• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH PANDUAN

CONTOH PANDUAN

PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL

PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL

( END of LIFE )

( END of LIFE )

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Pasien yang menuju akhir hidupnya, dan keluarganya, memerlukan asuhan yang terfokus akan Pasien yang menuju akhir hidupnya, dan keluarganya, memerlukan asuhan yang terfokus akan kebutuhan mereka yang unik. Pasien dalam tahap terminal dapat mengalami gejala yang kebutuhan mereka yang unik. Pasien dalam tahap terminal dapat mengalami gejala yang berhubungan dengan proses penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan yang berhubungan dengan proses penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan yang berhu

berhubungbungan an dengdengan an masalamasalah-masah-masalah psikososial, lah psikososial, spirituspiritual al dan budaya dan budaya yang berkaitan denganyang berkaitan dengan kemat

kematian dan ian dan proseproses s kematkematian. Keluarga dan ian. Keluarga dan pembepemberi ri pelaypelayanan dapat anan dapat diberdiberikan kelonggarikan kelonggaranan dalam melayani anggota keluarg

dalam melayani anggota keluarga pasien yang a pasien yang sakit terminal atau membantu meringankan rasasakit terminal atau membantu meringankan rasa sedih dan kehilangan.

sedih dan kehilangan.

Tujuan rumah sakit untuk memberikan asuhan pada akhir kehidupan harus mempertimbangkan Tujuan rumah sakit untuk memberikan asuhan pada akhir kehidupan harus mempertimbangkan tempat asuhan atau pelayanan yang diberikan (seperti

tempat asuhan atau pelayanan yang diberikan (seperti

 hospice

 hospice

 atau unit asuhan palliatif), tipe atau unit asuhan palliatif), tipe pelayanan yang diberikan dan kelompok pasien yang dilayani. Rumah sakit mengembangkan proses pelayanan yang diberikan dan kelompok pasien yang dilayani. Rumah sakit mengembangkan proses untuk mengelola pelayanan akhir hidup. Proses tersebut adalah :

untuk mengelola pelayanan akhir hidup. Proses tersebut adalah :

-- memastimemastikan bahkan baha ga gejala-geejala-gejalanya jalanya akan dakan dilakukan ilakukan asesmen asesmen dan didan dikelola kelola se!ara se!ara tepat.tepat. -- memastimemastikan bahkan baha pasiea pasien dengn dengan penyan penyakit teakit terminal drminal dilayani ilayani dengan dengan hormat hormat dan redan respek.spek.

-- melakukamelakukan asesmn asesmen keaden keadaan pasaan pasien seseien sesering mring mungkin sungkin sesuai esuai kebutuhkebutuhan untuk an untuk mengidemengidentifikasintifikasi gejala-gejala.

gejala-gejala.

-- meren!ameren!anakan nakan pendekapendekatan prtan pre"entif e"entif dan dan terapeuterapeutik datik dalam melam mengelola ngelola gejala-ggejala-gejala.ejala. -

- mendidik pasien dan staf tenmendidik pasien dan staf tentang pengelolaan gejala-gtang pengelolaan gejala-gejala.ejala.

PRINSIP PELAYANAN PASIEN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR HIDUP)

PRINSIP PELAYANAN PASIEN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR HIDUP)

#.

#. Rumah sakit memberikan Rumah sakit memberikan dan mengatur pelayanan akhir dan mengatur pelayanan akhir kehidupan.kehidupan.

2.

2.  $suhan pasien dalam proses kematian harus meningkatkan kenyamanan dan

  $suhan pasien dalam proses kematian harus meningkatkan kenyamanan dan

kehormatannya.

kehormatannya.

