• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) PLTB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) PLTB"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGKIT LISRIK TENAGA

ANGIN

Nama : M. Beny Djaufani (11-2009-035)

Ardhians A. W. (11-2009-0

Benny Kurnia (11-2009-0

Iqbally M.

(11-2009-0

(2)

Pengertian PLTB

Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau sering juga disebut

dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah

salah satu pembangkit listrik energi terbarukan yang ramah

lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang baik jika

dibandingkan dengan pembangkit listrik energi terbarukan

lainnya. Prinsip kerja PLTB adalah dengan memanfaatkan

energi kinetik angin yang masuk ke dalam area efektif turbin

untuk memutar baling-baling/kincir angin, kemudian energi

putar ini diteruskan ke generator untuk membangkitkan

energi listrik.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

KRITERIA YANG HARUS DIPENUHI

Kecepatan angin

Kestabilan angin

Kecepatan angin yang diharapkan biasanya berkisar

antara 2 hingga 17 m/s dan konstan. Jika terlalu pelan, listrik

yang dihasilkan tidak terlalu besar. Bahkan turbin sendiri tidak

dapat berputar. Tapi jika terlalu besar, maka bisa merusak

ataupun malah menumbangkan turbin itu sendiri.

(9)

Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas

maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi

listrik.

(10)
(11)

Energi Angin

Sebuah turbin angin mendapatkan tenaga masukan

dengan cara mengubah gaya angin menjadi torsi (gaya

putar) yang beraksi pada sudu rotor. Jumlah energi yang

ditransferkan angin ke rotor tergantung pada berat jenis

angin, luasan rotor dan kecepatan angin. Berdasarkan

hukum newton II tentang gerak, sebuah benda yang

bergerak dengan kecepatan tertentu akan mempunyai

energi kinetik sebesar:

(12)

Ek = ½ mV...(1)

Jumlah massa dengan berat jenis ρ yang melewati suatu alasan A dalam satuan waktu

dirumuskan :

m = ρ A v...(2) Persaman 2 dapat ditulis menjadi :

Ek = ½ ρ A v³...(3) dengan

Ek = daya kinetik angin (watt) m = massa udara (kg)

ρ = berat jenis udara (kg/ m3) A = luasan udara (m2 )

(13)

Karakteristik Angin

Beberapa hal penting mengenai karakteristik angin

yang perlu kita ketahui adalah Massa Jenis

Angin.Definisi dari density atau massa jenis

angin adalah massa dari suatu fluida dalam satu

satuan volume, atau

ρ= m/v, lain, yaitu T

(temperature) dan S (salinity: untuk kasus air laut).

Kenaikan T memberikan kontribusi penurunan

kerapatan pada sebuah boundary sistem yang

seragam. Kerapatan udara kering yang diambil

sebagai

konstanta

pada

perhitungan

daya

keluaran sebuah pembangkit listrik tenaga angin

adalah 1,225 kg/m3.

(14)

Kurva Hubungan antara kecepatan angin,

kecepatan rotor turbin dan daya turbin angin.

(15)

Dari Gambar tersebut diketahui bahwa jika kecepatan angin v1

dan turbin beroperasi pada A (untuk kecepatan rotor

ω1

), daya

maksimal yang bisa diperoleh pada saat kecepatan angin v1 adalah

pada titik kerja A. Sehingga agar daya yang dikonversi bisa maksimal,

kecepatan rotor harus diubah menjadi

ω2

sehingga titik kerja turbin

menjadi di titik B. Jika kemudian kecepatan angin berubah menjadi v2,

maka titik kerja turbin akan berpindah ke titik C. perpindahan titik kerja

ini menyebabkan daya yang diperoleh menjadi tidak maksimal, daya

akan maksimal dengan memindahkan titik kerja turbin angin dari titik C

ke titik D dengan cara mengubah kecepatan rotor menjadi

ω3

. Hal ini

menunjukkan bahwa untuk mendapatkan daya secara maksimal,

kecepatan rotor harus berubah mengikuti perubahan dari kecepatan

angin.

(16)

Kurva intensitas energi kinetik angin berdasarkan

fungsi dari kecepatan angin.

(17)

Tabel 1 menunjukan besarnya nilai n sebagai faktor perbedaan

jenis permukaan tanah yang mempengaruhi kecepatan angin.

Nilai n di ambil dari jenis permukaan tanah

Gambar 3 menunjukan hasil perhitungan kecepatan angin berdasarkan ketinggian, dengan garis putus-putus menggunakan asumsi n = 7,

sedangkan garis lurus dengan asumsi n =5.

(18)

2. Potensi Energi Angin

Berdasarkan data dari GWEC, potensi sumber angin dunia

diperkirakan sebesar 50,000 TWh/tahun. Total potensial ini dihitung pada daratan dengan kecepatan angin rata-rata diatas 5,1 m/s dan pada ketinggian 10 m. Data ini setelah direduksi sebesar 10%

sebagai toleransi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, dan lain-lain.

(19)

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB)

3.1 Kincir Angin

Secara umum kincir angin dapat di bagi menjadi 2, yaitu

kincir angin yang berputar dengan sumbu horizontal, dan

yang berputar dengan sumbu vertikal.

Jenis-jenis kincir angin bedasarkan bentuknya.

(20)

Gambar 6 Karakterisrik kincir angin

Sedangkan gambar 6 menunjunkan karakteristik setiap kincir angin sebagai fungsi dari kemampuannya untuk mengubah energi kinetik angin menjadi

energi putar turbin untuk setiap kondisi kecepatan angin. Dari gambar 5 dapat disimpulkan bahwa kincir angin jenis multi-blade dan Savonius cocok

digunakan untuk aplikasi PLTB kecepatan rendah. Sedangkan kincir angin tipe Propeller, paling umum digunakan karena dapat bekerja dengan lingkup kecepatan angin yang luas.

(21)

3.2 Gearbox

Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir

menjadi putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan

sekitar 1:60.

3.3 Brake System

Alat ini diperlukan saat angin berhembus terlalu kencang yang dapat menimbulkan putaran berlebih pada generator. Dampak dari

kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya : overheat, rotor breakdown, terjadi arus lebih pada generator.

(22)

3.4 Generator

Ada berbagai jenis generator yang dapat digunakan dalam sistem turbin angin, antara lain generator serempak (synchronous

generator), generator tak-serempak (unsynchronous generator),

rotor sangkar maupun rotor belitan ataupun generator magnet permanen.

Penggunaan generator serempak memudahkan kita untuk

mengatur tegangan dan frekuensi keluaran generator dengan cara mengatur-atur arus medan dari generator. Sayangnya penggunaan generator serempak jarang diaplikasikan karena biayanya yang mahal, membutuhkan arus penguat dan membutuhkan sistem kontrol yang rumit.

Generator tak-serempak sering digunakan untuk sistem turbin angin dan sistem mikrohidro, baik untuk sistem fixed-speed maupun

(23)

3.5 Penyimpan energi

Pada sistem stand alone, dibutuhkan baterei untuk

menyimpan energi listrik berlebih yang dihasilkan turbin

angin. Contoh sederhana yang dapat dijadikan referensi

sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki mobil. Aki 12

volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga

(24)

Tower

Tower PLTB dapat dibedakan menjadi 3 jenis seperti gambar 9

dibawah ini. Setiap jenis tower memiliki karakteristik

masing-masing dalam hal biaya, perawatan, efisiensinya, ataupun dari

segi kesusahan dalam pembuatannya. Sedangkan gambar 10

menunjukan diagram skematik PLTB secara umum umum.

(25)

Karakteristik Kerja Turbin Angin

Gambar 11 menunjukan pembagian daerah kerja dari turbin angin. Berdasarkan gambar 11 ini, daerah kerja angin dapat dibagi menjadi 3, yaitu (a) cut-in speed (b) kecepatan kerja angin rata-rata (kecepatan nominal) (c) cut-out speed. Secara ideal, turbin angin dirancang dengan kecepatan cut-in yang seminimal mungkin, kecepatan nominal yang sesuai dengan potensi angin lokal, dan kecepatan cut-out yang semaksimal mungkin. Namun secara mekanik kondisi ini sulit diwujudkan karena kompensasi dari perancangan turbin angin dengan nilai kecepatan

maksimal (Vcutoff) yang besar adalah Vcut dan Vrated yang relatif akan besar pula.

(26)

Selain dari data yang ditunjukan gambar 8 sebelumnya, penentuan kecepatan angin suatu daerah dapat juga dilakukan

dengan menggunakan metode probalistik distribusi Weibull dalam mengolah kumpulan data hasil survey seperti yang diperlihatkan pada gambar 9.

(27)

5. Sistem Mekanik PLTB

(28)

6. Sistem Elektrik PLTB

Secara umum sistem kelistrikan dari PLTB dapat dibagi menjadi 2 yaitu (i) kecepatan konstan (ii) kecepatan berubah. Keuntungan dari sistem kecepatan konstan (fixed-speed) adalah murah, sistemnya sederhana dan kokoh (robast). Sistem ini beroperasi pada

kecepatan putar turbin yang konstan dan menghasilkan daya maksimum pada satu nilai kecepatan angin. Sistem ini biasanya menggunakan generator tak-serempak (unsynchronous generator), dan cocok diterapkan pada daerah yang memiliki potensi kecepatan angin yang besar. Kelemahan dari sistem ini adalah generator

memerlukan daya reaktif untuk bisa menghasilkan listrik sehingga harus dipasang kapasitor bank atau dihubungkan dengan grid. Sistem ini rentan terhadap pulsating power menuju grid dan rentan terhadap perubahan mekanis secara tiba-tiba. Gambar 14 (a)

(29)

Gambar 11(a) Sistem PLTB kecepatan konstan (fixed-speed)

Selain kecepatan konstan, ada juga sistem turbin angin yang menggunakan sistem kecepatan berubah (variable speed), artinya sistem didesain agar dapat mengekstrak daya maksimum pada berbagai macam kecepatan. Sistem variable speed dapat

menghilangkan pulsating torque yang umumnya timbul pada sistem fixed speed. Secara umum sistem variable speed mengaplikasikan elektronika daya untuk mengkondisikan daya, seperti penyearah (rectifier), Konverter DC-DC,

ataupun Inverter. Gambar 14 (b) sampai dengan 14(e) adalah jenis-jenis sistem PLTB kecepatan berubah.

(30)

Pada sistem variable speed (b) menggunakan generator induksi rotor belitan. Karakteristik kerja generator induksi diatur dengan mengubah-ubah nilai

resistansi rotor, sehingga torsi maksimum selalu didapatkan pada kecepatan putar turbin berapa pun. Sistem ini lebih aman terhadap perubahan beban mekanis secara tiba-tiba, terjadi reduksi pulsating power menuju grid dan

memungkinkan memperoleh daya maksimum pada beberapa kecepatan angin yang berbeda. Sayangnya jangkauan kecepatan yang bisa dikendalikan masih terbatas.

(31)

Pada sistem variable speed (c) menggunakan rangkaian elektronika daya untuk mengatur nilai resistansi rotor. Sistem ini memungkinkan memperbaiki jangkauan kecepatan yang bisa dikendalikan sistem pertama.

(32)

Sistem variable speed (d) dan (e) adalah sistem PLTB yang dibedakan berdasarkan jenis generator yang digunakan.

(33)
(34)

Merancang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin)

1. Konsep Perancangan

Pembangkit listrik tenaga angin secara garis besar di bagi menjadi dua berdasarkan posisi poros utamanya yaitu turbin angin dengan poros horizontal atau Horizontal Axil Wind Turbin (HAWT) dan turbin angin dengan poros vertical atau Vertical Axis Wind Turbine (VAWT).

Pada perancangan ini, sistem turbin angin yang dimisalkan adalah jenis Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) yang tersusun dari kincir angin, gearbox, generator dc dan baterai seperti pada Gambar dibawah ini, menunjukkan diagram fungsional sistem turbin angin dengan sumbu horisontal.

(35)
(36)

2. Spesifikasi design

Energi Listrik Yang dibutuhkan sebesar 20.000 Watt atau setara dengan 20 kW. Jika rumah penduduk dipasoki energy listrik sebesar 900 watt maka akan terpenuhi kira-kira 20 rumah, sangat cocok diguanakan untuk daerah-daerah terpencil.

3. Defenisi Komponen

Komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pembangkit ini adalah :

 Bangunan Sipil : Bangunan pendukung untuk sebuah pembangkit  Turbin Angin

 Rotor : Bilah kipas bersama porosnya  Blades : Bilah kipas/sirip kipas

 Gearbox : Untuk mentransmisikan daya dari poros utama ke generator  Generator : Mengubah energi mekanik menjadi energi listrik

(37)

4. Tata Letak

Berikut adalah letak komponen dari system tersebut dan lokasi

(38)

Peta diatas menunjukan besar potensi angin di Indonesia, bisa kita lihat bahwa daerah yang memiliki kecepatan angin yang signifikan adalah pulau NTT (Nusa Tenggara Timur) dengan kecepatan angin sekitar 8 - 8,6 m/s, pulau NTT dipilih sebagai lokasi pembangkit listrik tenaga angin karena sangat ideal.

(39)

Menghitung daya angin

Daya Total

Daya total aliran angin adalah sebanding dengan tenaga kinetik aliran udara:

Massa aliran udara per detik dapat dihitung dengan persamaan:

Dimana:

ρ = massa jenis udara (kg/m3) A = luas penampang turbin (m2) Sehingga didapatkan:

(40)

Dimana :

Ptot = daya total aliran udara (watt) gc = faktor konversi (1.0 Kg/Ns2) ρ = massa jenis udara (1.2 Kg/m3) A = luas penampang turbin (m2) Vi = kecepatan angin (m/s)

DAYA MAKSIMUM

Daya maksimum angin (watt) yang dapat diserap oleh sudu rotor dapat dinyatakan dengan persamaan:

(41)

DAYA NYATA

Daya nyata adalah daya yang yang dapat dimanfaatkan oleh turbin untuk dijadikan sebuah energi baru. Daya ini dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

TORSI

Pada semua benda yang berputar selalu terdapat torsi, yaitu gaya yang menyebabkan sebuah tetap dapat berputar pada kecepatan putarnya. Besarnya torsi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

Dimana :

T = torsi (Nm) P = daya (watt)

D = diameter poros (m) v = kecepatan angin (m/s) π = 3.14

(42)
(43)

BATERAI

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energy dan

mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu :

• Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) • Seng (Zn) sebagai katoda (kutub negative baterai) • Pasta sebagai elektrolit (penghantar)

Kapasitas yang diperlukan :

Setelah kapasitas total diketahui, maka untuk selanjutnya dilakukan analisa pemilihan baterai yang terdapat dipasaran. Parameter yang digunakan untuk memilih baterai adalah besarnya kapasitas (ampere hour) serta tegangan. Persamaan yang digunakan untuk menentukan jumlah baterai adalah :

(44)

Kebutuhan baterai untuk pemenuhan kapasitas : Dimana :

nQ = jumlah baterai untuk pemenuhan kapasitas

Qbatt = kapasitas baterai yang digunakan (Ah)

Qtot = kapasitas total baterai (Ah)

P = daya tiap zona (watt)

t = waktu penggunaan (jam)

Vcharger = tegangan dc dipakai (volt)

Kebutuhan baterai untuk pemenuhan tegangan : Dimana:

nv = jumlah baterai

(45)

Total Kebutuhan baterai : Dimana:

(46)

Dalam perhitungan perancangan PLTB yang mengasumsikan daya

sebesar 20 kw

Diketahui :

Vi = 8,6 m/s

ρ = 1,2 kg/m³

A = 7 m²

(47)

1.Daya total angin

Daya total aliran angin adalah sebanding dengan tenaga kinetik aliran udara:

(48)

2. Daya maksimal kincir

Daya maksimum angin (watt) yang dapat diserap oleh sudu rotor dapat dinyatakan dengan persamaan

(49)
(50)

4. Daya nyata

Daya nyata adalah daya yang yang dapat dimanfaatkan oleh turbin untuk dijadikan sebuah energi baru. Daya ini dapat

(51)

5.Torsi

Pada semua benda yang berputar selalu terdapat torsi, yaitu gaya yang menyebabkan sebuah tetap dapat berputar pada kecepatan putarnya. Besarnya torsi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut

:

(52)

6. Jumlah turbin terpasang

Harga N merupakan pembulatan dari n. untuk mendapatkan n, terlebih dahulu dihitung besarnya daya yang dihasilkan turbin kemudian dibagi dengan daya masing-masing turbin akibat kecepatan angin. Persamaan yang digunakan adalah:

(53)

7. Perhitungan baterai yang digunakan

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energy

dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri

dari tiga komponen penting, yaitu :

• Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)

• Seng (Zn) sebagai katoda (kutub negative baterai)

• Pasta sebagai elektrolit (penghantar)

(54)
(55)

Gambar

Gambar Konstruksi pada PLTB
Gambar Komponen
Gambar 3 menunjukan hasil perhitungan kecepatan angin berdasarkan  ketinggian, dengan garis putus-putus menggunakan asumsi n = 7,
Tabel 2 Sebaran potensi energi angin. (TWh/tahun)
+7

Referensi

Dokumen terkait

data, meminjam arsip, mengembalikan arsip, pencarian arsip, membuat kartu kendali dan fungsi-fungsi lain. 3) Buku Agenda Surat Masuk-Keluar, merupakan buku agenda digital

Tapi, memberi makan langsung dari tangan bisa jadi cara yang baik untuk membantu bearded dragon mengatasi rasa takut mereka terhadap manusia.. Apakah jangkrik dan serangga

Sebagai mana yang dituliskan oleh Kamal (2011:48) bahwa didalam proses gerakan lengan gaya punggung dengan tiga langkan yaitu menarik, mendorong dan istirahat. Berdasarkan

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses deposisi partikel pada treated substrat menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics) berbasis FLUENT melalui analisa

Dengan pengembangan bahan ajar buku sub-sub tema bentuk muka bumi dan aktivitas penduduk Indonesia, diharapkan siswa lebih tertarik dalam membaca buku ajar serta dengan mudah

Seperti ditunjukkan pada Gambar. 4, turbin angin mulai menghasilkan daya yang dapat digunakan pada kecepatan angin rendah, didefinisikan sebagai kecepatan cut-in.

bahwa dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 14 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah