TUGAS AKHIR
RESOR DAN SPA DI BATU
MALANG
Untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh
Gelar Sarjana Teknik (S-1)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
Diajukan oleh :
FARINDA RESTIYANTI
0651010019
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT untuk segala berkat, rahmat dan
karunia yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan proposal
Tugas Akhir jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Tugas akhir ini dmaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis
besar mengenai lingkup proyek yang akan dikerjakan. Adapun judul laporan
“RESOR DAN SPA DI BATU-MALANG” yang didasari oleh pentingnya
mengembangkan dan memiliki wadah untuk refresing dan relaksasi, dengan
suasana alami dan pegunungan.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati saya menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dan telah memberikan dorongan serta pengarahan kepada penulis dalam
menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kami tujukan kepada:
1.
Bapak Dr. Ir. Edi Mulyadi, SU, selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Bapak Ir. Syaifuddin Zuhri, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.
Ibu Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT, selaku Dosen Pembimbing Utama.
4.
Ibu Ami Arfianti, ST. MT., selaku Dosen Pembimbing II dan Moderator.
5.
Bapak Lily Syahrial, ST., MT. selaku Dosen Penguji I
6.
Ibu Ir. Sri Suryani Yuprapti Winasih, MT., selaku Dosen Penguji II
sekaligus Dosen Wali.
7.
Bapak Heru Subiyantoro, ST. selaku Dosen Penguji III.
8.
Bapak, ibu di TU dan Dikjar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
9.
Dan segenap Dosen Jurusan Teknik Arsitektur UPN Surabaya atas segala
bimbingan ilmu dan bantuannya selama proses pengerjaan proposal Tugas
Sejauh ini penyusunan masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan
di luar batas kemampuan penyusun. Agar penyusun dapat melengkapinya, maka
penyusun membutuhkan saran dan kritik untuk dapat menyusun laporan yang
lebih sempurna.
Surabaya,
19
Agustus
2010
UCAPAN TERIMA KASIH
1.
Kepada Allah SWT puji syukur atas kehadirat-Nya, karena atas ridho,
rahmat, ijin-Nya serta kamudahan dari-Nya akhirnya saya dapat
menyelesaikan kuliah dan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sampai
selesai.
2.
Mama, Papa, dan keluarga besar terimakasih atas segala dorongan moril,
terima kasih atas curahan kasih sayang, do’a dan terima kasih atas dana yang
telah dikeluarkan untuk penyelesaian tugas akhir ini. Maaf resty selalu
merepotkan kalian semua. Luv u....
3.
Mas Aris, Mas Nug, Ade’ Dina (Makasih ya sayang udah ditemnin
melek-an), Ade’ Dedi, Oky, Ninis, dan adek2 yang laen yang udah banyak bantuin
aq mewarnai, bantu kasih support dan inspirasi terimakasih buanyak. Tanpa
kalian tugasq ni pasti g’akan selesai...
4.
To my Hany ... terima kasih do’a, support, kesabaran, terima kasih selalu
mendampingi dan bantuan atas segala-galanya. Maaf selalu cerewet. Semoga
qt bisa berlanjut kejenjang yang serius dan bisa sampai kakek
nenek...Amiee....n..
5.
Temen-temen seperjuangan angkatan 2006 Ferry, P’de, Nopi, Jujuk,
Andi(Nikah kug g’ undang2 ceh?), Romey (mey A, I, U, E, O-nya kalau
bicara yang jelas yach...Hahahahaha...becanda mey. ), Boni, Prima, Sufi,
Febrian(Feb yuks makan2 lage..), Aan, Ghanis, Agung ’06, Gundul(Lutfi,
jangan suka usil mulutnya yo...oiya maksih udah di Belajarin...), Arie (bos,
semangat yach), Lusy (My Sister,,trima kasih buanyak pool, udah jadi
notulenQ, dukungan dan atas do’anya...Qt kapan Ultahnya dirayakan bareng,
aq pasti merindukanmu My sister...), Dheniar, Dani, Ardiansyah, Anam, Sony
(jaga Lusy baek-baek) dll...
7.
Kakak-kakak angkatan 03-05, Mas Dani P.M.(Terima kasih dukungan
morilnya ya mas), Mbak Wike, Mbak Rina (terima kasih bimbingan dan
nasehat-nasehat), Mbak Nelia (lebih dewasa lagi ya, ternyata km orangnya
lucu, hehehe...), Mbak Wilujeng (Jangan menyerah, tetap semangat dan coba
terus dan terus), Mas Yuda, Mas Icun, Mas alan (terimakasih bimbingannya),
Mas hamdi, Mas Cahya, Mbak Ipit, Mbak Resty ’04, Mbak Farah, Mas
Hamdi, Mas Hanton, Mas Faris, Mas Adin, dll teimakasih ya atas
bantuannya.
8.
Riris, Dede’, Ridwan, Ryan, Papi kak, Droiel, terima kasih kalian
mengajarkan aq tentang menghargai hidup, dan menghargai persahabatan
dengan perbedaan pendapat tersebut.
9.
Mami, Papi, Mbak2 kantin terima kasih udah menyediakan makanan dan
minuman agar kita tidak kelaparan, Mas Rosi, Mas Joko, Ibu, terimakasih
do’anya..
10. Mohon maaf jika ada nama yang belum tertuang atau kesalahan dalam
penulisan nama didalam lembar ini .
Penulis menyadari tidak sedikit hambatan yang timbul selama
penyelesaian maupun penulisan tugas ini. Namun hambatan tersebut dapat
terlewati berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
bermaksud menyampaikan kepada semua pihak yang telah membantu.
Dalam kesempatan ini penulis juga memohon maaf apabila terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
penulis harapkan guna perbaikan.
Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi civitas
akademik FTSP-Teknik Arsitektur Surabaya.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Abstrak... iii
Kata Pengantar ... iv
Ucapan Terimakasih ... vi
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar ... xii
Daftar Bagan ... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Perancangan ... 1
1.2.
Tujuan Perancangan... 4
1.3.
Batasan dan Asumsi... 4
1.4.
Tahapan Perancangan ... 5
1.5.
Sistematika Laporan ... 6
BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN
2.1.
Tinjauan Umum Perancangan... 8
2.1.1.
Pengertian Judul Objek Perancangan ... 8
2.1.2.
Studi Literatur ... 9
2.1.3.
Studi Kasus ... 15
2.1.4.
Analisa Hasil Studi ... 27
2.2.
Tinjauan Khusus Perancangan... 28
2.1.1.
Lingkup Pelayanan ... 28
2.1.2.
Aktivitas dan Kebutuhan Ruang ... 29
2.1.3.
Perhitungan Kebutuhan Ruang ... 32
BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
3.1.
Latar Belakang Pemilihan Lokasi... 40
3.2.
Penetapan Lokasi ... 42
3.3.
Kondisi Fisik Lokasi ... 44
3.3.1.
Eksisting Site ... 45
3.3.2.
Aksesbilitas ... 47
3.3.3.
Potensi Lingkungan ... 48
3.3.4.
Infrastruktur Kota ... 50
3.3.5.
Peraturan Bangunan Setempat ... 52
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
4.1.
Analisa Ruang... 54
4.1.1.
Organisasi Ruang ... 54
4.1.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi ... 55
4.1.3. Diagram Abstrak ... 58
4.2.
Analisa Site ... 59
4.2.1.
Analisa Aksesbilitas... 59
4.2.2.
Analisa Iklim... 60
4.2.3.
Analisa Lingkungan ... 62
4.2.4.
Analisa Kontur ... 63
4.2.5.
Analisa Zoning... 65
4.3. Analisa Bentuk dan Tampilan... 66
4.3.1. Analisa Bentuk... 66
4.3.2. Analisa Tampilan ... 67
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1. Konsep
Bangunan ... 70
5.1.1. Konsep Bentuk dan Tampilan Bangunan ... 70
5.1.2. Konsep Sirkulasi ... 72
5.1.3. Konsep Ruang Dalam (Interior) ... 73
5.1.4. Konsep Ruang Luar (Eksterior) ... 74
5.3. Konsep Mekanikal Elektrikal ... 75
BAB VI APLIKASI KONSEP RANCANGAN
6.1. Aplikasi Bentukkan ... 77
6.1.1. Bentukkan Site ... 77
6.1.2. Bentukkan Massa ... 77
6.2. Aplikasi Tampilan ... 78
6.3. Aplikasi Tampilan Interior Bangunan ... 79
6.4. Aplikasi Sirkulasi ... 80
6.5. Aplikasi Ruang Luar ... 81
6.6. Aplikasi Sistem Drainase Tapak ... 82
Penutup ... 83
Daftar Pustaka ... 84
Daftar Lampiran :
Lampiran I. Gambar
Lampiran II. RTDRK
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Berdasarkan Tempat Pariwisata... 2
Tabel 1.2 Jumlah Tamu Menurut Asal Tamu dan Jenis Hotel... 3
Tabel 2.1 Analisa Hasil Studi Literatur dan Studi Kasus... 27
Tabel 2.2 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang... 29
Tabel 2.3 Perhitungan Ruang Pada Resor dan Spa... 32
Tabel 2.4 Program Ruang... 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ruang Sauna menurut Data Arsitek Neufert... 12
Gambar 2.2 Bentuk bangku baring... 12
Gambar 2.3 Macam-macam ruang sauna... 13
Gambar 2.4 Potongan melintang pada ruangan sauna... 14
Gambar 2.5 Bak dan ember rendam... 15
Gambar 2.6 Kapasitas peralatan dan kebutuhan ruang... 15
Gambar 2.7 Salah satu resor di Kusuma Agrowisata... 16
Gambar 2.8. Executive cottage... 16
Gambar 2.9 Perkebunan apel... 17
Gambar 2.10 Suasana spa di kusuma Agrowisata... 18
Gambar 2.11 Gubahan masa bangunan... 18
Gambar 2.12 Tampilan restaurant dan hunian... 19
Gambar 2.13 Salah satu Executive cottage... 19
Gambar 2.14 Penggunaan elemen kayu realing... 20
Gambar 2.15 Penggunaan elemen kayu pada resor, kolom, gazebo... 20
Gambar 2.16 Bagian dinding finishing elemen kayu... 21
Gambar 2.17 Suasana di lobi Kusuma Agrowisata... 21
Gambar 2.18 Interior ruang tidur cottage di Kusuma Agrowisata... 21
Gambar 2.19 Pola tatanan antar masa dan sirkulasi antar bangunan... 22
Gambar 2.20 Pilihan aktivitas yang diberikan oleh pihak resor... 23
Gambar 2.21 Penataan bangunan resor... 24
Gambar 2.22 Penggunaan atap pada Barong resor... 24
Gambar 2.23 Perletakkan kolam dan bentuk pintu... 25
Gambar 2.24 Penggunaan tangga pada lobby... 25
Gambar 2.25 Interior pada lobby resor... 26
Gambar 2.26 Interior pada resor... 26
Gambar 3.1 Lokasi wisata disekitar site... 41
Gambar 3.2 Lokasi Kecamatan Bumiaji... 42
Gambar 3.3 Lokasi site... 44
Gambar 3.4 Foto lokasi Desa Punten... 45
Gambar 3.5 Lokasi yang berkontur... 45
Gambar 3.6 Lokasi tapak... 46
Gambar 3.7 Foto Permukiman sekitar site... 49
Gambar 3.8 Foto Keadaan permukiman dan Jalan didepan site... 49
Gambar 3.9 Site berkontur... 49
Gambar 3.10 Potongan site... 50
Gambar 3.11 Peta Intensitas Bangunan... 52
Gambar 4.1 Diagram abstrak skala makro... 58
Gambar 4.2 Diagram abstrak skala mikro... 58
Gambar 4.3 Analisa Lokasi site... 59
Gambar 4.4 Respon disain analisa aksesbilitas kebangunan... 60
Gambar 4.5 Pergerakkan matahari dan curah hujan... 61
Gambar 4.6 Respon disain bangunan tehadap iklim... 61
Gambar 4.7 Respon disain bangunan terhadap angin... 62
Gambar 4.8 Analisa view dan kebisingan... 63
Gambar 4.9 Analisa kontur... 64
Gambar 4.10 Analisa zoning... 65
Gambar 4.11 Respon disain pembagian zoning... 66
Gambar 4.12 Analisa bentuk... 66
Gambar 4.13 Tampilan pada perancangan resor... 68
Gambar 4.14 Penggunaan bahan material ... 68
Gambar 5.1. Bentuk bangunan ... 71
Gambar 5.2. Tampilan bangunan ... 72
Gambar 5.3. Sirkulasi ruang luar ... 72
Gambar 5.4. Komposisi ide bentuk ... 75
Gambar 6.3. Tampilan bangunan dilihat tampak site ... 79
Gambar 6.4. Interior lobby ... 80
Gambar 6.5. Interior hunian dan spa ... 80
Gambar 6.6. Interior restoran ... 80
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Tahapan perancangan ... 5
Bagan 4.1 Organisasi ruang ... 54
Bagan 4.2 Sirkulasi pengunjung ... 56
Bagan 4.3 Sirkulasi staff dan servis... 57
RESOR DAN SPA di BATU – MALANG
Farinda Restiyanti
0651010019
ABSTRAK
Masyarakat di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami perkembangan.
Dengan semakin berkembangnya di dunia pekerjaan dalam kesehariannya yang
selalu memeras pikiran. Yang mengakibatkan stres, jenuh, dan fitalitas menurun.
Selain itu, semakin berkembangnya dunia pariwisata yang ada dan semakin
banyaknya wisatawan yang datang baik wisatawan Asing maupun Domestik.
Semakin banyaknya minat berwisata, semakin banyak pula sarana dan prasarana
yang dibangun guna menunjang wisata tersebut. Misalnya saja sebuah tempat
singgah/peristirahatan yang dapat menampung aktifitas dan kegiatan para
wisatawan selama berkunjung. Sehingga dari kebutuhan tersebut dibangunlah
sebuah hunian berkonsep dasar resor yang terletak di daerah pegunungan.
Menyadari kurangnya fasilitas yang menunjang pada penginapan maupun hunian
sementara di Batu kurang memadai, sehingga dibutuhkannya suatu penginapan
yang memiliki fasilitas penunjang yang lengkap dengan membuat seseorang
menjadi lebih nyaman, rileksasi sekaligus dengan rekreasi. Yang difasilitasi oleh
perawatan serangkaian Spa.
Dalam perancangan Resor dan Spa ini menggunakan konsep Arsitektur
Tropis. Dikarenakan lokasi site sendiri berada di daerah tropis dengan suhu
kelembaban yang tinggi. Dengan menggunakan tema Relaxation With Nature
yaitu memanfaatkan alam untuk relaksasi.
Dengan konsep dan tema yang telah ditentukan. Maka hasil perancangan
Resor dan Spa ini adalah resor yang dapat membuat seseorang tersebut lebih
rileks pada kondisi alam yang beriklim tropis dengan bangunan yang nyaman, dan
menghadirkan suasana rekreasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia lebih cenderung bekerja di dalam ruangan yang sangat membutuhkan pikiran dan tenaga yang ekstra, sehingga warga Indonesia sangat membutuhkan kondisi yang selalu prima dalam beraktivitas sehari-hari. Berwisata sendiri adalah salah satu kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk menghilangkan kepenatan dan tingkat stres yang tinggi, terutama masyarakat kota. Semakin banyaknya minat berwisata, semakin banyak pula sarana dan prasarana yang dibangun guna menunjang wisata tersebut. Misalnya saja sebuah tempat singgah/peristirahatan yang dapat menampung aktifitas dan kegiatan para wisatawan selama berkunjung. Sehingga dari kebutuhan tersebut dibangunlah sebuah hunian berkonsep dasar resor yang terletak di daerah pegunungan.
Salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki potensi sebagai tempat pariwisata adalah Batu-Malang. Dimana lokasi ini memiliki berbagai macam tempat wisata yang dapat dikunjungi. Seperti Jatim Park, Selecta, Air Panas, Agro Wisata, dan Songgoriti. Selain itu, juga banyaknya penginapan-penginapan sebagai tempat beristirahat untuk sementara waktu. Seperti hotel yang berbintang, bertaraf melati dan resor. Penginapan sementara tersebut dengan memanfaatkan alam dan potensi yang ada di Batu-Malang yang dapat membantu melepaskan stres. Beberapa klasifikasi tempat pariwisata yang ada di Kota Batu berdasarkan tempat pariwisata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Berdasarkan Tempat Pariwisata Jenis Tempat Pariwisata di Kota Batu-Malang Tahun Jatim Park Selekta Air Panas Kusuma
Agro
Songgoriti
2004 428.076 299.579 10.459 146.186 79.120 2005 304.253 278.400 7.983 179.226 66.229 2006 371.105 277.514 839 121.474 57.319 2007 470.123 284.793 19.183 167.423 49.162 2008 602.483 307.271 21.373 183.379 65.536 Sumber : Data BPS Kota Batu
Dari hasil Badan Pusat Stasistik Kota Batu pada tabel 1.1, bahwa jumlah pengunjung wisatawan yang masuk dari tahun 2004 hingga 2008 terus mengalami peningkatan hingga 217.000 pengunjung. Dari lima lokasi wisata yang ada, pengunjung lebih banyak mendatangi Jatim Park yang terletak di Jl. Abdul Gani setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, kemudian Selecta, Kusuma Agro, Songgoriti, dan terakhir ke Air Panas. Sehingga dari jumlah pengunjung tersebut dapat disimpulkan bahwa pengunjung lebih menyukai tempat wisata bermain, selain dapat membuat pikiran lebih segar kembali, selain itu juga dapat menikmati pemandangan yang ada disekitarnya.
masyarakat terhadap dengan bidang pembagunan resor khususnya masyarakat di daerah Batu. Beberapa klasifikasi hotel yang ada di wilayah Batu berdasarkan jenis atau tipe hotel, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2 Jumlah Tamu Menurut Asal Tamu dan Jenis Hotel Jenis Hotel
Berbintang Melati Tahun
Asing Domestik Asing Domestik 2004 4.089 157.591 107 297.476 2005 5.282 162.751 124 305.749 2006 4.636 150.347 127 279.478 2007 5.556 146.193 88 330.535 2008 4.840 156.342 66 356.967 Sumber : Data BPS Kota Batu
Dari data pada tabel 1.2 dapat diketahui bahwa hotel di kawasan Batu lebih banyak yang menginap di kelas melati dan yang menginap lebih banyak wisatawan domestik dari pada wisatawan asing. Sedangkan yang menginap di hotel yang berbintang lebih banyak wisatawan domestik. Dimana jumlah pengunjungnya mengalami penaikkan dan penurunan tiap tahunnya, sehingga adanya masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi membuka jasa penginapan maupun membangun villa pribadi untuk disewakan.
1.2 Tujuan Perancangan
Sebuah resor tidak hanya menyediakan tempat penginapan tanpa memberikan layanan dan fasilitas lainnya dalam memenuhi kebutuhan pengunjung. Masih banyaknya tempat penginapan disekitar Batu-Malang dengan fasilitas dan pelayanan yang kurang, sehingga resor dan spa di Batu-Malang ini memiliki tujuan perancangan. Tujuan yang dikembangkan dai obyek perancangan Resor dan Spa di Batu Malang ini adalah sebagai berikut :
Sebagai wadah hunian rekreatif (relaksasi) dan merifreshkan yang disewakan bagi para pengunjung.
Sebagai wadah yang berfungsi secara optimal sebagai hunian yang memberikan dengan satu kesatuan spa.
Memanfaatkan view yang ada disekitar lokasi sebagai relaksasi tambahan dengan memanfaatkan pemandangan pegunungan.
Merupakan wadah peristirahatan sementara yang memiliki banyak tatanan masa.
1.3 Batasan dan Asumsi
Perencanaan kebutuhan fasilitas Resor dan Spa di Kota Batu Malang perlu diberikan batasan dan asumsi dengan tujuan pembahasan perancangan yang lebih terarah.
Adapun batasan perencanaan adalah :
Resor dan spa direncanakan berdasarkan standar hotel bintang 3, sehingga kebutuhan yang direncanakan disesuaikan dengan standar resor dan spa bintang 3.
Penyelesaian rancangan dititik beratkan pada aspek lingkungan, sehingga keberadaan resor dan spa ini tidak banyak merusak faktor di lingkungan sekitarnya.
Resor ini memiliki kolaborasi antara fasilitas spa dengan penginapan yang merupakan suatu kolaborasi suasana rekreasi dan relaksasi.
Lahan diasumsikan bahwa resor dan spa ini proyek milik dan didanai oleh para investor swasta.
Dari rencana jangka panjang pihak swasta merencanakan dan merancang suatu wadah aktifitas baru dengan mengangkat bagaimana caranya memiliki badan yang selalu prima yaitu dengan melakukan spa sebagai obyek penyegaran, relaksasi, sekaligus obyek wisata, sehingga masyarakat dan pengunjung mendapatkan wadah aktifitas yang dapat mengembalikan fitalitas tubuh. Namun, juga bersifat rekreatif.
Lahan yang ada adalah lahan yang kosong dan lahan yang siap bangun.
Fungsí “Resor dan Spa Di Kota Batu-Malang” ini diharapkan mampu menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung dan memadai.
1.4 Tahapan Perancangan
Pada perancangan laporan ini terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dan dilaksanakan dalam menyelesaikan perancangaan tugas akhir ini menggunakan pendekatan secara menyeluruh yang meliputi beberapa tahapan, yakni :
Sesuai dengan skema bagan 1.1 yang ada berikut ini :
Penentuan Judul Tema
Pengumpulan Data : Literatur, Survei ( Studi Kasus )
Kompilasi Data dan Analisa: 1 Aktivitas ke Obyek 2 Kapasitas Luar Bangunan Obyek
Pendekatan Rancangan
Aplikasi Rancangan Gambar
Pada pengumpulan data dengan judul resor dan spa dengan mencari beberapa alasan mengapa dipilihnya judul tersebut. Latar belakang didalamnya berisikan alasan memilih judul tersebut yang disertai oleh data-data yang didapat dari berbagai sumber. Setelah mendapatkan data yang terletak di sub bab latar belakang kemudian data tersebut identifikasi masalah yang ada atau yang didapat dari data-data yang ada.
Setelah mengidentifikasi masalah maka terdapat beberapa batasan-batasan masalah yang harus diambil. Dalam batasan masalah didalamnya terdapat studi lapangan atau studi kasus dan studi literatur dan konteks rancangan. Di dalam studi kasus atau studi lapangan dilakukan suatu wawancara yang mencakup bagaimana dan seperti apa resor dan spa, selain itu juga sebagai perbandingan. Dalam studi literatur terdapat data-data standarisasi suatu resor dan spa yang ada didalam buku-buku literatur yang menunjang. Pada konteks rancangan terdapat bagaimana prinsip bangunan yang akan dirancang dan dibuat dari berbagai macam data-data yang telah didapat yang telah dibahas sebelumnya.
Setelah dari studi literatur, studi kasus dan konteks rancangan maka terdapat tipologi bangunan yang akan dirancang seperti apa. Setelah mendapatkan tipologi maka memasuki analisa dimana didalamnya menganalisa dari semua data-data yang telah didapat kemudian untuk dijadikan sebuah konsep dalam merancang sebuah resor dan spa yang berada di Batu Malang.
1.5. Sistematika Laporan
Dalam laporan kali ini terdapat beberapa pembahasan untuk mendapatkan pengertian serta pemahaman materi, maka penyajian proposal ini menggunakan sistematika, yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN RESOR
Menguraikan secara garis besar hal-hal yang berkaitan dengan resor spa, penjelasan secara umum tentang obyek rancangan yang diambil dari literatur, persyaratan hotel bintang 4 dan studi kasus obyek sejenis. Selain berisi tinjauan umum rancangan, bab ini juga berisi tinjauan khusus obyek rancangan, yaitu antara lain batasan dan asumsi, lingkup pelayanan, aktivitas dan kebutuhan dalam ruang, perhitungan kebutuhan ruang dan pengelompokkan ruang berdasarkan aktivitas dan kebutuhan.
BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
Membahas secara lebih terperinci tentang lokasi yang akan digunakan dalam menggunakan proyek tugas akhir, yaitu Batu-Malang. Menjabarkan tentang tinjauan lokasi proyek atau rancangan, latar belakang pemilihan lokasi perancangan, penetapan lokasi perancangan, data fisik lokasi perancangan yang meliputi aksesbilitas, potensi bangunan sekitar, aktifitas dan fasilitas serta persyaratan teknis standarisasi.
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
Berdasarkan uraian BAB II dan BAB III, dapat diungkapkan beberapa hal pokok berupa suatu studi dan analisa dasar untuk dijadikan pedoman pendekatan kearah konsep perencanaan dan perancangan.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Menjelaskan analisa site yang didalamnya membahas tentang kondisi eksisting tapak, analisa aksesbility, analisa view, analisa ruang luar, analisa sirkulasi dalam tapak dan konsep rancangan yang membahas tentang konsep bentuk, konsep sirkulasi dan juga tatanan masa.
BAB VI APLIKASI RANCANGAN
BAB II
TINJAUAN OBYEK RANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum Rancangan
2.1.1 Pengertian Resor dan Spa
Terdapat beberapa pengertian resor sebagai wadah dalam menampung
kegiatan bagi masyarakat umum. Maka pengertian dan deskripsi dari judul ini,
yaitu:
Secara Umum : Resor :
Suatu tempat peristirahatan (Kamus Bahasa Indonesia, Purwodarminto, 1982)
Secara Khusus : Resor :
1. Tempat dengan konsep hunian yang berfungsi sebagai tempat
peristirahatan yang ”mewajibkan” memiliki suasana yang tenang. (Idea,
2007)
2. Sebuah ruang tempat dapat menemukan sesuatu yang ”berbeda”, selain itu
tempat dimana seseorang dapat ”merealisasikan” impiannya akan pelarian
yang sempurna. (Indonesia Design, 2008)
Terdapat beberapa pengertian spa sebagai wadah dalam menampung
kegiatan masyarakat umum. Maka pengertian dan deskripsi dari judul ini, yaitu :
Secara Umum : Spa :
Yang berasal dari kata Solus Per Aqua dimana Solus = pengobatan atau
perawatan, Per = dengan, Aqua = Air. Dengan kata lain spa adalah perawatan
tubuh dengan menggunakan Air.
