• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KULTUR JARINGAN ANGGREK SKALA RUMAH TANGGA DI TEACHING INDUSTRY UNHAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN KULTUR JARINGAN ANGGREK SKALA RUMAH TANGGA DI TEACHING INDUSTRY UNHAS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KULTUR JARINGAN ANGGREK SKALA RUMAH

TANGGA DI TEACHING INDUSTRY UNHAS

Rinaldi Sjahril1*, Feranita Haring2, Katriani Mantja3, Asmi Citra Malina4

1,2,3 Departemen Budidaya Pertanian Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,

Makassar, 4 Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin,

Makassar

*e-mail: rinaldi.sjahril@gmail.com ABSTRAK

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias bunga populer karena keindahan bunga yang unik, eksotik dan daya tahan bunga yang relative lama. Pengusaha dan penggemar anggrek umumnya memesan bibit botolan anggrek dari Jawa karena di wilayah Makassar belum ada Laboratorium produksi bibit tanaman anggrek secara kultur jaringan. Kultur jaringan skala rumah tangga dengan fasilitas yang lebih murah bisa menjadi solusi untuk pembibitan anggrek. Kegiatan pengembangan kultur jaringan anggrek skala rumah tangga di Laboratorium Biosains dan Bioteknologi Reproduksi Tanaman di Teaching Industry Universitas Hasanuddin telah dimulai beberapa tahun belakangan bergantung pada pendanaan dan yang terakhir dengan adanya pendanaan dari Kemenristekdikti tahun 2019 dalam bentuk Program Pengembangan Unit Produk Intelektual Kampus (PPM-PPUPIK). Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyediaan bibit anggrek secara in vitro dan pelatihan kultur jaringan skala rumah tangga kepada para pehobi dan nursery anggrek. Setelah mengikuti pelatihan peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang kultur jaringan dengan cukup baik dan mampu mempraktekkan perbanyakan dan aklimatisasi anggrek serta budidayanya dengan peralatan yang sederhana. Kultur jaringan skala rumah tangga lebih mudah dipahami dan mendapatkan bahan dan alat yang murah sehingga mampu merubah mind set peserta yang sebelumnya menganggap kultur jaringan membutuhkan biaya yang mahal.

Kata Kunci: Kultur Jaringan, Anggrek, Pelatihan

ABSTRACT

Orchid is one of the popular flower ornamental plants because of its unique floral beauty, exotic and relatively long-lasting flower compared to other flowering ornamental plants. Entrepreneurs and orchid enthusiasts generally order orchid bottled seeds from Java because there is no laboratory for orchid plant seed production in tissue culture. Household-scale tissue culture with cheaper facilities can be a solution for orchid breeding. Activities of developing household-scale orchid tissue culture in the Laboratory on Bioscience and Plant Reproductive Biotechnology in the Teaching Industry of Hasanuddin University have begun in recent years depending on funding and most recently with funding from Kemenristekdikti in 2019 in the form of the Campus Intellectual Product Unit Development Program (PPM-PPUPIK). Activities undertaken include providing orchid seedlings in vitro and training on household-scale tissue culture to orchid enthusiasts and nurseries. After participating in the training, participants are expected to obtain knowledge and skills about tissue culture quite well and be able to practice the propagation and acclimatization of orchids and their cultivation with simple equipment. Household-scale tissue culture is easier to understand and has inexpensive materials and tools that can change the mindset of participants who previously thought tissue culture was expensive.

(2)

PENDAHULUAN

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias bunga populer. Tanaman ini sangat populer di masyarakat karena keindahan bunga yang cukup unik, eksotik dan daya tahan bunga yang cukup lama jika dibandingkan dengan tanaman hias berbunga lainnya. Keindahan dan daya tarik anggrek terutama terletak pada bentuk, corak, ukuran, dan warna bunganya yang beraneka ragam. Sifat-sifat bunga yang demikian menyebabkan anggrek banyak disenangi dan ditanam baik oleh para pengusaha tanaman hias maupun para penggemar anggrek, sebagai bunga potong dan tanaman pot (Sjahril dkk (2011). Jenis anggrek yang dominan disukai masyarakat adalah jenis anggrek Phalaenopsis amabilis (34%), Dendrobium (26%), Oncidium Golden Shower (20%), Cattleya (17%) dan Vanda serta anggrek lainnya (3%) (Wati dkk, 2015).

Prospek pengembangan anggrek sebagai komoditas hortikultura di Sulawesi Selatan khususnya Makassar sangat menjanjikan, dibuktikan dengan fakta bahwa salah satu perusahaan dari grup Haji Kalla membuka usaha anggrek di Malino, Gowa, Sulawesi Selatan. Berbeda dengan jenis tanaman hias lain yang permintaannya sering mengalami pasang surut, permintaan dan tingkatan harga anggrek cenderung stabil. Hal ini seiring dengan banyaknya event-event penting yang memanfaatkan anggrek tersebut sebagai unsur interior dekoratif di hotel, kantor, dan pada beragam acara, seperti: perhelatan pernikahan, perayaan lebaran, natal, tahun baru, dan ulang tahun (Andri, K. B., dan W. J. F. A., 2015). Bahkan anggrek dan tanaman hias lainnya telah dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi personal untuk menyatakan rasa duka maupun suka cita kepada teman dan kerabat (Rahman, D. F., dan Juraemi, 2008)

Jenis usaha penjualan tanaman hias untuk wilayah Makassar dari beberapa tahun belakang ini sudah menjamur di beberapa titik kota. Demikian pula usaha rental tanaman hias untuk kebutuhan dekorasi ruangan telah bermunculan. Pada wilayah kampus sendiri usaha ini belum dilakukan oleh civitas akademika, sehingga persaingannya nanti masih akan didominasi oleh tim kami. Namun, pihak luar kampus yang kemungkinan akan menjadi pesaing dalam merebut pasar dimana berdasarkan pengamatan, konsumen umumnya memesan tanaman hias dari luar kampus untuk kebutuhan dekorasi pada event tertentu maupun kebutuhan akan bibit.

Pertumbuhan pasar pada produk tanaman hias sangat pesat dimana kebutuhan individu sendiri yang sangat menginginkan keindahan pada lingkungannya dengan menambah ornament-ornament seperti tanaman hias. Fokus wilayah pemasaran kami adalah daerah Makassar. Namun seiring nantinya dengan tingkat kestabilan usaha ini, kami juga memperluas jaringan pemasaran hingga ke daerah di luar Makassar. Hal ini didasarkan pada realita bahwa perkembangan teknologi bukan hanya terdapat di daerah perkotaan, namun sudah merambah hingga ke pelosok daerah. Namun dipihak lain kemampuan skill mereka masih sangat kurang di bidang ini perlu dilakukan pelatihan kultur jaringan anggrek.

METODE PELAKSANAAN Tempat dan Waktu

Pengabdian pelatihan kultur jaringan ini dilakukan di Laboratorium Biosains dan Bioteknologi Reproduksi Tanaman di Teaching Industry, Universitas Hasanuddin Makassar

(3)

yang berlangsung selama dua hari mulai dari tanggal 27 September sampai 28 September 2019

Bahan dan Alat

Pelatihan kultur jaringan yang dilakukan menggunakan eksplan berupa kapsul anggrek dendrobium, bibit botolan anggrek phalaenopsis dan dendrobium, aquades, alkohol dan media sederhana (Growmore 1,5 g l-1) yang berisi 7 g l-1 bubuk agar dan gula 30 g l-1 serta senyawa organik kompleks (misalnya: air kelapa muda 200 ml l-1, ekstrak ekstrak pisang ambon 100 g l-1. Alat yang digunakan adalah Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), autoclave, engkas, botol kultur, pinset, pisau scalpel, cawan petri, erlenmeyer, lampu spritus, kompor gas, dan hansprayer.

Pelaksana Pengabdian

Pengabdian yang dilakukan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu pemberian meteri mengenai kultur jaringan anggrek dan tahap kedua berupa praktek langsung di laboratorium yang meliputi pembuatan media sederhana, penanaman eksplan dari kapsul anggrek, subkultur bibit botolan anggrek phalaenopsis dan dendrobium yang dilakukan di Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) dan secara sederhana dilakukan di engkas (kotak tanam), dan aklimatisasi planlet anggrek dendrobium dan phalaenopsis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peserta pelatihan kultur jaringan yang dilakukan terdiri dari mahasiswa (62%), pengusaha (31%) dan pehobi (8%). Peserta mahasiswa yang ikut mengikuti pelatihan kultur jaringan sudah memiliki pengetahuan secara teori dan beberapa diantaranya pernah melakukan praktek langsung, sedangkan untuk pengusaha dan pehobi masih minim teori sehingga pada tahap awal dilakukan pengenalan teori, alat dan bahan yang akan digunakan. Daftar kegiatan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Kegiatan Pelatihan Kultur Jaringan

NO. WAKTU KEGIATAN

1

Hari Pertama

Pemberian materi Teknologi Perbanyakan Tanaman Hias

2 Pemberian materi Teori Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga

3 Pemberian materi Media Kultur Jaringan Anggrek

4

Hari Kedua

Pengenalan Alat dan Bahan

5 Pembuatan Stok dan Media Sederhana

6 Penanaman di Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

7 Penanaman di Enkas (Kotak tanam)

8 Aklimatisasi

Data primer setelah diolah

Setelah mengikuti pelatihan kultur jaringan tersebut maka perserta pelatihan sudah memiliki cukup pengetahuan tentang kultur jaringan anggrek yang dilakukan secara sederhana menggunakan enkas (kotak tanam) dan dengan menggunakan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC). Dengan pelatihan ini juga maka peserta dapat memahami bahwa perbanyakan anggrek melalui kultur jaringan tidak hanya dapat dilakukan dengan biaya tinggi dan bisa dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Peserta dapat memahami bahwa

(4)

kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan alat-alat sederhana sebagai pengganti, seperti autoclave dapat diganti dengan recicooker modifikasi dan laminar air flow cabinet (LAFC) dapat digantikan dengan enkas (kotak tanam).

Gambar 1. Pemberian materi mengenai teknologi perbanyakan tanaman hias

Gambar 2. Pengenalan alat yang akan digunakan (autoclave dan laminar air flow)

Gambar 3. Pengenalan jenis anggrek botolan (anggrek dendrobium dan

phalaenopsis)

Gambar 4. Penaman eksplan anggrek di lamiar air flow (kiri) dan enkas/kotak tanam (kanan)

UCAPAN TERIMAKASIH

Diucapkan terima kasih kepeda Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Ristekdikti) sebagai pemberi dana untuk pengabdian dengan judul “PPUPIK Perbenihan Kultur Jaringan Anggrek”, Dr. Andi Alimuddin, M.Si selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarata (LP2M) Unhas, Prof. Dr.Sc.Agr. Ir.

(5)

Baharuddin selaku Dekan Fakultas Pertanian Unhas, anggota pengabdian dan semua pihak yang membantu dalam penelitian ini.

KESIMPULAN

Peserta sudah memiliki pengetahuan dan keterampiran yang cukup setelah mengikuti pelatihan kultur jaringan yang diadakan di Laboratorium Biosains dan Bioteknologi Produksi Tanaman, Teaching Industry, Universitas Hasanuddin, sehingga dapat mempraktekannya secara mandiri.Peserta mahasiswa lebih tertarik praktek menggunakan peralatan yang canggih, karena dapat menunjang teori yang diapat dari bangku kuliah dan sangat membantu dalam penelitian nantinya, sedangkan untuk pengusaha dan pehobi lebih tertarik kultur jaringan skala rumah tangga, selain peralatan mudah didapatkan juga prakteknya mudah dilakukan.

Pelatihan mengenai kultur jaringan perlu dilakukan secara berkala agar peserta pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

DAFTAR PUSTAKA

Andri, K. B., dan W. J. F. A. Tumbuan. 2015. Potensi Pengembangan Agribisnis Bunga Anggrek di Kota Batu Jawa Timur. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum, Volume 2 Nomor 1.

Rahman, D. F., dan Juraemi. 2008. Analisis Finansial Budidaya Anggrek Dendrobium (Studi Kasus di UPTD Balai Benih Induk Hortikultura Loa Janan). EPP. Vol 5 No.2: 12-17. Sjahril, R., A. Achmad, T. S. Djohan, dan M. Riadi. 2011. Promoting Home Tissue Culture

as A Tool in Propagation of Wild Orchids for Conservation based on Participatory Approach of Bolli Forest People, Enrekang South Sulawesi. Final Research Report Integrated-Collaborative Research Grant, I-MHERE. Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Wati, K. W. C., I K. Suamba, dan I. A. L. Dewi. 2015. Kinerja Usaha Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) Pada PT Multi Agro Bali Di Desa Sembung Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, Vol. 4, No. 1.

Gambar

Tabel 1. Daftar Kegiatan Pelatihan Kultur Jaringan
Gambar 4. Penaman eksplan anggrek di lamiar air flow (kiri) dan  enkas/kotak tanam (kanan)

Referensi

Dokumen terkait