• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH DI RT 25 JALAN SUKUN DESA LOA DURI ILIR KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PENGELOLAAN SAMPAH DI RT 25 JALAN SUKUN DESA LOA DURI ILIR KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh :"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

KARTI SUCI CAHYANI NIM : 130 500 162

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A

(2)

Oleh :

KARTI SUCI CAHYANI NIM : 130 500 162

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A

(3)

Oleh :

KARTI SUCI CAHYANI NIM : 130 500 162

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A

(4)

Judul Penelitian : Studi Pengelolaan Sampah di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Nama : Karti Suci Cahyani

NIM : 130 500 162

Program Studi : Manajemen Lingkungan

Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui, Pembimbing,

Nuzula Elfa Rahma., S. P, M. Sc. NIP. 19820713 201404 2001

Penguji I,

Adi Supriadi, S.Hut., M.Si. NIP.19751007 200812 1 001

Penguji 2,

Kemala Hadidjah,S.T.,M.Si. NIP.19830718 201012 2 004

Menyetujui, Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP.19620101 198803 1 003 Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Ir. M. Masrudy, MP NIP.19600805 198803 1 003

(5)

KARTI SUCI CAHYANI. Studi Pengelolaan Sampah di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur (di bawah bimbingan NUZULA ELFA RAHMA).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran mengenai perencanaan mengelola sampah yang lebih teratur, terencana, dan meningkatkan kondisi persampahan di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir untuk diolah kembali baik untuk sampah organik maupun sampah anorganik agar komposisi dari timbulan sampah organik dan anorganik yang sudah melebihi ambang batas dapat dikurangi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi dari timbulan sampah, merencanakan pengelolaan sampah, mengetahui partisipasi dan sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah organik dan sampah anorganik di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Metode yang digunakan adalah secara stratified random sampling dengan pendekatan statistika yaitu didasarkan pada komposisi pendapatan penduduk RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan, dengan anggapan bahwa kuantitas dan kualitas sampah dipengaruhi oleh tingkat kehidupan masyarakat. Bahan yang digunakan ialah sampah organik dan sampah anorganik. Untuk mendapatkan data dilakukan dengan mengambil sampel setiap hari sebanyak 25 sampel dari 25 Kepala Keluarga kemudian membagikan kuesioner sebanyak 50 responden.

Sampah yang dibuang rata-rata adalah sampah yang bersifat organik (mudah membusuk). Rata-rata komposisi sampah per Kepala Keluarga adalah untuk sampah organik 3,00 Kg/KK/Hari sedangkan sampah anorganik 1,18 Kg/KK/Hari. Menurut SNI

19-3964-sampah dalam kota sedang/kecil sebesar 1,5-2,0 Kg/KK/Hari dan kota besar 2,0-i lakukan d2,0-i RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir tentang timbulan sampah sebanyak 4,18 Kg/KK/Hari, dalam hal ini maka RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir menghasilkan timbulan sampah yang melebihi standar timbulan sampah dalam kota sedang dan kota besar.

Kemudian partisipasi dan sikap masyarakat untuk melakukan pengelolaan terhadap sampah mereka sendiri masih jauh dari pemikiran rata-rata masyarakat di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara. Yang sering masyarakat di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir lakukan hanyalah membuang sampah di TPS dan atau membakarnya di areal rumah mereka masing-masing. Sehingga dari permasalahan ini dapat mengakibatkan bertambahnya timbulan dan massa sampah yang lebih banyak dalam setiap harinya, jika tidak segera dilakukan pengelolaan sampah secara terpadu maka akan berdampak buruk bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan sekitar.

Kata Kunci : Timbulan Sampah, Sampah Organik dan

Sampah Anorganik, Partisipasi dan Sikap Masyarakat terhadap Pengelolaan Sampah.

(6)

KARTI SUCI CAHYANI, lahir pada tanggal 11 Mei 1995 di Maluhu, Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, merupakan putri pertama dari lima bersaudara dari pasangan suami istri Bapak Zarkoni Suryanto dan Ibu Sulistiyanti. Penulis memulai pendidikan Sekolah Dasarnya di Negeri 023 Desa Maluhu Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2000 dan lulus pada tahun 2007, kemudian pe nulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya di SMP Negeri 8 Filial Maluhu Kecamatan Tenggarong pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010.

Pendidikan Sekolah Menengah Atasnya dilanjutkan di SMA YPK 1 Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2013. Pendidikan tingginya dimulai pada tahun 2013 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian Program Studi Manajemen Lingkungan.

Selama menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Manajemen Pertanian Program Studi Manajemen Lingkungan Penulis telah mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) selama kurang lebih dua bulan terhitung sejak tanggal 01 Maret sampai dengan tanggal 30 Mei 2016 di Instalasi Pengolahan Daerah Air Minum (PDAM) di Jalan Cendana Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis menyusun Karya Ilmiah yang berjudul Studi Pengelolaan Sampah di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.

(7)

Segala puji bagi Allah SWT, karena hanya Dialah yang pantas dipuji, Rabb semesta alam, Dialah Maha Pencipta, Maha Melihat dan Maha Pemberi Rezeki. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada pimpinan Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi semesta alam. Atas ijin-Nya pula Karya Ilmiah ini dapat diselesaikan oleh Penulis dengan judul Studi Pengelolaan Sampah di RT 25 Jalan Sukun Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.

Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis selama kurang lebih 7 (tujuh) bulan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh sebutan Ahli Madya Manajemen Lingkungan pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Dalam penyusunan Karya Ilmiah ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk ini dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Nuzula Elfa Rahma, S. P, M. Sc., selaku Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan Penulis.

2. Bapak Adi Supriadi, S.Hut., M.Si., selaku penguji satu (1). 3. Ibu Kemala Hadidjah,S.T.,M.Si., selaku penguji dua (2).

4. Bapak Budi Harsono, S.Hut. selaku Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) pada Laboratorium Kualitas Udara dan Cuaca Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

5. Seluruh dosen dan staf pengajar di Program Studi Manajemen Lingkungan Jurusan Manajemen Pertanian.

6. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP., selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan.

7. Bapak Ir. M. Masrudy, MP., selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian. 8. Bapak Ir. Hasanudin, MP., selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda.

9. Keluarga tercinta, Ayah, Ibu untuk doa dan kesabarannya serta adik-adikku yang telah memberikan dukungan baik kepada Penulis.

10. Eko Fery Aditama S. Pd. beserta keluarga yang telah banyak membantu selama praktik di lokasi penelitian.

(8)

proses praktik di lokasi penelitian dalam hal pengambilan sampel.

12. Ibu Waidah yang telah banyak membantu dalam pengambilan sampel di rumah warga.

13. Anton Cucuni dan Heri Sumardin selaku penyanggah satu (1) dan penyanggah dua (2), Desi Erviana, Ellen Jesica Samri, Susina, Sitti Hadijah, Nursatiah, serta Yuni Sarah selaku sahabat yang senantiasa menyemangati dan membantu dalam penulisan Karya Ilmiah.

14. Rekan-rekan Mahasiswa/Mahasiswi Manajemen Lingkungan Angkatan 2013 yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta inspirasi bagi Penulis sehingga Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.

15. Bapak dan Ibu warga setempat yang telah bersedia dimintai keterangan dalam pengambilan data.

Sebaik apapun Penulis menyusun Karya Ilmiah ini, Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu Penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi lebih baiknya Karya Ilmiah ini. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca sehingga dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca.

