• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. ini mengambil lokasi pada area Kotamadya Jakarta Barat yang terdiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. ini mengambil lokasi pada area Kotamadya Jakarta Barat yang terdiri"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Dengan pertimbangan kemudahan pengambilan data penelitian ini mengambil lokasi pada area Kotamadya Jakarta Barat yang terdiri dari 8 titik area pengambilan sample berdasarkan jumlah kecamatan dimana tiap kecamatan diambil minimal 1 kelurahan yang dianggap padat.

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan.

Minyak Telon Cap Lang , diproduksi oleh sebuah perusahaan Pharmasi Multi Nasional yaitu PT. Eagle Indo Pharma, produsen produk-produk dengan merek Cap Lang yang didirikan pada tanggal 6 Mei 1973, dan produksi perdananya diluncurkan pada tanggal 29 Mei 1973. Berbekal pengalaman selama lebih dari 35 tahun sejak pendiriannya, PT Eagle Indo Pharma telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan Pharmasi untuk produk over the counter (OTC) atau obat-obatan berlabel bebas atau kategori jamu.

PT. Eagle Indo Pharma memiliki pabrik yang berlokasi di Tangerang – Banten dengan area seluas +/- 41.000 m² dan bangunan pabrik seluas 26.000 m². Sebagai pemimpin di industri Pharmasi

(2)

mesin-mesin berteknologi tinggi sehingga mampu melakukan manjemen produksi yang effektif dan efisien sehingga memberikan keunggulan strategis.

Selama kurun waktu tersebut PT.Eagle Indo Pharma, telah memproduksi lebih dari 25 macam produk yang terbagi dalam beberapa kategori yaitu kategori Liquid yaitu produk-produk yang berbentuk cairan, kategori Ointment yaitu produk-produk yang berbentuk cream atau di Indonesia lebih dikenal sebagai balsam dan yang ketiga adalah kategori Others yaitu produk-produk diluar dua kategori diatas dengan kegunaan yang berbeda –beda.

Adapun hasil produk jadi yang dipasarkan umumnya adalah produk untuk kegunaan luar badan yang dalam istilah mereka adalah external use.

3.3 Metode Penelitian

Dalam penelitian skripsi ini dibutuhkan data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan tujuan penelitian, sehingga dari data yang dikumpulkan dapat dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dimana analisis penelitiannya bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (obyek) penelitian. Salah satu alat yang paling praktis untuk mengumpulkan informasi adalah dengan

(3)

menyediakan daftar pertanyaan (angket/kuisioner) . Daftar pertanyaan merupakan suatu arus komunikasi satu arah yang ditandai oleh kenyataan bahwa daftar pertanyaan adalah suatu formulir tertulis untuk mengumpulkan informasi.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Bapak atau ibu-ibu yang memiliki balita yang tinggal di wilayah Kotamadya Jakarta Barat yang membeli Minyak Telon Cap Lang dengan cara metode pengambilan sampling . Jumlah populasi diambil berdasarkan jumlah balita dengan asumsi satu keluarga memiliki satu balita. Data jumlah balita dan posyandu diambil dari www.gebyarposyandu27.com dan menghubungi kantor Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta.

Metode pengambilan samplingnya adalah sampling Non-Probability convenience sampling yaitu periset memilih orang yang paling mudah dihubungi. (Simamora, 2008: 40). Dalam hal ini dikombinasikan juga dengan sampel probability cluster (area) random sample yaitu populasi dibagi kedalam beberapa group berdasarkan area.

(4)

3.4.2. Sampel Penelitian

Adapun banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendapat Slovin yaitu :

n = N N 1 + Ne²

n = jumlah sampel minimal N = jumlah populasi

e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel

n = 128.570 = 398,75 = 400 1 + 128.570 (0,05)²

Karena jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih kurang 400 responden dan keterbatasan waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak minimal 120 responden yang terdapat dalam populasi tersebut dengan acuan 15 responden pertitik (8 titik x 15 responden = 120 responden). Dimana manurut Arikunto ( 2002 : 112 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil 5% - 10% atau 20% - 30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guildford ( 1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 responden dimana semakin besar sampel akan memberikan hasil lebih akurat.

