• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF SNACK DI KOREA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF SNACK DI KOREA SELATAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ITPC BUSAN

SEPTEMBER 2015

MARKET BRIEF

SNACK

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR 3

KATA PENGANTAR 4

1. Latar Belakang 5

1.1. Profil Singkat Negara 5

1.2. Pemilihan Negara 7

1.3. Pemilihan Produk 8

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 9

2.1. Perkembangan Industri Snack di Dunia 9

2.2. Perkembangan dan Trend Pasar Snackdi Korea Selatan 10

2.3. Trend Impor Snack di Korea Selatan 10

2.4. Kebijakan Tariff 11

2.5. Strategi Memasuki Pasar 12

2.6. Hambatan 15

3. Regulasi Komoditas Snack di Korea Selatan 15

3.1. Kebijakan Impor dan Prosedur Impor 15

3.2. Standar Produk 17

3.3. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearance) 18

4. Informasi Penting 19

4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 19

4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 19

4.3. Perusahaan Importir Snack 20

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kode HS Snack dan deskripsi 9

Tabel 2.1 Perkembangan nilai dan quantitas ekspor di Dunia 9 Tabel 2.2 Nilai dan quantitas impor Korea Selatan dari Dunia 10 Tabel 2.3 Negara Supplier Snack (HS 1905) Korea Selatan 11

Tabel 2.4 Tariff komoditi Snack berdasarkan FTA 11

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 19 Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 19 Tabel 4.3 Daftar Nama Perusahaan Importir Snack di Korea Selatan 20

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan 5

Gambar 2.1 Contoh Kemasan di Korea Selatan 13

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Prosedur Impor untuk Produk Snack 16

Diagram 3.2 Standar untuk Produksi produk snack 17

(4)

Kata Pengantar

Snack (makanan ringan) merupakan makanan yang bukan merupakan menu utama

yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu dan dapat memberi suplai energy ke tubuh atau merupakan sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.

Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi pasar komoditas snack atau makanan ringan di Korea Selatan. Beberapa data statistik dan regulasi yang berkaitan dengan komoditas tersebut di dalam laporan ini disadur dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid adanya.

Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha

Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk komoditas snack atau makanan ringan serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam perdagangan global.

Busan, September 2015

(5)

1. Latar Belakang

1.1. Profil Singkat Negara

Korea Selatan adalah negara Republik. Sistem pemerintahan di Korea Selatan terbagi kedalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif dan legislatif.

Lembaga eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan

persetujuan Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.

Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.

Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih.

Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km1 dengan jumlah penduduk 50,42 jt1 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon.

Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 20142.

Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh

1 http://data.worldbank.org/country/korea-republic 2 http://data.worldbank.org/

(6)

sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu. Hal ini tentu menjadikan Korea Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment menjadi market oriented model.

1.2. Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia

Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Korea (Korea Selatan) terus mengalami perkembangan dan peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.

Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak, Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan dilain pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT dan telekomunikasi.

Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara seperti diantaranya:

• Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009

• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit), Juni 2009

• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010 • Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010 • Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011 • Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012 • Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012

(7)

• Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013 Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive

Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya.

Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari putaran ke enam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013.

IKCEPA terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk dibentuk pilar utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, fasilitasi perdagangan dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding.

Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut di wakili dari berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan.Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10 proyek utama.

Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.

1.3. Pemilihan Negara

Korea Selatan dengan GDP per kapita sebesar US$ 32.6843merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan GDP yang tinggi. Dengan pendapatan penduduknya yang relatif tinggi, gaya hidup masyarakat yang tinggal di Korea termasuk dalam kategori

(8)

high-consumption. Salah satu komoditi yang sering menjadi barang konsumsi masyarakat Korea Selatan adalah makanan ringan atau snack.Snack sudah menjadi komponen penting dalam kehidupan sehari-hari orang-orang yang tinggal di Korea Selatan, baik warga asli ataupun orang asing. Snack menjadi pendamping penting disaat ada rapat atau meeting, dan juga bersifat non-formal sebagai pelengkap dikala bersantai.

Tidak bisa dipungkiri, Korea Selatan merupakan salah satu pasar strategis untuk komoditi makanan ringan atau snack.Terlebih lagi kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah Korea, semakin memudahkan prosedur ekspor dan impor membuat pasar di Korea Selatan semakin strategis. Dalam pasar Korea Selatan, Indonesia sedang memberikan efek yang besar di bidang makanan ringan. Banyak factor yang akan dijelaskan dalam market brief ini, mengapa pasar di Korea Selatan untuk komoditas makanan ringan sangat menjanjikan.

1.4. Pemilihan Produk

Dalam penjelasan singkatnya, makanan ringan masuk dalam kategori confectionaries, yang mana merujuk kepada biskuit, permen, permen karet, dan ice candy yang diproses dengan penambahan bahan lain atau bahan aditif lain, yang menggunakan materi sayur mentah sebagai bahan utama.

Indonesia merupakan negara dengan luas hutan sebesar 98.072,7 juta hektar atau 52,2% luas wilayah Indonesia, ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki beberapa keunggulan komperatif (comparative advantage) untuk hasil hutan, termasuk di dalamnya hasil pertanian dan agrikultur. Maka dalam pelaksanaannya, makanan ringan pun tak luput menjadi sebagai salah satu produksi masif di Indonesia yang berkelimpahan materi alam.

Dalam bahasa perdagangan, snack dikelompokkan ke dalam kode HS 19 sesuai dengan bahan baku dan proses pembuatannya, sementara itu snack yang dibahas dalam market brief ini mempunyai kode HS 1905.

(9)

Tabel 1.1 Kode HS dan deskripsi

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 2.1. Perkembangan Industri Snack di Dunia

Industri Snack mengalami perkembangan yang signifikan di dunia. Tabel berikut ini menunjukkan nilai ekspor dan quantitas ekspor yang terjadi di dunia setiap tahunnya untuk komoditi Snack (kode HS 1905).

Tabel 2.1 Perkembangan nilai dan quantitas ekspor di Dunia (kode HS 1905) dalam US$ dan Ton

(10)

Berdasarkan tabel diatas, industry snack di dunia mengalami peningkatan yang stabil dari tahun ke tahun, baik dari segi nilai ekspor maupun kuantitas ekspor.

2.2. Perkembangan dan Tren Pasar Snack di Korea Selatan

Perkembangan dan Tren Pasar Snack di Korea Selatan bisa kita lihat secara umum terlebih dahulu.Berikut ini adalah tabel yang menunjukan perkembangan pasar Snack di Korea Selatan.

Tabel 2.2 Nilai dan quantitas impor Korea Selatan dari Dunia (kode HS 1905)

Tabel 2.2 menunjukkan perkembangan yang menjanjikan untuk komoditi Snack di Korea Selatan.Bila kita lihat pertahun, baik dari segi nilai dan kuantitas menunjukkan peningkatan tanpa adanya penurunan antar tahunnya.

2.3. Tren Impor Snack di Korea Selatan

Tren impor Korea Selatan untuk komoditas Snack dalam 5 (lima) tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Impor Korea Selatan sebesar 67,194 ton dengan total nilai sebesar US$ 290,08 juta pada tahun 2014. Ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 57,678 ton dengan nilai impor sebesar US$ 245,06 juta pada tahun 2013. Tren impor ini akan mengalami peningkatan pada masa yang akan datang mengingat tren industri makanan ringan yang meningkat pula.

(11)

Tabel 2.3. Negara Supplier Snack Korea Selatan untuk Produk HS 1905

Indonesia menduduki peringkat ke 4 setelah Amerika Serikat, China dan Malaysia. Terlihat bahwa nilai impor Korea untuk snack Indonesia di Korea Selatan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, bahkan dengan peningkatan nilai mencapai 97,85% dari tahun 2013 ke tahun 2014.

2.4. Kebijakan Tariff

Berdasarkan kebijakan ASEAN – Korea FTA, tariff untuk komoditas snack dari Indonesia adalah sebagai berikut :

(12)

2.5. Strategi Memasuki Pasar

Untuk masuk ke pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu strategi yang efektif diperlukan oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :

A. Meningkatkan kualitas produk

Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk impor, seperti :

• Kualitas bahan baku • Kebersihan produk • Proses produksi

• Pengemasan Produk, dalam pengemasan produk ini juga harus dilengkapi dengan informasi produk yang jelas seperti bahan baku, kandungan yang ada, berat bersih dan lainnya. Dan yang harus diperhatikan juga adalah bahan untuk pengemasan produk yang ramah lingkungan.

