• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2015(Tidak diaudit ) DAN 31 DESEMBER 2014 (Diaudit)

DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2015 DAN 2014 (Tidak Diaudit)

(2)

Surat Pernyataan Direksi

Ekshibit

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

A

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Konsolidasian

B

Laporan

Perubahan

Ekuitas

Konsolidasian

C

Laporan Arus Kas Konsolidasian

D

(3)
(4)

Catatan 30 JUN 2015 31 DES 2014 A S E T

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 4 70.261.696 35.946.746

Piutang usaha

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai sebesar Rp 43.805.925 5 480.371.183 489.917.181 Pihak-pihak berelasi 5,32 4.569.168 6.919.850 Piutang retensi

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai sebesar Rp 1.323.844 6 195.125.587 222.563.162 Pendapatan kontrak yang belum ditagih - Pihak ketiga 7 155.375.017 237.873.535 Piutang lain-lain

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

sebesar Rp 38.671.853 8 491.141.744 485.085.511

Persediaan 9 22.807.666 18.984.047

Uang muka - pihak ketiga 10 126.440.440 156.334.651

Biaya dibayar di muka 11 350.162.831 366.833.464

Pajak dibayar di muka 19 17.472.99519.188.460

Jumlah Aset Lancar 1.915.443.792 2.037.931.142

ASET TIDAK LANCAR

Investasi jangka panjang 12 53.899.909 54.493.535 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

Rp 429.061.762 (31 Des 2014: Rp 413.549.672) 13 261.186.777 276.639.458

Jaminan 14 50.288.552 44.101.093

Aset pajak tangguhan 19 10.552.099 10.300.654

Aset tidak lancar lainnya

Pihak ketiga 82.142.48111.290.221

Jumlah Aset Tidak lancar 387.217.558 467.677.221

JUMLAH ASET 2.302.661.350 2.505.608.363

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir

(5)

Catatan 30 JUN 2015 31 DES 2014 LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang usaha - Pihak ketiga 15 420.371.670 485.924.061 Uang muka kontrak - Pihak ketiga 16 233.768.223 301.083.647 Hutang lain-lain - Pihak ketiga 17 20.933.936 6.658.156 Biaya masih harus dibayar 18 567.210.249 559.779.948

Hutang pajak 19 75.629.323 85.475.850

Hutang jangka panjang yang belum jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Hutang bank 22 151.427.955 203.196.399

Hutang sewa pembiayaan 2 23.381.272 15.591.227 Pinjaman jangka panjang - Pihak ketiga 23 937.007.7451.004.195.117

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.496.917.745 2.594.717.033

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas imbalan pasca kerja 20 50.630.719 50.630.719

Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Hutang bank 22 115.964.130 108.205.353

Hutang sewa pembiayaan 2 29.576.06824.657.475

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 191.252.324 188.412.140

Jumlah Liabilitas 2.688.170.069 2.783.129.173

EKUITAS (Defisiensi Ekuitas)

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar 32.000.000.000 saham

Ditempatkan dan disetor penuh 15.799.456.267 saham 24 1.579.945.626 1.579.945.626 Tambahan modal disetor - Bersih 24 97.048.008 97.048.008 Komponen ekuitas lainnya ( 376.716.293) ( 312.896.501) Saldo (defisit) laba

Sudah ditentukan penggunaannya 3.494.120 3.494.120 Belum ditentukan penggunaannya ( 1.650.860.033)1.695.067.118) (

Jumlah ( 391.295.657) ( 283.268.780)

Kepentingan Non-pengendali 21 5.786.938 5.747.970

JUMLAH EKUITAS (Defisiensi Ekuitas) ( 277.520.810)385.508.719) (

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS (Defisiensi Ekuitas) 2.302.661.350 2.505.608.363

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir

(6)

Catatan 30 JUN 2015 30 JUN 2014

PENDAPATAN 25 627.811.478 601.888.700

BEBAN PENDAPATAN 26 ( 540.617.010) ( 628.174.208)

LABA KOTOR 87.194.468 ( 26.285.508)

Beban Usaha 27 ( 53.256.282) ( 61.311.119)

Laba (Rugi) Selisih kurs - Bersih 2 6.742.296 ( 9.829.567)

Beban bunga dan Keuangan 29 ( 63.606.273) ( 59.776.782)

Lain-lain bersih 28 13.620.389472.451

Laba (Rugi) sebelum pajak ( 22.453.340) ( 143.582.587)

BEBAN PAJAK PENGHASILAN :

Kini 19 ( 21.966.222) ( 20.744.716)

Tangguhan 19 1.355.072251.445

Jumlah beban pajak penghasilan ( 21.714.777) ( 19.389.644)

LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN ( 44.168.117) ( 162.972.231)

Pendapatan (Rugi) Komprehensif lain

Penjabaran mata uang asing 2 ( 63.819.792) 8.177.975

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN ( 107.987.909) ( 154.794.256)

Rugi bersih yang dapat distribusikan kepada

Pemilik entitas induk ( 44.207.085) ( 160.801.874)

Kepentingan non pengendali 2.170.357)38.968 (

Jumlah ( 44.168.117) ( 162.972.231)

Rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada

Pemilik entitas induk ( 108.026.877) ( 152.623.899)

Kepentingan non pengendali 2.170.357)38.968 (

Jumlah ( 107.987.909) ( 154.794.256)

RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR 30 ( 2,8) ( 10,2)

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir

(7)

Tambahan Ekuitas yang

modal Penjabaran Telah Belum diatribusikan kepada Kepentingan

Disetor mata ditentukan ditentukan pemilik entitas Non Jumlah

Modal saham Bersih uang asing penggunaannya penggunaannya induk Pengedali ekuitas

Saldo per 31 Des 2013 97.048.0081.579.945.626 279.122.622)( 3.494.120 1.592.459.323)( 191.094.191)( 19.429.658 171.664.533)( Pelepasan entitas anak kepada kepentingan

non pengendali - - - ( 13.694.362) ( 13.694.362)

Rugi bersih periode 1 Jan 2014 - 31 Des 2014 - - ( 33.773.879) - ( 92.174.589)58.400.710) ( 12.674 92.161.915)( Saldo per 31 Des 2014 97.048.0081.579.945.626 312.896.501)( 3.494.120 1.650.860.033)( 283.268.780)( 5.747.970 277.520.810)( Rugi bersih periode 1 Jan 2015 - 30 Jun 2015 - - ( 63.819.792) - ( 108.026.877)44.207.085) ( 38.968 107.987.909)( Saldo per 30 Jun 2015 97.048.0081.579.945.626 376.716.293)( 3.494.120 1.695.067.118)( 391.295.657)( 5.786.938 385.508.719)(

Catatan 24

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

(8)

30 JUN 2015 30 JUN 14 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 779.538.462 700.691.020

Pembayaran kepada pemasok ( 382.377.640) ( 329.983.034)

Penerimaan bunga 729.134 1.048.642

Pembayaran kepada karyawan ( 216.114.973) ( 210.078.810)

Pembayaran bunga dan beban keuangan ( 63.606.273) ( 59.776.782)

Pembayaran pajak ( 34.275.318) ( 23.943.122)

Arus Kas Bersih dari Aktvitas Operasi 83.893.392 77.957.914

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penempatan Jaminan ( 6.187.459) ( 9.771.622)

Penerimaan dari penjualan aset tetap - 1.045.835

(Perolehan) pelepasan aset tetap ( 59.409) ( 2.533.953)

Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh

dari aktivitas investasi ( 6.246.868) ( 11.259.740)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

(Pembayaran ) penerimaan dari hutang sewa pembiayaan 2.871.452 ( 15.037.970) (Pembayaran) Penerimaan pinjaman bank ( 44.009.668) ( 81.156.795) (Penurunan) Kenaikan pinjaman pihak hubungan istimewa - ( 45.902.660)

Arus kas bersih diperoleh dari

(digunakan untuk) aktivitas pendanaan ( 142.097.425)41.138.216) (

(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH DALAM

KAS DAN SETARA KAS 36.508.308 ( 75.399.251)

DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP

KAS DAN SETARA KAS ( 2.193.358) 502.728

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 148.196.34535.946.746

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 73.299.82270.261.696

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir

(9)

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT TrubaAlamManunggal Engineering Tbk (Perusahaan) didirikanberdasarkanAktaNotaris No. 4 tanggal 1 Februari 2001 yang dibuat di hadapan Mohamad Rasjid Umar, S.H., Notaris di Balikpapan. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-22.HT.01.01.TH 2002 tanggal 21 Januari 2002. Perusahaan telah mengadakan perubahan anggaran dasar berdasarkan Akta Notaris No. 15 tanggal 7 Oktober 2009, yang dibuat dihadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta tentang penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan dengan peraturan Bapepam No. IX.J.1, lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-51891.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 27 Oktober 2009 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-21135 tanggal 24 Nopember 2009. Anggarandasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 10 November 2014 yang dibuat dihadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, tentang perubahan susunan direksi Perusahaan. Akta tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah diterima sebagaimana ternyata dalam Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.AHU-44742.40.22.2014 tanggal 3 Desember 2014. Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik, perdagangan dan jasa.

Kantor pusat Perusahaan berada di KomplekRukanPermataSenayan Blok B-03, Jl. TentaraPelajar, RT.009/007, Kelurahan Grogol Utara, KecamatanKebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210 dan lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan di Jakarta, sedangkan proyek-proyek terutama berlokasi di Jawa, Sumatera, Bangka, Kalimantan dan Sulawesi.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tanggal 3 Oktober 2006, Perusahaan telah memperoleh Pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) melalui surat No. S-2260/BL/2006 untuk melakukan penawaran perdana saham kepada masyarakat sejumlah 5.000.000.000 saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 110 (Rupiah penuh). Pada tanggal 16 Oktober 2006, saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Jakarta.

c. Dewan Komisaris dan Direksi

Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Komisaris

Komisaris Utama Siswanto

Komisaris Independen M arsul Siregar Direktur

Direktur Utama Sjaiful Bachri Harahap

Direktur Hadi Sunardi Oscar

Direktur Haposan Samosir Pakpahan

(10)

1. U M U M (Lanjutan)

c. Dewan Komisaris dan Direksi (Lanjutan)

Jumlah gaji dan tunjangan direksi dan komisaris Perusahaan dan anak perusahaan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2015 sebesar Rp 3.687.596 dan USD 34.088 USD penuh) (31 Desember 2014: Rp 7.375.192 dan USD 68.175 (USD penuh).

