PENGARUH PEMBUBUHAN BERBAGAI DOSIS ABU
DAUN MENGKUDU TERHADAP PENINGKATAN
KADAR KALSIUM AIR HUJAN DI DESA SUMUGIH,
RONGKOP, GUNUNGKIDUL
Rokhmayanti ,
Urip Widjajono, Choiril Hama Mustofa
Abstrak
Latar Belakang : Kualitas air hujan apabila dilihat dari siklus peredarannya
memiliki kandungan mineral yang lebih rendah dibandingkan dengan air tanah. Kalsium merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, Karena selain dapat menyebabkan penurunan kemampuan kontraksi otot, kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis, menyebabkan gigi keropos dan mudah tanggal, memacu terjadinya risiko penyakit jantung serta menyebabkan tidak stabilnya viskositas darah yang akan memacu terjadinya hipertensi.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembubuhan
berbagai dosis abu daun mengkudu terhadap peningkatan kadar kalsium dan untuk mengetahui dosis abu daun mengkudu yang efektif meningkatkan kadar kalsium pada air hujan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimen dengan design pre test
post test design yang hasilnya dianalisis secara deskriptif.
Hasil : Berdasarkan hasil pemeriksaan air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu
dengan berbagai variasi dosis didapatkan hasil bahwa rerata peningkatan kadar kalsium air hujan yang dibubuhi 0,5 gr abu daun mengkudu adalah 11,35 gr dengan peningkatan Ph sebesar 1,5 . Rerata peningkatan kadar kalsium air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu 1 gr adalah 15,14 gr dengan peningkatan Ph sebesar 2.
Sedangkan rerata peningkatan kadar kalsium air hujan yang dibubuhi 1,5 gr abu daun mengkudu adalah 15,14 gr dengan peningkatan pH sebesar 2,5 .
Dari ketiga perlakuan pemberian abu daun mengkudu tidak menyebabkan peningkatan kekeruhan.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa abu daun
mengkudu dapat meningkatkan kadar kalsium air hujan dan dosis abu daun mengkudu yang efektif adalah 1 gr, dengan pH 7,5 dan kekeruhan 1 NTU serta tidak menyebabkan baud an rasa.
Kata Kunci : Kalsium, abu daun mengkudu
I. LATAR BELAKANG
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak. Air sebagai kebutuhan hidup dapat diperoleh dari sumber air maupun pemanfaatan air hujan. Hal ini didukung oleh penelitian Sutena (1986) bahwa masih ada beberapa desa di Kabupaten Gunung Kidul yang penduduknya menggunakan air hujan untuk keperluan masak dan minum sehari-hari.
Kualitas air hujan bila ditinjau dari siklusnya, berbeda dengan air tanah maupun air permukaan. Air hujan tidak mengandung zat-zat mineral seperti air tanah maupun air permukaan.
Zat-zat mineral secara umum berfungsi sebagai komponen struktur organ dan jaringan tubuh, konstituen dari cairan tubuh dan jaringan sebagai elektrolit serta sebagai katalis di enzim dan system hormone. Kekurangan kalsium dapat meningkatkan terjadinya osteoporosis, gigi mudah keropos dan mudah tanggal, memacu terjadinya penyakit jantung serta tidak stabilnya viskositas darah yang akan memacu terjadinya hipertensi.
Angka kecukupan gizi kalsium untuk perempuan usia 13-15 tahun sebanyak 700 mg, usia 16-19 tahun sebanyak 600 mg dan usia 20-45 tahun sebanyak 600 mg. Sedangkan untuk laki-laki usia 13-15 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 700 gr,
usia 16-19 tahun sebanyak 600 mg dan usia 20-45 tahun sebanyak 500 mg. Dengan standar teresbut, maka pada air hujan yang kadar mineralnya relative sedikit perlu pengolahan untuk meningkatkan kadar mineralnya sebelum di manfaatkan.
Salah satu upaya peningkatan kalsium air hujan adalah dengan pembubuhan abu daun mengkudu karena dalam daun mengkudu mengandung protein, zat kapur, zat besi, ascorbic acid, calcium, l-arginin, niacin, thiamin, b-karoten, asperulosida dan berbagai asam amino.
II. METODE PENELITIAN
Obyek penelitian ini adalah air hujan yang diambil dari tiga PAH didesa Sumugih, Rongkop, Gunung Kidul. Masing-masing PAH diambil 3 liter, kemudian air yang diambil dimasukkan kedalam satu jerigen supaya homogen. Setelah homogen, sampel diambil masing-masing sebanyak 0.5 liter dan dimasukkan ke dalam gelas ukur untuk dibubuhi abu daun mengkudu sesuai dengan dosis yang ditentukan.
Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimen dengan desain pre test
post test design. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Pre Perlakuan Post
R O1.a X.a O2.a
R O1.b X.b O2.b
R O1.c X.c O2.c
Keterangan :
O1.a : Kadar kalsium air hujan sebelum dibubuhi abu daun mengkudu dengan dosis 0,5 gr/500 ml air hujan.
O1.b : Kadar kalsium air hujan sebelum dibubuhi abu daun mengkudu dengan dosis 1 gr/500 ml air hujan.
O1.c : Kadar kalsium air hujan sebelum dibubuhi abu daun mengkudu dengan dosis 1,5 gr/500 ml air hujan.
X.a : Perlakuan dengan pembubuhan abu daun mengkudu dengan dosis 0,5 gr/500 ml air hujan.
X.b : Perlakuan dengan pembubuhan abu daun mengkudu dengan dosis 1 gr/500 ml air hujan.
X.c : Perlakuan dengan pembubuhan abu daun mengkudu dengan dosis 1,5 gr/500 ml air hujan.
O2.a : Kadar kalsium air hujan sesudah dibubuhi abu daun mengkudu dengan dosis 0.5 gr/500 ml air hujan.
O2.b : Kadar kalsium air hujan sesudah dibubuhi abu daun mengkudu dengan dosis 1 gr/500 ml air hujan.
O2.c : Kadar kalsium air hujan sesudah dibubuhi abu daun mengkudu dengan dosis 1,5 gr/500 ml air hujan.
III. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kalsium air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu dengan dosis 0,5 gr terjadi peningkatan kadar kalsium sebesar 11.35 mg/I. pada dosis abu daun mengkudu 1 gr terjadi peningkatan kadar kalsium air hujan sebesar 15,14 mg/I dan pada dosis abu daun mengkudu 1.5 gr terjadi peningkatan kadar kalsium 15,14 gr/I.
Rerata peningkatan kadar kalsium air hujan dengan pembubuhan abu daun mengkudu pada berbagai dosis disajikan pada tabel 1.
Tabel 1
Rerata peningkatan kadar kalsium air hujan pada berbagai variasi dosis Dosis Abu Daun
Mengkudu (gr)
Rerata Kadar Kalsium (mg/I) Rerata Peningkatan Pre-test Post-test
0.5 0 11,35 11,35
1 0 15,14 15,14
Untuk mengetahui efektifitas pembubuhan abu daun mengkudu terhadap peningkatan kadar kalsium air hujan dapat dilihat dari pH dan kekeruhannya. Rerata peningkatan pH air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu adalah seperti pada tabel 2.
Tabel 2
Rerata peningkatan pH air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu dengan berbagai variasi dosis
Dosis Abu Daun Mengkudu (gr)
Rerata Kadar pH Rerata Peningkatan Pre-test Post-test
0.5 5.5 7 1,5
1 5,5 7.5 2
1.5 5.5 8 2,5
Sedangkan kekeruhan air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu pada berbagai variasi dosis adalah seperti tabel 3
Tabel 3
Kekeruhan air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu pada berbagai variasi dosis
Dosis Abu Daun Mengkudu (gr)
Rerata Kekeruhan Rerata Peningkatan Pre-test Post-test
0,5 1 1 0
1 1 1 0
1,5 1 1 0
Berdasarkan tabel 3 diatas ternyata tidak terjadi peningkatan kekeruhan pada air hujan yang dibubuhi abu daun mengkudu dengan berbagai variasi dosis.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa abu daun mengkudu dapat digunakan untuk meningkatkan kadar kalsium air hujan dan membuat pH air hujan menjadi netral. Selain itu, penambahan abu daun mengkudu tidak menyebabkan terjadinya perubahan bau dan rasa serta tidak menimbulkan
peningkatan kekeruhan air, sehingga air aman untuk dikonsumsi sesuai dengan KepMenKes Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002. Dengan demikian abu daun mengkudu dapat digunakan sebagai salah satu pengolahan untuk meningkatkan kualitas air hujan sebelum digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Daun mengkudu yang dibakar akan membentuk sisa pembakaran berupa abu yang mula-mula berwarna kehitaman dan kemudian menjadi abu-abu putih. Hal ini dapat terjadi karena adanya oksidasi antara unsure-unsur didalam abu dengan oksigen diudara. Salah satu bentuk oksida yang terbentuk adalah kalsium oksida (CaO).
Abu daun mengkudu yang mengandung CaO bila ditambahkan pada air hujan akan terbentuk kalsium karbonat (CaCO3) yang akan mengendap. Setelah beberapa lama CaCO3 tersebut akan bereaksi dengan CO2 yang berasal dari udara dan air hujan sehingga terbentuk kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2 yang larut dalam air hujan tersebut. Ca(HCO3)2 yang terbentuk akan selalu melepaskan ion-ion Ca , sehingga kadar kalsium didalam air hujan akan meningkat. Selain itu, CaCO3 mempunyai sifat basa sehingga dapat meningkatkan kadar pH air hujan.
Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, kebutuhan kalsium minimal perhari adalah 500 mg. Sedangakan kebutuhan air minum rata-rata per orang per hari adalah 2 liter, dengan demikian jika pemenuhan kalsium hanya berasal dari air minum maka kadar kalsium yang dibutuhkan masih sangat kurang. Namun demikian pembubuhan abu daun mengkudu ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative peningkatan kualitas air bersih dalam upaya menurunkan masalah kesehatan didesa Rongkop. Hal ini didukung dari dari data puskesmas Rongkop Gunung Kidul, bahwa 76,31% pengunjung poli gigi dan mulut mengalami karies gigi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya persamaan kadar kalsium pada dosis 1 gr dan 1,5 gr, hal ini dapat disebabkan karena perbedaan kecepatan pengadukan. Pengadukan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan secara manual, sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan kecepatan. Kecepatan pengadukan berpengaruh terhadap banyaknya kalsium yang larut dalam air hujan, semakin cepat pengadukan maka tekanan akan semakin besar dan abu daun mengkudu semakin cepat larut. Berdasarkan hasil penelitian dosis abu daun mengkudu yang efektif dalam
meningkatkan kadar kalsium pada air hujan dalam dosis 1 gr karena pada dosis tersebut menunjukkan peningkatan kadar kalsium yang tinggi yaitu sebesar 15.14 mg/I dengan kekeruhan sebesar 1 NTU dan pH sebesar 7,5 sehingga air tersebut aman untuk dikonsumsi.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan :
1. Abu daun mengkudu dapat meningkatkan kadar kalsium air hujan
2. Dosis abu daun mengkudu yang efektif meningkatkan kadar kalsium air hujan adalah dosis 1 gr, Karena pada dosis 1 gr menunjukkan peningkatan kadar kalsium yang tinggi yaitu sebesar 15,14 mg/I, dengan kekeruhan sebesar 1 NTU dan pH sebesar 7,5 serta tidak ada rasa dan bau, sehingga air tersebut aman untuk dikonsumsi.
B. Saran
1. Bagi masyarakat yang masih memenfaatkan air hujan untuk konsumsi sehari-hari maka dapat memanfaatkan abu daun mengkudu dalam meningkatkan kadar kalsium air hujan.
2. Penggunaan dosis abu daun mengkudu dapat menggunakan takaran dengan sendok teh, yaitu sepucuk sendok teh untuk dosis abu daun mengkudu sebanyak 0,5 gr.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, Kepmenkes Nomor 907/Menkes/SK/2002 Tentang Ambang Batas
Bahan-bahan Inorganik dalam Air, Jakarta.
Mangan, Y., 2005. Cara Bijak Menaklukkan Kanker. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Pitojo, S., dan P. Elling. 2003. Deteksi Pencemar Air Minum. Aneka Ilmu, Demak.
Sutena,M. 1986. Pengaruh Pembubuhan berbagai Dosis Abu Daun Bandotan
terhadap Peningkatan Kadar Kalsium Air Hujan di Nglindur Rongkop Gunung Kidul, APK-TS Yogyakarta.
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2002, Angka Kecukupan Gizi Klasium, Http://www.kompas.com/kesehatan/News/Senior/Gizi/0206/19/Gizi3.htm)
