• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN PHBS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN PHBS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH (PHBS) PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH (PHBS)

I.

I. Konsep Dasar PHBSKonsep Dasar PHBS A.

A. Pengertian PHBSPengertian PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Maryunani A, 2013).

kegiatan kesehatan dimasyarakat (Maryunani A, 2013).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan  pengalaman

 pengalaman belajar belajar atau atau menciptakan menciptakan suatu suatu kondisi kondisi bagi bagi perorangan, perorangan, keluarga,keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan  perilaku,

 perilaku, melalui melalui pendekatan pendekatan pimpinan pimpinan ((advokasiadvokasi), bina suasana (), bina suasana ( social  social support support )) dan pemberdayaan masyarakat (

dan pemberdayaan masyarakat (empowermanempowerman) sebagai suatu upaya untuk) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan kesehatan (Maryunani A, 2013). rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan kesehatan (Maryunani A, 2013).

Menurut Atikah & Eni (2012), beberapa indikator yang digunakan sebagai Menurut Atikah & Eni (2012), beberapa indikator yang digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat diantaranya adalah sebagai dasar dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat diantaranya adalah sebagai  berikut:

 berikut: a.

a. Ibu hamil Ibu hamil memeriksakan kehamilan memeriksakan kehamilan sedini mungkin sedini mungkin dan paling dan paling sedikit 4 sedikit 4 kalikali selama masa kehamilan.

selama masa kehamilan.  b.

 b. Ibu Ibu hamil hamil agar agar memeriksakan memeriksakan diri diri dan dan meminta meminta pertolongan pertolongan persalinanpersalinan kepada bidan/tenaga kesehatan.

kepada bidan/tenaga kesehatan. c.

c. Ibu Ibu memberikan memberikan ASI ASI saja saja kepada kepada bayinya bayinya selama selama 4 4 bulan bulan pertama pertama kelahirankelahiran d.

d. Semua bayi Semua bayi harus harus diimunisasi diimunisasi lengkap lengkap sebelum sebelum usia usia 1 1 tahun.tahun. e.

e. Semua bayi dan balita harus ditimbang berat Semua bayi dan balita harus ditimbang berat badannya sejak lahir sampai usiabadannya sejak lahir sampai usia 5 tahun diposyandu dan sarana kesehatan

5 tahun diposyandu dan sarana kesehatan f.

f. Setiap orang Setiap orang agar makan agar makan makanan yang mengandung makanan yang mengandung unsur zat unsur zat tenaga,tenaga,  pembangun, zat pengatur sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)  pembangun, zat pengatur sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

(2)

g. Semua orang menggunakan garam beryodium untuk keperluan makan sehari-hari

h. Ibu hamil agar minum tablet tambah darah atau tablet zat besi selama masa kehamilan

i. Semua orang agar membuang air besar atau tinja di jamban atau WC

 j. Semua orang agar mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan waktu akan makan

k. Semua orang agar menggunakan air bersih dan untuk minum agar dimasak terlebih dahulu.

l. Setiap rumah, halaman dan pekarangan agar selalu bersih, bebas dari sampah dan bebas dari sarang nyamuk

m. Setiap orang agar menggosok gigi paling sedikitnya 2 kali sehari, yaitu sesudah makan dan sebelum tidur

n. Semua orang agar tidak merokok, terutama bila berdekatan dengan ibu hamil,  bayi dan di tempat umum

o. Semua orang agar menyadari bahaya HIV/AIDS dan berperilaku positif untuk terhindar dari HIV/ AIDS namun tidak mengucilkan penderita

 p. Semua orang agar berolahraga secara teratur

q. Semua orang agar menjadi peserta Dana Sehat (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).

B. Etiologi PHBS

Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diri individu itu sendiri, yang disebut faktor intern, dan sebagian terletak di luar dirinya yang disebut faktor ekstern (faktor lingkungan).

1. Faktor Internal a. Keturunan

Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah demikianlah diturunkan dari orangtuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah sifat-sifat yang diperoleh dari orang tua atau neneknya dan lain sebagainya.

(3)

Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif tertentu. Motif atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh adanya kebutuhan, yang oleh Maslow dikelompokkan menjadi kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan rohani.

2. Faktor Eksternal

Yaitu faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan. Faktor-faktor ini mempengaruhi individu sehingga di dalam diri individu timbul unsur-unsur dan dorongan untuk berbuat sesuatu.

a. Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau pengetahuan

tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk

melakukannya, serta dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya.

 b. Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok, meliputi

 pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk melakukannya, dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau dukungan

kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar atau bisa diterima oleh kelompoknya.

(4)

C. Pohon Masalah PHBS

D. Indikator PHBS

Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja, usia lanjut dan pengasuh anak. Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan. Indikator PHBS rumah tangga yang digunakan yaitu mengacu kepada standar pelayanan minimal bidang kesehatan ada sepuluh indikator, yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Manusia Sarana Dana Lingkungan

Jamban sehat yang tidak memenuhi syarat

Perilaku warga yang masih merokok di dalam rumah Kurangnya  penyuluhan dari  petugas Puskesmas PHBS Form pendataan PHBS yang kurang

Tidak adanya dana untuk membuat septik

tank Cakupan PHBS Metode Pemberdayaan atau Penyuluhan Advokasi ke lintas sektoral

(5)

Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan tenaga  para medis lainnya). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan  peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan  bahaya kesehatan lainnya.

2. Memberi bayi ASI ekslusif

Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI pertama berupa cairan bening

 berwarna kekuningan (colostrums), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.

3. Menimbang bayi dan balita

Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di posyandu. Dengan demikian dapat diketahui apakah balita tumbuh sehat atau tidak dan mengetahui kelengkapan imunisasi serta bayi yang dicurigai menderita gizi buruk.

4. Menggunakan air bersih

Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur dan sebagainya agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih adalah rumah tangga yang sehari-harinya memakai air minum yang meliputi air dalam kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang berjarak minimal 10 meter dari tempat  penampungan kotor air limbah.

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah membunuh kuman penyakit yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus,

cacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Aku t, flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) serta tangan mejadi bersih dan b ebas dari kuman.

(6)

6. Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk membersihkannya. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air, sedangkan jamban leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk.

7. Memberantas jentik di rumah

Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan  jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan jentik berkala adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat  penampungan air) yang ada dalam rumah seperti bak mandi atau WC, vas bunga,

tatakan kulkas dan lain-lain. Hal yang dilakukan agar rumah bebas jentik adalah melakukan 3 M plus (menguras, menutup, mengubur plus menghindari gigitan nyamuk).

8. Makan buah dan sayur setiap hari

Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta mengandung serat yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak kandungan gizinya adalah dengan memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus. Merebus dengan air akan melarutkan beberapa vitamin dan mineral dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan menguraikan beberapa vitamin seperti vitamin C.

9. Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan  pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,

mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain ke giatan sehari-hari yaitu  berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian,mencuci mobil dan turun tangga. S elain

itu kegiatan olahraga seperti push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, fitness, dapat juga dilakukan sebagai aktifitas fisik.

(7)

10. Tidak merokok di dalam rumah

Tidak merokok adalah penduduk 10 tahun keatas yang tidak merokok selama 1  bulan terakhir. Perokok terdiri atas perokok aktif dan perokok pasif. Bahaya  perokok aktif dan perokok pasif adalah dapat menyebabkan kerontokan rambut,

gangguan pada mata seperti katarak, kehilangan pendengaran lebih awal disbanding bukan perokok, menyebabkan penyakit paru-paru kronis, merusak gigi, stroke, kanker kulit, kemandulan, impotensi, kanker rahim dan keguguran.

E. Klasifikasi PHBS

Dari sepuluh indikator PHBS maka akan didapatkan empat klasifikasi rumah tangga yang menjalankan PHBS. Menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 klasifikasi tersebut sebagai berikut 6,7,8 :

1. Klasifikasi I (warna merah) : jika melakukan 1 sampai dengan 3 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.

2. Klasifikasi II (warna kuning): jika melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.

3. Klasifikasi III (warna hijau) : jika melakukan 6 sampai den gan 7 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.

4. Klasifikasi IV (warna biru) : Klasifikasi III + ikut dana sehat

Klasifikasi penilaian PHBS menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008 mengalami perubahan, dimana jika salah satu indikator PHBS tidak

terpenuhi, maka tatanan tersebut dinyatakan tidak menjalankan PHBS.

