• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Pengetahuan Menurut Notoatmodjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Pengetahuan Menurut Notoatmodjo"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Pengetahuan Menurut Notoatmodjo

Pengertian Pengetahuan Menurut Notoatmodjo

Pe

Peng

nget

etah

ahua

uan

n

ad

ad

alah

al

ah

ha

ha

si

sil

l

pe

peng

ng

inde

in

dera

raan

an

ma

manu

nusi

si

a,

a,

at

atau

au

ha

ha

si

sil

l

ta

tahu

hu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2010).

telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2010).

Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo

Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo

Men

Menuru

urut

t

No

Notoa

toa

tmo

tmodjo

djo

(20

(2010)

10)

Pen

Penget

getahu

ahuan

an

ses

seseor

eorang

ang

ter

terhad

had

ap

ap

obj

objek

ek

me

memp

mp

un

uny

yai

ai

in

inte

tens

nsit

itas

as

at

atau

au

ti

ting

ngka

kat

t

ya

yang

ng

be

berb

rbed

eda-

a-be

beda

da.

.

e

e!a

!ara

ra

ga

gari

ris

s

b

be

es

sa

ar

rn

ny

ya

a

d

di

ib

ba

ag

gi

i

d

da

al

la

am

m

"

"

t

ti

in

ng

gk

ka

at

t

p

pe

en

ng

ge

et

ta

ah

hu

ua

an

n,

,

y

ya

ai

it

tu

u

#

#

Tahu (

Tahu (

know 

know 

))

$i

$iar

arti

tika

kan

n

ha

ha

ny

nya

a

se

seba

baga

gai

i

recall 

recall 

(m

(mem

em

an

angg

ggil

il)

)

me

memo

mori

ri

ya

yang

ng

te

tela

lah

h

ad

ada

a

se

sebe

belu

lumn

mny

ya

a

se

sete

tela

lah

h

me

meng

ng

am

amat

ati

i

se

sesu

suat

atu.

u.

%

%nt

ntuk

uk

me

me

ng

nget

etah

ahui

ui

at

atau

au

mengukur bah&a orang tahu sesuatu dapat menggunakan

mengukur bah&a orang tahu sesuatu dapat menggunakan

pertanyaan-pertanyaan.

pertanyaan.

Memahami (

Memahami (

comprehension

comprehension

))

Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak

Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak

s

sek

ekad

ad

ar

ar

da

dapa

pa

t

t

me

me

ny

nyeb

ebut

ut

ka

kan

n,

,

te

teta

ta

p

pi

i

or

oran

ang

g

t

te

ers

rseb

eb

ut

ut

ha

ha

ru

rus

s

da

da

p

pat

at

menginterpretasikan se!ara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

menginterpretasikan se!ara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

(2)

Aplikasi (

Aplikasi (

application

application

))

 'plikasi

 'plikasi

diartikan

diartikan

apabila

apabila

orang

orang

yang

yang

telah

telah

memahami

memahami

objek

objek

yang

yang

di

dima

maks

ks

ud

ud

da

dapa

pa

t

t

meng

me

ng

gu

guna

na

ka

kan

n

at

atau

au

me

me

ng

ngap

ap

li

lika

ka

si

sika

kan

n

pr

prin

in

si

sip

p

y

yan

ang

g

d

di

ik

ke

et

ta

ah

hu

ui

i

te

t

er

rs

se

eb

bu

ut

t

p

pa

ad

da

a

s

si

it

tu

ua

as

si

i

ya

y

an

ng

g

l

la

ai

in

n.

.

Analisa (

Analisa (

analisys

analisys

))

 'nalisis

 'nalisis

adalah

adalah

kemampuan

kemampuan

seseorang

seseorang

untuk

untuk

menjabarkan

menjabarkan

danatau

danatau

memisahkan, kemudian men!ari hubungan antara komponen-komponen

memisahkan, kemudian men!ari hubungan antara komponen-komponen

y

yan

an

g

g

t

ter

erda

da

p

pat

at

da

da

la

lam

m

s

su

uat

atu

u

m

mas

asal

al

ah

ah

at

at

au

au

ob

ob

je

jek

k

y

yan

ang

g

di

dik

ket

et

a

ahu

hui.

i.

