatkan tokoh ini, jawabannya ada pada Sanditama Kawedhar.

Sanditama Kawedhar

Dhandhanggula

Pada I

Yo-gya ma-lih ki-nar-ya pa-lu-pi, Sur-ya-pu-tra nar-pa-ti A-wang-ga, Lan Pan-da-wa tur ka-dang-e, Lyan ya-yah tung-gil i-bu, Su-wi-ta mring Sri Ku-ru-pa-ti, A-neng na-gri As-ti-na,

Ki-nar-ya gul a-gul,

Mang-go-long go-lo-nga-ning prang, Bra-ta-yu-da ing a-deg-ken se-no-pa-ti, A-la-ga ing Ku-ra-wa.

Pada II

Mi-nung-suh-ken ka-dang-e pri-ba-di, A-prang tan-dhing lan sang Da-nan-ja-ya, Sang Kar-na su-ka ma-nah-e,

Cip-ta-ni-ra pi-kan-tuk, De-ni-ra ar-sa a-ma-les sih, I-ra sang Dur-yu-da-na, Mar-man-ta ka-lang-kung, Den-nya nge-tog ka-su-di-ran,

A-prang ra-me Kar-na ma-ti ji-nem-pa-ring, Sum-bo-ga wi-ro-ta-ma.

Sanditama Kawedhar berasal dari kata sandi yang artinya belum jelas atau tersembunyi, tama adalah utama atau kebaikan sedangkan kawedhar terbuka. Artinya secara menyeluruh adalah rahasia yang baik dan terkuak. Kenapa Basukarno berpihak kepada Kurawa, alasanya hanya prabu Kresna raja negara Dwarawati yang tahu karena hanya kepada beliaulah Basukarno mengutarakan segala apa yang menjadi rahasia hidupnya. Pertemuan mereka pada saat prabu Kresna selesai bertemu prabu Duryudana dan ketika akan pulang di tengah perjalanan bertemu dengan Basukarno (dalam lakon

Kresna Dhuta). Didalam pertemuan itu prabu Kresna mengabarkan bahwa hasil

pertemuannya dengan prabu Duryudana untuk berunding atas nama Pandawa tidak mendapatkan hasil sehingga prabu Kresna bisa menyimpulkan bahwa perang besar antara Pandawa dan Kurawa akan segera terjadi (Baratayuda Jayabinangun).

Prabu Kresna mengajak dan membujuk prabu Basukarno untuk bergabung dengan Pandawa karena Karna adalah saudara Pandawa satu ibu lain ayah. Seperti yang tercantum dalam tembang Dhandhanggula Pada I.

Yogya malih kinaryo palupi, Suryaputra narpati awangga, Lan Pandawa tur kadange,

(4)

Lyan yayah tunggil ibu, ………

(ada satu lagi anak manusia yang bisa dijadikan contoh /suri tauladhan, Adalah Suryaputra/Karna raja Awangga,

Dan Pandawa adalah saudaranya, Lain ayah satu ibu,

……….)

Basukarno menolak ajakan tersebut dan bercerita ketika masa muda punya hutang budi dengan prabu Duryudana sampai ia bersumpah untuk selalu membela Kurawa dalam keadaan apapun. Sumpah itu terucap ketika Basukarno dihina oleh Bima yang memarahinya karena begitu berani ikut campur urusan murid-murid padepokan Sokalima padahal ia bukan murid di sana bahkan ia bukan dari golongan ksatria jadi tidak mungkin ikut menjadi bagian murid-murid padepokan Sokalima. Pada waktu itu Basukarno berusaha memperlihatkan kepada khalayak yang menyaksikan jalannya ujian dengan mematahkan busur Arjuna. Karena kejadian itu ia menjadi malu karena dihina di depan orang banyak dan akhirnya prabu Duryudana datang dan berbicara dengan lantang bahwa Basukarno diangkat menjadi raja kecil di negara Awangga dan menjadi saudara Kurawa yang otomatis juga menjadi golongan satriya,

………..

Suwita mring Sri Kurupati, Aneng nagri Astina, kinarya gul-agul,

manggolong-golonganing prang, bratayuda ing adegen senopati, alaga ing Kurawa.

(………

mengabdi kepada Sri Kurupati, Di Negara astina,

Menjadi andalan,

Menata dan memimpin prajurit yang akan berperang, Ketika perang Baratayuda juga diangkat sebagai senopati, Memimpin prajurit pihak Kurawa).

Karena kejadian itulah Basukarno bersumpah untuk selalu membela Kurawa dan akan berusaha menepati janji sampai titik darah penghabisan.

