• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah penelitian tentunya ada satu tujuan yang hendak dicapai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah penelitian tentunya ada satu tujuan yang hendak dicapai."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam sebuah penelitian tentunya ada satu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang utama dan terutama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stress kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan bagian amplas CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara. Sasaran penelitian ini yaitu mereka yang berada pada bagian amplas dalam perusahaan. Dalam hal ini penulis sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu mencari informasi tentang struktur karyawan. Setelah bertanya, penulis mendapatkan informasi bahwa jumlah karyawan bagian amplas berkisar antara 36 orang.

Menurut Arikunto (2003), peneliti sampel adalah penelitian yang dilakukan hanya terhadap sebagian saja atau wakil dari populasi, akan tetapi hasil penelitiannya berlaku bagi semua subjek yang tergabung sebagai populasi. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mengambil 36 orang sebagai sampel penelitian ini. Setelah mendapatkan subjek yang hendak diteliti, maka penulis segera mempersiapkan alat ukur yang akan dipakai nantinya.

CV. Mahkota Mulya Mandiri dari pertama berdiri tahun 1999 sampai sekarang, nama itu masih di pakai (tidak pernah ganti nama). Perusahan ini tepatnya berada di dekat jalan raya walaupun tidak dekat pusat kota. Perusahan saat ini sudah begitu besar dan maju, tempat perusahan ini berada di Dukuh Kedung Penjalin, Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Perusahaan tersebut memiliki banyak anggota karyawan kerja yang jumlah

(2)

2 keseluruhan berkisar 141 karyawan yang sudah dibagi berdasarkan bidangnya masing-masing. Bagian amplas 36 orang, bagian servis 40 orang, bagian tukang kayu 40 orang, bagian finishing 30 orang dan bagian controlling sebanyak 25 orang.

Organisasi adalah suatu pengaturan sosial yang mengejar tujuan bersama, yang mengendalikan pencapaiannya sendiri dan yang mempunyai batas yang memisahkannya dari lingkungannya. Pernyataan tersebut diperjelas oleh Wikipedia (2007).

Jika suatu organisasi telah mencapai tujuan-tujuan utamanya yang dijadikan dasar pendiriannya, atau tujuan-tujuan ini tidak selaras dengan tujuan hidupnya, maka tujuan baru dapat dicarikan untuk menggantikannya (shobaruddin, 2003).

Karyawan adalah Sumber Daya Manusia yang penting untuk dimiliki oleh suatu perusahaan. Sumber daya organisasi secara garis besar dapat dibedakan kedalam dua kelompok yaitu: Sumber Daya Manusia (Human Resources) dan Sumber Daya Non-resources (Non Human Resources). Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seseorang yang meliputi semua orang yang meliputi potensi fisik dan non fisik.

Dalam ilmu ekonomi, produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan). Dalam sebuah pernyataan dikatakan bahwa produktivitas dalam ilmu ekonomi adalah jumlah keluaran yang diciptakan

(3)

3 (dalam kaitannya dengan memproduksi barang atau memberikan jasa) per unit masukan yang digunakan.

Peningkatan produktivitas lebih banyak merupakan hasil perencanaan yang tepat, dari investasi yang lebih bijaksana dari teknologi baru, dari teknik yang lebih baik, dari efisiensi yang lebih tinggi. Di luar ini, produktivitas tergantung pada usaha yang penuh kesadaran dari tiap-tiap karyawan. Kesediaan untuk bekerja secara memadai untuk gaji yang memadai (Anoraga, 2005).

Stres secara umum adalah faktor fisik, kimia, emosional yang menyebabkan tekanan jasmani atau mental, dan mungkin faktor yang menjadi penyebab penyakit. Salah satu tipe stres adalah stres kerja. Dengan stres kerja, pemicu stresnya meliputi hubungan dengan pekerjaan.

Menurut Baron (dalam Suyanto, 2005) stres kerja adalah suatu bentuk reaksi emosional dan fisikal yang muncul dalam menghadapi tuntutan-tuntuntan dari dalam maupun dari luar organisasi. Sumber stres yang menyebabkan seseorang tidak berfungsi optimal atau yang menyebabkan seseorang jatuh sakit, tidak saja datang dari satu macam pembangkit stres.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Retnaningtyas (2006) dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stress kerja dengan produktivitas tenaga kerja wanita bagian linting PT Gendong Gotri Semarang. Dari hasil penelitian ini dikatakan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara dua variabel. Koefisien korelasi mempunyai tanda negatif yang berarti semakin tinggi stres kerja maka produktivitas tenaga kerja semakin rendah.

(4)

4 Demikian sebaliknya makin rendah stres kerja, maka produktivitas tenaga kerja semakin tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Handoko (2004) untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel stres kerja dengan produktivitas kerja. Dikatakan bahwa hasil penelitiannya yaitu hubungan variabel stres kerja terhadap produktivitas kerja diperoleh sebesar 0,078 berarti variabel stres kerja mempengaruhi produktivitas kerja sebesar 7,8% sedangkan sisanya 92,2% pengaruh dari faktor lain. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa stres kerja hanya sedikit mempengaruhi produktivitas kerja. Sedangkan faktor lainnya yang besar mempengaruhi produktivitas kerja.

Namun Tregoe (Timpe, 1992) mengadakan riset untuk menemukan penyebab penurunan produktivitas dan bagaimana cara mengubah kecenderungan ini. Disimpulkan bahwa hampir 85% dari berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah interen organisasi. Empat per lima dari faktor-faktor intern ini dapat diubah oleh tindakan-tindakan eksekutif dan manajerial, sementara satu per limanya dipengaruhi oleh pekerja. Disini dapat dilihat bahwa pekerja atau karyawan hanya kecil mempengaruhi produktivitas. Termasuk didalamnya stres kerja pada karyawan yang hanya sedikit mempengaruhi produktivitas kerja.

Hasil observasi dan wawancara yang penulis temukan di perusahaan CV. Mahkota Mulyo Mandiri, Jepara, perusahaan mengalami kemunduran dalam penjualan barang dan juga mengalami kendala dalam bidang produksi dulunya dalam penjualan perbulan bisa mengeluarkan 500 (lima ratus) kursi sampai 600 (enam ratus) kursi tetapi sekarang perbulan hanya bisa 300 (tiga ratus) kursi

(5)

5 sampai 400 (empat ratus) kursi. Hal ini disebabkan di bagian produksi ini selalu mengalami kurangnya ketelitian sehingga barang yang masuk kegudang mengalami kerusakan dan rendahnya kualitas barang yang dibuat. Karena hal tersebut karyawan mengalami penurunan semangat kerjanya dan karyawan juga mengalami kekacauan dalam fisik, emosional, maupun mentalnya. Hal tersebut berpengaruh karena terjadinya stres kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara.

CV. Mahkota Mulya Mandiri, Perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi meubel juga telah berupaya memberikan motivasi kepada karyawannya dengan berbagai upaya sehingga dapat mengurangi sedikit stres yang terjadi pada karyawan bagian amplas. Untuk memaksimalkan sumber daya manusia yang dimiliki dengan kompotensi tinggi, ketrampilan yang profesional dibidangnya. Semua ini diharapkan dapat menjadi pemicu dalam meningkatkan produktivitas kerja mereka dalam menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk lebih lanjut meneliti tentang masalah tersebut yang akan disusun dalam skripsi yang berjudul: apakah ada hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan bagian amplas CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara. Kajian kedua variabel menjadi penting karena pertama, pada saat ini manajer yang berkualitas adalah suatu asset penting yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam mengembangkan perusahaannya. Salah satu indikator kualitas karyawan adalah produktivitas kerja yang dapat dicapai dalam melakukan pekerjaannya. Kedua, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja diantaranya adalah

(6)

6 stres yang dialami oleh karyawan bagian amlpas. Sehingga perlu dilakukan kajian terhadap hubungan kedua variabel. Hal ini yang menarik peneliti untuk mencari tahu apakah ada hubungan antara kedua variabel tersebut, yaitu hubungan antara stress kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas penulis merumuskan sebuah permasalahan yang diangkat dari permasalahan tersebut yaitu “Apakah ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara.

1.4 Manfaat Penelitian A. Teoritis

a. Memberi tambahan bagi ilmu pengetahuan khususnya dibidang Bimbingan dan Konseling dan organisasi tentang hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara .

(7)

7 b. Sebagai pembanding bagi peneliti-peneliti selanjutnya mengenai

hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan.

B. Praktis

a. Bagi Perusahaan

Membantu mengenali stres kerja yang dialami oleh karyawan. Sehingga lingkungan kerja dapat tetap dijaga keadaan kondusifnya dan produktivitas kerja akan meningkat.

b. Bagi Karyawan

Masukan bagi karyawan untuk dapat mengenali gejala-gejala stres yang dialami sehingga dapat segera diatasi dan produktivitas kerjanya akan tetap terjaga.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri atas lima bab dengan garis besar isi sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan berisi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II : Landasan Teori yang berisi: Stress Kerja, Pengertian Stres, Pengertian Stres Kerja, Aspek-aspek Stres Kerja, Faktor penyebab Stres kerja, Produktivitas, Pengertian Produktivitas, Pengertian Produktivitas Kerja, Aspek-aspek Produktivitas Kerja, Faktor yang mempengaruhi Produktivitas Kerja, Hubungan antara Stres Kerja pada Karyawan, Hasil-hasil Penelitian yang terkait, Hipotesis.

(8)

8 Bab III : Metode Penelitian yang berisi: Jenis Penelitian, Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Stres Kerja, Produktivitas Kerja pada Karyawan, Populasi dan Sampel, Populasi, Sampel, Metode Pengumpulan Data, Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur, Metode Analisis Data.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi: Gambaran Umum Objek Penelitian, Proses penelitian, Hasil Ananlisis, Pembahasan Hasil Penelitian. Bab V : Penutup yang berisi: Kesimpulan, Saran-saran.

Daftar Pustaka Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Persoalan cabai merah sebagai komoditas sayuran yang mudah rusak, dicirikan oleh produksinya yang fluktuatif, sementara konsumsinya relatif stabil. Kondisi ini menyebabkan

mengembangkan konsepsi alternatif atau disebut miskonsepsi [7]. Siswa memulai belajar di sekolah tidak dalam keadaan kosong sebagaimana teori Tabula Rasa. Akan tetapi,

Variabel adversity quotient, lingkungan keluarga, dan minat berwirausaha diukur dengan skala Likert, yaitu skala dipergunakan untuk mengetahui setuju atau tidak

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yaitu 1) Iradiasi sinar gamma pada kalus embriogenik jeruk keprok SoE untuk mendapatkan nilai LD 50. 2) Seleksi untuk mendapatkan

a) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan sebagai praktisi dalam pemecahan masalah kesehatan. b) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

Medical Surgical and Critical Care Nursing Community Health and Primary Care Nursing Geriatric Nursing. Room 2

Berdasarkan hal tersebut diperlukan analisis kelayakan usaha pada usaha agrowisata di Kabupaten Rembang dengan penambahan fasilitas rumah makan (skenario II). Dalam