• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN REDENOMINASI RUPIAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN REDENOMINASI RUPIAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

O l e h

B A M B A N G J U A N D A

D i s a m p a i k a n d a l a m K u l i a h U m u m

d i D e p a r t e m e n I l m u E k o n o m i , F E M I P B , 1 7 A p r i l 2 0 1 3

KEBIJAKAN REDENOMINASI RUPIAH

DAN DAMPAKNYA TERHADAP

PEREKONOMIAN INDONESIA

(2)

Latar Belakang

3 Aug 2010, Gubernur BI mengumumkan rencana

redenominasi (Siaran Pers BI No. 12/ 38 /PSHM/Humas)

Dec 2012, RUU ke DPR & jadi Prolegnas 2013

Menghilangkan tiga angka nol

di mata uang, unit harga,

dan upah.

Nilai riil tetap

Tujuan (Alasan):

Penyederhanaan penulisan nilai barang/jasa, uang

Pertumbuhan meningkatkan: perputaran uang (juga nilainya), catatan

digit dlm transaksi. Sofware terbatas digitnya -> teknis “sulit”

Mata uang Rp salah satu 10

garbage money

(nilai tukar terbesar/$)

pernah inflasi tinggi (fundamental ekon kurang baik)

Rp

unreliable &

uncredible.

Mata uang sbg simbol kedaulatan (

souvereignty

) bangsa.

(3)
(4)

Ringkasan APBN 2007 – 2013

(dalam miliar rupiah)

Untuk mengatasi kendala teknis, pencatatan Keuangan Negara tidak

(5)

Sumber: BPS, Berita Resmi Statistik, 5 Februari 2013

Begitupun untuk data statistik PDB Indonesia yang tidak menyertakan

(6)

Sepuluh Mata Uang dgn Nilai Tukar

Tertinggi (utk $1) di Dunia

No

Mata Uang (Negara)

Nilai Tukar/US $

1

Dong (Vietnam)

20.887.887

2

Rial (Iran)

12.253

3

Rupiah (Indonesia)

9.684

4

Rubel (Belarusia)

8.628

5

Bolivar (Venezuela)

6.297

6

Kwacha (Zambia)

5.244

7

Guaran (Paraguay)

4.077

8

Shilling (Uganda)

2.652

9

Franc (Madagascar)

2.213

10

Sum (Uzbekistan)

2.006

(7)

Negara yang berhasil dan gagal redenominasi

• Sejak 1923, sdh 50 negara melakukan redenominasi

• Beberapa tahap: Brazil & Serbia Montenegro (4x); Israil &

Argentina (6x)

(8)

Pengalaman Negara yg berhasil

Rumania mengalami inflasi satu digit sejak 2005 (saat

eliminasi 4 angka nol

di mata uang Lei dimulai).

Pengangguran rendah 4%. Th 2007, Lei menguat jadi

2,98/$ dan 3,6/Euro. Sebelum diterapkan pd 30 Juni

2005 nilai tukarnya 29,891 Lei/$ dan 36,050 Lei/Euro.

Turki setelah menghapus

6 angka nol

di mata uangnya

pada 1 Januari 2005, keadaan perekonomiannya tetap

terjaga. Inflasi pd 2005-2011 stabil 6-10%per th,

(9)

Perkembangan Inflasi (%) di Turki

dan Rumania Tahun 1999

2011

(10)

Perkembangan Tingkat Inflasi (%) di Brazil

Tahun 1981

1994

0,00 500,00 1000,00 1500,00 2000,00 2500,00 3000,00 3500,00 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994

(11)

Pengalaman Negara yg Gagal

Saat Brazil melakukan redenominasi mata uangnya 1986 &

1989, KURSnya terdepresiasi tajam terhadap US $ hingga

ribuan Cruzado/$. Pemerintah tidak mampu mengelola

hiperinflasi (>500%) per th, dan th 1990 hampir 3000%

Zimbabwe

memotong 3 digit

nominal Dollar Zimbabwe th

2006 mengakibatkan hiperinflasi 1097%, dibandingkan

sebelumnya 302%

.

Redenominasi pada saat inflasi tinggi

dpt membuat inflasi

menjadi

semakin tinggi

. Sedangkan, keberhasilan Turki

dan Rumania dikarenakan redenominasi dilakukan pada

saat tingkat inflasi yang rendah.

Pemilihan waktu yang

tepat

menjadi kunci suksesnya pelaksanaan redenominasi

di suatu negara.

(12)

Dampak Negatif Redenominasi

1.

Biaya dan resiko tinggi

2.

Ada biaya tambahan yang besar untuk mencetak

uang baru dan sosialisasi publik

3.

Salah persepsi dgn

Sanering

4.

Money Illution

(bias psikologi)

.

Salah persepsi

barang jadi murah (konsumsi meningkat)

Produsen menaikkan harga

.

Ketakutan inflasi, konsumen mengalihkan ke aset

riil

Rp terdepresiasi

(13)

Redenominasi berbeda dengan Sanering

“Redenominasi sama sekali tidak merugikan masyarakat

karena berbeda dengan sanering atau pemotongan

uang. Dalam redenominasi nilai uang terhadap barang

(daya beli) tidak akan berubah, yang terjadi hanya

penyederhanaan

dalam

nilai

nominalnya

berupa

penghilangan beberapa digit angka nol“ (Siaran Pers BI)

Sanering di Indonesia 3x: Rp5

Rp2 (1950);

(14)

Tingkat inflasi (faktor yang paling menentukan)

Pertumbuhan Ekonomi (Keberhasilan program

reformasi & restrukturisasi ekonomi)

Sosialisasi kepada publik

Tahapan transisi

Dinamika politik atau bentuk pemerintahan suatu

negara

(15)

Tahapan Kegiatan Redenominasi

(16)

Dampak Jangka Panjang

1.

Terbangunnya kepercayaan publik thd Rp

(17)

Pengalaman Hiperinflasi di Indonesia

No

Tahun

Tingkat Inflasi (Year on Year)

1

1962

131 %

2

1963

146 %

3

1964

109 %

4

1965

307 %

5

1966

1136 %

6

1967

106 %

7

1968

129 %

Sumber : World Bank, World Development Indicators 2012

Hal inilah yang menyebabkan pelemahan nilai rupiah

1946: 1 US $ = Rp 2,46

1971: 1 US $ =

Rp 415

(18)

Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 1999 – 2012 (persen)

(19)

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1999 – 2012

(persen)

(20)

Pergerakan Rata-rata Nilai Tukar Rupiah terhadap 1 Dollar

AS Tahun 1999 - 2011

(21)

Dilihat dari tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi,

dan nilai tukar rupiah dalam 10 tahun terakhir,

Perekonomian Indonesia dalam

kondisi sehat dan

stabil

Hal ini menjadi alasan bahwa saat ini adalah

waktu

yang tepat untuk melakukan redenominasi

(22)

Rencana Kajian Kebijakan Redenominasi

Berdasarkan uraian sebelumnya, perlu dilakukan

suatu kajian kebijakan redenominasi yang mencakup:

1.Mengkaji

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

keberhasilan penerapan kebijakan redenominasi di

suatu negara, dengan menggunakan model logit

dibawah ini

g(x

i

) = ln

𝐏𝐢(𝐱𝐢)

𝟏−𝐏𝐢 (𝐱𝐢)

(23)

Keterangan variabel model logit

β0 = Intersep

β1,... β8= Parameter

Yi = 1, Penerapan redenominasi mata uang, berhasil (rata-rata tingkat inflasi selama lima tahun setelah redenominasi sebesar 0-10 persen) untuk negara ke-i

0, Penerapan redenominasi mata uang, gagal (rata-rata tingkat inflasi selama lima tahun setelah redenominasi diatas 10 persen) untuk negara ke-i

X1i = Tingkat infasi pada tahun diterapkan redenominasi untuk negara ke-i (Persen)

X2i = Pertumbuhan ekonomi tahunan pada tahun diterapkan redenominasi untuk negara ke-i (Persen) X3i = Tingkat pengangguran pada tahun diterapkan redenominasi untuk negara ke-i (Persen)

X4i = Nilai tukar mata uang terhadap dolar pada tahun diterapkan redenominasi untuk negara ke-i (Dollar) X5i = Jumlah uang beredar pada tahun diterapkan redenominasi untuk negara ke-i (Dollar)

X6i = Indeks kepercayaan konsumen pada tahun diterapkan redenominasi untuk negara ke-i; min = 0; maks = 160

X7i = Indeks bentuk pemerintahan pada tahun diterapkan redenominasi (POLITY) untuk negara ke-i; min = -10 (sangat tidak demokratis); maks = 10 (sangat demokratis)

X8i = Indeks gini distribusi pendapatan pada tahun diterapkan redenominasi untuk negara ke-i; min = 0 (sangat merata); maks = 1 (sangat timpang)

(24)

Rencana Kajian Kebijakan Redenominasi (cont)

2. Mengevaluasi perkiraan dampak kebijakan

redenominasi terhadap kinerja perekonomian,

dengan menggunakan model berikut:

Y

it

= β

0

+ β

1

X

1it

+ β

2

X

2it

+ β

3

X

3it

+ β

4

X

4it

+ β

5

X

5it

+ β

6

X

6it

+ β

7

X

7it

+ β

8

X

8it

+ ∑β

jit

X

jit

+ e

i

(25)

Keterangan variabel model dampak redenominasi

Yit = Kinerja Perekonomian (Inflasi, Pertumbuhan ekonomi) pada negara ke-i dan tahun ke-t X1it = Tingkat pertumbuhan output pada negara ke-i dan tahun ke–t (persen)

X2it = Nilai tukar dengan dollar pada negara ke-i dan tahun ke-t (US $) X3it = Tingkat suka bunga pada negara ke-i dan tahun ke-t (persen) X4it = Tingkat ekspor pada negara ke-i dan tahun ke-t (US $)

X5it = Tingkat pengeluaran pemerintah pada negara ke-i dan tahun ke-t (US $) X6it = Jumlah tenaga kerja pada negara ke-i dan tahun ke-t (jumlah pekerja) X7it = Foreign Direct Investment pada negara ke-i dan tahun ke-t (US $)

X8it = Dummy pernah melakukan redenominasi

Pernah = 1 ; lainnya = 0

Xjit = Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi keberhasilan redenominasi berdasarkan analisis model logit

(26)

Rencana Kajian Kebijakan Redenominasi (cont)

3.

Mengkaji

perilaku

masyarakat

dalam

mengantisipasi

diterapkannya

kebijakan

redenominasi di Indonesia, dengan menggunakan

rancangan percobaan ekonomi

(27)

Rancangan Simulasi Percobaan

Faktor-faktor yang akan dilihat pengaruhnya terhadap respons yang

diamati, adalah:

Kebijakan redenominasi Rupiah, terdiri dari dua taraf yaitu: 1)

tanpa ada perubahan nilai nominal Rupiah; dan 2) penghapusan

tiga angka nol atau empat angka nol.

Tahap transisi redenominasi, terdiri dari dua taraf yaitu: 1)

pencantuman dua label harga; dan 2) tanpa pencantuman dua label

harga

Elastisitas harga komoditas, terdiri dari dua taraf yaitu: 1)

komoditas elastis; dan 2) komoditas inelastis.

Sosialisasi kebijakan redenominasi, terdiri dari dua taraf yaitu: 1)

dengan sosialisasi; dan 2) tanpa sosialisasi.

Tingkat Inflasi, terdiri dari dua taraf yaitu: 1) inflasi tinggi; dan 2)

inflasi rendah

Pertumbuhan Ekonomi, terdiri dari dua taraf yaitu: 1) pertumbuhan

(28)
(29)

Keterangan Variabel Model Rancangan Acak Kelompok Faktorial

μ

= rataan umum

α

i

= pengaruh kebijakan redenominasi ke-i (i=1,2)

β

j

= pengaruh tahap transisi ke-j (j=1,2)

ω

k

= pengaruh sosialisasi ke-k (k=1,2)

γ

l

= pengaruh karakteristik komoditas ke-l (l = 1,2)

δ

m

= pengaruh kondisi tingkat inflasi ke-m (m = 1,2)

ε

n

= pengaruh pertumbuhan ekonomi ke-n (n = 1,2)

(30)

Daftar Pustaka

 Amir, A. 2011. Redenominasi Rupiah dan Sistim Keuangan. JurnalParadigmaEkonomika. Vol.1, No.4 Oktober 2011

 Asshiddiqie, J. 2009. Redenominasi Konstitusional Mata Uang Rupiah. Di dalam: Diskusi Internal Pimpinan Bank Indonesia, Jakarta, 21 Oktober 2009

 Atmadja, A.S. 1999. Inflasidi Indonesia: Sumber-sumber Penyebab dan Pengendaliannya. JurnalAkuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei 1999: 54-67

 Friedman, D dan Sunder.1994. Experimental Mthods : A Premier for Economist. CambridgeUniversity Press, Melbourne.

 Gamble, A, Garling T, CharltonJ, &RanyardR. 2002. Euro Illusion. European Psychologist 7, 4: 302-311

 Hobijn, Bart, F.Ravena, dan A.Tambalotti. 2006. Menu Costs at Work: Restaurant Prices and the

Introduction of the Euro. The Quarterly Journal of Economics (2006) 121 (3): 1103-1131

 Juanda, B. 2000. Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji Pengaruh Informasi Serta Jumlah Penjual

dan Pembeli dalam Transaksi Pasar. November 2000. JurnalEkonomiVol 7, III, Universitas Borobudur.

 _______________. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor

 _______________. 2009. Ekonometrika Permodelan dan Pendugaan. IPB Press. Bogor

 _______________. 2011. Ekonomi Eksperimental untuk Pengembangan Teori Ekonomi dan

Pengkajian Suatu Kebijakan. Di dalam: Orasi Guru BesarIPB, 25 September 2010

 _______________. 2012. Experimental Economics in Indonesia: Lesson Learned and Best

(31)

Daftar Pustaka

 Juanda, B, N.Fitri, F.Fardilah, dan M.P.D.Manik. 2010. Analisis Perbandingan Dampak

KebijakanMenyelamatkan Bank Century dengan kebijakan MenutupBank Century dengan

Metode Eksperimen. DepartemenIlmuEkonomi, FEM-IPB, Bogor

 Iona, D. 2005. The National Currency Re-denomination Experience in Several Countries: A

Comparative Analysis. International Multidisciplinary Symposium UniversitariaSimpro, 2005

 Kesumajaya, I.W.W. 2011. Redenominasi Mata Uang Rupiah Merupakan Bagian dari Tugas

Bank Indonesia untuk Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistim Pembayaran di Indonesia.

GaneCSwaraVol 5 No.1, Pebruari 2011

 Lianto, J dan Ronald Suryaputra. 2012. The Impact of Redenomination in Indonesia from

Indonesian Citizens’ Perspective. Procedia - Social and Behavioral Sciences 40 (2012): 1 – 6

 Mankiw, N.G. 2010. Makroekonomi: Edisi 6. Erlangga, Jakarta

Marques, J.F dan Dehaene, S. 2004.

Developing Intuition for Price in

Euros

. Journal of Experimental Psychology 10, 3: 148-155

Mehdi, S dan Motiee Reza. 2012.

An investigating Zeros Elimination of the

National Currency and Its Effect on National Economy (Case study in

Iran).

European Journal of Experimental Biology, 2012, 2 (4):1137-1143

(32)

Daftar Pustaka

Mishkin, F.S. 2010.

EkonomiUang, Perbankan, dan PasarKeuangan

: Buku 1,

Edisi 8. SalembaEmpat, Jakarta

Mosley, L. 2005.

Dropping Zeros, Gaining Credibility? Currency

Redenomination in Developing Nations

. 2005 Annual Meeting of The

American Political Science Association, WashingtonDC

Muhyiddin

. 2012.

Redenominasi Rupiah dan Trauma Sanering

.

MajalahPerencanaanBappenas.

http://www.bappenas.go.id/blog/?s=redenominasi

[diunduh 24 Februari

2013]

Siaran Pers Bank Indonesia No. 12/38/PSHM/Humas

Setyowati, E. 2011.

Model Dinamis Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, dan

Pengangguran di Indonesia

. JurnalEkonomi dan Bisnis Vol. 5, No. 3,

November 2011: 221-235

Suhendra, E dan S.W. Handayani. 2012.

Impacts of Redenomiantion on

Economics Indicators

. International Conference on Eurasian Economies 2012

The World Bank. 2012. “

World Development Indicators 2012

Wibowo. B.2012.

Ilusi Nilai Uang Redenominasi

. Harian Bisnis Kontan, Kamis

Referensi

Dokumen terkait

Membandingkan bakso ikan kurisi terbaik pada tahap 1 dengan bakso ikan kurisi yang dibuat dengan penambahan sodium tripolifosfat , dan dilakukan penyimpanan pada suhu dingin

Subjek dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis wujud, makna, dan strategi tindak kelakar sebagai wacana penutup sesi perbincangan pada

Sudaryono (2017) alat ukur kalori yaitu alat yang digunakan dalam menghitung jumlah kalori pada makanan dengan tujuan memudahkan masyarakat bisa memilih

Penelitian yang terkait dengan gizi sudah banyak dilakukan,namun dengan fokus penelitian yang berbeda-beda, seperti faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi, dampak

Selain itu street furniture yang ada di sepanjang jalur car free day pun beragam mulai dari tanaman peneduh, tempat sampah, signage (tanda/rambu petunjuk) dan tenda/kios

Catherina Caroline, S.Si., M.Si., Apt selaku Sekretaris Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah memberikan bantuan dan saran

Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan tersedia untuk beberapa aplikasi

Dari hasil identifikasi melalui metode observasi, interview dengan pengajar serta beberapa siswa SMPN 1 Arjosari diperoleh suatu kesimpulan awal bahwa kegiatan