• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP PENGELOLAAN ANGGARAN DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Pahala Hadyrianto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP PENGELOLAAN ANGGARAN DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Pahala Hadyrianto"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP PENGELOLAAN ANGGARAN DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Pahala Hadyrianto

Bina Nusantara University, DKI Jakarta, Indonesia

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencaritahu adakah hubungan positif antara Akuntabilitas dan Transparansi dalam rangka Pengelolaan Anggaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi terhadap dasar prinsip Good Governance yaitu: Akuntabilitas dan Transparansi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Akuntabilitas dan Transparansi berpengaruh positif terhadap pengelolaan anggaran, baik menggunakan analisis regresi sederhana maupun berganda, kedua variabel independen tersebut berpengaruh positif terhadap pengelolaan anggaran. Hasil penelitian menyarankan agar Akuntabilitas dan Transparansi perlu diperhatikan karena berhubungan positif yang berarti jika Akuntabilitas dan Transparansi meningkat, Pengelolaan Anggaran juga akan ikut peningkat. Selain itu penelitian ini juga menyarankan bagi penelitian di masa mendatang untuk menambah jumlah respondennya dan juga memperluas area penelitiannya agar didapatkan hasil yang lebih baik.

(2)

Pedahuluan

Saat ini, perwujudan tatakelola yang baik (good governance) dan bersih berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan dan transparansi, akuntabilitas, efektif dan efisien, menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi, responsif, dan membuka partisipasi masyarakat, merupakan tuntutan sekaligus kebutuhan yang mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan . Pelaksanaan

Good Governance sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat dan dunia

internasional sebagai syarat mutlak bagi perusahaan untuk berkembang dengan baik dan sehat.

good governance pada intinya adalah mengenai suatu sistem, proses dan seperangkat peraturan

yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders), terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi. Good governance dimaksudkan untuk mengatur hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan (mistakes) signifikan dalam strategi korporasi dan untuk memastikan bahwa kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.

Salah satu konsep yang saat ini sedang menjadi mainstream dalam penyelenggaraan perguruan tinggi adalah konsep good university governance (GUG). Konsep ini sebenarnya merupakan turunan dari konsep tata kepemerintahan yang lebih umum, yaitu good governance. Tata kelola perguruan tinggi telah sangat berubah akhir-akhir ini pengorganisasian dan pengambilan keputusan dalam sebuah universitas sagat bervariasi. Ada yang berbeda pada pengelolaan institusi perguruan tinggi, dan tidak mungkin disamakan dengan pengelolaan suatu korporasi. Fungsi dasar suatu perguruan tinggi terletak pada fungsi dasarnya yaitu dalam hal pendidikan, pengajaran dan riset. Out Put suatu perguruan tinggi diharapkan bukan hanya sumber daya manusia atau lulusan-lulusan yang berkualitas dan siap kerja, tetapi lebih dari pada itu mereka harus dapat menghasilkan perubahan di bangsa itu.

(3)

Oleh karena itulah sangat penting diterapkannya prinsip-prinsip good governance dengan benar. Menurut Aurangzeb and Asif untuk mencapai kinerja yang baik dalam pendidikan tinggi, transparan, logis, fleksibel, pemahaman yang baik dan aturan yang stabil diperlukan untuk penganggaran dan akuntansi. Penganggaran jangka panjang menguatkan stabilitas lembaga dan memperluas untuk menetapkan opsi yang layak. Transparansi adalah inti dari anggaran dan pengelolaan keuangan terutama dalam situasi sektor pendidikan tinggi saat ini. Dengan kata lain, anggaran dapat berfungsi sebagai alat kontrol atau pengendalian dan pengawasan, alat pertanggungjawaban/akuntabilitas, dan alat perencanaan.

Dari uraian-uraian dapat dikatakan bahwa dalam melakukan penyusunan anggaran, Prinsip-prinsip good governance seperti Akuntabilitas, dan Transparansi penting diterapkan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengetahui dan meneliti hubungan Akuntabilitas, dan Transparansi, terhadap Pengelolaan anggaran di universitas yang sudah menerapkan konsep

Good University Governance yakni Universitas Bina Nusantara.

Metode Penelitian

Penelitian ini mengunakan data primer yang berupa kuesioner penelitian. terdapat tiga variabel penelitian yaitu : Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengelolaan Anggaran. Masing-masing variabel memiliki 8 item pertanyaan yang disusun berdasarkan skala likert 1 – 4. Kuesioner penelitian di sebar kedalam unit-unit yang ada di Binus terdapat 15 unit yang dijadikan objek dalam penelitian ini, sehingga didapatkan total populasi 60 dengan sampel penelitian sebanyak 52 responden. Sebelum data di analisis, data dari kuesioner penelitian harus di uji validitas dan relliabilitasnya. Setelah itu dilakukan uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas pada data, barulah data dapat di analisis. Metode analisis yang digunakan

(4)

dalam penelitian ini adalah : analisis deskriptif, analisis korelasi, analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda.

Hasil dan Pembahasan

Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 52 responden. Namun dari hasil kuesioner yang telah disebarkan, hanya 39 responden yang menjawab dan mengembalikan kuesioner. Sebelum dilakuan analisis untuk hipotesis penelitian, Peneliti melakukan serangkaian uji kelayakan pada Kuesioner dan Data.

Uji pertama adalah uji Validitas pada tiap butir pertanyaan pada tiap Variabelnya. Dari hasil pengujian butir pertanyaan pada tiap variabel dinyatakan valid, karena RHitung tiap butir pertanyaan lebih besar dari RTabel yang bernilai 0,361. Uji selanjutnya adalah uji reliabilitas pada masing-masing variabel. berdasarkan pengujian didapatkan, reliabilitas masing-masing variabel lebih besar dari pada 0,80. Menutut teoti Guilford hal ini berarti reabilitas sangat tinggi.

Uji normalitas, berdasarkan pengujian signifikansi variabel Akuntabilitas (X1) 0.743, Transparansi (X2) 0.265 dan Pengelolaan Anggaran (Y) 0.528 lebih besar dari alpha (0.05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi normal.

Uji Linearitas, Menurut hasil perhitungan didapatkan nilai deviation from liniarity sebesar 0.455 antara Akuntabilitas dan Pengelolaan Anggaran, dan sebesar 0,492 antara Transparansi dan Pengelolaan Anggaran. kriterianya adalah jika harga deviation from liniarity lebih besar atau sama dengan dari taraf signifikansi yang diambil 0.05 (5%) berarti berhubungan linier.

(5)

Uji multikolinieritas, Dari hasil analisis yang disajikan dalam tabel menunjukan bahwa nilai korelasi antara semua variabel bebas sebesar 0.444 lebih kecil dari 0.60 sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak ada yang berkorelasi secara sempurna atau tidak terjadi multikolinieritas.

Setelah dilakukan rangkaian pengujian pada data barulah dilakukan pengujian dan analisis pada Hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan teknik regresi sederhana untuk hipotesis yang pertama dan kedua. Sedangkan untuk hipotesis yang ketiga menggunakan teknik regresi ganda.

Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini adalah “Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan Anggaran.”

Ha = Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan Anggaran H0 = Akuntabilitas tidak mempengaruhi Pengelolaan Anggaran Berikut ini adalah tabel-tabel hasil pengujian regresi linier sederhana :

Variabel Nilai R Nilai T Koefisien Konstanta

Rhitung Rsquare Rtable Thitung Ttable

X1 - Y 0,339 0,115 0,312 2,194 2,024 0,346 16,075

Hasil analisis rank spearman correlation mengungkapkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,339 yang artinya pengaruh hubungan rendah dan searah (karena positif). nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,115 yang artinya variabel Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan anggaran sebesar 11,5% dan sisanya 88,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Selain itu hasil juga menunjukan thitung (2,194) lebih besar dari pada nilai ttable (2,024), sehingga Ha di terima yaitu “Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan Anggaran.