Contoh Kasus: Dari beberapa diskusi dengan para pengusaha makanan, khususnya yang masih skala UKM, seperti kerupuk, tempe keripik, keripik belut, dalam menjaga kualitas produksi mereka hanya menggunakan 1 (satu) kali pakai minyak goreng.

B. Kemasan Yang Menarik

Kecenderungan orang Korea adalah menyukai kemasan yang menarik. Dari pengamatan penulis, banyak makanan yang tidak terlalu istimewa tetapi dikemas dalam sebuah wadah yang sangat bagus sehingga menarik orang untuk membeli. Perusahaan Korea sangat agrasif di dalam technology packaging sehingga di sarankan untuk para pengusaha Indonesia dapat meniru apa yang dilakukan oleh Korea Selatan di dalam berkreasi dengan packaging untuk meningkatkan nilai jual.

(13)

Gambar 2.1 Contoh Kemasan di Korea Selatan C. Natural dan Organik

Dengan penghasilan yang tinggi, masyarakat Korea membelanjakan untuk hidup sehat dan makanan sehat (well being), saat ini mereka melakukan pengurangan asupan garam, gula dan nasi. Dalam menunjang hidup sehat mereka juga lebih cenderung memilih makanan local yang menurut mereka sudah memiliki standar yang tinggi dan memilih makanan yang berasal dari organic. Para pelaku usaha di Indonesia bisa memasuki pasar Korea dengan mengurangi kandungan garam dan gula atau dengan menggunakan bahan yang berasal dari tanaman atau bahan organic.

Contoh Kasus: Beberapa mie instant Indonesia sudah memasuki pasar Korea, tetapi dengan citarasa yang berbeda. Informasi yang didapatkan adalah meskipun pada bungkus mie instant produk dan rasa adalah sama antara Korea Selatan dan Indonesia, tetapi rasa sangat jauh berbeda. Hal tersebut dapat dipahami bahwa untuk pasar Korea Selatan ada beberapa komposisi bumbu yang dikurangi atau dihilangkan untuk bisa sesuai dengan persyaratan Korea Selatan.

D. Berpartisipasi dalam berbagai pameran

Untuk menambah pasar luar negeri yang paling baik dilakukan adalah dengan media melakukan banyak pameran di luar negeri. Banyak fasilitasi dari Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Korea yang diberikan kepada para pengusaha di Indonesia baik yang ditawarkan langsung oleh Pemerintah Korea kepada pengusaha Indonesia ataupun yang melewati ITPC maupun KBRI sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di Korea Selatan. Beberapa pameran yang difasilitasi oleh Korea Selatan adalah : Pameran LOHAS yang

(14)

diorganisasikan oleh Pemerintah Kota Pulau Jeju, Pameran Asean Korean Fair yang di organisasikan oleh Korean Asean Center (AKC), Pameran Jinju Food & Agricultural Expo yang diorganisasikan oleh Pemerintah kota Jinju.

Setiap tahun ITPC Busan mengikuti beberapa pameran yang berhubungan dengan makanan dan minuman yaitu Seoul Food dan Café Show di Seoul. ITPC Busan dapat menfasilitasi sewa booth untuk 2 pameran tersebut diatas. Cara untuk dapat mengikuti pameran tersebut adalah dengan mengirimkan email kepada ITPC Busan dengan melampirkan company profile dan mengirimkan sample terlebih dahulu ke ITPC Busan untuk seleksi keikutsertaan di dalam pameran.

E. Menjalin kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri

Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini KBRI Seoul dan Indonesian

Trade Promotion Center (ITPC) Busan. F. Memiliki Website perusahaan

Salah satu cara efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan secara global adalah memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu :

• Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris.

• Memiliki e-mail resmi perusahaan.

• Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon atau faksimili.

(15)

2.6. Hambatan

Hambatan untuk produk snack ke Korea Selatan adalah lebih kepada hambatan mutu dan kualitas produk karena Pemerintah Korea Selatan sangat melindungi Warga Negara Korea dari produk-produk impor yang tidak sehat dan berbahaya bagi manusia. Selain jarak yang paling jauh dibandingkan dengan sesame Negara Asean serta bahasa. 3. Regulasi Komoditas Snack di Korea Selatan

3.1. Kebijakan Impor dan Prosedur Impor

Meskipun import Clearance merupakan kewajiban dari Importir di Negara Korea, ada baiknya para exporter juga mengetahui prosedur impor di Korea. Korea Selatan sangat ketat di dalam menjalankan prosedur import makanan dan minuman khususnya di komposisi dari maknanan. Semua makanan import harus mengacu kepada Food Safety Basic Act, Food Sanitation Act dan Food Labeling Standard.