Sintesis (

Sintesis (

synthesis

synthesis

))

int

intesis

esis

menun

menun

jukk

jukkan

an

suat

suatu

u

kema

kema

mpuan

mpuan

sese

seseorang

orang

untu

untuk

k

meran

merangkum

gkum

at

atau

au

me

mele

leta

takk

kk

an

an

dala

da

lam

m

sa

sa

tu

tu

hu

hubu

bu

ngan

ng

an

y

yan

ang

g

lo

logi

gis

s

da

da

ri

ri

ko

komp

mp

on

onen

en

-

-k

ko

om

mp

po

on

ne

en

n

p

pe

en

ng

ge

et

ta

ah

hu

ua

an

n

y

ya

an

ng

g

di

d

im

mi

il

li

ik

ki

i.

.

Evaluasi (

Evaluasi (

evaluation

evaluation

))

*

*al

alua

uasi

si

be

berk

rkai

aita

tan

n

de

deng

ngan

an

ke

kema

ma

mpua

mp

uan

n

se

sese

seor

oran

ang

g

un

untu

tuk

k

me

mela

laku

kuka

kan

n

 justi+ikasi

(3)

Pengertian dan Tingkatan Pengetahuan Menurut Notoatmodjo

Faktor-faktor ang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa +aktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang yaitu#

Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Media masa ! sum"er informasi

ebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti tele*isi,

radio, surat kabar, majalah, internet, dan lain-lain mempunyai pengaruh

besar terhadap pembentukan opini dan keper!ayaan orang.

Sosial "udaa dan ekonomi

ebiasan dan tradisi yang dilakukan oleh orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

(4)

#ingkungan

ingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar indi*idu, baik

lingkungan +isik, biologis, maupun sosial.

Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu !ara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan !ara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam meme!ahkan masalah yang dihadapi

masa lalu

$ategori pengetahuan Menurut Notoatmodjo

Pengukuran pengetahuan penulis menggunakan pengkategorian menurut

Ma!h+oed (200/) yaitu#

1.

aik, bila subjek mampu menja&ab dengan benar "-100 dari

seluruh pernyataan.

2.

3ukup, bila subjek mampu menja&ab dengan benar 4"-4 dari

seluruh pernyataan.

3.

urang, bila subjek mampu menja&ab dengan benar 54" dari

seluruh pernyataan.

sumber#

(5)

Konsep Perilaku Kesehatan Menurut Prof. Dr. Soekidjo

Notoatmodjo, 2003

A. Pengertian Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbiara, menangis, terta!a, bekerja, kuliah, menulis, membaa, dan sebagainya. "ari uraian ini dapat disimpulkan bah!a yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar #Notoatmodjo, 2$$3%.

Menurut &kinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo #2$$3%, merumuskan bah!a  perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari

luar. 'leh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori &kinner ini disebut teori (&)')*+

atau Stimulus – Organisme – Respon.

"ilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua #Notoatmodjo, 2$$3% :

1. Perilaku tertutup #convert behavior %

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup #convert %. *espon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,  persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus

tersebut, dan belum dapat diamati seara jelas oleh orang lain. 2. Perilaku terbuka #overt behavior%

*espon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. *espon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

B. Klasifikasi Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo #2$$3% adalah suatu respon seseorang #organisme% terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan. "ari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasiikasikan menjadi 3 kelompok :

(6)

1. Perilaku pemeliharaan kesehatan #health maintanance%.

-dalah perilaku atau usaha)usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.

2. Perilaku penarian atau penggunaan sistem atau asilitas kesehatan, atau sering disebut  perilaku penairan pengobatan #health seeking behavior %.

Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau keelakaan.

3. Perilaku kesehatan lingkungan

-dalah apabila seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan isik maupun sosial budaya, dan sebagainya.