Prabu Kresna tidak bisa membujuk lagi tetapi menerangkan bahwa Baratayuda Jayabinangun bukanlah perang biasa tetapi perang suci yang di dalamnya syarat dengan berbagai masalah dan yang pasti sebagai salah satu sarana menumpas angkara murka. Basukarno mengakui dan membenarkan itu semua dan berkata sangat yakin kalau Pandawa akan memenangkan peperangan ini karena ia tahu Pandawa berada di pihak kebenaran. Prabu Kresna membantah kata-kata Basukarno karena ia tahu kalau pihak Kurawa mempunyai jago pilih tandhing yaitu Basukarno.

Prabu Kresna berkata, selain Basukarno mempunyai panah yang sakti juga mempunyai pusaka yang ada didalam diri Basukarno yaitu Anting Sotya dan Kere Waja tempatnya di dalam kulit diluar daging, daya kesaktian kedua puaka itu adalah tidak akan ada pusaka yang bisa menembus badan Basukarno, prabu Kresna menyimpulkan

(5)

bahwa Kurawa yang akan menang. Basukarno kemudian bercerita bahwa kedua pusaka itu sudah tidak ada lagi dalam dirinya karena sudah dikembalikan kepada Dewa.

Basukarno bahkan berkata kalau dirinya sebenarnya bukan siapa-siapa lagi, ia hanyalah prajurit biasa. Tetapi jauh di dalam lubuk hatinya mengetahui kalau pusaka itu sudah diberikan kepada Dewa dan ia ikhlas memberikannya, maka ia merasa hidupnya juga tidak akan lama. Untuk itu di akhir hidupnya ia ingin menegakkan kebenaran dan keadilan biarpun masih dibingkai sumpah dan ia berada di posisi seperti sekarang yakni berada di kubu Kurawa.

Basukarno mengakui kalau ia yang membujuk prabu Duryudana supaya tetap mempertahankan negara Astina agar jangan sampai jatuh ke tangan Pandawa. Pandawa jika ingin mendapatkan haknya harus menebusnya dengan jalan peperangan. Apabila nanti terjadi peperangan besar ia sangat yakin Kurawa akan kalah termasuk dirinya rela gugur demi tegaknya kebenaran dan keadilan. Ia sudah tidak memiliki kesaktian lagi tetapi Kurawa tidak tahu, keadaaan itu dimanfaatkan oleh Basukarno untuk terus mendukung Kurawa dan berusaha perang besar tetap terjadi. Dengan adanya

Baratayuda Jayabinangun berarti kebenaran akan menang kurawa kalah dan musnah,

angkara murka akan berkurang termasuk dirinya rela menjadi tumbal tegaknya keadilan. Basukarno menyembah kepada prabu Kresna dan berucap pertemuan ini sebenarnya pertemuan yang terakhir, untuk itu ia titip salam bakti dan hormat kepada dewi Kunti dan kepada adik-adiknya Pandawa. Ia juga meminta bahwa nanti apabila ia berperang ia ingin berhadapan dengan adik yang sangat dikasihinya yaitu raden Arjuna. Basukarno ingin sekali apabila ia harus mati demi kebenaran ia ingin matinya dihantarkan oleh adiknya.

Pada II

Minungsuhken kadange pribadi, Aprang tandhing lan sang Dananjaya, Sri Karno suka manahe,

Ciptanira pikantuk, Denira arsa amalesih, Ira sang Duryudana, Marmanta kalangkung, Denya ngetog kasudiran,

Aprang rame Karno mati jinemparing, Sumboga wirotama.

(ketika berperang melawan saudaranya sendiri, Berperang dengan Dananjaya/Arjuna,

Sang Karna suka sekali hatinya,

Karma niatnya melawan adiknya kesampain, Ini juga jalan untuk membalas budi-,

Nya prabu Duryudana,

Untuk itu sangat bersemangat, Segala kekuatan dikerahkan, Kesaktiannya dikeluarkan semua,

Berperang sangat dahsyat Karna terbunuh dengan anak panah, Harum namanya karena gugur di medan laga).

(6)

Balas budi untuk Kurawa juga mendapatkan jalan. Di sisi lain ia juga bisa menegakkan kebenaran sesuai atau menurut jalannya sendiri. Prabu Kresna dalam hati membenarkan niat Basukarno dan sangat menghormati niat Basukarno yang sangat mulia tersebut. memang ada seribu cara untuk menegakkan kebenaran dan keadilan tetapi langkah yang ditempuh Basukarno sangatlah sulit karena posisi Basukarno yang dibingkai oleh sumpah.

Daftar Rujukan

Alan, Feinstein dkk. 1986. Lakon Carangan Gaya Surakarta : Proyek Dokumen Akademi STSI.

Khayam, umar. 1981. Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta : Sinar Harapan Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka

Murtiyoso, Bambang. 1998. Pertumbuhan dan Perkembangan Seni Pertunjuukan Wayang. Surakarta: STSI dan Senawangi.

Sudarko, sudarsono, sunarto, suratno. 1993. Pakeliran Padat Pembentukan dan Perkembangannya. Surakarta: STSI

Wahyono. 1991. Peran Kesusastraan Jawa Abad 19 dalam Pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,