• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENELITIAN YANG BERJUDUL ANALISIS MASALAH KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENELITIAN YANG BERJUDUL ANALISIS MASALAH KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

PENELITIAN YANG BERJUDUL DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)

ANALISIS MASALAH KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA

KABUPATEN ACEH TIMUR PROPINSI ACEH

KATAGORI : Nelayan Tradisional I. INDENTITAS 1. Nama : ... 2. Umur : ... 3.Alamat : ... ... ... 4. Pendidikan Terakhir : a. Tidak Tamat SD b. Tamat SD/Sederajat c. Tamat SLTP/Sederajat d. Tamat SLTA/Sederajat e. Tamat D I – DIII e. Tamat D I – DIII f. Tamat D IV/Universita

(2)

5. Jumlah Tanggungan

II. PENDAPATAN

Berapa penghasilan bapak dalam satu bulan a. < Rp. 350.000.-

b. Rp. 350.000.- s/d Rp. 450.000.- c. Rp. 450.000.- s/d Rp. 550.000.- d. Rp. 550.000.- s/d ...

III. PENGELUARAN RUMAH TANGGA

Berapa kira-kira dana/uang yang dikeluarkan sebulan untuk pengeluaran berikut? a. Kebutuhan pokok (pangan) ... b. Pakaian (sandang) ... c. Pendidikan anak ... d. Biaya kesehatan ... e. Listrik ... f. Transportasi (minyak honda, ongkos labi-labi dan becak) ... g. Biaya beli rokok ... h. Biaya hiburan (minum kopi di warung) ... i. Biaya adat-istiadat dan syukuran ... j. Cicilan kredit perahu robbin ... k. Biaya lain-lain ...

IV. KEPEMILIKAN RUMAH

(3)

1. Bagaimana status rumah yang bapak miliki ? a. Milik pribadi

b. Warisan orang tua c. Menyewa

d. Menumpang pada keluarga

V. FAKTOR-FAKTOR KEMISKINAN NELAYAN A. Faktor kualitas sumber daya manusia

1. Apakah bapak menguasai ketrampilan selain dari menangkap ikan di laut ? a. Menguasai ketrampilan

b. Tidak menguasai ketrampilan

2. Jika menguasai, apakah ketrampilan tersebut ?

... 3. Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun lembaga non Pemerintah ?

a. Pernah mengikuti pelatihan b. Tidak pernah mengikuti pelatihan

4. Apakah bapak mempunyai pekerjaan sampingan ? a. Mempunyai pekerjaan sampingan

b. Tidak mempunyai pekerjaan sampingan

5. Jika mempunyai, apakah pekerjaan sampingan tersebut ?

(4)

B. Faktor Ekonomi

1. Apakah bapak memiliki modal usaha? a. Memiliki modal usaha

b. Tidak memiliki modal usaha

2. Apakah bapak memiliki tabungan/barang yang bernilai minimal Rp. 500.000.-? a. Memiliki tabungan/barang minimal Rp. 500.000.-

b. Tidak memiliki tabungan/barang minimal Rp. 500.000.-

3. Apakah bapak pernah berhubungan dengan Bank Perkreditan ? a. Pernah berhubungan

b. Tidak pernah berhubungan

4. Apakah bapak diberikan pinjaman oleh Koperasi? a. Diberikan pinjaman

b. Tidak diberikan pinjaman

5. Jika tidak diberiakn pinjaman dari Koperasi tersebut, apa kendalanya? a. Tidak sanggup memenuhi persyaratan

b. Lain-lain

6. Apakah bapak memiliki tanah yang dapat digarap untuk lahan pertanian? a. Memiliki tanah

b. Tidak memiliki tanah

7. Apakah bapak memiliki tanah perkarangan ? a. Memiliki tanah perkarangan

b. Tidak memiliki tanah perkarangan

8. Jika, memiliki tanah perkarangan, berapa ukuranya ?

...