MAKSUD DAN TUUAN PELAYANAN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR HIDUP)

MAKSUD DAN TUUAN PELAYANAN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR HIDUP)

Pasien yang dalam proses kematian mempunyai kebutuhan khusus untuk dilayani dengan penuh Pasien yang dalam proses kematian mempunyai kebutuhan khusus untuk dilayani dengan penuh hormat dan kasih. %ntuk men!apai ini semua staf harus sadar akan uniknya kebutuhan pasien hormat dan kasih. %ntuk men!apai ini semua staf harus sadar akan uniknya kebutuhan pasien dalam keadaan akhir kehidupannya. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien dalam keadaan akhir kehidupannya. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek asuhan selama stadium akhir hidup. $suhan akhir kehidupan yang mengarahkan semua aspek asuhan selama stadium akhir hidup. $suhan akhir kehidupan yang diberikan rumah sakit termasuk :

diberikan rumah sakit termasuk :

a) pemberian pengobatan yang sesuai dengan gejala dan keinginan pasien dan

a) pemberian pengobatan yang sesuai dengan gejala dan keinginan pasien dan keluarga&keluarga& b) menyampaikan isu yang sensitif seperti autopsi dan donasi organ&

b) menyampaikan isu yang sensitif seperti autopsi dan donasi organ&

!

!

(2)

!) menghormati nilai yang dianut pasien, agama dan preferensi budaya&

d) mengikutsertakan pasien dan keluarganya dalam semua aspek pelayanan&

e) memberi respon pada masalah-masalah psikologis, emosional, spiritual dan budaya dari pasien dan keluarganya.

%ntuk men!apai tujuan ini semua staf harus menyadari akan kebutuhan pasien yang unik pada akhir hidupnya (lihat juga 'PK.., *aksud dan Tujuan). Rumah sakit menge"aluasi mutu asuhan akhir-kehidupan, berdasarkan e"aluasi (serta persepsi) keluarga dan staf, terhadap asuhan yang diberikan.

A. DEFINISI

!. Ko"#isi Te$%i"&' adalahsuatu kondisi yang disebabkan oleh cedera atau penyakit dimana terjadi kerusakan organ multiple yang dengan pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini tak mungkinlagi dapatdilakukan perbaikansehingga akan menyebabkan kematian dalam rentang waktu yang singkat. Pengaplikasianterapi untuk memperpanjang/mempertahankan hidup hanya akan berefek dan memperlama proses penderitaan/sekarat pasien.

2. P&sie" T&h&p Te$%i"&'adalah pasiendengankondisi terminal yangmakin lama makin memburuk

. P&sie" adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

. M&*i K'i"is adalah henti nafas (tidak ada gerak nafas spontan) ditambah henti sirkulasi (jantung) total dengan semua aktivitas otak terhenti, tetapi tidakireversibel.

+. M&*i ,io'o-isadalah proses mati/ rusaknya semua jaringan, dimulai dengan neuron otak yang menjadi nekrotik setelah kira-kira 1 jam tanpa sirkulasi, diikuti oleh jantung, ginjal, paru dan hati yang menjadi nekrotik selama beberapa jam atau hari.

. M&*i ,&*&"- O*&/ adalah keadaan dimana terjadi kerusakan seluruh isi saraf/neuronalintrakranial yang tidak dapat pulih termasuk batang otak dan serebelum.

0. A'&* ,&"*1 N&p&s (e"*i'&*o$ ) adalahalatyang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses ventilasiuntuk mempertahankan oksigenasi.

3. 4i*ho'#i"- 'ife s1ppo$*adalah penundaan bantuan hidup 5. 4i*h#$o6i"- 'ife s1ppo$* adalah penghentian bantuan hidup

!7. Me"-e'o'& A/hi$ Kehi#1p&" (E"# of Life) adalah pelayanan tindakan penghentian bantuan hidup(4i*h#$o6i"-'ife s1ppo$t) atau penundaan  bantuan hidup (4i*ho'#i"- 'ife s1ppo$*).

(3)

!!. I"fo$%e# Co"se"*dalam profesi kedokteran adalah pernyataan setuju (co"se"*) atau ijin dariseseorang(pasien)yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan  (8o'1"*&$9) terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup (i"fo$%e#) tentang kedokteran yang dimaksud.

!2. Do"&si O$-&" adalah tindakan memberikan organ tubuh dari donor kepadaresipien.

!. Pe$&6&*&" P&'i&*if adalah upaya medik untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas hidup pasien dalam kondisi terminal.

