• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PERTAMBANGAN BATUBARA TERHADAP SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI RT. 17, DESA LOA DURI ULU, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK PERTAMBANGAN BATUBARA TERHADAP SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI RT. 17, DESA LOA DURI ULU, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PERTAMBANGAN BATUBARA TERHADAP SOSIAL DAN

EKONOMI MASYARAKAT DI RT. 17, DESA LOA DURI ULU,

KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh :

OKTAVINA GUSTAN

NIM. 090 500 115

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A

2012

(2)

DAMPAK PERTAMBANGAN BATUBARA TERHADAP SOSIAL DAN

EKONOMI MASYARAKAT DI RT. 17, DESA LOA DURI ULU,

KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh :

OKTAVINA GUSTAN

NIM. 090 500 115

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan

Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A

2012

(3)

Pembimbing,

Kemala Hadidjah, ST., M.Si NIP. 19830718 201012 2 004

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : Dampak Pertambangan Batubara Terhadap Sosial dan Ekonomi Masyarakat di RT. 17, Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Nama : Oktavina Gustan

NIM : 090 500 115

Program Studi : Manajemen Lingkungan Jurusan : Manajemen Pertanian

Penguji I,

Agustina M. S.Hut, MP NIP. 19720803 199802 2 001

Penguji II,

Taufiq Rinda A., S.Si., M.Pd NIP. 19780517 200912 1002

Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 19620101 198803 1 003

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Manajemen Pertanian

Ir. Hasanudin, MP NIP. 19630805 198903 1 005

(4)

ABSTRAK

OKTAVINA GUSTAN . Dampak Pertambangan Batubara Terhadap Sosial dan Ekonomi Masyarakat di RT. 17, Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (di bawah bimbingan KEMALA HADIDJAH).

Penelitian ini dilakukan bukan hanya untuk mengetahui dampak sosial dan dampak ekonomi dengan adanya pertambangan batubara di sekitar pemukiman penduduk, melainkan untuk lebih memahami peran serta semua pihak, baik perusahaan dan masyarakat, dalam menjaga dan memelihara lingkungan dari kerusakan akibat penambangan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat sekitar daerah pertambangan batubara dan mengetahui peran serta perusahaan tambang dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

Pengumpulan data menggunakan metode kualitatif, salah satunya yaitu dengan cara membagikan kuesioner kepada masyarakat, agar masyarakat dapat menilai langsung dampak yang mereka rasakan ketika perusahaan tambang masuk di daerah mereka.

Dampak sosial dari kegiatan penambangan batubara oleh PT. BBE yaitu, dimana pihak perusahaan memberikan konstribusi kepada masyarakat khususnya di RT. 17 berupa bantuan untuk pendidikan, kesehatan, rumah ibadah, pembangunan Balai Desa, dan pembangunan jalan desa, sedangkan dampak ekonomi dari adanya pertambangan yaitu, terbukanya peluang usaha, dimana sebagian besar warga RT. 17 bekerja sebagai karyawan di PT. BBE. Kata Kunci : Pertambangan Batubara dan Sosial Ekonomi

(5)

RIWAYAT HIDUP

Oktavina Gustan lahir pada tanggal 31 Oktober 1991 di Samarinda. Merupakan anak kedua dari pasangan Ibu Agustina dan Bapak Yohanis Tandirerung (Alm.).

Tahun 1996 memulai pendidikan di TK Bhayangkara, Karang Asam dan melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 018 di Dato Iba, Samarinda Seberang dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2006 lulus dari SMP Negeri 8 Samarinda dan kemudian memperoleh ijazah SMK tahun 2009 di SMK Negeri 8, Samarinda Seberang. Memulai Pendidikan Tinggi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Jurusan Manajemen Pertanian, Program Studi Manajemen Lingkungan pada tahun 2009.

Tahun 2010 menikah dengan Sapril Sappang, A.Md. dan dikaruniai seorang putri bernama Adonia Christyn S. yang lahir pada tanggal 20 Juli 2010 dan pada tanggal 25 Juli 2011 dikaruniai seorang putra bernama Alvin Julian TR. Bulan Maret-Mei 2012 mengikuti program Praktek Kerja Lapang (PKL) di CV. ARJUNA, Kelurahan Sambutan, Makroman, Pulau Atas, Kecamatan Samarinda Ilir.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Maksud dari penyusunan Karya Ilmiah ini adalah untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Akhir di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III (A.Md). Keberhasilan dan kelancaran dalam penulisan Karya Ilmiah ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Kemala Hadidjah, ST., M.Si, selaku dosen pembimbing.

2. Ibu Agustina M. S.Hut, MP dan Bapak Taufiq R. Alkas, S.Si, MPd, selaku penguji I dan penguji II.

3. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

4. Bapak Ir. Hasanudin, MP, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

5. Bapak Ir. Wartomo, MP, selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

6. Para staf pengajar, administrasi, dan teknisi di Program Studi Manajemen Lingkungan.

7. Orang tua tercinta serta saudara-saudara yang telah memberikan banyak dukungan, baik dari segi moril maupun meteril.

8. Suami (Sapril Sappang, A.Md) yang banyak membantu dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2009 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, khususnya Program Studi Manajemen Lingkungan, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

(7)

Dalam penyusunan laporan ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun penulisan-penulisan selanjutnya. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Oktavina Gustan Kampus Sei. Keledang, Agustus 2012.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

1. Tinjauan Umum Tentang Pertambangan Batubara ... 3

2. Tinjauan Umum Dampak Pertambangan Terhadap Sosial Ekonomi... 6

III. METODE PENELITIAN ... 8

1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

2. Alat dan Cara Kerja ... 8

3. Metode Pengambilan Sampel ... 9

4. Metode Pengumpulan Data ... 9

5. Pengolahan Data ... 11

IV. HASIL DAN PEMBAHAS AN ... 13

1. Hasil ... 13

2. Pembahasan ... 17

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 19

1. Kesimpulan ... 19

2. Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Dampak Sosial setelah kehadiran pertambangan batubara ... 13 2. Dampak Ekonomi setelah kehadiran pertambangan batubara .... 13 3. Sarana di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu, Merandai ... 14

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Skema Prosedur Penelitian ... 12

2. Persentase antara masyarakat yang bekerja dan tidak bekerja ... 15

2. Pekerjaan Warga Desa Loa Duri Ulu, Merandai. ... 15

3. Tingkat pendidikan warga RT. 17 Desa Loa Duri Ulu ... 16

4. Tingkat usia warga RT. 17 Desa Loa Duri Ulu ... 16

Lampiran 5. Dinas Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 008 ... 25

6. Dinas Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 008 ... 25

7. Bangunan Mesjid di Desa Loa Duri Ulu ... 26

8. Bangunan Gereja di Desa Loa Duri Ulu ... 26

9. Pembangunan jalan di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu ... 27

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Sumberdaya alam merupakan sumberdaya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilangnya atau berkurangnya ketersediaan sumberdaya tersebut akan berdampak sangat besar bagi kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi. Kekayaan sumberdaya alam Indonesia ini pula yang menyebabkan negara kita dijajah selama berabad-abad oleh negara Belanda dan juga selama tiga setengah tahun oleh negara Jepang.

Salah satu sumberdaya alam yang kita miliki adalah batubara, yang termasuk sumberdaya alam yang paling berguna saat ini, baik untuk industri dalam negeri maupun industri luar. Sektor pertambangan merupakan salah satu andalan untuk mendapatkan devisa dalam rangka kelangsungan pembangunan negara. Di bumi Etam ini, sumberdaya alamnya pun melimpah, diantaranya batubara, kayu, dan lain-lain. Kalimantan Timur terdapat banyak sekali perusahaan Pertambangan Batubara, salah satunya PT. Bukit Baiduri Energi (BBE) yang merupakan perusahaan pemilik lahan pertambangan batubara, yang memiliki beberapa kontraktor sebagai partner dalam melakukan penambangan. Di sekitar perusahaan ini dilakukan penelitian mengenai dampak langsung ataupun tidak langsung terhadap keadaan sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar lingkungan tambang milik PT. BBE ini.

Kegiatan pertambangan pada dasarnya merupakan proses pengalihan sumberdaya alam menjadi modal nyata ekonomi bagi negara

(13)

dan selanjutnya menjadi modal sosial. Modal yang dihasilkan diharapkan mampu meningkatkan nilai kualitas insan bangsa untuk menghadapi hari depannya secara mandiri. Dalam proses pengalihan tersebut perlu memperhatikan interaksi antara faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup sehingga dampak yang terjadi dapat diketahui sedini mungkin.

Penelitian dilakukan di sekitar perusahaan milik PT. BBE. Apakah kegiatan penambangan batubara di daerah tersebut memberi dampak sosial dan ekonomi terhadap masyarakat? Bagaimanakah peran serta perusahaan terhadap keadaan peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar? Dari pertanyaan tersebut, maka dicoba untuk terjun langsung ke masyarakat sektor pertambangan batubara, guna mengumpulkan informasi. Untuk selanjutnya dilaporkan dalam Laporan Tugas Akhir.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat sekitar tambang dan mengetahui peran serta perusahaan tambang dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran bahwa keberadaan perusahaan tambang di sekitar lingkungan masyarakat akan berdampak pada pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Walaupun ada juga dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat karena limbah dan kerusakan lingkungan, akan tetapi masyarakat juga tertolong sebab perusahaan tersebut memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Pertambangan Batubara