Untuk periode tahun yang berakhir tanggal 30 Juni 2015 jumlah karyawan sebesar 354 Orang (31 Des 2014: 364 Orang) untuk Grup.

d. Entitas Anak

Perusahaan memiliki investasi baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% beberapa saham anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut :

Kepemilikan secara Mulai Beroperasi

langsung Kedudukan dimiliki operasional Kegiatan usaha 30 Jun 2015 31 Des 2014 30 Jun 2015 31 Des 2014

Harvest Star Holdings Limited. (Harvest) -

British

Virgin Island 2009 - Investasi 100% 100% 1.729.257.832 1.729.246.185

Radianz Investment Limited. (Radianz) - 1)

British

Virgin Island 2009 - Investasi

Melalui Harvest /Through Harvest CDE International

Pte. Ltd. (CDEI) Singapura 2009

-Perdagangan umum (ekspor dan impor), investasi. 100% 100% 1.646.089.522 1.585.157.060 Melalui Radianz Manunggal Infrasolusi International Pte.Ltd. (MIFI) - 1) Singapura 2009 -Perusahaan investasi dan perdagangan umum (ekspor dan impor) 100% 100% 1.577.279.075 1.575.214.667 Melalui MIFI PT Manunggal Infrasolusi Utama (MIFU) - 2) Jakarta Pusat 2009 -Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan kontruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa.

95% 95% 1.603.156.914 1.603.181.552

TAME Turnkey Contracting Pte. Ltd

Singapore 2007 - Jasa perekayasaan

bangunan pabrik. 100% 100% 69.076.275 64.311.778

Melalui MIFU

PT Manunggal

Infrasolusi (MIF) - 1Jakarta Selatan 2009 2006

Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa.

99,99% 99,99% 1.687.462.628 1.693.377.040

Catatan: 1) Induk perusahaan 2) Belum beroperasi komersial.

Persentase kepemilikan Tahun /Year

Jumlah aset

(11)

d. Entitas Anak (Lanjutan)

Kepemilikan secara Mulai Beroperasi

tidak langsung Kedudukan dimiliki operasional Kegiatan usaha 30 Jun 2015 31 Des 2014 30 Jun 2015 31 Des 2014 Melalui MIF

PT Manunggal

Engineering (ME) Jakarta Pusat 2006 2006

Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa.

99,99% 99,99% 354.290.672 350.512.397

PT Truba Jaya

Engineering (TJE) Jakarta Selatan 2006 1976

Pembangunan, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, jasa dan perbengkelan.

99,55% 99,55% 1.273.064.038 1.532.256.607

PT Suar Alam

Engineering Jakarta Pusat 2007 2007

Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa.

99,99% 99,99% 44.039.487 28.237.984

Melalui TAME Turkey Construction Pte Ltd Tame Turnkey (Labuan)

Pte. Ltd Singapura 2008 - Perdagangan 100% 100% 2.633.362 2.634.157

Tahun / Year

Persentase kepemilikan Jumlah aset

Melalui TJE PT Truba Anugrah Prakasa Jakarta Selatan 1999 1999 Pembangunan, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, jasa dan perbengkelan.

99,93% 99,93% 16.330.168 16.481.951

PT Gading Megah Jaya Jakarta

Timur 2000 1987

Pembangunan, perindustiran, jasa dan perdagangan.

99% 99% 133.648.222 129.142.200

Catatan: 1) Induk perusahaan

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK - IAI") dan peraturan regulator pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan ("OJK"), (atau sebelumnya BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya yaitu peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan surat Keputusan KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang Pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasion adalah mata uang Rupia Rp), dan laporan keuangan konsolidasion tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntasi masing-masing akun tersebut. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini kecuali dinyatakan lain, disajikan dalam ribuan rupiah.

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi yang diadopsi adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi tahun keuangan sebelumnya, kecuali bagi pengadopsian PSAK dan ISAK baru dan revisian yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, dibuat sebagaimana disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi yang relevan terkait dengan PSAK dan ISAK. Berikut adalah PSAK revisian yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, yang telah diadopsi dan memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian:

PSAK 38 (R2013) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang menggantikan PSAK 38 (R2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” mengatur kombinasi bisnis entitas sepengendali. Kombinasi bisnis entitas sepengendali mengatur pengalihan aset, liabilitas, lembar saham maupun instrumen kepemilikan lainnya dengan melakukan pengaturan pengalihan di antara entitas di dalam kelompok usaha yang sama, yang oleh karena itu tidak menyebabkan perubahan kepemilikan di dalam substansi ekonomi dan tidak menimbulkan keuntungan dan kerugian terhadap seluruh entitas di dalam suatu kelompok yang sama maupun bagi entitas secara individu di dalam suatu kelompok usaha. Aset maupun liabilitas (di dalam bentuk legal) harus dicatat berdasarkan nilai buku yang serupa dengan transaksi kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, karena bisnis seluruh entitas sepengendali di dalam kelompok usaha tidak menimbulkan perubahan di dalam substansi ekonomi pengalihan aset, lembar saham, liabilitas maupun instrumen kepemilikan lainnya. Pos-pos laporan keuangan entitas yang direstrukturisasi pada periode terjadinya restrukturisasi dan pada periode perbandingan, harus disajikan seolah-olah Entitas telah mengkombinasikan bisnis tersebut sejak awal dari periode perbandingan paling awal yang disajikan.