(5)

1. Kepada siapakah bapak meminjam uang ketika memerlukan modal atau kebutuhan rumah tangga?

a. Meminjam pada toke

b. Meminjam pada keluarga/tetangga terdekat

2. Bagaimana sistem bagi hasil antara bapak dengan pemilik modal ? a. Berbagi dengan pemilik modal

b. Tidak berbagi dengan pemilik modal

3. Bagaimanakah sistem bagi hasil antara nelayan pemilik perahu dengan nelayan penumpang?

a. Hasil dibagi sama dengan nelayan penumpang

b. Nelayan pemilik perahu memperoleh bagian lebih banyak. D. Faktor kelembagaan

1. Apakah koperasi nelayan yang ada di gampong kuala bugak membantu nelayan memasarkan hasil laut ?

a. Membantu nelayan memasarkan hasil laut b. Tidak membantu nelayan memasakan hasil laut

2. Apakah bapak pernah menerima penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan?

a. Pernah menerima penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan b. Tidak pernah menerima penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan

3. Apakah koperasi nelayan yang ada di gampong Kuala bugak meminta jaminan kepada bapak, jika meminjammodal?

(6)

b. Tidak diminta jaminan.

VI. KEMISKINAN STRUKTURAL NELAYAN TRADISIONAL 1. apakah bapak terbiasa meminjam uang kepada toke?

a. Ya Terbiasa b. Tidak Terbiasa

2. apakah bapak pernah membayar utang kepada toke melewati batas waktu perjanjian?

a. Pernah b. Tidak Pernah

(7)

Lampiran 2

REKAMAN KEJADIAN (MOMENT OPNAME) A. Wawancara dengan Nelayan Tradisional

1. Berapa penghasilan yang diperoleh dari kegiatan pertanian (tanam padi) ?

“Kegiatan bertani padi tidak bisa diharapkan. Karena biaya produksi yang lumayan tinggi bila dibandingkan dengan kemampuan, seperti biaya pengolahan tanah, pupuk dan obat-obatan. Selain itu kami juga harus membayar sewa kepada pemilik lahan, karena lahan yang mereka kelola adalah lahan sewa. Belum lagi terkadang kami sering mengalami gagal panen akibat banyaknya hama yang menggerogoti tanamannya”.( hasil wawancara dengan Bang jamal)

2. Berapa penghasilan yang diperoleh dari kegiatan berdagang ?

“Berdagang kecil-kecilan tidak menjanjikan keuntungan besar karena rendahnya daya beli dari masyarakat, di mana masyarakat Kuala Bugak umumnya berbelanja lebih sering di pasar pusat kecamatan dan di kota langsa.” (hasil wawancara dengan Pak mawi)

3. Apakah bapak bertani untuk mencari tambahan guna meningkatkan ekonomi keluarga ketika tidak melaut?

“Uang yang saya hasilkan dari melaut enggak cukup untuk kebutuhan keluarga apalagi pada musim gelombang tinggi tidak bisa melaut, makanya karena ada sawah kosong yang enggak ada dikelola pemiliknya, ya dimanfaatkan saja, hasilnya dapat untuk kami, kalaupun enggak dijual, ya untuk makan sendiri”.(hasil wawancara dengan pak husin)

4. Apakah saudara bapak memberikan kepercayaan untuk mengelola lahan pertanian kosong miliknya?

“Senang rasanya abang diberi lahan oleh saudara abang yang kebetulan orang berada. Oleh sebab itu, saya diberikan kepercayaan untuk mengolah sawahnya, tetapi bukan dikasih gitu aja, melainkan dipinjamkan lahan yang kalau panen hasilnya itu dibagi dua. Tapi ya enggak apa-apa yang penting kebutuhan kelaurga saya dapat terpenuhi”(hasil wawancara dengan bang jamal)

(8)