C. Domain Perilaku

Menurut loom, seperti dikutip Notoatmodjo #2$$3%, membagi peril aku itu didalam 3 domain #ranah/ka!asan%, meskipun ka!asan)ka!asan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian ka!asan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan, yaitu mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yang terdiri dari ranah kogniti #kognitif domain%, ranah aekti #affectife domain%, dan ranah psikomotor # psicomotor domain%.

"alam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk kepentingan  pengukuran hasil, ketiga domain itu diukur dari :

1. Pengetahuan #knowlegde%

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap mas alah yang dihadapi.

0aktor)aktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang :

1% 0aktor nternal : aktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat, kondisi isik. 2% 0aktor ksternal : aktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana.

3% 0aktor pendekatan belajar : aktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode dalam  pembelajaran.

(7)

-da enam tingkatan domain pengetahuan yaitu : 1% Tahu # Know%

Tahu diartikan sebagai mengingat kembali #recall % terhadap suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

2% Memahami #Comprehension%

&uatu kemampuan untuk menjelaskan seara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut seara benar.

3% -plikasi

"iartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.

% -nalisis

-dalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen) komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan ada kaitannya dengan yang lain. 4% &intesa

&intesa menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian)  bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru.

5% valuasi

valuasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justiikasi atau penilaian terhadap suatu materi / objek.

2. &ikap #attitude%

&ikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. -llport #164% menjelaskan bah!a sikap mempunyai tiga komponen  pokok :

1% 7eperayaan #keyakinan%, ide, konsep terhadap suatu objek  2% 7ehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek  3% 7eenderungan untuk bertindak #tend to behave%

(8)

&eperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan : 1% Menerima #receiving %

Menerima diartikan bah!a orang #subyek% mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan #obyek%.

2% Merespon #responding%

Memberikan ja!aban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

3% Menghargai #valuing%

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

% ertanggung ja!ab #responsible%

ertanggung ja!ab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

3. Praktik atau tindakan #pratie%

&uatu sikap belum otomatis ter!ujud dalam suatu tindakan #overt behavior %. 8ntuk

me!ujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan aktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah asilitas dan aktor dukungan # support %  praktik ini mempunyai beberapa tingkatan :

1% Persepsi # perception%

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

2% *espon terpimpin # guide response%

"apat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan ontoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua.

(9)

-pabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar seara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah manapai praktik tingkat tiga.

% -dopsi #adoption%

-daptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. -rtinya tindakan itu sudah dimodiikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

Pengukuran perilaku dapat dilakukan seara langsung yakni dengan !a!anara terhadap kegiatan)kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari atau bulan yang lalu # recall %. Pengukuran juga dapat dilakukan seara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.

Menurut penelitian *ogers #169% seperti dikutip Notoatmodjo #2$$3%, mengungkapkan  bah!a sebelum orang mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses  berurutan yakni :

1% 7esadaran #awareness%

"imana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus #objek %

2% Tertarik #interest%

"imana orang mulai tertarik pada stimulus 3% valuasi #evaluation%

Menimbang)nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. al ini  berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

% Menoba #trial %

"imana orang telah mulai menoba perilaku baru. 4% Menerima # Adoption%

"imana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

(10)

Menurut &pranger membagi kepribadian manusia menjadi 5 maam nilai kebudayaan.

7epribadian seseorang ditentukan oleh salah satu nilai budaya yang dominan pada diri orang tersebut. &eara rini perilaku manusia sebenarnya merupakan releksi dari berbagai gejala keji!aan seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya.

 Namun demikian realitasnya sulit dibedakan atau dideteksi gejala keji!aan tersebut dipengaruhi oleh aktor lain diantaranya adalah pengalaman, keyakinan, sarana/asilitas, sosial budaya dan sebagainya. Proses terbentuknya perilaku dapat diilustrasikan pada gambar  berikut :

;ambar 2.1 "eterminan terbentuknya perilaku

eberapa teori lain yang telah dioba untuk mengungkap aktor penentu yang dapat mempengaruhi perilaku khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain :

1. Teori <a!rene ;reen #16=$%

;reen menoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. ah!a kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 aktor pokok, yaitu aktor perilaku # behavior causes% dan aktor diluar perilaku #non behavior causes%.

0aktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh :

1% 0aktor predisposisi # predisposing factor %, yang ter!ujud dalam pengetahuan, sikap, keperayaan, keyakinan, nilai)nilai dan sebagainya.

(11)

2% 0aktor pendukung #enabling factor %, yang ter!ujud dalam lingkungan isik, tersedia atau tidak tersedianya asilitas)asilitas atau sarana)sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat) obatan, alat)alat steril dan sebagainya.

3% 0aktor pendorong #reinforcing factor % yang ter!ujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok reerensi dari perilaku masyarakat.

2. Teori &nehandu . 7ar #16=3%

7ar menoba menganalisis perilaku kesehatan bertitik tolak bah!a perilaku merupakan ungsi dari :

1% Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau pera!atan kesehatannya #behavior itention%.

2% "ukungan sosial dari masyarakat sekitarnya # social support %.

3% -danya atau tidak adanya inormasi tentang kesehatan atau asilitas kesehatan #accesebility of information%.

% 'tonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal mengambil tindakan atau keputusan # personal autonomy%.

4% &ituasi yang memungkinkan untuk bertindak # action situation%.

3. Teori >' #16=%

>' menganalisis bah!a yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu adalah :

1% Pemikiran dan perasaan #thougts and feeling %, yaitu dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, keperayaan dan penilaian seseorang terhadap objek #objek kesehatan%.

#1% Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. #2% 7eperayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. &eseorang

menerima keperayaan berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. #3% &ikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. &ikap sering

diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. &ikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. &ikap positi terhadap

tindakan)tindakan kesehatan tidak selalu ter!ujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti oleh tindakan mengau kepada pengalaman orang lain,

(12)

sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau sedikitnya  pengalaman seseorang.

2% Tokoh penting sebagai Panutan. -pabila seseorang itu penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau perbuat enderung untuk diontoh.

3% &umber)sumber daya #resources%, menakup asilitas, uang, !aktu, tenaga dan sebagainya. % Perilaku normal, kebiasaan, nilai)nilai dan penggunaan sumber)sumber didalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup #way of life% yang pada umumnya disebut kebudayaan. 7ebudayaan ini terbentuk dalam !aktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat ataupun epat sesuai dengan peradapan umat manusia #Notoatmodjo, 2$$3%.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Penetahuan 2.1.1 Penertian Penetahuan

Pengetahuan #knowledge% merupakan hasil tahu dari manusia, yang sekadar menja!ab  pertanyaan (what +, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Pengetahuan hanya dapat menja!ab pertanyaan apa sesuatu itu. Pengetahuan merupakan respons mental seseorang dalam hubungannya objek tertentu yang disadari sebagai (ada+ atau terjadi. Pengetahuan dapat salah atau keliru, karena bila suatu pengetahuan ternyata salah atau keliru, tidak dapat dianggap sebagai pengetahuan. &ehingga apa yang dianggap pengetahuan tersebut  berubah statusnya menjadi keyakinan saja, #Notoatmodjo, 2$1$%.

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah akta dan teori yang memungkinkan seseorang dapat memeahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh  baik dari pengalaman langsung maupun melalui pegalaman orang lain, #Notoatmodjo, 2$1$%. 2.1.2 Klasifikasi Penetahuan

Pengetahuan dalam struktur kogniti hirarkis menakup enam klasiikasi, yaitu : 1% Tahu # Know%

(13)

9

Tahu di artikan sebagai pengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya temasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali #recall % terhadap sesuatu yang di  pelajari atau rangsangan yang di terima, #Notoatmodjo, 2$$9%.

