• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PERANCANGAN

Dalam dokumen RESOR DAN SPA di BATU – MALANG. (Halaman 21-91)

Menjelaskan analisa site yang didalamnya membahas tentang kondisi eksisting tapak, analisa aksesbility, analisa view, analisa ruang luar, analisa sirkulasi dalam tapak dan konsep rancangan yang membahas tentang konsep bentuk, konsep sirkulasi dan juga tatanan masa.

BAB VI APLIKASI RANCANGAN

Berisikan uraian tentang aplikasi perancangan tapak, aplikasi analisa bangunan. Dalam aplikasi perancangan tapak dijelaskan mengenai tatanan massa. Dimana tatanan massa ini disesuaikan dengan azas-azas perancangan yaitu unity. Sedangkan pada uraian aplikasi analisa bangunan dibahas tentang aplikasi bentuk bangunan, aplikasi tampilan bangunan, serta aplikasi interior ruang.

BAB II

TINJAUAN OBYEK RANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum Rancangan 2.1.1 Pengertian Resor dan Spa

Terdapat beberapa pengertian resor sebagai wadah dalam menampung kegiatan bagi masyarakat umum. Maka pengertian dan deskripsi dari judul ini, yaitu:

 Secara Umum : Resor :

Suatu tempat peristirahatan (Kamus Bahasa Indonesia, Purwodarminto, 1982)

 Secara Khusus : Resor :

1. Tempat dengan konsep hunian yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan yang ”mewajibkan” memiliki suasana yang tenang. (Idea, 2007)

2. Sebuah ruang tempat dapat menemukan sesuatu yang ”berbeda”, selain itu tempat dimana seseorang dapat ”merealisasikan” impiannya akan pelarian yang sempurna. (Indonesia Design, 2008)

Terdapat beberapa pengertian spa sebagai wadah dalam menampung kegiatan masyarakat umum. Maka pengertian dan deskripsi dari judul ini, yaitu :

 Secara Umum : Spa :

Yang berasal dari kata Solus Per Aqua dimana Solus = pengobatan atau perawatan, Per = dengan, Aqua = Air. Dengan kata lain spa adalah perawatan tubuh dengan menggunakan Air.

 Secara Khusus : SPA :

1. Suatu tempat untuk terapi yang dapat membuat relaksasi dan membuat agar tubuh menjadi lebih tenang. (www.wikipedia.com)

2. Suatu tempat yang didalamnya terdapat kegiatan memanjakan diri atau suatu terapi, dengan kombinasi antara rekreasi tubuh dengan relaksasi tubuh (www.appetitejourney.com)

3. Sebuah tata cara atau ritual yang berkaitan dengan kesehatan dengan menggunakan media air demi mengobati penyakit atau menjaga kebugaran tubuh manusia. (www.geocities.com)

Resor dan Spa :

1. Suatu resor yang tidak hanya digunakan sebagai wadah peristirahatan dan penginapan, namun secara tidak langsung juga sebagai tempat untuk ”terapi” agar mencapai suatu keadaan rileksasi dan memanjakan pengguna fasilitas dengan suatu kombinasi suasana rekreasi. (www.wikipedia.com)

2. Resor dan spa adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan relaksasi dan bersantai seperti spa. (www.hotelsoftherichandfamous.com)

Batu adalah :

Salah satu tempat di Jawa Timur yang terletak di salah satu Kabupaten Malang yang memiliki banyak potensi alam dan berbagai macam pariwisata.

Resor dan Spa di Batu :

Adalah sebuah tempat peristirahatan di Batu yang tidak hanya sebagai tempat atau wadah peristirahatan dan penginapan, namun secara tidak langsung juga sebagai tempat untuk “terapi” agar mencapai keadaan rileksasi dan memanjakan pengguna fasilitas dengan suatu kombinasi rileksasi yaitu dengan dimanjakannya para pengunjung oleh sebuah fasilitas spa yang ada didalamnya.