(5)

3.5 Variabel Pengukuran

Variabel merupakan sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai. Dalam penelitian mengenai Perilaku konsumen dalam membeli Minyak Telon Cap Lang terdapat variabel utama yang diteliti ,adapun variabel utamanya adalah perilaku konsumen dalam membeli Minyak Telon Cap Lang yang dilihat melalui proses keputusan pembelian dengan dimensi yaitu :

1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku setelah pembelian

3.6 Definisi Variabel Operasional

Proses keputusan pembelian mencerminkan bagaimana seseorang memutuskan apa, kapan, dimana, dan bagaimana melakukan pembelian. Proses keputusan pembelian dapat diketahui melalui perilaku seseorang dalam melakukan pembelian yang dinyatakan melalui pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian yang

(6)

1. Pengenalan kebutuhan

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan . Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang nyata dengan yang diinginkan . Keadaan ini dapat dipicu oleh simulasi internal sebagai kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau seks meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan dan suatu kebutuhan dapat timbul karena disebabkan rangsangan eksternal seseorang misalnya saat seorang ibu sedang berbelanja di sebuah swalayan dan saat melewati rak pajangan obat-obatan dia melihat display Minyak Telon Cap Lang yang terlihat menarik kemudian membangkitkan minat dan ingatannya akan kebutuhan Minyak Telon bagi anaknnya yang masih balita.

2. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang tergerak oleh stimulus berusaha untuk mencari lebih banyak informasi . Berapa pencarian yang dilakukannya tergantung pada kekuatan dorongannya , jumlah informasi yang telah dipunyai, kemudahaan dalam memperoleh informasi tambahan, yang dia berikan pada informasi tambahan, dan kepuasan yang dia peroleh dari pencariannya.

Pencarian informasi dapat terjadi secara internal yaitu proses mengingat kembali informasi yang tersimpan didalam ingatan.

(7)

Informasi yang tersimpan ini sebagian besar berasal dari pengalaman sebelumnya atas suatu produk. Sebagai contoh, mungkin ketika sedang berbelanja konsumen menemui suatu merek Minyak telon yang pernah dicoba sebelumnya. Dengan mengingat kembali maka konsumen akan mengingat dan membayangkan apakah aromanya yang segar, karena kemasannya yang menarik atau mungkin juga karena harganya. Sebaliknya pencarian informasi secara eksternal adalah dengan cara mencari informasi dilingkungan luar .

Pencarian informasi eksternal sendiri dipicu oleh dua tipe utama yaitu pertama sumber informasi yang dapat dikendalikan oleh pemasar berupa promosi media massa periklanan (radio, surat kabar, televisi dan iklan majalah), promosi penjualan (kontes-kontes, pameran, hadiah) , tenaga penjual, label produk dan kemasan. Kedua adalah sumber informasi yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasaran atau disebut non-pemasaran yaitu berupa pengalaman pribadi (keluarga, teman, kenalan dan rekan kerja), dan sumber publik seperti laporan yang dikeluarkan oleh laboratorium, laporan konsumen, dan lembaga penilai seperti LSM.

3. Evaluasi Alternatif

Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dari produk alternatif yang tersedia, konsumen siap

(8)

yang tersimpan didalam ingatan, ditambah dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun kriteria tertentu. Standar ini membantu konsumen untuk mengevaluasi dan membandingkan alternatif tersebut.

Salah satu cara yang dipakai untuk memperkecil jumlah pilihan dalam sejumlah pertimbangan adalah dengan memilih atribut produk dan kemudian mengeluarkan semua produk yang tidak mempunyai atribut tersebut. Sebagai contoh seorang konsumen sedang berfikir untuk membeli Minyak Telon Cap Lang menggantikan Minyak Telon merek lain yang pernah dipakainya, konsumen tersebut tertarik dengan kemasan yang menarik, aroma yang lebih lembut dan kehangatan yang lebih terasa serta dengan harga yang ekonomis, dan konsumen tersebut bisa memperoleh semua keistimewaan produk tersebut jika membeli Minyak Telon Cap Lang.

4. Keputusan Pembelian

Sejalan dengan evaluasi atas sejumlah alternatif-alternatif tadi, maka konsumen dapat memutuskan apakah produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli sama sekali. Keputusan seorang konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari suatu keputusan pembeli sangat dipengaruhi resiko yang dirasakan. Keputusan membeli juga akan melihat dasar apa yang paling kuat mempengaruhi mereka bisa karena adanya pengaruh dari teman,

(9)

karena harga, karena kemudahan memperoleh barang tersebut, karena image merek dan bisa juga karena keyakinan . Jika konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian , maka langkah berikutnya dalam proses adalah melakukan evaluasi terhadap produk tersebut setelah dibeli.