Persamaan garis regresi pengaruh Akuntabilitas terhadap Pengelolaan Anggaran dapat dinyatakan dengan Y = 16,075 + 0,346X1. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien

(6)

X1 sebesar 0,346 yang berarti apabila Akuntabilitas (X1) meningkat 1 poin maka Pengelolaan Anggaran (Y) akan meningkat 0,346 poin. Dari uraian diatas menunjukan bahwa hasil penelitian ini sudah sejalan dengan teori yang ada dimana Akuntabilitas berhubungan positif dengan Pengelolaan Anggaran.

Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah “Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran.”

Ha = Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran H0 = Transparansi tidak mempengaruhi Pengelolaan Anggaran Berikut ini adalah tabel-tabel hasil pengujian regresi linier sederhana :

Variabel Nilai R Nilai T Koefisien Konstanta

Rhitung Rsquare Rtable Thitung Ttable

X2 - Y 0,497 0,247 0,312 3,481 2,024 0,484 13,150

Hasil analisis rank spearman correlation mengungkapkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,497 yang artinya pengaruh hubungan cukup kuat dan searah (karena positif). nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,247 yang artinya variabel Transparansi mempengaruhi Pengelolaan anggaran sebesar 24,7% dan sisanya 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Selain itu hasil juga menunjukan dimana thitung (3,481) lebih besar dari pada nilai ttable (2,024), sehingga Ha di terima yaitu “Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran.

Persamaan garis regresi pengaruh Transparansi terhadap Pengelolaan Anggaran dapat dinyatakan dengan 13,150 + 0,484X2. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X2 sebesar 0,484 yang berarti apabila Transparansi (X2) meningkat 1 poin maka Pengelolaan Anggaran (Y) akan meningkat 0,484 poin. Dari uraian diatas menunjukan bahwa hasil penelitian ini sudah sejalan dengan teori yang ada dimana Transparansi berhubungan positif dengan Pengelolaan Anggaran.

(7)

Hipotesis yang ketiga dalam penelitian ini adalah “Akuntabilitas dan Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran.”

Ha = Akuntabilitas dan Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran H0 = Akuntabilitas dan Transparansi tidak mempengaruhi Pengelolaan Anggaran Berikut ini adalah tabel-tabel hasil pengujian regresi linier beganda :

Nilai R Nilai F Koefisien

Konstanta Rhitung Rsquare Rtable Fhitung Ftable X1 X2

0,514 0,264 0,312 6,467 3,24 0,151 0,420 10,878

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Akuntabilitas, dan Transparansi secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif terhadap Pengelolaan anggaran. Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai r hitung (0,514) yang lebih besar dari pada r table (0,312). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara Transparansi dan Pengelolaan Anggaran. Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 6,467. Jika dibandingkan dengan Ftabel dengan df 2:38 sebesar 3,24 pada taraf signifikasi 5% maka Fhitung lebih besar dari Ftabel.

Juga dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,514 yang artinya pengaruh hubungan cukup kuat dan searah (karena positif); nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,264 yang berarti Akuntabilitas, dan Transparansi secara bersama-sama mampu mempengaruhi 26,4% perubahan pada variabel Pengelolaan Anggaran (Y). Hal ini menunjukan masih ada 73,6% faktor atau variabel lain yang mempengaruhi Pengelolaan Anggaran selain Akuntabilitas, dan Transparansi secara bersama-sama.

Persamaan garis regresi pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi terhadap Pengelolaan Anggaran dapat dinyatakan dengan Y = 10,878 + 0,151X1 + 0,420X2. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X1 sebesar 0,151 yang berarti apabila Akuntabilitas (X1) bertambah 1 poin maka Pengelolaan Anggaran (Y) akan meningkat 0,151 poin dengan asumsi X2

(8)

tetap. Koefisien X2 sebesar 0,420 yang berarti apabila Transparansi (X2) meningkat 1 poin maka Pengelolaan anggaran (Y) akan meningkat 0,420 poin dengan asumsi X1 tetap.

Kesimpulan

Akuntabilitas berpengaruh terhadap Pengelolaan Anggaran Namun korelasinya masih terbilang rendah, berdasarkan analisa deskkriptif sebagian besar responden memberikan respon yang cukup dan baik sehingga dapat disimpulkan akuntabilitas di tiap-tiap unit yang ada di binus sudah cukup baik. Persentase keberpengaruhan Akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran adalah sebesar 11,5% dan sisanya 88,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Transparansi berpengaruh terhadap Pengelolaan Anggaran, korelasi antara dua variabel ini dapat dikatakan cukup kuat. Berdasarkan analisis deskriptif sebagian besar responden yang cukup dan baik, namun cukup banyak responden yang masih menjawab kurang. Hal ini perlu diperhatikan karena variabel Transparansi mempunyai korelasi yang cukup kuat terhadap pengelolaan anggaran. Persentase keberpengaruhan Transparansi dalam pengelolaan anggaran adalah sebesar 24,7% dan sisanya 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain.

Akuntabilitas dan Transparansi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pengelolaan Anggaran. Sebelum di lakukan analisis regresi berganda harus dilakukan uji multikolinearitas terhadap Akuntabilitas dan Transparansi. Dan hasilnya menujukan tidak terjadi multi korelasi antara kedua variabel tersebut. Korelasi antara akuntabilitas dan transparansi secara bersama-sama terhadap pengelolaan anggaran dapat dikatakan cukup kuat, hal ini menunjukan bahwa akuntabilitas dan transparansi sebagai bagian dari prinsip good governance memiliki keterkaitan dengan pengelolaan anggaran. Persentase keberpengaruhan Akuntabilitas dan transparansi secara bersama-sama adalah sebesar 26,4% dan sisanya 73,6% di pengaruhi oleh faktor lain.

(9)

Saran

Hasil penelitian ini minimal dapat mendorong peneliti-peneliti lain di masa yang akan datang untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan pengelolaan anggaran ataupun good governance. Dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, maka peneliti-peneliti yang akan datang dapat meneliti kembali keterbatasan yang ada antara lain :

1. Menambah jumlah responden, tidak hanya pada 15 unit saja tapi seluruh unit yang ada. Mengingat Binus adalah Institusi pendidikan yang besar, Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan rentang waktu penelitian yang akan di lakukan, karena dalam penelitian ini kendala terbesarnya adalah keterbatasan waktu sehingga peneliti hanya bisa bendapatkan data dari 15 unit dari seluruh unit yang ada.

2. Variabel penelitian yang di gunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Akuntabilitas dan Transparansi yang keduanya merupakan bagian dari prinsip Good Governance. Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan penelitian terhadap prinsip-prinsip lainnya. 3. Penelitian ini tidak terbatas pada institusi perguruan tinggi khususnya dan pendidikan

pada umumnya. Karena prinsip good governance dapat diterapkan di berbagai bidang. Sehingga peneliti yang akan datang dapat melakukan penelitian di berbagai bidang tidak terpaku pada bidang pendidikan.

(10)

Referensi

Amachi,T.C. (2012). Kebijakan Tentang Profesi Akuntan Publik Menurut Perspektif Good

Governance di Indonesia. Tesis S2. Universitas Indonesia, Depok.

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : RinekaCipta.

Aurangzeb & Asif K. (2012). Good Governance in Universities, And Prospects of Employment

for the Students: Evidence from Pakistan. Universal Journal of Management and Social

Sciences. Vol 2, No.11.

Djumahir. Siswanto E. Sonhadji A.K.H. Idrus M.S. (2013).Good University Income Generating

Governance in Indonesia: Agency Theory Perspective, Indonesia, International Journal of

Learning & Development. Vol 3, No.1

Hapsari, I. (2009). Hubungan Antara Good Corporate Governance dan Transparansi Dengan

Kinerja Perusahaan. Tesis S2. Universitas Diponegoro, Semarang.

KIM, T. (2008). Changing University Governance and Management in The U.K. and Elsewhere

Under Market Condition: Issues of Quality Assurance and Accountability, London,

Intelektine Ekonomika. Vol 4, No.2.

Koussis, N,. Georgiou, A.K,. Violaris, I. (2012). Corporate Governance Research Applied at

Private University. Higer Education, Skills and Work-based Learning. Vol 2, No.1.

Kyriakos, A. (2012). Corporate governance research applied at a private university, Frederick University, Cyprus.

LAN. (2000). Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan , Akuntabilitas dan Good Goverenance. Jakarta, Lembaga Administrasi

Negara.

Mahmudi. (2009). Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja Studi Kasus Departemen Tenaga

Kerja Dan Transmigrasi. Tesis S2. Universitas Indonesia, Depok.

Organisation for Economic Co-operation and Development . (2004) . Principles of Corporate Governance. OECD

Pangestuti, N. (2008). Studi Persepsi Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Implementasi Kebijakan kerangka Pengeluaran Jangka Menengah Dalam Penyusunan Anggaran Pada Direktorat Jendral Perlindungan HAM. Tesis S2. Universitas Indonesia,

(11)

Puspitarini, N.D. (2012). Peran Satuan Pengawas Interen Dalam Pencapaian Good University

Governance Pada Perguruan Tinggi Berstatus PK-BLU. Semarang: Accounting Analysis

Jurnal. Vol 1, No2.

Rahmanurrasjid, A. (2008). Akuntabilitas dan Transparansi Dalam Pertanggungjawaban

Pemerintah Daerah Untuk Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik di Derah. Tesis S2.

Universitas Diponegoro, Semarang.

Schiavo-Campo S., & Tomasi D. (1999), Managing Government Expenditure,. Manila, Asia Development Bank.

Sudarmanto, G. (2011). University Governance: “Pemahaman Pengertian dan Bagaimana

Seharusnya Implikasi dalam Penyelenggaraan Perguruan Tinggi”. Bandung. Institut

Teknologi Bnandung.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung, Alfabeta.

Sukirman & Sari M.P. (2012). Peran Internal Auditor Dalam Upaya Mewujudkan Good

University Governance Di UNNES. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol 4, No.1.

Supeno, H. (2011). Pengaruh Partisipasi Manajemen Terhadap Kepatuhan, Kebenaran

Laporan, Transparansi, dan Akuntabilitas Melalui Akuntansi Instansi. Majalah Ekonomi.

Vol 21, No.2.

Widhianto, W. (2011). Good Governance Dalam Pelaksanaan Anggaran Belanja Pemerintah

Pusat. Tesis S2. Universitas Indonesia, Depok.

Widodo, J. (2001). Good Governance (Telaah dan Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi

Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah). Surabaya, Insan Cendekia.

Wijatno, (2009). Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efisien, Efektif dan Ekonomis Untuk

Referensi

Dokumen terkait

Menjawab pertanyaan Memperhatikan dan mencatat Memperhatikan Berdiskusi dalam kelompok Presentasi Memperhatikan Di evaluasi dari -jawaban terhadap pertanyaan selama

Skripsi dengan judul “Pengaruh Ekstrak Air Buah Nanas [Ananas comosus (L.) Merr.] terhadap Ekspresi Caspase-3 dan Fragmentasi DNA Sel Adenokarsinoma Kolorektal

Kondisi yang global untuk pemasaran produk pertanian menyebabkan tingkat kompetisi yang tinggi diantara perusahaan-perusahaan yang terlibat, sehingga untuk memenangkan

Jika dana pembendaharaan Negara tidak cukup, maka pemerintah dapat menggunakan pajak orang-orang kaya untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang tidak mampu; sebab jika

< Klien dapat memenuhi kebutuhan yang dapat dilakukan sendiri dengan &epat... ") #ibatkan keluarga dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. <esiko tinggi

Hasil luaran yang diberikan dari program pengabdian masyakarat kepada SMK Kolese Tiara Bangsa adalah bahan pembelajaran berbasis digital yang meliputi modul

Hasil analisis menunjukkan terdapat beberapa faktor kunci yang dapat diterapkan di masa depan untuk pengembangan Rumah Lulur Salon Wanita Yaitu: Pertama, menyusun strategi

Validasi ahli digunakan untuk Pengujian atau penilaian multimedia pembelajaran matematika berbasis Macromedia flash yang dikembangkan dilakukan oleh enam ahli, tiga