2.1.2 Studi Literatur

Studi literatur/pustaka digunakan sebgai studi pengenalan masalah untuk memperjelas pemahaman, yang lebih mendalam dalam pelaksanaan yang

itu literatur juga digunakan untuk melengkapi data atau masukkan dalam proses perencanaan yang berhubungan dengan resor dan spa. Adapun studi literatur/pustaka yang dapat memberikan penjelasan mengenai obyek rancangan dalam hal ini adalah mengenai resor dan spa antara lain :

Klasifikasi Hotel

Berdasakan lokasinya, suatu hotel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. City Hotel, adalah hotel yang terletak di pusat kota yang biasanya menampung tamu yang bertujuan bisnis atau dinas. Letak hotel ini tidak terlalu dipusat kota, tetapi juga dapat menyebar di seluruh bagian kota.

2. Down Town Hotel, adalah hotel yang berlokasi di dekat pusat perdagangan dan perbelanjaan. Hotel ini sering menjadi sasaran tamu yang ingin berwisata belanja ataupun menjalani relasi dagang.

3. Suburban hotel/motel, merupakan hotel yang berlokasi di pinggir kota. Hotel ini sering menjadi transit hotel bagi tamu yang menginap dengan waktu pendek dan merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang dalam perjalanan.

4. Resort Hotel, merupakan hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata. Tujuan pembangunan hotel semacam ini tentunya adalah sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktifitas wisata.

Maka resor spa termasuk ke dalam resor hotel dan memiliki karakteristik yang membedakannya dengan jenis hotel yang lain, yaitu :

a. Segmen pasar

Resor hotel merupakan suatu fasilitas akomodasi yang terletak di daerah wisata. Sasaran pengunjung resor hotel adalah wisatawan yang bertujuan untuk berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu luang, melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang membosankan. Untuk tujuan tersebut, mereka membutuhkan hotel yang dilengkapi fasilitas yang bersifat rekreasi dan memberikan pula pelayanan yang memuaskan.

Umumnya resor hotel berlokasi di tempat-tempat yang mempunyai potensi wisata yang baik, misalnya tempat-tempat dengan pemandangan alam yang indah seperti pantai, pegunungan, tepi sungai, tepi danau, ataupun tempat-tempat khusus yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, serta polusi udara, meskipun ada juga resor jenis tertentu yang memanfaatkan keramaian kota sebagai daya tariknya. Lokasi memegang peranan penting dalam kesuksesan sebuah resor hotel karena kedekatan dengan atraksi utama dan hubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan berpengaruh pada harganya. Oleh karena itu letak tersebut dengan memanfaatkan potensi-potensi alam dan kondisi lingkungan yang khas dapat lebih dioptimalkan pada rancangan.

c. Fasilitas

Secara umum fasilitas yang disediakan pada resor hotel terdiri dari 2 kategori utama, yaitu :

o Fasilitas Umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti akomodasi, pelayanan, hiburan, relaksasi. Semua tipe resor menyediakan fasilitas ini.

o Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada tapak dan sekitarnya untuk kegiatan rekreasi yang lebih spesifik dan dapat menggambarkan kealamian resor.

d. Arsitektur dan suasana

Wisatawan yang berkunjung ke resor hotel cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan jenis hotel lain. Arsitektur dan suasana alami merupakan pilihan mereka. Wisatawan pengunjung resor hotel lebih cenderung memilih penampilan bangunan dengan tema alami atau tradisional dengan motif dekorasi interior yang bersifat etnik atau ruang luar dengan sentuhan etnik. Rancangan bangunan lebih disukai yang mengutamakan pembentukan suasana khusus dari pada efisiensi.

Spa merupakan suatu pusat pemulihan kesehatan fisik maupun spiritual (Rejunevation Center) dengan aktivitas relaksasi dan penyegaran seperti health screening, wellnesscenter, dan beauty center yang dikemas dengan

pendekatan-pendekatan alamiah yang mengkombinasikan pemanfaatan teknologi tinggi dan teknik-teknik tradisional.

Sebagai fasilitas perawatan kesehatan dan kecantikan yang memanfaatkan air, terdapat beberapa terminology spa (air), yaitu :

1. Hydrotherapy, adalah istilah umum untuk terapi air, terdiri dari whirlpool bath, hot roman pool, hot tub, Jacuzzi dan mandi mineral.

2. Balneotherapy, adalah istilah umum untuk perawatan air mineral yang menggunakan sumber air panas, mineral, atau air laut.

3. Crenotherapy (Crounotherapy), adalah semua jenis perawatan dengan menggunakan air mineral, lumpur, dan uap air.

4. Thalassotherapy (Thalasso berarti laut dalam bahasa Yunani), perawatan ini menggunakan manfaat produk laut sebagai vitamin dan mineral.

Tatanan Ruang Sauna

Tatanan ruangan ini diambil berdasarkan buku Data Arsitek dari Ernest Neufert, yaitu :

Keterangan :

1. Ruang ganti pakaian 2. Panggung ruang mandi 3. Ruang pemanas

4. Ruang pijat denagan bak air 5. Bangku pijat

6. Ember pijat

Gambar 2.1. Ruang Sauna menurut arsitek E.Sukonen (sumber Data Arsitek, Neuferts, jilid 2)

Gambar 2.2. Bentuk bangku baring (sumber Data Arsitek, Neuferts, jilid 2)

Ukuran Ruang Sauna

Kegiatan sauna ini dilakukan dalam beberapa tahap, tiap tahapnya memiliki batasan yaitu :

a. Temperatur ruang

Ruang ganti pakaian 20-22ºC. ruang pembersihan ≥24-26 ºC. ruang pendingin air ≤18-20 ºC. ruang tenang 20-22ºC. ruang pijat 20-22ºC.

b. Luas Standar

Sauna dalam ukuran 191/117, 134/200, 160/200, 176/200, 210/200.

Sauna sudut/pojok Sauna untuk 1-3 orang

Sauna untuk 30 orang

Gambar 2.3. macam-macam ruang sauna. (sumber Data Arsitek, Neufert, jilid 2)

c. Besar/luas khusus dan bentuk khusus

Langit-langit sauna seperti bentuk bundar, segi enam, atau segi delapan, yang sesuai dengan bangunan di bawah kemiringan atap. Lebih baik pemanas tidak langsung pada sauna dan diletakkan di tempat yang tersembunyi.

Gambar 2.4. Potongan melintang pada ruangan sauna (sumber Data Arsitek, Neufert, jilid 2)

Gambar 2.5. Bak dan ember rendam (sumber Data Arsitek, Ernest Neufert, jilid 2)

Gambar 2.6. Kapasitas peralatan dan kebutuhan ruang (sumber Data Arsitek, Ernest Neufert, jilid 2)

2.1.3 Studi Kasus

Kasus I : Kusuma Agrowisata

Kusuma Agrowisata ini terletak di Jl. Abdul Gani Atas Batu-Malang. Dimana daerah Batu-Malang dikenal sebagai tempat wisatanya. Kusuma Agro wisata ini dibangun diatas lahan seluas 22 hektare, dengan menggunakan jasa arsitek Edy Antoro.

Resor ini memiliki konsep dekat dengan alam yang menjadikan ciri desain arsitektur resor ini. Kusuma Agrowisata ini dibangun berangkat dari sebuah perkebunan, maka untuk memberi nilai lebih bagi para pelanggannya, Kusuma

Agrowisata memberi kesempatan kepada penghuni hotel untuk menikmati perkebunan apel dan stroberi sambil memetik buahnya.

Gambar 2.7. Salah satu resort dari Kusuma Agrowisata (Sumber Idea, 2007)

1. Fasilitas

Sang arsitek membagi kompleks resor menjadi beberapa area, yaitu depan (lobby dan hotel), tengah (cottage, dan beberapa fasilitas), belakang (villa), bawah sebagai area perkebunan. Terdapat tujuh tipe cottage: superior cottage, deluxe cottage 1, deluxe cottage 2, duplex , yunior suite, executive cottage, dan tipe famili. Setiap unit memilki tata ruang dan konsep bangunan yang hampir sama, bedanya adalah view tiap unitnya.

