• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPA SEBAGAI DAYA DUKUNG WISATA KESEHATAN DI SOLO (TAMAN SARI ROYAL HERITAGE SPA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SPA SEBAGAI DAYA DUKUNG WISATA KESEHATAN DI SOLO (TAMAN SARI ROYAL HERITAGE SPA)"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user i

SPA SEBAGAI DAYA DUKUNG WISATA KESEHATAN

DI SOLO (TAMAN SARI ROYAL HERITAGE SPA)

Oleh:

LAILATUL FITRIA D.A C9408024

DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user iv MOTTO

(5)

commit to user v PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :

1. Ayah, Ibu, dan Kakak yang selalu mendukung dan mendoakan.

(6)

commit to user vi KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmad-Nya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk menyelesaikan studi bagi mahasiswa Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak, tugas akhir ini tidak akan mungkin dapat tersusun seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada :

1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph. D , selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Isnaini WW, M.Pd, selaku Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata yang telah memberikan petunjuk dan saran – saran serta pengarahan sehingga terselesaikannya tugas Akhir ini.

(7)

commit to user vii

4. Bapak Bambang Ary Wibowo, S.H., selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan petunjuk dan bimbingan serta pengarahan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd., Selaku Dosen penguji yang telah memberikan bimbingan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

6. Ibu Umi Yuliati, S.S, M.Hum., Selaku sekretaris penguji yang telah memberikan bimbingan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

7. Ibu Yulia Rochmandari, S.E selaku Manajer Ayudi Fitnes Center and Spa yang telah memberikan kebijakan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Bapak Gembong Hadi W, S.Psi, Msi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Kasi Rekreasi dan Hiburan Umum.

9. Ibu Syarifah Husna Barokah selaku Tata Usaha Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata, terimakasih atas segala bantuan dan saran – sarannya sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

10.Ayah, Ibu, dan Kakak yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga saya dapat menyelesaiakan Tugas Akhir ini.

(8)

commit to user viii

12.Seluruh mahasiswa – mahasiswi Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata angkatan 2008 yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas akhir ini.

13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan tugas Akhir ini masih belum sempurna, oleh karena itu semua kekurangan, kritik, dan saran dari pembaca akan diterima dengan senang hati demi penyempurnaan tulisan ini.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Surakarta………2011

(9)

commit to user ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ………... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ……….…..… iii

MOTTO ………... iv

PERSEMBAHAN ………...v

KATA PENGANTAR ………..……….. vi

DAFTAR ISI ……….…. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………... xi

DAFTAR TABEL ………..xii

ABSTRAK ………xiii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Perumusan Masalah ………... 3

C. Tujuan Penelitian ………... 3

D. Manfaat penelitian ………...……….... 4

E. Kajian Pustaka ………...………... 4

F. Metode Penelitian ……….. . 6

(10)

commit to user x

BAB II POTENSI WISATA KESEHATAN SPA...9

A. Sejarah Spa. . . ………..9

B. Sejarah Spa di Kota Solo...………...14

C. Potensi Wisata Kesehatan Spa...14

D. Potensi Wisata Kesehatan Spa di Solo...16

E. Perkembangan Spa...18

F. Kebijakan Pemerintah...36

BAB III PEMBAHASAN ………...42

A. Taman Sari Royal Heritage Spa………...…...42

B. Pengembangan Taman Sari Royal Heritage ……… 51

C. Analisa SWOT……….……… 55

BAB IV PENUTUP ……… 58

A. Kesimpulan ………...…58

B. Saran ………...………. 59

DAFTAR PUSTAKA ……… . 61

(11)

commit to user xi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Informan . . . . . . 62

Lampiran 2 : a. Contoh Surat Permohonan Ijin . . . 63

b.Surat Pernyataan . . . . . . . 64

c.Persyaratan Surat Ijin Penyelenggaraan Perawatan Kecantikan. . . .65

Lampiran 3 : a. Brosur Taman Sari Solo. . . . . . . 66

b. Brosur Sejarah Taman Sari Royal Heritage Spa. . . . . . . .66

c. Brosur Treatmen Perawatan Spa. . . . . . . 67

d. Brosur Franchise. . . . . . . 68

e. Foto Pintu masuk Taman Sari Royal Heritage . . . . . . . 69

f. Foto Ornamen Jawa dengan ukir-ukiran. . . . . . . .69

g. Foto Ruangan perawatan Spa. . . . . . . .70

h. Foto Bahan-bahan yang digunakan untuk perawatan. . . .70

i. Foto Ornamen patung Jawa. . . . . . . 71

j. Foto bersama saat Soft Opening Taman Sari Royal Heritage Solo . . . 71

k. Foto Display bahan-bahan. . . . . . . 72

(12)

commit to user xii DAFTAR TABEL

(13)

commit to user xiii ABSTRAK

Lailatul Fitria Dwi Astuti, C9408024, 2011. Spa Sebagai Daya Dukung Wisata Kesehatan di Solo (Taman Sari Royal Heritage Spa). Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret 2011.

Tujuan dari penulisan judul tersebut adalah untuk mengetahui potensi wisata kesehatan Spa di Solo mengingat perkembangan industri usaha spa dari tahun ke tahun banyak diminati masyarakat atas khasiat bahan-bahan alami dari perawatan yang biasa dilakukan oleh kerabat Keraton Surakarta.

Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data diantaranya Observasi, Wawancara, Studi Pustaka, dan Analisa Data. Setelah mengumpulkan data, dan selanjutnya menganalisis data dengan metode deskriptis, yaitu menggambarkan objek yang diamati secara jelas dan terperinci.

Sejarah wisata kesehatan Spa berkembang seiring perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut mendorong pertumbuhan usaha pelayanan Spa. Salah satu yang sudah tidak asing adalah Taman Sari Royal Heritage Spa. Di Solo, meskipun wisata kesehatan belum dikembangkan oleh Pemkot namun minat masyarakat akan kebutuhan Spa cukup terlihat. Dibuktikan telah tersedianya pelayanan jasa Spa di hotel-hotel dan berdirinya Taman Sari Royal Heritage Spa di Solo.

(14)

SPA SEBAGAI DAYA DUKUNG WISATA KESEHATAN DI SOLO (TAMAN SARI ROYAL HERITAGE SPA)

Lailatul Fitria Dwi Astuti1 Bambang Ary Wibowo, SH2

ABSTRAK

2011. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret 2011.

Tujuan dari penulisan judul tersebut adalah untuk mengetahui potensi wisata kesehatan Spa di Solo mengingat perkembangan industri usaha spa dari tahun ke tahun banyak diminati masyarakat atas khasiat bahan-bahan alami dari perawatan yang biasa dilakukan oleh kerabat Keraton Surakarta.

Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data diantaranya Observasi, Wawancara, Studi Pustaka, dan Analisa Data. Setelah mengumpulkan data, dan selanjutnya menganalisis data dengan metode deskriptis, yaitu menggambarkan objek yang diamati secara jelas dan terperinci.

Sejarah wisata kesehatan Spa berkembang seiring perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut mendorong pertumbuhan usaha pelayanan Spa. Salah satu yang sudah tidak asing adalah Taman Sari Royal Heritage Spa. Di Solo, meskipun wisata kesehatan belum dikembangkan oleh Pemkot namun minat masyarakat akan kebutuhan Spa cukup terlihat. Dibuktikan telah tersedianya pelayanan jasa Spa di hotel-hotel dan berdirinya Taman Sari Royal Heritage Spa di Solo.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah daya dukung wisata kesehatan memiliki potensi untuk dikembangkan, mampu menyerap tenaga kerja selain dari sisi keuntungan investasi. Sehingga pengembangan wisata kesehatan di Solo memiliki potensi dan peluang untuk dikembangkan.

1

Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata dengan NIM C9408024

(15)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perawatan Spa telah dikenal sejak lama di Indonesia. Dengan adanya adat istiadat atau tradisi yang sudah dilakukan sejak dahulu baik dilakukan dalam masyarakat maupun di lingkungan keraton. Dengan diketemukannya peninggalan-peninggalan bersejarah seperti candi-candi, kerajaan-kerajaan dan lain-lain, pada relief Borobudur terdapat gambaran perawatan yang menceritakan kebiasaan para raja dan ratu melakukan ritual perawatan yang merupakan bukti sejarah yang nyata dari adat istiadat, tradisi budaya Indonesia. Seperti juga candi Prambanan, pemandian Jalatunda, kolam segaran, pemandian Taman Sari, pemandian Umbul Pengging dan beberapa peninggalan lainnya. Ritual memandikan bayi, dadah bayi, ritual perawatan pra nikah misalnya di Jawa: pingitan, rasulan (kirim doa), resepsi, ngunduh mantu, pijat asmaragama (hubungan suami istri agar harmonis), bengkung jawa (setelah melahirkan), selapanan, tedhak sinten,dll. Dari situlah

muncul berbagai jenis menu perawatan spa dengan tujuan untuk keseimbangan jiwa, raga, sukma, sehingga terbentuk pribadi yang selaras, seimbang dan serasi sebagai manusia yang seutuhnya, sehat fisik, jiwa dan sosial.

Dengan banyaknya suku bangsa dan tradisi budaya yang beraneka ragam, ada Jawa, Bali, Sunda, Batak, Dayak, Papua dan lain-lain sehingga mempengaruhi variasi perawatan dan keanekaragaman teknik memberikan inspirasi pada praktisi spa untuk mengkreasikan jenis perawatan. Usaha spa di indonesia mempunyai

(16)

commit to user

posisi yang menjanjikan, bahkan usaha spa sudah diterima di mancanegara, sehingga memerlukan sumber daya manusia yang lebih berkualitas untuk mendukung perkembangan usaha spa di Indonesia. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya : 88-89)

Seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia, para kerabat keraton Surakarta sejak dari dulu secara turun temurun telah melakukan perawatan menggunakan resep ramuan tradisional. Semula ramuan kecantikan tradisional ini hanya untuk kalangan terbatas di dalam lingkungan keluarga keraton saja. Karena sifatnya yang alami, terbukti selama ratusan tahun mampu menjaga kecantikan para selir dan putri keraton, tentu saja membuat banyak kalangan perempuan di luar keraton yang ingin mendapatkan dan menikmati kemewahan ramuan tradisi keraton tersebut.

(17)

commit to user

Dengan berdasar latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka penulis mengambil judul: Spa Sebagai Daya Dukung Wisata Kesehatan di Solo (Taman Sari Royal Heritage Spa)”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana potensi wisata kesehatan Spa di Indonesia?

2. Bagaimana sejarah berkembangnya industri wisata Spa di Indonesia?

3. Bagaimana peran industri wisata Spa dikelola oleh Taman Sari Royal Heritage sebagai daya dukung?

4. Bagaimana kebijakan pemerintah Kota Solo dalam pengembangan wisata kesehatan Spa?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui potensi wisata kesehatan di Kota Solo.

2. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah Kota Solo dalam pengembangan wisata kesehatan.

(18)

commit to user D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan mampu mendukung pengerjaan penulisan Tugas Akhir guna melengkapi syarat kelulusan. Selain itu mampu menambah pengetahuan tentang wisata minat khusus kesehatan dalam dunia pariwisata bagi penulis dan bagi setiap kalangan.

2. Memperoleh pengalaman intelektual baru karena dapat meningkatkan ketrampilan dalam menyajikan fakta secara jelas da sistematis.

3. Membangkitkan minat baca yang serius.

E.Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Menurut Gamal Suwantoro dalam buku Dasar-Dasar Pariwisata halaman 3, pada hakekatnya pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman atau untuk belajar. (Gamal Suwantoro, 1997:3)

2. Pengetian Wisata

(19)

commit to user

Menurut Prof.Hunziker dan Kraft,wisata adalah keseluruhan hubungan dengan gejala-gejala yang timbul dari perjalanan/tinggalnya orang asing,dimana perjalanan tidak bersifat menetap atau dimaksudkan untuk mencari nafkah.(M.Kesrul,S.E,M.B.A, 2003 : )

3. Wisatawan

Sekelompok orang atau seorang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut tourist atau wisatawan, tinggalnya sekurang- kurangnya 24 jam di daerah yang di kunjungi.

Pada dasarnya kata wisatawan dapat diartikan orang yang bepergian untuk bersenang – senang atau pleasure. Bertempat di suatu negara atau berkunjung ke suatu tempat atau negara yang sama ataupun berbeda tanpa memandang kewarganegaraanya degan tujuan memanfaatkan waktu untuk berekreasi, liburan, bersenang-senang, kesehatan dan lain – lain.

Jadi orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamanya tanpa menetap ditempat atau di daerah yang didatangi (R.G. Soekadijo, 1996:3)

4. Wisata Kesehatan

(20)

commit to user

untuk sembuh dari suatu penyakit atau untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani. Pengertian objek wisata sendiri adalah tempat peristirahatan, sumber air panas, sumber air mineral dan fasilitas-fasilitas lain yang memungkinkan seorang wisatawan dapat beristirahat sambil berwisata.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan faktor penting didalam suatu penelitian. Disamping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga untuk mempermudah pengembangan data guna kelancaran penyusunan tugas akhir. Laporan ini ditulis dengan metode deskriptis, yaitu menggambarkan objek yang diamati secara jelas dan terperinci. Sehingga keseluruhan isi dari laporan ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan cara mengamati, mempelajari dan mengumpulkan data-data di lapangan, sehingga diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang kemudian dijabarkan menjadi sekumpulan informasi yang tersaji dalam sebuan bentuk laporan. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data diperinci sebagi berikut :

1. Lokasi Penelitian

Penelitian secara langsung di Taman Sari Royal Heritage Spa Solo Jl.Laksda Adi Sucipto No.17 Manahan, Solo.

2. Teknik Pengumpulan Data

(21)

commit to user

a. Observasi

Dalam penelitian ini dilakukan observasi dengan mencoba perawatan Spa, melihat secara langsung lokasi Taman Sari Spa Solo, mengamati dan mengambil dokumentasi berupa foto ruangan perawatan Spa, foto pintu masuk yang bernuansa ukiran Bali.

b. Wawancara

Metode wawancara dilakukan guna mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari informan seperti Bapak Gembong dari Dinas Pariwisata, Tian selaku terapis Taman Sari Royal Heritage Spa Solo, Rita selaku receptionist Taman Sari Royal Heritage Spa Yogjakarta, Ayu selaku receptionis Taman Sari Spa Solo maupun pihak-pihak terkait dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung.

c. Studi Pustaka

(22)

commit to user

3. Teknik Analisa Data

Dengan kata lain setelah data hasil observasi, wawancara serta studi pustaka terkumpul, kemudian penulis mendiskripsikan, menggambarkan atau melukiskan keadaan dengan menguraikan apa yang ada dari permasalahan dalam penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari 4 Bab yang mana dalam setiap bab terdiri dari beberapa sub bab beserta penjelasannya. Adapun bab-bab tersebut adalah:

Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan, dan Manfaat yang dapat diperoleh dari kajiann pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan.

Bab kedua berisi tentang sejarah wisata kesehatan Spa dan potensinya, serta kebijakan Pemkot Solo.

Bab ketiga berisi tentang sejarah Taman Sari Royal Heritage Spa dan pengembangannya.

(23)

commit to user BAB II

POTENSI WISATA KESEHATAN SPA

A. Sejarah Spa di Indonesia

SPA merupakan suatu singkatan kata yang berasal dari kata Solus Per Aqua (Solus = Pengobatan atau Perawatan, Per = Dengan dan Aqua = Air). Spa juga merupakan nama sebuah kota kecil di Belgia yang memiliki sumber mata air mineral yang berkhasiat untuk perawatan dan kesehatan tubuh dengan cara mandi berendam.

Berdasarkan arti tersebut maka dapat dikatakan bahwa SPA adalah suatu sistem pengobatan atau perawatan dengan air atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Hydrotherapy. Secara lebih rinci SPA didefinisikan sebagai suatu cara penatalaksanaan kesehatan dengan mempergunakan air dalam berbagai bentuk untuk mengobati suatu penyakit atau untuk mempertahankan kesehatan individu.

Dihampir setiap peradaban dan belahan bumi pasti ada kebiasaan mandi berendam dan perawatan menggunakan air. Kegiatan perawatan kebugaran tubuh dengan cara mandi berendam ini sudah dimulai sejak ribuan tahun lalu.Yang sangat terkenal misalnya, dari peradaban jaman Mesir Kuno – dengan adanya kebiasaan Raja dan Ratu mandi berendam di air bunga, rempah hingga mandi susu ala Ratu Cleopatra. (modul: Beauty Globe International Beauty Academy. Spa & Aromatherapy. Surabaya, 6 &7 April 2009 : 1).

(24)

commit to user

Di Eropa, Spa biasanya dihubungkan dengan perawatan menggunakan air mineral dari sumber mata air alami. Di Eropa banyak yang memiliki pusat kebugaran dan perawatan menggunakan air mineral dan dikenal dengan Spa. Sebut saja misalnya di Turki – terkenal dengan nama Turkish Bath. Di Jerman dikenal dengan nama “Kurhaus”. (modul: Beauty Globe International Beauty

Academy.Spa & Aromatherapy.Surabaya, 6 &7 April 2009 : 1).

Di Asia, berbagai bangsa dan budaya memiliki ritual dan tata cara mandi, mulai dari Cina, Jepang, hingga Indonesia. Di Jawa, kaum bangsawan dan Raja-Ratu memiliki tradisi mandi berendam bunga dan rempah. Mereka percaya pada ungkapan Jawa Kuno “Rupa Sampat Wahya Bhiantara” yakni: keseimbangan

antara yang nampak oleh mata dan yang terletak di dalam jiwa serta pikiran. (modul: Beauty Globe International Beauty Academy.Spa & Aromatherapy. Surabaya, 6 &7 April 2009 : 1).

Perawatan tradisional di Indonesia bersifat holistik artinya perawatan menyeluruh yang memperhatikan keseimbangan jiwa raga dan sukma. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan usaha perawatan tubuh yang tidak hanya terbatas pada fisik saja, namun jiwa , spiritual, dan sosial.

Bukti sejarah cikal bakal Spa secara fisik dapat dilihat sebagai berikut:

(25)

commit to user

menunjukkan tubuh ratu Maya, tangan dan kaki sedang dipijat oleh para dayang-dayangnya.

2. Candi Prambanan merupakan candi yang didirikan pada tahun 781-872. Ada sketsa yang menunjukkan upacara pemandian untuk penyucian, juga pemijatan serta pemberian obat dari tumbuhan.

3. Raja Erlangga, yang pada abad ke-IX membangun tempat pemandian di Jalatunda sebagai tempat berendam diri yang disebut “tapa ngambang”,

guna membersihkan diri, meningkatkan keseimbangan jiwa dan raga. 4. Tempat pemandian di situs Keraton Majapahit, terdapat candi tikus dan

Kolam Segaran yang dibangun pada abad ke-XIV yang digunakan untuk membersihkan diri dan mencapai keseimbangan jiwa dan raga. Tempat mandi laki-laki dan perempuan dipisahkan dalam dua bilik kecil.Diluar bilik terdapat lapangan yang cukup luas untuk latihan keprajuritan.

5. Di Kota Jogyakarta terdapat tempat pemandian Taman Sari, yang dibangun tahun 1789 oleh seorang arsitek Portugis atas permintaan Sri Sultan Hamangku Buwono I dari Jogyakarta. Tempat pemandian tersebut diperuntukkan bagi Raja dan kerabatnya, dan berfungsi sebagai tempat mensucikan diri, menyehatkan jiwa dan raga, serta tempat berekreasi. Disamping itu kompleks Taman Sari juga digunakan sebagai tempat beribadah; kantor pemerintahan dan benteng pertahanan.

(26)

commit to user

mata air yang tanpa henti mengisi beberapa area pemandian. Mata air tersebut mengandung belerang.

7. Pura Tirta Empul Tampaksiring Bali. Menurut cerita rakyat yang berkembang, pemandian ini sudah ada sejak jaman Kerajaan bedaulu-sekarang disebut Gianyar- beberapa abad yang lalu. Yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Mayadenawa. Raja ini terkenal akan kesaktian dan kekejamannya, dimana tak satu orangpun berani menatap langsung wajah Raja termasuk anggota keluarga kerajaan sendiri. Apabila dilanggar akan mendapat hukuman mati. Hingga pada suatu saat Mayadenawa meracuni semua mata air, sungai-sungai, tempat mandi dan sumur-sumur, akibatnya penduduk banyak yang mati jika minum dan jadi penyakit kulit jika pakai mandi. Untuk ini Wisnu juga mengajak rakyat kesuatu tempat yang terlindung dan tersembunyi dan di tempat itu di tancapkanlah kerisnya ke tanah dan begitu dicabut muncrat air yang sangat bening dan bisa menyembuhkan penyakit yang diderita rakyat akibat ulah Mayadenawa. Tempat itu dinamakan Tirta Empul yang artinya „air umbul‟. Di tempat dimana Wisnu menancapkan kerisnya oleh masyarakat

(27)

commit to user

Bukti – bukti sejarah tersebut diatas membuktikan bahwa masyarakat Indonesia telah lama mengenal perawatan tubuh dan melakukan perawatan tubuh secara turun temurun. Perawatan tubuh telah merupakan bagian tradisi dan kehidupan sosial budaya dan menjadi gaya hidup yang didasarkan pada kedekatan dengan alam semesta.(Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:1-6)

Pengobatan tradisional, perawatan tubuh dan perawatan kecantikan telah dipraktekkan oleh berbagai suku masyarakat di Indonesia sejak jaman dulu yang didasarkan atas konsep sehat dan sakit, penyebab penyakit, dan penyembuhan. Sebagai contoh perawatan tradisional untuk kecantikan, kesehatan dan relaksasi dari berbagai suku bangsa yang telah terkenal terutama dari Batak karo dan Minangkabau telah terkenal perawatan tradisional kecantikan dan pengobatan tradisional. Perawatan yang berasal dari Batak Karo adalah Ukup (body steam) berfungsi untuk menyegarkan, meningkatkan stamina tubuh dan meningkatkan nafsu makan, menyembuhkan varises, iritasi mata,dan sakit kepala. Selain itu Batak juga terkenal dengan body massage (kusuk) bermanfaat untuk peningkatan sirkulasi darah, mengeluarkan racun dan juga mengurangi ketegangan otot.

(28)

commit to user

B. Sejarah Spa di Kota Solo

Perawatan tubuh sudah dilakukan oleh putri keraton Surakarta sejak dulu kala. Pada mulanya perawatan hanya dilakukan oleh kerabat keraton saja. Namun karena khasiat bahan-bahan perawatan yang alami akhirnya menarik minat masyarakat untuk melakukan perawatan ala putri keraton. Diprakarsai oleh Mooryati Soedibyo, cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X yang terkenal dengan segala hal yang berkaitan dengan kecantikan, jamu tradisional dan lingkungan keraton, akhirnya mengembangkan pengetahuannya mengenai tumbuh-tumbuhan berkhasiat sebagai usaha. Ramuan jamu resep Keraton Surakarta yang semula diberikan kepada teman-temannya berubah menjadi bisnis. Termasuk pendirian Taman Sari Royal Heritage Spa dengan filosofi bangunan Istana Air Taman Sari di Kasultanan Yogjakarta di kombinasi dengan perawatan dan bahan-bahan ala Keraton Surakarta.

C. Potensi Wisata Kesehatan Spa di Indonesia

Gerakan kesehatan berdasarkan falsafah “kembali kepada alam” yang pada

(29)

commit to user

Pada tahun 2006 atau dalam kurun waktu tujuh tahun jumlah spa di Indonesia sudah mencapai sekitar 1300 buah (di dasarkan kepada hasil survai Majalah Intelligent Spa tahun 2006), dapat diperkirakan bahwa sebuah usaha Spa rata-rata memerlukan 10 tenaga kerja profesinal Spa, maka di tahun 2006 usaha Spa di Indonesia sudah memerlukan tenaga profesional Spa sejumlah 10x1300 atau 13.000 tenaga profesional Spa. Jumlah tersebut belum termasuk permintaan tenaga kerja Spa dari mancanegara. Dari gambaran di atas dapat diprediksi bahwa peluang usaha mendirikan Kursus Terapis Spa masih luas, terutama di kota-kota besar. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya : 85-86)

Di bawah ini adalah data jumlah gerai spa yang ada di Indonesia :

Tahun Indonesia

1999 400 spa

2002 500 spa

2006 1300 spa

Tabel 1.Laila.2011.Jumlah gerai Spa di Indonesia

Sumber : Asosiasi Spa Indonesia (ASPI)

International Spa Asociation (ISPA)

(30)

commit to user

(Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan

Perkembangannya:82)

Dari data diatas maka dapat menghitung jumlah pendapatan industri spa di Indonesia dengan asumsi sbb:

- Data tahun 2004 : 800 spa

- Spending power : Rp 100.000/visit

- Jumlah pengunjung spa : 500 visit/month

- Total revenue Indonesia Spa Industri : 800spa x Rp100.000 x 500visit/month x 12 = Rp480 milyar

Jika melihat rata-rata pertumbuhan 255 per tahun maka dalam kurun waktu 5 tahun, industri spa di Indonesia mencapai Rp 1 triliun. Perkiraan pendapatan ini belum termasuk penjualan barang dagang di spa seperti produk alat-alat spa, jasa therapis dan para profesional di bidang spa.

D. Potensi Wisata Kesehatan Spa di Solo

(31)

commit to user

perawatan tradisional seperti pijat, jamu pengobatan tradisional dengan menggunakan batu dan bahkan dari perhotelan,dll.

Di bawah ini adalah asumsi perbandingan pendapatan penghasilan industri jasa Spa di Taman Sari Royal Heritage Spa Yogjakarta dan di Taman Sari Royal Heritage Spa Solo.

Perbandingan Pendapatan

Yogjakarta Solo

Rp.15,84 M/tahun Rp.8,1 M /tahun

Tabel 2.Laila.2011.Perbandingan pendapatan industri jasa Spa di Taman Sari Royal Heritage Yogjakarta dan Taman Sari Royal Heritage Solo.

(wawancara : Rita – reception Taman Sari Spa Yogjakarta dan Ayu – reception Taman Sari Spa Solo)

Data di atas menunjukan pendapatan gerai Spa dan dapat dilihat profit yang sangat besar apabila Solo mengembangkan wisata kesehatan Spa.

(32)

commit to user

E. Perkembangan Spa

Pesatnya perkembangan industri di kota-kota besar di Indonesia berdampak terhadap lingkungan, menimbulkan polusi udara, polusi air dan polusi tanah serta kebisingan yang menimbulkan gangguan kesehatan dan ketegangan jiwa masyarakat. Popularitas perawatan Spa muncul kembali sejalan dengan gerakan “back to nature” di Barat pada tahun 1980-an, ketika pesatnya perkembangan pabrik-pabrik industri menimbulkan dampak polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan polusi suara yang menimbulakn gangguan kesehatan dan ketegangan jiwa warga masyarakat penduduk kota-kota besar, sehingga secara umum fenomena gangguan tersebut oleh pakar kesehatan disebut sebagai “the big

city disease.” (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan

Perkembangannya:8).

Masyarakat perkotaan pun, terutama di Amerika dan Canada mulai berangsur-angsur memandang alam dan hasil kandungannya sebagai “The Mother

of Medicine” atau “Ibu Pengobatan”. Dalam kesatuannya dengan hutan, tumbuh

-tumbuhan, gunung berapi, danau, sungai dan lautan, alam dipandang sebagai pusat pemulihan kesehatan jiwa raga. Gerakan “back to nature” mendorong industri spa berkembang pesat di Eropa, Amerika, Canada, Australia, Asia dan Indonesia. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya : 9)

(33)

commit to user

dipandang sebagai negara kedua yang memiliki Spa terbanyak setelah Amerika Serikat yang pada tahun 1999 itu memiliki 1200 Spa. Data ini diperoleh dari President Internasional Spa Assocition / ISPA dalam International Spa Summit di

Singapore tahun 1999. Pada tahun 2006 atau dalam kurun waktu tujuh tahun kemudian jumlah spa di Indonesia sudah mencapai sekitar 1300 buah, belum termasuk Salon Spa, yaitu salon kecantikan yang menyediakan fasilitas Hydrotherapy sebagai perawatan Spa, sedangkan pada tahun yang sama, di Amerika sudah terdapat 13.700 Spa. Data ini di dasarkan kepada hasil survai Majalah Intelligent Spa tahun 2006. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:85)

Terapis Spa Indonesia memiliki keunggulan karena mendasarkan diri kepada konsep Spa Asia, yang menggunakan berbagai unsur budaya, tradisi dan falsafah hidup Indonesia; sehingga etika, moral, sopan santun dan keramahannya dalam melakukan perawatan spa menjadi kekuatan utama terapis spa Indonesia. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:

84)

Beberapa konsep pendirian spa di Indonesia sebagai berikut :

1. Konsep Jawa

(34)

commit to user

dengan warna coklat agak tua, terdapat perabot dan peralatan serta aksesoris semua menggunakan pernak pernik jawa mulai dari cepuk untuk perawatan, hiasan kendi, vas bunga, bokor, ukiran, warna cattembok dan kayu biasanya cenderung coklat tua dan ini semua bernuansa jawa.

Konsep perawatan menggunakan falsafah jawa, mulai dari perawatan bayi (dadah bayi), perawatan pubertas (kebiasaan minum jamu), pendidikan ngadi saliro busono, perawatan sebelum menikah (dipingit sampai pecah pamore), perawatan setelah menikah (asmaragama), perawatan sebelum melahirkan dan setelah melahirkan sampai perawatan sebelum menoupouse dan setelah menopause semua ada di konsep ala Jawa.

Tradisi mandi /berendam sangat dipengaruhi beberapa upacara ritual jawa untuk keselamatan dan pembersihan diri, hal ini mengilhami inovasi perawatan spa masa kini dari proses ritual penerimaan tamu sampai dengan perawatan paripurna yang bersifat holistik.

Perawatan Spa yang menggunakan konsep jawa ini sangat terkenal baik di Indonesia maupun di mancanegara seperti lulur, ratus, masker, empon-empon, pasiraman, pijat, totok wajah dan masih banyak lagi.

(35)

commit to user

(Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan

Perkembangannya:11-12)

2. Konsep Bali

Bali merupakan tujuan wisata terbaik dunia, banyak gelar yang disandang pulau ini, misalnya pulau dewata, “best destination irland in the world, best destination spa in the world dan sebagainya. Bali sangat terkenal karena tradisi budaya yang sangat kuat yang dipengaruhi oleh kepercayaan Hindu. Konsep Spa Bali yang menonjol dilihat dari jenis menu perawatan dan design interior dan eksterior. Dari menu perawatan yang terkenal misalnya: Balinese Boreh, Balinese massage, murud dan sebagainya. Dari aspek bangunan dikenal pada pintu masuk ada aling-aling yang bertujuan menghalangi adanya roh jahat, atau sesuatu yang tidak baik masuk ke lingkungan Spa. Adanya gebyok pada pintu utama dan pintu perawatan. Spa dihiasi dengan patung-patung dan dihiasi dengan kain bercorak kotak-kotak. Tematikal perawatan ataupun ruangan diilhami dari cerita Mahabarata, Ramayana dan tanri (potongan cerita). (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan

Perkembangannya : 12)

(36)

commit to user

produk-produk alami, seperti rempah-rempah, minyak esensial, lumpur vulkanik dan garam mineral lainnya. Interior Spa Tradisional juga banyak diwarnai dengan berbagai unsur alami, guna memperkuat kesan “kembali kepada alam” yang sudah

menjadi tema dunia; meskipun Spa tersebut ber-AC dan berlokasi di hotel-hotel modern berbintang.

Pebedaan utama antara Spa Tradisional dan Spa Modern, terletak pada peralatan yang digunakan dan metoda perawatan yang dilakukan. Spa modern lebih banyak melakukan perawatan mesin-mesin atau peralatan perawatan berteknologi tinggi dan dengan metoda perawatan yang secara ilmiah dapat dipertanggung-jawabkan. Sedangkan Spa tradisional lebih banyak menggunakan peralatan tradisional dan metoda perawatan yang diajarkan secara turun-temurun, serta kosmetika perawatan berdasarkan resep-resep tradisional yang telah terbukti khasiatnya.

(37)

commit to user

Perkembangan berbagai macam perawatan Spa diantaranya :

1. Terapi Pijat ( Tradisional Body Massage)

Pengurutan badan tradisional / tradisional body massage merupakan jenis pijat Indonesia yang sudah dilakukan secara turun-temurun untuk mengatasi berbagai masalah kebugaran dan kesehatan kehidupan masyarakat desa maupun kota. Pada umumnya, pengurutan badan tradisional / tradisional body massage ini banyak dilakukan di rumah-rumah, desa dan perkotaan untuk memberikan relaksasi, atau seseorang merasa letih. Tak disangkal bermunculannya para ahli pemijatan atau dukun pijat pengurutan badan tradisional (tradisional body massage) yang diwariskan turun-temurun hampir disetiap pedesaan dan perkotaan yang memberi pelayanan kebutuhan masyarakat akan perwatan pijat untuk bugar kembali, mempertahankan kondisi kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitasnya.

Perkembangan perawatan tersebut sejalan dengan perkembangan tradisi, budaya dan ilmu pengetahuan masyarakat tersebut. Perawatan-perawatan tersebut diwariskan secara turun-temurun sehingga sampai pada generasi sekarang yang dikenal sebagai perawatan tradisional. Untuk melihat bukti sejarah sebagai cikal bakal spa secara fisik dapat dilihat pada:

(38)

commit to user

mempersiapkan mandi di kolam yang dipenuhi bunga-bunga serta berbagai macam ekstrak tumbuh-tumbuhan. Pada relief yang lain menunjukan tubuh Ratu Maya, tangan dan kaki sedang dipijat oleh dayang-dayangnya.

b. Candi Prambanan merupakan Candi yang didirikan pada tahun 781-872, ada sketsa yang menunjukan upacara pemandian untuk penyucian, juga pemijatan serta pemberian obat dari tumbuhan.

Maka tak dapat disangkal pijat dan pengurutan badan tradisional inimerupakan tindakan terapi secara umum yang memperbaiki kondisi tubuh. Tindakan massage ini memperbaiki peredaran darah dan membuat otot tubuh menjadi lebih sehat karena perbaikan sirkulasi dan perasaan nyaman.

Dengan perkembangan yang ada, saat ini kemampuan dan pengetahuan yang berhubungan dengan kompetensi mengurut badan menyangkut jenis gerakan dan komponen massage dalam perawatan spa diperhatikan untuk mencapai suatu massage yang bermanfaat dengan memiliki dasar pengetahuan yang benar.

2. Perawatan Badan Spa

a. Merawat tubuh dengan Lulur Jawa

Kata „lulur‟ artinya melapisi kulit. Metode pengelupasan dan

(39)

commit to user

sejak jaman dulu digunakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia terutama di Jawa Tengah. Suatu kebiasaan bagi para putri keraton melakukan lulur sebelum menari ataupun menghadap sang raja, dengan tubuh kuning langsat dan harum.

Luluran telah dipraktekan di istana-istana di Jawa Tengah sejak abad 17. (Jane Crebbin-Bailey,2005). Luluran adalah proses ritual kecantikan yang dilakukan sehari-hari untuk membuat kulit lembut, kenyal, dan bercahaya. Perawatan ini membuat menjad bercahaya dan aromanya yang sangat harum memberikan relaksasi pada tubuh.

Saat ini dalam perkembangan industri Spa, Lulur Jawa merupakan bagian perawatan yang sangat popular dengan nama Javannese Lulur, hampir setiap Spa memiliki menu lulur Jawa yang dipadukan dengan perawatan-perawatan. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010. Perawatan Spa dan Perkembangannya: 28-29)

Javanese Lulur bermanfaat bagi keindahan, kebersihan dan kesehatan kulit secara umum. Lulur digunakan sehari-hari sebagai perawatan pembersih tubuh dalam kehidupan kaum wanita menjaga keindahan serta kesehatan kulit. Bahan-bahan alami yang digunakan mengandung bahan dasar yang mendinginkan kulit, membari warna kuning langsat, tampak bersih. Bahan bakunya antara lain:

(40)

commit to user

b) Curcuma xanthorriza (temulawak) berfungsi mengencangkan

c) Turmerik (kunir/temu giring) memberi warna cerah pada kulit, menghalau bakteri dan tubuh, memiliki antioksidan, antiseptik.

d) Pandan wangi memberi aroma segar pada lulur

(Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan

Perkembangannya: 29-30)

b. Merawat tubuh dengan Boreh

Boreh merupakan salah satu bahan perawatan di rumah yang amat dekat dengan wanita Bali, sebagai pengobatan tradisional, merawat keindahan kulit dan juga menghilangkan rasa capai dari tugas sehari-hari yang cukup berat.

Gambar 1. Perawatan dengan boreh

(41)

commit to user

Masyarakat Bali melalui boreh sebagai terapi tubuh secara eksternal yang menggunakan tumbuh-tumbuhan. Melakukan perawatan rutin Boreh dipercaya dapat menghindari tubuh dari penyakit. Hingga saat ini masyarakat Bali melakukan penyembuhan penyakit influenza, reumatik dan masalah pesendian dan otot melalui perawatan boreh.

Tujuan dari perawatan Boreh adalah untuk mengeluarkan racun dalam tubuh atau proses detoksifikasi, menghangatkan tubuh damerileksasikan ketenggangan otot. Tetapi perawatan ini juga membuat kulit halus, harum, sebagai deodoran mengurangi bau tubuh yang kurang sedap.

Efek yang terjadi pada saat menggunakan boreh, tubuh menjadi hangat, terjadinya perbaikan sirkulasi tubuh, pengangkatan sel-sel mati, hilangkan kotoran pada tubuh, detox, tubuh berkeringat.

(Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan

Perkembangannya:33-35)

c. Merawat tubuh dengan Balut / Body Wrap

(42)

commit to user

selimut pemanas elektrik guna mendapatkan efek panas yang dikehendaki.

Gambar 2. Body Wrap

www.google.com/body-wrap.html

(43)

commit to user

Balut badan secara umum memiliki khasiat menanggulangi selulit; meningkatkan fungsi kulit; melancarkan peredaran darah kulit; meningkatkan peresapan produk yang digunakan, melembutkan kulit, meningkatkan tekstur kulit, mempercepat pembuangan racun-racun sisa pembakaran di kulit. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010. Perawatan Spa dan Perkembangannya:11-12)

d. Terapi air (Hidrotheraphy)

Sejak zaman dahulu kala air merupakan sumber dari kehidupan makhluk di dunia. Demikian pula perawatan yang menggunakan air tidak terlepas dari kehidupan dan tradisi masyarakat Indonesia pada umumnya dan lebih kelihatan nampak di dalam lingkungan kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia, sejak zaman kerajaan-kerajaan Kutai, Sriwijaya, Mataram Hindu, Mojopahit, Mataran Islam. Sejarah membuktikan beberapa peninggalan Mojopahit, Taman Sari sebagai peninggalan Mataram, relief Borobudur dan lain sebagainya merupakan cikal bakal dar perawatan air yang sekarang disebut Spa.

Perawatan dengan menggunakan air atau pasiraman dilingkungan Keraton Jawa termasuk perawatan khusus guna mempertahankan keseimbangan jiwa raga dan sukma serta meningkatkan kesehatan, kecantikan dan penampilan serta melambangkan kesucian.

(44)

commit to user

Departemen Kesehatan yang tertuang pada Permenkes No.1205/X/2004. Peralatan dan fasilitas di dalam hidroterapi ini dirancang sedemikian rupa, fungsional, menarik, aman dan disesuaikan dengan konsep spa yang dipilih dan ditentukan. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010. Perawatan Spa dan Perkembangannya:

40-41)

Terapi air secara umum bertujuan untuk pemeliharaan, peningkatan kesehatan baik fisik, fungsional maupun jiwa serta keindahan penampilan.

Manfaat terapi air diantaranya adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah dan getah bening, memperbaiki sistem metabolisme tubuh dan memperbaiki sistem pencernaan. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:44)

3. Perawatan Tangan dan Kaki

(45)

commit to user

Gambar 3. Perawatan kaki / foot spa

www.tamansariroyalheritagespa.com/spa

Tujuan perawatan spa tangan / kaki adalah untuk menghilangkan kepenatan atau mengurangi pembengkakan pada kaki; melembutkan bagian-bagian kulit yang kasar, membersihkan kulit keras yang berada di sekitar kuku dan tumit kaki, membersihkan kotoran-kotoran kuku dan menguatkan bantalan kuku. Hasil akhir perawatan adalah timbulnya rasa kesegaran, rasa rileks dan penampilan tangan/kaki yang sehat dan terawat. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan

Perkembangannya:46)

4. Perawatan Rambut / Hair Spa

(46)

commit to user

Manfaat perawatan adalah kulit kepala bersih tidak berketombe ataupun permasalahan lainnya, agar rambut sehat dan tampil menarik serta dapat meningkatkan rasa percaya diri. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya: 47)

5. Perawatan Wajah ( Spa Facial)

Pengertian perawatan wajah adalah suatu rangakaian tahapn perawatan yang dilakukan oleh spa terapis terhadap kulit dan otot wajah yang bertujuan untuk membersihkan kulit wajah, meningkatkan peredaran darah dan metabolisme kulit dan otot wajah, menjaga serta meningkatkan elastisitas kulit dan otot wajah. (Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya: 49)

Gambar 4. Peawatan Wajah

(47)

commit to user

6. Perawatan Penunjang Lainnya dalam Spa

a. Terapi Musik

Suara alam seperti hembusan angin, gemerisik daun, tetesan dan aliran air, debur ombak, kicau burung, derik jangkrik, atau suara alunan musik yang menurut selera dapat memberi efek menenangkan dan relaksasi adalah jenis suara yang sebaiknya untuk perawatan di Spa irama bunyi-bunyian, nada suara, alunan musik dapat mempengaruhi ritme (kecepatan) detak jantung dan akibatnya mempengaruhi cepat lambatnya aliran darah dan pernafasan. (modul: Beauty Globe International Beauty Academy. Spa & Aromatherapy.Surabaya, 6 &7 April 2009 : 5).

b. Terapi Warna

Pengaruh warna pada suasana batin sesungguhnya sangat kuat. Perawatan dengan menggunakan efek warna di spa, bisa dimulai dari warna cahaya yang dihasilkan dari nyala lilin yang merupakan salah satu sarana konsentrasi yang efektif. Warna juga dapat menjadi sarana perawatan karena warna yang ditangkap indra mata akan merangsang syaraf dan mengirimkan pesan yang mengatur perasaan dan pikiran.

Warna „keras/kuat‟ seperti merah, oranye, jingga akan

(48)

commit to user

menenangkan. Selain itu, warna cahaya lilin yang redup lebih dramatis lagi, beberapa batang lilin yang dipasang secara tersebar di dalam ruangan gelap dapat merubah suasana sekitarnya menjadi tenang dan rileks. (modul: Beauty Globe International Beauty Academy. Spa & Aromatherapy. Surabaya, 6 &7 April 2009 : 4).

c. Terapi Aroma (Aromatheraphy)

Aromatheraphy berasal dari kata „aroma‟ dan „theraphy‟. Aroma berasal dari bahasa Yunani yang berarti rempah, tetapi saat ini lebih dimengerti dengan arti „bau yang tercium‟. Sedangkan

Theraphy berarti perawatan. Jadi arti dari aromatheraphy adalah perawatan dan perbaikan dengan menggunakan / melalui penciuman. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya: 53)

Minyak yang disarikan dari akar, batang, daun, bunga, buah, biji tanaman akan menghasilkan aroma yang bekerja merangsang pusat syaraf di otak dan menghasilkan zat yang mengaktifkan perasaan dan pikiran. (modul: Beauty Globe International Beauty Academy.Spa & Aromatherapy.Surabaya, 6 &7 April 2009 : 4).

(49)

commit to user

Untuk merangsang indra pengecap di lidah, spa Indonesia menggunakan minuman herbal yang dikenal sebagai jamu. Pilihan yang dusajikan pun sangat beragam, misalnya: kunyit asem, beras kencur yang segar, hingga teh jahe atau bandrek yang hangat. Selain efek eksternal pada rangsangan indra pengecap, minuman herbal itu juga dipercaya memberi efek dari dalam berupa peningkatan metabolisme tubuh sehingga memberi efek kesehatan. (Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.Perawatan Spa dan

Perkembangannya: 70)

Minuman kesehatan atau yang popular disebut „jamu‟ berasal dari Pulau Jawa, yang pada jaman dulu digunakan tidak hanya sebagai minuman penjaga stamina, namun digunakan sebagai pengobatan, dan pemulihan masyarakat Jawa. Resep-resep yang diperoleh oleh para penemunya, yaitu para ahli jamu sudah diterapkan secara turun menurun terutama dikalangan keluarga kerajaan. (Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya: 72)

(50)

commit to user

menyenangi perawatan tubuh massage dengan menggunakan aromatherapi serta perawatan dengan air atau Hydrotherapy. Sekitar dari 60% dari spa yang ada di Amerika, mereka memilih Aromatherapy massage, kombinasi Hydrotherapy 30%.

Dengan perubahan pola hidup pada tahun 2004 terjadi lonjakan pengembangan spa khususnya Day Spa, sehingga mencapai 7000 spa. Dari total 9000 spa yang ada di Amerika pada saat itu. Data dari Cidesco Conferencce 2005 di New York. Cidesco adalah organisasi ahli kecantikan Internasional yang berpusat di Zurich. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:81)

F. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah banyak membantu industri Spa di Indonesia, ini terbukti terdapat 4 departement yang telah bekerjasama dengan Asosiasi Spa Indonesia untuk bersama-sama membentuk standarisasi Usaha, Standarisasi Pelayanan, Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, serta standarisasi Kursus beserta kurikulumnya.

Adapun departemen-departemen yang membina Industri Spa di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Departemen Kesehatan Standarisasi Pelayanan Spa PERMENKES : 1205/MENKES/PER/X/2004

(51)

commit to user

3. Departemen Pendidikan : Standarisasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kursus

4. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata : Standar Usaha Spa, Fisik, Fasilitas, Pengelolaan, Kerjasama Promosi, Undang-Undang Pariwisata dimana Spa berdiri sendiri pada kategori usaha pariwisata.

(Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan

Perkembangannya:78-79)

Pada tahun 2004 Departemen Kesehatan bekerjasama dengan para praktisi dan Asosiasi Spa Indonesia menyusun buku panduan Standarisasi Pelayanan Spa yang diberi landasan hukum Peraturan Menteri Kesehatan No.1205/MENKES/PER/X/004 tertanggal 19 Oktober 2004. Menyusul terbitnya buku Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang diterbitkan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.KEP.141/V2005 tanggal 11 Mei 2005. Departemen Pendidikan Nasional RI bersama dengan Konsorsium Pendidikan Spa juga berhasil menyusun Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Terapis Spa; penentuan standar kelulusan,dan Standarisasi Kursus Terapis Spa. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:84-85)

(52)

commit to user

kurang mampu, putus sekolah dan belum memiliki pekerjaan tetap sebagai peserta kursus, sebagai salah satu upaya pemerintah mengurangi pengangguran. Para Terapis Spa lulusan dari program tersebut, bukan saja dipekerjakan di dalam negeri, atau bekerja mandiri, tetapi juga dikirim ke luar negeri. Terapis Spa Indonesia banyak diminati pengusaha Spa di mancanegara karena terkenal ramah, terampil dan sopan. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:85)

Di Kota Solo, pada dasarnya wisata kesehatan spa belum sepenuhnya dikembangkan. Meski demikian sudah banyak tersedia tempat perawatan kecantikan/salon yang sekarang mulai menambahkan perawatan Spa kedalam daftar perawatannya, misalnya Klinik Estetika, Impresion, Be Hati yang terkenal untuk perawatan kecantikan wajah kini menambahkan perawatan Spa dalam daftar menu perawatan yang ditawarkan. Salah satu Spa di Solo adalah Taman Sari Royal Heritage Spa yang telah resmi di buka pada tanggal 12 Oktober 2010. Hal ini tentu tidak lepas dari kebijakan Pemkot Solo yang memberikan perijinan pembukaan perawatan spa tersebut. (wawancara: Gembong Hadi W, S.Psi.,Msi Kasi Rekreasi dan Hiburan Umum DISBUDPAR Surakarta)

(53)

commit to user

Ada pun prosedur pendaftaran untuk mendapatkan perijinan usaha adalah sebagai berikut:

1. Pengusaha mengambil formulir dan melengkapi data.

2. Team dari Dinas Pariwisata melakukan survei bersama Kejaksaan, Kepolisian, Badan Hukum Lingkungan Hidup Kota Surakarta dan Sekretariat Daerah Kota Surakarta bagian Hukum dan HAM. Berdasarkan Instruksi Walikota Surakarta nomor 503/01/2/2009 bahwa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta melaksanakan pemberian izin salon rias dan tempat kesegaran jasmani berdasarkan Perda Kota Surakarta nomor 10 Tahun 2003 tentang Perijinan Bidang Kesehatan, segera menyusun Perda baru mengenai pemberian izin salon rias dan kesegaran jasmani.Sedangakan Dinas Kesehatan Kota Surakarta menghentikan pelaksanaan pemberian izin salon rias dan tempat kesegaran jasmani mulai tanggal 2 Mei 2009.

3. Pengusaha menandatangani berita acara, misalnya apa bila ada saran-saran atau masukan dari team survei.

4. Diterbitkan Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani oleh Kepala DISBUDPAR atas nama Walikota, bersamaan dengan Surat Tanda Ijin Usaha (STIU).

(54)

commit to user

Untuk pengawasan, dalam kurun waktu 6 bulan yang tidak terjadwal team survei melakukan sidak ke lokasi usaha apakah berjalan sesuai rencana awal. Dan setiap 3 tahun sekali, pengusaha diharuskan mendaftar ulang, kemudian di lakukan survei sesuai prosedur awal. Sampai pada tahun 2011 jumlah usaha salon/spa yang sudah terdaftar di DISBUDPAR sebanyak 25. (wawancara : Gembong Hadi W, S.Psi.,Msi Kasi Rekreasi dan Hiburan Umum DISBUDPAR Surakarta 2011)

Daya dukung wisata kesehatan spa di Solo untuk saat ini merupakan sarana promosi pariwisata secara langsung melalui kesenian ataupun budaya yang terkandung dalam pelayanan usaha spa. Dimana Taman Sari Royal Heritage Spa sudah dikenal oleh wisatawan aasing yang mungkin di negara asal mereka sudah ada Taman Sari Royal Heritage. Selain di Taman Sari Royal Heritage, wisatawan yang stay di hotel pun bisa langsung menikmati pelayanan jasa spa, karena beberapa hotel di Solo menyediakan pelayanan jasa spa. (wawancara: Gembong Hadi W, S.Psi.,Msi Kasi Rekreasi dan Hiburan Umum DISBUDPAR Surakarta 2011).

(55)

commit to user

(56)

commit to user

BAB III

A. TAMAN SARI ROYAL HERITAGE SPA

1. Sejarah Taman Sari Royal Heritage Spa Indonesia

Taman Sari Royal Heritage Spa berasal dari konsep Istana Air. Dibangun pada awal pemerintahan Kraton Ngayogyakarta (1757 Kalender Jawa) oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I saat Perang Giyanti berakhir dan diselesaikan oleh Sri Sulan Hamengku Buwono II (1691 kalender jawa). Sebagai Perwira Komandan Perang tertinggi, Sri Sultan Hamengku Buwono I memerlukan perlindungan untuk beristirahat, bersantai dengan seluruh keluarga, mengembalikan energi serta sebagai tempat persembunyian di mana musuh tidak bisa menemukannya. Itulah sejarah di balik Istana Air, yang bernama Taman Sari.

Filosofi di balik bangunan itu: "Sajroning among suka, tan tinggal duga lan prayoga" (manusia seharusnya selalu waspada dari bahaya bahkan selama waktu yang baik). Sri Sultan harus memiliki kontrol diri yang besar. Sepanjang masa dia harus adil terhadap dirinya dan orang lain, mengkaji kembali keputusannya dan hanya untuk isteri-isterinya, para gundik dan anak. Ia harus menghormati keyakinan lain dan budaya yang begitu harmonis antara manusia dan manusia, atau manusia dan alam dapat dicapai.

Bangunan Taman Sari yang kaya dengan filsafat Jawa pada kemanusiaan, sebagai salah satunya dapat menyaksikan patung-patungnya, seni dan arsitektur. Dengan filosofi ini Taman Sari Royal Heritage Spa membangun; membantu

(57)

commit to user

membawa keluar kecantikan yang paling alami kecantikan yang berasal dari dalam, kesehatan dan kebahagiaan yang memancar keluar.

Filosofi tersebut berarti:

a. Harmonisasi (keselarasan): antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia lainnya, dan manusia dengan alam, yang menciptakan keseimbangan yang sempurna dalam hubungan antara manusia, alam dan budaya.

b. Eling (bersyukur): selalu ingat bahwa harta kita datang dari Tuhan.

c. Waspada : selalu berhati-hati dalam apa yang kita lakukan dan waspada terhadap musuh yang tersembunyi.

d. Saling hormat dan toleransi : menghormati orang lain, yang lebih tua maupun yang lebih muda, menghormati keyakinan dan budaya lain.

Mooryati Soedibyo sebagai pendiri mengambil konsep Taman Sari sebagai filosofi di balik Taman Sari Royal Heritage Spa karena di alam tempat lengkap, baik dalam kemampuan fisik (bangunan) dan (filsafat). Alam adalah tempat untuk berdoa (masjid), bersantai, mengumpulkan, menyimpan panen dan tempat untuk memulihkan energi. (Sumber : Flyer “Our Philosophy” Taman Sari Royal Heritage Spa)

(58)

commit to user

Terinspirasi oleh pesona Taman Sari, PT.Mustika Ratu menciptakan Taman Sari Royal Heritage Spa yang dibuka di Sheraton Mustika Hotel Yogyakarta, Indonesia, pada tahun 1997. Kemudian Taman Sari Royal Heritage Spa Jakarta, Indonesia, pada September 2000. Diikuti oleh yang lain, maka dikelola oleh sistem waralaba. Taman Sari Royal Heritage Spa juga memperluas bisnis di lokal Indonesia, seperti Riau, Palembang, Kampung Sampireun Garut-Jawa Barat, Anyer, Bintan juga di seluruh dunia, seperti Malaysia, Zao-Jepang, Republik Ceko, Whistler-Kanada, Bulgaria, juga Langkawi - Malaysia dan lain-lain dalam waktu dekat. Di Kota Solo juga telah dibuka gerai Taman Sari Royal Heritage Spa pada tanggal 12 Oktober 2010 di Jl. Laksda Adi Sucipto 17 Manahan. (http://www.tamansariroyalheritagespa.com/philosophy.htm diakses pada Jumat 8 Juli 2011 pukul 21.00WIB)

(59)

commit to user

2.Taman Sari Royal Heritage Spa di Solo

Taman Sari Royal Heritage Solo yang berlokasi di Jl. Laksda Adi Sucipto No. 17 merupakan salah satu usaha waralaba yang telah berdiri pada tanggal 12 Oktober 2010. Untuk menarik minat wisatawan ataupun masyarakat sekitar Kota Solo, Taman Sari Spa memiliki beberapa unsur diantaranya:

a. Daya Tarik

Adapun daya tarik Taman Sari Royal Heritage Spa adalah konsep bangunan Jawa yang mendominasi dekorasi ruangan. Begitu memasuki bangunan Taman Sari Spa aroma wewangian bunga tropis dan rempah jamu akan menyambut memberikan suasana unik dan berbeda. Bukan hanya konsep ruangan yang meneduhkan, tetapi juga perawatan tubuh holistik terutama untuk perempuan yang dilandasi dari filosofi kebutuhan perempuan mulai dari masa menyusui, bayi dan balita, masa pubertas, menjelang pernikahan, kehidupan perkawinan, kehamilan, melahirkan, hingga menopose.

Jika melihat katalog perawatan di meja tamu, konsumen akan menemukan ragam jenis perawatan tradisional hingga modern yang bersentuhan langsung dengan siklus hidup perempuan. Selain itu tersedia pula perawatan Kid Spa, Teenage Spa, spa untuk pasangan, bahkan untuk kaum ibu yang memasuki masa menopose. Konsep familly spa menjadi andalan perawatan ala keraton ini.

(60)

commit to user

interiornya namun Taman Sari Spa terbuka dengan teknilogi. Akhirnya berbagai inovasi lahir untuk memberikan perawatan unik salah satunya slimming program. Perawatan dengan menggunakan bahan-bahan alami

juga menjadi keunggulan tersendiri mengingat khasiatnya yang telah dibuktikan oleh para putri keraton yang senantiasa menggunakan bahan-bahan alami untuk perawatannya. melintas disana. Becak merupakan alternatif berikutnya, dengan tarif kisaran Rp 5000 – Rp 10.000 dari daerah sekitar Manahan. Untuk alternatif yang lebih nyaman adalah taxi.

c. Fasilitas

Untuk membuat konsumen nyaman selama berada di Taman Sari Royal Heritage Spa dan selama perawatan berlangsung tersedia fasilitas-fasilitas yang lengkap. Meja tamu adalah meja dimana konsumen akan dijelaskan oleh reception mengenai perawatan ynag diperlukan. Ada ruang tunggu yang bisa digunakan sebelum perawatan dimulai dan konsumen akan disediakan minuman jahe hangat.

(61)

commit to user

wrapping yang mengandalkan teknologi kombinasi dengan treatment

tradisional. Untuk perawatan rambut tersedia steamer yang berfungsi membantu penyerapan vitamin ke rambut.

Konsumen tidak perlu khawatir mengantri karena penuhnya ruang spa karena di Taman Sari Royal Heritage Spa Solo tersedia 20 ruangan perawatan diantaranya ada ruangan single, ruangan couple, dan ruangan untuk slimming program dimana masing ruangan terdapat shower dengan hot&cool water untuk bilas. Namun yang sedikit mengganggu adalah toilet yang tersedia hanya satu di lantai bawah. Area parkir yang kurang luas juga akan mengganggu pengguna jalan yang lain karena pengunjung Taman Sari akan memarkirkan kendaraannya di sepanjang badan jalan jalur lambat.

d. Kelembagaan

(62)

commit to user

Dengan konsep dan pelayanan yang standar dari Taman Sari Royal Heritage, ada banyak treatment yang dapat dinikmati disini, yaitu:

1). Paket perawatan Siklus Kehidupan Wanita a. Mutaka Balaka / Kid Spa (1,5 jam)

Perawatan untuk anak usia 5-15 tahun. Salah satu jenis refleksi yang dirancang untuk anak-anak, untuk memperbaiki metabolisme dan kekebalan tubuh.

b. Spa Kumara / Teenage Spa (1,5 jam)

Perawatan ini akan mengajarkan kepada remaja bagaimana merawat tubuh dengan baik dan benar. Kombinasi Coklat Scrub dan Aromaterapi akan memberikan rasa nyaman dan mencegah kulit dari radikal bebas. Perawatan tambahan seperti facial khusus didesain untuk menyegarkan, membersihkan, memelihara dan memperbaiki kulit sebagai perlindungan dalam kegiatan sehari-hari.

(63)

commit to user

2). Wanita

a. Kumararatih Purasara / Kumara Ratih (2,5 jam)

Paket perawatan wanita ini dirancang untuk memberikan pengembalian energi secara total, peremajaan dan relaksasi melalui kombinasi produk alami pilihan dan sentuhan tradisi kerajaan Jawa. b. Wisista Widyadari Anggani Purasara Exotic “wedyadari” Body

Tretment (2 jam)

Paket perawatan wanita nan eksotik ini diciptakan untuk meningkatkan dan menaikan kepercayaan diri pada setiap wanita, merasakan sensasi seperti „Widyadari‟ – seorang Dewi nan cantik

menawan.

c. Prajati Pusara / Pre Maternity / Pre Natal (2,5 jam)

Dalam tradisi Jawa kelahiran adlah berkat dari Tuhan. Perawatan ini dirancang khusus untuk memberikan pesiapan penuh secara fisik dan mental sebelum melahirkan serta untuk memudahkan proses kelahiran.

d. Atikrama Jati Purasara / Post Maternity / Post Natal (2 jam)

Paket perawatan yang dirancang untuk pengembaliann kondisi secara fisik, memulihkan kelelahan pasca bersalin, baby blues, kegugupan dan sakit punggung.

e. Prapurnamalini Upakara / Pre Menopouse (3x kunjungan)

(64)

commit to user

hormon yang akan mempengaruhi perilaku psikologi sebelum memasuki kondisi menopouse.

f. Purna Malini Upakara / Post Menopouse (2,5 jam)

Bertujuan untuk membantu untuk memulihkan stamina melalui perawatan khusus secara fisik dan mental dalam rangka meningkatkan kerahasiaan diri dan meningkatkan energi kehidupan.

3). Pria

a. Bhimasara Makridha Purasara Energizing “Beema” Body Boost (2 jam)

Nikmati pengalaman paket perawatan Keraton Jawa yang telah berabad-abad digunakan oleh Raja dan Pangeran Jawa untuk meningkatkan vitalitas pria dan memperbaiki keseimbangan hidup. b. Sakti Prabawa Janaptiya Yatna Kumara Raga (2,5 jam)

Paket khusus untuk pria ini dirancang untuk memulihkan energi yang hilang, peremajaan dan pembersihan tubuh dengan formula Keraton Jawa. Perawatan yang dirancang dengan baik yang terdiri dari bahan alami dan tradisi keraton akan melengkapi dalam pengencang tubuh.

(flyer Taman Sari Royal Heritage Spa Unveill The Secret From Behind The Palace Wall)

(65)

commit to user

Taman Sari, dan Rikmayatna Mudakarma / Hair Nourishment yaitu perawatan rambut dan kulit kepala dengan menggunakan ekstrak kelapa hijau Indonesia dikombinasikan dengan massage punggung dan bahu. (wawancara: Tian – terapis Taman Sari Royal Heritage Spa Solo.2011)

Selain masyarakat lokal banyak pula wisatawan asing yang berkunjung untuk perawatan di Taman Sari Royal Heritage Spa Solo. Biasanya turis yang datang adalah keluarga dan rekan bisnis warga Solo. Dalam satu minggu rata-rata turis yang datang antara 3-5 orang. Perkembangan pengunjung lokal maupun turis asing terkadang menurun dan terkadang naik yang disebabkan oleh hari libur. (wawancara: Tian – terapis Taman Sari Royal Heritage Spa Solo.2011)

B. Pengembangan Taman Sari Royal Heritage

Taman Sari Royal Heritage Spa adalah hak atas merek produk kosmetik herbal dan layanan yang memiliki konsep desain dan standar operasi seperti dalam metode teoritis maupun dalam aplikasi mereka yang dimiliki oleh PT.Mustika Ratu sebagai perusahaan yang memiliki hak untuk memasarkan dan mengembangkan bisnis waralaba dari Taman Sari Royal Heritage Spa.

(66)

commit to user

diserahkan berdasarkan perjanjian waralaba yang dilakukan oleh kedua pihak yaitu : „waralaba dan pewaralaba‟. (Sumber: flyer Taman Sari Royal Heritage Spa

“Franchise”)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi investor: 1. Standar persyaratan investor:

a. Foto copy SIUP

b. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

c. Ruang bisnis properti minimal 400m persegi (bangunan dan kawasan di luar ruangan yang dapat digunakan sebagai fasilitas spa d. Foto copy surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

(67)

commit to user

Penilaian dan Survei Pasar

Penandatanganan Perjanjian Waralaba

Pra-operasi Pelaksanaan

(flyer Taman Sari Royal Heritage Spa “Franchise”)

WARALABA

memberikan informasi tentang: 1.Skala usaha

2.Anggaran, biaya dan total investasi 3.Blue Print dan Actual Floor Plan

4.Waktu dan kondisi masalah hukum izin. Izin mendirikan bangunan dan izin pekerja

PEWARALABA

memberikan laporan peninjauan dari:

1.Area Penilaian: rencana dasar yang diusulkan, jenis kelas spa dan spa, lokasi yang diusulkan

2.peninjauan pasar : penawaran dan permintaan informasi, analisis pesaing, jenis pelanggan dan perilaku

(68)

commit to user

3. Manfaat

a. Taman Sari Royal Heritage Spa telah menciptakan Brand Image terkemuka di Indonesia maupun luar negeri.

b. Sistem Jaringan Pemasaran Terpadu dan prosedur dasar yang diperoleh Taman Sari Royal Heritage menjadi salah satu dari 150 Spa terbaik dunia dipilih oleh Spa Asia.

c. Bekerjasama dengan pusat pelatihan pendidikan spa terkemuka untuk menghasilkan terapis spa profesional serta manajer spa. d. Taman Sari Royal Heritage telah menciptakan suplemen herbal

(jamu) dan perusahaan kosmetik yang menerima penghargaan GMP (Good Manufacturing Process) yang memberikan kepastian dan kontinuitas produk supply digunakan oleh Taman Sari Royal Heritage Spa.

e. Sistem IT yang digunakan memudahkan manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasional serta laporan menggunakan panduan hubungan pelanggan.

f. Taman Sari Royal Heritage Spa telah menerapkan filsafat treatmen yang dikombinasikan dengan teknologi spa modern untuk menghasilkan layanan unik dan sangat baik serta produk spa yang berbeda dengan yang lain.

(69)

commit to user

C. ANALISA SWOT

Analisa yang dilakukan untuk mengetahui potensi Taman Sari Royal Heritage Spa di Solo terdiri dari beberapa aspek,yaitu:

1. Stregth (kekuatan)

a. Konsep yang diambil yaitu Istana Air (Taman Sari) dari Keraton Ngayogyakarta menjadi identitas yang unik dan menarik. Selain itu kaya dengan filsafat Jawa pada kemanusiaan.

b. Keunikan yang diusung dari filosofi tradisi Keraton Jawa dibalik suasana, pelayanan, dan bahan-bahan yang digunakan untuk pelayanan perawatan.

c. Perawatan yang ditawarkan lengkap.

d. Taman Sari Royal Heritage Spa sudah dikenal oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, terbukti dengan telah dibukanya Taman Sari Royal Heritage Spa di berbagai negara seperti Malaysia, Jepang, Kanada, Bulgaria, dll.

e. Memilik tenaga ahli yang menangani dan melayani customer dengan profesional.

2. Weakness (kelemahan)

a. Fasilitas toilet kurang banyak mengingat banyaknya pengunjung. b. Lahan parkir kurang luas karena hanya memuat empat mobil dan

(70)

commit to user

c. Lokasi yang tidak jadi satu dengan lokasi hotel memungkinkan wisatawan enggan datang yang kemungkinan karena wisatawan belum mengetahui lokasi Taman Sari Royal Heritage Spa atau juga karena sudah terlalu lelah untuk datang karena masih harus menempuh perjalanan.

d. Kurangnya ketepatan waktu pelayanan akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.

3. Opportunity (peluang)

Peluang untuk menciptakan inovasi produk-produk perawatan baru yang berkualitas dapat dilihat dari prestasi yang diraih Taman Sari Royal Heritage, diantaranya:

a) Terbaik pilihan objek turis, Whistler – Kanada 2005 b) Terbaik tradisional Spa 10 di Asia versi majalah Spa 2005 c) 150 Spa terbaik di dunia versi majalah Spa di Asia 2005

d) Layanan Spa paling memuaskan pelanggan berdasarkan majalah Spa 2007 indeks riset.

e) Waralaba berprestasi goes internasional 2008 versi penghargaan Waralaba Indonesia.

f) 10 terbaik Indonesia Spa versi majalah Inflight Mandala 2008

(71)

commit to user

Dengan banyaknya prestasi yang diraih oleh Taman Sari Royal Heritage Spa tentu peluang yang dimiliki Taman Sari Royal Heritage Spa ialah:

a. Untuk menguasai pangsa pasar di Solo sangat besar.

b. Membuka peluang usaha bagi masyarakat Solo dan sekitarnya. c. Peluang mengembangkan jaringan mitra waralaba.

d. Memanfaatkan keuntungan dari „brand image‟ dalam meningkatkan potensi yang menciptakan profit.

4. Threat (ancaman)

a. Reputasi atau image yang kurang baik karena kemungkinan adanya penyimpangan dan kurangnya pengawasan.

b. Naik turunnya harga bahan baku yang digunakan untuk perawatan Spa.

Gambar

Tabel 2, Perbandingan pendapatan penghasilan industri jasa Spa di Taman Sari Royal
Tabel 2.Laila.2011.Perbandingan pendapatan industri jasa Spa di Taman Sari Royal
Gambar 1. Perawatan dengan boreh
Gambar 2. Body Wrap
+3

Referensi

Dokumen terkait