,. RUAN: LIN:KUP

!. Aspe/ Kepe$&6&*&"

Banyak masalah yang melingkupi/o"#isi *e$%i"&' p&sie", yaitu mulai dari titik yang aktual dimana pasien dinyatakan kritissampai

diputuskankan meninggal dunia atau mati. Seseorang dinyatakan meninggal/ mati apabila fungsi jantung dan paru berhenti, kematian sistemik atau kematian sistem tubuh lainnya terjadi dalam beberapa menit, dan otak merupakan organ besar pertama yang menderita kehilangan fungsi yang ireversibel,selanjutnyaorgan-organ lainakan mati.

Responpasien dalamkondisi terminal sangat individual tergantungkondisifisik, psikologis, sosial yang dialami, sehinggadampak yang ditimbulkanpadatiapindividujugaberbeda.Hal

inimempengaruhitingkatkebutuhandasar yang ditunjukanolehpasienterminal.

MenurutE'is&;e*h K<;'e$=Ross, M.D.> ada 5fasemenjelang kematian, yaitu : &. De"i&' (f&se pe"9&"-/&'&" ? pe"-i"-/&$&" #i$i)

Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia menderita penyakit yang parah dan diatidak dapat menerima informasi ini sebagai kebenaran dan  bahkanmungkin mengingkarinya. Penyangkalan ini merupakan mekanispertahanan yang acapkali ditemukan pada hampir setiap pasien padasaatpertama mendengar berita mengejutkan tentang keadaan dirinya.

;. A"-e$ ( f&se /e%&$&h&" )

 Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia akan meninggal. Masanya tiba dimana ia mengakui, bahwa kematian memang sudah dekat. Tetapi kesadaran ini seringkali disertai dengan munculnya ketakutan dan kemarahan. Kemarahan ini seringkali diekspresikan dalam sikap rewel dan mencari-cari kesalahan pada pelayanan di rumah sakit atau di rumah. Umumnya pemberi pelayanan

(4)

tidak menyadari, bahwa tingkah laku pasien sebagai ekspresi dari frustasi  yang dialaminya. Sebenarnya yang dibutuhkan pasien adalah pengertian,  bukan argumentasi-argumentasi dari orang-orang yangtersinggung oleh

karena kemarahannya.

c. ,&$-&i"i"- ( f&se *&6&$ %e"&6&$ ).

Ini adalah fase di mana pasien akan mulai menawar untuk dapat hidup sedikit lebih lama lagi atau dikurangi penderitaannya. Mereka bisa menjanjikan macam-macam hal kepada Tuhan, "Tuhan, kalau Engkau menyatakan kasih-Mu, dan keajaiban kesembuhan-Mu, maka aku akan mempersembahkan seluruh hidupku untuk melayaniMu."

#. Dep$esio" (f&se #ep$esi)

Setelah ternyata penyakitnya makin parah, tibalah fase depresi. Penderita merasa putus asa melihat masa depannya yang tanpa harapan.

e. Accep*&"ce (f&se %e"e$i%& ? p&s$&h)

 Tidak semua pasien dapat terus menerus bertahan menolak kenyataan  yang ia alami. Pada umumnya, setelah jangka waktu tertentu mereka

akan dapat menerima kenyataan, bahwa kematian sudah dekat. Mereka mulai kehilangan kegairahan untuk berkomunikasi dan tidak tertarik lagi dengan berita dan persoalan-persoalan di sekitarnya.

Pasien dalam kondisi terminalakanmengalamiberbagaimasalahbaikfisik, psikologis,maupunsosio-spiritual,antaralain:

&. P$o;'e% o/si-e"is&si; nafastidakteratur, cepatataulambat, pernafasancheyne stokes, sirkulasiperifermenurun, perubahan mental; agitasi-gelisah, tekanandarahmenurun, hypoksia, akumulasi sekret, nadiireguler.

;. P$o;'e% e'i%i"&si@Konstipasi, medikasiatauimobilitasmemperlambatperistaltik, kurang diet seratdanasupanmakananjugasmempengaruhikonstipasi,

inkontinensiafekalbisaterjadiolehkarenapengobatanataukondisipenyakit(m

is Ca Colon), retensiurin,

inkopntinensiaurinterjadiakibatpenurunankesadaranataukondisipenyakit mis trauma medulla spinalis, oliguriterjadiseiringpenurunan intake cairanataukondisipenyakitmisgagalginjal

c. P$o;'e% "1*$isi#&"c&i$&"; asupanmakanandancairanmenurun, peristaltic menurun, distensi abdomen, kehilangan BB,