1. Suatu tempat untuk terapi yang dapat membuat relaksasi dan membuat
agar tubuh menjadi lebih tenang. (www.wikipedia.com)
2. Suatu tempat yang didalamnya terdapat kegiatan memanjakan diri atau
suatu terapi, dengan kombinasi antara rekreasi tubuh dengan relaksasi
tubuh (www.appetitejourney.com)
3. Sebuah tata cara atau ritual yang berkaitan dengan kesehatan dengan
menggunakan media air demi mengobati penyakit atau menjaga kebugaran
tubuh manusia. (www.geocities.com)
Resor dan Spa :
1. Suatu resor yang tidak hanya digunakan sebagai wadah peristirahatan dan
penginapan, namun secara tidak langsung juga sebagai tempat untuk ”terapi”
agar mencapai suatu keadaan rileksasi dan memanjakan pengguna fasilitas
dengan suatu kombinasi suasana rekreasi. (www.wikipedia.com)
2. Resor dan spa adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas
khusus untuk kegiatan relaksasi dan bersantai seperti spa.
(www.hotelsoftherichandfamous.com)
Batu adalah :
Salah satu tempat di Jawa Timur yang terletak di salah satu Kabupaten Malang
yang memiliki banyak potensi alam dan berbagai macam pariwisata.
Resor dan Spa di Batu :
Adalah sebuah tempat peristirahatan di Batu yang tidak hanya sebagai tempat atau
wadah peristirahatan dan penginapan, namun secara tidak langsung juga sebagai
tempat untuk “terapi” agar mencapai keadaan rileksasi dan memanjakan pengguna
fasilitas dengan suatu kombinasi rileksasi yaitu dengan dimanjakannya para
pengunjung oleh sebuah fasilitas spa yang ada didalamnya.
2.1.2 Studi Literatur
Studi literatur/pustaka digunakan sebgai studi pengenalan masalah untuk
itu literatur juga digunakan untuk melengkapi data atau masukkan dalam proses
perencanaan yang berhubungan dengan resor dan spa. Adapun studi
literatur/pustaka yang dapat memberikan penjelasan mengenai obyek rancangan
dalam hal ini adalah mengenai resor dan spa antara lain :
Klasifikasi Hotel
Berdasakan lokasinya, suatu hotel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, yaitu :
1. City Hotel, adalah hotel yang terletak di pusat kota yang biasanya menampung
tamu yang bertujuan bisnis atau dinas. Letak hotel ini tidak terlalu dipusat
kota, tetapi juga dapat menyebar di seluruh bagian kota.
2. Down Town Hotel, adalah hotel yang berlokasi di dekat pusat perdagangan
dan perbelanjaan. Hotel ini sering menjadi sasaran tamu yang ingin berwisata
belanja ataupun menjalani relasi dagang.
3. Suburban hotel/motel, merupakan hotel yang berlokasi di pinggir kota. Hotel
ini sering menjadi transit hotel bagi tamu yang menginap dengan waktu
pendek dan merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang dalam
perjalanan.
4. Resort Hotel, merupakan hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata.
Tujuan pembangunan hotel semacam ini tentunya adalah sebagai fasilitas
akomodasi dari suatu aktifitas wisata.
Maka resor spa termasuk ke dalam resor hotel dan memiliki karakteristik
yang membedakannya dengan jenis hotel yang lain, yaitu :
a. Segmen pasar
Resor hotel merupakan suatu fasilitas akomodasi yang terletak di daerah
wisata. Sasaran pengunjung resor hotel adalah wisatawan yang bertujuan untuk
berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu luang, melupakan rutinitas kerja
sehari-hari yang membosankan. Untuk tujuan tersebut, mereka membutuhkan
hotel yang dilengkapi fasilitas yang bersifat rekreasi dan memberikan pula
pelayanan yang memuaskan.
Umumnya resor hotel berlokasi di tempat-tempat yang mempunyai potensi
wisata yang baik, misalnya tempat-tempat dengan pemandangan alam yang indah
seperti pantai, pegunungan, tepi sungai, tepi danau, ataupun tempat-tempat khusus
yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, serta
polusi udara, meskipun ada juga resor jenis tertentu yang memanfaatkan
keramaian kota sebagai daya tariknya. Lokasi memegang peranan penting dalam
kesuksesan sebuah resor hotel karena kedekatan dengan atraksi utama dan
hubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan
berpengaruh pada harganya. Oleh karena itu letak tersebut dengan memanfaatkan
potensi-potensi alam dan kondisi lingkungan yang khas dapat lebih dioptimalkan
pada rancangan.
c. Fasilitas
Secara umum fasilitas yang disediakan pada resor hotel terdiri dari 2
kategori utama, yaitu :
o Fasilitas Umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti akomodasi,
pelayanan, hiburan, relaksasi. Semua tipe resor menyediakan fasilitas ini.
o Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan memanfaatkan
kekayaan alam yang ada pada tapak dan sekitarnya untuk kegiatan rekreasi
yang lebih spesifik dan dapat menggambarkan kealamian resor.
d. Arsitektur dan suasana
Wisatawan yang berkunjung ke resor hotel cenderung mencari akomodasi
dengan arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan jenis hotel lain.
Arsitektur dan suasana alami merupakan pilihan mereka. Wisatawan pengunjung
resor hotel lebih cenderung memilih penampilan bangunan dengan tema alami
atau tradisional dengan motif dekorasi interior yang bersifat etnik atau ruang luar
dengan sentuhan etnik. Rancangan bangunan lebih disukai yang mengutamakan
pembentukan suasana khusus dari pada efisiensi.
Spa merupakan suatu pusat pemulihan kesehatan fisik maupun spiritual
(Rejunevation Center) dengan aktivitas relaksasi dan penyegaran seperti health
pendekatan-pendekatan alamiah yang mengkombinasikan pemanfaatan teknologi tinggi dan
teknik-teknik tradisional.
Sebagai fasilitas perawatan kesehatan dan kecantikan yang memanfaatkan
air, terdapat beberapa terminology spa (air), yaitu :
1. Hydrotherapy, adalah istilah umum untuk terapi air, terdiri dari whirlpool
bath, hot roman pool, hot tub, Jacuzzi dan mandi mineral.
2. Balneotherapy, adalah istilah umum untuk perawatan air mineral yang
menggunakan sumber air panas, mineral, atau air laut.
3. Crenotherapy (Crounotherapy), adalah semua jenis perawatan dengan
menggunakan air mineral, lumpur, dan uap air.
4. Thalassotherapy (Thalasso berarti laut dalam bahasa Yunani), perawatan ini
menggunakan manfaat produk laut sebagai vitamin dan mineral.
Tatanan Ruang Sauna
Tatanan ruangan ini diambil berdasarkan buku Data Arsitek dari Ernest
Neufert, yaitu :
Keterangan :
1. Ruang ganti pakaian 2. Panggung ruang mandi 3. Ruang pemanas
4. Ruang pijat denagan bak air 5. Bangku pijat
6. Ember pijat
Gambar 2.1. Ruang Sauna menurut arsitek E.Sukonen (sumber Data Arsitek, Neuferts, jilid 2)
Ukuran Ruang Sauna
Kegiatan sauna ini dilakukan dalam beberapa tahap, tiap tahapnya
memiliki batasan yaitu :
a. Temperatur ruang
Ruang ganti pakaian 20-22ºC. ruang pembersihan ≥24-26 ºC. ruang pendingin
air ≤18-20 ºC. ruang tenang 20-22ºC. ruang pijat 20-22ºC.
b. Luas Standar
Sauna dalam ukuran 191/117, 134/200, 160/200, 176/200, 210/200.
Sauna sudut/pojok Sauna untuk 1-3 orang
Sauna untuk 30 orang
Gambar 2.3. macam-macam ruang sauna. (sumber Data Arsitek, Neufert, jilid 2)
c. Besar/luas khusus dan bentuk khusus
Langit-langit sauna seperti bentuk bundar, segi enam, atau segi delapan,
yang sesuai dengan bangunan di bawah kemiringan atap. Lebih baik pemanas
tidak langsung pada sauna dan diletakkan di tempat yang tersembunyi.
Gambar 2.5. Bak dan ember rendam (sumber Data Arsitek, Ernest Neufert, jilid 2)
Gambar 2.6. Kapasitas peralatan dan kebutuhan ruang (sumber Data Arsitek, Ernest Neufert, jilid 2)
2.1.3 Studi Kasus
Kasus I : Kusuma Agrowisata
Kusuma Agrowisata ini terletak di Jl. Abdul Gani Atas Batu-Malang.
Dimana daerah Batu-Malang dikenal sebagai tempat wisatanya. Kusuma Agro
wisata ini dibangun diatas lahan seluas 22 hektare, dengan menggunakan jasa
arsitek Edy Antoro.
Resor ini memiliki konsep dekat dengan alam yang menjadikan ciri desain
arsitektur resor ini. Kusuma Agrowisata ini dibangun berangkat dari sebuah
Agrowisata memberi kesempatan kepada penghuni hotel untuk menikmati
perkebunan apel dan stroberi sambil memetik buahnya.
Gambar 2.7. Salah satu resort dari Kusuma Agrowisata (Sumber Idea, 2007)
1. Fasilitas
Sang arsitek membagi kompleks resor menjadi beberapa area, yaitu depan
(lobby dan hotel), tengah (cottage, dan beberapa fasilitas), belakang (villa), bawah
sebagai area perkebunan. Terdapat tujuh tipe cottage: superior cottage, deluxe
cottage 1, deluxe cottage 2, duplex , yunior suite, executive cottage, dan tipe
famili. Setiap unit memilki tata ruang dan konsep bangunan yang hampir sama,
bedanya adalah view tiap unitnya.
Superior executive cottage salah satu resor yang ada di Kusuma
Agrowisata memiliki konsep layaknya rumah pribadi. Executive cottage
menyuguhkan pemandangan perkebunan apel. Selain itu letaknya yang berada di
daerah pegunungan menambah suasana alami disekitar resor.
lantai 1 lantai 2
Teras depan - Ruang tidur utama Ruang tamu - Ruang duduk Kamar tidur anak - Kamar mandi Ruang makan - Teras belakang Kamar mandi
Pada studi kasus Kusuma Agrowisata ini terdapat beberapa fasilitas lain yang
mendukung kegiatan pengunjung pada resor, sebagai berikut :
Adanya kolam renang
Spa
Lapangan tennis, voli, fitness, jogging track, lapangan sepak bola, dan billiard.
Karaoke
Kebun Apel, jeruk dan strobery
Rumah boneka
Tempat bermain anak-anak
Adanya fasilitas bar dan restaurant
Ruang konvensional, ruang rapat dengan kapasitas 20-800 orang.
Fasilitas yang berada pada bagian bawah villa adalah perkebunan apel.
Para pengunjung yang menginap di Kusuma hanya dapat memetik dan menikmati
2 buah apel. Jika ingin menikmati lebih dari 2 buah apel maka pengunjung
dikenakan tambahan biaya. Sehingga pada lokasi perkebunan terdapat loket untuk
[image:31.612.252.377.436.576.2]penimbangan atau pemeriksaan seperti loket.
Gambar 2.9. Perkebunan apel (Sumber www.Agrowisata_Fani’s.com)
Fasilitas spa pada resor ini memiliki sauasana yang tenang. Sehingga
seseorang yang melakukan treatment spa di Kusuma mendapatkan relaksasi dan
Treatment yang dilakukan di spa yang ada di Kusuma Agrowisata
memiliki berbagai macam treatment. Dan ramuan yang digunakan berasal dari
bahan-bahan alami. Karena spa ini didisain dengan konsep tradisional.
[image:32.612.178.503.403.652.2]
Gambar 2.10. Suasana spa di Kusuma Agrowisata (sumber : Dokumen pribadi, 2009)
2. Gubahan Masa Bangunan
Bangunan pada resor Kusuma Agrowisata menggunakan bentuk-bentuk
persegi yang digubah-gubah dan bentuk persegi tanpa perubahan. Dimana
bentukan ini diambil dari elemen-elemen tradisional Jawa. Yang didukung oleh
bentuk atap joglo dan olah geometri pada denah resor.
Gambar 2.11. Gubahan masa bangunan (sumber : Dokumen pribadi, 2009)
Bentuk dasar resor berupa persegi sebagai
bentuk utama pada
Dari bentuk dasar persegi tersebut dihasilkan tampak bangunan dengan menggunakan atap joglo
3. Tampilan Bangunan
Atap genteng menjadi konsep utama pada seluruh bagian resor. Inspirasi
penggunaan atap ini diambil dari bangunan tradisional Jawa. Model atap sangat
baik untuk menyerap dan meredam panas matahari tropis.
[image:33.612.254.383.490.586.2]
Gambar 2.12 Tampilan restaurant dan hunian (sumber : Dokumen pribadi, 2009)
Pada restoran Hortesia ini memiliki gate berkonsep jawa yang biasa selalu
digunakan orang Jawa yaitu pendopo dengan memiliki kolom yang terekspose.
Sehingga jika didalam restaurant ini pengunjung dapat menggunakan
fasilitas-fasilitas tambahan.
Pada bagian depan ruang tamu dan bagian samping kamar utama pada
executive cottage memiliki teras berupa dek dari kayu. Dari sini dapat terlihat
pemandangan indah executive cottage seluas 300m², dengan latar belakang
pegunungan, dengan pemandangan perkebunan dan pegunungan diseberangnya.
Gambar 2.13 Salah satu Executive cottage yang ada (sumber : Dokumen pribadi, 2009)
4. Sistem struktur
Pada cottage ini mengadopsi desain arsitektur tropis. Penggunaan element
bahan material pada bangunan yaitu menggunakan kayu sonokeling, kayu kamper,
penggunaan kayu ini diaplikasikan mulai dari lantai, kolom-kolom yang
menggunakan kayu, dinding, realing tangga dan plafon. Dari bagian terdepan
resor sampai pada bagian belakang resor.
[image:34.612.187.453.152.595.2]
Gambar 2.14 Penggunaan kayu pada realing (sumber : Dokumen pribadi, 2009)
Gambar 2.15 Kolom dan lantai resor dan gasebo bagian teras yang menggunakan elemen kayu (sumber : Dokumen pribadi, 2009)
Pada bagian atap, pagar resor dan bagian realing menggunakan unsur
batang. Pada gazebo menggunakan unsur bambu sehingga unsur strukturnya
sangat kuat dibandingkan dengan unsur kayu biasa. Dengan mengikatkan bambu
Gambar 2.16. Bagian dinding finishing elemen kayu (sumber : Dokumen pribadi, 2009)
5. Interior Bangunan
Kusuma Agrowisata menggunakan produk lokal 100%, hal ini disebabkan
karena memilki konsep arsitektur tropis. Material yang digunakan lebih banyak
dari kayu, batu kali, dan mamer. Sehingga kesan arsitektur tropis ini sangat
terlihat dan dapat terlihat etnik dan modern.
Gambar 2.17 Suasana siang hari di bagian lobi Kusuma Agrowisata (sumber : Dokumen pribadi, 2009)
Suasana siang hari pada lobi. Material sangat terlihat perpaduan antara
kayu pada plafon dan bagian list receptionist dengan marmer yang ada pada
dinding, meja reseptionist dan bagian lantai yang membuat lobi terlihat megah.
[image:35.612.252.381.113.220.2]Selain itu juga gemerlap lampu yang membuat receptionis tersebut terlihat megah.
Gambar 2.18 interior ruang tidur disalah satu cottage di Kusuma Agrowisata (sumber : Dokumen pribadi, 2009)
Pada interior kamar disalah satu ruangan terlihat sangat menyatu dengan element
6. Pola Tatanan Antar Masa dan Sirkulasi Resor
Pola tatanan antar masa bangunan dan sirkulasi pada Kusuma Agrowisata
lebih banyak menggunakan pola sirkulasi linier. Dimana sirkulasi ini digunakan
untuk area hunian dan fasilitas yang disesuaikan dengan bentuk lahan dan kontur
tanahnya.
Gambar 2.19 Pola tatanan antar masa bangunan dan sirkulasi antar bangunan (sumber : Dokumen Kusuma Agrowisata, 2009)
Kasus 2 : Barong Resort and Spa
Barong resort and spa terletak di Jalan Monkey Forest Ubud, Bali. Lokasi
ini banyak didatangi oleh wisatawan baik lokal maupun asing dikarenakan
letaknya yang strategis dan dekat dengan tempat-tempat wisata lainnya. Resor ini
memiliki bentuk lahan yang memanjang, sehingga untuk meghemat ruang,
restaurant diletakkan di bawah lobby yang langsung dapat dilihat dari jalan raya
utama, Ubud.
1. Fasilitas
Pada resor ini terdapat 11 kamar dengan 4 tipe hunian, yaitu:
6 Standart Bungalows 2 Deluxe Bungalows
2 Delux Villa dengan private pool
1 Suite Villa (2 lantai dengan private pool)
a. Pada hunian dilengkapi dengan fasilitas AC, ceiling fan, IDD telepon,
personal mini bar, slippers and bathrobe, umbrellas, hair dryer, safety
Deposit Box, coffe marker (semua tipe), CD player (semua tipe), TV 21”
(semua tipe), “Bale Bengong” (Deluxe Bungalows), perlengkapan lain-lain
(sabun, shampo, hair cap, dll)
b. Restaurant yang terletak di lantai 1, merupakan fasilitas resor untuk menikmati
makan dan minum sambil melihat kolam ikan di sepanjang tepi bangunan.
c. Terdapat fasilitas kolam renang publik yang terletak pada area tengah resor
dan privat yang berada di dalam hunian dengan private pool.
d. Fasilitas spa yang dapat dilakukan di tempatnya maupun dipanggil ke hunian.
Pada Barong Resort and Spa ini melayani pengunjung yang menginap
maupun hanya melakukan spa saja. Kegiatan spa sendiri dapat dilakukan di
tempat yang telah disiapkan yaitu bangunan yang terpisah dari hunian, tetapi bagi
pengunjung yang menginap, spa juga dapat dilakukan dipanggil ke hunian. Selain
spa, terdapat beberapa kegiatan lain yang dapat dilakukan yaitu trekking dan
Petulu tour untuk melihat Herons Birds.
Gambar 2.20. Pilihan aktivitas yang diberikan oleh pihak resor, yaitu Petulu tour untuk melihat
white Herons Birds dan trekking
(sumber : proposal TA)
2. Gubahan Masa Bangunan
Penataan bangunannya mengikuti bentuk lahan yang memanjang dan tak
berkontur. Bangunan seluruhnya menggunakan bentuk persegi dengan permainan
tangga baik sebagai sirkulasi maupun pembatas ruang. Misalnya saja pada
bangunan lobby, sebelum menuju lobby yang terletak di lantai 2, pengunjung
Gambar 2.21 Penataan bangunan resor (sumber : proposal TA)
3. Tampilan Bangunan
Tampak pada bangunan dibuat dengan gaya khas bali dengan atapnya
yang menggunakan bahan alang-alang sehingga bangunan menyatu dengan alam
sekitarnya. Karena konsepnya yaitu agar tamu yang menginap di resor bagai di
rumah sendiri dengan nuansa tradisional, maka tiap hunian ditata sebaik dan
senyaman mungkin. Seluruh entrance hunian dibuat tertutup dengan gate yang
tertutup pula, sehingga membuat privasi tamu semakin tinggi.
Gambar 2.22 Penggunaan atap alang-alang dan bentuk gate pada hunian resor (sumber : proposal TA)
Setelah memasuki gate, tampaklah kolam ikan yang terbuat dari kendi
besar yang diletakkan di sudut ruang. Karena lahannya yang sempit maka pintu Lobby
Restauran Restauran
Kolam
[image:38.612.241.394.502.613.2]hunian menggunakan sistem geser berbahan kaca dan kayu. Bentuk hunian yang
sederhana menambah nuansa alami.
[image:39.612.212.397.414.504.2]
Gambar 2.23 Perletakkan kolam dan bentuk pintu pada hunian resor (sumber : proposal TA)
4. Sistem Struktur
Karena lahannya yang sempit maka antara lobby dan restauran disatukan,
yaitu restauran di lantai 1 dan lobby di lantai 2. Bentuk bangunannya yang
menggunakan gaya khas Bali yaitu alang-alang yang disanggah oleh kolom dan
kuda-kuda kayu dimana pada bagian kaki kolom dilapisi beton cor sebagai
finishingnya. Pada resor ini juga banyak menggunakan tangga sebagai akses
sirkulasi utamanya.
Gambar 2.24 Penggunaan tangga pada lobby, hunian resor, tangga ini juga merupakan akses sirkulasi utamanya
(sumber : proposal TA)
5. Interior Bangunan
Banyaknya penggunaan kayu pada interior bangunan menambah kesan
alami dan kekhasan Bali. Misalnya saja di area lobby dan restauran, kayu
dijumpai di kolom-kolomnya dan semua furniture yang digunakan. Untuk
lantainya menggunakan bahan tekel berwarna krem sehingga memberikan kesan
Gambar 2.25 Interior pada lobby resor (sumber : proposal TA)
Sedangkan pada interior hunian tetap menggunakan gaya Bali dengan
tempat tidur yang memiliki 4 tiang dan terdapat kelambu disekelilingnya.
Penggunaan warna-warna yang terang pada dinding, alas tempat tidur, lantai dan
furnitur membuat nyaman untuk ditempati. Kamar mandi pun juga menggunakan
bahan dan warna yang tidak jauh berbeda.
Gambar 2.26 Interior ruang tidur (sumber : proposal TA)
6. Pola Tatanan Antar Ruang dan Sirkulasi Resor
Pola tatanan antar ruang dan sirkulasi yang digunakan pada resor barong
adalah linier. Hal ini terlihat dari bentuk site plannya yang menunjang. Pada
depan site digunakan sebagai area parkir, galeri, lobby, dan restauran. Sedangkan
Gambar 2.27 Pola tatanan ruang dan sirkulasi resor (sumber : proposal TA)
2.1.4 Analisa Hasil Studi
Tabel 2.1 Analisa Hasil Studi Literatur dan Studi Kasus
No. Keterangan Kusuma Agrowisata Barong Resort and spa
1. Lokasi Jl. Abdul Gani atas, kelurahan
Ngaglik, kecamatan Batu, kabupaten Malang
Jl. Monkey Forest Ubud, Bali
2. Arsitek Edi Antoro Popo Dane
3. Klasifikasi Bintang 4 Bintang 3
4. Luasan lahan 22 hektar 1 hektar
5. Jumah kamar Kamar :
- Superior Cottage
- Deluxe Cottage I
- Deluxe Cottage II
- Duplex
- Yunior Suite
- Executive Cottage
- Famili
11 Kamar :
- 6 Standart Bungalows - 2 Deluxe Bungalows
- 2 Delux Villa dengan private pool
- 1 Suite Villa (2 lantai dengan
private pool)
6. Sirkulasi bangunan
Kamar tidur menggunakan sirkulasi organisasi linier.
Pola sirkulasi pada tatanan massa bangunan linier.
7. Fasilitas - Spa
- Kolam renang publik
- Restaurant
- Lapangan sepak bola
- Restauran - Art shop
- Kolam renang publik dan privat - Spa
Tempat parkir dan galeri
Lobby, restauran, office, dan kolam
renang
[image:41.612.134.512.452.714.2]- Biliard
- Outbond ground
- Perkebunan apel, jeru, dan
stroberi - Convention hall
8. Suasana Pegunungan Di tengah kota
9. Tampilan Ruang main lobi berupa atap
joglo dan pada bagian dalam merupakan perpaduan selaras.
Back to nature dengan perabot dan material yang menggunakan unsur alam.
2.2 Tinjauan Khusus
“Resor dan Spa Di Kota Batu-Malang” ini nantinya akan dirancang sesuai
dengan persyaratan-persayaratan teknis yang ada dimana sebagai tempat relaksasi
sekaligus tempat wisata yang menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung dan
memadai dari yang pernah ada dan pelayanan yang baik dalam resor dan spa di
Jawa Timur seperti: fasilitas massage, fasilitas meditasi dan panduan pakar
kecantikan atau dokter untuk konsultasi.
2.2.1 Lingkup Pelayanan Proyek
Pada lingkup pelayanan proyek resor dan spa ini ditujukan pada:
Lingkup pelayanan dari resor ini diperuntukkan bagi wisatawan domestik dan wisatawan asing yang ingin menikmati spa dan fasilitas resor dan spa.
Tipe hunian ini yang dibagi menjadi dua tipe berdasarkan klasifikasi hotel bintang 3, yaitu Standard room dan suite room (VIP, VVIP, dan Bungalow).
Skala pelayanan ini mencakup skala regional dan internasional, sehingga dibutuhkan sebuah resor yang representatif dan memenuhi kebutuhan istirahat
dan rekreasi bagi pengunjung.
Pemakai Resor ini, yaitu : a. Tamu
1. Tamu yang datang tanpa menginap, yaitu pengunjung resor yang
melakukan aktifitas dengan menggunakan fasilitas-fasilitas spa sebagai
2. Tamu yang menginap, yaitu pengunjung resor yang melakukan aktifitas
dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam resor dengan
tinggal dalam kurun waktu yang dikehendaki oleh pengunjung.
b. Pengelola
Pengelola dalam resor yang terdiri dari staf-staf yang aktifitasnya
mengatur terselenggaranya mekanisme kerja di dalam Resor itu sendiri.
c. Karyawan servis
Bagian servis merupakan bagian yang karyawannya melakukan aktifitas
memenuhi kebutuhan dimana ruang lingkup tempat yang menjadi
tanggung jawabnya.
2.2.2 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang
Perencanaan kebutuhan fasilitas resor yang akan disediakan disesuaikan
[image:43.612.134.520.415.713.2]dengan pengunjung yang datang seperti pada table berikut ini :
Tabel 2.2 Aktifitas dan kebutuhan ruang
No Pemakai Kegiatan/ Aktifitas Fasilitas yang dibutuhkan Kelomp ok Fasilitas Suasana Ruang yang dibutuhkan
1. Tamu
sebagai pengunjung
Memarkir kendaraan
Registrasi informasi
Menunggu, duduk dan
membaca
Menelepon dan
komunikasi
Buang air besar dan
kecil
Menikmati makan dan
minum
Rekreasi dan olah raga
Tempat parkir
Front desk
Ruang Tunggu
dan Main Lobby
Telepon Umum
Toilet
Cafetaria &
Restaurant
Coffe shop
Kolam Renang
Jogging Track
Play Ground
Boutique
Money Changer
R. Konsultasi
R. Ganti pakaian
Istirahat
Sauna
R. Relaksasi
R. Meditasi
Toilet
Koridor
R. Tidur
Hunian
Umum
tertutup
Tertutup
2. Tamu untuk
Spa
Memarkir kendaraan
Registrasi informasi
Konsultasi
Registrasi untuk Spa
Ganti pakaian
Pembersihan
Massage dan Jacuzzi
Sauna
Relaksasi
Meditasi
Tempat parkir
Front
desk/Lobby
R. Konsultasi
Front
desk/Lobby Spa
R. Ganti pakaian
R. Pembersihan
R. Pijat dengan
Grand Jacuzzi
R. Sauna
R. Romantic
escape
R. Meditasi
Service Umum Umum Umum Umum Terbuka dan tertutup Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup
3 Karyawan Memarkir kendaraan
Melayani tamu dengan
membersihkan dan mengganti fasilitas yang berada disekitar kamar tamu dan area public.
Melayani tamu
khususnya penginap untuk makan pagi, makan siang, dan makan malam, begitu pula pelayanan di bar dan room service.
Memberi pertolongan,
dengan persyaratan Departemen Kesehatan
Memasak dan menyimpan
bahan pokok makanan.
Mengganti keperluan
hotel dan tamu hotel dalam waktu 1 hari.
Menyimpan peralatan
yang masih digunakan maupun tidak bisa digunakan
Tempat parkir
House keeping
Food &
Beverage
R. Kesehatan
Kitchen/dapur
Laundry & Dry
Cleaning
Store Room
Servis Servis Servis Servis Servis Servis Servis Terbuka dan tertutup Tertutup
4. Pengelolah Memarkir Kendaraan
Melayani registrasi dan
informasi
Memimpin dan mengatur
seluruh manajemen hotel
Mengatur masalah
pemasaran dan fasilitas
Tempat parkir
Front desk
R. General
Manager
R. Executive
dalam hotel
Mengatur masalah
keuangan dalam resort
Mengatur seluruh
kegiatan sehari-hari
Mengatur perkembangan
Resort
Merapatkan/mengevaluasi
Kegiatan sehari-hari
R. Accounting
Administration dan Dep. Office
R. Presonalia
dan Dep. Office
R. Marketing
dan Sales Manager
R. Meeting
Room
Private Tertutup
5. Penjaga Memarkir kendaraan
Mengamankan area
seluruh hotel baik dalam maupun luar hotel dan tempat wisata selama 24 jam.
Tempat parkir
1 security
Servis
Servis
Terbuka dan tertutup Terbuka
Dari tabel aktifitas dan kebutuhan ruang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
dalam perancangan Resor dan Spa ini terdapat beberapa jenis fasilitas dan ruang
yang dibutuhkan, yaitu:
1. Fasilitas Utama Area Hunian Spa Center 2. Fasilitas Rekreasi
Jogging Track Play Ground Kolam Renang 3. Fasilitas Penunjang
Restaurant - Ruang Kesehatan Coffe shop - Art Shop
Boutique - Travel Agency 4. Fasilitas Servis/Pelayanan
2.2.3 Perhitungan Luas Ruang
Tabel 2.3 Perhitungan Ruang pada Resort and Spa
No Hunian Standart Kapasit
as
Pendekatan dan Perhitungan
Luas (M²)
1. Unit standart Terdiri dari NAD :
- Kamar standart dengan luasan ±
25-50 m²/kamar
Kamar
standart 6 unit
AND terdiri dari :
Kamar standart 6 unit :
dengan luas ±
36m²/kamar terdiri dari
24 kamar : 50x24= 1200
m²
Sirkulasi 30% = 360 m²
Total
1200
360 1560
2. Unit deluxe - Unit deluxe dengan
luasan ± 225
m²/hunian
Unit
deluxe 6 unit
Kamar deluxe 6 unit :
dengan luas ±
218m²/hunian, terdiri
dari 6 unit= 225 x 6 =
1350 m²
Sirkulasi 30%/hunian=
405 m²
Total tiap hunian
1350
405
1755 3. Unit
Eksekutif
- Unit Eksekutif dengan luasan ± 300
m²/hunian
Unit
Eksekutif 3 unit
Hunian Eksekutif 3 unit :
dengan luas ±
250m²/hunian= 300x3 =
900m²
Sirkulasi 30% = 270
Total
900
270 1170
TOTAL 4485
SIRKULASI 30% 1345.5
TOTAL KESELURUHAN 5830.5
Luasan ruang yang diperoleh melalui data – data pendekatan literature, literature tersebut adalah : NAD adalah Neufert Architects Data, Ernest Neufert, Halsted Press, New York.
Public Area
No Ruang Standart Ruang Kapasit
as
Pendekatan dan Perhitungan Ruang
Luas (M²)
1. Main Lobby Pendekatan :
NAD: 1 m² / room
120 orang Pendekatan :
AND : 1 m² / room Perhitungan :
Diambil 1m²/room maka : 120 x 1 = 120m²
120
2. Front desk Pendekatan :
NAD : 30% dari Main Lobby
120 orang Pendekatan :
AND : 30% dari Main Lobby
Perhitungan : 30% x 120 = 36m²
36
3. Telepon
Umum
Pendekatan : NAD : 1 m²/ room
120 orang Pendekatan :
AND : 1 m²/ room Perhitungan 120 x 1 m² =120 m²
120
Umum NAD :
Kebutuhan minimal untuk :
- Pria :
1 closet untuk 10-15 orang, luas tempat yang diperlukan 10-150m²
1-3 urinoir 10-15 orang, luas 50-100m² Wastafel 1m² - Wanita :
1 closet untuk 3-10 orang luas 50-100 m² Wastafel 1 m²
50 orang Wanita : 40 orang
AND : Kebutuhan minimal untuk :
Perhitungan : - Pria untuk 50 orang 2 closet =10x2 = 20m² 5 urinoir =5x50 = 250m² 2 wastafel = 2x4 = 8m² Total = 278 m²
- Wanita utnuk 40 orang: 4 closet =4x40 = 160m² 2 wastafel =2x4 = 8m² Total = 168m²
278
168
5. Coffe Shop Pendekatan :
NAD : R. Duduk 1m²/ room
NAD :
Counter : 25% dari r. Duduk
Pantry : 20% dari R. Duduk
120 orang Perhitungan :
R. Duduk : 120 x 1 = 120 m² Counter :
120 x 25% = 30 m² Pantry :
120 x 20% = 24 m²
120
30
24
6. Drugstore
dan R. Kesehatan
Pendekatan NAD : Kebutuhan ruang 0,6 m²/room
120 orang Perhitungan :
120 x0,6m² = 72 m² terdiri dari :
Drugstore dan R. Kesehatan :
15% x 60 = 9 m²
72
9
7. Boutique Pendekatan NAD :
Kebutuhan ruang : 1 m²/room
120 orang Perhitungan :
120 x 1 m² = 120 m² Boutique :
30 % x 120 = 36 m²
120
36
8. Money
Changer
Pendekatan NAD : Kebutuhan ruang : 1m² / room
120 orang Perhitungan :
120 x 1 m² = 120 m² Money Changer : 20% x 120 = 24 m²
120
24
9. Restauran Luasan restaurant
ditentukan oleh :
- sistem Pelayanan
- jenis perabot
NAD : 1,3 - 2m² NAD :
Ruang duduk : 1,6
m²/room
Counter dan T.saji
30% x R. Duduk
Pantry : 25 % x
R.duduk
Dapur = 50% x R.
Duduk
Area pengunjung
20% x dapur
Gudang Kering :
120orang Perhitungan :
AND : 1,3 – 1,9 m² AND :
Ruang duduk :
Luas ruangan : 120x2 m² =240 m²
Counter :
Luas ruangan : 30 % x 240 m² = 72 m²
Pantry :
Luas ruangan : 25% x 240 m² = 60 m²
Dapur = 50 %x 240 m² =
120 m²
R. Persiapan dan R.
Gudang Basah : 15% x dapur
Tempat sampah : 15
% x dapur
Toilet
Diasumsikan 40% dari pengunjung menggunakan toilet - Pria : 1 closet = 2,2 m²
Urinoir = 2,2 m² 1 wastafel = 1 m² - Wanita :
1 closet = 2,2 m² 1 wastafel = 1 m²
240 = 72
Area pengunjung 20 % :
24 m²
Gudang Kering : 20%
dapur = 18 m²
Gudang Basah : 15 %
dapur = 18 m²
Tempat sampah : 15 %
dapur =18 m²
Toilet
Diasumsikan 40% dari pengunjung
menggunakan toilet : 40% x40 = 10 orang - Pria 10 orang : 1 closet = 6 m² Urinoir = 4 m² 1 wastafel = 2m² Total = 12 m² - Wanita 10 orang : 1 closet = 8 m² 1 wastafel = 3 m² Total = 11 m²
24 24 18 18 120 110
TOTAL 3461
SIRKULASI30% 1038.3
TOTAL KESELURUHAN 4499.3
Luasan ruang yang diperoleh melalui data – data pendekatan literature, literature tersebut adalah : NAD adalah Neufert Architects Data, Ernest Neufert, Halsted Press, New York.
Fasilitas Rekreasi dan Olah Raga
No. Ruang Standart
Ruang
Kapasitas Pendekatan dan Perhitungan
Luas (M²)
1. Swimming
pool dan cafetaria
Kolam renang Pendekatan NAD :
Kolam dewasa
ukuran 20 x 25 m
Kedalaman
0,8-2,00m
dan lebar keliling 2 m = 2 x (50+40) = 180
Luas toilet, shower,
locker dan WC masing-masing untuk pria dan wanita 50x2 =100 m²
Ukuran untuk
anak-anak : 2,50m x 4m kedalaman : 0,4 – 0,6 m
Cafeteria
Pendekatan AND :
Dewasa : 100 orang Anak-anak : 10 orang Perhitungan : Kolam
Kolam untuk dewasa =500 m²
Toilet + WC
Kolam untuk anak-anak = 10 x 10 = 100 m²
Cafetaria
Berkapasitas 20 orang 500
180
100
R. duduk : 2,25 x 1,8 m² (orang ) Bar Counter : 15 % dari R. Makan
Cafetaria : 20 orang
(asumsi) Perhitungan ;
R.duduk : 3 x 2 x 20 = 120 m²
Bar Counter : 30 % x 120 = 36 m²
120
36
2. Play
Ground
Diasumsikan 250 m²
Seluruh pengunjung
Diasumsikan 250 m² 250
3. Fitnes
center
Pendekatan : NAD
Health center min 6
x 10 m²
Locker /R. ganti
min 12 m²
Storage min 20 m²
Reception min 20
m²
Gym (aerobic) min
10 x 8 m²
Toilet / shower min 30 m²
120 orang Perhitungan :
Healt center = 6 x 10 =
60
Locker / R. Ganti min 4
x 12 = 48 m²
Storage min 20 m²
Reception min 20 m²
Gym (aerobic) min 10 x
8 = 80m²
Toilet/ Shower min 4 x
10 = 40 m²
60 48 20 20 80 40
4. Spa Pendekatan NAD :
Asumsi :
Ruang ganti
pakaian 0,8 – 1,0 m²
Pembersihan 0,3 –
1, 0m²
Sauna 6 – 10.6 m²
Ruang relakssi
1,0-2 m²
Ruang meditasi
0,3-1 m²
Kamar mandi udara
bebas > 0,5m²
MG,Asumsi :
Ruang Jacuzzi 100m²
Diasumsikan 30
orang :
Toilet 99-144 m² Gang –jalan =35-80 m²
Kamar mandi uap 120-179m²
120 orang Perhitungan :
Asumsi untuk 120 orang :
Ruang ganti pakaian :
120x1 = 120m²
Pembersihan : 120 x 1
=120m²
Ruang pijat : 12x120 =
1440m²
Sauna : 120 x 8= 960 m²
Ruang pendingin : 120 x 2
= 240 m²
Ruang tenang : 120 x 1 =
120 m²
Kamar mandi udara bebas
: 120 x 2= 240m²
Ruang Jacuzzi
- untuk wanita, asumsi
10 orang = 50 m²
- untuk pria, asumsi 10
orang = 50 m²
Diasumsikan untuk 30
orang : Toilet : 144 m² Gang jalan 80 m²
Kamar mandi uap : 3 x 170 = 510 m²
120 120 1440 960 240 120 240 100 144 80 510
TOTAL 5628
SIRKULASI 30% 1688.4
TOTAL KESELURUHAN 7316.4
No. Ruang Standart Ruang
Kapasitas Pendekatan dan Perhitungan
Luas (M²)
1. Front Desk
dan Dep. Office
Pendekatan NAD :
- R. Head F. O
= 20 m²/ orang
- R. Staff = 12
m²/orang
3 orang Perhitungan :
- 1 Manager = 20
m²/orang
- 3 staff = 3 x 12
m²/orang = 36 m²
56
2. General
Manager
Pendekatan NAD : AND = 32.5 m²/orang
1 orang Perhitungan ;
1 Generar Manager ditentukan 32.5m²
32.5
3. Executive
Secretary
Pendekatan NAD : NAD = 20 m²/orang
1 orang Perhitungan :
Executive Secretari Ditentukan 20 m²
20
4. Accounting
Administration Dep. Office
Pendekatan NAD :
- R. Manager =
20 m²/orang
- R. Staff = 12
m²/ orang
4 orang Perhitungan :
- 1 Manager = 20
m²/ orang
- 3 staff = 12
m²/orang x 3 = 36 m²
20
36
5. Personalia dan
Dept. Office
Pendekatan NAD :
- R. Manager =
20 m²/orang
- R. Staff = 12
m²/ Orang
4 orang Perhitungan :
- 1 Manager = 20
m²/ orang
- 3 staff = 12 m²/orang x 3 = 36 m²
56
6. Markrting dan
Sales Manger
Pendekatan NAD :
- R. Manager =
20 m²/orang
- R. Staff = 12
m²/ Orang
2 orang Perhitungan :
- 1 Manager = 20
m²/ orang
- 2 staff = 12 m²/orang x 2 = 24
44
7. Food dan
baverage
Pendekatan NAD :
- R. Manager =
20 m²/orang
- R. Staff = 12
m²/ Orang
4 orang Perhitungan :
- 1 Manager = 20
m²/ orang
- 3 staff = 12 m²/orang
x 3 = 36 m²
56
8. Manager dan
Dept. office
Pendekatan NAD :
- R. Manager =
20 m²/orang
- R. Staff = 12
m²/ orang
2 orang Perhitungan :
- 1 Manager = 20 m²/ orang
- 2 secretary = 24 m²
44
9. Meeting Room Pendekatan
NAD = 2 m²/ orang
Perhitungan :
Kapasitas 22 orang x 2 = 44 m²
44
10. Toilet Staff Pendekatan NAD :
Kebutuhan minimal untuk :
- Pria : 2 closet
@ 2,5 m² Urinoir @ 2 m²
2 wastafel @ 1 m²
Pria 10 orang
Wanita 10 orang
Perhitungan 10 orang :
- pria : 2,5 closet = 5
m²
4 Urinoir = 8 m² 2 Wastafel = 2 m² Total = 15 m² Sirkulasi 40 % = 6 m²
Total = 21 m²
- Wanita : 3 closet @ 3 m² 2 wastafel @ 1.m²
- wanita: 3 closet =
9 m ²
2 Wastafel = 2 m² Sirkulasi 40 % = 4.4 m²
Total = 15.4 m²
TOTAL 444.9
SIRKULASI 30% 133.47
TOTAL KESELURUHAN 578.37
Luasan ruang yang diperoleh melalui data – data pendekatan literature, literature tersebut adalah : NAD adalah Neufert Architects Data, Ernest Neufert, Halsted Press, New York
Service Area No
.
Ruang Standart Ruang Kapasitas / Jumlah Unit Pendekatan dan Perhitungan Luas (M²)
1. Laundry dan
Lineen Dept. Office
Pendekatan : NAD = 3 m²/ orang
21 orang Perhitungan :
Kapasitas 21 orang x 3 = 63 m²/ orang
63
2. Gudang Pendekatan :
Diasumsikan = 100 m²
1unit Diasumsikan = 100 m² 100
3. Parkir
Pengunjung
Pendekatan : NAD 1 mobil/ 4 kamar 1mobil = 12 m² 1 motor = 2 m² 1 bus = 42 m²
Perhitungan :
Mobil
- Guest room = 200 : 4
= 50 mobil
- Luas yang
dibutuhkan = 12 x 50 = 600 m²
Sepeda Motor
- Untuk parkir motor
ditentukan 200 % dari jumlah parkir mobil = 200% x 50 = 100 sepeda motor
- Luas yang
dibutuhkan = 100 x 2 = 200 m²
Bus
- Untuk parkir bus
untuk kapasitas 5 bus
- Luas yang
dibutuhkan 20 x 42 = 840m²
600
200
840
4. Parkir Staff
dan Service
Pendekatan : NAD 1mobil = 15 m² 1 motor = 2 m²
Perhitungan :
Mobil
- Luas yang
dibutuhkan = 15 x 15 = 225 m²
Sepeda Motor
- Untuk parkir motor
ditentukan 400 % dari jumlah parkir
225
80 sepeda motor
- Luas yang
dibutuhkan = 80 x 2 = 160m²
4. Loading
dock
Pendekatan : Study banding
diasumsikan = 200 m²
1 unit Diasumsikan:
1 Unit = 200 m²
200
5. Mechanical
dan Elektrikal
Ruang untuk :
- Boiler
- Pump
- Panel box
- Transformat - Genset - Ventilasi - Tandon - Filter Pendekatan TSS 40 m² 60 m² 30 m² 3 m² 90 m² 3 m² 90 m² 50 m² 1 Unit 366
TOTAL 2754
SIRKULASI 30 % 826.2
TOTAL KESELURUHAN 3580.2
SUB TOTAL 36804
Luasan ruang yang diperoleh melalui data – data pendekatan literature, literature tersebut adalah : NAD adalah Neufert Architects Data, Ernest Neufert, Halsted Press, New York dan TSS adalah Time Server Standart for building types, by Josep de Chiera & Jhon H. C.
2.2.4 Program Ruang
Perhitungan luas ruang yang disusun berdasarkan jumlah dan standar
satuan terkecil dari masing-masing aktifitas, serta prasarana yang dibutuhkan pada
masing-masing ruang tersebut. Dan secara jelas diuraikan dan dihitung pada tabel
[image:52.612.131.516.102.360.2]berikut ini:
Tabel 2.4 Program ruang