(16)

Selain dokumen import pada umumnya seperti invoice, packing list dan bill of loading, ada beberapa dokumen import clearance yg perlu disiapkan oleh importer yang harus di ketahui oleh exporter, yaitu sertifikat yang dikeluarkan oleh Korean Food & Drag Administration (KFDA). Untuk itu disarankan kepada exporter untuk mengirimkan sample terlebih dahulu kepada calon importer untuk dicek dahulu kandungan makanan, pengawet, bungkus dll oleh KFDA.

Source : Asean Korea Center

Diagram 3.1 Prosedur Impor untuk produk snack

Disarankan sample yang dikirim dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti uji lab yang dikeluarkan oleh Badan POM Republik Indonesia, Lembaga uji yang terakreditasi oleh KAN atau oleh lembaga international.

Setelah semua memenuhi syarat dari KFDA maka KFDA akan mengeluarkan Certificat

(17)

stiker yang berbahasa Korea dan harus ditempel pada bungkus makanan. Pada saat container datang di pelabuhan pun masih mengalami cek random terhadap produk yang sudah mendapat ijin dari KFDA. Sebagai catatan banyak container yang di re export atau dibakar karena ditemukan kandungan –kandungan yang tidak sesuai dengan standard yang berlaku di Korea.

Contoh Kasus : Salah seorang pengusaha keripik tempe berasal dari Bandung sudah lebih 20 tahun mengirim keripik tempe Bandung ke Korea. Pada saat harga kedelai di Indonesia tinggi, Indonesia melakukan impor kedelai dari berbagai Negara. Pengusaha ini melakukan eksport seperti biasa dan ternyata pada saat melewati proses pengecekan random diketahui mengandung asam yang terlalu tinggi yang asalnya dari kedelai. Sehingga produk tidak bisa masuk ke Korea dan harus di re eksport ke Indonesia.

3.2. Standar Produk

Standar yang harus dipenuhi untuk produk snack yang akan di ekspor ke Korea Selatan adalah sebagai berikut :

(18)

Source : Asean Korea Center

Diagram 3.2 Standar untuk produksi produk snack

Contoh Kasus: Pernah ada container yang berisi kentang goreng yang dipotong dadu di re exsport dikarenakan mengandung acidity 5,1. Sedangkan untuk batas maksimum standar untuk acidity di Korea Selatan adalah 2,0.

3.3. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearance)

Import Clearance adalah proses mengeluarkan barang export dari wilayah kepabeanan untuk dapat masuk ke wilayah Korea Selatan untuk kemudian didistribusikan ke wilayah Korea Selatan.

Sumber : www.customs.go.kr

(19)

4. Informasi Penting

4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar Korea Selatan, Jakarta

Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 57 Jakarta Selatan 12950 Tel: (+62)-21-2967-2555

Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557 E-mail : koremb_in@mofat.go.kr

2 KOTRA

(Korea Trade Promotion

Corporation) Jakarta

Wisma GKBI, 21F Suite 2102

Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210, Indonesia Tel: (+62)-21-574-1522 Fax: (+62)-21-572-2187 E-mail : jakarta@kotra.or.kr 3 KOICA (Korea International

Cooperation Agency) Jakarta

Jalan Gatot Subroto No.58, Setiabudi, South Jakarta, Jakarta 12930, Indonesia

4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

No Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan di Seoul

55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu, Seoul 150-010, Republik Korea

Telp : (02)-783-5675/77 (02)-783-5371 atau 72 Fax: (02)-780-4280

E-mail : pensosbud@indonesiaseoul.org

(20)

atdag-kor@depdag.go.id

2 Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC)

Busan

1st floor, #103 Korea Express Building 1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan Korea Selatan

Telp : 82-51-441-1708 Fax : 82-51-441-1629

E-mail :Itpc_kor@yahoo.com Website :www.itpc-busan.kr

4.3. Perusahaan Importir Snack

Tabel 4.3 Daftar nama perusahaan importir Snack di Korea Selatan

No Nama Perusahaan Keterangan

1 Countryhouse CP : Mr. Jeon Hu Cheol

Hwarangro 30 4th floorDanwon-gu, Ansan, Gyeonggido, South Korea

Tel : 031 – 493 - 9544 Fax : 031 – 493 – 9744 Email : lasat@naver.com

Website : www.countryhouse.co.kr

2 Miseong Family Nammun Building No. 312, Nammdaemunro 5ga 36-1 gu, Jung-gu, Seoul, South Korea

Tel : 02 – 723 – 8175 Fax : 02 – 723 – 8177 Email : msfgo@msfgo.co.kr

Website : www.msfgo.co.kr

3 Atti International Ogeum-dong, Green Building 7th floor, Songpa-gu, dongnamro 297, Seoul, South Korea

Tel : 02 – 2038 – 8660

4 Oseongmulsan Seongpa-gu, songpadaero 28 gil 13, jisang 8th floor no. 807, Seoul, South Korea

(21)

Contact : 010 – 2909 - 3725

5 Emax Trading 162 Samseong-dong, Gangnam-gu, Seoul, South Korea

Tel : 02 – 3427 – 0752

6 Foodpia Bupyeong-gu, jubutoro no. 146 road 36, Incheon Contact : 070 – 8258 – 4151

9 Won International Daekdoro No.82 Road 45, Deokyang-gu, Goyangsi, Gyeonggi-do , South Korea

Tel : 02 – 584 - 5622

10 Asong Trading Seongsorungdanro 22angil 16, 1st floor, Wolamdong, Dalso-gu, Daegu

Tel : 070 – 8623 – 3369

11 Kkeuremong F&B Simingongwonro 8, Buam-dong, Busanjin-gu, Busan, South Korea

Tel : 070 – 7557 – 9510 Email : master@cremon.co.kr

Website : http://www.cremon.co.kr/

14 CRETEC CHEGIM CO.,LTD CP : Choi, Young Soo

(700300.0)69 Ingyo-dong Jung-gu Daegu KOREA

Tel : +82-53-250-0770

Fax : +82-53-250-0777

Email : hillary@chegim.co.kr Website : www.chegim.co.kr 15 YEJOONARA CO.LTD CP. Kim, Kwang Chan

349-1, Chowonji-ri, Daegot-myeon, Gimpo-si, Gyonggi-do

Tel: +82-31-985-0211~5 Fax: +82-31-985-0216

Email: Yejoo153@chol.com, Yejoo123@naver.com

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi :

Asean Korean Center Book Part 1, Import Prosedur in Korea

Asean Korean Center Book Part 2, Laws and Regulations on food Imports Asean Korean Center Book Part 3, Import food by group AKC

Website : www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm www.kbriseoul.kr www.kita.org www.trademap.org www.standardsportal.org/ www.customs.go.kr www.akfta.asean.org http://kbriseoul.kr/ http://data.worldbank.org/country/korea-republic http://data.worldbank.org/

www.tradingeconomics.com/ World Bank www.kosis.kr

Gambar

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan
Tabel 1.1 Kode HS dan deskripsi
Tabel 2.2 Nilai dan quantitas impor Korea Selatan dari Dunia (kode HS 1905)
Tabel 2.4 Pengenaan Tariff komoditi Snack berdasarkan FTA
+7

Referensi

Dokumen terkait

12 Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat

Uji black box ini dilakukan pada program menu utama dari sistem informasi untuk pemesanan tiket masuk museum Ronggowarsito dengan hasil sebagai berikut : Kasus Uji

Algoritma ini juga dapat digunakan untuk mencari total biaya (cost) dari lintasan terpendek yang dibentuk dari sebuah simpul ke sebuah simpul tujuan. Sebagai contoh,

Berdasarkan hasil data dan pembahasan diatas, dapat disimpulan bahwa terdapat pengaruh menginang terhadap tingkat keparahan jaringan periodontal pada lansia di Desa Tugu

Perilaku informasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan individu dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi, mencari informasi melalui berbagai sumber dan saluran

Terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan pemberantasan sarang nyamuk dengan keberadaan larva vektor DBD di kelurahan Lubuk Buaya (p=0,001).. Pelaksanaan PSN di Kelurahan

Hasil ini menunjukkan bahwa walabi lincah lebih suka berada pada jalur ekoton dibanding jalur savana campuran yang berbatasan dengan hutan campuran dan jalur

Pertama, dari segi hukum, belum adanya aturan yang mengatur tentang Pengadilan atau Hakim dalam memberikan pertimbangan khusus kepada korban dalam memutus perkara,