2% Memahami #Comprehension%

Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan seara benar)  benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretsakan materi tersebut seara  benar, #Notoatmodjo, 2$$9%.

3% -plikasi # Aplication%

-plikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang di pelajari  pada situasi atau kondisi reall  #sebenarnya %, #Notoatmodjo, 2$$9%.

% -nalisis # Analysis%

-nalisi adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen. Tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain, #Notoatmodjo, 2$$9%.

4% &intesis #Syntesis%

&intesis menujuk pada kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, #Notoatmodjo, 2$$9%.

5% valuasi # valuation%

valusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk meletakkan justiikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek, #Notoatmodjo, 2$$9%.

2.1.! Proses A"opsi Penetahuan

"ari suatu pengalaman dan penelitian terbukti bah!a perilaku yang disadari  pengetahuan mengungkapkan sebelum orang mengadopsi perilaku baru #berperilaku baru% di

dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu: 1%  Awarness #7esadaran%

(14)

"imana orang menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus #obyek%.

2%  !nterest  #Tertarik%

&ubyek mulai tertarik pada stimulus atau obyek tersebut, maka disini sikap obyek  sudah timbul.

3%  valuation #valuasi%

Menimbang)nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus)stimulus bagi dirinya, hal ini berarti sikap respon sudah lebih baik lagi.

% "rial  #Menoba%

"imana subyek mulai menoba melaksanakan sesuatu hal sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus atau obyek.

4%  Adaptation #-daptasi%

&ubyek menoba melaksanakan sesuatu sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Penerimaan perilaku baru atau adopsi yang didasari oleh  pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positi, maka perilaku tersebut akan berlangsung

lama, #Notoatmodjo, 2$$9%.

"isebutkan pula bah!a pengetahuan merupakan suatu !ahana untuk mendasari seseorang berperilaku seara alamiah, sedangkan tingkatannya maupun lingkungan pergaulan melalui pengetahuan yang didapatnya akan mendasari seseorang dalam mengambil keputusan rasional dan eekti untuk kesehatannya. &emakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang untuk  mengadaptasikan dirinya dalam lingkungan inovasi yang baru maka semakin baik pula  penerimaannya, #Notoatmodjo, 2$$9%.

2.1.# Cara $emperoleh Penetahuan

?ara memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1% ?ara tradisional atau non ilmiah

(15)

?ara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran  pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan seara sistematik 

dan logis adalah dengan ara non ilmiah, tanpa melalui penelitian. ?ara)ara penemuan  pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :

#1% ?ara ?oba &alah #"rial and rror %

?ara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui ara oba)oba atau dengan kata yang lebih dikenal (trial and error +. ?ara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada !aktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemeahannya dilakukan dengan oba)oba saja. ?ara oba)oba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memeahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dioba kemungkinan yang lain. -pabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dioba lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dioba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpeahkan. tulah sebabnya maka ara ini disebut metode trial  #oba% and error #gagal atau salah% atau metode oba salah #oba)oba%, #Notoatmodjo, 2$1$%.

#2% &eara kebetulan

Penemuan kebenaran seara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang  bersangkutan. &alah satu ontoh adalah penemuan en@in urease oleh &ummers pada tahun 1625. Pada suatu hari &ummer bekerja dengan ekstrak aetone, dan karena terburu)buru ingin  bermain tennis, maka ekstrak aetone tersebut disimpan di dalam kulkas. 7eesokan harinya ketika ingin meneruskan perobaanya, ternyata ekstrak aetone yang disimpan didalam kulkas tersebut timbul kristal)kristal yang kemudian disebut en@im urease, #Notoatmodjo, 2$1$%.

