PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TH 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN BIDANG PERUMAHSAKITAN
DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
PP 47 Tahun 2021 dibuat dengan semangat Peluang
untukmemenuhi akses kebutuhan pelayanan
Kesehatan Tingkat Lanjutan
Mengembangkan pelayanan yang bermutu
Melalui peningkatkan pembangunan RS, Investasi/perencanaan pemenuhan SDM/dokter (Berdasarkan ABK), dan Mendorong pimpinan RS
untuk berinovasi
Mendorong distribusi, pemenuhan dan pemerataan
SDM/dokter spesialis, Sarpras dan peralatan. Membuka ruang pekerjaan
bagi dokter
spesialis/subspesialis yang baru selesai Pendidikan
Masyarakat dapat
memiliki akses ke RS
sesuai kemampuan
pelayanan yang diberikan
jika penyebaran Dokter
Spesialis merata
Prinsip pemenuhan
dokter spesialis/
subspesialis dan
spesialis
kewenangan
tambahan tetap
menjadi
kebutuhan RS
, sesuai
dengan standar
penyelenggaraan
pelayanan yang optimal
TANTANGAN DAN PELUANG PELAYANAN KESEHATAN
PP 47 Tahun 2021
mengatur Kelas
Standar di Rumah Sakit
Segera ada regulasi
kelas standar JKN,
Kebutuhan Dasar
Kesehatan dan Single
Tarif.
Sistem rujukan tetap berbasis kompetensi pelayanan sesuai kebutuhan
medis pasien, yang sesuai kebutuhannya akan merujuk
ke RS yang mempunyai Kemampuan layanan menurut peraturan perundanganJadi tidak berbasis kelas RS lagi.
Rumah Sakit mempunyai
Kewajiban dan
menyelenggarakannya
sesuai
Tata Kelola Rumah
Sakit dan Tata Kelola
Klinik RS
KEWAJIBAN
RUMAH
SAKIT
(Pasal 27)
Rumah Sakit dalam Upaya Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
MENDORONG
PENCIPTAAN LAPANGAN
KERJA
MEMUDAHKAN
PEMBUKAAN USAHA
BARU
MENDUKUNG
PEMBERANTASAN
KORUPSI
UMKM
Dari 64,19 juta UMK-M, 64,13 juta adalah
UMK yang Sebagian besar berada di sektor
informal, sehingga perlu didorong untuk
bertranformasi menjadi formal.
REGULASI
Permasalahan Perizinan yang Rumit dengan
banyaknya regulasi pusat & daerah (hiper-regulasi)
yang mengatur sektor, menyebabkan disharmoni,
tumpang tindih, tidak operasional, dan sektoral.
TENAGA KERJA
Banyak orang butuh kerja dan terus
bertambah setiap tahun
.
KELAS A & B
Kelas A:
4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima) penunjang medik spesialis, 12 (dua belas) spesialis lain selain spesialis dasar, dan 13 (tiga belas) subspesialis
Kelas B:
4 (empat) spesialis dasar,4 (empat) penunjang medik spesialis, 8 (delapan) spesialis lain selain spesialis dasar, dan 2 (dua) sub spesialis dasar
REFORMASI REGULASI
KELAS C & DPELAYANAN SPESIALISTIK
Kelas C:4 (empat) spesialis dasar dan 4 (em pat) penunjang medik spesialis
Kelas D:
2 (dua) spesialis dasar
PELAYANAN SPESIALISTIK
DAN SUBSPESIALISTIK
AKSES PELAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT
KEMUDAHAN PELAKU USAHA DALAM MENYEDIAKAN PELAYANAN KESEHATAN
KEMUDAHAN PEKERJA/TENAGA KESEHATAN DALAM MEMPEROLEH LAPANGAN KERJA & MENINGKATKAN
KOMPETENSI
01
02
03
KELAS A
KELAS D
KELAS B
KELAS C
1
2
Izin Mendirikan
Izin Operasional
Perizinan Berusaha
EKSISTING
KEDEPAN
Kemampuan Pelayanan Fasilitas Kesehatan Sarana Penunjang Sumber Daya Manusia
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
KELAS A
Pemerintah menetapkan klasifikasi RS berdasarkan:
Kemampuan Pelayanan
Fasilitas Kesehatan
Sarana Penunjang
Sumber Daya Manusia
Menjabarkan gambaran RS Umum dan RS Khusus berdasarkan kemampuan pelayanan yang diberikan, bangunan dan prasarana, ketersediaan tempat tidur, dan peralatan, serta Sumber Daya Manusia.