F. Gejala Klinis PHBS

G. Pemeriksaan diagnostic/penunjang

Pemeriksaan diagnostic yang bisa dilakukan di dalam PHBS ini yaitu,  pemeriksaan kesehatan secara rutin baik pemeriksaan tekanan darah, kolesterol,

asam urat, gula darah, cek lab (darah lengkap). H. Penatalaksanaan medis

Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada PHBS yaitu : 1. Promotif

(8)

Promotif yang dimaksud disini yaitu pemberian informasi atau pendidikan kesehatan kepada keluarga atau masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat yang di mulai dari tatanan rumah tangga.

2. Preventif

Preventif adalah pencegahan. Dimana preventif disini yaitu pencegahan risiko terserang atau terhindar dari berbagai jenis penyakit dengan menerapkan  perilaku hidup bersih dan sehat.

I. Komplikasi

Bagi orang yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan berisiko terserang penyakit. Jika perilaku hidup bersih dan sehat ini tidak diterapkan maka akan berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit lain. Komplikasi PHBS dapat menyebabkan :

1. Diare karena tidak menerapkan cuci tangan yang bersih. 2. Stroke, hipertensi, jantung yang disebabkan karena merokok.

3. Kematian yang disebabkan karena pada saat persalinan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan.

II. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan A. Data Subjektif

a. Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku  bangsa, tanggal dan jam MRS, no registrasi, dan diagnose medis

 b. Keluhan Utama

Sering menjadi alas an klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah sakit kepala disertai rasa berat ditengkuk, sakit kepala berdenyut

c. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada sebagain besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala. Gejala yang dimaksud adalah sakit dikepala , pendarahan dihidung, pusing, wajah kemerahanan, dan kelelahan yang bisa saja terjadi pada penderita hipertensi. Jika hipertensi berat atau menahun dan tidak diobat, bisa timbl sakit kepala, kelelahan, muntah, sesak napas, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan otak, mata

(9)

 jantung, dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran atau koma

d. Riwayat Kesehatan Dahulu

Apakah ada riwayat hipertensi sebelumnya, DM, penyakit ginjal, obesitas, hiperkolesterol, adanya riwayat merokok, penggunaan alcohol dan obat kontrasepsi oral dll.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi.

B. Data Objektif Pemeriksaan Fisik a. Aktivitas/ Istirahat

1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.

2) Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.  b. Sirkulasi

1) Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan  penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi, perspirasi.

2) Tanda : Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ bertunda. c. Integritas Ego

1) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, faktor stress multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).

2) Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue perhatian, tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.

d. Eliminasi

1) Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal pada masa yang lalu).

(10)

1) Gejala : Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini (meningkat/turun) Riwayat penggunaan diuretik

2) Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria. f.  Neurosensori

1) Gejala : Keluhan pening/pusing, sakit kepala, subojksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontan setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur, epistakis).

2) Tanda : Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara, efek,  proses pikir, penurunan keuatan genggaman tangan.

g.  Nyeri/ketidaknyamanan

1) Gejala : Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung), sakit kepala.

h. Pernafasan

1) Gejala : Dispnea yang berkaitan dari aktivitas/kerja takipnea, ortopnea, dispnea,  batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.

2) Tanda : Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi nafas tambahan (krakties/mengi), sianosis.

i. Keamanan

1) Gejala : Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

a. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor risiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.

 b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.

c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh  pengeluaran kadar ketokolamin.

d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM. 2. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati

3. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

(11)

4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, p erbaikan ginjal. 5. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.

DIAGNOSA

Diagnosa Keperawatan yang disusun berdasarkan prioritas sesuai dengan keadaan klien. Berikut diganosis keperawatan pada hipertensi dalam NANDA N IC-NOC (2015)

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dalam keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Defisiensi pengetahuan PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi tentang  perilaku hidup bersih dan sehat.

INTERVENSI

Berisi rumusan perencanaan asuhan keperawatan kepada klien serta rasional mengapa tindakan tersebut dilakukan.

No Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi 1. Ketidakefektifan  pemeliharaan kesehatan dalam keluarga  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas  pelayanan kesehatan. NOC : 1. Keluarga mampu meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarganya. 2. Keluarga mampu menggunakan pelayanan kesehatan dengan baik. 3. Jika ada anggota keluarga

yang sakit keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

NIC :

1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga mengenai masalah kesehatan

2. Berikan Penkes kepada keluarga tentang :

a. Manfaat dari

 pemeriksaan secara rutin  b. Resiko yang terjadi

apabila tidak melakukan  pemeriksaan secara

(12)

dan mampu memberikan  penanganan yang tepat bagi

anggota keluarga yang sakit.

rutin.

c. Memberikan edukasi tentang perilaku hidup  bersih dan sehat.

2. Defisiensi pengetahuan PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi tentang  perilaku hidup bersih dan

sehat.

NOC :

1. Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit 2. Mengidentifikasi efek

samping obat dan

kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan. 3. Mempertahankan tekanan

darah dalam parameter normal.

4. Mampu menerapkan PHBS dalam keluarga.

NIC :

1. Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar. 2. Tetapkan dan nyatakan

 batas tekanan darah “terkontrol dengan baik”. 3. Bantu pasien dalam

mengidentifikasi gaya hidup yang tidak sehat misalnya : obesitas, rokok dan alkohol, pola hidup  penuh stres.

4. Intruksikan dan peragakan teknik pemantauan tekanan darah mandiri. 5. Demonstrasikan pada keluarga mengenai PHBS. 6. Berikan informasi mengenai PHBS dan  bagaimana penerapannya. 7. Motivasi untuk membuat

 program olahraga sendiri dalam menerapkan PHBS.

(13)

CATATAN PERKEMBANGAN

Berisi informasi tentang bangaimana perkembangan kondisi klien setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan.

III. Daftar Pustaka

Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya

Mc. Kenzie, J.F., Neiger, B.L., & Smeltzer, J.L. 2005. Planning implementing and evaluation health promotion programs. San Fransisco, CA : Pearson Education.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online), (http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat ,diakses

 pada tanggal 14 Pebruari 2018)

Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Online), (http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 ,diakses pada tanggal 14

Pebruari 2018)

Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University Pres

(14)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA DENGAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

OLEH :

 NI LUH KOMANG MEGA RATNASARI

P07120216077

TINGKAT 2B SEMESTER III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D-IV KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2017/2018

(15)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA DENGAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

OLEH :

PUTU AYU SUTARINI DEWI

P07120216073

TINGKAT 2B SEMESTER III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D-IV KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2017/2018

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan pada Tahun 2014 oleh Dara yang berjudul : “Konsekuensi Yuridis Terhadap Perseroan Terbatas Yang Didirikan Oleh Suami Istri menurut Undang-Undang

Dengan memperhatikan peta penurunan luas sawah, dapat diketahui bahwa daerah Kecamatan Somba Opu adalah daerah yang paling tinggi perubahan alih fungsi lahan sawah ke non sawah. Hal

Pada sistem yang ditawarkan ini peneliti mengajukan sistem yang ditawarkan untuk BAZNAS Musi Rawas dimana sistem yang dtawarkan ini adalah humas desa mengajukan

Suomessa on tutkittu vähän kuntoliikunnan ja opiskelu-uupumuksen yhteyttä korkeakouluopiskelijoiden kohdalla. Tutkimusta liikunnan merkityksistä on tehty enemmän lasten

Aldehid yang mengandung atom karbon yang dinamai dengan nama umum yaitu nama yang diturunakan dari nama umum asam karboksilat dengan mengganti akhiran at dengan aldehida.Karbonil

Kolektor surya menangkap radiasi dengan absorber sehingga udara yang mengalir dipermukaannya akan panas, sehingga dapat digunakan untuk proses pemanasan dan pengeringan.. Kondisi

Latihan Tai Chi, termasuk pemanasan dan peregangan yang dilakukan setiap mengawali latihan Tai Chi sebagai salah satu faktor yang memperbesar beda rerata

Komponen Biaya, Price Spread dan Share Margin Jagung Pipil Kering per Kg Menjadi Tepung Jagung Melalui Saluran II………