Sebelum penerapan standar revisi ini dilakukan, selisih antara biaya terhadap nilai buku bersih setiap transaksi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas.

Berdasarkan adopsi standar revisi ini, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, selisih biaya terhadap nilai buku bersih setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, dicatat sebagai “Tambahan modal disetor” dan disajikan sebagai bagian ekuitas.

Berdasarkan ketentuan transisi standar ini, Perusahaan mereklasifikasi saldo “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sejumlah Rp 17.654.084 menjadi “Tambahan Modal Disetor” pada tanggal 1 Januari 2013.

(13)

b. Dasar Konsolidasian

Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Perusahaan. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam menilai pengendalian, Perusahaan mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan. Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umunya diakui didalam laporan laba rugi komprehensif.

Biaya-biaya terkait akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat utang maupun kepemilikan, yang terjadi dalam kaitan kombinasi bisnis Perusahaan, dibebankan pada saat terjadinya.

Semua imbalan kontinjensi dikaui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontijensi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Bagi kombinasi bisnis yang diselesaikan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anaknya memiliki pilihan, terhadap transaksi berdasarkan dasar transaksi, untuk memulai mengakui seluruh kepentingan non-pengendali di dalam pihak diakuisisi yang merupakan kepentingan kepemilikan kini dan memberikan hak kepada para pemilik kepemilikan aset bersih proporsional entitas pada saat likuidasi baik pada nilai wajar tanggal akuisisi atau, pada instrumen kepemilikan kini kepemilikan saham proporsional di dalam jumlah yang diakui terhadap aset bersih yang dapat diidentifikasikan pihak diakuisisi. Komponen lainnnya kepentingan non-pengendali seperti opsi saham beredar, umumnya dinilai pada nilai wajar. Kelompok usaha belum menentukan pilihan untuk menggunakan nilai wajar pada saat akuisisi diselesaikan pada tanggal tersebut.

Entitas Anak

Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Laporan keuangan entitas anak termasuk ke dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Perusahaan.

Kerugian yang terjadi pada kepentingan non-pengendali pada entitas anak dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan non-pengendali disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Setelah terjadinya hilangnya pengendalian, Perusahaan menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak, semua kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengedalian, diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila Perusahaan menahan semua bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh.

Transaksi antar entitas sepengendali

Transaksi restrukturisasi yang timbul dari pengalihan kepemilikan di dalam entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham yang juga mengendalikan Perusahaan, dicatat seolah-olah akuisisi telah terjadi pada awal periode paling awal periode komparatif yang disajikan, atau, pada tanggal saat sepengendali ditetapkan; untuk tujuan ini periode komparatif disajikan kembali. Aset dan liabilitas yang diperoleh diakui pada nilai tercatat yang diakui sebelumnya di dalam laporan keuangan konsolidasian pemegang saham pengendali Perusahaan. Komponen ekuitas entitas yang diakusisi ditambahkan kepada komponen yang sama di dalam ekuitas Perusahaan. Semua selisih antara kas yang dibayarkan dalam rangka akuisisi dan aset bersih yang diakusisi diakui langsung pada ekuitas sebagai bagian dari tambahan modal disetor.

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)

Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi

Saldo dan transaksi antar Perusahaan dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Perusahaan, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi dieliminasi terhadap investasi dari bagian Perusahaan di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai.

Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri

Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan terpisah Perusahaan pada Biaya perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.

Apabila terjadi pelepasan investasi pada entitas anak dan asosiasi, maka selisih antara nilai pokok pelepasan dan nilai tercatat investasi diakui di dalam laporan laba rugi.

Goodwill

Goodwill merupakan selisih biaya akuisisi entitas anak atau entitas asosiasi terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian perusahaan terhadap aset bersih yang teridentifikasi, termasuk liabilitas kontinjensi, pada saat akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrumen ekuitas diterbitkan, atau liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah biaya-biaya yang dapat diatribusikan kepada akuisisi.

Goodwill negatif merupakan selisih nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Perusahaan terhadap aset bersih yang teridentifikasi dengan biaya akuisisi. Goodwill negatif pada tanggal transaksi disesuaikan langsung pada laporan laba rugi.

Goodwill akuisisi entitas anak disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian di mana goodwill akuisisi entitas asosiasi dicatat sebagai bagian nilai tercatat investasi terkait.

Keuntungan atau kerugian pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual.

Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, atau secara berkala apabila terdapat indikasi goodwill mengalami penurunan.

Goodwill dialokasikan kepada tiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) Perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, untuk tujuan pengujian penurunan nilai goodwill. Suatu kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan yang diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.