KETENTUAN :
01
02
RS KHUSUS
KELAS C
KELAS B
KELAS D
KELAS A
KELAS B
KELAS C
RS UMUM
RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA
TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT
TUGAS RUMAH SAKIT
Memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara
paripurna
Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan
Pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA
Daerah terpencil dan daerah yang sulit dijangkau karena keadaan geografis; Daerah yang belum tersedia Rumah Sakitatau Rumah Sakit yang telah ada sulit dijangkau akibat kondisi geografis
Daerah perbatasan yang berhadapan dengan negara lainnya baik yang dibatasi darat maupun laut
Daerah tertinggal
Daerah kepulauan, wilayah pesisir dan pulaupulau kecil, dan pulau-pulau kecil terluar
HANYA DAPAT DIDIRIKAN PADA DAERAH YANG
MEMENUHI KRITERIA:
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
KEMAMPUAN PELAYANAN
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJAN
RUMAH SAKIT UMUM
RUMAH SAKIT KHUSUS
SUMBER DAYA MANUSIA
Kemampuan pelayanan merupakan jenis pelayanan yang dapat diberikan oleh Rumah Sakit
Fasilitas kesehatan dan sarana penunjang pada Rumah Sakit terdiri atas: (a). bangunan dan prasarana (b). ketersediaan tempat tidur rawat inap; dan (c). peralatan
Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya
Sumber daya manusia untuk setiap kelas Rumah Sakit disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit
PEMERINTAH MENETAPKAN
KLASIFIKASI RS BERDASARKAN
KATEGORI BERDASARKAN JENIS
PELAYANAN YANG DIBERIKAN
1
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
Pelayanan yang diberikan
• RS umum meliputi pelayanan medik dan penunjang medik, keperawatan dan kebidanan, kefarmasian, dan pelayanan
penunjang. • RS khusus meliputi pelayanan medik dan penjang medik sesuai kekhususan, , keperawatan dan/atau kebidanan,
kefarmasian, dan pelayanan penunjang,
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG
SUMBER DAYA MANUSIA KEMAMPUAN PELAYANAN
Fasilitas kesehatan dan sarana penunjang Rumah Sakit terdiri atas: a. bangunan dan prasarana; b. ketersediaan tempat tidur rawat inap; dan c. Peralatan, disesuaikan dengan kelas RS dan kebutuhan pelayanan
Sumber daya manusiauntuk setiap kelas Rumah Sakit disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh
Rumah Sakit..
BATANG TUBUH
LAMPIRAN
Digunakan sebagai
Self
assessment
dalam
pendirian rumah sakit
KLASIFIKASI
Menteri dapat menetapkan (koordinasi dg K/L terkait) RS khusus lainnya berdasarkan hasil kajian kebutuhan pelayanan
Dapat menyelenggarakan pelayanan lain di luar kekhususannya (paling banyak 40% dari seluruh jumlah tempat tidur rawat inap).
1. Pelayanan medik dan penunjang medik
2. Pelayanan keperawatan dan kebidanan
3. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan penunjang lainnya (yang diberikan oleh nakes dan non nakes)
PELAYANAN KESEHATAN
BERUPA
:
PELAYANAN KESEHATAN
BERUPA:
1. Pelayanan medik dan penunjang medik sesuai dengan kekhususan 2. Pelayanan keperawatan dan/atau
kebidanan
3. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan penunjang lainnya (yang diberikan oleh nakes dan non nakes) Memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya
RUMAH SAKIT KHUSUS
RS yang memberikan pelayanan
kesehatan pada semua bidang dan
jenis penyakit
RUMAH SAKIT UMUM
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG
• Harus memenuhi aspek keandalan teknis bangunan gedung dan konstruksi • Harus memenuhi persyaratan teknis bangunan Rumah SakitBANGUNAN DAN
PRASARANA
• Peralatan medis dan nonmedis yang memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan, dan laik pakai.
PERALATAN
RS UmumKelas A paling sedikit 250 Kelas B paling sedikit 200 Kelas C paling sedikit 100 Kelas D paling sedikit 50 RS Khusus
Kelas A paling sedikit 100 Kelas B paling sedikit 75 Kelas C paling sedikit 25
KETERSEDIAAN
TEMPAT TIDUR
1 2 3
RS Khusus Gigi dan Mulut
• Kelas A paling sedikit14TT dan 75dental unit • Kelas B paling sedikit12TT dan 50dental unit • Kelas C paling sedikit10 TT dan 25dental unit
RS Khusus THT KL dan Mata
• Kelas A paling sedikit40 TT • Kelas B paling sedikit25 TT • Kelas C paling sedikit15 TT
a. 60% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; dan
b. 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta. DITERAPKAN SECARA BERTAHAP PALING LAMBAT SAMPAI
DENGAN 1 JANUARI 2023
TEMPAT TIDUR RAWAT INAP KELAS STANDAR
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF
Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
a. 6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU; dan
b. 4% untuk pelayanan intensif lain yang terdiri atas perawatan intensif neonatus dan perawatan intensif pediatrik (NICU dan PICU).
RUANG SEBAGAI TEMPAT ISOLASI
• Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
• Dalam kondisi wabah atau KKM, kapasitas ruang yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi paling sedikit:
a. 30% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemda; dan
b. 20% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik swasta.
• Jumlah tempat tidur RS Umum PMA paling sedikit sesuai dengan jumlah tempat tidur RS Umum kelas B
• Jumlah tempat tidur untuk RS Khusus PMA paling sedikit sesuai dengan jumlah tempat tidur RS kelas A pada setiap jenis Rumah Sakit khusus.
ATAU SESUAI KESEPAKATAN/KERJA SAMA INTERNASIONAL
RUMAH SAKIT PMA
DIKECUALIKAN BAGI RS KHUSUS GILUT, MATA DAN THT-KL
SUMBER DAYA MANUSIA
SDM PADA RUMAH SAKIT UMUM DAN RS KSUSUS
-40
Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap
dan/atau tenaga lainnya berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan Rumah Sakit
SDM RS diangkat dan ditetapkan oleh kepala atau direktur
Rumah Sakit
Pemilik Rumah sakit dan kepala atau direktur RS
bertanggung jawab dalam pemenuhan SDM dengan
jumlah dan kualifikasi sesuai hasil ABK, kebutuhan, dan
kemampuan pelayanan Rumah Sakit
Meliputi tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan,
tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lain, tenaga manajeman
rumah sakit, dan tenaga non kesehatan
Merupakan tenaga tetap yang bekerja secara purna waktu
01
02
03
04
PERUBAHAN KELAS RUMAH SAKIT
DASAR PERUBAHAN
KELAS RS
SYARAT PERUBAHAN
KELAS RS
MEKANISME PERUBAH
KELAS RS
TINDAKLANJUT
1.
1. Usulan dari pemilik atau Kepala/Direktur RS
2. Hasil pengawasan oleh Pemerintah Pusat/Pemda
2.
Usulan perubahan kelas dari pemilik atau
kepala/direktur rumah sakit hanya dapat dilakukan
terhadap Rumah Sakit yang telah terakredi
3.
Perubahan kelas dilakukan dengan menilai pemenuhan
kemampuan pelayanan, faskes dan sarana penunjang,
dan SDM sesuai ketentuan klasifikasi RS
4.
Perubahan kelas Rumah Sakit ditindaklanjuti dengan
penetapan kelas Rumah Sakit yang baru melalui
perubahan Perizinan Berusaha sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT
1. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan RS kepada masyarakat;
2. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan RS;
3. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya;
4. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan kemampuan pelayanannya;
5. menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;
6. melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;
7. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
8. menyelenggarakan rekam medis;
9. menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, dan lanjut usia;
10. melaksanakan sistem rujukan;
11. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta ketentuan peraturan perundang-undangan;
12. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;
13. menghormati dan melindungi hak pasien; 14. melaksanakan etika Rumah Sakit;
15. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;
16. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan, baik secara regional maupun nasional;
17. membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
18. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws);
19. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas; dan
20. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.
MENGURAIKAN 20 KEWAJIBAN RS SEBAGAIMANA DIATUR
DALAM UU
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT …
PENGECUALIAN
1 2
3
4
Dikecualikan bagi informasi yang bersifat rahasia kedokteran
INFORMASI UMUM RUMAH SAKIT
MEMBERIKAN INFORMASI YANG BENAR TENTANG PELAYANAN RUMAH
SAKIT KEPADA MASYARAKAT
INFORMASI TERKAIT KINERJA PELAYANAN RUMAH SAKIT
INFORMASI TERKAIT PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN KEPADA PASIEN
1. profil Rumah Sakit;
2. tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
3. hak dan kewajiban Pasien; 4. mekanisme pengaduan; dan 5. pembiayaan.