Karti Suci Cahyani

(9)

Halaman HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK i

RIWAYAT HIDUP Ii

KATA PENGANTAR ... Iii

DAFTAR ISI Vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR Ix DAFTAR LAMPIRAN X I. PENDAHULUAN A. ... 1 B. ... 3 C. 3 D. Ruang Lingkup Desa Loa Duri Ilir .. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. ... 6

B. ... 7

C. ... 8

D. Faktor Yang Mempengaruhi Jenis dan Jumlah 9

E. ... 9 F. 11 G. ... 12 H. ... 13 I. ... 14 J. ... 14 K. ... 16

III. METODE PENELITIAN ... 18

... 18

... 19

... 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

... 28

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. ... 39

B. ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman 1. Jumlah Penduduk di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan

... 3

2. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Loa Duri Ilir... 4

3. Jumlah Kesejahteraan Keluarga di Desa Loa Duri Ilir ... 4

4. Jumlah Anggota Keluarga Res ... 24

5. Penghasilan Rata- ... 25

6. 26 7. Pembuangan Sampah Rumah Tangga oleh Responden 26 8. 27 9. Kesediaan Jika Dilakukan Pengelolaan Sampah secara Terpadu di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai 28 10. Rata-Rata Komposisi Sampah di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir. ... 47

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. 22

2. Komposisi Sampah di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Kecamatan

Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara 23

3. Pembagian Kuesioner Kepada Warga RT 25 Jalan Sukun Desa

Loa Duri Ilir 49

4. Penumpukan Sampah Di 50 5. 50 6. 51 7. 51 8. 52 9. 52

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. 44

2. Rata-Rata Komposisi Sampah di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir... 47

3. 48

4. Foto- ... 49

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang telah kita ketahui, sampah sudah menjadi masalah bagi

semua lapisan masyarakat. Semakin hari sampah semakin menumpuk.

Perbandingan antara jumlah sampah yang dihasilkan dengan sampah yang

diolah tidak seimbang. Hal ini dipengaruhi oleh aktifitas manusia,

pertambahan jumlah penduduk, dan ketersediaan ruang hidup manusia yang

relatif tetap. Semakin maju gaya hidup manusia, semakin banyak sampah

yang dihasilkan. Barang-barang yang kita konsumsi dan gunakan semakin

bervariasi. Hampir semua barang-barang tersebut mempunyai kemasan

seperti sabun, shampo, pasta gigi, sikat gigi, deterjen, pewangi dan

pelembut pakaian, kapas, kardus, plastik, dan sterofoam.Bahan kimia seperti

cairan pembersih lantai dan kamar mandi, racun tikus dan serangga, bahkan

parfum dan sabun deterjen yang kita pakai pun adalah sampah yang

mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.Belum lagi sisa-sisa

makanan, kulit buah dan sayur yang bertumpuk dalam keranjang sampah

sehari-hari, limbah dari pabrik dan industri, rumah sakit dan sebagainya

(Suryati, 2009).

Sampah merupakan hal yang sangat memprihatinkan di kalangan

masyarakat dewasa ini, mengingat minimnya perhatian dari masyarakat itu

sendiri dan juga pemerintah seperti halnya warga pemukiman RT 25 Jalan

Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan,yang termasuk dalam

masyarakat pedesaan selama ini memandang sampah sebagai komoditi

(14)

sampah yang menggunakan pendekatan akhir harus diganti dengan

paradigma baru dalam pengelolaan sampah hal ini dapat dilakukan dengan

dua cara, yaitu pengurangan sampah dan penanganan sampah.

kembali dan pendaur ulang, sedangkan penanganan sampah meliputi

pewadahan, pengumpulan, pemilihan, pengangkutan, dan pengolahan

(Ayu, 2012).

Pemukiman warga RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir selama ini

hanya melakukan pengangkutan sampah dari timbulan sampah menuju

tempat pembuangan akhir tanpa melakukan pengurangan atau penanganan

sampah terlebih dahulu.Dengan pola pembuangan langsung ke TPS

(Tempat Pembuangan Sementara) atau TPA (Tempat Pembuangan Akhir)

sehingga masyarakat RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir tidak tersentuh

dengan pengelolaan sampah.Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan

sampah yang lebih teratur, terencana, dan meningkatkan pemanfaatan

sampah untuk diolah kembali baik untuk sampah organik maupun sampah

anorganik.Dengan kreatifitas dan kerja keras dalam mengelola sampah

dapat berubah menjadi barang setengah jadi kemudian diolah sehingga

dapat menunjang kehidupan dari segi ekonomi sekaligus menjaga

kelestarian lingkungan hidup dan kualitas alam karena telah mengurangi

sampah menjadi barang yang berguna bagi kehidupan manusia.Sampah

yang tadinya tidak berguna lagi dan dibuang menjadi sebuah barang yang

bernilai ekonomis jika dapat memanfaatkannya dengan baik.Sampah organik

dapat diolah menjadi beberapa produk bernilai ekonomis, misalnya kompos

(15)

sabun, dan minuman dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan

berbagai kerajinan tangan. Misalnya, tas, tempat alat tulis, dan lain

sebagainya.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

komposisi dari timbulan sampah, merencanakan pengelolaan sampah,

mengetahui partisipasi dan sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah

organik dan sampah anorganik di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penelitian iniadalah mendapatkan

pengetahuan dan partisipasi masyarakat mengenai pengelolaan

persampahan sampah organik dan sampah anorganik di RT 25 Jalan Sukun

Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Ruang Lingkup Desa Loa Duri Ilir

Secara umum Desa Loa Duri Ilir memiliki luas 12,7280 Ha dibentuk

pada tahun 2002 dengan batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan

Sungai Mahakam, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Purwajaya dan

Batuah, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Loa Duri Ulu dan sebelah

Timur berbatasan dengan Desa Loa Janan Ulu.

Tabel 1. Jumlah penduduk di Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara

Tahun. Jenis Kelamin (P/L) Jumlah ( jiwa )

2015 Laki-Laki 5215

Perempuan 4736

2016 Laki-Laki 3935

Perempuan 3856

(16)

Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara

Tahun. Jenis Kelamin (P/L) Jumlah ( jiwa )

2015 Laki-Laki 2467

Perempuan 2655

2016 Perempuan Laki-Laki 2524 92

Jumlah 7738

Sumber: Data Monografi Desa Loa Duri Ilir (2016)

Tabel 3. Jumlah Kesejahteraan Keluarga di Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara

No. Jumlah Keluarga Jumlah (jiwa)

1 Prasejahtera 402 2 Sejahtera 1 1678 3 Sejahtera 2 71 4 Sejahtera 3 462 5 Sejahtera 3 Plus 3 Jumlah 2616

Sumber: Data Monografi Desa Loa Duri Ilir (2016)

Rukun Tetangga 25 Jalan Sukun terletak di Desa Loa Duri Ilir

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara, wilayah RT 25

berbatasan dengan:

Sebelah Utara : RT 05

Sebelah Selatan : RT 24

Sebelah Barat : RT 12

Sebelah Timur : RT 13

Wilayah ini merupakan tempat dilaksanakannya penelitian mengenai

Studi Pengolahan Sampah di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.Responden yang

diambil dari beberapa Kepala Keluarga dalam lingkungan wilayah RT 25

Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir berjumlah 50 Kepala Keluarga dengan jumlah

penduduk 147 jiwa.Berdasarkan informasi yang didapat rata-rata penghuni

yang berada di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir sebagian besar

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sampah

Menurut Iskandar (2012) dalam Haryono (2014), sampah adalah

semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan,

industri dan kegiatan pertanian. Sedangkan menurut Francois (2009)

sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu

proses. Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya

aktifitas manusia. Sampah atau waste memiliki banyak pengertian dalam

batasan ilmu pengetahuan. Namun pada prinsipnya, sampah adalah suatu

bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia

maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Sampah memiliki definisi yang beragam, menurut Undang-Undang

No 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah, sampah adalah sisa

kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.

Sampah menurut Alex (2011) adalahhasil dari aktifitas manusia dalam

memanfaatkan alam yang meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak

berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang

buangan.Sedangkan menurut Sofian (2006) sampah itu sebagai emas yang

banyak mendatangkan manfaat dan keuntungan.Menurutnya sampah masih

bisa dimanfaatkan, asal kita mau memilahnya antara sampah organik dan

sampah anorganik kemudian mengolahnya agar lingkungan menjadi bersih

dan nyaman, yang dapat menghasilkan produk yang bermanfaat, dan dapat

(18)

B. Sumber Sampah

Menurut Notoatmodjo (2003), menjelaskan bahwa berdasarkan

sumbersampah dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes):

Sampah ini terdiri bahan-bahan padat sebagai kegiatan rumah

tangga yang sudah dipakai dan di buang, seperti:sisa-sisa makanan

baik yang sudah jadi atau belum jadi, bekas pembungkus baik kertas,

plastik, maupun daun, dan pakaian-pakaian bekas.