Jumlah kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untuk mengurangi nilai tercatat goodwill yang dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai tercatat tiap aset di dalam UPK.

(15)

c. Kas dan setara kas

Untuk tujuan penyusunan dan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi kas, bank dan deposito yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dibatasi penggunaannya. d. Aset dan Liabilitas Keuangan

a. Aset Keuangan

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anaknya menjadi pihak di dalam provisi kontraktual instrumen keuangan.

Pengakuan dan pengukuran awal

Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Perusahaan dan entitas anaknya menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Derivatif juga dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai efektif.

Aset yang termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset keuangan yang diukur melalui nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.

Selain dari instrumen keuangan derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai, Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset yang dimiliki untuk diperdagangkan dan Perusahaan tidak secara sukarela mengklasifikasikan aset keuangan sebagai nilai wajar melalui laba-rugi.

ii. Pinjaman dan piutang

Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Secara mendasar, pinjaman dan piutang muncul dari pemberian barang dan jasa kepada para pelanggan (misalnya, piutang dagang), namun juga terkait dengan jenis lain aset moneter kontraktual. Aset-aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method). Keuntungan dan kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi ketika pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana dilakukan melalui proses amortisasi.

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas (Lanjutan)

a. Aset Keuangan (Lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) ii. Pinjaman dan piutang (Lanjutan)

Dari waktu ke waktu, Perusahaan dan entitas anaknya memilih untuk menegosiasi ulang persyaratan piutang dagang kepada pelanggan yang memiliki transaksi masa lalu yang baik. Negosiasi ulang tersebut cenderung mengubah jangka waktu pembayaran dibandingkan dengan jumlah yang terutang dengan konsekuensi arus kas yang diharapkan di masa depan akan didiskontokan pada suku bunga efektif awal dan segala perbedaan yang timbul terhadap nilai tercatat akan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba operasi.

Pinjaman dan piutang Perusahaan dan entitas anaknya terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya (kecuali goodwill).

Pinjaman dan piutang tersebut diklasifikasikan ke dalam aset lancar, kecuali yang yang memiliki jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, yang diklasifikasikan sebagai aset tak lancar.

iii. Investasi dimiliki sampai jatuh tempo

Aset keuangan “dimiliki sampai jatuh tempo” (held-to-maturity) merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo tetap di mana manajemen Perusahaan dan entitas anaknya memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi sampai jatuh tempo.

Investasi dimiliki sampai jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat investasi dimiliki sampai jatuh tempo dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi.

Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki sampai jatuh tempo.

iv. Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual (available-for-sale) merupakan aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai investasi tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan di dalam kategori manapun. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dalam cadangan investasi tersedia untuk dijual, kecuali bagi kerugian penurunan dan nilai tukar valuta asing di mana diakui di dalam laporan laba rugi. Ketika investasi dihentikan pengakuannya atau investasi ditentukan untuk diturunkan nilainya, maka laba atau rugi kumulatif sebelumnya yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai biaya transaksi.

Investasi di dalam instrumen ekuitas dengan nilai wajar yang tidak dapat diukur dengan andal, diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai.

Penghentian Pengakuan

Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi.

Semua penjualan dan pembelian yang lazim atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Perusahaan dan entitas anaknya berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

(17)

d. Aset dan liabilitas (Lanjutan) a. Aset Keungan (Lanjutan)

Penurunan nilai aset keuangan

Perusahaan dan entitas anaknya menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi

Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, pertama, Perusahaan dan entitas anaknya menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Perusahaan dan entitas anaknya menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai. Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variabel, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi.

Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi, Perusahaan dan entitas anaknya mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran.

Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi. ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan

Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya.

iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual

Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami

(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas (Lanjutan)

a. Aset Keuangan (Lanjutan)

Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)

iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)

penurunan nilai. “Signifikan” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka panjang” terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.

Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi.

b. Liabilitas Keuangan

Pengakuan dan pengukuran awal

Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anaknya menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Perusahaan dan entitas anaknya menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

- Nilai wajar melalui laba rugi

Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif yang tidak menghasilkan. Instrumen tersebut dinilai di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulatif, maupun lindung nilai. Selain dari instrumen keuangan derivatif, Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki liabilitas untuk diperdagangkan maupun liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi.

- Liabilitas keuangan lainnya

Liabilitas keuangan lainnya diukur setelah pengukuran awal pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba dan rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Pengukuran selanjutnya

Liabilitas keuangan lainnya yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan dan entitas anaknya memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

(19)

e. Piutang Retensi

Piutang retensi merupakan bagian dari tagihan prestasi yang ditahan oleh pemberi kerja yang berkisar antara 5% sampai 15% dari nilai tagihan prestasi sesuai dengan kesepakatan menurut perjanjian kontrak. Jumlah tersebut akan dibayar setelah periode jaminan yang bersangkutan dilampaui. Periode jaminan umumnya mencakup satu tahun setelah tanggal penyelesaian proyek.

f. Pendapatan Kontrak Yang Belum Ditagih

Pendapatan kontrak yang belum ditagih merupakan selisih lebih taksiran prestasi proyek pada akhir tahun berdasarkan metode persentase penyelesaian atas jumlah yang telah ditagih ke pemberi kerja. g. Persediaan

Persediaan yang terdiri dari barang jadi, bahan bangunan, suku cadang dan bahan pembantu lainnya, diakui sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan dihitung dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

h. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

i. Aset Tetap

Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.

Perusahaan menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Penyusutan pada aset tetap lainnya dihitung dengan basis garis lurus untuk menghapus biaya aset tetap terhadap masa manfaat yang diharapkannya. Estimasi masa manfaatnya adalah sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20

M esin dan peralatan berat 16 - 20

Crane dan forklift (bagian dari "peralatan berat") 8 M esin-mesin (bagian dari "peralatan berat"), peralatan kantor,

alat-alat pengakutan dan perabotan kantor 3 - 4

Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku di mana beban tersebut terjadi.

Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi selama tahun di mana perbaikan dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Perusahaan dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut.

Nilai sisa, masa manfaat dan metode depresiasi, ditelaah pada tiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan.

Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah terpulihkan.

Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan penerimaan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi.

(20)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Uang Muka Kontrak

Akun ini merupakan uang muka dengan jumlah berkisar antara 5% sampai dengan 30% dari nilai kontrak yang diterima dari pemberi kerja pada saat dimulainya pelaksanaan proyek yang akan dikurangi secara proporsional dari tagihan prestasi kontrak yang bersangkutan.

k. Penurunan nilai aset non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan)

Perusahaan menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Perusahaan membuat estimasi nilai terpulihkan aset.

Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat.

Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.

l. Sewa Pembiayaan

Sewa pembiayaan - ketika Perusahaan adalah lessee

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee.

Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa.

Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan.

Sewa operasi – ketika Perusahaan adalah lessee

Sewa di mana lessor secara substansial menerima semua manfaat dan risiko kepemilikan aset sewa, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban di dalam laporan laba rugi berdasarkan garis lurus selama masa sewa.

(21)

m.Akuntansi transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut.

Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai tercatat seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest). Unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”. Saldo akun tersebut selanjutnya disajikan sebagai unsur ekuitas.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Laba kontrak konstruksi diakui apabila hasil kontrak tersebut dapat diestimasi dengan andal. Perusahaan dan entitas anak mengakui pendapatan pada periode tertentu dengan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method); tahap penyelesaian ditentukan dengan mengacu pada kemajuan fisik proyek dan berita acara yang ditandatangani kedua belah pihak. Seluruh kerugian yang diantisipasi termasuk jumlah kerugian yang berhubungan dengan pekerjaan kontrak pada masa mendatang diakui pada periode kerugian tersebut diidentifikasi.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). o. Imbalan Pasca-Kerja

Program imbalan pasti

Sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, entitas anak yang beroperasi di Indonesia menyelenggarakan program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya. Provisi bagi manfaat pasca kerja ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi yang melebihi 10% nilai kini kewajiban manfaat pasti, diakui berdasarkan metode garis lurus terhadap rata-rata sisa usia kerja yang diharapkan dari karyawan peserta program. Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat menjadi vested dan bila selain itu diamortiasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode rata-rata sampai manfaat menjadi vested.

Kewajiban manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi dan biaya jasa lalu yang belum direalisasi.

Manfaat jangka pendek karyawan

Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat entitas mencadangkan kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan bagi liabilitas diestimasi bagi cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan sampai tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Ketidakhadiran yang dikompensasi secara non akumulatif seperti cuti sakit dan cuti melahirkan tidak diakui sampai waktu cuti.

(22)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Pajak Penghasilan

Pajak kini

Aset dan/ atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan/ atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pajak tangguhan

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan posisi keuangan dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan.

Hal perpajakan lainnya

Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat keberatan yang diajukan Perusahaan dan entitas anak ditetapkan.

q. Laba per Saham Dasar

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam 1 (satu) tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 15.799.456.267 saham. r. Informasi Segmen

Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi.

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perseroan dan entitas anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

(23)

s. Dividen

Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan.

t. Estimasi nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan

Nilai wajar aset keuangan yang diperdagangkan di dalam pasar aktif didasarkan kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pada tanggal laporan keuangan posisi keuangan konsolidasian.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Perusahaan menggunakan berbagai metode dan membuat asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada tiap tanggal laporan posisi keuangan. Apabila tepat, harga pasar kuotasi atau kuotasi perantara bagi instrument sejenis, digunakan. Teknik penilaian, seperti analisis arus kas diskonto, juga digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar dinilai pada biaya perolehan diamortisasi mendekati nilai tercatat.

u. Provisi

Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.

Provisi ditelaah pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas, maka provisi tersebut dicadangkan.

Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan.

v. Kontinjensi

Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.

Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.

w. Peristiwa setelah periode pelaporan

Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan.

Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuaian, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan bila material.

(24)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan. Namun demikian, ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi dapat menghasilkan keluaran yang membutuhkan penyesuaian kepada nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh di masa depan.

A. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi

Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan:

Pajak Penghasilan

Perusahaan memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Perusahaan mengakui liabiltias bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan jatuh tempo.

Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini dan keuntungan pajak tangguhan Perusahaan pada akhir periode pelaporan adalah Rp 9.477.677 dan Rp 37.519.135 untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.

B. Sumber utama ketidakpastian estimasi

Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa depan, yang memiliki resiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, didiskusikan di bawah.

i. Manfaat ekonomis aset tetap

Biaya aktiva tetap disusutkan dengan dasar garis lurus atas estimasi umur ekonomis aset. Manajemen mengestimasikan umur ekonomis aset tetap antara 3 sampai 20 tahun. Ini merupakan ekspektasi umur yang biasa diterapkan di industri. Perubahan di tingkat yang diharapkan dari pemanfaatan perkembangan teknologi dapat berdampak pada umur ekonomis aset dan nilai residual aset tersebut, oleh karena itu, depresiasi dapat diperbaharui di masa depan. Nilai tercatat dari aset tetap perusahaan pada akhir periode pelaporan disajikan di Catatan 12 laporan keuangan konsolidasian.

ii. Penurunan nilai piutang dagang

Perusahaan menilai tiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti objektif aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidak mampuan untuk membayar utang atau kesulitan signifikan debitur dan kegagalan maupun penundaan signifikan pembayaran.

Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai, jumlah dan saat arus kas yang diestimasi didasarkan pada pengalaman historis akan kerugian aset dengan karakterisitik resiko kredit yang serupa. Nilai tercatat piutang dagang Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan diungkapkan di dalam Catatan 5 laporan keuangan konsolidasian.

(25)

B. Sumber utama ketidakpastian estimasi iii. Penyisihan keusangan persediaan

Perusahaan melakukan penyisihan bagi persediaan apakah nilai realisasi bersih persediaan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan biaya perolehan karena kerusakan, keuzuran fisik, usang, perubahan di dalam tingkat harga atau sebab-sebab lainnya.

Akun penyisihan ditelaah untuk mencerminkan penilaian yang akurat di dalam catatan keuangan. Nilai tercatat persediaan di dalam laporan posisi keuangan diungkapkan di dalam Catatan 9 laporan keuangan konsolidasian.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penyisihan keuangan pada persediaan yang harus diakui pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.

iv. Manfaat Pensiun

Nilai sekarang dari kewajiban pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh aktuaria menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) bersih termasuk tingkat diskon. Perubahan dalam asumsi ini akan mempengaruhi jumlah terbawa kewajiban pensiun.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun sebagai tingkat bunga yang harus digunakan dalam menentukan nilai kini dari arus kas masa depan yang diperkirakan akan dibayarkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto, perusahaan mempertimbangkan suku bunga dari obligasi korporasi dalam mata uang yang berkualitas tinggi dalam hal manfaat yang akan dibayarkan dan jangka waktu jatuh tempo terkait kewajiban pensiun.

Asumsi-asumsi kunci lainnya untuk kewajiban pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat kini. Informasi tambahan diungkapkan dalam Catatan 22 atas laporan keuangan konsolidasian.

4. KAS DAN SETARA KAS

30 Jun 2015 31 Des 2014 K a s 355.010 322.044 Bank Pihak ketiga 69.406.686 35.124.702 Setara Kas Pihak Ketiga 500.000 500.000

(26)

4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

30 Jun 2015 31 Des 2014

K a s 355.010 322.044

Bank - Pihak Ketiga Rupiah

PT Bank M andiri (Persero) Tbk 23.578.181 4.444.503

PT Bank M izuho 10.696.921

-PT Bank CIM B Niaga Tbk 7.780.560 6.567.778 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.125.715 3.252.512 PT Bank International Indonesia Tbk 486.293 643.895 PT Bank Bukopin Tbk 322.559 314.651 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - 284.353

PT Bank M ega Tbk - 583.838

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 188.301 Lain-lain (Saldo dibawah Rp 200 juta) 171.421636.774

45.627.003

16.451.252 U S D

Bank OCBC NISP Tbk 13.776.231 415.435 PT Bank CIM B Niaga Tbk 9.482.599 14.118.166 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 114.413 1.089.666

PT Bank M ega Tbk - 2.399.361

Lain-lain (Saldo dibawah Rp 200 juta) 564.232378.736 23.751.979

18.586.860 S G D

Bank OCBC 86.59027.704

Jumlah Bank 69.406.686 35.124.702

Jumlah Kas dan Bank 35.446.74669.761.696

Setara Kas

Deposito Berjangka Rupiah

Pihak Ketiga

PT Bank CIM B Niaga Tbk 500.000500.000 500.000

500.000

Jumlah Setara Kas 500.000500.000

Jumlah Kas dan Setara Kas 35.946.74670.261.696

Deposito berjangka dan deposito on call merupakan deposito dalam mata uang Rupiah yang akan jatuh tempo, dengan tingkat suku bunga per tahun berkisar antara:

30 Jun 2015 31 Des 2014

Rupiah 7% - 7,5% 7% - 7,75%

(27)