(16)

#3% ?ara kekuasaan atau otoritas

"alam kehidupan manusia sehari)hari, banyak sekali kebiasaan)kebiasaan dan tradisi) tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut  baik atau tidak. 7ebiasaan)kebiasaan ini biasanya di!ariskan turun)temurun dari generasi ke

generasi berikutnya, #Notoatmodjo, 2$1$%. #% erdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bah!a pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu ara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. 'leh sebab itu pengalaman  pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. al ini dilakukan dengan ara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memeahkan  permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. -pabila dengan ara yang digunakan tersebut orang dapat memeahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memeahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan atau merujuk ara tersebut. Tetapi bila ia gagal menggunakan ara tersebut, ia tidak akan mengulangi ara itu, dan berusaha untuk  menari ara yang lain, sehingga berhasil memeahkannya, #Notoatmodjo, 2$1$%.

#4% ?ara akal sehat #Common sense%

-kal sehat atau common sense kadang)kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. &ebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua @aman dahulu agar  anaknya mau menuruti nasihat orang tuanya, atau agar anak disiplin menggunakan ara hukuman isik bila anaknya berbuat salah, misalnya dije!er telinganya atau diubit, #Notoatmodjo, 2$1$%.

#5% 7ebenaran melalui !ahyu

-jaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang di!ahyukan dari tuhan melalui para Nabi. 7ebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut)pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. &ebab

(17)

kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai !ahyu dan bukan karena hasil usaha  penalaran atau penyelidikan manusia, #Notoatmodjo, 2$1$%.

#9% 7ebenaran seara intuiti 

7ebenaran seara intuiti diperoleh oleh manusia seara epat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. 7ebenaran yang diperoleh melalui intuiti sukar diperaya karena kebenaran ini tidak menggunakan ara)ara yang rasional dan yang sistematis.7ebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja, #Notoatmodjo, 2$1$%.

#=% Melalui jalan pikiran

&ejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, ara berpikir manusiapun ikut berkembang. "ari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. "engan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. nduksi dan deduksi pada dasarnya merupakan ara melahirkan pemikiran seara tidak langsung melalui pernyataan)pernyataan yang dikemukakan, kemudian diari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan, #Notoatmodjo, 2$1$%.

#6% nduksi

&ebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bah!a induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan)pernyataan khusus ke pernyataan yang bersiat umum. al ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersbut berdasarkan  pengalaman)pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. 7emudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala, #Notoatmodjo, 2$1$%.

#1$% "eduksi

"eduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan)pernyataan umum ke khusus. -ristoteles #3=)322 &M% mengembangkan ara berpikir deduksi ini kedalam suatu ara yang disebut (silogisme+. &ilogisme ini merupan suatu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat menapai kesimpulan yang lebih baik. "idalam proses berpikir  deduksi berlaku bah!a sesuatu yang dianggap benar seara umum pada kelas tertentu,

(18)

 berlaku juga kebenarannya pada semua peristi!a yang terjadi pada setiap yang termasuk  dalam kelas itu, #Notoatmodjo, 2$1$%.

2% ?ara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

?ara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada de!asa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. ?ara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer  disebut metodologi penelitian #research methodology#$ ?ara ini mula)mula dikembangkan oleh 0ranis aon #1451)1525%. a adalah seorang tokoh yang mengembangkan metode  berpikir indukti. Mula)mula ia mengadakan pengamatan langsung tehadap gejala)gejala

alam atau kemasyarakatan. 7emudian hasil pengamatannya tersebuat dikumpulkan dan diklasiikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum. 7emudian metode berpikir  indukti yang dikembangkan oleh aon ini dilanjutkan oleh "eobold van "allen. a mengatakan bah!a dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat penatatan)penatatan terhadap semua akta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Penatatan ini menakup tiga hal pokok, yakni :

a. &egala sesuatu yang positi, yakni gejala tertentu yang munul pada saat dilakukan  pengamatan.

 b. &egala sesuatu yang negati, yakni gejala tertentu yang tidak munul pada saat dilakukan  pengamatan.

. ;ejala)gejala yang munul bervariasi, yaitu gejala)gejala yang berubah)ubah pada kondisi) kondisi tertentu, #Notoatmodjo, 2$1$%.