Pertambangan batubara di Indonesia telah berlangsung selama 40 tahun lebih, sejak keluarnya UU No.11 tahun 1967 tentang pokok-pokok Pertambangan yang kemudian diganti dengan UU Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2009. UU ini telah menjadi landasan eksploitasi sumberdaya mineral dan batubara secara besar-besaran untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Industri batubara Indonesia telah berkembang dengan pesat dalam waktu singkat. Dalam hanya 10 tahun produksi telah berkembang dari sekitar 3 juta ton menjadi lebih dari 50 juta ton, dan diharapkan dua kali lipat lagi dalam beberapa tahun mendatang. Sebagai akibatnya industri batubara menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi yang besar bagi Indonesia seperti: lapangan kerja bagi ribuan masyarakat Indonesia terutama di daerah yang kurang berkembang di daerah seperti Kalimantan dan Sumatera dan juga akan mendukung program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan. Namun kegiatan tersebut tidak hanya menguntungkan dari segi sosial dan ekonomi tapi juga memberikan dampak negatif, terutama kerusakan lingkungan di daerah penghasil tambang (Setiawan, 2010).

Di daerah penghasil barang tambang, lingkungan yang sehat dan bersih merupakan hak asasi setiap orang menjadi barang langka. Bahkan daerah penghasil juga merasakan ketidakadilan seperti kebutuhan energi akan listrik dari batubara masih kurang pasokannya. Sementara batubara dikirim ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan energi terutama untuk pembangkit listrik tenaga uap di Jawa. Di samping, itu negara Indonesia ingin meningkatkan pertumbuhan

(15)

ekonominya dengan mendapatkan devisa sebesar-besarnya dari bahan tambang dan migas maka tidak ada jalan lain, eksploitasi besar-besaran terutama barang tambang batubara pada beberapa tahun ini semakin gencar. Hal ini membuat kondisi lingkungan di daerah penghasil batubara semakin menurun bahkan makin kritis (Setiawan, 2010).

Salah satu daerah penghasil batubara adalah kota Samarinda yang terletak di daerah katulistiwa. Dengan kondisi topografi yang datar dan berbukit antara 10-200 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah 718 km². Kota Samarinda berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelah Barat, Timur, Selatan dan Utara yang merupakan penghasil batubara terbesar kedua di Kalimantan Timur. Pada dasawarsa tahun 2000-an, perkembangan peningkatan produksi batubara di Kota Samarinda semakin meningkat. Sehingga Samarinda juga dikenal dengan sebutan kota tambang karena hampir 38.814 Ha (54%) dari total 71.823 Ha luas Kota Samarinda merupakan areal tambang batubara. Pertambangan batubara yang sudah berproduksi dengan rincian 38 KP (Kuasa Pertambangan) yang mendapat ijin dari Walikota Samarinda dan 5 (lima) PKP2B2 (Perusahaan Pemegang Perjanjian Karya Perjanjian Usaha Pertambangan) dengan izin pemerintah pusat yang belum beroperasi (Anonim, 2009).

Belum lagi ada puluhan tambang-tambang illegal yang banyak dikelola pengusaha dan masyarakat. Bahkan sekarang kegiatan pertambangan ini telah merambah kawasan lindung maupun perkotaan. Hal ini diketahui setelah adanya bukti-bukti bahwa kawasan Hutan Raya Bukit Soeharto telah dirambah pertambangan batubara dan penambangan illegal yang dikenal dengan batubara karungan yang banyak terdapat di kawasan perumahan-perumahan penduduk di

(16)

kota Samarinda. Hal ini tentu saja makin memperparah kondisi lingkungan kota Samarinda (Setiawan, 2010).

Pada tahun 1849 di Kalimantan Timur telah dilakukan kegiatan penambangan batubara yang diawali oleh seorang Belanda yang kemudian mendirikan perusahaan pertambangan yang diberi nama N.V OST Borneo Maatchappij. Sebagai kelanjutan pertambangan tersebut, pada tahun 1974 didirikan suatu perusahaan pertambangan batu bara sebagai kontraktor dari perusahaan negara tambang batu bara bernama CV. Baiduri Enterprise dengan mendapat izin pertambangan dari Departemen Pertambangan melalui SK. Nomor 107/SK-DJ.DIP/ Pertambangan/1974. Dengan daftar urut (DU) 119 Kalimantan Timur, tertanggal 07 Mei 1974 dan berlaku selama 3 tahun. Setelah masa berlaku 3 tahun tersebut habis, maka diadakan perpanjangan melalui surat Dirjen Pertambangan Nomor 1553/SK-DJ/Dpp.160/Pertambangan/1977, tertanggal 02 Maret 1981. Kemudian dikeluarkan kembali surat izin pertambangan Nomor 467E/SK-DJ/105E dengan DU 325/Kalimantan Timur dengan masa berlaku 10 tahun. Pada tanggal 4 Desember 1977 menjadi PT. Bukit Baiduri Enterprise. Akhirnya pada pertengahan tahun 1992 PT. Bukit Baiduri Enterprise secara resmi diambil alih oleh Gajah Tunggal Group yang sekaligus melaksanakan perubahan manajemen hingga saat ini (Harfani, 2007).

Adapun areal tambang yang dimiliki PT. Bukit Baiduri Enterprise yaitu meliputi daerah Samarinda dan Tenggarong (Kab. Kutai Kartanegara) dengan luas + 5000 Ha dengan kantor pusat di Jakarta. Didirikan kantor cabang dengan akte notaris Nomor 163 tertanggal 24 Pebruari 1994, terletak di Mine Site- Merandai Kalimantan Timur. Pada tahun 2003, terjadi pergantian manajemen, dan PT. Bukit Baiduri Enterprise berubah nama menjadi PT. Bukit Baiduri Energi.

(17)

Kontraktor yang ada di PT. Bukit Baiduri Energi antara lain PT. BUMA, PT. KTC, PT. Quek & Quek dan PT. Kaltim Persada. Secara geografis lokasi kerja PT. Bukit Baiduri Energi dibatasi oleh koordinat lokal, yaitu tepi barat pada garis 3762 E, tepi timur pada garis 3265 E, tepi selatan pada garis 53.741 N, tepi utara pada garis 14.253 N (Harfani, 2007).

B. Tinjauan Umum Dampak Pertambangan terhadap Sosial Ekonomi Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal. Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil.

Berbagai dampak potensial di sektor sosial dan ekonomi dapat terjadi akibat adanya penambangan batubara di suatu wilayah, baik dampak positif maupun dampak negatif. Berbagai dampak positif diantaranya tersedianya fasilitas sosial dan fasilitas umum, kesempatan kerja karena adanya penerimaan tenaga kerja, meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat sekitar tambang, dan adanya kesempatan berusaha. Di samping itu dapat pula terjadi dampak negatif diantaranya muncul berbagai jenis penyakit akibat menurunnya kualitas udara, meningkatnya kecelakaan lalu lintas, dan terjadinya konflik sosial saat pembebasan lahan (Raden, 2010).

Melihat pertumbuhan produksi batubara dari tahun ke tahun yang semakin besar, maka diperkirakan dalam jangka waktu 10 sampai 20 tahun ke depan deposit batubara ini akan habis yang dapat berdampak negatif terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, terutama masyarakat yang

(18)

menggantungkan kehidupannya pada kegiatan pertambangan, di mana mereka akan kehilangan mata pencaharian sebagai akibat dari berhentinya beroperasi kegiatan pertambangan (Raden, 2010).

Mata pencaharian masyarakat di sekitar lokasi kuasa pertambangan PT. Bukit Baiduri Energi (BBE) sebagian besar bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut, tetapi ada juga yang bekerja sebagai petani dan buruh konstruksi.

Kehidupan sosial bermasyarakat tingkat kerjasama antara warga masyarakat setempat dengan warga diluar kelompok dan dengan suku lain pada umumnya mereka mengaku dapat bekerja sama dengan kelompok atau suku lain, dengan alasan sangat menguntungkan karena dapat membuka wawasan lebih luas dan dapat bertukar pengalaman. Bentuk kerjasama yang mereka lakukan pada umumnya di bidang perburuhan, pertanian, dan ada juga yang sekedar bergaul saja. Di dalam lokasi penelitian sosial nampak beberapa warga tidak melakukan asimilasi (kawin) dengan masyarakat dari suku atau kelompok lainnya. Hal itu telah berlangsung lama dan cenderung semakin banyak warga yang melakukan kawin antar suku tersebut, karena daerah ini telah sangat terbuka dan berkembang menjadi daerah pinggiran kota. Dalam kaitannya dengan kelembagaan sosial kemasyarakatan yang masih berfungsi dengan baik pada daerah penelitian adalah berupa kelompok tani, Koperasi Unit Desa (KUD), Posyandu, Rukun Kematian dan Rukun Pengajian (Wicaksono, 2006).

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di sekitar perusahaan tambang milik PT. BBE, tepatnya di pemukiman penduduk yang berlokasikan di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu, Merandai.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini membutuhkan waktu selama 6 bulan meliputi penyusunan proposal, pengambilan data berupa pengumpulan informasi dari masyarakat yang berdomisili di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu dan penyusunan laporan tentang dampak yang diperoleh karena adanya pertambangan batubara di daerah tersebut.

B. Alat dan Cara Kerja

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

- Kamera Digital, untuk mengambil obyek foto yang diteliti. - Angket/kuesioner yang akan diisi oleh masyarakat sekitar. - ATK untuk mencatat hasil wawancara.

2. Cara Kerja

Cara kerja untuk melakukan penelitian yaitu:

- Survei lokasi pemukiman penduduk yang akan diteliti.

- Menentukan tempat penduduk yang akan diambil sebagai sampel. - Membagi angket/kuesioner kepada penduduk.

(20)

- Pengambilan gambar/foto di sekitar tempat yang akan diteliti. - Melakukan pengumpulan data dari angket/kuesioner.

C. Metode Pengambilan Sampel

Penentuan jumlah sampel, dihitung dengan mengadaptasi rumus dari Taro Yamane dalam Riduwan (2005), yaitu:

1

)

(

2

?

?

d

N

N

n

Dimana: n = Jumlah sampel

N = Jumlah Kepala Keluarga d 2 = presisi yang ditetapkan

Penentuan presisi sampel (d 2 = 10%), diputuskan dengan pertimbangan populasi yang menjadi fokus penelitian bersifat seragam.

Menurut Singarimbun, dkk. (1989), makin seragam populasi pada suatu wilayah studi, maka makin kecil sampel yang dapat diambil dan dianggap representatif untuk menjawab kebutuhan analisis. Oleh sebab itu, keputusan presisi 10% untuk calon responden yang bersifat seragam dinilai sesuai.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: 1. Data primer

Data primer, ialah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat dengan melalui kegiatan penyebaran kuisioner, wawancara, dan pengamatan lapangan. Penjabarannya sebagai berikut:

1 ) % 10 ( 105 105 ? ? n

(21)

a. Penyebaran kuesioner

Pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan, dilakukan pada warga RT. 17 dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai dampak pertambangan batubara terhadap sosial ekonomi masyarakat. Penyebaran kuesioner digunakan dalam rangka pengambilan data untuk kebutuhan analisis persepsi warga. Pada prakteknya, penyebaran kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan teknik kombinasi pada wawancara semi terstruktur.

b. Wawancara

Pengumpulan data dengan metode wawancara dikenakan terhadap Ketua RT. 17, Desa Loa Duri Ulu. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data sekunder untuk kebutuhan analisis yang mengharuskan perlunya wawancara.

c. Dokumentasi Foto

Pengumpulan data melalui dokumentasi foto selain sebagai bukti penelitian juga dapat menjadi kebutuhan analisis khususnya pada variabel biofisik.

2. Data sekunder

Data sekunder, ialah data yang diperoleh dari survei instansi atau departemen yang berhubungan dengan materi penelitian. Adapun tokoh masyarakat yang di survei yaitu Ketua Rukun Tangga (RT) 17, Desa Loa Duri Ulu.

Untuk analisis persepsi dan perilaku masyarakat, populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bermukim di sekitar RT. 17 Desa Loa Duri Ulu. Pengambilan sampel dari populasi masyarakat dilakukan secara probability

(22)

yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini, digunakan sampling area (cluster) atau sampling menurut daerah.

E. Pengolahan Data

Penelitian menggunakan metode kualitatif, salah satunya yaitu dengan penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Disini peneliti juga sebagai alat utama pengumpul data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan wawancara. Teori ini diterapkan bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat dirumuskan sebagai kesimpulan atau teori dan bukan angka.

Dalam penelitian kualitatif, jumlah sampel tidak perlu banyak karena tujuannya adalah untuk menganalisis lebih mendalam mengenai sebuah fenomena atau kejadian. Tidak ada patokan khusus jumlah sampel untuk penelitian kualitatif. Selain karena metode pengumpulan datanya yang menggunakan observasi, wawancara dan diskusi yang tentu saja memerlukan waktu yang panjang, sehingga tidak dimungkinkan untuk mengambil sampel yang terlalu banyak (Hendry, 2012).

(23)

Secara garis besar, prosedur penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Skema Prosedur Penelitian Studi Pustaka

Kesimpulan Studi Kasus Sosial Ekonomi Masyarakat di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu Akibat Dampak Pertambangan Batubara

Survei Lokasi Pengolahan data Pengumpulan data Wawancara Kuesioner Metode Kualitatif

(24)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelilitian yang dilakukan pada lokasi pemukiman penduduk sekitar pertambangan batubara milik PT. BBE, dengan wawancara langsung terhadap Ketua RT 17 Desa Loa Duri Ulu, Merandai, yaitu Bapak Arfandi dan dengan membagikan kuesioner kepada sepuluh warga di wilayah itu, maka dapat dijabarkan dampak pertambangan batubara terhadap keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sebagai berikut:

Hasil Kuesioner dari 10 Responden dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 1. Dampak Sosial setelah kehadiran pertambangan batubara

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Ketersediaan prasarana pendidikan bertambah

4 6

2. Terjadi peningkatan kualitas tenaga pendidik 1 9 3. Kemampuan untuk memenuhi uang sekolah

anak lebih baik

10 4. Kemampuan untuk membeli buku-buku

pelajaran anak lebih baik

10 5. Kebutuhan-kebutuhan lainnya untuk anak di

sekolah dapat dipenuhi

10 6. Ketersediaan prasarana kesehatan

bertambah

8 2 7. Perusahaan memberikan pemberdayaan

kesehatan kepada masyarakat

3 7 8. Terjadi peningkatan kualitas tenaga

kesehatan

10

Tabel 2. Dampak Ekonomi setelah kehadiran pertambangan batubara

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Usaha pertambangan batubara membuka kesempatan kerja yang cukup besar di daerah ini

10

2. Tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha pertambangan batubara di daerah ini cukup tinggi

4 6

(25)

bekerja di perusahaan

4. Upah yang diterima karyawan perusahaan sesuai dengan harapan masyarakat

10 5. Pertambangan batubara mengakibatkan

peningkatan aktivitas usaha yang telah ada di daerah ini

10

6. Usaha pertambangan batubara meningkatkan hasil responden

5 5 7. Pertambangan batubara menumbuhkan

peluang usaha lain bagi masyarakat di desa ini

10

8. Perusahaan melakukan program pengembangan ekonomi masyarakat di desa ini

10

Berdasarkan data penduduk yang didapatkan melalui wawancara langsung dengan Ketua RT. 17, diketahui bahwa jumlah penduduk untuk wilayah RT. 17 mencapai 105 Kepala Keluarga (KK), dimana laki-laki berjumlah 159 orang dan perempuan berjumlah 116 orang.

Adapun sarana umum yang terdapat di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Sarana di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu, Merandai

No. Keterangan Jumlah

1. Sekolah ? TK ? SD ? SMP ? SMA ? Perguruan Tinggi 1 1 - - - 2. Rumah Ibadah ? Mesjid ? Langgar ? Gereja 2 2 4 Lanjutan tabel 2.

(26)

60% Karyawan PT. BBE 20% Bertani dan Berkebun 10% Buruh Konstruksi 10% Galangan Kapal

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan presentase antara masyarakat yang bekerja dan tidak bekerja beserta pembagian pekerjaan berdasarkan jenis pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat:

10% Bekerja 90% Pengangguran

Gambar 3. Pekerjaan warga Desa Loa Duri Ulu, Merandai

(27)

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan presentase tingkat pendidikan masyarakat di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu:

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan presentase tingkat usia masyarakat di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu:

Gambar 5. Tingkat usia warga RT. 17 Desa Loa Duri Ulu 0 10 20 30 40 50 60 70 80 15-19Th 20-24Th 25-29Th 30-34Th 35 Keatas 5% Tidak Sekolah 21% SD 15% SMP 54% SMA 5% Perguruan Tinggi

(28)

B. Pembahasan 1) Dampak Sosial

Wilayah Desa Loa Duri Ulu, Merandai merupakan kawasan pemukiman yang cukup luas dan strategis. Desa Loa Duri Ulu terdiri dari 4 Rukun Tetangga (RT) dimana RT. 17 merupakan wilayah yang paling luas, sehingga banyak pendududk yang terdapat dalam wilayah tersebut. Diketahui bahwa jumlah penduduk untuk wilayah RT. 17 yaitu mencapai 105 Kepala keluarga (KK), yang terdiri dari 159 laki-laki dan 116 perempuan. Tingkat pendidikan warga RT. 17 Desa Loa Duri Ulu sebagian besar sampai jenjang SMA/SMK atau sederajat yaitu mencapai 54%, untuk tingkat SD yaitu 21%, SMP 15%, dan untuk tingkat Perguruan Tinggi hanya mencapai 5%, namun ada juga warga yang tidak bersekolah.

PT. BBE melalui Pemerintah setempat atau RT ikut membantu dalam pelayanan-pelayanan masyarakat sekitar, contohnya dalam perbaikan jalan desa, pembangunan Balai Desa, pembangunan saluran drainase, memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi warga 2 kali dalam setahun, membantu pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas), membantu meringankan biaya sekolah bagi anak-anak warga, membantu sekolah-sekolah dalam perbaikan maupun meningkatkan kualitas tenaga pendidik, juga dalam pembangunan rumah ibadah bagi warga. Hal ini diperkuat dengan hasil kuesioner dari sepuluh responden.

Adapun sarana pendidikan dan sarana tempat ibadah yang ada di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu yaitu untuk sekolah terdapat 1 Taman Kanak-kanak (TK), dan 1 Sekolah Dasar (SD), sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP),

(29)

SMA atau sederajat serta Perguruan Tinggi di Wilayah RT. 17 belum ada. Untuk tempat ibadah di Desa Loa Duri Ulu terdapat 2 Mesjid, 2 Langgar dan 4 Gereja.

Tingkat usia warga RT. 17 yaitu 15-19 tahun berjumlah 32 orang, usia 20-24 tahun berjumlah 35 orang, 25-29 tahun berjumlah 45 orang, sedangkan usia 30-34 tahun berjumlah 53 orang, dan untuk usia 35 tahun keatas berjumlah 75 orang.

2) Dampak Ekonomi

Adanya kegiatan pertambangan disekitar pemukiman penduduk, tentu saja akan membawa perubahan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Demikian juga yang terjadi di Desa Loa Duri Ulu, Merandai, khususnya di wilayah RT. 17, dimana sebagian besar warganya menggantungkan hidupnya pada kegiatan pertambangan batubara yang dilakukan oleh PT. BBE.

Warga RT. 17 tidak semuanya bekerja, tetapi hanya sebagian kecil yang tidak memiliki pekerjaan, 90% yang bekerja dan 10% yang tidak memiliki pekerjaan. Pekerjaan warga RT. 17 Desa Loa Duri Ulu yaitu 60% bekerja sebagai karyawan di PT. BBE, sisanya 20% bekerja sebagai petani, dan buruh konstruksi serta galangan kapal masing-masing 10%. Keadaan ini menggambarkan bahwa warga Desa Loa Duri Ulu, Merandai sangat bergantung pada pertambangan batubara yang ada di lingkungan mereka.

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak sosial yang dirasakan oleh warga yaitu dimana pihak perusahaan memberikan kontribusi kepada masyarakat khususnya di RT 17, berupa bantuan untuk pendidikan, pelayanan kesehatan, rumah ibadah, pembangunan Balai Desa, dan pembangunan jalan desa. Sedangkan untuk dampak ekonomi yang dirasakan warga dari kegiatan pertambangan tersebut yaitu terbukanya peluang usaha bagi warga sekitar khususnya warga RT. 17, dimana sebagian besar warga RT. 17 bekerja sebagai karyawan PT. BBE.

2. Pihak perusahaan memberikan kesempatan kerja bagi warga sekitar, khususnya warga RT. 17 dan juga memberikan peluang usaha lain.

B. Saran

Penelitian metode kualitatif ini masih memiliki keterbatasan untuk sosial dan ekonomi masyarakat kaitan dengan pertambangan babara, maka dibutuhkan penelitian lanjutan mengenai dampak lain dalam bentuk metode penelitian kuantitatif.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Harfani, E. Y. 2007. Evaluasi Pengelolaan Lingkungan PT. Bukit Baiduri Energi di Kalimantan Timur.

http://eprints.undip.ac.id/17237/1/E._Yudha_Harfani.pdf. Diakses pada tanggal 30 Agustus 2012.

Hendry, 2012. Jumlah Sampel Penelitian Kualitatif. http/teorionline.wordpress.com. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2012. Raden, I. 2010. Kajian Dampak Penambangan Batubara Terhadap

Pengembangan Sosial Ekonomi dan Lingkungan di Kabupaten KUKAR. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri. Jakarta.

Riduwan, 2005. Metode dan Teknik Menyusun Tesis CV. Alfabeta. Bandung. Setiawan, Y. 2010. Pengelolaan Tambang Batubara (Studi Kasus : Kota

Samarinda).

http://Pengelolaan%20Tambang%20Batubara%20Berkelanjutan%20(Stu di%20Kasus%20%20Kota%20Samarinda).htm. Diakses pada tanggal 20 Februari 2012.

Singarimbun, M. dan Effendie, S. 1989. Metode Penelitian Survei LP3ES. Jakarta.

(32)
(33)

Lampiran 1. Contoh Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

Bapak/Ibu yang terhormat,

Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk keperluan pengumpulan data dalam rangka penulisan Tugas Akhir yang berjudul: ANALISIS DAMPAK PERTAMBANGAN BATUBARA TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI RT. 17 DESA LOA DURI ULU KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, pada Program DIPLOMA III POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA. Kami mengharapkan agar bapak/ibu para responden bersedia :

1. Menjawab semua pertanyaan ini sesuai dengan pendapat para responden dengan sejujur-jujurnya, dan perlu dketahui bahwa jawaban dari

kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah. 2. Mengisi identitas sesuai dengan data yang sesungguhnya.

3. Memilih jawaban dengan cara memberi tanda (X) pada jawaban yang dianggap paling sesuai menurut responden.

Semua jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan terjamin kerahasiaannya dan semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah dalam rangka penyelesaian tugas akhir.

Adapun sedikit banyak hal ini akan menyita waktu dan mengganggu kenyamanan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam bekerja, untuk itu saya mohon maaf dan mengucapkan terimakasih atas kesediannya.

A. Petunjuk

1. Isilah jawaban pertanyaan dengan kondisi yang sebenarnya untuk pertanyaan isian.

2. Berikan tanda silang (x) untuk pilihan jawaban yang tersedia yang menurut bapak/ibu paling sesuai.

Pilihan jawaban: 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S)

(34)

Lanjutan Lampiran. 3. Kurang Setuju (KS) 4. Tidak Setuju (TS)

5. Sangat Tidak Setuju (STS)

3. Jawaban kuesioner ini hanya untuk tujuan penelitian dan tidak akan dipublikasikan.

Nomor Responden : ... (diisi peneliti)

B. Identitas Responden

No. URAIAN JAWABAN

1 Jenis Kelamin 2 Umur

3 Pendidikan Terakhir 4 Pekerjaan Saat ini

5 Besar Penghasilan sebelum ada Pertambangan Batubara

6 Besar Penghasilan setelah ada Pertambangan Batubara

C. Dampak Sosial Setelah Kehadiran Pertambangan Batubara

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Ketersediaan Prasarana Pendidikan bertambah

2 Terjadi peningkatan kualitas tenaga pendidik 3 Kemampuan untuk memenuhi uang sekolah

anak lebih baik

4 Kemampuan untuk membeli buku-buku pelajaran anak lebih baik

5 Kebutuhan-kebutuhan lainnya untuk anak di sekolah dapat saya penuhi

(35)

bertambah

7 Perusahaan memberikan pemberdayaan kesehatan kepada masyarakat

8 Terjadi peningkatan kualitas tenaga kesehatan

D. Dampak Ekonomi Setelah Kehadiran Pertambangan Batubara

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Usaha pertambangan batubara membuka kesempatan kerja yang cukup besar di daerah ini

2 Tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha pertambangan batubara di daerah ini cukup tinggi

3 Tenaga kerja lokal mendapat prioritas untuk bekerja di perusahaan

4 Upah yang diterima karyawan perusahaan sesuai dengan harapan masyarakat 5 Pertambangan batubara mengakibatkan

peningkatan aktivitas usaha yang telah ada di daerah ini

6 Usaha pertambangan batubara

meningkatkan penghasilan responden 7 Pertambangan batubara menumbuhkan

peluang usaha lain bagi masyarakat di desa ini

8 Perusahaan melakukan program pengembangan ekonomi masyarakat di daerah ini

(36)

Gambar 6. Dinas Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 008

(37)

Gambar 8. Bangunan Mesjid di Desa Loa Duri Ulu

(38)

Gambar 10. Pembangunan Jalan di RT 17 Desa Loa Duri Ulu

Gambar

Tabel 1. Dampak Sosial setelah kehadiran pertambangan batubara
Tabel 3. Sarana di RT. 17 Desa Loa Duri Ulu, Merandai
Gambar 3. Pekerjaan warga Desa Loa Duri Ulu,  Merandai
Gambar 4. Tingkat pendidikan warga RT. 17 Desa Loa Duri Ulu
+4

Referensi

Dokumen terkait

Selama proses pembelajaran peneliti dapat melakukan pengamatan atau kegiatan observasi. Pengamatan mencakup aktivitas siswa yang dilakukan dengan lembar observasi yang

Maharaja Sri Jayasakti adalah seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai raja pada masa pemerintahan kerajaan Bali Kuno yang berkisar dari tahun 1055 M sampai tahun 1072

Artinya, sebagai pajak objektif dan bersifat regresif, jika suatu barang dan/ atau jasa dikenakan sebagai objek PPN, pihak yang mampu atau tidak mampu akan membayar jumlah PPN

Gatot Muhsetyo (2008:220) menjelaskan bahwa bahan ini berfungsi untuk menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relative abstrak menjadi lebih

Pihak konsumen khususnya industri sering merasa dirugikan akibat kualitas tenaga listrik yang tidak memenuhi persyaratan untuk menjalankan mesin-mesin produksi, khususnya

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat serta hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pemilihan Rekanan

Motivasi Konsumen tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian kartu perdana IM3, dengan melihat dari beberapa pernyataan yang ada pada kuisioner, sebagai berikut : Saya

kedua SCM kopi yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat, total biaya pemasaran pada SCM Nestle lebih murah, harga jual biji kopi di tingkat petani lebih tinggi dan volume