Paling sedikit berupa:
pemberi pelayanan, diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis,
alternatif Tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadiI, prognosis terhadap tindakan yang dilakukan; dan perkiraan pembiayaan. Paling sedikit berupa hasil pencapaian
indikator nasional mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan melibatkan organisasi profesi, asosiasi perumahsakitan, dan organisasi kemasyarakatan lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing (dilakukan sesuai NSPK yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat) PELAKSANA BINWAS
TUJUAN BINWAS
LINGKUP BINWAS
Diarahkan untuk: pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat, peningkatan mutu pelayanan kesehatan, keselamatan pasien, pengembangan jangkauan pelayanan, dan peningkatan kemampuan kemandirian RS
Lingkup binwas: pemenuhan persyaratan RS; kesesuaian klasifikasi RS; perizinan RS; pemenuhan kewajiban dan hak RS dan Pasien; dan standar dan mutu pelayanan RS.
a. bimbingan teknis; b. advokasi;
c. konsultasi; dan/atau d. pendidikan dan pelatihan
BENTUK PEMBINAAN a. monitoring; b. evaluasi; dan c. pemeriksaan BENTUK PENGAWASAN
1
2
TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
18KRITERIA
SANKSI
JENIS SANKSI
18TATA CARA
PENGENAAN
SANKSI
Jenis sanksi administratif:
a. teguran;
b. teguran tertulis;
c. denda; dan/atau
d. pencabutan perizinan berusaha
1. Melakukan pelanggaran terhadap pelaksanaan kewajiban Rumah Sakit
2. Dalam rangka pembinaan dan pengawasan
1. Pengenaan sanksi berdasarkan laporan dari:
a.Pengaduan
b.Pemberitaan media elektronik/cetak
c. Hasil monitoring evaluasi
2. Pemeriksaan laporan dugaan pelanggaran dengan membentuk tim panel yang bersifat
adhoc
3. Tim Panel
memberikan rekomendasi kepada pejabat yang berwenang memberikan
sanksi (Pemerintah Pusat dan Pemda)
4. Pengenaan sanksi dilakukan secara bertahap mulai dari sanksi teguran, teguran
tertulis, denda, sampai dengan pencabutan perizinan berusaha
SANKSI DENDA PALING BANYAK SEBESAR RP.100.000.000, DENGAN PERHITUNGAN UNTUK SETIAP 1 (SATU) JENIS PELANGGARAN SEBESAR RP.10.000.000
PERIZINAN BERUSAHA
(PP Nomor 5 tahun 2021)
Menteri
Gubernur
Bupati/wali kot
a
Izin Berusaha
Rumah Sakit Kelas A
dan PMA (Kelas A da
n
Kelas B)
Izin Berusaha
Rumah Sakit
Kelas B
Izin Berusaha
Rumah Sakit Kelas C,
Kelas D
Sebaran Rumah Sakit
secara merata
Jumlah dan
persebaran
penduduk
Rasio jumlah
Tempat Tidur
Akses masyarakat
DATA RUMAH SAKIT TAHUN 2021
EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH TT RS UMUM
RS UMUM
EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH TT RS KHUSUS
(kecuali RSGM, RS Mata dan RS THT-KL)
RS Khusus
Sesuai
Tidak Sesuai
EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH TT RS KHUSUS
(RSGM, RS Mata dan RS THT-KL)
RS KHUSUS MATA RS KHUSUS GIGI dan Mulut
RS KHUSUS THT-KL
Keterangan
EVALUASI % KETERSEDIAAN TT ICU, PICU DAN NICU BERBANDING TOTAL TT RS DI PROVINSI
PROVIN
SI Bali NTB Sulteng Sulbar DKI
Goron
talo Aceh NTT Jatim Sulsel Kepri Sumut Sulteng
NASIONA
L Banten Jateng Kalteng BengkuluRiau Jabar DIY Papua Kaltim Sumsel Maluku Utara
Sumba r
Papua
Barat Kaltara Babel Kalsel Jambi Sulut Kalbar Maluku Lamp ung TOTAL TT 8,429 4,559 3,552 1,672 35,904 2,288 9,361 5,340 53,026 16,966 4,013 24,965 4,970 388,106 14,662 47,803 3,740 2,959 8,525 55,334 7,409 4,620 8,168 10,243 1,598 7,573 2,176 1,269 2,199 6,144 4,614 6,697 5,769 2,964 8,595 ICU 396 128 103 54 1,689 54 245 146 2,082 583 159 962 148 13,854 564 1,977 128 91 263 1,920 240 109 240 295 46 226 42 44 67 152 142 210 169 66 114 PICU 40 21 14 6 141 25 57 39 177 60 10 103 39 1,572 46 266 14 4 49 227 25 15 58 42 2 28 8 3 2 14 10 6 15 0 6 NICU 128 154 109 44 362 60 252 130 863 328 59 330 90 5,072 163 276 54 58 115 559 96 98 89 139 25 76 44 7 24 93 42 59 39 4 73 TOTAL ICU, PICU DAN 564 303 226 104 2,192 139 554 315 3,122 971 228 1,395 277 20,498 773 2,519 196 153 427 2,706 361 222 387 476 73 330 94 54 93 259 194 275RS Online, 1 Februari 2021223 70 193