“....Mencari kerang dan membubu kepiting rawa lah dek kalo lagi tidak melaut, gimana lah perut lapar enggak di isi, belum lagi kalo abang tidak merokok rasanya pening lah kepala. Kalo dihitung-hitung pendapatan melaut ni, untuk beli rokok aja terkadang tidak cukup, tapi terkadang ada juga belebih dan dikasih lah ke istri abang untuk beli beras. Jadi kalo tidak melaut ya begini lah kerja abang, mencari kerang dan membubu kepiting rawa”.(hasil wawancara dengan bang jamal)

Hal yang sama juga diutarakan oleh Pak Husin :

“Gimanalah perut gak di isi, anak mintak jajan terus, tidak tau dia bapaknya tidak ada uang. Jadi haruslah kerja mocok-mocok untuk mendapatkan uang seperti yang adek liat ni lah kerja bapak cari kerang dan kepiting rawa”.(hasil wawancara dengan pak husin)

6. Bagaimana cara bapak memperoleh umpan untuk memancing kepiting ?

“Tidak ada umpan ke rumah bang syarwan lah mintak umpan ,( bang syarwan adalah toke kepiting yang juga menyediakan umpan) nanti pulang mancing baru dibayar, tu kalo tidak dapat kepiting ya gak harus bayar juga, tapi kalo dapat, kepitingnya harus dijual kepada beliau juga lah”.(hasil wawancara dengan bang jamal)

7. Apakah bapak memilih untuk meminjam uang kepada keluarga dari pada orang lain?

“Bapak tidak berani lah ngutang dengan koperasi berjalan, lebih baik bapak kalo tidak melaut ngutang dengan keluarga, kalo tidak ada juga ngutang ke warung lah, kebetulan anak bapak ada yang buka warung yang menjual beras dan keperluan dapur lainnya”.(hasil wawancara dengan pak mawi)

8. Apakah bapak memilih mengutang kepada koperasi berjalan dari pada keluarga?

“Terpaksa lah ngutang ke koperasi, ngutang sama keluarga tidak ada, ngutang diwarung juga lama kelamaan tak enak, jadi harus ngutang ke koperasi lah daripada anak istri tidak makan. Pernah saat itu istri saya mengalami kemalangan, dia keguguran anak kami yang ke-2, simpanan tidak ada, dan gak tau mau minjam kemana ya jalan satu-satunya harus ngutang pada koperasi. Saya minjam uang koperasi Rp.300.000, dan mendapat cicilan Rp.13.000/harinya selama 30 hari lah tu, kalo dihitung-hitung mereka dapat keuntungan sekitar Rp.90.000 lah dari pinjaman saya tadi”.

9. Apakah perahu beserta alat tangkap yang digunakan oleh nelayan tradisional berasal dari toke ?

(9)

“Perahu yang kami gunakan merupakan perahu sendiri yang kami peroleh dari mencicil pada toke bangku ikan, biarpun waktu nya lama tapi sekarang sudah memiliki perahu sendiri,tapi ada juga yang mendapat bantuan perahu dari pemerintah aceh, sedangkan kami belum ada”. ( hasil wawancara dengan bang jamal)

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Pak Husin sebagai salah satu nelayan tradisional yaitu sebagai berikut:

“Pernah bapak minjam ke bank waktu bapak mau beli sampan dulu, minjam uang Bank Rp.8.000.000, dengan jaminan sertifikat tanah rumah bapak jadi jaminannya, ya gitu lah minjam uang di bank tu dimana-mana pakai bunga dan jaminan”( hasil wawancara dengan pak husin)

10. Bagaimanakah prosedur yang diberlakukan pada nelayan untuk memperoleh modal usaha pada Koperasi nelayan tradisional?

“Untuk mendapatkan pinjaman modal usaha melalui Koperasi Kuala Bugak, mekanismenya di buat seperti prosedur yang dilakukan oleh Bank Perkreditan. Bagi nelayan-nelayan yang membutuhkan dana untuk kegiatan usaha kita wajibkan untuk membuat permohonan dan memberikan jaminan berupa akte tanah dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Besarnya jaminan tergantung kepada besarnya dana yang dipinjam”.(hasil wawancara dengan pak mawi)

B. Wawancara dengan Panglima Laot

1. Kalau memerlukan modal atau kebutuhan rumah tangga, apakah nelayan tradisional melakukan pinjaman pada toke ?

“Kalau membutuhkan uang untuk modal dan kebutuhan rumah tangga, mereka meminjam kepada toke, karena kepada siapa lagi mereka harus meminjam, lagian banyak saudara juga yang tidak mampu sama-sama hidup sebagai nelayan disini, dengan penghasilan sangat terbatas bahkan terkadang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari makanya mereka berhutang dan Biasanya akan diganti dengan mencicil dari hasil penjualan ikan”.(hasil wawancara dengan panglima laot gampong kuala bugak)

2. Bagaimanakah sistem bayar hutang yang berlaku antara nelayan tradisionaldengan pemilik modal ?

“Khusus bagi nelayan tradisional, membayar hutang dilakukan dengan sistem cicilan dalam bentuk uang dan ada juga yang membayar nya melalui penjualan ikan pada toke bangku biasanya dipotong langsung. Jika hasil tangkapan sedikit

(10)

bisa-bisa kami tidak memperoleh apa-apa, kami hanya membawa sedikit ikan untuk kami bawa pulang makan di rumah.”(hasil wawancara dengan panglima laot kuala bugak)

3. Bagaimanakah sistem bagi hasil yang berlaku antara nelayan pemilik perahudengan nelayan penumpang ?

“Sistem bagi hasil yang berlaku di kalangan nelayan mesin Robbin adalah hasil yang diperoleh dari sekali kegiatan melaut akan dibagi dua dengan nelayan penumpang setelah dipotong biaya minyak solar. Artinya ikan dibagikan 50% untuk nelayan pemilik perahu dan 50% untuk nelayan yang menumpang. Uang yang dipotong untuk biaya membeli minyak Solar sekitar Rp. 20.000. Kadang- kadang juga bisa mencapai Rp. 30.000.- jika ada jaring dan pancing yang rusak, sehingga mereka harus membelinya lagi ke toko”(hasil wawancara dengan panglima laot gampong kuala bugak)

C. Wawancara dengan Kepala desa/ Geuchik

1. Apa pekerjaan yang dilakukan oleh istri dan anak nelayan tradisional di Gampong Kuala Bugak?

“Untuk menambah pendapatan keluarga, khususnya bagi anak nelayan yang laki-laki mereka bekerja membantu membongkar ikan yang masih dikapal toke, ada juga yang bekerja menimbang ikan digudang, dan ada juga yang bekerja mengangkat ikan yang sudah ada didalam piber untuk dimasukan kedalam mobil pengangkut ikan. Dari hasil kerja tersebut mereka memperoleh gaji Rp. 5.000.- sampai Rp 15.000,- per-hari ditambah dengan satu kantong plastik asoi ikan. Sedangkan bagi istri dan anak perempuan nelayan mereka bekerja memotong kayu hutan bakau di pantai yang dapat dijual Rp. 5000.- s/d Rp. 10.000.- per ikat, untuk jadikan arang dan ada juga yang bekerja sebagai pencuci pakain rumah tangga” (hasil wawancara dengan kepala desa/Geuchik gampong kuala bugak)

2. Apakah tanah yang diduduki oleh nelayan tradisional, berstatus milik pribadi ?

“Tidak pak, tanah yang diduduki oleh nelayan tradisional itu adalah milik Pemda, memang dari dulunya keluarga-keluarga nelayan sudah menetap disitu meskipun itu tanah milik Pemda” (hasil wawancara kepala desa/geuchik gampong kuala bugak)

3. Apakah di Kecamatan Peureulak kota ada tenaga penyuluhan perikanan dan apakahpernah diberikan penyuluhan kepada nelayan ?

