LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH (PHBS) PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH (PHBS)
I.
I. Konsep Dasar PHBSKonsep Dasar PHBS A.
A. Pengertian PHBSPengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Maryunani A, 2013).
kegiatan kesehatan dimasyarakat (Maryunani A, 2013).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman
pengalaman belajar belajar atau atau menciptakan menciptakan suatu suatu kondisi kondisi bagi bagi perorangan, perorangan, keluarga,keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
perilaku, melalui melalui pendekatan pendekatan pimpinan pimpinan ((advokasiadvokasi), bina suasana (), bina suasana ( social social support support )) dan pemberdayaan masyarakat (
dan pemberdayaan masyarakat (empowermanempowerman) sebagai suatu upaya untuk) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan kesehatan (Maryunani A, 2013). rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan kesehatan (Maryunani A, 2013).
Menurut Atikah & Eni (2012), beberapa indikator yang digunakan sebagai Menurut Atikah & Eni (2012), beberapa indikator yang digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat diantaranya adalah sebagai dasar dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat diantaranya adalah sebagai berikut:
berikut: a.
a. Ibu hamil Ibu hamil memeriksakan kehamilan memeriksakan kehamilan sedini mungkin sedini mungkin dan paling dan paling sedikit 4 sedikit 4 kalikali selama masa kehamilan.
selama masa kehamilan. b.
b. Ibu Ibu hamil hamil agar agar memeriksakan memeriksakan diri diri dan dan meminta meminta pertolongan pertolongan persalinanpersalinan kepada bidan/tenaga kesehatan.
kepada bidan/tenaga kesehatan. c.
c. Ibu Ibu memberikan memberikan ASI ASI saja saja kepada kepada bayinya bayinya selama selama 4 4 bulan bulan pertama pertama kelahirankelahiran d.
d. Semua bayi Semua bayi harus harus diimunisasi diimunisasi lengkap lengkap sebelum sebelum usia usia 1 1 tahun.tahun. e.
e. Semua bayi dan balita harus ditimbang berat Semua bayi dan balita harus ditimbang berat badannya sejak lahir sampai usiabadannya sejak lahir sampai usia 5 tahun diposyandu dan sarana kesehatan
5 tahun diposyandu dan sarana kesehatan f.
f. Setiap orang Setiap orang agar makan agar makan makanan yang mengandung makanan yang mengandung unsur zat unsur zat tenaga,tenaga, pembangun, zat pengatur sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) pembangun, zat pengatur sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
g. Semua orang menggunakan garam beryodium untuk keperluan makan sehari-hari
h. Ibu hamil agar minum tablet tambah darah atau tablet zat besi selama masa kehamilan
i. Semua orang agar membuang air besar atau tinja di jamban atau WC
j. Semua orang agar mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan waktu akan makan
k. Semua orang agar menggunakan air bersih dan untuk minum agar dimasak terlebih dahulu.
l. Setiap rumah, halaman dan pekarangan agar selalu bersih, bebas dari sampah dan bebas dari sarang nyamuk
m. Setiap orang agar menggosok gigi paling sedikitnya 2 kali sehari, yaitu sesudah makan dan sebelum tidur
n. Semua orang agar tidak merokok, terutama bila berdekatan dengan ibu hamil, bayi dan di tempat umum
o. Semua orang agar menyadari bahaya HIV/AIDS dan berperilaku positif untuk terhindar dari HIV/ AIDS namun tidak mengucilkan penderita
p. Semua orang agar berolahraga secara teratur
q. Semua orang agar menjadi peserta Dana Sehat (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).
B. Etiologi PHBS
Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diri individu itu sendiri, yang disebut faktor intern, dan sebagian terletak di luar dirinya yang disebut faktor ekstern (faktor lingkungan).
1. Faktor Internal a. Keturunan
Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah demikianlah diturunkan dari orangtuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah sifat-sifat yang diperoleh dari orang tua atau neneknya dan lain sebagainya.
Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif tertentu. Motif atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh adanya kebutuhan, yang oleh Maslow dikelompokkan menjadi kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan rohani.
2. Faktor Eksternal
Yaitu faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan. Faktor-faktor ini mempengaruhi individu sehingga di dalam diri individu timbul unsur-unsur dan dorongan untuk berbuat sesuatu.
a. Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau pengetahuan
tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk
melakukannya, serta dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya.
b. Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok, meliputi
pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk melakukannya, dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau dukungan
kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar atau bisa diterima oleh kelompoknya.
C. Pohon Masalah PHBS
D. Indikator PHBS
Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja, usia lanjut dan pengasuh anak. Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan. Indikator PHBS rumah tangga yang digunakan yaitu mengacu kepada standar pelayanan minimal bidang kesehatan ada sepuluh indikator, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Manusia Sarana Dana Lingkungan
Jamban sehat yang tidak memenuhi syarat
Perilaku warga yang masih merokok di dalam rumah Kurangnya penyuluhan dari petugas Puskesmas PHBS Form pendataan PHBS yang kurang
Tidak adanya dana untuk membuat septik
tank Cakupan PHBS Metode Pemberdayaan atau Penyuluhan Advokasi ke lintas sektoral
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan tenaga para medis lainnya). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi ASI ekslusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI pertama berupa cairan bening
berwarna kekuningan (colostrums), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
3. Menimbang bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di posyandu. Dengan demikian dapat diketahui apakah balita tumbuh sehat atau tidak dan mengetahui kelengkapan imunisasi serta bayi yang dicurigai menderita gizi buruk.
4. Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur dan sebagainya agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih adalah rumah tangga yang sehari-harinya memakai air minum yang meliputi air dalam kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotor air limbah.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah membunuh kuman penyakit yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus,
cacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Aku t, flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) serta tangan mejadi bersih dan b ebas dari kuman.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk membersihkannya. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air, sedangkan jamban leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk.
7. Memberantas jentik di rumah
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan jentik berkala adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada dalam rumah seperti bak mandi atau WC, vas bunga,
tatakan kulkas dan lain-lain. Hal yang dilakukan agar rumah bebas jentik adalah melakukan 3 M plus (menguras, menutup, mengubur plus menghindari gigitan nyamuk).
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta mengandung serat yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak kandungan gizinya adalah dengan memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus. Merebus dengan air akan melarutkan beberapa vitamin dan mineral dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan menguraikan beberapa vitamin seperti vitamin C.
9. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain ke giatan sehari-hari yaitu berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian,mencuci mobil dan turun tangga. S elain
itu kegiatan olahraga seperti push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, fitness, dapat juga dilakukan sebagai aktifitas fisik.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Tidak merokok adalah penduduk 10 tahun keatas yang tidak merokok selama 1 bulan terakhir. Perokok terdiri atas perokok aktif dan perokok pasif. Bahaya perokok aktif dan perokok pasif adalah dapat menyebabkan kerontokan rambut,
gangguan pada mata seperti katarak, kehilangan pendengaran lebih awal disbanding bukan perokok, menyebabkan penyakit paru-paru kronis, merusak gigi, stroke, kanker kulit, kemandulan, impotensi, kanker rahim dan keguguran.
E. Klasifikasi PHBS
Dari sepuluh indikator PHBS maka akan didapatkan empat klasifikasi rumah tangga yang menjalankan PHBS. Menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 klasifikasi tersebut sebagai berikut 6,7,8 :
1. Klasifikasi I (warna merah) : jika melakukan 1 sampai dengan 3 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.
2. Klasifikasi II (warna kuning): jika melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.
3. Klasifikasi III (warna hijau) : jika melakukan 6 sampai den gan 7 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.
4. Klasifikasi IV (warna biru) : Klasifikasi III + ikut dana sehat
Klasifikasi penilaian PHBS menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008 mengalami perubahan, dimana jika salah satu indikator PHBS tidak
terpenuhi, maka tatanan tersebut dinyatakan tidak menjalankan PHBS.
F. Gejala Klinis PHBS
G. Pemeriksaan diagnostic/penunjang
Pemeriksaan diagnostic yang bisa dilakukan di dalam PHBS ini yaitu, pemeriksaan kesehatan secara rutin baik pemeriksaan tekanan darah, kolesterol,
asam urat, gula darah, cek lab (darah lengkap). H. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada PHBS yaitu : 1. Promotif
Promotif yang dimaksud disini yaitu pemberian informasi atau pendidikan kesehatan kepada keluarga atau masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat yang di mulai dari tatanan rumah tangga.
2. Preventif
Preventif adalah pencegahan. Dimana preventif disini yaitu pencegahan risiko terserang atau terhindar dari berbagai jenis penyakit dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
I. Komplikasi
Bagi orang yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan berisiko terserang penyakit. Jika perilaku hidup bersih dan sehat ini tidak diterapkan maka akan berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit lain. Komplikasi PHBS dapat menyebabkan :
1. Diare karena tidak menerapkan cuci tangan yang bersih. 2. Stroke, hipertensi, jantung yang disebabkan karena merokok.
3. Kematian yang disebabkan karena pada saat persalinan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan.
II. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan A. Data Subjektif
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, no registrasi, dan diagnose medis
b. Keluhan Utama
Sering menjadi alas an klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah sakit kepala disertai rasa berat ditengkuk, sakit kepala berdenyut
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada sebagain besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala. Gejala yang dimaksud adalah sakit dikepala , pendarahan dihidung, pusing, wajah kemerahanan, dan kelelahan yang bisa saja terjadi pada penderita hipertensi. Jika hipertensi berat atau menahun dan tidak diobat, bisa timbl sakit kepala, kelelahan, muntah, sesak napas, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan otak, mata
jantung, dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran atau koma
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Apakah ada riwayat hipertensi sebelumnya, DM, penyakit ginjal, obesitas, hiperkolesterol, adanya riwayat merokok, penggunaan alcohol dan obat kontrasepsi oral dll.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi.
B. Data Objektif Pemeriksaan Fisik a. Aktivitas/ Istirahat
1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
2) Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea. b. Sirkulasi
1) Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi, perspirasi.
2) Tanda : Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ bertunda. c. Integritas Ego
1) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, faktor stress multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
2) Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue perhatian, tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.
d. Eliminasi
1) Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal pada masa yang lalu).
1) Gejala : Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini (meningkat/turun) Riwayat penggunaan diuretik
2) Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria. f. Neurosensori
1) Gejala : Keluhan pening/pusing, sakit kepala, subojksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontan setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur, epistakis).
2) Tanda : Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara, efek, proses pikir, penurunan keuatan genggaman tangan.
g. Nyeri/ketidaknyamanan
1) Gejala : Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung), sakit kepala.
h. Pernafasan
1) Gejala : Dispnea yang berkaitan dari aktivitas/kerja takipnea, ortopnea, dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
2) Tanda : Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi nafas tambahan (krakties/mengi), sianosis.
i. Keamanan
1) Gejala : Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor risiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM. 2. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, p erbaikan ginjal. 5. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.
DIAGNOSA
Diagnosa Keperawatan yang disusun berdasarkan prioritas sesuai dengan keadaan klien. Berikut diganosis keperawatan pada hipertensi dalam NANDA N IC-NOC (2015)
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dalam keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Defisiensi pengetahuan PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
INTERVENSI
Berisi rumusan perencanaan asuhan keperawatan kepada klien serta rasional mengapa tindakan tersebut dilakukan.
No Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi 1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dalam keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. NOC : 1. Keluarga mampu meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarganya. 2. Keluarga mampu menggunakan pelayanan kesehatan dengan baik. 3. Jika ada anggota keluarga
yang sakit keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
NIC :
1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga mengenai masalah kesehatan
2. Berikan Penkes kepada keluarga tentang :
a. Manfaat dari
pemeriksaan secara rutin b. Resiko yang terjadi
apabila tidak melakukan pemeriksaan secara
dan mampu memberikan penanganan yang tepat bagi
anggota keluarga yang sakit.
rutin.
c. Memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Defisiensi pengetahuan PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat.
NOC :
1. Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit 2. Mengidentifikasi efek
samping obat dan
kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan. 3. Mempertahankan tekanan
darah dalam parameter normal.
4. Mampu menerapkan PHBS dalam keluarga.
NIC :
1. Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar. 2. Tetapkan dan nyatakan
batas tekanan darah “terkontrol dengan baik”. 3. Bantu pasien dalam
mengidentifikasi gaya hidup yang tidak sehat misalnya : obesitas, rokok dan alkohol, pola hidup penuh stres.
4. Intruksikan dan peragakan teknik pemantauan tekanan darah mandiri. 5. Demonstrasikan pada keluarga mengenai PHBS. 6. Berikan informasi mengenai PHBS dan bagaimana penerapannya. 7. Motivasi untuk membuat
program olahraga sendiri dalam menerapkan PHBS.
CATATAN PERKEMBANGAN
Berisi informasi tentang bangaimana perkembangan kondisi klien setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan.
III. Daftar Pustaka
Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya
Mc. Kenzie, J.F., Neiger, B.L., & Smeltzer, J.L. 2005. Planning implementing and evaluation health promotion programs. San Fransisco, CA : Pearson Education.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online), (http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat ,diakses
pada tanggal 14 Pebruari 2018)
Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Online), (http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 ,diakses pada tanggal 14
Pebruari 2018)
Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University Pres