Superior executive cottage salah satu resor yang ada di Kusuma Agrowisata memiliki konsep layaknya rumah pribadi. Executive cottage menyuguhkan pemandangan perkebunan apel. Selain itu letaknya yang berada di daerah pegunungan menambah suasana alami disekitar resor.

lantai 1 lantai 2

 Teras depan - Ruang tidur utama  Ruang tamu - Ruang duduk  Kamar tidur anak - Kamar mandi  Ruang makan - Teras belakang  Kamar mandi

Gambar 2.8 Executive cottage (sumber : idea 01052007)

Pada studi kasus Kusuma Agrowisata ini terdapat beberapa fasilitas lain yang mendukung kegiatan pengunjung pada resor, sebagai berikut :

 Adanya kolam renang

 Spa

 Lapangan tennis, voli, fitness, jogging track, lapangan sepak bola, dan billiard.

 Karaoke

 Kebun Apel, jeruk dan strobery

 Rumah boneka

 Tempat bermain anak-anak

 Adanya fasilitas bar dan restaurant

 Ruang konvensional, ruang rapat dengan kapasitas 20-800 orang.

Fasilitas yang berada pada bagian bawah villa adalah perkebunan apel. Para pengunjung yang menginap di Kusuma hanya dapat memetik dan menikmati 2 buah apel. Jika ingin menikmati lebih dari 2 buah apel maka pengunjung dikenakan tambahan biaya. Sehingga pada lokasi perkebunan terdapat loket untuk penimbangan atau pemeriksaan seperti loket.

Gambar 2.9. Perkebunan apel (Sumber www.Agrowisata_Fani’s.com)

Fasilitas spa pada resor ini memiliki sauasana yang tenang. Sehingga seseorang yang melakukan treatment spa di Kusuma mendapatkan relaksasi dan ketika kembali beraktifitas tubuhnya menjadi segar.

Treatment yang dilakukan di spa yang ada di Kusuma Agrowisata memiliki berbagai macam treatment. Dan ramuan yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami. Karena spa ini didisain dengan konsep tradisional.

Gambar 2.10. Suasana spa di Kusuma Agrowisata (sumber : Dokumen pribadi, 2009)

2. Gubahan Masa Bangunan

Bangunan pada resor Kusuma Agrowisata menggunakan bentuk-bentuk persegi yang digubah-gubah dan bentuk persegi tanpa perubahan. Dimana bentukan ini diambil dari elemen-elemen tradisional Jawa. Yang didukung oleh bentuk atap joglo dan olah geometri pada denah resor.

Gambar 2.11. Gubahan masa bangunan (sumber : Dokumen pribadi, 2009)

Bentuk dasar resor berupa persegi sebagai

bentuk utama pada

Dari bentuk dasar persegi tersebut dihasilkan tampak bangunan dengan menggunakan atap joglo

3. Tampilan Bangunan

Atap genteng menjadi konsep utama pada seluruh bagian resor. Inspirasi penggunaan atap ini diambil dari bangunan tradisional Jawa. Model atap sangat baik untuk menyerap dan meredam panas matahari tropis.

Gambar 2.12 Tampilan restaurant dan hunian (sumber : Dokumen pribadi, 2009)

Pada restoran Hortesia ini memiliki gate berkonsep jawa yang biasa selalu digunakan orang Jawa yaitu pendopo dengan memiliki kolom yang terekspose. Sehingga jika didalam restaurant ini pengunjung dapat menggunakan fasilitas-fasilitas tambahan.

Pada bagian depan ruang tamu dan bagian samping kamar utama pada executive cottage memiliki teras berupa dek dari kayu. Dari sini dapat terlihat pemandangan indah executive cottage seluas 300m², dengan latar belakang pegunungan, dengan pemandangan perkebunan dan pegunungan diseberangnya.

Gambar 2.13 Salah satu Executive cottage yang ada (sumber : Dokumen pribadi, 2009)

4. Sistem struktur

Pada cottage ini mengadopsi desain arsitektur tropis. Penggunaan element bahan material pada bangunan yaitu menggunakan kayu sonokeling, kayu kamper, kayu bangkirai, dan kayu jati.

penggunaan kayu ini diaplikasikan mulai dari lantai, kolom-kolom yang menggunakan kayu, dinding, realing tangga dan plafon. Dari bagian terdepan resor sampai pada bagian belakang resor.

Gambar 2.14 Penggunaan kayu pada realing (sumber : Dokumen pribadi, 2009)

Gambar 2.15 Kolom dan lantai resor dan gasebo bagian teras yang menggunakan elemen kayu (sumber : Dokumen pribadi, 2009)

Pada bagian atap, pagar resor dan bagian realing menggunakan unsur batang. Pada gazebo menggunakan unsur bambu sehingga unsur strukturnya sangat kuat dibandingkan dengan unsur kayu biasa. Dengan mengikatkan bambu yang satu dengan yang lainnya dengan ijuk.

Gambar 2.16. Bagian dinding finishing elemen kayu (sumber : Dokumen pribadi, 2009)

5. Interior Bangunan

Kusuma Agrowisata menggunakan produk lokal 100%, hal ini disebabkan karena memilki konsep arsitektur tropis. Material yang digunakan lebih banyak dari kayu, batu kali, dan mamer. Sehingga kesan arsitektur tropis ini sangat terlihat dan dapat terlihat etnik dan modern.

Gambar 2.17 Suasana siang hari di bagian lobi Kusuma Agrowisata (sumber : Dokumen pribadi, 2009)

Suasana siang hari pada lobi. Material sangat terlihat perpaduan antara kayu pada plafon dan bagian list receptionist dengan marmer yang ada pada dinding, meja reseptionist dan bagian lantai yang membuat lobi terlihat megah. Selain itu juga gemerlap lampu yang membuat receptionis tersebut terlihat megah.

Gambar 2.18 interior ruang tidur disalah satu cottage di Kusuma Agrowisata (sumber : Dokumen pribadi, 2009)

Pada interior kamar disalah satu ruangan terlihat sangat menyatu dengan element kayu yang menempel di dinding.

6. Pola Tatanan Antar Masa dan Sirkulasi Resor

Pola tatanan antar masa bangunan dan sirkulasi pada Kusuma Agrowisata lebih banyak menggunakan pola sirkulasi linier. Dimana sirkulasi ini digunakan untuk area hunian dan fasilitas yang disesuaikan dengan bentuk lahan dan kontur tanahnya.

Gambar 2.19 Pola tatanan antar masa bangunan dan sirkulasi antar bangunan (sumber : Dokumen Kusuma Agrowisata, 2009)

Kasus 2 : Barong Resort and Spa

Barong resort and spa terletak di Jalan Monkey Forest Ubud, Bali. Lokasi ini banyak didatangi oleh wisatawan baik lokal maupun asing dikarenakan letaknya yang strategis dan dekat dengan tempat-tempat wisata lainnya. Resor ini memiliki bentuk lahan yang memanjang, sehingga untuk meghemat ruang, restaurant diletakkan di bawah lobby yang langsung dapat dilihat dari jalan raya utama, Ubud.

1. Fasilitas

Pada resor ini terdapat 11 kamar dengan 4 tipe hunian, yaitu:

 6 Standart Bungalows  2 Deluxe Bungalows

 2 Delux Villa dengan private pool

 1 Suite Villa (2 lantai dengan private pool)

a. Pada hunian dilengkapi dengan fasilitas AC, ceiling fan, IDD telepon, personal mini bar, slippers and bathrobe, umbrellas, hair dryer, safety Deposit Box, coffe marker (semua tipe), CD player (semua tipe), TV 21” (semua tipe), “Bale Bengong” (Deluxe Bungalows), perlengkapan lain-lain (sabun, shampo, hair cap, dll)

b. Restaurant yang terletak di lantai 1, merupakan fasilitas resor untuk menikmati makan dan minum sambil melihat kolam ikan di sepanjang tepi bangunan. c. Terdapat fasilitas kolam renang publik yang terletak pada area tengah resor

dan privat yang berada di dalam hunian dengan private pool.

d. Fasilitas spa yang dapat dilakukan di tempatnya maupun dipanggil ke hunian. Pada Barong Resort and Spa ini melayani pengunjung yang menginap maupun hanya melakukan spa saja. Kegiatan spa sendiri dapat dilakukan di tempat yang telah disiapkan yaitu bangunan yang terpisah dari hunian, tetapi bagi pengunjung yang menginap, spa juga dapat dilakukan dipanggil ke hunian. Selain spa, terdapat beberapa kegiatan lain yang dapat dilakukan yaitu trekking dan Petulu tour untuk melihat Herons Birds.

Gambar 2.20. Pilihan aktivitas yang diberikan oleh pihak resor, yaitu Petulu tour untuk melihat

white Herons Birds dan trekking

(sumber : proposal TA)

2. Gubahan Masa Bangunan

Penataan bangunannya mengikuti bentuk lahan yang memanjang dan tak berkontur. Bangunan seluruhnya menggunakan bentuk persegi dengan permainan tangga baik sebagai sirkulasi maupun pembatas ruang. Misalnya saja pada bangunan lobby, sebelum menuju lobby yang terletak di lantai 2, pengunjung dilewatkan restauran yang terletak di lantai satu.

Gambar 2.21 Penataan bangunan resor (sumber : proposal TA)

3. Tampilan Bangunan

Tampak pada bangunan dibuat dengan gaya khas bali dengan atapnya yang menggunakan bahan alang-alang sehingga bangunan menyatu dengan alam sekitarnya. Karena konsepnya yaitu agar tamu yang menginap di resor bagai di rumah sendiri dengan nuansa tradisional, maka tiap hunian ditata sebaik dan senyaman mungkin. Seluruh entrance hunian dibuat tertutup dengan gate yang tertutup pula, sehingga membuat privasi tamu semakin tinggi.

Gambar 2.22 Penggunaan atap alang-alang dan bentuk gate pada hunian resor (sumber : proposal TA)

Setelah memasuki gate, tampaklah kolam ikan yang terbuat dari kendi besar yang diletakkan di sudut ruang. Karena lahannya yang sempit maka pintu

Lobby

Restauran Restauran

Kolam

hunian menggunakan sistem geser berbahan kaca dan kayu. Bentuk hunian yang sederhana menambah nuansa alami.

Gambar 2.23 Perletakkan kolam dan bentuk pintu pada hunian resor (sumber : proposal TA)

4. Sistem Struktur

Karena lahannya yang sempit maka antara lobby dan restauran disatukan, yaitu restauran di lantai 1 dan lobby di lantai 2. Bentuk bangunannya yang menggunakan gaya khas Bali yaitu alang-alang yang disanggah oleh kolom dan kuda-kuda kayu dimana pada bagian kaki kolom dilapisi beton cor sebagai finishingnya. Pada resor ini juga banyak menggunakan tangga sebagai akses sirkulasi utamanya.

Gambar 2.24 Penggunaan tangga pada lobby, hunian resor, tangga ini juga merupakan akses sirkulasi utamanya

(sumber : proposal TA)

5. Interior Bangunan

Banyaknya penggunaan kayu pada interior bangunan menambah kesan alami dan kekhasan Bali. Misalnya saja di area lobby dan restauran, kayu dijumpai di kolom-kolomnya dan semua furniture yang digunakan. Untuk lantainya menggunakan bahan tekel berwarna krem sehingga memberikan kesan natural dan cocok dengan elemen kayu pada kolom-kolomnya.

Gambar 2.25 Interior pada lobby resor (sumber : proposal TA)

Sedangkan pada interior hunian tetap menggunakan gaya Bali dengan tempat tidur yang memiliki 4 tiang dan terdapat kelambu disekelilingnya. Penggunaan warna-warna yang terang pada dinding, alas tempat tidur, lantai dan furnitur membuat nyaman untuk ditempati. Kamar mandi pun juga menggunakan bahan dan warna yang tidak jauh berbeda.

Gambar 2.26 Interior ruang tidur (sumber : proposal TA)

6. Pola Tatanan Antar Ruang dan Sirkulasi Resor

Pola tatanan antar ruang dan sirkulasi yang digunakan pada resor barong adalah linier. Hal ini terlihat dari bentuk site plannya yang menunjang. Pada depan site digunakan sebagai area parkir, galeri, lobby, dan restauran. Sedangkan huniannya ditata sejajar pada kanan-kiri site.

Gambar 2.27 Pola tatanan ruang dan sirkulasi resor (sumber : proposal TA)

2.1.4 Analisa Hasil Studi

Tabel 2.1 Analisa Hasil Studi Literatur dan Studi Kasus

No. Keterangan Kusuma Agrowisata Barong Resort and spa

1. Lokasi Jl. Abdul Gani atas, kelurahan

Ngaglik, kecamatan Batu, kabupaten Malang

Jl. Monkey Forest Ubud, Bali

2. Arsitek Edi Antoro Popo Dane

3. Klasifikasi Bintang 4 Bintang 3

4. Luasan lahan 22 hektar 1 hektar

5. Jumah kamar Kamar :

- Superior Cottage - Deluxe Cottage I - Deluxe Cottage II - Duplex - Yunior Suite - Executive Cottage - Famili 11 Kamar : - 6 Standart Bungalows - 2 Deluxe Bungalows

- 2 Delux Villa dengan private pool

- 1 Suite Villa (2 lantai dengan

private pool)

6. Sirkulasi bangunan

Kamar tidur menggunakan sirkulasi organisasi linier.

Pola sirkulasi pada tatanan massa bangunan linier.

7. Fasilitas - Spa

- Kolam renang publik

- Restaurant

- Lapangan sepak bola

- Restauran - Art shop

- Kolam renang publik dan privat - Spa

Tempat parkir dan galeri

Lobby, restauran, office, dan kolam

renang

- Biliard

- Outbond ground

- Perkebunan apel, jeru, dan

stroberi - Convention hall

8. Suasana Pegunungan Di tengah kota

9. Tampilan Ruang main lobi berupa atap

joglo dan pada bagian dalam merupakan perpaduan selaras.

Back to nature dengan perabot dan material yang menggunakan unsur alam.

2.2 Tinjauan Khusus

“Resor dan Spa Di Kota Batu-Malang” ini nantinya akan dirancang sesuai dengan persyaratan-persayaratan teknis yang ada dimana sebagai tempat relaksasi sekaligus tempat wisata yang menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung dan memadai dari yang pernah ada dan pelayanan yang baik dalam resor dan spa di Jawa Timur seperti: fasilitas massage, fasilitas meditasi dan panduan pakar kecantikan atau dokter untuk konsultasi.

2.2.1 Lingkup Pelayanan Proyek

Pada lingkup pelayanan proyek resor dan spa ini ditujukan pada:

 Lingkup pelayanan dari resor ini diperuntukkan bagi wisatawan domestik dan wisatawan asing yang ingin menikmati spa dan fasilitas resor dan spa.

 Tipe hunian ini yang dibagi menjadi dua tipe berdasarkan klasifikasi hotel bintang 3, yaitu Standard room dan suite room (VIP, VVIP, dan Bungalow).

 Skala pelayanan ini mencakup skala regional dan internasional, sehingga dibutuhkan sebuah resor yang representatif dan memenuhi kebutuhan istirahat dan rekreasi bagi pengunjung.

 Pemakai Resor ini, yaitu : a. Tamu

1. Tamu yang datang tanpa menginap, yaitu pengunjung resor yang melakukan aktifitas dengan menggunakan fasilitas-fasilitas spa sebagai relaksasi tubuh yang ada di dalam resor tanpa menginap.

2. Tamu yang menginap, yaitu pengunjung resor yang melakukan aktifitas dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam resor dengan

Dalam dokumen RESOR DAN SPA di BATU – MALANG. (Halaman 21-91)

Dokumen terkait