PLUMBING
JARINGAN PEMIPAAN
PENDAHULUANPlumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki; baik dalam hal kualitas, kuantitas, dan kontunuitas yang memenuhi syarat, dan membuang air bekas (kotor) dari temoat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya; untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan
Sistem Plumbing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang memenuhi syarat; yang berupa peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan, standar; tentang peralatan dan instalasinya.
Bangunan gedung pada umumnya merupakan bangunan yang dipergunakan oleh manusia untuk melakukan kegiatannya, agar supaya bangunan gedung yang di dibangun dapat dipakai, dihuni, dan dinikmati oleh pengguna, perlu dilengkapi dengan prasarana lain yang disebut pmsarana bangunan atau utilitas bangunan.
Utilitas Bangunan merupakan kelengkapan dari suatu bangunan gedung, agar bangunan gedung tersebut dapat berfungsi secara optimal. Di samping itu penghuninya akan merasa nyaman, aman, dan sehat.
Ruang lingkup dari Utilitas Bangunan diantaranya adalah :
Sistem plumbing air minum
Sistem plumbing air kotor
Sistem plumbing air hujan
Sistem pembuangan sampan
Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
Sistem instalasi listrik
Sistem pengkondisian udam
Sistem transportasi vertikal
Sistem telekomunikasi
Sistem penangkal petir
Salah satu bagian dari utilitas bangunan adalah Plumbing. Termasuk dalam ruang lingkup plumbing diantaranya adalah :sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan air kotor, dan sistem pembuangan air hujan didalam bangunan gedung.
Sistem Plumbing suatu bangunan gedung adalah : pemipaan sistem penyediaan air minum, pemipaan sistem pembuangan air kotor, dan pemipaan sistem pembuangan air hujan,
Karena plumbing, merupakan bagian dari utilitas bangunan, maka tujuan penempatan Plumbing dalam suatu bangunan gedung juga, agar penghuni bangunan gedung tersebut merasa aman, nyaman, dan sehat.
SISTEM PLUMBING AIR MINUM
Air adalah unsur penting yang sangat,ber peran dalam semua kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Tjdak- saja karena sekitar (65-80) % dari tubuh manusia, terdiri dari cairan, tetapi juga karena di dalam air itu terdapat berbagai mineral dan unsur kimia seperti Ca, Fe, F, J, dan lain-lain yang diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk menjaga kesehatan manusia.
Selain dari pada itu air juga merupakan tempat hidup binatang–binatang air, mulai dari ikan sampai mikroorganisme. Mikroorganisme-mikroorganisme yang hidup di dalam air sangat bermacam–macam, ada yang pathogen (membahayakan bagi kesehatan manusia dan ada yang tidak pathogen. Oleh karem itu, air disamping sebagai kebutuhan hidup juga sebagai media/sarana penularan penyakit Sejumlah penyakit menular, terutama penyakit penyakit perut yang tergolong dalam " Water borne deseases" , seperti typos, cholera, : gastrolenteritis (common diarrhea) adalah penyakit-penyakit yang dapat berkembang dan ditularkan melalui air.. Hal ini .dapat dijelaskan sebagai berikut : "Bila sumur tidak hygenis dan letaknya dekat sekali dengan kakus, dimana pada kakus itu ada faeses yang mengandung kuman cholera, maka kuman-kuman cholera tadi akan ikut dengan air. yang merembes masukkedalam sumur. Bila air sumur yang telah terkontaminasi oleh kuman-kurnan cholera digunakan oleh manusia tanpa pengolahan terlebih dahulu, rmaka kuman-kuman cholera itu akan masuk kedalarn perut manusia dan akan berkembang biak, maka manusianya akan sakit".
Disamping air sebagai media penularan penyakit perut, air pun merupakan pelarut yang sangat baik. Oleh karena itu di dalam air banyak dijurnpai zai-zat kimia atau mineral-mineral. Zat kirma dan mineral-mineral itu kadar di dalam air tergantung dari daerah yang di laluinya.
Agar supaya air itu bias digunakan oleh manusia secara aman (tidak
menggangu kesehatan), maka organisms-organisme, bahan-bahan kandungan mineral-mineral tadi keberadaannya harus pada batas-batas tertentu, dengan kata lain air tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat ini dinamakan syarat kualitas air minum,
Air minum bisa didefinisikan sebagai berikut : "Air minum adalah air yang telah memenuhii syarat kualitas air minum (syarat fisik, kimiawi dan bakteriologi)", yang dikeluarkan olch Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Syarat-syarat kualitas air minum adalah :
Syarat fisik : Jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan sejuk (temperatur dibawah suhu kamar).
Syarat kimiawi : air mengandung zat-zat kimia atau mineral-mineral dalam kadar tertentu. Syarat bakteriologi : Air tidak boleh mengandung bakteri-bakteri pathogen.
Didalam bangunan gedung air minum digunakan untuk berbagai keperluan yang menunjang kegiatan penghuninya, diantaranya adalah : keperluan untuk memasak, mandi, minum, mencuci, penggelontor kakus, menyiram tanaman, kolam renang, dan lain sebagainya.
A. Air Bersih
1. Sumber Air Bersih
Air PAM
Adalah air yang pengadaannya diperoleh dari hasil proses pengolahan baku air minum sampai batas syarat mutu baku air minum yang diizinkan.
Air tanah
Adalah air berasal dari proses pengeboran atau pemompaan dari dalam tanah sampai kedalaman tertentu hingga didapat air bersih.
Mata air
Adalah air yang keluar dari permukaan tanah, dimana umumnya sudah memenuhi syarat sebagai air minum.
Air Hujan :
Merupakan air lunak dan hanya baik untuk daerah yang mempunyai curah hujan tinggi. Membutuhkan penampungan yang besar, sukar disimpan dalam jangka waktu lama, menjadi tempat telur nyamuk.
Air Permukaan :
Mudah diambil dengan alat sederhana.Berbahaya karena banyak terkontaminasi bakteri, zat organik dan non organik.
Air Tanah Dalam (Deep Well) :
Tersedia di banyak tempat; diambil dengan peralatan mekanis, sedikit terkontaminasi dibanding air tanah permukaan. Mengandung zat organik dan kimia dalam berbagai kadar yang membutuhkan pengolahan tertentu; sedimentasi, kimiawi, filtrasi, aerasi.
2. Kebutuhan Air Bersih
Contoh data perhitungan :
Diketahui sebuah bangunan multi fungsi berlantai 8 (delapan) yang difungsikan sebagai pusat perbelanjaan dan perkantoran dengan data-data sebagai berikut :
Luas lantai Typical (termasuk core) = 1200 – 1500 M².
Luas core 10 % dari luas Typical lantai = 10 % x 1500 M2 = 150 M². Floor to floor = 12 feet = 3,99 m = 4 m.
Jumlah lantai bangunan = 8 lantai termasuk 1 lantai basement dan 1 lantai top floor. Kebutuhan lantai 1-4 untuk pusat perbelanjaan (asumsi kepadatan 6 m²/orang) Kebutuhan lantai 5-8 untuk perkantoran (asumsi kepadatan 8 m²/orang)
Hitung kebutuhan air bersih, air panas, air dingin gedung tersebut ? Jawab :
1. Lantai 1- 4 = Pusat Perbelanjaan
Ratio kebutuhan air bersih = 60 liter/orang Kebutuhan pemakaian terpadat = 3 jam
Asumsi Kepadatan Lt. 1 – 4 = 6 m²/orang
Luas lantai Lt. 1 s/d Lt. 4 = 1.500 m² x 4 = 6.000 m²
Luas lantai efektif Lt. 1 s/d Lt. 4 = 6.000 – (10 % x 6.000) = 5.400 m² Asumsi Jumlah pemakai = 5.400 m2 : 6 m2/org = 900 orang
Jumlah air bersih terpadat = 2.250 x 1,5 x 3 jam = 10.125 liter/orang
2. Untuk lantai 5 – 8 = Perkantoran
Ratio kebutuhan air bersih = 100 liter/orang/hari Ratio kebutuhan air panas = 10 liter/orang/hari Waktu pemakaian terpadat = 2 jam
Kepadatan bangunan = 8 m²/orang
Luas lantai untuk perkantoran = 1.200 m² x 4 = 4.800 m² = 4.800 – (10% x 4.800) = 4.320 m²
Jumlah pemakai = 4.320 m² : 8 m2/org = 540 org. §Jumlah kebutuhan air bersih selama 1 jam = (540 x 100) / 24 = 2.250 ltr/jam
Kebutuhan air bersih terpadat = 2.250 x 1,5 x 2 = 6.750 liter/orang Kebutuhan air panas selama 1 jam = (540 x 10) / 24 = 225 ltr/jam Kebutuhan air panas terpadat = 225 x 2 = 450 liter/orang
Jadi kebutuhan air panas dan air dingin pada gedung tersebut termasuk core dari lantai 1 sampai 8 adalah sebesar = 10.125 ltr/org + 6.750 ltr/org + 450 ltr/org = 17.325 liter/orang = 17,325 m³, maka :
Kebutuhan statis dan pemadam kebakaran = 30 % x 17.325 = 5,1975 m³
Kebutuhan sirkulasi akibat kebocoran dan hal-hal yang tidak terduga = 20 % x 17,325 = 3,465 m³
Total kebutuhan air bersih = 17,325 + 5,1975 + 3,465 = 25,9875 m³ Kapasitas Bak
Total kapasitas bak / tandon : = 75 % x 25,9875 m3
= 19,491 m³
Jika panjang dan lebar bak air adalah 3.00 m x 3.00 m Maka tinggi bak air adalah :
= 19,491 m3 : (3 x 3) = 2,165 m ∞ 2,5 meter Kapasitas Kebutuhan Pompa
Diketahui :
Kapasitas bak penampungan (R) = 19,491 m³ Waktu pemakaian terpadat (T) 3 jam = 180 menit. Kapasitas Pompa/Menit = (Q)
Koefisien Gesek Pipa Baja Per 100 ft = 0,7 (M)
Kapasitas Pompa sebesar :
Kapasitas Pompa = (M.H/100 x R) : (T/R) = 0,7 x 120/100 x 19,491 : 180/2 = 0,1819 liter/menit
3. Sistem Penyediaan Air Bersih Sistem Sambungan Langsung
Sistem Tangki Atap
4. Sistem Distribusi Air Bersih Sistem Up-Feed
Air Panas
adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem plumbing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang dibalut dengan benang-benang asbes supaya panasnya tidak terbuang keluar (benang-benang asbes tersebut sebagai isolator yang baik untuk menahan panas).
Untuk memanaskan air, pipa-pipa air dingin yang menuju ke titik air harus melewati alat-alat pemanas dengan system yang berbeda-beda. Alat pemanas yang sering digunakan adalah
Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat dan melewati pipa-pipa yang dipanaskan; Pemanas air listrik;
Pemanas air energi surya, system pemanas air energi surya menggunakan tabung penyimpan dan letaknya harus dipasang di atas atap bangunan untuk mendapatkan panas matahari.
Komsumsi air rata-rata di Indonesia sebanyak 138,5 liter/orang/hari (Slamet, 1996) dengan perincian untuk kebutuhan seperti :
1. Mandi, cuci, kakus : 12,0 ltr/orang/hari (8,72 %) 2. Minum : 2,0 ltr/orang/hari (1,4 %)
3. Cuci Pakaian : 10,7 ltr/orang/hari (7,7 %) 4. Kebersihan Rumah : 31,4 ltr/orang/hari (22,7 %) 5. Taman : 11,8 ltr/orang/hari (8,5 %)
6. Cuci Kendaraan : 21,1 ltr/orang/hari (15,2 %) 7. Wudhu : 16,2 ltr/orang/hari (11,7 %)
8. Lain-lain : 33,3 ltr/orang/hari (24,2 %)
B. Air Buangan
Air buangan/air kotor adalah air bekas yang dibuang. Air kotor dapat dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya yaitu :
1. Air bekas buangan : air yang digunakan untuk mencuci, mandi dan lain-lain. 2. Air limbah : air untuk membersihkan limbah/kotoran.
4. Air limbah khusus : air bekas cucian dari kotoran dan alat-alat tertentu seperti air bekas dari rumah sakit, laboratorium, restoran dan pabrik.
Pembuangan Air Bekas
Air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian baik itu pakaian, peralatan masakan dan peralatan lainnya. Pembuangan air bekas ini dapat dialirkan ke saluran lingkungan atau saluran roil kota.
Air Limbah
Air limbah adalah air bekas buangan ayng bercampur kotoran. Air bekas/air limbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarang/dibuang ke seluruh lingkungan, tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan. Sistem pembuangannya yaitu saluran air limbah/didasar bangunan dialirkan pada jarak sependek mungkin dan tidak diperbolehkan membuat belokan-belokan tegak lurus, dialirkan dengan kemiringan 0,5 – 1 % kedalam bak penampungan yang disebut Septick Tank.
Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup diperlukan septick tank dengan volume 1 – 1,5 m³ dengan dibuat perembesan. Untuk bangunan yang banyak penghuninya, penampungan air limbah harus menggunakan septick tank berukuran besar yang sering disebut sebagai pengolah limbah (Sewage Treatment Plant). Sewage Treatment Plant (STP) adalah tempat pengolahan limbah yang jumlah kotorannya cukup banyak.
Air Limbah Khusus
Air limbah khusus adalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan khusus seperti restoran, pabrik/industri kimia, bengkel, rumah sakit, dan laboratorium. Air limbah khusus ini harus ditampung di tempat tertentu dengan treatment tersendiri, lalu dapt dibuang bersama-sama dengan air bekas biasa.
Air Hujan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh di permukaan tanah. Air tersebut dialirkan ke saluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau kompleks perumahan disalurkan melalui talang-talang vertical dengan diameter 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5 – 1% dengan jarak terpendek ke saluran terbuka lingkungan.
Talang Air Hujan
Pipa pembuangan/pipa vertical di pasang pada shaft untuk air hujan yang dapat dibuang sejajar dengan pipa-pipa plumbing lainnya. Pipa ini dipasang sesuai dengan luas atap yang menampung air hujan tersebut.
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan, harus diketahui atap yang menampung air
hujan tersebut dalam luasan M². Sebagai standard ukuran pipa pembuangan dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel : Ukuran Pipa Vertical/Tegak untuk menampung Air Hujan dari Atap 3″ > Luas atap 0 s.d – 180M2 > Volume 255 Ltr/Mnt
4″ > Luas atap s.d 385 M2 > Volume 547 Ltr/Mnt 5″ > Luas atap s.d 698 M2 > Volume 990 Ltr/Mnt 6″ > Luas atap s.d 1.135 M2 > Volume 1.610 Ltr/Mnt 8″ > Luas atap s.d 2.445 M2 > Volume 3.470 Ltr/Mnt
Perhitungan Talang Air Hujan Contoh :
Jika Luas atap = 1.000 M². Diketahui :
Hujan rata-rata di Indonesia antara 300 – 500 mm/m²/jam = 5 – 8 liter/menit. Curah hujan = 1.000 m² x 5 – 8 liter/menit = 5.000 – 8.000 liter/menit.
Luas atap 1.000 m²,
dalam tabel paling efisien menggunakan diameter 6” dengan kapasitas +/- 1.610 liter/menit.
Jika curah hujan = 10.000 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 x 6” = 10.000 : 1.610 = 6 menit.
Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6” sebanyak 6 buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 (satu) menit.
Limbah Domestik Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga terbagi menjadi 2, yaitu :
Limbah berupa air yang berasal dari kamar mandi, bak cuci, dapur dll (tidak mengandung tinja) yang lazim disebut grey water
Limbah yang berasal dari kakus (water closet/WC) berbentuk tinja manusia yang lazim disebut black water
Septictank
Septictank, adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septictank ada disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup control dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½ “, sebagai hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri menjadi subur. Sebagai pemusnah kotoran – kotoran atau tinja yang masuk ke dalam bak penampungannya.
Fungsi Septictank
Sebagai penampungan air limbah & proses penghancuran kotoran – kotoran yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan yang jaraknya tidak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septictank tidak terlalu jauh dari WC (water closet) Hubungan septictank dan rembesan, berupa pipa paralon yang diujungnya diberi lubang –
lubang agar aliran air limbah dapat merata pada lubang rembesannya.
Tidak semua saluran air kotor dialirkan ke arah bak septictank, jadi aliran air limbah yang masuk ke septictank hanya dari WC saja.
Misalkan jumlah penghuni 10 orang. Diperhitungkan setiap orang membuang air sebanyak 25 ltr/hari.
Diperkirakan kotoran akan hancur habis dimakan oleh bakteri dalam waktu 3 hari.
Berarti volume air buangan dihitung waktu 3 hari, jadi banyaknya air buangan yang harus ditampung oleh bak septictank = 10 x 25 x 3 = 750 ltr.
Dipakai ukuran luas bak = 1,20 x 0,80= 0,96 m2 dengan tinggi air diambil = 1 mtr, jadi volume air yang dapat ditampung= 0,96 m2 x 1 mtr = 0,96 m3 ~ 960 ltr > 750 ltr
Untuk ruang hawa diambil tinggi ± 1/3 tinggi airnya = 1/3 x 1 mtr = 0,35 mtr
Jadi volume total septictank = (tinggi air + tinggi ruang hawa) x luas bak = 1,35 mtr x 0,96 m2 = 1,296 m3 ~ 1,3 m3
Ukuran ini adalah ukuran ruang dalam septictank
1. Sistem Pembuangan
Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plumbing lainnya (black water).
Sedangkan sistem pembuangan air bekas adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya (grey water). Untuk suatu daerah yang tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air kotor terlebih dahulu.
Sistem Plumbing yang ditampung terlebih dahulu pada STP
Bagian-bagian Sistem Pembuangan :
Alat-alat plumbing yang di gunakan untuk pembuangan seperti bathtub, wastafel, bak-bak cuci piring, cuci pakaian, kloset, urinal, bidet, dsb.
Pipa-pipa pembuangan. Pipa ven.
Perangkap dan penangkap (interceptor). Bak penampung dan tangki septic. Pompa pembuangan.
Pipa-pipa Pembuangan
Ukuran pipa ini harus sama atau lebih besar dengan ukuran lubang keluar perangkap alat plumbing dan untuk mencegah efek sifon pada air yang ada dalam perangkap, jarak tegak
dari ambang puncak perangkap sampai pipa mendatar di bawahnya tidak lebih dari 60 cm.
Sistem Perangkap dalam Plumbing
Adalah pipa yang berfungsi mencegah atau memutus hubungan udara antara pipa pembuangan dengan septictank. Atau berfungsi untuk menyaring atau mengendapkan material padat (kotoran, pasir) yang terikut ke dalam saluran.
Syarat-syarat perangkap
Kedalaman air penyekat berkisar antara 50 – 100 mm.
Konstruksi perangkap harus sedemikian rupa sehingga tak terjadi pengendapan atau tertahannya kotoran dalam perangkap.
Konstruksi perangkap harus sederhana sehingga mudah di perbaiki bila ada kerusakan dan dari bahan tak berkarat.
Tidak ada bagian bergerak atau bersudut dalam perangkap yang dapat menghambat aliran air.
Jenis Perangkap
Jenis perangkap dapat di kelompokkan menjadi :
2. Perangkap yang menjadi satu dengan alat plumbing.
3. Perangkap yang di pasang di luar gedung
Sistem Penangkap (interceptor) dalam Plumbing
Persyaratan penangkap
Penangkap yang sesuai harus dipasang sedekat mungkin dengan alat plumbing yang di layaninya, dengan maksud agar pipa pembuangan yang mungkin mengalami gangguan sependek mungkin.
Konstruksinya harus mudah dibersihkan, dilengkapi dengan tutup yang mudah dibuka dan letak dari penangkap dalam ruang sedemikian rupa sehingga sampah dari penangkap mudah dibuang keluar ruang.
Konstruksi penangkap harus mampu secara efektif memisahkan minyak, lemak dan sebagainya dari air buangan.Konstruksi penangkap umumnya juga merupakan ‘perangkap’, karena itu bila telah dipasang penangkap dilarang memasang perangkap, sebab dapat terjadi ‘perangkap ganda’.
Jenis Penangkap
1. Penangkap Lemak
3. Penangkap pasir
Digunakan pada tempat cuci kaki di kolam renang atau tempat mandi di pantai, dimana air buangannya mengandung tanah atau pasir. Penangkap pasir atau tanah ini juga dipasang pada saluran terbuka air hujan di luar gedung. Prinsip kerjanya adalah mengendapkan tanah atau pasir, karena itu mulut dari pipa pembuangan dari penangkap terletak di muka air dalam penangkap seperti konstruksi ‘over – flow’.
Contoh Gambar Instalasi Pipa Air Bersih dan Air Kotor
Instalasi Pipa Air Bersih dan Air Kotor
Instalasi Pipa Hydrant dan Pipa Transfer Air Bersih
Jenis Pipa a. Pipa logam
Sebelum munculnya PVC, pipa logam banyak dipakai oleh masyarakat. Pipa logam sangat kuat,tebal dan tahan terhadap panas. Namun jenis pipa ini mempunyai kelemahan yaitu dapat berkarat sehingga air menjadi kotor dan bau.
b. Pipa plastik
Bahan PVC merupakan terobosan inovatif yang hebat dan sangat menghematkan konsumen. Selain itu, PVC merupakan material yang tak karat dan lebih mudah perawatan maupun perbaikannya jika terjadi kerusakan. Satu satunya kelemahan pipa PVC adalah rawan bocor apabila sistem pengelemannya kurang rapi. Meski demikian, PVC merupakan bahan yang paling banyak dipakai masvarakat saat ini.
Bahan-bahan Pemipaan
• Pipa Galvanis, pipa baja lunak yang dilapisi oleh seng dengan tujuan untuk memperlambat korosi ukuran panjang standar adalah 6 m.
• Pipa PVC (polyvinyl chlorida) /UPVC atau pipa plastik dipergunakan untuk instalasi air bersih maupun air kotor, Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batang) • Pipa Stainless Steel
• Pipa Tembaga (untuk instalasi air panas karena tembaga merupakan bahan pengantar panas yang baik, ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat.
• Pipa Besi Tuang, pipa besi tuang digunakan untuk instalasi air bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan ∅2” – 15” dengan panjang 3 - 6 m.
Pipa Kuningan (digunakan pada tempat khusus yang menimbulkan kesan elegan dan mewah seperti pada tiap washtafel dan hand shower)
Ukuran pipa
• Di Indonesia standard ukuran yang dipakai untuk system perairan rumah tangga atau lainnya adalah standart JIS (Japanese Industrial Standard), sedangkan untuk PDAM biasanya memakai Standard Nasional Indonesia (SNI).
• Berikut ini adalah macam-macam ukuran pipa PVC dengan standard JIS (satuan inch) yang dimulai dari AW 1/2″ sampai AW 10″ (atau lebih), D 1 1/4″ sampai D 10″ (atau lebih) dan C 5/8″ sampai C 5″
Syarat Bahan Instalasi Pipa:
• Mampu mengalirkan air yang dibutuhkan dengan ketentuan debit dan tekanan yang sudah ditetapkan
• Mempunyai estetika yang baik Macam-macam Pipa Menurut Fungsi:
1. Pipa penghantar, adalah pipa yang mengantarkan air dari sumber air digunung, sungai atau sumber air lannya ke reservoir/bak/kolam penampung.
2. Pipa induk, adalah pipa yang mengalirkan air dari reservoir pada jaringan pipa di dalam kota untuk sampai ke rumah-rumah.
3. Pipa bagi atau distribusi, adalah pipa yang mengalirkan air ke rumah-rumah atau ke konsumen.
• Macam-macam Penyambungan Pipa : a. Dengan uliran
b. Dengan lem / perekat khusus c. Dengan pengelasan
d. Dengan system flens
e. Dengan beel dan spigot ( ring karet ) Pengelompokan Jenis Jaringan Pipa
1. Jaringan pipa dalam
Jaringan pipa dalam adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat di dalam bangunan untuk segala keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinal/bidet), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain.
2. Jaringan pipa luar
Jaringan pipa luar adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa di luar bangunan.Batasan tanggung jawab perawatan dan perbaikan kerusakan adalah sebagai berikut:
1. Dari meteran ke dalam ( instalasi dalam rumah ) adalah tanggung jawab yang punya rumah ( gedung ).
Symbols Piping
Symbols Fitting
ALAT SAMBUNG (FITTING)
Alat sambung (fitting): berguna untuk pemasangan instalasi pipa karena dapat diketahui pemasangan instalasi pipa karena dapat diketahui pemasangan instalasi pipa yang panjang melebihi panjang pipa yang ada di pasaran.
Alat-alat penyambung (fitting) • Socket
Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus). Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan Memakai ulir dalam dalam penyambungannya.
• Elbow Galvanis dan PVC
Digunakan untuk membelokkan aliran, menggunakan ulir dalam.
• Bend
Adalah sambungan pipa yang berbentuk U dan berfungsi untuk membelokkan arah aliran beradius besar.
• Tee Stuck
Sambungan ini digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah, dan menggunakan ulir luar.
• Reducer Elbow
Sambungan ini digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa mengurangi kecepatan.
• Reducer Socket
Sambungan ini digunakan untuk memperkecil aliran arah lurus tanpa mengurangi kecepatan.
• Cross
Sambungan ini digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah.
• Barrel Union
Digunakan untuk menyambung pipa permanent
(mati) yang terdiri dari 3 bagian.
• Dop ( F )
Alat sambung ini digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa.
• Plug
Alat sambung ini digunakan untuk menutup pipa pada sambungan.
• Stop Kran ( Gate Valve)
Digunakan untuk mengatur aliran yang masuk dalam gedung. Dipasang sebelum meteran. Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan.
• Kran
Alat sambung ini digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat tertentu.
• Bushis
Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya.
Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam.
PERALATAN PADA KERJA PERPIPAAN 1. Tangan/ Manual • Penggaris • Penggores • Kikir • Gergaji besi • Penitik • Palu • Kunci pas 2. Alat Senai/Threat/Alat ulir
• Drop Head • T-Dish
Alat potong - Pipe cutter pipe - Gergaji besi
Cara Memotong Pipa
• Dengan menggunakan gergaji besi Keuntungan penggunaannya : a. Bisa dibawa kemana-mana
b. Dapat digunakan pada tempat yang sempit Kerugian penggunaannya :
a. Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama b. Hasilnya tidak begitu baik
• Dengan menggunakan Pipa Cutter Keuntungan penggunaannya : a. Pekerjaan lebih cepat selesai b. Hasilnya baik dan rata Kerugian penggunaannya :
a. Memerlukan tempat yang cukup luas
b. Bila terlalu dalam menekan cutter-nya, diameter pipa akan mengecil. • Gabungan keduanya.
Membersihkan Bram Alat pembersih bram :
• Kikir
• Burring reamer Cara Mengulir Pipa
Jenis peralatan menyenai/mengulir :
• Snay yang dapat diatur menurut ukuran • Snay tetap dan sekaligus
• Tap ulir luar
I. Snay yang dapat diatur (tread dies) terbuat dari besi yang dicampur dengan baja
A. Bagian-bagian dari alat tread dies : • Tangkai
• Pisau snay 4 buah • Kepala
B. Ukuran pipa galvanis yang dapat diulir • ½” – ¾”
• 1” – 1 ¼” • 1 ½’ – 2” C. Menyetel alat snay
II. Snay tetap atau sekaligus 1. Bagian dari alat ini :
- satu set mata snay
- tangkai serangkai dengan kepala snay 2. Cara pemakaian alat
3. Keuntungan
- alat tidak perlu diatur
- cepat dan praktis, penguliran hanya dilakukan 1 kali
III. Tap ulir luar
Bagian-bagian dari alat ini :
• 1 set mata snay terpisah menurut kedalaman • Tangkai dan kepala bersatu
Hal yang perlu diperhatikan
• Sewaktu melakukan penguliran jangan sampai ada sentakan yang tidak teratur, ini dapat menyebabkan ulir yang dibuat menjadi rusak.
• Pipa yang akan diulir dikikir miring ( di turus ) terlebih dahulu, sehingga alat sinay dapat masuk dengan mudah akan penguliran tidak terlalu lurus.
• Sewaktu mengulir mata senay harus diberi bahan pelumas (oli) supaya mata sinay tidak menjadi panas dan cepat aus dan rusak
• Sesudah dan sebelum mengulir harus dibersihkan dan bram-bram yang melekat pada bagian mata ulir.