2.1.% &aktor'faktor (an $empenaruhi Penetahuan 1. 8mur 

8sia adalah umur individu yang terpenting mulai saat di lahirkan sampai berulang tahun, #Nursalam, 2$11%. &emakin ukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang  bertambah dalam berpikir dan bekerja. "ari segi keperayaan masyarakat seorang yang lebih

(19)

de!asa akan lebih di peraya dari orang yang belum ukup tinggi kede!asaannya. al ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan ji!anya, #Nursalam, 2$11%.

2. Minat

Minat diartikan sebagai sesuatu keendrungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. "engan adanya pengetahuan yang tinggi didukung minat yang ukup sangatlah mungkin seseorang tersebut akan sesuai dengan apa yang diharapkan, #Nothoadmodjo, 2$$9%. 3. Tempat tinggal

Tempat tinggal adalah tempat menetap responden sehari)hari. Pengetahuan seseorang akan lebih baik jika berada di perkotaan dari pada di pedesaan karena di perkotaan akan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka !a!asan sosial makin kuat serta di perkotaan mudah mendapatkan inormasi.

. &umber inormasi

normasi yang di peroleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat  pengetahuan seseorang. ila seseorang banyak memperoleh inormasi maka ia enderung

mempunyai pengetahuan yang lebih luas, #Notoatmodjo, 2$$9%. 4. Pendidikan

-dalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima inormasi  baik dari orang lain maupun dari media massa. &emakin banyak inormasi yang masuk 

semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut semakin luas pula pengetahuannya.

(20)

5. &osial budaya dan ekonomi

7ebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang)orang tanpa melalui penalaran apakah dilakukan baik atau buruk. "engan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya !alaupun tidak melakukan. &tatus ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya asilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga stastus sosial ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

9. Pengalaman

Pengalaman adalah peristi!a yang pernah dialami seseorang. -@!ar mengatakan  bah!a sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan aktor emosional. "alam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lekas berbekas.

2.1.) Penukuran Penetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan

seperangkat alat tes atau kuesioner tentang obyek pengetahuan yang mau di ukur, selanjutnya dilakukan penilaian dimana setiap ja!aban benar dari masing)masing pertanyaan diberi nilai 4 dan jika salah diberi nilai $. Penilaian dilakukan dengan ara membandingkan jumlah skor   ja!aban dengan skor yang diharapkan #tertinggi% kemudian dikalikan 1$$A dan hasilnya  prosentase dengan rumus yang digunakan sebagai berikut:

&P

 N B C 1$$A

&M

7eterangan :

(21)

&P : &kor yang di dapat

 N : &kor tertinggi maksimum

&elanjutnya prosentase ja!aban yang di interpretsikan dalam kalimat kualitati  dengan ara sebagai berikut:

aik : Nilai : 95)1$$A ?ukup : Nilai : 45)94A

7urang: Nilai : D44A #-rikunto, 2$1$%. "iposkan oleh Eori nur istiEomah di 16.2

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan BTP secara berlebihan dan menggunakan BTP yang dilarang (bahan kimia.. Helena Sinaga : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar Terhadap Makanan Yang

Sistem pemberkasan tidak akan berjalan baik apabilatidak didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional di bidang kearsipan. Dengan demikian dapat dikatakan

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

Guru realistik berperan dalam konstruksi pengetahuan matematis siswa dengan menjadikan real world , pengalaman, kebiasaan, budaya di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar

(Hamalik, 1994) guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi: (i) media sebagai alat komunikasi agar

Pepatah lama mengatakan pengalaman adalah guru yang paling baik, seperti yang dikatakan oleh John L Childs berpendapat bahwa nilai yang paling fundamental

Penyakit paru kerja akibat debu adalah penyakit atau kelainan pada paru yang timbul sehubungan dengan pekerjaan yang disebabkan oleh debu.

sumber daya manusia, baik dari segi pengetahuan dan pengalaman, maupun keterampilan. perpustakaan sekolah adalah sarana yang membantu dalam proses belajar mengajar bagi