“Sekitar Empat tahun yang lalu di Kecamatan Peureulak Kota pernah ditugaskan 1 (satu) orang pegawai sebagai staf tenaga penyuluh perikanan. namun akhir-akhir ini petugas tersebut tidak pernah berada di Kantor Camat Pereulak,

(11)

apalagi untuk memberikan penyuluhan kepada nelayan-nelayan yang ada di kecamatan ini. Padahal Kecamatan peureulak mempunyai penduduknya bermata pencaharia sebagai nelayan”

D. Wawancara dengan Staf Pegawai Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Timur

1. Apakah Pemerintah Daerah pernah memberikan penyuluhan kepada nelayan ?

“Pernah, seperti halnya pelatihan ketrampilan membuat kerupuk dari ikan, yang diselenggarakan melalui dana bantuan dari Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2005 dan 2006. Namun peserta yang diikutkan dalam pelatihan adalah seluruh kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Aceh Timur, tidak dikhususkan untuk nelayan tradisional. Peserta direkrut berdasarkan data nelayan yang kami peroleh dari ketua kelompok nelayan, Panglima Laot dan Camat.( hasil wawancara dengan staf pegawai dinas kelautuan dan perikanan kab.aceh timur)

(12)

Lampiran 3

DATA PENELITIAN

Tabel 4.1. : Permukaan tanah berbentuk daratan dan daerah pesisir dengan komposisi penggunaan tanah

Kecamatan Luas (Ha) Persentase

Luas Pemukiman Luas Persawahan Luas Perkebunan Luas Tambak/Kolam Luas Pekarangan Perkantoran

Luas Prasarana Umum

240 - - 15 85 - 17 67,2% - - 4,2% 23,8% - 4,8% Jumlah 357 100%

(13)

Tabel 4.2. : Jumlah Rumah Tangga Menurut Lapangan Usaha di Gampong Kuala Bugak tahun 2012

Lapangan Usaha Jumlah Persentase

Petani Padi/ Palawija Nelayan

Perkebunan Pedagang

Industri Rumah Tangga Pegawai Negeri Sipil Buruh/Pegawai Swasta Lain-lain 46 72 22 16 9 2 4 2 26,59% 41,62% 12,72% 9,25% 5,2% 1,16% 2,3% 1,16% Jumlah 173 100%

Sumber : Data Sekunder 2014

Tabel 4.3. : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Umur di Gampong Kuala Bugak Tahun 2015

Umur Jumlah Persentase

0 – 14 15 – 64 65 – 70 0 38 2 - 95% 5% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.4. : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala Bugak

(14)

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase Tidak Tamat SD Tamat SD/Sederajat Tamat SLTP/Sederajat 22 16 2 55% 40% 5% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.5. : Jumlah Tanggungan Rata-rata Keluarga Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala Bugak.

Jumlah Tanggungan Rata-rata Jumlah Persentase

< 3 Orang > 3 Orang 12 28 30% 70% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.6. : Pendapatan Rata-rata Nelayan Tradisional Per Bulan Di Gampong Kuala Bugak

Jumlah Pendapatan (Rp) Jumlah Persentase

< 350.000,- 350.000,- s/d 450.000,- 450.000,- s/d 550.000,- 550.000,- s/d 700.000,- 0 10 17 13 - 25% 42,5% 32,5% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.7. : Jumlah Rata-Rata Pengeluaran Nelayan Tradisional Per bulan Menurut Jenis Konsumsi Barang dan Jasa

(15)

Jenis Pengeluaran Jumlah Persentase

Kebutuhan Pokok (pangan) Kebutuhan pakaian (sandang) Pendidikan anak

Listrik Transportasi Biaya rokok

Biaya hiburan (warung kupi) Biaya kegiatan adat-istiadat dan syukuran 500.0000,- 50.000,- 40.000,- 38.000,- 40.000,- 70.000,- 60.000,- 100.000,- 55,68% 5,57% 4,45% 4.23% 4,45% 7,80% 6,68% 11,14% Jumlah 898.000,- 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.8.. : Status Kepemilikan Rumah Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala Bugak

No Status Kepemilikan Rumah Jumlah Persentase 1.

2. 3. 4.

Milik Pribadi Warisan Orang Tua Menyewa

Menumpang Pada Keluarga

16 13 - 11 40% 32,5% - 27,5% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.9. : Lowongan Kerja di Propinsi Aceh Menurut Tingkat Pendidikan

(16)

Pramusaji

Staf IT Consultan PT. PI.I Pelatih bid. Pengelolaan SDM

Langsa, Aceh Timur Prop.Aceh Prop.Aceh

SMA/SMK S1 Komputer

S1 Psikologi

Sumber : Data Sekunder 2009

Tabel 4.10. : Penguasaan Keterampilan Alternatif (Non Perikanan) Bagi Nelayan Tradisional di Gampong Kuala Bugak.

Keterampilan Alternatif Jumlah Persentase

Menguasai keterampilan Pertukangan

Menguasai keterampilan mengemudi kendaraan

Tidak menguasai keterampilan

4 2 34 10% 5% 85% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.11 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Pernah Mengikuti Pelatihan di Gampong Kuala Bugak.

(17)

Pelatihan Jumlah Persentase Pernah mengikuti pelatihan

Tidak pernah mengikuti pelatihan - 40 - 100% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.12. : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Jenis Pekerjaan Sampingan (Alternatif)

Pekerjaan Sampingan (Alternatif)

Jumlah Persentase

Bekerja sebagai petani Palawija (Padi)

Bekerja sebagai pedagang kecil-kecilan

Tidak mempunyai pekerjaan sampingan. 10 6 24 25% 15% 60% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.13. : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Pemilikan Modal Usaha di Gampong Kuala Bugak.

(18)

Kepemilikan Modal Usaha Jumlah Persentase

Memiliki modal usaha Tidak memiliki modal usaha

- 40

- 100%

Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.14. : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Kepemilikan Tabungan di Gampong Kuala Bugak.

Kepemilikan Tabungan Jumlah Persentase

Memiliki tabungan/barang min. 500.000,- Tidak memiliki tabungan/barang min 500.000,- - 40 - 100% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.15. : Jumlah Nelayan Tradisional yang Berhubungan dengan Bank Perkreditan di Gampong Kuala Bugak

Hubungan dengan Bank

(19)

Pernah berhubungan dengan Bank Perkreditan

Tidak pernah berhubungan dengan Bank Perkreditan

9

31

22,5%

77,5%

Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.16 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Tidak/Diberikan Pinjaman Modal oleh Koperasi Kuala Bugak.

Pinjaman dari koperasi Jumlah Persentase Diberikan Pinjaman

Tidak diberikan Pinjaman Modal 6 34 15% 85% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.17 : Kendala yang Ditemukan Oleh Nelayan Tradisional dalam Memperoleh Pinjaman Modal dari Koperasi

Kendala yang ditemukan Jumlah Persentase Tidak sanggup memenuhi

persyaratan Lain-lain 40 - 100% - Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.18 : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Pemilikan Tanah di Gampong Kuala Bugak

(20)

Memiliki tanah Tidak memiliki tanah

- 40

- 100%

Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.19 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Memiliki Tanah Perkarangan di Gampong Kuala Bugak

Kepemilikan tanah perkarangan

Jumlah Persentase

Memiliki tanah perkarangan Tidak memiliki tanah perkarangan - 40 - 100% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.20. : Penyebab Utama Nelayan Tradisional Tidak Mempergunakan Teknologi Penangkapan Ikan Modern

Penyebab Jumlah Persentasek

Dana untuk beli peralatan lain Tidak memiliki dana yang cukup untuk membelinya

- 40

- 100%

Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.21. : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Sumber Pinjaman Modal/ Kebutuhan Rumah Tangga di Gampong Kuala Bugak.

(21)

Meminjam pada toke Meminjam pada saudara/tetangga terdekat. 32 8 80% 20% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.22. : Sistem Bagi Hasil Antara Nelayan Tradisional dengan Pemilik Modal di Gampong Kuala Bugak

Sistem Bagi Hasil Jumlah Persentase

Berbagi dengan pemilik modal Tidak berbagi dengan pemilik modal 36 4 90% 10% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.23 : Sistem Bagi Hasil Nelayan Tradisional Pemilik Perahu denganNelayan Penumpang di Gampong Kuala Bugak

Sistem Bagi Hasil Jumlah Presentasi

Hasil bagi sama dengan nelayan penumpang

Nelayan milik perahu memperoleh bagian lebih banyak

40

-

100%

-

Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.24. : Peranan Koperasi Kuala Bugak dalam Memasarkan Hasil Laut dari Nelayan Tradisional

Peranan Koperasi Kuala Bugak

(22)

Membantu nelayan memasarkan hasil laut Tidak Membantu nelayan memasarkan hasil laut

-

40

-

100%

Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2105

Tabel 4.25 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Pernah Menerima Penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan di Gampong Kuala Bugak

Penyuluhan Jumlah Persentase

Pernah menerima penyuluhan dari badan perikanan

Tidak pernah menerima penyuluhan dari badan perikanan - 40 - 40% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.26 : Persyaratan yang Ditetapkan oleh Koperasi Kuala Bugak Kepada Nelayan Tradisional untuk Meminjam Modal Usaha

(23)

Diminta Jaminan Tidak diminta jaminan

40 -

100% -

Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.27 : Terbiasa melakukan pinjaman kepada toke di gampong Kuala Bugak Terbiasa melakukan pinjaman Jumlah Persentase

Ya Terbiasa Tidak Terbiasa 32 8 80% 20% Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.28. : Membayar utang kepada toke melewati batas waktu perjanjian nelayan tradisional di gampong kuala bugak

Membayar utang melewati batas waktu perjanjian

Jumlah Persentase Pernah Tidak Pernah 38 2 95% 5% Jumlah 40 100%

(24)

Lampiran 4

Foto Penelitian

Perahu Nelayan Tradisional Di Gampog Kuala Bugak

Para Nelayan Tradisional Sedang Memperbaiki Perahu Mereka

(25)

TPI Gampong Kuala Bugak Kecamatan Peureulak Kota Kabupaten Aceh Timur

Perahu Nelayan Tradisional Berada Di TPI

Referensi

Dokumen terkait

Dan komunikasi antarpribadi dalam keluarga yang terjalin secara terus menerus, maka dapat terlihat bahwa pola komunikasi yang terbentuk adalah pola komunikasi kelengkapan,

Beberapa hal penting yang harus dikelola oleh rumah sakit adalah mengenali dengan baik kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani oleh rumah sakit,

Tarian yang ditampilkan mulai dari tari Saman asal Aceh, Reog Ponorogo, Sisingaan dari Jawa Barat, tari kecak dari Bali, hingga tarian

(mendampingi saat proses perubahan dilakukan, melakukan promosi kegiatan perubahan ke seluruh komponen rumah sakit termasuk kepada pimpinan rumah sakit, membantu

Hasil uji t yang dilakukan oleh peneliti memperoleh nilai signifi- kansi sebesar 0,004, hal ini menyatakan bahwa Citra Merek berpenga- ruh signifikan terhadap Perilaku

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar dan minat baca siswa pada pelajaran tematik terpadu kelas V SDN Salatiga 9 yang berjumlah 43 siswa. Rendahnya hasil

Sebagaimana kita ketahui selama ini ,perjanjian perkawinan hanya dapat dibuat pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan akan tetapi Pasca keluarnya putusan

Untuk mengetahui logam apa saja yang dapat melindungi korosi pada besi, siswa melakukan eksperimen terhadap 5 batang paku yang diliit dengan logam lain dan diletakkan dalam 5