5. Perilaku setelah pembelian

Ketika membeli suatu produk , konsumen mengharapkan mendapatkan dampak dari pembelian tersebut. Bagaimana harapan-harapan tersebut terpenuhi akan menentukan apakah konsumen puas atau tidak puas dengan pembelian tersebut. Misalnya, seorang konsumen yang membeli Minyak Telon Cap Lang dan ternyata sesuai dengan harapannya tentunya kepuasan konsumen tersebut akan sangat tinggi . Di sisi lain , konsumen yang membeli Minyak Telon merek baru tentu mengharapkan akan memperoleh kepuasan yang di inginkan minimal sama dengan yang sebelumnya . Tetapi ternyata Minyak Telon tersebut tidak memenuhi harapan maka konsumen akan menjadi tidak puas karena harapan yang sangat tinggi tersebut tidak terpenuhi.

Dalam dua kondisi tersebut maka berbagai macam perilaku bisa juga dilakukan oleh konsumen misalnya bila mereka puas mereka akan membeli secara rutin, berbicara kebaikan tentang produk dengan

(10)

sebaliknya kalau mereka tidak puas bisa saja mereka tidak menggunakan lagi, atau akan menggunakan jika terpaksa karena tidak ada pilihan lain, atau bisa juga mereferensikan kepada orang lain agar tidak membeli merek tersebut.

Konsumen yang tidak puas akan mencoba mengurangi ketidak cocokan tersebut dengan memikirkan kembali keputusannya. Mereka akan mencari informasi baru yang dapat membantu mereka dalam menghasilkan ide baru yang positif untuk keputusan membeli, meninggalkan informasi yang kontradikitif dengan keputusannya, atau membatalkan keputusan semula dengan mengganti produk tersebut dengan merek yang lain.

(11)

Tabel 3.1 Proses Keputusan Pembelian

Variabel Dimensi Indikator

a. Ingin menghangatkan badan

b. Ingin mencegah dan mengobati masuk angin c. Ingin mencegah dan mengobati kembung d. Ingin mengharumkan badan e. Ingin menyegarkan badan f. Ingin menghilangkan sakit perut g. Ingin menghilangkan gatal-gatal h. Ingin menjaga kesehatan i. Ingin mencegah gigitan nyamuk a. Melalui koran, tabloid daninternet b. Melalui iklan TV

c. Melaui teman d. Referensi keluarga e. Melaui tenaga penjual

a. Memilih Minyak Telon Lang karena sudah pernah memakai b. Memilih Minyak Telon Lang karena sesuai kebutuhan c. Memilih Minyak Telon Lang karena harganya lebih murah d. Memilih Minyak Telon Lang karena produsen/mereknya terkenal e. Memilih Minyak Telon Lang karena yakin akan mutunya f. Memilih Minyak Telon Lang karena aromanya enak g. Memilih Minyak Telon Lang karena kemasannya menarik h. Memilih Minyak Telon Lang karena mudah didapat i. Memilih Minyak Telon Lang karena banyak pilihan ukurannya j. Memilih Minyak Telon Lang karena di rekomendasikan pelayan k. Memilih Minyak Telon Lang karena sering lihat di iklan a. Membeli Minyak Telon Lang karena keputusan sendiri b. Membeli Minyak Telon Lang karena keputusan keluarga c. Membeli Minyak Telon Lang karena pengaruh iklan d. Membeli Minyak Telon Lang karena pengaruh teman e. Membeli Minyak Telon Lang karena pengaruh iklan f. Membeli Minyak Telon Lang karena sedang ada promosi

a. Setelah menggunakan Minyak Telon Lang tertarik untuk memberitahukan kerabat b. Puas Memakai Minyak Telon Lang dan menceritakan kepada orang lain Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alterntaif Keputusan Membeli

Perilaku Sesudah pembelian

Dalam melakukan suatu hasil penelitian sangat diperlukan adanya pengukuran sebagai dasar atau batasan – batasan, agar dalam penelitian ini tidak menyimpang jauh dari pokok permasalahan yang dibahas. Metode pengukuran yang digunakan penulis yaitu dengan mengggunakan skala likert yang merupakan metode pengukuran dengan skala ordinal yaitu angka-angka yang dinilai berdasarkan

(12)

Sangat tidak setuju (STS) skor nilai = 1 Tidak setuju ( TS ) skor nilai = 2 Netral ( N ) skor nilai = 3 Setuju ( S ) skor nilai = 4 Sangat setuju ( SS ) skor nilai = 5

3.7 Metode Pengumpulan Data

Untuk menunjang dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh data dan informasi dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu :

• Penelitian Lapangan (filed Research).

Yaitu merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengada-kan peninjauan langsung yang diteliti untuk memperoleh data primer yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas, yaitu dengan cara sebagai berikut :

• Daftar Pertanyaan (Kuisioner)

Adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang akan dilalui dan diisi oleh responden sendiri, dimana sampel dipilih atau ditentukan secara sengaja kepada pengguna Minyak Telon Cap lang untuk diisi (purposive)

(13)

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang akan digunakan penulis dalam menganalisa data yang diperoleh adalah :

a. Analisis statistic deskriptif distribusi frekwensi untuk mencari prosentase (%) masing-masing jawaban responden 1-5.

b. Analisis skor kesetujuan responden untuk masing variabel dan jumlah skor variabel menggunakan skala numerik linier yaitu di cari dulu rentang skalanya (RS) dengan rumus sebagai berikut :

Dimana ,

m = angka tertinggi dalam pengukuran dalam hal ini adalah angka 5

n = angka terendah dalam pengukuran dalam hal ini adalah angka 1 b = banyaknya kelas yang terbentuk dalam hal ini adalah 5 kelas

Dengan rumus di atas maka rentang skala di hasilkan angka 0,8 dan dengan rentang skala 0,8, maka numeriknya adalah sebagai berikut :

Sangat tidak setuju : 1 s/d 1 + 0,8 1 < X ≤ 1,8

Tidak setuju : Diatas 1,8 s/d 1,8 + 0,8 1,8 < X ≤ 2,6 Netral : Diatas 2,6 s/d 2,6 + 0,8 2,6 <X ≤ 3,4 Setuju : Diatas 3,4 s/d 3,4 +0,8 3,4 <X ≤ 4,2 Sangat setuju : Diatas 4,2

RS = m – n b

(14)

c. Didalam analisa data digunakan metode analisis faktor dengan menggunakan metode prosedur pengolahan data SPSS (statistical Program for Social Science). Analisis faktor yaitu cara yang digunakan untuk mengidentifikasi variable dasar atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam suatu himpunan variable observasi. Sebelum memasuki proses analisis faktor ini penulis melakukan editing terlebih dahulu terhadap data mentah yang penulis kumpulkan selama penelitian melalui data kuisioner yang penulis berikan kepada setiap responden. Setelah data mentah tersebut terkumpul penulis melakukan pemberian angka pada setiap pertanyaan yang ada dikuisioner. Hal tersebut dilakukan agar data mentah tersebut dapat dimasukan kedalam tabulasi untuk diatur angka-angkanya kedalam table dan dapat dihitung jumlah kasusnya dalam berbagai kategori. Setelah itu baru dapat dilakuakan analisis terhadap datanya.

Gambar

Tabel  3.1  Proses Keputusan Pembelian

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Trimo ( 1990 : 154),dilihat dari sudut pemakai jasa layanan informasi, bibliografi biasanya digunakan untuk mencari: (a) isi ringkasan suatu topik

Dari hasil penelitian dengan 150 responden dan 34 indikator pertanyaan yang diperkirakan mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian minyak kayu putih Cap Lang

Analisis regresi linier berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat, dan pada dasarnya

Hasil penelitian ini bertolak belakang de- ngan penelitian Oisan (2016) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan tidak mempengaruhi terhadap loyalitas pelanggan, maka penelitian ini

Pelaksanaan pada penelitian ini menggunakan pembelajaran berbasis STEAM yang dirancang khusus proses kegiatan pembelajarannya untuk menstimulasi kemampuan berpikir

Hasil penelitian setelah pelaksanaan kegiatan bermain sosiodrama peran pedagang untuk melatih mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak dengan tema pekerjaan sub tema

Pada workshop yang diselenggarakan, peneliti berusaha memberikan pemahaman kepada para pegiat UMKM, diawali dengan: (1) pemaparan sejarah BMT di Indonesia, (2) dilanjutkan dengan

9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dengan ini Perseroan menyampaikan