TUGAS AKHIR
RESOR AGROWISATA BUAH
DI KOTA BATU
Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ( Strata – 1 )
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
Diajukan oleh :
DENNY PRAMONO
0651010055
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
TUGAS AKHIR
RESOR AGROWISATA BUAH DI KOTA BATU
Dipersiapkan dan disusun oleh :
DENNY PRAMONO
0651010055
Telah dipertahankan didepan Tim Penguji
pada tanggal : 09 Juni 2011
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana ( S1 )
Tanggal : 15 Juni 2011
Dekan Falkutas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Ir. Naniek Ratni Jar, M. Kes. NIP. 19590729 198603 2 00 1
Pembimbing Utama
Ir. Niniek Anggriani, MTP NIP. 19580124 198703 2 00 1
Pembimbing Pendamping
Ir. Eva Elviana, MT NPT. 3 6604 94 0032 1
Penguji II
Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT. NPT. 3 6706 94 0034 1
Penguji I
Ir. Erwin Djuni Winarto, MT. NPT. 3 6506 99 0166 1
Penguji III
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT untuk segala
berkat, rakhmat dan karunia yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Tugas Akhir jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Untuk menyelesaikan studi di UPN “Veteran” Jawa Timur, setiap
mahasiswa diwajibkan memenuhi persyaratan kurikulum, dimana salah satunya
adalah Tugas Akhir. Mahasiswa yang akan mengambil Tugas Akhir diwajibkan
untuk melakukan kegiatan-kegiatan penyusun usulan judul sebelum menyusun
proposal, konsep perancangan dan rancanganya sendiri.
Tugas akhir ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis
besar mengenai lingkup proyek yang akan dikerjakan, baik keluasan maupun
kedalamannya. Adapun judul laporannya, yaitu :
“RESOR AGROWISATA BUAH DI KOTA BATU” yang didasari oleh pentingnya mengembangkan dan memiliki wadah untuk refresing, dengan suasana
alami dan pegunungan, serta untuk mendukung program pemerintah yaitu “Visit
Indonesian Year 2011” sehingga dapat menambah devisa negara yang sedang
terancam kritis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan penulisan proposal
Tugas Akhir ini. Namun penulis berharap semoga proposal Tugas Akhir ini dapat
ikut menunjang perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang
Arsitektur.
Surabaya, 16 Juni 2011
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji syukur ditujukan kehadirat Allah SWT, yang mana atas
rahmat dan ridho-Nya, sehingga penyusunan Tugas Akhir yang berjudul
“RESOR AGROWISATA BUAH DI KOTA BATU” ini dapat terselasaikan dengan baik, untuk memperoleh persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana
Teknik (S-1) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati kami menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dan telah memberikan dorongan serta pengarahan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kami tujukan kepada:
1. Terima Kasih Atas Rahmat dan Ridho Allah SWT yang mengijinkan saya
untuk lulus dan bisa menyelsaikan Tugas Akhir ini dengan tegar, tabah, dan
sabar sampai memberikan yang terbaik.
2. Kedua Orang Tua saya, Bapak (Alm. Moh. Ikhsan) dan Ibu (Siti Maemunah)
yang selalu mendukung saya dengan penuh kesabaran, selalu memberi
support, bekerja keras untuk membiayai dan memfasilitasi kuliah saya dengan
penuh keikhlasan, do’a, dan kasih sayang. Terima Kasih banyak Bu kasihmu
takkan pernah kulupakan.
3. Keluarga besar saya, terutama Mbak Nike, Mas Edi, Adik Marini, Nenek,
Lek Ma, Adik Latifah, Kak Sim. Terimakasih semuanya atas dukungannya,
support dan Do’anya.
4. Ibu Ir. Naniek Ratni Jar, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Ir. Syaifuddin Zuhri, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
7. Ibu Ir. Niniek Anggriani, MTP. Selaku Dosen Pembimbing I. Terima kasih
banyak atas bimbingannya.
8. Ibu Ir. Eva Elviana, MT. Selaku Dosen Pembimbing II dan Moderator.
Terima kasih banyak atas bimbingannya.
9. Bapak Ir. Erwin Djuni Winarto, MT. Selaku Dosen Penguji I. Terima kasih
atas semua kritik dan saranya.
10. Ibu Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT. Selaku Dosen Penguji II. Terima kasih
atas semua kritik dan saranya.
11. Bapak Heru Subiyantoro, ST, MT. Selaku Dosen Penguji III. Terima kasih
atas semua kritik dan saranya.
12. Segenap Dosen Jurusan Teknik Arsitektur UPN “Veteran” Surabaya atas
segala bimbingan ilmu dan bantuannya selama proses Tugas Akhir hingga
selesainya Proposal ini.
13. Dik Arin, Terima Kasih banyak sudah mendukung aku, memberikan support
serta fasilitas-fasilitas untuk mendukung studi-ku, menemani hari-hari ku
dalam suka maupun duka, dan dengan sabar mau menungguku.
14. Keluarga Dik Arin, Terima Kasih banyak atas dukungan, support dan do’anya.
15. Mas Purnama dan budhe, Terimakasih banyak atas dukungan, support, dan
do’anya.
16. Teman saya (Raden Mas Slamet Djoyo Ningrat), Terima Kasih banyak atas
dukungannya dan sudah meminjamkan laptopnya dari semester V sampai
saya lulus kuliah.
17. Teman saya satu kos (Nahrul Huda), Terima kasih banyak sudah membantu
membuat maket dan menjadi Notulen.
18. Anak kos semolowaru, (Kolis, Kholid, Udin). terima kasih banyak sudah
membantu membuat maket.
19. Jujuk, Ojik, Romey, Terima Kasih Sudah membantu ngerjaen TA dan
membuat maket.
20. Romey sekeluarga, Terima Kasih banyak sudah memberikan tempat untuk
21. Arek kontrakan (Harsa, Sinyo, Mumun, Pus, Wanabud), Terima Kasih,
banyak kenangan menyenangkan bersama kalian.
22. Teman-teman studio Teknik Arsitektur.
23. Teman-teman angkatan 2005, 2006.
Sejauh ini penyusunan masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan
di luar batas kemampuan penyusun. Agar penyusun dapat melengkapinya, maka
penyusun membutuhkan saran dan kritik untuk dapat menyusun laporan yang
lebih sempurna.
Surabaya, 16 Juni 2011
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Halaman Persembahan ... iv
Abstraksi ... vii
Daftar Isi ... viii
Daftar Gambar ... xi
Daftar Tabel ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Tujuan Perancangan ... 3
1.3.Batasan dan Asumsi ... 4
1.4.Tahapan Perancangan ... 4
1.5.Sistematika Pembahasan ... 6
BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN 2.1. Tinjauan Umum ... 8
2.1.1. Pengertian Judul Proyek Tugas Akhir ... 8
2.1.2. Studi Literatur ... 9
2.1.3. Studi Kasus ... 13
2.1.4. Analisa Hasil Studi ... 24
2.2. Tinjauan Khusus Perancangan ... 24
2.2.1. Lingkup Pelayanan ... 24
2.2.2. Aktivitas dan Kebutuhan Ruang ... 25
2.2.3. Perhitungan Luasan Ruang ... 28
2.2.4. Program Ruang ... 34
BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN 3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi ... 37
3.3. Kondisi Fisik Lokasi ... 41
3.3.1.Existing Site ... 41
3.3.2.Aksesbilitas ... 43
3.3.3.Potensi Lingkungan ... 44
3.3.4. Infrastruktur Kota ... 44
3.3.5.Peraturan Bangunan Setempat ... 45
BAB IV. ANALISA PERANCANGAN 4.1. Analisa Ruang ... 46
4.1.1. Organisasi Ruang ... 46
4.1.2. Hubungan Antar Ruang ... 47
4.2 Analisa Site ... 49
4.2.1. Analisa Aksesibilitas ... 49
4.2.2. Analisa Kontur ... 50
4.2.3. Analisa Iklim ... 50
4.2.4. Analisa Lingkungan Sekitar ... 51
4.2.5. Analisa Kebisingan ... 52
4.2.6. Anlisa Zoning ... 52
4.3. Analisa Bentuk Dan Tampilan ... 53
4.3.1. Analisa Bentuk ... 53
4.3.2. Analisa Tampilan ... 53
4.4. Tema Rancangan ... 53
4.4.1. Pengertian Tema ... 54
BAB V. KONSEP RANCANGAN 5.1. Konsep Tapak ... 55
5.1.1. Konsep Penzoningan ... 55
5.1.2. Konsep Tatanan Massa ... 56
5.1.3. Konsep Orientasi Massa Bangunan ... 56
5.1.4. Konsep Entrance ... 57
5.2. Konsep Tampilan Bangunan ... 57
5.2.1. Konsep Bentuk ... 57
5.3. Konsep Ruang Dalam ... 58
5.3.1. Konsep Pencahayaan ... 59
5.3.2. Konsep Penghawaan ... 59
5.4. Konsep Ruang Luar ... 59
BAB VI. APLIKASI PERANCANGAN 6.1. Aplikasi Tapak ... 61
6.1.1. Aplikasi Penzoningan ... 61
6.1.2. Aplikasi Tatanan Massa Bangunan ... 62
6.1.3. Aplikasi Orientasi Massa Bangunan ... 62
6.1.4. Aplikasi Entrance ... 63
6.2. Aplikasi Tampilan Bangunan ... 64
6.2.1. Aplikasi Bentuk Bangunan ... 64
6.2.2. Aplikasi Fasade Bangunan ... 65
6.3. Aplikasi Konsep Ruang Dalam ... 67
6.4. Aplikasi Konsep Ruang Luar ... 70
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Bagan Sistematik ... 6
Gambar 2.1. Suasana Tomohon ... 14
Gambar 2.2. Standart Room ... 14
Gambar 2.3. Deluxe Room ... 15
Gambar 2.4. Highland Suit ... 15
Gambar 2.5. Fasilitas Hunian Tipe Junior Suite ... 17
Gambar 2.6. Fasilitas Hunian Tipe Bungalow Arileu ... 17
Gambar 2.7. Penghubung Antara Unit Bangunan ... 17
Gambar 2.8. Play Groud Area ... 17
Gambar 2.9. Kamar Tidur Standart ... 18
Gambar 2.10. Denah Kamar Tidur Standart ... 18
Gambar 2.11. Executive cottage ... 19
Gambar 2.12. Area Wisata Agro ... 20
Gambar 2.13. Suasana spa di Kusuma Agrowisata ... 20
Gambar 2.14. Restaurant Hortesia ... 21
Gambar 2.15. Executive cottage ... 21
Gambar 2.16. Penggunaan kayu pada realing ... 21
Gambar 2.17. Lobi Kusuma Agrowisata ... 22
Gambar 2.18. Pola tatanan massa dan sirkulasi antar bangunan ... 22
Gambar 3.1. Peta Lokasi 1 ... 38
Gambar 3.2. Peta Lokasi 2 ... 39
Gambar 3.3. Lokasi tapak ... 41
Gambar 3.4. Tingkat kemiringan wilayah Kota Batu ... 41
Gambar 3.5. Jalan utama pada lokasi site ... 43
Gambar 3.6. Lingkungan Site ... 44
Gambar 4.1. Skema organisasi ruang (makro) ... 46
Gambar 4.2. Skema organisasi ruang Agrowisata (Mikro) ... 47
Gambar 4.3. Skema organisasi Ruang Bungalow (Mikro) ... 47
Gambar 4.5. Hubungan antar ruang pada Agrowisata Buah ... 48
Gambar 4.6. Hubungan antar ruang pada Bungalow ... 48
Gambar 4.7. Lokasi Site ... 49
Gambar 4.8. Analisa kontur ... 50
Gambar 4.9. Adaptasi sebuah bangunan terhadap iklim ... 51
Gambar 4.10. Kondisi tapak ... 51
Gambar 4.11. Tingkat Kebisingan pada site ... 52
Gambar 4.12. Penzoningan ... 52
Gambar 4.13. Transformasi bentuk ... 53
Gambar 5.1. Konsep Penzoningan ... 55
Gambar 5.2. Bentuk linier ... 56
Gambar 5.3. Bentuk cluster ... 56
Gambar 5.4. Konsep Orientasi Massa ... 56
Gambar 5.5. Konsep Entrance ... 57
Gambar 5.6. Konsep rumah Panggung ... 57
Gambar 5.7. Konsep Adaptasi Bangunan terhadap Iklim ... 58
Gambar 5.8. Sketsa Ruang Hunian ... 58
Gambar 6.1. Aplikasi Zonning Tapak ... 61
Gambar 6.2. Aplikasi Tatanan Massa ... 62
Gambar 6.3. Aplikasi Orientasi Massa Bangunan ... 63
Gambar 6.4. Aplikasi Letak Entrance ... 63
Gambar 6.5. bentuk hunian Standart ... 64
Gambar 6.6. Bentuk Hunian VIP ... 64
Gambar 6.7. Bentuk Hunian V-VIP ... 65
Gambar 6.8. Bentuk Hunian bungallow ... 65
Gambar 6.9. Fasade Hunian Standart ... 66
Gambar 6.10. Fasade Hunian VIP ... 66
Gambar 6.11. Fasade Hunian V-VIP ... 66
Gambar 6.12. Fasade Hunian Bungallow ... 67
Gambar 6.13. Denah dan Sirkulasi Ruang Hunian Bungallow ... 67
Gambar 6.15. Denah dan Sirkulasi Ruang Hunian VIP ... 68
Gambar 6.16. Denah dan Sirkulasi Ruang Hunian Standart ... 68
Gambar 6.17. Interior Hunian Bungallow ... 69
Gambar 6.18. Interior kamar Tidur Hunian Resor ... 69
Gambar 6.19. Aplikasi Ruang Luar ... 70
Gambar 6.20. Bird eye view ... 70
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jumlah Tamu Hotel di Batu ... 2
Tabel 2.1. Rangkuman Studi Literatur dan Studi Kasus ... 23
Tabel 2.2. Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang ... 25
Tabel 2.3.Perhitungan Kebutuhan Luas Ruang ... 28
Tabel 2.4. Program Ruang ... 35
RESOR AGROWISATA BUAH DI KOTA BATU
ABSTRAKSI
Resor Agrowisata Buah merupakan hasil dari sebuah upaya pengembangan potensi alam yang ada di kota Batu dengan memanfaatkan kebun buah sebagai sarana wisata. Adanya resor Agrowisata Buah ini akan menjadi icon baru bagi industri pariwisata yang ada di kota Batu, serta dapat meningkatkan kembali jumlah wisatawan yang ada, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daeran kota Batu yang terletak di provinsi jawa timur serta menambah devisa Negara.
Menghadirkan sebuah Resor Agrowisata Buah ini merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan orang untuk mencari suatu ketenangan dengan mencari suasana baru untuk berekreasi dengan sensasi memetik buah yang didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan.
Lokasi tapak yang berada di kota Batu, desa punten, Kecamatan bumiaji, sangat mudah dijangkau dan memudahkan wisatawan untuk berkunjung/menginap di Resor Agrowisata Buah ini.
Kondisi lahan yang berada di daerah pegunungan dan berkontur serta berada pada area perkebunan sangat berpengaruh terhadap perancangan Resor Agrowisata Buah, sehingga tema yang diambil adalah “Bersahabat dengan Alam”, dengan tujuan untuk memberikan kombinasi atau hubungan timbal balik antara lingkungan pegunungan dan perkebunan dengan lingkungan yang akan terbangun, yaitu berupa resor. Serta meminimalisasi kerusakan alam.
Untuk meminimalisasi kerusakan alam serta mengoptimalkan potensi alam yang ada, maka Resor Agrowisata Buah ini menggunakan konsep Rumah Panggung, sehingga bisa mewujudkan bangunan yang bersahabat dengan alam.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sector non-migas yang sangat potensial
dalam peningkatan devisa negara. Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau
yang terletak pada posisi silang antara dua benua (benua Asia dan benua
Australia) dan dua samudera (samudera Hindia dan samudera Pasifik) serta
terletak pada garis khatulistiwa. Memiliki kekayaan alam yang begitu indah
sehingga dapat mengundang para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk
menikmatinya. Jawa Timur sebagai salah satu propinsi di pulau Jawa, dikenal
dengan berbagai obyek wisatanya yang sangat potensial dengan daya tariknya
masing- masing. Seperti halnya yang terdapat di kota Batu dimana menjadi salah
satu tujuan bagi wisatawan.
Kota Batu menjadi salah satu bagian dari provinsi Jawa Timur yang
letaknya berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan di
sebelah Utara serta kabupaten Malang di sebelah Timur, Selatan dan Barat.
Wilayah kota ini berada di ketinggian 680 – 1200 meter permukaan laut dengan
suhu udara rata-rata 15-19 0C dan curah hujan yang cukup tinggi. Udara segar nan
sejuk dan dikelilingi bukit-bukit indah menjadi daya tarik tersendiri jika
dibandingkan dengan kota-kota lain. Kota batu yang pernah dijuluki “De Kleine
Switzerland” atau Swiss kecil di pulau Jawa yang mempunyai banyak potensi
alam yang menawan, misalnya perkebunan Apel yang membentang luas di kaki
pegunungan Panderman, Arjuno dan gunung Banyak menjadikan surga yang tak
ternilai bagi buminya. Sehingga Kota Batu dikenal sebagai pemasok buah Apel
berkualitas di Jawa Timur & propinsi lainnya di Indonesia.
Suasana rileks dan tenang serta pemandangan yang berupa perbukitan
dengan latar belakang deretan pegunungan sangat menunjang untuk dijadikan
sebuah tempat wisata agro dengan fasilitas resort sebagai sarana penunjang bagi
wisata yang dapat dikunjungi, selain menikmati sensasi memetik buah secara
langsung, wisatawan juga dapat menikmati fasilitas resort yang memiliki
keindahan alam. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk
berkunjung atau beristirahat. Berdasarkan potensi alam dan daya tarik tersendiri
bagi wisatawan tempat ini merupakan salah satu obyek wisata yang memiliki nilai
jual yang tinggi.
Wisatawan yang berkunjung meliputi wisatawan domestik dan wisatawan
Asing, fasilitas penginapan yang sudah ada di Batu antara lain : Hotel, Resort, dan
Villa. Yang mempunyai tingkatan kelas yaitu kelas berbintang sebagai tempat
menginap oleh Wisatawan kelas menengah ke atas, dan kelas melati sebagai
hunian wisatawan kelas menengah ke bawah.
Tabel 1.1 berikut ini merupakan data jumlah tamu menurut asal tamu dan
jenis kelas penginapan serta jumlah pengunjung obyek wisata di Batu yang
diambil dari BPS kota Batu dari tahun 2002 sampai 2006.
Tabel 1.1 Jumlah Tamu Hotel di Batu
Berbintang Melati Tahun
Asing Domestik Asing Domestik Jumlah
2002
Berdasarkan data statistik di atas dapat diketahui jumlah tamu yang datang
di kota batu pada tahun 2002 – 2005 mengalami peningkatan sebesar 20%,
sedangkan pada tahun 2005 – 2006 mengalami penurunan sebesar 2%. Sebagai
upaya untuk meningkatkan kembali jumlah tamu yang datang ke kota Batu, salah
satunya yaitu dengan menyediakan Agrowisata Buah. Dari jumlah rata-rata tamu
400.000 orang. Dengan klasifikasi jumlah tamu asing lebih memilih tempat untuk
menginap di kelas berbintang, sedangkan tamu domestik lebih memilih tempat
untuk menginap di kelas melati.
Banyaknya jumlah tamu yang datang ke kota Batu dikarenakan banyaknya
tempat wisata menarik yang disediakan. Salah satunya adalah Agrowisata.
Dimana tempat wisata tersebut mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan
yaitu memetik buah secara langsung dari pohonnya. Tetapi tempat wisata tersebut
belum dilengkapi dengan fasilitas Resort sebagai tempat peristirahatan atau
penginapan bagi wisatawan. Dengan adanya permasalahan tersebut maka ”Resort
Agrowisata Buah” cukup memiliki peran dalam mengembangkan nilai wisata
sekaligus menjadi salah satu pendukung informasi untuk perkebunan buah. Selain
untuk menginap dan merasakan indahnya kota Batu, wisatawan asing maupun
domestik dapat sekaligus menikmati hasil perkebunan buah.
1.2. Tujuan Perancangan
Tujuan yang dikembangkan dari obyek perancangan Resor Agrowisata
Buah di Kota Batu ini adalah sebagai berikut :
Meningkatkan potensi alam setempat bagi pengembangan industri
Pariwisata yang ada pada saat ini yang belum dikembangkan secara
optimal.
Membantu pemerataan pembangunan tempat pariwisata yang berada di
kota Batu.
Meningkatkan pendapatan daerah kota Batu, Provinsi Jawa Timur dan
Devisa Negara.
Mengembangkan potensi alam yang ada dan menjadikanya sebagai
sebuah icon baru di kota Batu.
Menarik wisatawan sebanyak – banyaknya untuk berkunjung / menginap
1.3. Batasan dan Asumsi
Perencanaan kebutuhan fasilitas Resort Agrowisata Buah di Batu perlu
diberikan batasan dan asumsi dengan tujuan pembahasan perancangan yang lebih
terarah. Adapun batasan perencanaan adalah :
Resor Agrowisata Buah direncanakan berdasarkan standar bintang 4,
sehingga kebutuhan yang di rencanakan disesuaikan dengan standar
resort bintang 4.
Kepemilikan proyek adalah pihak swasta perorangan.
Dalam Agrowisata direncanakan untuk perkebunan buah Apel, Jeruk dan
Strowberry.
Asumsi perencanaan :
Lahan yang diasumsikan dalam kondisi siap bangun.
Pengguna bangunan adalah wisatawan domestik dan manca negara.
Perencanaan bangunan ini dapat menampung kebutuhan sampai 10 tahun
mendatang.
Kepemilikan proyek
Sistem pengelolaan Resort Agrowisata Buah ini dikelola oleh pihak swasta.
Dalam hal ini pihak pengelola dengan pembagian tugas dan spesialisasi tersendiri.
Dianggap bahwa dana yang dipersiapkan untuk membangun proyek Resor
Agrowisata Buah yang direncanakan adalah milik swasta baik perorangan maupun
kelompok yang bekerja sama dengan pihak swasta lain yang berkepentingan.
1.4. Tahapan Perancangan
Penyusunan laporan perencanaan dan perancangan pusat Agrowisata di kota
Batu ini dilakukan dengan beberapa tahapan rancangan, seperti terlihat pada
gambar 1.1, yaitu :
Interpretasi Judul
Suatu tempat peristirahatan atau kawasan wisata yang berada pada sebuah
kawasan pegunungan yang menghadirkan suasana perkebunan buah dengan
tujuan untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga yang sengaja direncanakan
hasrat ingin mengetahui sesuatu serta keperluan usaha lainya yang didalamnya
terdapat berbagai informasi tentang buah dari Kota Batu yang langsung dapat
dinikmati dan dibeli.
Identivikasi masalah.
Identivikasi masalah dimaksudkan untuk mengetahui apa masalah yang
terjadi pada saat ini agar pemecahannya tidak meleset dari apa yang dimaksudkan
dan yang diinginkan.
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui :
- Studi Literatur
Dilakukan guna mendapatkan data-data yang berhubungan dengan Resor
Agrowisata Buah yang ada di Indonesia, yang menyangkut persyaratan dan
peraturan dalam segi perencanaan dan perancangan fasilitas serupa dan semua
kegiatan penunjang yang ada.
- Studi Kasus
Adalah sebuah studi terhadap obyek kasus riil atau obyek yang telah ada
sesuai dengan obyek rancang guna memperkuat data – data yang dibutuhkan
dalam proses perancangan.
- Obyek Kasus Pustaka
Studi yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengenal lebih dalam
pada bangunan sejenis untuk mendapatkan gambaran – gambaran tentang
arsitektural dimana hal tersebut dijadikan pertimbangan menuju arah perencanaan
yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan.
Analisa Data
Mengidentifikasi masalah dengan penelahan kondisi fisik resor, dengan
memperhatikan segi kenyamanan bagi pemakainya. Serta mengidentifikasi
kondisi alam sekitarnya.
Perumusan Konsep Perancangan
Dengan mempelajari literatur dan studi tipologi bangunan sejenis yang telah
ada. Sehingga muncul konsep rancangan, yang berisi ide olah tapak dan bentuk
Aplikasi Rancangan Gambar
Setelah melalui tapan-tahapan mulai dari interpretasi judul, pengumpulan
data-data, analisa, dan konsep merancang, maka dari semua itu akan diaplikasikan
dalam sebuah rancangan gambar.
1.5. Sistematika Pembahasan
Dalam penyusunan ini menggunakan sistimatika pembahasan yang dibagi
menjadi beberapa bab atau sub pokok, antara lain :
BAB I : Pendahuluan, yang menjabarkan mengenai latar belakang
Pemilihan judul proyek tugas akhir, maksud dan tujuan, batasan
dan asumsi, tahapan perancangan, serta sistematika pembahasan. Gambar 1.1. Bagan Sistematik
BAB II : Tinjauan umum, yang menjabarkan tentang pengertian judul,
studi literature, studi kasus pada High Land Tomohon Resort,
Kampung Sumber Alam dan Kusuma Agrowisata Resor,
berkaitan dengan proyek dimana menyangkut aspek kualitas dan
kuantitas serta peryaratan proyek. tinjauan khusus obyek
rancangan dimana membahas lingkup pelayanan, aktifitas &
kebutuhan ruang serta perhitungan kebutuhan ruang.
BAB III: Tinjauan lokasi perancangan, yang menjabarkan tentang latar
belakang penetapan lokasi Resor Agrowisata Buah di kota Batu
berdasar fisik lokasi, aksesibilitas, potensi bangunan dan
infrastruktur kota.
BAB IV : Pendekatan perancangan, yang menjabarkan pendekatan
rancangan Resor Agrowisata Buah yang di dalamnya terdapat
tema mengenai bentuk tropis dan arsitektur lokal.
BAB V : Konsep perancangan berisi pendekatan dan konsep rancangan
BAB II
TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN
2.1. Tinjauan Umum
Tinjauan umum terhadap obyek rancangan ini berisi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan obyek rancangan secara umum. Dimana tinjauan umum obyek
rancangan nantinya merupakan gambaran secara umum dari obyek yang akan
dirancang.
2.1.1.Pengertian Judul Proyek Tugas Akhir
Dari judul yang diajukan dalam proyek Tugas Akhir ini yaitu yang berjudul
“ Resor Agrowisata Buah” di kota Batu dapat diuraikan dengan definisi sebagai
berikut:
Pengertian dari Resor
Suatu tempat peristirahatan yang dikunjungi orang untuk mencari suatu
ketenangan dengan mencari hiburan / berekreasi, sehingga terciptakan suatu
ketenangan hati. (Purwodarminto, 1982 ).
Tempat dengan konsep hunian yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan
yang “ mewajibkan “ memiliki suasana yang tenang. (Majalah Idea, 2007).
Suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat
tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan
raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan
kepentingan yang berhubungan dengan olah raga, kesehatan, konvensi,
keagamaan serta keperluan usaha lainnya (Dirjen Pariwisata, 1988).
Pengertian Agrowisata
Agrowisata atau agroturisme adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang
memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan
untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di
bidang pertanian. (www.departemen pertanian republik indonesia.com, 2009).
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium). (www.wikipedia.com, 2009).
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah
lebih luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini
tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal
dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah
yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
(www.wikipedia.com, 2009).
Pengertian obyek rancangan “Resor Agrowisata Buah di Batu”, adalah :
Suatu tempat peristirahatan atau kawasan wisata yang berada pada sebuah
kawasan pegunungan yang menghadirkan suasana perkebunan buah dengan
tujuan untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga yang sengaja direncanakan
dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam maupun luar ruangan serta
hasrat ingin mengetahui sesuatu serta keperluan usaha lainya yang didalamnya
terdapat berbagai informasi tentang buah dari Kota Batu yang langsung dapat
dinikmati dan dibeli.
2.1.2.Studi Literatur
Studi literatur / pustaka digunakan sebagai studi pengenalan masalah untuk
memperjelas pemahaman, yang lebih mendalam dalam pelaksanaan yang
berhubungan dengan proyek yang direncanakan. Kemudian tidak hanya sebagai
itu literatur juga digunakan untuk melengkapi data atau masukan dalam proses
perencanaan yang berhubungan dengan resor. Adapun Studi literatur / pustaka
yang dapat memberikan penjelasan mengenai obyek rancangan dalam hal ini
adalah mengenai resor antara lain :
Klasifikasi Hotel
Berdasakan lokasinya, suatu hotel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, yaitu :
1. City Hotel, adalah hotel yang terletak di pusat kota yang biasanya menampung
tamu yang bertujuan bisnis atau dinas. Letak hotel ini tidak terlalu dipusat
2. Down Town Hotel, adalah hotel yang berlokasi di dekat pusat perdagangan
dan perbelanjaan. Hotel ini sering menjadi sasaran tamu yang ingin berwisata
belanja ataupun menjalani relasi dagang.
3. Suburban hotel/motel, merupakan hotel yang berlokasi di pinggir kota. Hotel
ini sering menjadi transit hotel bagi tamu yang menginap dengan waktu
pendek dan merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang dalam
perjalanan.
4. Resort Hotel, merupakan hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata.
Tujuan pembangunan hotel semacam ini tentunya adalah sebagai fasilitas
akomodasi dari suatu aktifitas wisata.
Maka resor Agrowisata Buah ini termasuk ke dalam resor hotel dan
memiliki karakteristik yang membedakannya dengan jenis hotel yang lain, yaitu :
a. Segmen pasar
Resort hotel merupakan suatu fasilitas akomodasi yang terletak di daerah
wisata. Sasaran pengunjung resort hotel adalah wisatawan yang bertujuan untuk
berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu luang, melupakan rutinitas kerja
sehari-hari yang membosankan. Untuk tujuan tersebut, mereka membutuhkan
hotel yang dilengkapi fasilitas yang bersifat rekreasi dan memberikan pula
pelayanan yang memuaskan.
b. Lokasi
Umumnya resor hotel berlokasi di tempat-tempat yang mempunyai potensi
wisata yang baik, misalnya tempat-tempat dengan pemandangn alam yang indah
seperti pantai, pegunungan, tepi sungai, tepi danau, ataupun tempat-tempat khusus
yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lau lintas yang padat dan bising, serta
polusi udara, meskipun ada juga resor jenis tertentu yang memanfaatkan
keramaian kota sebagai daya tariknya. lokasi memegang peranan penting dalam
kesuksesan sebuah resort hotel kaena kedekatan dengan atraksi utama dan
hubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan
berpengaruh pada harganya. Oleh karena itu letak tersebut dengan memanfaatkan
potensi-potensi alam dan kondisi lingkungan yang khas dapat lebih dioptimalkan
c. Fasilitas
Secara umum fasilitas yang disediakan pada resort hotel terdiri dari 2
kategori utama, yaitu :
o Fasilitas Umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti akomodasi,
pelayanan, hiburan. Semua tipe resor menyediakan fasilitas ini.
o Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan memanfaatkan
kekayan alam yang ada pada tapak dan sekitarnya untuk kegiatan rekreasi
yang lebih spesifik dan dapat menggambarkan kealamian resor.
d. Arsitektur dan suasana
Wisatawan yang berkunjung ke resor hotel cenderung mencari akomodasi
dengan arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan jenis hotel lain.
Arsitektur dan suasana alami merupakan pilihan mereka. Wisatawan pengunjung
resort hotel lebih cenderung memilih penampilan bangunan dengan tema alami
atau tradisional dengan motif dekorasi interior yang bersifat etnik atau ruang luar
dengan sentuhan etnik. Rancangan bangunan lebih disukai yang mengutamakan
pembentukan suasana khusus dari pada efisiensi.
Klasifikasi Resor Berdasarkan Luas kamar, fasilitas dan peralatan yang
tersedia dan mutu pelayananya, maka ada 5 jenis klasifikasi resor sebagai
berikut :
A. Resor berbintang 1
Luas ruang single 14 m2
Fasilitas penunjang :
- Olah raga 1 buah
- Air bersih 150 liter
- Komunikasi 1 saluran
- Lobby
- Rental Space 1 buah
B. Resor berbintang 2
Luasan ruang - Single 16 m2
- Doeble 22 m2
- Olah raga 2 buah
- Air bersih 300 liter
- Komunikasi 2 saluran
- Lobby
- Rental space 1 buah
C. Resor berbintang 3
Luasan ruang - Single 18m2
- Double 24 m2
Fasilitas penunjang :
- Olah raga 3 buah
- Air bersih 500 liter
- Komunikasi 3 saluran
- Lobby minimal 30 m2
- Rental space 3 buah
D. Resor berbintang 4
Luasan ruang - Single 18 m2
- Double 24 m2
Fasilitas penunjang :
- Olah raga 3 buah
- Air bersih 750 liter
- Komunikasi 4 saluran
- Lobby minimal 100 m2
- Rental space 4 buah
E. Resor berbintang 5
Luasan ruang - Single 26m2
- Double 52 m2
Fasilitas penunjang :
- Olah raga 4 buah - Air bersih 750 liter
- Komunikasi 6 saluran
- Lobby minimal 100 m2
2.1.3. Studi Kasus
Beberapa studi kasus berdasarkan dari judul yang akan diambil mengenai
Resor Agrowisata Buah jadi pengambilan studi kasus berdasar pada obyek
Highland Tomohon Resor, Kampung Sumber Alam dan Kusuma Agrowisata
Resor.
a) Studi kasus 1 (Highland Tomohon Resort)
Highland Tomohon Resor terletak di Sulawesi Utara. Di sana terdapat
Taman Laut Nasional Bunaken, Bangka, Selat Lembeh dan Kepulauan Sangihe –
Talaud yang benar-benar dikenal dunia sebagai surga bawah air. Tetapi
sebenarnya, Sulawesi Utara lebih dari itu yaitu sebuah kawasan pegunungan
Minahasa dengan berbagai wana wisata.
Berlokasi di Kinilow, desa kecil yang terletak antara Manado dan Tomohon
dengan jarak 300 meter dari jalan utama namun jauh dari kebisingan lalu lintas.
Bungalow-bungalownya dibangun di lereng bukit dan dikelilingi oleh
gunung-gunung dan bukit-bukit dengan jarak 20 km ke arah Manado dan 5 km ke arah
Tomohon.
Aspek Kualitas - Tampilan
Tampilan bentukan pada bangunan menyesuaikan dengan lingkungan
sekitar yang dikombinasikan dengan gaya arsitektur Modern. Yang menjadi
identitas khas dari Resor adalah pada bentuk atapnya yang mengambil ciri khas
rumah tradisional Minahasa agar dapat memberikan kesan tradisional pada
seluruh tampilan pada bagian resor dan juga pada tampilan warna yang digunakan
yaitu natural.
- Bentukan Massa
Bentukan massa Highlan Tomohon Resor, tapaknya tatanan berbentuk
cluster sekeliling dengan fasilitas utama yaitu penginapan dan fasilitas penunjang
yaitu restoran, café dan kios-kios serta fasilitas pengelola.
- Sistem Struktur
Penyelesaian sistem struktur untuk atap dan dinding menggunakan rangka
Minahasa di Tomohon yang ditutupi dengan atap ijuk agar dapat memberikan
kesan tradisional keseluruhan bangunan.
Aspek Kuantitas
Dari segi kuantitas, resor memiliki fungsi yang mendekati dengan proyek
yang akan dirancang yaitu Resort Agrowisata Buah. Perbedaannya terdapat pada
wisata yang ditawarkan. Pada studi banding berupa wana wisata, sedangkan pada
proyek berupa Agrowisata.
- Fasilitas Utama
Resor & Rates
Setiap Bungalow dibangun dengan konstruksi gaya tradisional Indonesia.
Baik ruangan maupun perabotnya, dibuat dari kayu pohon kelapa yang
menonjolkan warna dan corak yang artistik dan unik. Keindahan dan privasi
terpancar dari teras-teras depan berbagai tanaman hias dan bunga yang eksotik
sebagaimana terlihat pada (Gambar 2.1).
Ada 4 jenis kamar :
1. Standart Room
Cottege berukuran 24 m², gaya tradisional Minahasa khas dengan kayu pohon
kelapa untuk kenyamanan (Gambar 2.2). Disediakan fasilitas modern seperti
televisi, 1 tempat tidur empuk ekstra bed dan kamar mandi.
2. Superior
Cottege berukuran 36 m², disediakan fasilitas modern berupa televise, tempat
tidur utama empuk ekstra bed, 1 kamar tidur untuk anak, kamar mandi dan
pantry.
3. Deluxe
Cottege berukuran 40 m², disediakan fasilitas modern berupa televise, 1 tempat
tidur empuk ekstra bed, 1 kamar tidur anak double bed, kamar mandi dan
pantry. (Gambar 2.3)
4. Highland Suite
Cottege berukuran 45 m², disediakan fasilitas modern berupa televise, 1 tempat
tidur empuk ekstra bed, 2 kamar tidur anak, kamar mandi, bar mini dan pantry.
(Gambar 2.4)
Fasilitas Penunjang dan Layanan Lain :
- Pusat Informasi
- Restoran
- Ruang Baca
- Paket Wisata yang juga merupakan Fasilitas Wana Wisata, meliputi :
- Gunung Lokon - Sumber Air Ranosapo
- Gunung Mahawu - Palutan
- Air Terjun Kali - Watu Pinabetangen
- Gua Jepang - Waruga
- Danau Linaow - Pabrik Rumah Tradisional
- Danau Tondano - Rafting
- Taman Nasional Bunaken - Cagar Alam Tangkono Batuangus
b) Studi kasus 2 (Kampung Sumber Alam)
Kampung Sumber Alam merupakan sebuah resor dengan lingkungan yang
asri dan pemandangan yang memukau menghadap gunung guntur, serta memiliki
sumber air panas yang berasal dari gunung guntur dengan kadar belerang yang
KBA Architects, dan berlokasi di Jawa Barat dengan luas lahan 2,7 hektar dan
tergolong dalam klasifikasi hotel bintang 3.
Spesifikasi :
- Kamar standard dengan luasan ± 24 – 30 m2/kamar ( 13 kamar )
- Kamar VIP ( bungalow ) dengan luasan ± 50 m2/kamar ( 46 kamar )
- Kamar V-VIP ( suite ) dengan luasan ± 54 - 57 m2/kamar ( 9 kamar )
Fasilitas :
Dari hasil survei di lapangan, maka fasilitas bangunan disini yang mendukung
adanya sebuah resor adalah :
1. Adanya pendestrian yang memakai batu-batu kali yang berukuran kecil yang
digunakan untuk terapi perlancaran peredaran darah dengan cara diinjak.
2. Adanya area out bound sebagai salah satu dari fasilitas health and spa sendiri
dengan luasan 180 m2
3. Adanya sebuah tempat berendam air panas yang ada disetiap ruang bangunan
yang standart besar dengan luasan 3 m x 4 m untuk kolamnya sendiri
4. Untuk ukuran kamar mandi yang ada pada bangunan resor ini adalah 20 m2
dikarenakan resor ini menggunakan konsep spa yang lebih diutamakan,
sehingga lebar kamar mandipun lebih dari standart pada umumnya.
5. Kamar tidur pada bangunan bungalow dengan luasan 30 m2
6. Untuk kamar yang suite salah satunya memiliki besaran kamar 60 m2
Gambar dari berbagai fasilitas diatas dapat dilihat dibawah ini :
Dari beberapa bangunan yang ada, setiap bangunan memiliki gaya,
material, maupun fasad yang berbeda namun tetap dengan 1 tema yaitu Back To
Nature. Pada bangunan pondok kelapa (Gambar 2.5) memiliki material atap dari
ijuk daun kelapa yang dikeringkan, material untuk dinding lebih pada material
dari anyaman bambu. Begitu juga material yang digunakan pada pedestrian yang
Restoran
Bar
Perpustakaan
Toko Suvenir
Gallery
Fitnes Center
Kolam Renang air panas dan dingin
Lapangan Tenis
menuju kearah pondok kelapa tersebut, material yang digunakan adalah kayu
dengan bambu sebagai pembatas samping dengan adanya pohon kelapa pada
depan bangunan, sehingga itulah salah satu alasan kenapa dinamakan sebagai
pondok kelapa dengan tinggi satu lantai. Material – material tersebut memberikan
kekompakan antara bangunan dengan alam disekitarnya yang mewujudkan tema
Back To Nature.
Bungalow Arileu (Gambar 2.6) berbeda dengan bangunan pondok kelapa,
tetap sama-sama memaki konsep Back To Nature , namun pada bangunan ini lebih
memberi suasana yang sedikit modern. Material yang digunakan pada atap
menggunakan atap jerami yang sudah kering, material dinding memakai anyaman
bambu dengan dibuat tinggi bangunan yaitu 2 lantai. Material yang digunakan
untuk pedestrian sudah berbeda lagi sebab yang dimunculkan adalah sedikit lebih
modern, sehingga menggunakan lantai plesteran dengan kerikil kecil yang berada
pada bagian tengah pedestrian (Gambar 2.7). Tanaman pada samping bangunan
juga berbeda dengan bangunan yang satunya, dibangunan ini lebih banyak
menggunakan tanaman teratai dan ilalang rawa yang di tata secara menarik.
Suasana yang diperoleh dari penataan sampai dengan material yang digunakan
benar-benar mengusung tema Back To Nature.
Gambar 2.5
Fasilitas Hunian Tipe Junior Suite
Gambar 2.6
Fasilitas Hunian Tipe Bungalow Arileu
Gambar 2.7
Penghubung Antara Unit Bangunan
Pada play ground Arena (Gambar 2.8) disini berisikan berbagai jenis permainan
yang tidak hanya dinikmati orang dewasa saja melainkan juga bisa dinikmati oleh
anak-anak kecil.
(Gambar 2.9) menunjukkan kamar standart dengan ukuran 30 m2 yang
memiliki fasilitas antara lain kamar mandi, double bad. Material pada interior
menggunakan dinding dari anyaman bambu dengan kolom dan balok yang terbuat
dari kayu. Jendela dibuat dengan ukuran yang cukup terbuka sehingga terkesan
suasana menjadi leluasa. Berbagai konsep bangunan Back To Nature yang
ditimbulkan pada bangunan ini. Pada setiap kamar dilengkapi dengan kolam
berendam yang ditempatkan disamping kamar tidur (Gambar 2.10).
Studi kasus 3 (Kusuma Agrowisata Hotel)
Kusuma Agrowisata hotel merupakan sebuah tempat wisata perkebunan
yang di dalamnya juga menyediakan tempat penginapan / peristirahatan. Kusuma
Agrowisata Hotel ini terletak di pusat kota wisata Batu, tepatnya di jalan Abdul
Gani kelurahan Ngaglik, kecamatan Batu. Serta berdekatan dengan tempat-tempat
wisata kota Batu, antara lain Taman rekreasi Sengkaling, pemandian Songgoriti,
Taman rekreasi Selekta, dan Jatim Park.
1. Fasilitas
Sang arsitek membagi kompleks resor menjadi beberapa area, yaitu depan
(lobby dan hotel), tengah (cottage, dan beberapa fasilitas), belakang (villa), bawah
sebagai area perkebunan. Terdapat tujuh tipe cottage: superior cottage, deluxe
cottage 1, deluxe cottage 2, duplex , yunior suite, executive cottage, dan tipe
famili. Setiap unit memilki tata ruang dan konsep bangunan yang hampir sama,
bedanya adalah view tiap unitnya. Gambar 2.9
Kamar Tidur Standart
Gambar 2.10
Superior executive cottage (Gambar 2.11) merupakan salah satu tempat
peristirahatan yang memiliki konsep layaknya rumah pribadi. Executive cottage
menyuguhkan pemandangan perkebunan apel. Selain itu letaknya yang berada di
daerah pegunungan menambah suasana alami disekitar resor.
Keterangan :
Lantai 1 : Teras depan, ruang tamu, kamar tidur anak, ruang makan, kamar mandi.
Lantai 2 : ruang tidur utama, ruang duduk, kamar mandi, teras belakang.
Pada studi kasus Kusuma Agrowisata ini terdapat beberapa fasilitas lain
yang mendukung kegiatan pengunjung pada resor, sebagai berikut :
Adanya kolam renang
Spa
Lapangan tennis, voli, fitness, jogging track, lapangan sepak bola, dan billiard.
Karaoke
Kebun Apel, jeruk dan strawbery
Rumah boneka
Tempat bermain anak-anak
Adanya fasilitas bar dan restaurant
Ruang konvensional, ruang rapat dengan kapasitas 20-800 orang.
Area yang berada pada bagian bawah resort adalah area wisata Agro, yaitu
wisata petik buah langsung dari pohonya, berupa perkebunan Apel, Jeruk, dan
Strowberry. (Gambar 2.12)
Fasilitas spa pada resor ini (Gambar 2.13) memiliki sauasana yang tenang.
Sehingga seseorang yang melakukan treatment spa di Kusuma mendapatkan
relaksasi dan ketika kembali beraktifitas tubuhnya menjadi segar kembali.
Treatment yang dilakukan di spa yang ada di Kusuma Agrowisata memiliki
berbagai macam treatment. Dan ramuan yang digunakan berasal dari bahan-bahan
alami. Karena spa ini didisain dengan konsep tradisional.
Gambar 2.13. Suasana SPA di Kusuma Agrowisata (Sumber : Studi Lokasi, 2009)
2. Tampilan Bangunan
Atap genteng menjadi konsep utama pada seluruh bagian resor. Inspirasi
penggunaan atap ini diambil dari bangunan tradisional Jawa. Model atap sangat
baik untuk menyerap dan meredam panas matahari tropis.
Pada (Gambar 2.14) menunjukkan bahwa restaurant Hortesia ini memiliki
gate berkonsep jawa yang biasa selalu digunakan orang Jawa yaitu pendopo
dengan memiliki kolom yang terekspose. Yang didalamnya terdapat fasilitas wifi.
Sehingga jika didalam restaurant ini pengunjung dapat menggunakan
fasilitas-fasilitas tambahan.
Pada (Gambar 2.15) dapat dilihat pada bagian depan terdapat teras berupa
dek dari kayu. Dari sini dapat terlihat pemandangan indah executive cottage
seluas 300m², dengan latar belakang pegunungan, dengan pemandangan
perkebunan dan pegunungan diseberangnya.
3. Sistem struktur
Pada cottage ini mengadopsi desain arsitektur tropis. Penggunaan element
bahan material pada bangunan yaitu menggunakan kayu sonokeling, kayu kamper,
kayu bangkirai, dan kayu jati.
Pada (Gambar 2.16) menunjukkan penggunaan Element-element kayu
mulai dari lantai, kolom, dinding, relling tangga dan plafon. Dari bagian terdepan
resor sampai pada bagian belakang resor.
Gambar 2.16. Penggunaan kayu pada realing (Sumber : Studi Lokasi, 2009)
Gambar 2.15 Executive cottage (Sumber : Studi lokasi, 2009) Gambar 2.14. Restaurant Hortesia
4. Interior Bangunan
Kusuma Agrowisata menggunakan produk lokal 100%, hal ini disebabkan
kaena memilki konsep arsitektur tropis. Material yang digunakan lebih banyak
dari kayu, batu kali, dan mamer. Sehingga kesan arsitektur tropis ini sangat
terlihat dan dapat terlihat etnik dan modern (Gambar 2.17).
Gambar 2.17. Lobi Kusuma Agrowisata (Sumber : Studi lokasi, 2009)
Suasana siang hari pada lobi. Material sangat terlihat perpaduan antara kayu
pada plafon dan bagian list receptionist dengan marmer yang ada pada dinding,
meja reseptionist dan bagian lantai yang membuat lobi terlihat megah.
5. Pola Tatanan Antar Masa dan Sirkulasi Resor
Pola tatanan antar masa bangunan dan sirkulasi pada Kusuma Agrowisata
lebih banyak menggunakan pola sirkulasi linier. Dimana sirkulasi ini digunakan
untuk area hunian dan fasilitas yang disesuaikan dengan bentuk lahan dan kontur
tanahnya. (Gambar 2.18)
Tabel 2.1 Rangkuman Studi Literatur dan Studi Kasus
No Keterangan Highland Tomohon Resort Kampung Sumber
Alam
Kusuma Agrowisata 1 Lingkungan Berlokasi di Kinilow, desa
kecil yang terletak antara Manado dan Tomohon dengan jarak 300 meter dari jalan utama namun jauh dari kebisingan lalu lintas. Bungalow-bungalownya dibangun di lereng bukit dan dikelilingi oleh gunung-gunung dan bukit-bukit dengan jarak 20 km ke arah Manado dan 5 km ke arah Tomohon.
Berlokasi di Kampung Sumber Alam Jawa Barat Dan dikelilingi oleh pegunungan
Berlokasi di pusat kota wisata Batu dengan ketinggian
- Pusat Informasi
- Restoran menu Barat dan Asia - Ruang Baca renang air panas dan dingin, Lapangan tenis, Healt and spa
Guest room, sepak bola, volly, area spd gunung, jogging, billiard.
3 Sistem struktur Bangunan
- Struktur untuk atap dan dinding menggunakan rangka kayu dari pohon kelapa - warna natural tradisional
Minahasa
- menggunakan atap ijuk agar dapat memberikan kesan tradisional keseluruhan bangunan.
Pondasi beton yang digunakan sebagai yang berada diatas danau.
Struktur untuk atap dan dinding menggunakan rangka kayu, di dominasi oleh warna coklat, atap
menggunakan genteng,
4 Tampilan - Tampilan bentukan pada bangunan menyesuaikan dengan budaya dan arsitektur setempat.
- Dan dikombinasi Modern. - Atapnya yang mengambil ciri
khas rumah tradisional Minahasa dapat memberikan kesan tradisional pada seluruh tampilan pada banginan resor dan juga pada tampilan warna yang digunakan yaitu natural.
Back to nature dengan perabot dan material
menggunakan unsur alam pada tipe hunian suite.
Tampilan
2.1.4. Analisa Hasil Studi
Dari studi kasus 3 Resor diatas, kebanyakan desain arsitekturalnya
mengadaptasi dari budaya dan arsitektur setempat yang memiliki bangunan
tertinggi hanya 3 – 4 lantai, itupun terbatas hanya pada bangunan utama saja,
setiap kamar tamu diutamakan untuk mendapatkan view alam yang
sebanyak-banyaknya.
2.2. Tinjauan Khusus
Tinjauan khusus terhadap obyek rancangan ini adalah membahas secara
detail obyek rancangan. Dimana pembahasanya mencakup kegiatan yang terjadi
dalam obyek rancangan nantinya beserta fasilitas – fasilitas yang akan disediakan.
2.2.1.Lingkup Pelayanan
Lingkup pelayanan dari obyek Resor Agrowisata Buah di Batu ini antara
lain :
Lingkup pelayanan dari Resor Agrowisata Buah ini diperuntukkan bagi wisatawan domestik dan manca negara yang ingin menikmati
perkebunan buah dan keindahan alam serta fasilitas resor..
Skala pelayanan ini mencakup skala regional dan internasional,
sehingga dibutuhkan sebuah resor yang representative dan memenuhi
kebutuhan istirahat dan rekreasi bagi pengunjung.
Tipe hunian yang dibagi menjadi 4 tipe berdasarkan klasifikasi hotel
bintang 4.
Pemakai pada resor ini yaitu :
a.Tamu / Pengunjung / Penginap
- Tamu yang datang tanpa menginap, yaitu pengunjung yang datang
tanpa menginap, yaitu melakukan aktifitas di tempat Agrowisata.
- Tamu yang menginap, yaitu pengunjung resor yang melakukan
aktifitas dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam
resor dengan tinggal dalam kurun waktu yang dikehendaki oleh
b.Pengelola.
Pengelola dalam resor yang terdiri dari staf-staf yang aktifitasnya
mengatur terselenggaranya mekanisme kerja di dalam resor itu
sendiri.
c.Karyawan service. Bagian service merupakan bagian yang
karyawanya melakukan aktivitas memenuhi kebutuhan dimana ruang
lingkup tempat yang menjadi tanggung jaawabnya.
2.2.2.Aktifitas dan Kebutuhan Ruang
Berdasarkan aktivitas yang terjadi, ruang-ruang dikelompokkan dalam
beberapa kelompok, yaitu :
Tabel 2.2. Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang
No Pemakai Kegiatan / Aktivitas
Fasilitas Yang
Dibutuhkan
Kelompok
Fasilitas
1. Tamu
- Memarkir kendaraan Tempat parkir Servis
- Registrasi, informasi - Front desk Publik
- Menunggu, duduk dan membaca
- Lounge dan Main
lobby Publik
- Menelepon dan komunikasi - Telepon umum Publik
- Menukarkan uang Money changer Publik
- Informasi perjalanan Travel agency Publik
- menikmati makan dan minum - Cafe & Restauran Publik
- Rekreasi dan olah raga
- Play Ground Arena - Swimming Pool - jogging track - Fitness Center
No Pemakai Kegiatan / Aktivitas
- Berobat - Poliklinik Semi Privat
1.2 Tamu
2. Pengelola - Memarkir kendaraan - Tempat parkir Servis
- Melayani registrasi dan
informasi - Front desk Publik
- Memimpin dan mengatur seluruh manajemen hotel
- Ruang General
Manager Semi Privat
- Mengatur masalah pemasaran dan fasilitas dalam hotel
- Ruang Executive
Secretary Semi Privat
- Mengatur masalah keuangan dalam resor
- Ruang Accounting Administration Dep. Office
Semi Privat
- Mengatur seluruh kegiatan sehari-hari
- Ruang Personalia
dan Dep. Office Semi Privat
- Mengatur perkembangan resor
- Ruang Marketing
dan Sales Manager Semi Privat
- Merapatkan/mengevaluasi
kegiatan sehari-hari - Ruang Meeting Semi Privat
3. Karyawan - Memarkir kendaraan - Tempat parkir Servis
- Melayani tamu dengan membersihkan dan mengganti Fasilitas yang berada disekitar kamar tamu dan area public.
Dari tabel aktifitas dan kebutuhan ruang diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam perancangan spa resor ini terdapat beberapa jenis fasilitas dan ruang
yang dibutuhkan, yaitu :
1. Fasilitas Utama
- Area Hunian
2. Fasilitas Rekreasi
- Agrowisata
- Play Ground Arena
- Swimming Pool
- Jogging Track
3. Fasilitas Penunjang
- Restoran
- Café’
- Drugstore
- Poliklinik
No Pemakai Kegiatan / Aktivitas
Fasilitas Yang
Dibutuhkan
Kelompok
Fasilitas
- Melanyani tamu untuk makan, makan siang dan makan malam yang telah dipesannya.
- Food & Beverage Servis
- Memasak dan menyimpan
bahan pokok makanan. - Kitchen / dapur Servis
- Mengganti keperluan hotel dan tamu hotel dalam waktu 1 hari.
- Laundry & Dry
Cleaning Servis
- Menyimpan peralatan – peralatan yang masih digunakan maupun tidak bisa digunakan.
- Store Room Servis
4. Penjaga
- Mengamankan seluruh area hotel baik dalam hotel maupun luar hotel dan tempat wisata selama 24 jam
- Security
2.2.3. Perhitungan Luasan Ruang
Berdasarkan kegiatan yang terjadi, kebutuhan luasan ruang pada Resor
Agrowisata Buah ini dapat dilihat pada tabel 2.6. Perhitungan kebutuhan luas
ruang berdasarkan Newfert Arsitek Data (NAD) sebagai berikut :
Tabel 2.3.Perhitungan Kebutuhan Luas Ruang
PRIVAT AREA
No Hunian Standart Kapasita s
Pendekatan Dan
Perhitungan Luas (M 2 dengan luasan ± 24 – 30 m2/kamar Kamar standard 32unit : dengan luas ± 30 dengan luasan ± 54 - 57 m2/kamar dengan luas 70 m2/unit, jadi : 70 x 4 = 280m2
280
PUBLICAREA
Kebutuhan minimal untuk :
-- Pria : 1 closet untuk 10-15 orang, @ 2 M2 1-3 urinoir 10-15 orang, @ 1 M2 1 Wastafel 1 M2
- Wanita :
1 closet untuk 3-10 orang, @ 2 M2 Money Changer : 10 % x 30 = 3 M2 Total = 33 M2
8 Restauran Luasan restaurant ditentukan oleh : - Sistem Pelayanan - Jenis perabot
Area pengunjung 20 % x dapur dari pengunjung menggunakan toilet
Pendekatan : NAD : Kebutuhan minimal untuk :
-- Pria : 1 closet untuk 10-15 orang, @ 2 M2 1-3 urinoir 10-15 orang, @ 1 M2 1 Wastafel untuk < 20 orang, 1 M2
- Wanita :
10 R. serba
FASILITAS REKREASI DAN OLAH RAGA
No Ruang Standart Ruang Kapasitas Pendekatan Dan
Perhitungan Luas (M 2)
1 Agrowis ata
- Perkebunan Diasumsikan 3 ha
- Restoran out door - R.penerimaan
- Toilet
- Stan makan
R. pengelola
- Ticketing n Penitipan - R. manager
- perhitungan NAD Ruang duduk : 1,4
M2/orang Luas Ruangan : 80 x 1,4 M2 = 112 M2
Standard 1.8 M2 2 x 1.8 M2 = 3.6 M2
3 x 8 = 24
2 x 9
NAD = 30.2 m2/orang 18
Standard 1.8 M2 2 x 1.8 M2 = 3.6 M2 Luas toilet, shower,
locker dan WC masing – masing untuk pria dan wanita 50 x 2 = 100 m2
Ukuran untuk
anak-Dewasa : 250 orang
Anak-Perhitungan :
Kolam
anak : 2,50 m x 4 - perhitungan NAD Ruang duduk : 1,4
No Ruang Standart Ruang Kapasitas Pendekatan Dan
Perhitungan Luas (M 2) 1 general manager Ditentukan 30.2 m2
5 Personali
Kapasitas 21 orang x 1.6 = 33.6 m2/orang
33.6
10 Toilet Staff
Pendekatan : NAD : Kebutuhan minimal untuk :
-- Pria : 1 closet untuk 10-15 orang, @ 2 M2
1-3 urinoir 10-15 orang, @ 1 M2 1 Wastafel 1 M2
- Wanita :
1 closet untuk 3-10 orang, @ 2 M2
Sirkulasi40%= 1.6 M2 Total = 5.6 M2
Sirkulasi40%= 1.2 M2 Total = 4.2
5.6
4.2
SERVICE AREA
No Ruang Standatr Ruang kapasitas Pendekatan dan
Perhitungan Luas (M 2) Kapasitas 21 orang x 1.6 = 33.6 m2/orang
Bus = 20% pengunjung
NAD =
Jumlah total 39605.188
2.2.4. Program Ruang
Pengelompokan kebutuhan ruang yang telah didapatkan sesuai klasifikasi
Tabel 2.4. Program Ruang
No. Kebutuhan
Ruang Fasilitas Ruang Luas (M
2 )
I Fas. Utama - Hunian Standart 720
- Hunian VIP 600
- Hunian V - VIP 570
- Hunian Bungalow 280
II Fas. Rekreasi - Agrowisata 30243
- Play Ground Arena 400
- Swimming Pool dan cafe’ 756.8
- Jogging Track 1500
III Fas. Penunjang - Restoran 241.208
- Drugstore & Poliklinik 34.5
- R. Serba guna 802
- Mushola 88
- Money Changer 33
- ATM 10.8
IV Fas. Publik - Lobby 36
- Sitting Lobby 36
- Front Desk 18
V Fas. Servis - Toilet Umum 29
- Parkir 2923.5
- Laundry, & Linen Dept. Office 33.6
- Main Kitchen 9
- Gudang 30
- Loading Dock 10
VII Fas. Pengelola - Fron Desk & Dept. Office 22.68
- General Manager 30.2
- Executive Secretary 6.7
- Accounting Administrati on Dept. Office 18.22
- Personalia dan Dept. Office 22.68
- Marketing dan Sales Manager 22.68
- House Keeping Manager 16
- Meeting Room 33.6
- Toilet Staff 9.8
Total 39605.188
Keterangan :
Luas bangunan yang terbangun : 4781.688 m2
Luas ruang luar bangunan : 34823.5 m2
BAB III
TINJAUAN LOKASI
3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi.
Setelah melakukan perhitungan setandar ruang, maka tujuan pemilihan
lokasi tapak untuk Resor Agrowisata Buah di Batu ini adalah untuk memperoleh
tapak yang sesuai dengan tujuan rancangan, termasuk pemasangan utilitas serta
fasilitas lingkungan yang saling terkait dalam rencana kegiatan.
Beberapa kriteria yang menjadi acuan pemilihan lokasi site pada Resor
Agrowisata Buah antara lain :
Lokasi perencanaan terlelak di daerah pegunungan dan permukiman
yang tidak padat.
Di lokasi perancangan sudah terbentuk area perkebunan, sehingga
sangat mendukung untuk didirikan sebuah Resor Agrowisata Buah.
Tapak mempunyai potensi view yang menarik.
Pencapaiannya mudah.
Tingkat kebisingan yang cukup rendah.
Tersedia sarana infrastruktur yang memadai seperti jaringan listrik,
telepon, dan air.
Latar belakang memilih kota Batu selain berdasarkan beberapa
pertimbangan tersebut, kota Batu merupakan kota yang mampu mencapai
pertumbuhan yang tinggi didukung oleh sektor pariwisata yang kian berkembang
serta luasnya wilayah perkebunan Buah yang ada di kota Batu, maka kota Batu
memiliki kriteria untuk dibangun bangunan Resor Agrowisata Buah diatasnya.
3.2. Penetapan Lokasi
Sebagai perbandingan untuk mendapatkan sebuah site yang sesuai dengan
kriteria diatas, maka dipilih dua lokasi yang dirasa cukup memiliki kriteria untuk
Batu, tepatnya di desa Punten, Kecamatan Bumiaji dan lokasi yang ke dua terletak
di Kecamatan Batu, Kelurahan Sisir.
a.Lokasi 1
Lokasi yang pertama terletak di desa Punten, Kecamatan Bumiaji yang
terletak di Jalan Raya Punten. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan
Batu dan Kecamatan Junrejo, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pujon,
sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Karang Ploso, sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Pacet dan Prigen. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada (Gambar 3.1).
Berikut potensi – potensi yang ada pada lokasi yang berada di desa Punten,
Kecamatan Bumiaji yang terletak di Jalan Raya Punten sebagai pertimbangan
untuk perencanaan Resor Agrowisata Buah.
Site terlelak di daerah pegunungan dan pemukiman yang tidak padat.
Di lokasi perancangan sudah terbentuk area perkebunan buah apel dan
jeruk, sehingga sangat mendukung untuk didirikan sebuah Resor
Agrowisata Buah.
Gambar 3.1. Peta Lokasi 1
Tapak mempunyai potensi view yang menarik yaitu berupa pegunungan
dan view yang menghadap ke kota Batuyang indah terutama di malam
hari, karena lokasi tapak yang terletak di dataran tinggi.
Pencapaiannya mudah karena lokasi perancangan terletak di sebelah
jalan utama, yaitu jalan Raya Punten.
Tersedia sarana infrastruktur yang memadai seperti jaringan listrik,
telepon, dan air, yang dapat di ambil dari sungai Brantas yang berada di
sebelah barat site, sehingga memudahkan untuk mengairi area
perkebunan.
b.Lokasi 2
Lokasi yang ke dua berada di Kecamatan Batu, Kelurahan Sisir, yang
terletak di jalan Abdulghani. Sebelah utara berbatasan Kecamatan Bumiaji,
sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Wagir, sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Junrejo, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Pujon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 3.2).
Gambar 3.2. Peta Lokasi 2
Berikut potensi – potensi yang ada pada lokasi yang berada di Kecamatan
Batu, Kelurahan Sisir, yang terletak di jalan Abdulghani sebagai pertimbangan
untuk perencanaan Resor Agrowisata Buah.
Site terlelak di daerah pegunungan dan pemukiman yang tidak padat.
Di lokasi perancangan sudah terbentuk area perkebunan apel.
Tapak mempunyai potensi view yang menarik yaitu berupa pegunungan.
Tersedia sarana infrastruktur yang memadai seperti jaringan listrik,
telepon, dan air.
Pencapaiannya mudah akan tetapi perlu pelebaran jalan, dimana lebar
jalan eksisting hanya 6 meter dan merupakan jalan dua arah, sedangkan
fasilitas ini mewadahi sebuah wisata dan Resor yang kendaraanya cukup
banyak sehingga jalan harus dilebarkan ke dalam site.
Table 3.1. merupakan perbandingan kriteria – kriteria dari ke dua lokasi
yang ada sebagai pertimbangan untuk mendapatkan lokasi perencanaan yang
yang sesuai dengan Perancangan Resor Agrowisata Buah.
Tabel 3.1. Perbandingan kriteria lokasi perancangan
No Kriteria Lokasi 1 Lokasi 2
1 Letak site 3 3
2 Kondisi site 4 3
3 Potensi view 4 3
4 Sarana infra struktur listrik, telepon dan air. 4 3
5 Pencapaian ke Lokasi Perancangan 3 2
Total 18 14
Sumber : Analisa Penulis, 2009
Keterangan : 4 = Sangat Bagus 2 = Bagus
3 = Cukup Bagus 1 = Kurang Bagus
Dari beberapa pertimbangan ke dua lokasi tersebut, maka lokasi yang dirasa
cukup memenuhi kriteria perancangan Resor Agrowisata Buah adalah di lokasi 1,
3.3. Kondisi Fisik Lokasi
Lokasi perencanaan ini berada di sebuah lahan kosong berupa perkebunan
buah dan sayuran serta Sungai brantas yang berada di sebelah barat site, lokasi
perencanaan tersebut juga memiliki view berupa pegunungan yang berada di
sebelah barat site. Site memiliki luas ± 5 Ha, (Gambar 3.3).
3.3.1. Existing Site
1. Topografi
Daerah perencanaan merupakan sebuah wilayah dengan karakteristik
dataran tinggi yang berbatasan dengan kawasan pegunungan kontur tanah pada
daerah ini memiliki dua karakteristik Karakteristik pertama yaitu bagian sebelah
utara dan barat yang merupakan daerah ketinggian yang bergelombang dan
berbukit. Sedangkan karakteristik kedua, yaitu daerah timur dan selatan merupakn
daerah yang relatif datar meskipun berada pada ketinggian 800-3000m dari
permukaan laut.
Gambar 3.4. Tingkat kemiringan wilayah Kota Batu (Sumber : RTRW Kota Batu, 2003-20013)
Gambar 3.3. Lokasi tapak
(Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2009)
Pada (Gambar 3.4) menunjukkan bahwa lokasi site memiliki tingkat
kemiringan 8-15%, 15 – 25 %, 25-40%,
2. Hidrologi
Dilihat dari wilayah perencanaan RTRW Kota Batu, lokasi berada di daerah
perkebunan apel. Dengan kondisi topografi yang agak tinggi dari permukaan laut,
sehingga wilayah ini dapat dibilang aman terhadap banjir. Tetapi wilayah yang
akan direncanakan tidak termasuk dalam wilayah yang terkena banjir. Pola
Penggunaan tanah di Kota Batu secara keseluruhan masih didimensi keberadaan
kawasan terbangun (Pemukiman dan sarana serta Prasarana pendukungnya) yaitu
+ 1.749.9233 Ha atau 8,6% dari luas keseluruh Kota Batu. Sedangkan sisanya
merupakan kawasan non terbangun yaitu (tata guna tanah terdiri dari) : -
Pemukiman = 1.568.757 Ha - Sawah Irigasi = 2.525.351 Ha - Sawah tadah Hujan
= 92.009 Ha - Tegal/Pekarangan = 5.378.324 Ha - Kebun = 6.576.459 Ha -
Semak/Belukar = 2.930.547 Ha - Lain-lain = 181.166 Ha.
3. Geologi dan Jenis Tanah
Data geologi menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kecamatan
Bumiaji merupakan tanah yang mengandung endapan alluvium, kondisi tanah
tersebut sangat subur dan baik untuk tanaman holtikultura. Kondisi permukaan
tanahnya berbentuk perbukitan atau bergunung dan sebagian ada yang datar.
4. Kondisi Tanah
Menurut data kemampuan tanah dan jenis tanah dari peta RTRW Kota Batu
tahun 2003-2013 kondisi tanah pada lokasi perencanaan dan sekitarnya adalah :
Lereng : 8-20%
Kedalaman efektif tanah : Lebih dari 90 cm
Tekstur tanah : Agak kasar
Drainase : Tergenang Periodik (Sebagian)
Erosi : Tingkat erosi rendah
5. Klimatologi
Keadaan Klimotologi Kota Batu memiliki suhu minimum 24 - 18 0C dan
suhu maksimum 32 – 28 0C dengan kelembaban udara sekitar 75 - 98% dan curah
sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditi tanaman sub tropis pada
tanaman holtikultura dan ternak.
3.3.2. Aksesbilitas
Jalur aksesbilitas utama pada lokasi perencanaan merupakan jalan yang
memiliki ciri-ciri :
Klasifikasi sebagai Jalan Arteri Sekunder, Kolektor Primer, Lokal Primer,
Kolektor Sekunder, Lokal Sekunder, dan Jalan Lingkungan.
Jenis perkerasan aspal (hotmix) dalm kondisi sangat baik Merupakan akses arah Utara-Selatan
Intensitas kepadatan relatif rendah, mengingat jumlah penduduk yang tidak
begitu padat.
Skala pelayanannya sementara ini masih dalam skala desa, namun sesuai
dengan desainnya akan berskala proporsi.
Lebar jalan ± 7 meter untuk arus lalu lintas dua arah dengan pembatas jalan
berupa marka.
Di sebelah timur site merupakan jalan utama, yaitu jalan Raya Punten,
(Gambar 3.5). jalan tersebut masih memerlukan beberapa fasilitas antara lain
trotoar jalan, bahu jalan, marka jalan, tempat parkir, rambu-rambu lalu lintas,
saluran samping, lampu penerangan, median jalan, halte, dan terminal/sub
terminal. Adapun beberapa angkutan umum yang trayeknya melewati lokasi
perencanaan yaitu microlet dan Bus.
Gambar 3.5. Jalan utama pada lokasi site