• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan Konsep

Dalam dokumen RESOR DAN SPA di BATU – MALANG. (Halaman 84-98)

BAB VI APLIKASI KONSEP RANCANGAN

Bagan 5.1. Bagan Konsep

5.1. Konsep Bangunan

5.1.1. Konsep Bentuk dan Tampilan Bangunan a. Konsep Bentuk

Dengan adanya tema Relaksasi dengan Alam dan konsep Arsitektur Tropis yang telah dipilih. Maka pada konsep bentuk bangunan Resor dan Spa ini memiliki tampilan bangunan yang memiliki ciri bangunan tropis yang memiliki kesan natural sehingga dapat menyatu dengan kondisi lingkungan yang ada disekitar site. Dengan dikomposisi bangunan yang memiliki ciri bangunan tradisional, yaitu : Arsitektur Tropis Alam Iklim : Tropis Suhu Kelembaban Lingkungan Sekitar Relaxation With Nature Fungi Ruang Meditasi Istirahat Rekreasi

Gambar 5.1. Bentuk bangunan Sumber : berkas Tugas Akhir

Pada bangunan menggunakan konsep Arsitektur tropis dengan memiliki komposisi. Terdapatnya shading, bukaan/jedela, dan coakan sehingga suhu udara yang ada didalam bangunan tidak lembab dan sinar matahari dapat masuk dengan cukup.

Bentuk bangunan resor ini menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar, sehingga bangunan tersebut memiliki ciri. Sehingga timbulah tema Relaxation With Nature. Bangunan resor berupa tatanan masa yang dibagi dalam beberapa area, yaitu area privat, publik, semipublik, dan servis dengan didukung oleh perencanaan sirkulasi yang tepat, lokasi site yang berkontur, sehingga harus diperhatikan untuk meletakkan bangunan dan sirkulasi aliran airnya.

b. Konsep Tampilan

Pada dasarnya aplikasi terhadap rancangan ide bentuk disini menggunakan konsep berdasarkan fakta yang ada. Dengan mengetahui bahwa pengguna adalah wisatawan, yaitu :

 Pola kehidupan yang disibukkan dengan pekerjaan sehari-harinya memerlukan kondisi tubuh yang fresh dan fit.

Sedangkan tujuan dari perancangan ini sendiri adalah :

 Sebagai hunian sementara dengan fasiilitas-fasilitas yang dapat menujang didalam sebuah Resor.

 Sebuah tempat agar seseorang dapat menemukan sesuatu yang berbeda, selain itu seseorang dapat meralisasikan untuk membuat tubuh lebih fresh kembali.

Kepala

Badan

Maka pendekatan konsep Arsitektur Tropis yang digunakan dalam perancangan berdasarkan dua unsur penting diatas. Tampilan bangunan tidak meninggalkan dari fungsi dan pengguna bangunan ini yaitu resor dimana tempat ini merupakan salah satu media untuk mendapatkan fasilitas peristirahatan dan penginapan serta tempat untuk terapi relaksasi. Tampilan yang digunakan pada Resor dan Spa adalah tampilan dengan bentuk dan kesan natural yang kental dengan nuansa alam.

Dengan tidak meninggalkan fungsi sebagai hunian yang memiliki ciri tertentu diharapkan bangunan yang tercipta adalah bangunan dengan fasilitas yang nyaman pada bagian dalam, dan fasad yang dapat mewakili isi yang ada didalamnya. Sehingga dapat terciptanya kealamian dengan lingkungan sekitar.

Penyelesaian tampilan tersebut yaitu dengan menggunakan bahan material penggunaan bahan dari alam pada finishing dinding dan lantai. Penggunaan tampilan bangunan pada penyelesaian bawah mengunakan batu alam, pada bagian dinding difinishing dengan cat tembok dan sedikit aksen dari batu alam, sedangkan pada bagian atap mengunakan atap genteng.

Gambar 5.2. Tampilan bangunan Sumber : berkas Tugas Akhir

5.1.2. Konsep Sirkulasi

Obyek perancangan adalah tatanan massa, yang memiliki lebih dari satu massa. Yang menjadi wadah bagi ruang dan fasilitas yang ada pada bagian dalam site, seperti yang telah dijelaskan bahwa fasilitas berada setelah lobby, maka konsep sirkulasi yang digunakan adalah cluster. Konsep ini mengacu pada konsep

Atap yang

menggunakan genteng dari tanah liat

Dinding terbuat dari batu bata yang difinishing cat tembok

Bagian kaki terbuat dari batu bata yang difinishing batu alam

tatanan yang disesuaikan, sehingga pengguna resor dan spa melewati fasilitas yang disediakan dalam site.

Perencanaan sirkulasi dibuat untuk memudahkan seseorang untuk mencapai bangunan atau ruang yang dituju, sirkulasi dibedakan menjadi 2 (dua) macam :

Sirkulasi ruang dalam

Pada sirkulasi ruang dalam pada obyek rancangan ini menggunakan pola sirkulasi cluster yang disesuaikan dengan pengelompokkan ruang sesuai sifat ruangnya, sehingga membuat nyaman untuk pengguna.

Sirkulasi ruang luar

Pada sirkulasi ruang luar menggunakan sirkulasi cluster, dimana hanya ada satu pintu masuk dan keluar. Dan penataan ruang luar juga diklasifikasikan menurut tipe-tipe hunian, sifat dan fungsi bangunan. Penggunaan sistem cluster dimaksudkan agar mempermudah terhadap pengunjung untuk menuju masing-masing fasilitas yang disediakan.

Gambar 5.3. Sirkulasi ruang luar menggunakan cluster Sumber : berkas Tugas Akhir

5.1.3. Konsep Ruang Dalam (Interior)

Konsep ruang dalam menjadi bagian penting yang mendukung pengaplikasian tema rancangan “Relaxation With Nature”. Pada konsepnya dengan Arsitektur Tropis yaitu dengan membuat coakan dan bukaan pada dinding sehingga cahaya dan udara dapat masuk kedalam ruangan. Selain itu penggunaan sun shading juga diperlukan agar cahaya matahari tidak secara langsung dapat menembus keruangan tanpa adanya pengahalang. Pengaplikasian tema dalam

dapat membuat seseorang tersebut lebih nyaman. Terdapat beberapa zoning yang ada didalam hunian :

Pola ruang dalam direncanakan berdasarkan hal-hal berikut ini : Fungsi ruang yang berbeda, dibedakan antara Fasilitas utama, fasilitas penunjang/pelayanan dan fasilitas servis.

Hubungan antar bangunan lebih tertutup karena lebih bersifat privasi bagi pengunjung sesuai dengan karakter penggunaan dan bangunan.

5.1.4. Konsep Ruang Luar (Eksterior)

Penataan ruang luar tetap disesuaikan dengan konsep natural, dimana penataan seluruh site dan bangunan berdasarkan dari kontur yang ada pada site dan penyesuaian oleh fungsi dan sifat kelompok bangunan (baik hunian, spa maupun pengelola atau servis).

PADANG RUMPUT PADANG RUMPUT N. O. L. K. K. K. K. J. I . G. F. E. D. C. B. A. N. N. J. + 912 M. I . Q. F. F. IN OUT

Gambar 5.4. Pola Tatanan Massa Bangunan Sumber : berkas Tugas Akhir

Pada tiap-tiap tatanan memiliki ruang luar sebagai pengikat tipe hunian, tipe fasilitas dengan bangunan-bangunan, sehingga seluruh tatanan masa tersebut menjadi satu. Penataan vegetasi agar tidak terlalu dekat dengan bangunan, sehingga bangunan tidak menjadi lembab. Selain itu, vegetasi juga bermanfaat sebgai penghadang angin agar angin tersebut tidak langsung menabrak pada bangunan.

5.1.5. Konsep Struktur

Sistem struktur yang direncanakan menggunakan pondasi batu kali dan penggunaan atap genteng dengan rangka kuda-kuda. Konstruksi yang digunakan pada kolom adalah beton bertulang. Sedangkan pada atap sebagian menggunakan kayu. Penggunaan dominasi terhadap penggunaan kayu dikarenakan fungsi dari bangunan yaitu resor yang membutuhkan suatu bangunan yang dapat menyatu dengan lingkungan dan alam disekitarnya.

DINDING BATA SLOOP 15/30 PONDASI BATU KALI TANAH URUG

Gambar 5.5. Struktur pada bangunan Sumber : berkas Tugas Akhir

5.2. Konsep Ide Bentuk

Dengan judul “Resor dan Spa di Batu, Malang”, maka konsep desain tidak akan jauh dari pemikiran terhadap resor itu sendiri. Pada resor, pengaplikasian ide berasal dari karakter/sifat alam yaitu:

Terkesan natural Menyatu dengan alam

Memiliki bentukkan penggabungan dari geometri-geometri.

Sehingga untuk dapat menimbulkan kesan-kesan natural tersebut, dipakailah bentuk dasar geometris, yaitu kotak/persegi dengan titik-titik view yang diletakkan di sudut-sudut ruangan agar mudah untuk menangkap view dari luar kedalam bangunan.