Jumlah piutang usaha berdasarkan tujuan penjualan adalah sebagai berikut: 30 Jun 2015 31 Des 2014 Pihak ketiga Shanghai Electric 121.387.228 117.717.817 PT M axima Infrastruktur 58.324.126 97.366.887 PT Holcim Indonesia 28.090.244 10.220.087 PT Centra Daya Energi 23.168.969 23.168.969 PT Sarana Baja Perkasa 18.933.985 2.595.789 PT Vale Indonesia Tbk 17.936.780 7.963.324 PT Oki Pulp & Paper M ills 17.171.795 22.330.000

PT Valmet 15.207.748 14.053.418

Energi Sejahtera M as, PT 15.182.275 5.064.143 PT Indocement Tunggal Prakarsa 10.333.251 39.670.116 PT Chevron Pacific Indonesia 9.250.944 15.657.511 PT Bina Usaha Nusantara 8.875.234 8.875.234 PT Indah Kiat Pulp & Paper 8.566.937 12.891.385 PT Tanjung Enim Lestari 7.464.645 9.184.139 PT Nusa Tambang Pratama 6.299.275 12.651.405 PT Unilever Oleo Chemical Indonesia 5.193.748 17.307.423 PT Semen Gresik Indonesia 5.142.241 8.536.319 PT Indo Karya Bangun Bersama 5.001.692 2.949.304 ThyssenKrup Polysius Ind 5.000.961 20.399.511 Lain-lain (M asing-masing dibawah Rp 5 millyar) 85.120.325137.645.030

Kotor 524.177.108 533.723.106

Penyisihan piutang usaha tak tertagih ( 43.805.925)43.805.925) (

Bersih 480.371.183 489.917.181

Pihak berelasi (Catatan 32) 6.919.8504.569.168

J u m l a h 496.837.031484.940.351

Mutasi penyisihan piutang usaha tidak tertagih adalah sebagai berikut :

30 Jun 2015 31 Des 2014

Saldo awal tahun 43.805.925 41.798.356

Perubahan selama tahun berjalan

Penghapusan piutang - (6.900.860)

Penambahan penyisihan - 8.908.429

(28)

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Daftar rincian umur piutang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut:

30 Jun 2015 31 Des 2014

Belum jatuh tempo 175.227.400 151.098.250

Lewat jatuh tempo :

1-30 hari 33.848.764 28.145.095

31-60 hari 14.010.853 20.744.208

61-90 hari 8.450.381 5.998.414

91-150 hari 11.991.180 153.631.110

Lebih dari 150 hari 241.411.773 137.219.954

J u m l a h 496.837.031484.940.351

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang pelanggan untuk periode tiga bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas.

Pada tanggal 30 Juni 2015, piutang usaha TJE, anak perusahaan telah digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada catatan 22.

6. PIUTANG RETENSI – PIHAK KETIGA

Piutang retensi merupakan bagian dari tagihan prestasi yang ditahan oleh pemberi kerja yang berkisar antara 5% sampai 15% dari nilai tagihan prestasi sesuai dengan kesepakatan menurut perjanjian kontrak. Jumlah tersebut akan dibayar kepada TJE. anak perusahaan setelah periode jaminan yang bersangkutan dilampaui. Periode jaminan umumnya mencakup satu tahun setelah tanggal penyelesaian proyek. Klaim yang dapat ditanggung atas pekerjaan berdasarkan kontrak kerja adalah sebatas pada klausul yang terdapat dalam kontrak. Setiap akhir pekerjaan pada umumnya TJE telah membuat penyisihan yang cukup atas kemungkinan klaim. Kekurangan penyisihan, jika ada, akan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pengakuan kekurangan penyisihan dilakukan pada saat terjadinya.

Rincian piutang retensi adalah sebagai berikut:

30 Jun 2015 31 Des 2014

Pihak Ketiga

PT M axima Infrastruktur 78.269.433 137.927.078

PT Valmet 22.342.258 5.636.752

Thyssenkrupp Polysus 17.350.978 15.880.175 PT Chevron Pacific Indonesia 13.253.162 19.033.961 Sumitomo Corporation 10.864.912 10.137.977 PT Sinoma Engineering Indonesia 8.417.550 2.184.285 Taihei Dengyo Kaisha Ltd 6.740.866 5.172.169 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 M ilyar) 39.210.272 27.914.609

Kotor 196.449.431 223.887.006

Penyisihan kerugian penurunan nilai ( 1.323.844)1.323.844) (

Referensi

Dokumen terkait

Data is collected through study literature available and documentation about research object .The results of study show that the strategy Marketing Public Relations done by a

Selain itu keterlibatan langsung dalam kegiatan selain dapat pulang kampung, juga dapat dijadikan sebagai media untuk lebih mengenal, memahami dan kemudian mengetahui

pertokoan: Secara umum penjual di Kota Dili,.. posisinya berdekatan dengan TPS sehingga para penjual langsung membuang sampahnya ke TPS. Tetapi penjual yang tempatnya

Analisis unit usaha menggunakan formula Total Cost sedangkan analisis kelayakan finansial digunakan B/C ratio.Hasil kajian teknis dan finansial perencanaan industri

Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama (selanjutnya disebut UU No. 3 Tahun 2006),

Animasi bisaberupa gerak sebuah obyek dari tempat satu ke tempat yang lain, perubahanwarna atau perubahan bentuk (yang disebut morphing).Flash sangat memungkinkan

memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas