• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II POTENSI WISATA KESEHATAN SPA

F. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah banyak membantu industri Spa di Indonesia, ini terbukti terdapat 4 departement yang telah bekerjasama dengan Asosiasi Spa Indonesia untuk bersama-sama membentuk standarisasi Usaha, Standarisasi Pelayanan, Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, serta standarisasi Kursus beserta kurikulumnya.

Adapun departemen-departemen yang membina Industri Spa di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Departemen Kesehatan Standarisasi Pelayanan Spa PERMENKES : 1205/MENKES/PER/X/2004

2. Departemen Tenaga Kerja : Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

commit to user

3. Departemen Pendidikan : Standarisasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kursus

4. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata : Standar Usaha Spa, Fisik, Fasilitas, Pengelolaan, Kerjasama Promosi, Undang-Undang Pariwisata dimana Spa berdiri sendiri pada kategori usaha pariwisata.

(Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:78-79)

Pada tahun 2004 Departemen Kesehatan bekerjasama dengan para praktisi dan Asosiasi Spa Indonesia menyusun buku panduan Standarisasi Pelayanan Spa yang diberi landasan hukum Peraturan Menteri Kesehatan No.1205/MENKES/PER/X/004 tertanggal 19 Oktober 2004. Menyusul terbitnya buku Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang diterbitkan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.KEP.141/V2005 tanggal 11 Mei 2005. Departemen Pendidikan Nasional RI bersama dengan Konsorsium Pendidikan Spa juga berhasil menyusun Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Terapis Spa; penentuan standar kelulusan,dan Standarisasi Kursus Terapis Spa. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:84-85)

Sejak saat itu, lembaga pendidikan SDM Spa mulai bermunculan meskipun masih sangat terbatas. Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan juga memfasilitasi pelatihan-pelatihan tenaga terapis Spa dengan memberikan beasiswa kepada mereka yang

commit to user

kurang mampu, putus sekolah dan belum memiliki pekerjaan tetap sebagai peserta kursus, sebagai salah satu upaya pemerintah mengurangi pengangguran. Para Terapis Spa lulusan dari program tersebut, bukan saja dipekerjakan di dalam negeri, atau bekerja mandiri, tetapi juga dikirim ke luar negeri. Terapis Spa Indonesia banyak diminati pengusaha Spa di mancanegara karena terkenal ramah, terampil dan sopan. (Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Perawatan Spa dan Perkembangannya:85)

Di Kota Solo, pada dasarnya wisata kesehatan spa belum sepenuhnya dikembangkan. Meski demikian sudah banyak tersedia tempat perawatan kecantikan/salon yang sekarang mulai menambahkan perawatan Spa kedalam daftar perawatannya, misalnya Klinik Estetika, Impresion, Be Hati yang terkenal untuk perawatan kecantikan wajah kini menambahkan perawatan Spa dalam daftar menu perawatan yang ditawarkan. Salah satu Spa di Solo adalah Taman Sari Royal Heritage Spa yang telah resmi di buka pada tanggal 12 Oktober 2010. Hal ini tentu tidak lepas dari kebijakan Pemkot Solo yang memberikan perijinan pembukaan perawatan spa tersebut. (wawancara: Gembong Hadi W, S.Psi.,Msi Kasi Rekreasi dan Hiburan Umum DISBUDPAR Surakarta)

Pemkot Solo belum membidik wisata kesehatan spa untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata di Kota Solo. Sejauh ini kebijakan Pemkot Solo hanya sebatas perijinan, melakukan pembinaan dan pengawasan. (wawancara:Gembong Hadi W, S.Psi.,Msi Kasi Rekreasi dan Hiburan Umum DISBUDPAR Surakarta 2011)

commit to user

Ada pun prosedur pendaftaran untuk mendapatkan perijinan usaha adalah sebagai berikut:

1. Pengusaha mengambil formulir dan melengkapi data.

2. Team dari Dinas Pariwisata melakukan survei bersama Kejaksaan, Kepolisian, Badan Hukum Lingkungan Hidup Kota Surakarta dan Sekretariat Daerah Kota Surakarta bagian Hukum dan HAM. Berdasarkan Instruksi Walikota Surakarta nomor 503/01/2/2009 bahwa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta melaksanakan pemberian izin salon rias dan tempat kesegaran jasmani berdasarkan Perda Kota Surakarta nomor 10 Tahun 2003 tentang Perijinan Bidang Kesehatan, segera menyusun Perda baru mengenai pemberian izin salon rias dan kesegaran jasmani.Sedangakan Dinas Kesehatan Kota Surakarta menghentikan pelaksanaan pemberian izin salon rias dan tempat kesegaran jasmani mulai tanggal 2 Mei 2009.

3. Pengusaha menandatangani berita acara, misalnya apa bila ada saran-saran atau masukan dari team survei.

4. Diterbitkan Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani oleh Kepala DISBUDPAR atas nama Walikota, bersamaan dengan Surat Tanda Ijin Usaha (STIU).

5. Setalah diterbitkannya SK, pengusaha sudah bisa mengoperasikan usahanya.

commit to user

Untuk pengawasan, dalam kurun waktu 6 bulan yang tidak terjadwal team survei melakukan sidak ke lokasi usaha apakah berjalan sesuai rencana awal. Dan setiap 3 tahun sekali, pengusaha diharuskan mendaftar ulang, kemudian di lakukan survei sesuai prosedur awal. Sampai pada tahun 2011 jumlah usaha salon/spa yang sudah terdaftar di DISBUDPAR sebanyak 25. (wawancara : Gembong Hadi W, S.Psi.,Msi Kasi Rekreasi dan Hiburan Umum DISBUDPAR Surakarta 2011)

Daya dukung wisata kesehatan spa di Solo untuk saat ini merupakan sarana promosi pariwisata secara langsung melalui kesenian ataupun budaya yang terkandung dalam pelayanan usaha spa. Dimana Taman Sari Royal Heritage Spa sudah dikenal oleh wisatawan aasing yang mungkin di negara asal mereka sudah ada Taman Sari Royal Heritage. Selain di Taman Sari Royal Heritage, wisatawan yang stay di hotel pun bisa langsung menikmati pelayanan jasa spa, karena beberapa hotel di Solo menyediakan pelayanan jasa spa. (wawancara: Gembong Hadi W, S.Psi.,Msi Kasi Rekreasi dan Hiburan Umum DISBUDPAR Surakarta 2011).

Peraturan Daerah tentang Spa di Solo tertulis dalam “Lembaran Daerah Kota Surakarta Nomor:15 Tahun:2003 Seri:B Nomor:6. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2003 tentang Perijinan Bidang Kesehatan”. Dimana pada Bab I Pasal I No.34e tentang „Ijin Penyelenggaraan Usaha Farmasi, Makanan-Minuman dan Usaha Dibidang Kesehatan‟ diantaranya salon dan pusat kebugaran jasmani.

commit to user

Spa termasuk dalam kategori perawatan kecantikan dan pusat kebugaran jasmani berdasarkan Perda Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2003 pada Pasal 1 nomor 22c yaitu Perawatan tipe B adalah tempat yang melakukan perawatan dengan cara, peralatan modern dengan menggunakan kosmetik tradisional maupun modern termasuk di dalamnya mandi Spa serta dilaksanakan oleh tenaga profesional dan atau tenaga medis. Sedangkan pada Pasal 1 nomor 23c Pusat Kebugaran Jasmani Tipe C adalah tempat untuk melakukan kegiatan latihan kebugaran jasmani atau terapi yang memiliki peralatan modern termasuk di dalamnya pelayanan mandi Spa dengan pengawasan tenaga profesional dan atau tenaga medis.

commit to user

Dokumen terkait