5.3. Konsep Mekanikal Elektrikal Sistem Pencahayaan/ Lighting

Sistem pencahayaan terdiri dari alami dan buatan, sebagian besar pada resor dan spa ini menggunakan pencahayaan alami dengan memanfaatkan bukaan- bukaan yang lebar dan terbuat dari bahan kaca. Sedangkan pencahayaan buatan lebih kepada penerangan di malam hari dengan menggunakan lampu listrik.

Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan menggunakan penghawaan alami. Dimana penghawaan alami lebih kepada ruang-ruang luar, ruang keluarga, maupun ruang makan. Sistem Pencegahan Bahaya Kebakaran

Dalam sebuah resor haruslah direncanakan keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan digunakannya sistem pencegah bahaya kebakaran yang dapat membuat penghuni lebih aman. Adapun cara pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran antara lain :

a. Perencanaan terhadap pemilihan bahan material yang tidak mudah terbakar.

b. Menyediakan peralatan pemadam kebakaran ditempat-tempat umum atau strategis, seperti :

1. Fire Extinguiser khususnya pada ruang dapur, mekanikal/elektrikal atau ruang-ruang yang terdapat aliran listrik.

2. Fire Hydrant yang ditempatkan pada ruang luar dengan sumber air yang berasal dari pipa induk PDAM serta tanki-tanki air.

BAB VI

APLIKASI KONSEP RANCANGAN

6.1. Aplikasi Bentukan 6.1.1. Bentukan Site

Bentukan site ini lebih kepada bentukan konsep yaitu kotak yang kemudian melebar pada beberapa sumbu. Pada bentukan site sendiri yaitu mengantong kearah bawah.

6.1.2. Bentukan Massa

Bentukkan massa bangunan resor ini mengikuti bentukan site yang lebih mengarah pada bentuk kotak. Selain itu, manfaat dari penggunaan bentuk dasar itu sendiri lebih ke pemanfaatan ruang-ruang yang ada di dalam site, sehingga lahan dapat difungsikan dan ditata secara maksimal. Bentukkan massanya pun menghadap arah Utara dan Selatan, sesuai dengan arah kontur yang terus melandai kearah Selatan dengan ketinggian 0,5 meter pada setiap konturnya.

Gambar 6.1. Bentukkan massa Hunian Eksekutif Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.2. Bentukkan massa Hunian Deluxe Gambar 6.3. Lobby Sumber : Tugas Akhir Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.4. Bentukkan massa Hunian Standart Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.5. Bentukkan massa Spa Gambar 6.6. Restoran

Sumber : Tugas Akhir Sumber : Tugas Akhir

6.2. Aplikasi Tampilan

Tampilan bangunan disesuaikan dengan tema bangunan yang didukung oleh gaya arsitektur tradisional dan modern sehingga terkesan nyaman dan enak untuk ditinggali. Tampilan Arsitektur Tropis yang memiliki kesan “Natural” diaplikasikan melalui bentuk bangunan yang dapat diterima oleh alam, seperti penggunaan atap genteng, pemilihan bahan material yang alami serta dapat memasukkan unsur alam kedalam bangunan.

Selain itu, tampilan dan bentuk massa bangunan resor ini mengikuti bangunan yang ada diderah tropis. Sehingga dimaksimalkan pada bangunan tampilan terkesan alami dan menyatu dengan alam sekitar resor. Sehingga suasana alami dan natural akan tercipta dan dapat memberikan kenyamanan untuk penikmatan terhadap alam bagi pengunjung.

Terdapat juga warna-warna yang mendominasi tampilan bangunan adalah warna-warna natural, seperti krem, cokelat, dan warna-warna alami berasal dari material itu sendiri dengan aksen jawa pada bagian atap bangunan.

Gambar 6.7. Tampilan Lobby Gambar 6.8. Hunian Deluxe Sumber : Tugas Akhir Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.9. Tampilan Restoran Gambar 6.10Hunian Standart Sumber : Tugas Akhir Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.11. Tampilan Spa Gambar 6.12. Hunian Eksekutif Sumber : Tugas Akhir Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.13. Tampak Depan Site Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.14. Tampak Samping Site Sumber : Tugas Akhir

6.3. Tampilan Interior Bangunan

Interior bangunan lebih banyak menggunakan material alami sama dengan tampilan luarnya. Sehingga bangunan terlihat lebih menyatu dengan alam, selain itu dengan menggunakan material alami diharapkan mampu menarik wisatawan untuk memilih Resor dan Spa di Batu, Malang ini sebagai salah satu alternatif berwisata.

Gambar 6.15. Interior lobby Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.16. Interior Hunian Eksekutif Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.17. Interior Hunian Deluxe Gambar 6.18. Spa Sumber : Tugas Akhir Sumber : Tugas Akhir

Gambar 6.13. Interior Rrestoran Sumber : Tugas Akhir

6.4. Aplikasi Sirkulasi

Sirkulasi didalam site ditata menggunakan pola cluster yang ditunjukan agar pengguna lebih mudah untuk bersirkulasi di dalamnya.

Area sirkulasi kendaraan bermotor menggunakan satu pintu masuk dan pintu keluar dimana mengingat resor yang membutuhkan tingkat keamanan yang cukup tinggi. Sedangkan untuk pejalan kaki dapat menggunkan pedestrian yang telah disediakan sehingga tetap nyaman saat akan menuju tiap-tiap bangunan yang

ada didalam site. Sebagai penunjuk sirkulasi di dalam site yaitu dengan menggunakan pohon yang dijajar sepanjang tepian jalan sebagai pengarah jalan.

Gambar 6.7. Layout Plan dan Site Plan Sumber : Tugas Akhir

6.5. Aplikasi Ruang Luar

Penyelesaian ruang luar dalam Resor dan Spa di Batu, Malang ini pada setiap hunian- hunian terdapat ruang luar sebagai pengikat, selain itu ruang luar

pengikat tersebut juga diletakkan pada tiap-tiap fasilitas yang ada di Resor dan Spa ini. Terdapat beberapa penataan lainnya, antara lain :

a. Memberikan pola vegetasi seperti pohon-pohon palem dan beberapa pohon apel yang masih dipertahankan untuk memperkuat kesan sirkulasi dan sebagai penanda arah sirkulasi.

b. Permainan elevasi lantai diterapkan pada bangunan di dalam site, mengingat bentuk lahan berkontur yang didukung oleh penggunaan ramp. Sehingga orang yang berjalan di resor ini tidak akan merasa cepat lelah.

6.6. Aplikasi Sistem Drainase Tapak Sanitasi Air Bersih

Sumber air bersih pada perancangan ini didistribusikan dengan menggunakan pompa hisap yang kemudian disimpan dalam tandon bawah. Kemudian disalurkan tiap-tiap hunian resor melalui pipa.

Sanitasi Air Kotor

Pembuangan air kotor dilakukan dengan penggunaaan septictank portatble sehingga dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Selain itu, pada area site air limbah (hujan dsb) dapat dialirkan kesaluran riul kota.

PENUTUP

Dengan berakhirnya penyusunan laporan tugas akhir Resor dan Spa di Batu-Malang ini diharapkan segala tujuan dan sasaran dari penyusunan laporan ini dapat tercapai dan terlaksana dengan baik dan lancar.

Karena keterbatasan waktu dan data-data yang penyusun terima di dalam proses penyusunan laporan tugas akhir, maka mohon segala kritik dan saran dari bapak dan ibu dosen jurusan Teknik Arsitektur dan pembaca akan sangat diharapkan demi tercapainya suatu hasil yang baik didalam pengerjaan laporan Tugas Akhir ini.

Demikian laporan Tugas Akhir ini telah tersusun, diharapkan nantinya dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat serta dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Apabila terdapat kata-kata maupun penggunaan bahasa yang kurang tepat, selaku penyusun mohon maaf yang sebesarnya sekian saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

IDEA, edisi khusus vol. 1-April 2007 IDEA, edisi khusus vol. 5-Desember 2008

Indonesia Desain vol. 5. No 29. 2008. “Exotic Resort”

Marlina, Endi, 2008, “Panduan Perancangan Bangunan Komersial”, Jakarta. Neufert, Ernst, and Peter Neufert, “Neufert Architec Data” . UK: Blackwell

Science, 2000.

Purwodarminto, 1982, “Kamus Bahasa IndonesiaWJS”

Tardiyana, Achnad D and Antar, Yori, 2002, “Indonesia Institute of Architects

Award”, Jakarta

TRI HARSO KARYONO, EDISI 1 APRIL 2000, “Arsitektur atropis” www.appetitejourney.com, macam-macam spa dan arti kata

www.geocities.com, artikata resort

www.hotelsoftherichandfamous.com, arti kata resort

www.mayaubud.com, study kasus www.wikipedia.com, arti kata resort

Dalam dokumen RESOR DAN SPA di BATU – MALANG. (Halaman 84-98)

Dokumen terkait