(5)

 bibirkeringdanpecah-pecah, lidahkeringdanmembengkak, mual, muntah, cegukan, dehidrasiterjadikarenaasupancairanmenurun

#. P$o;'e% s1h1;

kedinginansehinggaharusmemakaiselimut e. P$o;'e% se"so$i;

refleksberkediphilangsaatmendekatikematian, menyebabkankekeringanpadakornea,

ekstremitasdingin,

Penglihatanmenjadikabur,

Pendengaranmenurun, kemampuanberkonsentrasimenjadimenurun.penglihatankabur,pendengar anberkurang, sensasimenurun.

f. P$o;'e% "9e$i ; ambangnyerimenurun, pengobatannyeridilakukansecara

intra vena, pasien

harusselaludidampingiuntukmenurunkankecemasandanmeningkatkanke nyamanan

-. P$o;'e% /1'i*#&"%o;i'i*&s; seringkalitirah baring lama menimbulkanmasalahpadakulitsehinggapasien terminal memerlukanperubahanposisi yang sering.

h. M&s&'&hpsi/o'o-is; pasien terminal dan orang terdekatbiasanyamengalamibanyakresponemosi,

perasaaanmarahdanputusasa.

2. Pe$&6&*&" P&'i&*if 

Perawatan paliatif bertujuan mencapai   1&'i*9 of 'ife #&" 1&'i*9 of #e&*h. Perawatan paliatif menyangkutpsikologis, spiritualis, fisik, keadaan sosial.  Terkait hal ini, memberikan pemahaman bagi keluarga dan pasien sangat

penting agar keluarga mengerti betul bahwa pasien tidak akan sembuh, sehingga mereka akan memberikan perhatian dan kasih sayang diakhir kehidupan pasien tersebut.

. Aspe/ Me#is

Kebanyakan kalangan dalam dunia kedokteran dan hukum sekarang ini mendefinisikan kematian dalam pengertian mati otak (MO) walaupun jantung mungkin masih berdenyut dan ventilasi buatan (ventilator) dipertahankan.  Akan tetapi banyak pula yang memakai konsep mati batang otak (MBO)

sebagai pengganti MO dalam penentuan mati.

Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kedokteran maka banyak pilihan pengobatan yang berguna memberi ;&"*1&" hi#1p terhadap pasien tahap terminal. Pilihan iniseringkalimenimbulkan dilema terutama bagi keluarga pasien karena mereka menyadari bahwa tindakan tersebut bukan upaya penyembuhan dan hanyaakan menambah penderitaan

(6)

pasien. Keluarga menginginkan sebuah proses di mana berbagai intervensi medis (misalnya pemakaian ventilator) tidak lagi diberikan kepada pasien dengan harapan bahwa pasien akan meninggal akibat penyakit yang mendasarinya.

Ketika keluarga/ wali meminta dokter%e"-he"*i/&" ;&"*1&" hi#1p (6i*h#$o6i"- 'ife s1ppo$t)atau%e"1"#& ;&"*1&"hi#1p(6i*hho'#i"- 'ife s1ppo$* )terhadappasien tersebut, maka dokterharus menghormati pilihantersebut. Pada situasi tersebut, doktermemilikilegalitas dimata hukum dengansyaratsebelum keputusan penghentian atau penundaan bantuan hidup dilaksanakan, tim dokter telah memberikan   i"fo$%&si kepada keluarga pasien tentang kondisi terminal pasien dan pertimbangan keputusan keluarga/walitertulisdalam i"fo$%e# co"se"*.

C. TATA LAKSANA

!. Aspe/ Kepe$&6&*&"

!.! Ases%e" Kepe$&6&*&"

Perawat dapat berbagi penderitaan pasienmenjelang ajal dan mengintervensidengan melakukan asesmen yang tepat sebagai  berikut:

&. Ases%e" *i"-/&* pe%&h&%&" p&sie" B? /e'1&$-& 

!) C'ose# A6&$e"ess: pasien dan atau keluarga percaya bahwa pasien akan segera sembuh.

2) M1*1&' P$e*e"se:keluarga mengetahui kondisi terminal pasien dan tidak membicarakannya lagi, Kadang-kadangkeluargamenghindaripercakapan tentang kematian demi menghindarkan dari tekanan.

) Ope" A6&$e"ess: keluarga telah mengetahui tentang proses kematian dan tidak merasa keberatan untuk memperbincangkannya walaupun terasa sulit dan sakit. Kesadaran ini membuat keluarga mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan masalah-masalah, bahkan dapat  berpartisipasi dalam merencanakan pemakaman. Pada tahapan

ini, perawat atau dokter dapat menyampaikan isu yang sensitif  bagi keluarga seperti autopsi atau donasi organ

;. Ases%e" f&/*o$ si/ p&sie"

Padakondisi terminal ataumenjelangajal, pasien dihadapkanpadaberbagaimasalah menurunnya

(7)

fisik,perawatharusmampumengenaliperubahanfisik yang terjadipadapasienterminal meliputi:

1) Pernapasan ( breath )

a)Apakah teraturatau tidakteratur,

 b) Apakah ada suara napas tambahan seperti ronki,  wheezing,stridor, crackles, dll,

c) Apakah terjadi sesak napas,

d) Apakah ada batuk, bila ada apakah produktif atau tidak

e) Apakah ada sputum, bila ada bagaimana jumlah, warna, bau dan  jenisnya

f) Apakah memakai ventilasi mekanik ( ventilator ) atau tidak 2)Kardiovaskuler ( blood )

a) Bagaimana irama jantung, apakah reguler atau ireguler

 b) Bagaimana akral, apakah hangat, kering, merah, dingin, basah dan pucat

c) Bagaimana pulsasi, apakah sangat kuat, kuat teraba, lemah teraba,hilangtimbulatautidakteraba

d) Apakah ada pendarahan atau tidak, bila ada domana lokasinya e) Apakah ada CVC atau tidak, bila ada berapa ukurannya dalam

CmH2O

f) Berapa tensi dan MAP dalam ukuran mmHg, g)Lain-lainbilaada

3) Persyarafan(brain)

a) Bagaimana ukuran GCS total untuk mata, verbal, motorik dan kesadaran pasien

 b) Berapa ukuran ICP dalam CmH2O

c) Apakah ada tanda TIK seperti nyeri kepala atau muntah proyektil d) Bagaimana konjungtiva, apakah anemis atau kemerahan

e)Lain-lainbilaada 4) Perkemihan ( blader )

a) Bagaimana area genital, apakah bersih atau kotor  b) Berapa jumlah cairan masuk dalam hitungan cc/hari

c) Bagaimana cara buang air kecil, apakah spontan atau dengan  bantuan dower kateter

d) Bagaimana produksi urin, berapa jumlah cc / jam, bagaimana  warnanya, bagaimana baunya

5) Pencernaan ( bowel )

a) Bagaimana nafsu makan, apakah baik atau menurun  b) Bagaimana porsi makan, habis atau tidak

(8)

c) Minum berapa cc/hari, dengan jenis cairan apa d) Apakah mulut bersih, kotor dan berbau

e) Apakah ada mual atau muntah

f) Buang air besar berapa kali sehari, apakah teratur atau tidak,  bagaimana konsistensi,warna dan bau dari feses

6) Muskuloskeletal / intergumen

a) Bagaimana kemapuan pergerakan sendi, bebas, atau terbatas

 b) Bagaimana warna kulit, apakah ikterus, sianotik, kemerahan, pucat atau hiperpigmentasi

c) Apakah ada odema atau tidak, bila ada dimana lokasinya d) Apakah ada dekubitus atau tidak, bila ada dimana lokasinya

e) Apakah ada luka atau tidak bila ada dimana lokasinya dan apa  jenis lukanya

f) Apakah ada kontraktur atau tidak, bila ada dimana lokasinya g) Apakah ada fraktur atau tidak, bila ada dimana lokasinya dan apa

 jenis frakturnya

h) Apakah ada jalur infus atau tidak bila ada dimana lokasinya

c. Ases%e" *i"-/&* "9e$i p&sie"

Lakukan asesmenrasa nyeri pasien.Bila nyeri sangat mengganggu, maka segera lakukan menajemen nyeri yang memadai.

#. Ases%e" f&/*o$ /1'*1$opsi/ososi&'

1) T&h&p De"i&': Asesmen pengetahuan pasien, kecemasan pasien dan penerimaan pasien terhadap penyakit, pengobatan dan hasilnya. 2)T&h&p A"-e$: pasien menyalahkan semua orang, emosi tidak

terkendali,komunikasiadadan tiada,orientasipadadirisendiri. 3) T&h&p&" ,&$-&i"i"-: pasien mulai menerima keadaan dan berusaha

untuk mengulur waktu, rasa marah sudah berkurang.

4) T&h&p&" Dep$esi: Asesmen potensial bunuh diri, gunakan kalimat terbuka untuk mendapatkan data dari pasien

5)T&h&p&" Accep*&"ce:Asesmen keinginan pasien untuk istirahat/menyendiri.

e. Ases%e" f&/*o$ spi$i*1&'

 Asesmen kebutuhan pasien akan bimbingan rohani atau seseorang yang dapat membantu kebutuhan spiritualnya, biasanya pada saat pasien sedang berada di tahapan bargaining.

!) I"*e$8e"si /epe$&6&*&"

(9)

a) Pertahankan kebersihan tubuh, pakaian dan tempat tidur pasien  b) Atur posisi tidur yang nyaman untuk pasien

c)Lakukan “suction” bila terjadi penumpukan secret pada jalan nafas

d) Berikan nutrisi dan cairan yang adekuat

e)Lakukan perawatan mata agar tidak terjadi kekeringan/ infeksi kornea

f)Lakukan oral hygiene

g) Lakukan reposisi tidur setiap 2 jam sekali dan lakukan masase pada daerah penonjolan tulang dengan menggunakan minyak kayu putih untuk mencegah dekubitus

h) Lakukan manajemen nyeri yang memadai

i)Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan mengajak pasien  berdoa

 j)Tunjukkan perhatian dan empati serta dukungan kepada keluarga yang berduka

k) Ajak keluarga untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap asuhanpasien, seperti penghentian bantuan hidup

(6i*h#$&6i"-'ifes1ppo$*)  ataupenundaan bantuan hidup (6i*hho'#i"- 'ife s1ppo$*).

2. Aspe/ Me#is

2.! I"*e$8e"si Me#is

Ketika pasien mengalami cedera berat atau sakit yang serius,makabeberapaintervensi medisdapat memperpanjang hidup

pasien,sebagaiberikut:

&. Ti"#&/&" Res1si*&si &"*1"- P&$1 O*&/ (RPO)

Pemberian bantuan hidup dasar dan lanjut kepada pasien yang mengalami henti napas atau henti jantung. RJPO diindikasikan untuk pasien yang tidak bernapas dan tidak menunjukan tanda -tanda sirkulasi, dan tanpa instruksiDNR di rekam medisnya.

;. Pe%&/&i&" A'&* e"*i'&si Me/&"i/ (e"*i'&*o$)

Pemakaian ventilator,ditujukan untuk keadaan tertentu karena penyakityang berpotensi atau menyebabkan gagal napas.

c. Pe%;e$i&" N1*$isi

!) Fee#i"- T1;e> Seringkalipasien sakitterminaltidak bisa mendapatkan makanan lewat mulut langsung, sehingga perlu dilakuan pemasangan fee#i"- *1;e untuk memenuhi nutrisi pasien tersebut

(10)

2) P&$e"*e$&' N1*$i*io"> adalah sebuah upaya untuk mengirim nutrisi secara langsung ke dalam pembuluh darah, yang  berguna untuk menjaga kebutuhan nutrisi pasien.

#. Ti"#&/&" Di&'isis

 Tindakan dialisisdiberikan pada pasien terminal yang mengalamipenurunan fungsi ginjal, baik yang akut maupunyang kronikdengan LFG < 15 mL/menit. Pada keadaan ini fungsi ginjal sudah sangat menurun sehingga terjadi akumulasi toksin dalam tubuh yang disebut sebagai uremia.

e. Pe%;e$i&" A"*i;io*i/

Pasienterminal,memilikirisikoinfeksiberat5-10 kalilebihtinggi dibandingkan pasien lainnya. Infeksi berat ini paling sering ditemukan pada saluran pernapasan, salurankemih,peredaran darah, atau daerah trauma/operasi. Infeksitersebut menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas, pemanjangan masa perawatan, dan pembengkakan biaya perawatan. Penyebab meningkatnya risiko infeksi ini bersifat multifaktorial, meliputipenurunan fungsi imun, gangguan fungsi barrierusus, penggunaan antibiotik spektrum luas, katekolamin, penggunaan preparat darah, atau dari alat kesehatan yang digunakan (seperti  ventilator).

Pasienmenderitapenyakit terminal denganprognose yang  burukhendaknyadiinformasikanlebihdiniuntukmenolakataumenerimabil

adilakukanresusitasimaupun ventilator.

2.2 4i*h#$&6i"- 'ife s1ppo$*B6i*hho'#i"- 'ife s1ppo$*

Pengelolaan akhir kehidupan meliputi penghentian bantuan hidup (6i*h#$&6i"- 'ife s1ppo$*) #&" penundaan bantuan hidup  (6i*hho'#i"-'ife s1ppo$*) yangdilakukan pada pasien yang dirawat di ruang rawat intensif care(IRIR dan ROI I). Keputusan 6i*h#$&6i"- ? 6i*hho'#i"- adalah

keputusan medis dan etis yang dilakukan oleh 3 (tiga) dokter yaitu dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain yang memiliki kompetensi dan 2 (dua) orang dokter lain yang ditunjuk oleh komite medis rumah sakit.

 Adapun persyaratan 6i*h#$&6i"- 'ife s1ppo$* B6i*hho'#i"- 'ife s1ppo$* sebagaiberikut:

&. I"fo$%e# Co"se"*

Pada keadaan khusus, dimana perlu adanya tindakan penghentian/penundaan bantuan hidup(6i*h#$&6i"-?6i*hho'#i"- 'ife

(11)

s1ppo$*) pada seorang pasien, maka harus mendapat persetujuan keluarga terdekat pasien.Persetujuan penghentian/penundaan bantuan hidup oleh keluarga terdekat pasien harus diberikan secara tertulis (6$i**e" co"se"*) dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam  Fo$%1'i$ Pe$"9&*&&" Pe%;e$i&" I"fo$%&si Ko"#isi Te$%i"&' yang disimpan dalam rekam medis pasien, dimanapernyataan tersebut diberikan setelahkeluarga mendapat penjelasan dari tim DPJP yang bersangkutanmengenai  beberapa hal sebagai berikut:

1)Diagnosis:

a) Temuan klinis dan hasil pemeriksaan medis sampai saat tersebut  b) Indikasi dan keadaan klinis pasien yang membutuhkan

6i*h#$&6i"-?6i*hho'#i"- 'ife s1ppo$* 2) Terapi yang sudah diberikan

3)Prognosis:

a) Prognosis tentang hidup-matinya (&# 8i*&%);  b) Prognosis tentang fungsinya (&# f1"c*io"&%);

c) Prognosis tentang kesembuhan (&# se"&*io"&%). ;. Ko"#isi Te$%i"&'

 Tidak dilakukan tindakan-tindakan luar biasa, pada pasien-pasien yang  jika diterapi hanya memperlambat waktu kematian dan bukan

memperpanjang kehidupan. Untuk pasien ini dapat dilakukan penghentian atau penundaan bantuan hidup. Pasien yang masih sadar tapi tanpa harapan, hanya dilakukan tindakan terapeutik/paliatif agar pasien merasa nyaman dan bebas nyeri.

c. M&*i ,&*&"- O*&/ ( M,O )

Semua bantuan hidup dihentikan pada pasien dengan kerusakan fungsi  batang otak yang ireversibel. Setelah kriteria Mati Batang Otak (MBO)  yang ada terpenuhi, pasien ditentukan meninggal dan disertifikasi MBO

serta semua terapi dihentikan. Jika dipertimbangkan donasi organ,  bantuan jantung paru pasien diteruskan sampai organ yang diperlukan

telah diambil. Keputusan penentuan MBO dilakukan oleh 3(tiga)dokter  yaitu dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain yang memiliki

kompetensi, dokter spesialis saraf dan 1(satu)dokter lain yang ditunjuk oleh komite medis rumah sakit dengan prosedur pengujian MBO sebagai  berikut :

1) Memastikanhilangnyarefleksbatangotakdanhentinafasyang menetap (ireversibel).yaitu:

a) Tidakadaresponsterhadapcahaya

(12)

 b) Tidakadareflekskornea

c) Tidakadarefleks vestibule-okular

d) Tidakadarespon motor terhadaprangsangadekuatpada area somatic

e) Tidakadarefleksmuntah (gag reflex) ataurefleksbatukkarenarangsangolehkateterisap yang dimasukkankedalamtrakea.

f) Teshentinafaspositif.

2)Bilateshilangnyarefleksbatangotakdinyatakanpositif,tesdiulanglagi25 menitkemudian

3)Bilatestetappositif,

makapasiendinyatakanmatiwalaupunjantungmasihberdenyut, dan  ventilator harussegeradihentikan.

4) Pasiendinyatakanmatiketikabatangotakdinyatakanmatidanbukansewa ktumayatdilepasdari ventilator ataujantungberhentiberdenyut.

2. Do"&si O$-&"

Prosedur donasi organ pasien MBO, adalah sebagai berikut:

a. Seseorang yang telahmembuattestimonidonasi organ harusmemberitahukankepada Tim RumahSakit.

 b. Ventilatordanterapiditeruskansampai organ yang dibutuhkandiambil.

c. Khususpadapenentuan MBO untuk donor organ, ketigadokter yang

menyatakan MBO

harustidakadasangkutpautdengantindakantransplantasi.

d. Penentuan MBO untuk donor organ hendaknyasegeradiberitahukankepadatimtransplantasi,

danpembedahandapatdilaksanakansesuaikesepakatantimoperasi. Komunikasidengantimtransplantasidilakukansedinimungkinjikaada donor organ daripasien yang akandinyatakan MBO.

D. DOKUMENTASI

1. Formulir Asesmen Tahap Terminal 2. FormulirI"fo$%e# Co"se"*

3. Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran 4. Formulir Penolakan Tindakan Kedokteran

5. Formulir Pernyataan Pemberian Informasi Kondisi Terminal

(13)

R11/&" 

1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentangRumahSakit.

2. Undang - undangno. 29/2004 pada pasal 46TentangPraktikKedokteran.

. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/PER/III/2011 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan anestesiologi dan terapi intensif di rumah sakit

. C&$pe"i*o> 277+>  Medical Nursing Assessment & Diagnosis;oo/s.-oo-'e.co% +. Pe"e"*1&" %&*i > pe"e"*1&"%&*i.6e;s.co%?#e"isi%&*i.h*%

. M&*i ,&*&"- O*&/> www.freewebs.com/penentuan%&*i/E1*h&"&si&> 1'&s&"/e#o/*e$&".;'o-spo*.co%?...?%&*i=o*&/=;$&i"=#e&*h

0. End Of Life Care; ethical overview, Center for BioethicsUniversity of Minnesota2005

Referensi

Dokumen terkait

Diikuti oleh tepung meizena yang diteteskan dengan HCl pada 10 menit pertama pembentukan gelnya sangat lambat, namun pada 10 menit kedua pembentukan gelnya dapat dilihat lebih

sebagai acuan dalam menemukan pemecahan masalah untuk merancang bangunan Pusat Pelatihan Seni Drama Tradisional Jogjakarta dan implikasinya dengan permasalahan khusus yaitu

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sudarmika dan Made Surya (2015) dengan judul pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva,

Standard Minute Value yang juga dikenal sebagai waktu standar adalah waktu yang dialokasikan untuk operasi berdasarkan studi gerak operasi.. Ini adalah waktu yang dibutuhkan

Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama melihat pada pengelolaan budaya organisasi, sedangkan perbedaannya adalah peneliti

Dari tinjauan pustaka ini didapatkan beberapa kekurangan, sehingga pada PKM ini akan dibuat timbangan untuk mengukur berat badan secara digital dan disimpan

Melalui identifikasi dan karakterisasi serta peta geografis sebaran tersebut sangat penting maknanya untuk pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya genetik

Menurut Sutherland 8 merumuskan: ”The Body of Knowledge regarding crime as social Phenomenon”; kriminologi sebagai keseluruhan ilmu pengetahuan yang bertalian