2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum

Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar,

pangkalan ojek, dan sebagainya. Sampah ini berupa: kertas, plastik, dan

botol.

3. Sampah yang berasal dari perkantoran

Sampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan,

perdagangan, perusahan dan sebagainya.Sampah ini berupa

kertas-kertas, plastik, karbon, klip, dan sebagainya.Umumnya sampah ini

mudah terbakar (rabbish).

4. Sampah yang berasal dari jalan raya

Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya

terdiri dari kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir dan

lain sebagainya.

5. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes)

Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah

(19)

berasal dari proses produksi, misalnya sampah-sampah pengepakan

barang, plastik, kayu, dan kaleng.

6. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan

Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian

misalnya jerami, sayur-mayur, batang padi, ranting kayu yang patah dan

sebagainya.

7. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan

Sampah yang berasal dari perternakan dan perikanan ini berupa

kotaran-kotoran ternak, sisa-sisa bangkai binatang, dan lain sebagainya.

C. Jenis Sampah

Menurut Hadiwiyoto (1983),menjelaskan bahwa berdasarkan jenis

sampah pada prinsipnya dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu:

1. Sampah padat.

2. Sampah cair.

3. Sampah dalam bentuk gas.

Sampah pada umumnya dibagi 2 jenis, yaitu:

a. Sampah organik yaitu sampah yang mengandung senyawa -senyawa

organik, karena itu tersusun dari unsur-unsur seperti C, H, O, N, dan

lain-lain. Umumnya sampah organik dapat terurai secara alami oleh

mikroorganisme, contohnya sisa makanan, karton, kain, karet, kulit,

sampah halaman.

b. Sampah anorganik sampah yang bahan kandungannya non organik,

umumnya sampah ini sangat sulit terurai oleh mikroorganisme.

(20)

D. Faktor Yang Mempengaruhi Jenis dan Jumlah Sampah

Menurut Kuncoro (2008), menjelaskan bahwa jenis dan jumlah

sampah umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Letak geografi

Letak geografi mempengaruhi tumbuh-tumbuhan dan kebiasaan

masyarakat, di dataran tinggi umumnya banyak sayur-sayuran,

buah-buahan dan jenis tanaman yang akhirnya akan mempengaruhi jenis dan

jumlah sampah.

2. Iklim

Iklim yang banyak hujan akan membuat tumbuhan bertambah

banyak dibandingkan didaerah kering sehingga sampahnya juga lebih

banyak.

3. Tingkat sosial ekonomi

Pada ekonomi yang baik maka daya beli masyarakat akan tinggi

dan sampah yang dihasilkan akan tinggi pula.

4. Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk kota jumlahnya tinggi maka akan

menghasilkan sampah yang banyak pula.

5. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi mempengaruhi industri, dimana selanjutnya

akan menggunakan peralatan yang lebih baik, sehingga bahan

makanan tidak banyak yang terbuang dan hasil buangannya dapat

(21)

E. Efek Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan

Menurut Tobing (2005), efek sampah terhadap manusia dan

lingkungan sebagai berikut:

1. Dampak bagi kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai

(pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang

cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai bi natang

seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi

bahaya kesehatan yang dapat menimbulkan adalah sebagai berikut:

a. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus

yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat

bercampur dengan air minum. Penyakit demam berdarah

(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah

yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

b. Penyakit jamur dapat juga menjamur misalnya jamur kulit.

c. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu

contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita

(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencemaran

binatang ternak melalui makannya yang berupa sisa

makanan/sampah.

2. Dampak Terhadap Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau

sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat

mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan

(22)

dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair

organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam

konsentrasi tinggi dapat meledak.

3. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

a. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan

yang kurang menyenangkan bagi masyarakat bau yang tidak sedap

dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran

dimana-mana.

b. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.

c. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya

tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah

meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang

sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja,

rendahnya produktifitas).

d. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir

dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti

jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.

e. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah

yang memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk

pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak

efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal

ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

F. Pengertian Sampah Organik dan Sampah Anorganik

Sampah organik adalah sampah yang pada umumnya dapat

(23)

lain sebagainya. Sampah organik memiliki banyak pengertian dalam batasan

ilmu pengetahuan sampah organik adalah merupakan barang yang dianggap

sudah tidak terpak ai dan dibuang oleh pemilik atau pemakai sebelumnya,

tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar

(Akbar, 2012).

Selanjutnya Akbar (2012),menjelaskan bahwa sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai

menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan

kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti

daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang

sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.

Sedangkan sampah anorganik menurut Sam (2008) dalam Haryono

(2014), adalah sampah yang sulit diuraikan. Sampah anorganik ini berasal

dari sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi atau

dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti

plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak

dapat diuraikan oleh alam, sedangkan sebagian lainnya hanya dapat

diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat

rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik dan kaleng.

G. Pengelolaan Sampah

Menurut Kuncoro (2008), pengelolaan sampah merupakan suatu

aliran kegiatan yang dimulai dari sumber penghasil sampah. Sampah

dikumpulkan untuk diangkut ke tempat pembuangan untuk dimusnahkan,

atau sebelumnya dilakukan suatu proses pengolahan untuk menurunkan

(24)

Pengelolaan sampah pada saat ini merupakan masalah yang

kompleks. Masalah-masalah muncul akibat semakin berkembangnya kota,

semakin banyak sampah yang dihasilkan, semakin beraneka ragam

komposisinya, keterbatasan dana dan beberapa masalah lain yang

berkaitan.

Pada dasarnya pengelolaan sampah ada 2 (dua) macam yaitu

pengelolaan untuk penanganan sampah setempat (pola individu) dan pola

kolektif untuk suatu lingkungan pemukiman atau kota.

Penanganan setempat dimaksudkan penanganan yang dilaksanakan

sendiri oleh penghasil sampah dengan menanam dalam galian tanah

pekarangannya.Hal ini dimungkinkan bila daya dukung lingkungan masih

cukup tinggi, misalnya tersedianya lahan.

Penanganan persampahan dengan pola kolektif, khususnya dalam

teknis operasional adalah suatu proses atau kegiatan penanganan sampah

yang terkoordinir untuk melayani suatu pemukiman atau kota.

H. Pewadahan Sampah

Pewadahan sampah adalah cara pembuangan sampah sementara

dari sumbernya baik individual maupun komunal. Wadah sampah individual

umumnya ditempatkan di depan rumah atau bangunan lainnya. Sedangkan

wadah sampah komunal ditempatkan di tempat terbuka yang mudah

diakses.

Sampah diwadahi sehingga memudahkan dalam pengangkutannya.

Dengan adanya wadah yang baik, maka:

1. Bau akibat pembusukan sampah yang juga menarik datangnya lalat

(25)

2. Air hujan yang berpotensi menambah kadar air dari sampah dapat di

kendalikan.

3. Pencampuran sampah yang tidak sejenis dapat dihindari (Enri

Damanhuri, 2006 dalam Kuncoro, 2008).

I. Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah adalah proses penanganan sampah dengan

cara pengumpulan dari masing-masing sumber sampah untuk diangkut ke

tempat pembuangan sementara atau ke pengolahan sampah atau langsung

tempat pembuangan akhir.

Dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Secara langsung (door to door).

Pada sistem ini, proses pengumpulan dan pengangkutan

sampah dilakukan secara bersamaan. Sampah dari setiap sumber akan

diambil, dikumpulkan dan langsung diangkut ke tempat pemrosesan

atau ke tempat pembuangan akhir.

2. Secara tidak langsung (communal).

Pada sistem ini, sebelum diangkut ke tempat pemrosesan, atau

ke tempat pembuangan akhir, sampah dari masing-masing sumber akan

dikumpulkan dahulu oleh sarana pengumpul seperti dalam gerobak

tangan (hand cart) dan diangkut ke TPS (Sarudji, 1982 dalam Kuncoro,

(26)

J. Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume

sampah atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan

cara pembakaran, pengomposan, penghancuran, pengeringan dan pendaur

ulangan (SNI T-13-1990-F).

Menurut Suryati (2009), adapun teknik pengolahan sampah adalah

sebagai berikut:

1. Pengomposan (composting)

Adalah suatu cara pengolahan sampah organik dengan

memanfaatkan aktifitas bakteri untuk mengubah sampah menjadi

kompos (proses pematangan).

2. Pembakaran sampah

Pembakaran sampah dapat dilakukan pada suatu tempat,

misalnya lapangan yang jauh dari segala kegiatan agar tidak

mengganggu. Namun demikian pembakaran ini sulit dikendalikan bila

terdapat angin kencang, sampah, arang sampah, abu, debu, dan asap

akan terbawa ketempat-tempat sekitarnya yang akhirnya akan

menimbulkan gangguan. Pembakaran yang paling baik dilakukan

disuatu instalasi pembakaran, yaitu dengan menggunakan incinerator,

namun pembakaran menggunakan incinerator memerlukan biaya yang

mahal.

3. Recycle atau mendaur ulang

Merupakan salah satu teknik pengolahan sampah, dimana

dilakukan pemisahan atas benda-benda bernilai ekonomi seperti: kertas,

(27)

sedemikian rupa sehingga dapat digunakan kembali baik dalam bentuk

yang sama atau berbeda dari bentuk semula.

4. Reuse atau memakai kembali

Merupakan teknik pengolahan sampah yang hampir sama

dengan recycling, bedanya reuse langsung digunakan tanpa ada

pengolahan terlebih dahulu.

5. Reduce atau mengurangi

Adalah usaha untuk mengurangi potensi timbulan sampah,

misalnya tidak menggunakan bungkus kantong plastik yang berlebihan.

K. Pengertian Sampah Anorganik

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,

seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol

dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat

dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan

produk lainnya(Sutija, 2001).

Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami.Dengan

kreatifitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada

beberapa sampah anorganik yang bisa dimanfaatkan, misalnya:

a. Sampah gelas/kaca dapat didaur ulang dengan menghancurkan,

melelehkan, dan memproses kembali sebagai bahan baku dengan

temperatur tinggi sampai menjadi cairan gelas dan kemudian dicetak.

Jika dibuang, sampah gelas membutuhkan ratusan bahkan ribuan tahun

untuk bisa hancur dan menyatu dengan tanah. Sampah kaca juga dapat

digunakan kembali sebagai hiasan dinding atau sebagai pengaman

(28)

b. Sebagian besar kaleng dibuat dari aluminium melalui proses yang

membutuhkan banyak energi. Sampah kaleng dapat didaur ulang

dengan melelehkan dan menjadikan batang aluminium sebaga i bahan

dasar produk baru. Dengan demikian, sumber energi dapat dihemat,

polusi dapat dikurangi, dan sumber daya bauksit, kapur dan soda abu

sebagai bahan dasar aluminium dapat dihemat.

c. Sampah plastik, saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan

bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan

tempat tisu.

d. Sampah kain, sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau

sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi

masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau

dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan

untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, dan lainnya.

e. Sampah kertas, sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian

yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke

tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah

memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan

pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat

berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 7 (tujuh) bulan dimulai pada

bulan Januari 2016 sampai dengan Agustus 2016yang meliputi

persiapan penelitian, studi pustaka, survei lapangan, pengumpulan data

dan pelaksanaan penelitian serta pengambilan sampel yang dilakukan

sebanyak 25 sampel dari 25 kepala keluarga dan penyebaran kuesioner

sebanyak 50 rangkap untuk 50 responden/KK dengan skala waktu 1

hari. Hal ini di maksudkan agar memberi waktu terhadap pengumpulan

sampah organik dan anorganik serta penulisan karya ilmiah.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di pemukiman warga RT 25 Jalan

Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai

Kartanegara.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Kuesioner 50 rangkap.

b. Kantong plastik, digunakan untuk mengambil sampel sampah untuk

kantong plastik berwarna merah muda untuk sampah organik

sedangkan plastik berwarna biru untuk sampah anorganik.

c. Sarung tangan, digunakan untuk melindungi tangan saat mengambil

(30)

d. Alat tulis menulis digunakan untuk mencatat di lapangan.

e. Kamera, digunakan sebagai alat dokumentasi penelitian.

f. Masker, untuk menutup hidung dan mulut agar tidak menghirup

udara yang tercemar secara langsung.

g. Timbangan gantung dengan kapasitas maksimal 50 kg, digunakan

untuk menimbang bahan baku dari penelitian.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, sampah

organik dan sampah anorganik dari pemukiman warga RT 25 Jalan

Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai

Kartanegara.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan kegiatan sebagai

berikut:

1. Studi Pustaka

Mencari dan mengumpulkan data-data dengan mempelajari

buku-buku, tulisan ilmiah dan peraturan perundangan yang

berhubungan dengan penelitian ini.

2. Survei Lapangan

Kunjungan ke lapangan untuk mengetahui lokasi dan kondisi

pembuangan sampah (dapat dilihat pada Gambar 4 di Lampiran 4).

3. Prosedur Kerja dalam Pengambilan Sampel

a. Meminta ijin kepada Ketua RT 25 untuk melakukan pengambilan

(31)

b. Wawancara dan menjelaskan sedikit mengenai tujuan penelitian

kepada warga yang dimintai keterangan atau sebagai penghasil

sampah dari kegiatan sehari-hari masyarakat RT 25 Jalan Sukun

Desa Loa Duri Ilir sebanyak 25 responden sebagai sampel yang

dalam 1 responden adalah 1 Kepala Keluarga.

c. Bagikan kantong plastik yang sudah di beri tanda kepada sumber

sampah 1 hari sebelum dikumpulkan (dapat dilihat pada Gambar 5

di Lampiran 4).

d. Setelah satu hari sesudahnya, kumpulkan kantong plastik yang

sudah terisi sampah.

e. Angkut seluruh sampah ke tempat pengukuran massa sampah ke

Tempat Pembuangan Akhir (dapat dilihat pada Gambar 6 di

Lampiran 4).

f. Timbang masing-masing kantong plastik sesuai dengan jenis

sampah menggunakan timbangan gantung (dapat dilihat pada

Gambar 7 dan 8 di Lampiran 4).

4. Prosedur Kerja Penyebaran Kuesioner

a. Bertemu dengan Bapak RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir

dengan maksud meminta ijin untuk memperoleh data melalui

kuesioner terhadap warga sebanyak 50 responden (dapat dilihat

pada Gambar 3 di Lampiran 4).

b. Setelah mendapat ijin dari RT setempat kemudian menjelaskan

sedikit mengenai tujuan penelitian kepada warga yang dimintai

(32)

c. Setelah menjelaskan, penyebaran kuesioner dilakukan kepada 50

responden/Kepala Keluarga yang termasuk masyarakat RT 25.

d. Kuesioner dikembalikan kepada peneliti keesokan harinya.

5. Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan untuk mendukung penyusunan

laporan tugas akhir ini terdiri dari:

a. Data Sekunder

1) Mengetahui jumlah penduduk warga Desa Loa Duri Ilir

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara yang

berjumlah 50 Kepala Keluarga.

2) Denah perumahan warga Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa

Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.

b. Data Primer

Menghitung komposisi dan menimbang sampah organik dan

sampah anorganik serta memperoleh data dari kuesioner yang telah

disebar/dibagikan kepada masyarakat RT 25 Jalan Sukun Desa Loa

Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.

6. Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh akan dianalisis dan digunakan dalam

perencanaan pengelolaan sampah. Tahapan pengerjaan yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Menghitung timbulan sampah.

Untuk timbulan sampah total/KK adalah:

(33)

2) Menganalisa data dengan menggunakan kuisioner kepada

responden. Kuisioner ini dibagikan/diserahkan kepada setiap kepala

keluarga yang termasuk masyarakat RT 25 Jalan Sukun Desa Loa

Duri Ilir sebanyak 50 responden untuk pengambilan data.

7. Perencanaan Pengolahan Sampah

Dalam penelitian ini, perencanaan pengolahan sampah

difokuskan pada lima aspek yaitu pewadahan, pengumpulan,

pemilahan, pengangkutan dan pengolahan.

D. Rancangan Penelitian

Secara garis besar, perencanaan ini meliputi kegiatan-kegiatan

sebagai berikut: Studi pustaka Survei lapangan Pengumpulan data Sekunder Jumlah Penduduk Denah Perumahan Warga Desa Loa Duri Ilir

Primer

Massa Sampah Organik dan Anorganik

Persepsi masyarakat

Pengolahan data

Perencanaan pengolahan sampah

Organik Anorganik

Konsep Pengelolaan Sampah

(34)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Perhitungan Komposisi Sampah.

Komposisi sampah ditentukan berdasarkan pengambilan sampel

di lokasi (dapat diliihat Tabel 10 pada Lampiran 2). Hasil rata-ratanya

adalah sebagai berikut:

Gambar 2.Komposisi Sampah RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir

Komposisi sampah pada penelitian ini adalah berat sampah

organik dan sampah anorganik diukur menggunakan alat timbangan

gantung dalam setiap rumah dalam satu Kepala Keluarga. Dalam Tabel

10 yang terdapat pada Lampiran 2 menjelaskan bahwa sampah organik

memiliki rata-rata jumlah setiap Kepala Keluarga yang membuang

sampah sebanyak 3,00 Kg/KK/Hari. Sedangkan sampah anorganik

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00

Massa Sampah per KK (Kg)

Sampah Organik Sampah An Organik

(35)

memiliki jumlah rata-rata setiap Kepala Keluarga membuang sampah

setiap harinya adalah 1,18 Kg/KK/Hari.

2. Timbulan Sampah

Dari hasil pengukuran timbulan sampah, maka dapat diketahui

rata-rata timbulan sampah per KK/Hari adalah 4,18Kg/KK/Hari. Menurut

SNI 19-3964-1994 angka timbulan sampah perkotaan dalam hal ini kota

besar satuan timbulan sampahnya adalah 2,0-2,5 Kg/KK/Hari

sedangkan kota sedang/kecil, satuan timbulan sampahnya adalah

1,5-2,0 Kg/KK/Hari. Berdasarkan hasil pengukuran timbulan sampah total,

apabila dibandingkan dengan standar SNI, komposisi dari timbulan

sampah melebihi standar yang berlaku dalam kategori satuan timbulan

sampah kota besar dan kota sedang/kecil.

Sampah yang dibuang rata-rata adalah sampah yang bersifat

organik yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, sisa potongan

sayuran, daun-daun pembungkus makanan dan lain-lain.Selain sampah

yang bersifat organik plastik juga merupakan sampah yang sering

dibuang oleh masyarakat Desa Loa Duri Ilir, seperti plastik pada

kemasan bumbu siap saji, pembungkus wadah sebagai alat untuk

(36)

3. Data yang Diperoleh Dari Kuesioner

a. Jumlah Anggota Keluarga Responden

Berikut ini adalah tabel jumlah anggota keluarga responden

di Desa Loa Duri Ilir.

Tabel 4.Jumlah Anggota Keluarga Responden

Jumlah Anggota

Keluarga (Orang) Persentase (%) 34

4-6 50

7-9 16

0 Sumber: Data Primer dari Kuesioner (2016)

responden (34%), 4-6 orang sebanyak 25 responden (50%), 7-9

0

responden (0%). Rata-rata anggota keluarga yang paling banyak

adalah antara 4-6 orang tiap 1 KK, hal tersebut disebabkan karena

mayoritas penduduk adalah orang pedesaan.

b. Penghasilan Rata-Rata Responden per Bulan

Berikut ini adalah penghasilan rata-rata responden di Desa

Loa Duri Ilir per bulan.

Tabel 5.Penghasilan Rata-Rata Responden Per Bulan

Penghasilan Perbulan (Rupiah) Presentase (%) < 500.000 18 500.000 1.000.000 28 1.000.000 2.000.000 38 > 2.000.000 16

Sumber :Data Primer dari Kuesioner (2016)

Jumlah penghasilan penduduk RT 25 Desa Loa Duri Ilir

rata-rata/bulan < 500.000 sebanyak 9 responden (18%) 500.000 -

(37)

sebanyak 19 responden (38%) > 2.000.000 sebanyak 8 responden

(16%). Penghasilan penduduk warga RT 25 Desa Loa Duri Ilir

sebagian besar berpenghasilan 1.000.000-1.500.000 mengingat

sebagian besar penduduk berpencaharian sebagai karyawan

swasta.Meskipun ada yang bermata pencaharian sebagai pegawai

negeri ataupun petani hanya sebagian kecil saja.

c. Pendidikan Terakhir Responden

Berikut ini adalah tabel pendidikan terakhir responden di

Desa Loa Duri Ilir:

Tabel 6.Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Presentase (%) Tidak Sekolah 4 SD 14 SLTP 30 SMA 38 Perguruan Tinggi 14

Sumber :Data Primer dari Kuesioner (2016)

Jumlah pendidikan terakhir yang tidak sekolah sebanyak 2

responden (4%) SD sebanyak 7 responden (14%) SLTP sebanyak

15 responden (30%) SMA sebanyak 19 responden (38%)

Perguruan tinggi sebanyak 7 responden (14%). Mayoritas

pendidikan terakhir penduduk RT 25 Desa Loa Duri Ilir adalah

lulusan SMA, karena sebagian besar mereka hanya menamatkan

pendidikan sampai pada tingkat SMA maka penduduk

berpenghasilan cukup besar, tetapi ada sebagian kecil yang

(38)

d. Pembuangan Sampah Rumah Tangga Setiap Hari

Berikut ini adalah tabel pembuangan sampah rumah tangga

oleh responden Desa Loa Duri Ilir setiap hari:

Tabel 7. Pembuangan sampah rumah tangga oleh responden setiap hari

Tempat Pembuangan Persentase (%)

Tempat Sampah Sendiri 66

Sungai Mahakam 0

Lainnya (Areal Rumah) 34

Sumber :Data Primer dari Kuesioner (2016)

Jumlah responden yang membuang sampah pada tempat

sampah sendiri sebanyak 33 responden (66%) membuang ke

sungai sebanyak 0 responden (0%).Lainnya (areal rumah)

sebanyak 17 responden (34%). Kebanyakan masyarakat RT 25

Desa Loa Duri Ilir membuang sampah yang mereka hasilkan ke

tempat pembuangan sampah sendiri yang nantinya akan dibuang

ketempat pembuangan akhir, namun ada juga masyarakat yang

langsung membuang ke tempat pembuangan akhir atau membakar

sampah secara langsung di areal rumah mereka. Lokasi Sungai

Mahakam sendiri letaknya ± 300 meter menurut perkiraan

penulis.Maka dari itu masyarakat RT 25 tidak membuang

sampahnya ke Sungai Mahakam.

e. Pemilahan Sampah Oleh Responden

Berikut ini adalah tabel pemilahan sampah oleh responden

dari Desa Loa Duri Ilir:

Tabel 8. Pemilahan sampah rumah tangga oleh responden

Pemilahan Persentase (%)

Dilakukan 38

Tidak 62

(39)

Jumlah responden yang memilah sampah sebanyak 19

responden (38%) yang tidak memilah sampahnya sebanyak 31

responden (62%).Sebagian masyarakat belum melakukan

pemilahan antara sampah yang bersifat organik maupun anorganik,

hal tersebut disebabkan karena masih rendahnya tingkat kesadaran

untuk mengelola sampah.

f. Kesediaan Jika Dilakukan Pengelolaan Sampah Secara Terpadu di Desa Loa Duri Ilir.

Berikut ini adalah tabel kesediaan jika dilakukan pengelolaan

sampah secara terpadu di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir.

Tabel 9. Kesediaan jika dilakukan pengelolaan sampah Secara terpadu di Desa Loa Duri Ilir.

Kesedian Pre sentase (%)

Ya 90

Tidak 10

Sumber: Data Primer dari Kuesioner (2016)

Jumlah responden yang bersedia berperan serta sebanyak

45 responden (90%) yang tidak bersedia sebanyak 5 responden

(10%). Masyarakat Desa Loa Duri Ilir sebagian besar mau berperan

serta jika dilakukan pengelolaan sampah secara terpadu di

kampung mereka, sebagian besar dari mereka sadar bahwa

sampah jika dibiarkan secara terus-menerus akan mendatangkan

sumber penyakit.

B. Pembahasan

1. Kondisi Persampahan Desa Loa Dur Ilir

Masyarakat RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan

Loa Janan Kabupaten Kutai kartanegara tidak melihat sampah sebagai

(40)

campuran sampah basah (organik) dan kering (anorganik) di samping

rumah atau membuangnya ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara)

di depan gang rumah mereka.

Sampah yang dicampur tersebut sudah jadi masalah

sendiri.Pertama, sampah yang bisa didaur ulang asal dibakar dan

menjadi tidak berguna lagi. Kedua, sama halnya sampah organik yang

dapat dijadikan pupuk pun juga dibakar dan mengurangi, jika tidak

menghilangkan tingkat kesuburannya. Kebiasaan pembakaran sampah

dekat pemukiman penduduk pun juga tidak baik bagi kesehatan warga

setempat selain jelas mengurangi nilai kebersihan dan keindahan

lingkungan sekitar. Mereka tidak peduli kemana dan bagaimana akhir

dari sampah mereka, yang penting sampah mereka hilang dari depan

mata. Untuk kedepannya jika menimbulkan bau, nilai keindahan

menurun, timbunan sampah yang sudah melebihi ambang batas dan

pencemaran lingkungan menjadi isu yang tak terelakkan.

Sayangnya dengan semua masalah ini, Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Kutai Kartanegara, Dinas Kebersihan Kabupaten Kutai

Kartanegara atau Dinas yang terkait dengan masalah persampahan

belum menyentuh lapisan masyarakat pedesaan. Untuk melakukan

pengelolaan terhadap sampah mereka sendiri masih jauh dari pikiran

rata-rata masyarakat di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai kartanegara. Yang sering

masyarakat di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir lakukan hanyalah

membuang sampah di TPS dan atau membakarnya di areal rumah

(41)

mengakibatkan bertambahnya timbulan dan massa sampah yang lebih

banyak dalam setiap harinya, jika tidak segera dilakukan pengelolaan

sampah secara terpadu maka akan berdampak buruk bagi kesehatan

makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Menurut SNI 19 -3964-1994,

sebesar 1,5-2,0 Kg/KK/Hari dan kota besar

2,0-penelitian yang peneliti lakukan di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir

tentang timbulan sampah sebanyak 4,18 Kg/KK/Hari, dalam hal ini maka

RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir menghasilkan timbulan sampah

yang melebihi standar timbulan sampah dalam kota sedang dan kota

besar.

2. Sistem Pengelolaan Sampah secara Terpadu

Sistem pengelolaan sampah secara terpadu merupakan salah

satu alternatif terbaik yang benar-benar mampu mereduksi jumlah

komposisi sampah secara signifikan di Desa Loa Duri Ilir.Dimana dalam

sistem ini menuntut tanggung jawab, partisipasi dan peran aktif dari

berbagai pihak, yaitu pemerintah, masyarakat Desa Loa Duri Ilir dan

swasta.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

merealisasikan sistem pengel olaan sampah secara terpadu meliputi:

1. Tata cara merintis sebuah sistem pengelolaan sampah

2. Tanggung jawab pengelolaan

3. Metode pelaksanaan

4. Sistematika operasional

(42)

Pengelolaan sampah di Desa Loa Duri Ilir direncanakan secara

terpadu, dimana sampah dilakukan pemilahan sejak dari sumbernya

atau dari setiap rumah, untuk sampah yang bersifat organik setiap

rumah di haruskan untuk menyediakan wadah khusus, agar sampah

tersebut dapat dijadikan pupuk dengan metode pengkomposan.

Sedangkan untuk sampah yang masih dapat dimanfaatkan dikumpulkan

untuk didaur ulang. Lalu sampah-sampah yang telah dipak dan masih

memiliki nilai jual, dijual kepada pengumpul, sedangkan dana yang

didapatkan dari penjualan sampah tersebut, digunakan untuk biaya

operasional seperti pembayaran upah tenaga kerja dan peremajaan

peralatan pengelolaan sampah. Untuk residumaupun sampah-sampah

yang tidak memiliki nilai guna dan nilai jual, dapat didiskusikan dengan

Dinas Kebersihan Tenggarong untuk diangkut menuju TPA.

Kerjasama dengan pihak swasta dalam pembuangan sampah ke

TPA dilakukan dengan pertimbangan pertimbangan sebagai berikut:

1. Penetapan tarif retribusi berdasar kualitas pelayanan.

2. Keharmonisan dan kerjasama dengan mitra swasta untuk

menjalankan kontrak yang saling menguntungkan.

3. Penetapan tingkat kualitas layanan dan kualitas sarana dan

prasarana.

4. Perencanaan Manajemen Pengelolaan Sampah di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir.

a. Pewadahan

Menurut Suryati (2009), setiap rumah tangga harus

menyediakan wadah baik berupa keranjang, kantong maupun kontainer

(43)

sampah tersebut, yang selanjutnya dibuang pada tempat sampah umum

yang telah tersedia sesuai dengan jenis sampah yang akan dibuang,

pewadahan di rumah rumah dilakukan dengan 3 jenis, yaitu:

a) Pewadahan sampah organik dan anorganik, di dalam rumah.

Maksud dari pewadahan sampah ini adalah untuk

memisahkan sampah yang bersifat organik dan anorganik agar

memudahkan dalam proses pengolahan selanjutnya.

Wadah yang digunakan untuk sampah di dalam rumah ini

atau sampah rumah tangga dengan menggunakan kantong

plastik.Alasan kenapa yang dipakai adalah kantong plastik, karena

sehat, mudah, praktis, cepat dalam operasi, dan dapat dipakai lebih

dari satu kali.Untuk membedakan mana sampah yang bersifat

organik dan anorganik, maka kantong plastik diberi tanda dengan

tulisan atau dibedakan warnanya.

b) Pewadahan sampah di luar rumah sebelum dilakukan pengumpulan

di TPS kampung.

Maksud dari pewadahan ini adalah memilah antara sampah

organik dan anorganik sebelum dibawa ke tempat pengumpulan atau

ke TPS kampung, sehingga di TPS tidak melakukan pemilahan lagi.

Pewadahan dengan menggunakan kantong plastik yang

dibedakan warnanya, dengan alasan:

1. Praktis

2. Dapat dipakai umum/pribadi

3. Lebih murah

(44)

Pewadahan ini dibagi menjadi 2 macam dengan diberi tanda

atau kode:

1. Untuk sampah organik.

2. Untuk sampah anorganik.

Penggunaan wadah ini diberlakukan untuk tiap 25 KK, dan

penempatan wadah ini di depan rumah, dengan tujuan agar

memudahkan dalam pengambilan untuk proses pengumpulan.

Dari hasil pengukuran terdapat komposisi sampah anorganik

untuk 25 KK, yaitu sebesar 1,18 Kg/Hari. Pengambilan dilakukan tiap

1 hari sekali.Rata rata 1 rumah memiliki 5 orang anggota

keluarga.Banyaknya rumah yang dilayani = 50 rumah, karena

penempatan wadah ini setiap 25 KK atau 25 rumah, maka 50/25

rumah = 2 tempat peletakan plastik dengan warna yang berbeda

sedangkan banyaknya plastik yang diperlukan adalah 50 unit plastik.

b. Pengumpulan

Pengumpulan dilakukan dengan mengambil sampah yang telah

ditempatkan dalam wadah yang telah dipilah menjadi 2 bagian, yaitu

untuk sampah organik dan anorganik, yang penempatannya diletakkan

di samping rumah warga agar mudah dalam pengambilannya.

c. Pemilahan

Sumber sampah yang paling besar yang dari 25 Kepala

Keluarga di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan

Kabupaten Kutai Kartanegara adalah sampah organik, dimana

komposisi dari sampah organik yang peneliti timbang dari 25 sampel

(45)

anorganik sebesar 29,55 Kg/KK/Hari. Pemilahan sampah harus

dilakukan mulai dari sumber sampah yang dihasilkan, jadi pemilahan

dilakukan di tiap-tiap rumah warga Desa Loa Duri Ilir. Dimana pada

skala rumah tangga, setiap individu harus melakukan pemisahan dalam

pengumpulan sampah, yaitu dibagi menjadi:

1) Sampah organik, seperti sisa sisa makanan, sayuran, daun, serta

bahan lain yang dapat terdaur ulang secara alami.

2) Sampah anorganik, seperti plastik, kertas, logam, kaca, kaleng,

alumunium dan kain.

Pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya sejak dari rumah

sangat membantu dalam mengurangi beban proses pengumpulan,

pengangkutan dan pengolahan. Selain itu juga sangat membantu dalam

proses daur ulang, karena menyediakan bahan baku yang bersih untuk

di daur ulang atau digunakan lagi (Suryati, 2009).

d. Pengangkutan

Pengangkutan sampah dilakukan setiap 1 hari sekali diangkut

dengan menggunakan gerobak dengan kapasitas 1m3, dengan alasan:

1. Operasi lebih mudah.

2. Jenis sampah berukuran besar dapat terangkut.

3. Mudah dan murah pemeliharaannya.

e. Pengolahan

Pengolahan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan

tujuan mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis

(pemanfaatan sampah) atau mengolah sampah agar menjadi material

(46)

Sampah yang sudah dikumpulkan dan masih dapat

dimanfaatkan dapat diolah langsung.Misalnya, sampah anorganik

berupa botol atau gelas mineral, sedotan minuman, kemasan atau

bungkusan makanan kecil dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan

tangan.Jika tidak sempat diolah sendiri, jual kepada

pengumpul.Sementara sampah kertas dan kayu dapat disusun menjadi

tumpukan.Untuk sampah kertas sebaiknya tidak diremas atau disobek,

agar masih dapat dimanfaatkan atau dijual.Bahan anorganik dari

sampah rumah tangga, seperti plastik atau botol kemasan, kaca, dan

besi, dapat dibersihkan untuk dimanfaatkan kembali atau dijual ke

penampung barang bekas.Sampah yang mengandung bahan-bahan

yang berbahaya seperti paku, bekas lampu neon, sisa racun

tikus/serangga, obat kadaluarsa, baterai, dan sejenisnya harus

dipisahkan, dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kotak atau bungkus

dengan rapi (Suryati, 2009).

5. Strategi Manajemen Pengelolaan Sampah.

Strategi manajemen pengelolaan sampah merujuk kepada 3 M yaitu

mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang

sampah yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai

dengan keinginan dari segi meminimalisasi sampah.S trategi ini dipengaruhi

oleh tempat dan cuaca yang meliputi tempat pembuangan sementara dan

iklim (Ayu, 2012).

a. Tempat Penampungan Sementara

Tempat penampungan sementara berfungsi untuk

(47)

sampah yang telah dikumpulkan diangkut ke TPS.Untuk sampah yang

masih bisa digunakan atau masih bisa dimanfaatkan kembali dilakukan

pengepakan untuk selanjutnya dijual pada pengumpul sampah. Hasil

dari penjualan sampah tersebut digunakan untuk biaya operasional

petugas dan sisanya masuk ke kas kampung untuk dana

pengembangan dan pembangunan. Sampah yang tidak bisa digunakan

atau dimanfaatkan kembali akan dibuang ke TPA yang bekerjasama

dengan pihak swasta, dengan mempertimbangkan:

1. Penetapan tarif retribusi berdasar kualitas pelayanan.

2. Keharmonisan dan kerjasama dengan mitra swasta untuk

menjalankan kontrak yang saling menguntungkan.

3. Penetapan tingkat kualitas layanan dan kualitas sarana dan

prasarana.

b. Iklim

Menurut Ayu (2012), iklim sangat mempengaruhi jumlah dan

jenis sampah. Iklim yang banyak hujan akan membuat tumbuhan

bertambah banyak dibandingkan di daerah kering sehingga sampahnya

juga lebih banyak. Pada saat musim penghujan jumlah sampah yang

dihasilkan lebih banyak dibanding pada saat musim kemarau komposisi

sampah juga akan berbeda. Selain itu sampah yang dihasilkan pada

saat musim penghujan mempunyai kualitas yang kurang bagus untuk

dijadikan kompos, hal tersebut disebabkan karena banyak terdapat

kandungan air dalam sampah. Agar kualitas sampah tetap bagus untuk

(48)

pewadahan sampah dalam perencanaan ini menjadi prioritas utama.

Adapun pewadahan yang diterapkan adalah sebagai berikut

a. Untuk pewadahan kompos, peletakannya di tempat yang terlindung

dari sengatan sinar matahari langsung ataupun air hujan. Karena

akan sangat mengganggu proses pembusukan atau fermentasi.

Sebaiknya diletakkan dalam ruangan.

b. Untuk pewadahan yang berada di luar rumah seperti kantong plastik

diberi tutup agar pada saat musim penghujan air tidak masuk ke

dalam kantong plastik yang dapat mempengaruhi kualitas sampah

yang akan di manfaatkan kembali menjadi barang yang lebih

berguna lagi.

6. Sosialisasi dan Pendekatan terhadap Masyarakat

Tujuan dari sosialisasi dan pendekatan masyarakat adalah untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Loa Duri Ilirakan pentingnya

pengelolaan sampah. Di samping terciptanya lingkungan yang bersih, juga

akan mendatangkan nilai ekonomis bagi warga Desa Loa Duri Ilir dengan

melaksanakan pengelolaan sampah secara terpadu. Pendekatan dapat

dilakukan lewat organisasi organisasi yang ada di Desa Loa Duri Ilir, seperti

Karang Taruna dan PKK. Langkah langkah dalam proses sosialisasi untuk

menerapkan pengelolaan sampah secara terpadu di RT 25 Jalan Sukun

Desa Loa Duri Ilir adalah sebagai berikut:

a. Menyampaikan gagasan sistem pengelolaan sampah secara mandiri

dan produktif kepada tokoh masyarakat RT 25 Jalan Sukun Desa Loa

Duri Ilir, antara lain Ketua RT, Dasa Wisma, Pengurus Pengajian dan

(49)

b. Menurut Ayu (2012) ntukan Tim Pengelola Sampah Kampung.

Tim ini sangat penting peranannya dalam mengawal keberlangsungan

sistem pengelolaan sampah yang akan dijalankan oleh masyarakat.

Mereka yang duduk dalam tim sebaiknya dipilih mereka yang

mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan

mampu bekerjasama dengan masyarakat. Bersama tokoh -tokoh

masyarakat yang ada, tim ini bertugas melakukan sosialisasi, edukasi,

evaluasi dan motivasi secara terus menerus kepada masyarakat agar

mau dan mampu melaksanakan pengelolaan sampah swakelola. Tim

c.

masyarakat (anak-anak hingga orang tua) dengan metode demonstrasi,

tanya jawab, permainan, dan perlombaan-perlombaan. Lomba

kebersihan lingkungan antar kelompok dasawisma, lomba membuat

kompos dan lomba kreasi daur ulang. Pemuda diberi peran besar dalam

sosialisasi ini antara lain menjadi organisasi sosialisasi kepada pemuda/i

dan

anak-d.

sampah dilakukan beberapa latihan, misalnya latihan memisahkan

sampah sesuai jenisnya, latihan membuat kompos, latihan membuat

e. menerapkan sistem pengelolaan

sampah secara terpadu sesuai dengan mekanisme yang disepakati,

dimulai dari kegiatan pemilahan sampah sesuai jenisnya di rumah

(50)

terdekat. Pengurus kampung dapat membuat surat himbauan kepada

(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian, massa sampah organik RT 25 Jalan

Sukun Desa Loa Duri Ilir memiliki rata-rata 3,00 Kg/KK/Hari, massa

sampah anorganik memiliki rata-rata 1,18 Kg/KK/Hari. Sedangkan

timbulan sampah yang dihasilkan 4,18 Kg/KK/Hari.

2. Sumber sampah yang paling besar di RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri

Ilir adalah sampah organik, dimana komposisi dari sampah orga nik di

RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir sebesar 3,00 Kg/KK/Hari,

sedangkan untuk sampah anorganik sebesar 1,18 Kg/KK/Hari.

3. Perencanaan pengelolaan sampah secara terpadu di RT 25 Jalan

Sukun Desa Loa Duri Ilir adalah:

a. Pewadahan dilakukan dengan 2 jenis:

1) Pewadahan sampah organik dan anorganik di dalam rumah,

dengan menggunakan kantong plastik.

2) Pewadahan sampah di luar rumah sebelum dibawa ke TPS

kampung. Pewadahan sampah dengan menggunakan kantong

plastik yang dibagi menjadi 2 macam, yaitu untuk sampah

organik dan anorganik.

b. Pengumpulan dilakukan dengan mengambil sampah yang telah

ditempatkan dalam wadah yang telah dipilah menjadi 2 bagian, yaitu

(52)

c. Pemilahan sampah harus dilakukan mulai dari masing masing rumah

penduduk dengan memilahkan antara sampah organik dan

anorganik.

d. Pengangkutan sampah dilakukan setiap satu hari sekali, diangkut

dengan menggunakan gerobak dengan kapasitas 1m3.

e. Pengolahan sampah dilakukan dengan cara sampah yang sudah

dikumpulkan dan masih dapat dimanfaatkan diolah langsung dengan

tujuan dapat mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai

ekonomis (pemanfaatan sampah) atau mengolah sampah agar

menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.

B. Saran

1. Perlunya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya

pengelolaan sampah, agar tercipta lingkungan yang bersih.

2. Perlu dilakukan sosialisasi secara intensif dalam pengelolaan sampah

secara terpadu.

3. Perlu mengadakan koordinasi secara terpadu dari instansi yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah dengan semua instansi

dan masyarakat.

4. Sebaiknya dilakukan sosialisasi disertai pelatihan terhadap masyarakat

Desa Loa Duri Ilir bahwa sampah juga memiliki nilai ekonomi jika di

perdaya gunakan, misalnya sampah organik yang dapat dijadikan

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, K.R. 2012.Studi Pemanfaatan Potens i Biomass dari Sampah Organik Sebagai Bahan Bakar Alternatif (Briket) Dalam Mendukung Program

Eco-Campus. Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Surabaya.

digilib.its.ac.id/public/ITS-

paper-24674-2408100026-paper-pdf.Diakses tanggal 26 Agustus 2016.

Alex, S. 2011. Sukses Mengelola Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.Penerbit Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Anonim, 1995.Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan (SNI 19-3964-1995),Badan Standar Nasional, Jakarta.

Ayu, B.C. 2012. Kajian Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik di RT 12 Kecamatan Sungai Kunjang Kelurahan Loa Buah Kotamdya Samarinda. Karya Ilmiah Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.Samarinda.

Djuarnani, Dkk 2008. Cara Cepat Membuat Kompos. Penerbit PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Francois, J.N. 2009.Sampah. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Hadiwiyoto, S. 1983.Penanganan dan Pemanfaatan Sampah.Penerbit Yayasan Irdayu. Jakarta.

Haryono. 2012. Studi Pengelolaan Sampah di Kecamatan Sesayap. KaryaIlmiah Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.Samarinda.

Kuncoro, W. 2008.TA/TL/2008/0254 Pengeloaan Sampah Secara Terpadu di Kampung Nitripiyan. Penelitian kompos.pdf, Adobe Reader

http://docplayer.info/144726-Tugas-akhir-pengelolaan-sampah-secara-terpadu-dikampung-Nitripayan.html.co.id. Diakses Tanggal 08 Agustus 2016.

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Cetakan Kedua. Penerbit PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sofian.2006. Sukses Membuat Kompos dari Sampah/Sofian; Penyunting, Tetty. Cetakan Pertama. Penerbit Agro Media Putaka. Jakarta.

Suryati, T. 2009. Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah/Teti Suryadi/Penyunting Topan-cetakan Pertama. Penerbit Agromedia Pustaka. Jakarta.

(54)

Tobing, I. SL. 2005. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan dan Manusia.Fakultas Biologi Universitas Nasional. Jakarta.

http://dokumen.tips/documents/dampak-sampah-terhadap-kesehatan lingkungan-dan-mausia-tobing-2005.html.co.id.Diakses Tanggal 26 Agustus 2016.

(55)
(56)

Lampiran 1

Contoh Kuesioner

Responden yang terhormat, kami yang merupakan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Seberang sedang mengerjakan suatu STUDI PENGOLAHAN SAMPAH DI RT 25 JALAN SUKUN DESA LOA DURI ILIR KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

yang berasal dari masyarakat.Oleh karena itu saya sangat membutuhkan bantuan dari masyarakat desa Loa Duri Ilir untuk mengisi kuesioner ini.Atas waktunya saya ucapkan terima kasih.

Bagian I

Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas responden.

1. Nama : ... 2. Alamat : ... 3. Usia saat ini : tahun

4. Jenis kelamin

a. Laki-laki b. Perempuan 5. Status tingkat pendidikan

a. SD b. SLTP c. SMA

d. Perguruan Tinggi e. Lainnya (...) 6. Pekerjaan Anda saat ini?

a. Pelajar/mahasiswa b. Petani

c. Pegawai Negeri d. Wiraswasta

7. Berapakah pendapatan/gaji Anda per bulan? a. < Rp. 150.000,-

b. Rp. 150.000,- s/d Rp. 500.000,- c. Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,- d. Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,- e. > Rp. 2.000.000,-

(57)

Bagian II

Pernyataan pada poin II merupakan tolok ukur pada pengolahan sampah di sekekitar

pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda).

PERYATAAN Ya Tidak Kadang -

kadang

Tidak pernah Apakah anda sebelum membuang

sampah, anda terlebih dahulu

memisahkan sampah antara organik dan sampah anorganik

Apakah anda pernah memanfaatkan sampah anda kembali (daur- ulang) Apakah pihak dari Dinas Kebersihan Kota Tenggarong pernah mengadakan penyuluhan tentang bahayanya sampah Apa selama ini Bapak/Ibu berbelanja membawa tas belanja sendiri

Bagian III

1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang sampah?

2. Sampah jenis apa saja yang anda hasilkan?

3. Apakah anda selama ini sudah membuang sampah pada tempatnya?

4. Berapa kali Bapak/Ibu membuang sampah dalam satu minggu?

5. Apakah Bapak/Ibu langsung membuang sisa sayuran yang tidak di masak atau digunakan kembali?

6. Kalau tidak digunakan kembali Bapak/Ibu membuangnya dimana? Dan kalau digunakan kembali Bapak/Ibu mengolahnya menjadi apa?

7. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan sampah anorganik menjadi barang yang dapat bernilai ekonomis?

8. Kalau ya, Bapak/Ibu memanfaatkan sebagai apa? Dan kalau tidak di manfaatkan Bapak/Ibu sampah anorganik tersebut di apakan?

9. Apakah rumah Bapak/Ibu sudah bersih dari sampah?

Gambar

Gambar  1.  Skema Prosedur
Gambar 2.Komposisi Sampah RT 25 Jalan Sukun Desa Loa Duri Ilir
Tabel 5.Penghasilan Rata-Rata Responden Per Bulan  Penghasilan Perbulan  (Rupiah)  Presentase (%)  &lt; 500.000  18  500.000   1.000.000  28  1.000.000   2.000.000  38  &gt; 2.000.000  16
Tabel 6.Pendidikan Terakhir Responden
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan: Tujian penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk DBD Desa Loa Janan Ulu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar Bauntung Banjarbaru Jenis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan nilai tambah pada usaha pengolahan marning jagung di Kelurahan Loa Janan

Tujuan penelitian ini adalah menghitung jumlah timbulan dan komposisi sampah B3 serta menentukan pola pengelolaan sampah B3 pemukiman dengan mengambil daerah studi Kecamatan

Dari hasil penyajian data yang diperoleh dan penguraian pada pembahasan penelitian ini, diketahui gambaran umum pada pembahasan penelitian ini, diketahui bahwa

Grafik Perbandingan Timbulan Sampah dan Jumlah Bank Sampah Sumber: Paramita et.al, 2018 Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis peran bank sampah dalam pengelolaan dan

Yani Km.35,5 Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Email: muhammad.firrmansyah@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui timbulan dan komposisi sampah

Secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat Y Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, baik secara parsial