• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Kurikulum Berbasis Sistem Pengelolaan Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Pengembangan Kurikulum Berbasis Sistem Pengelolaan Pendidikan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS SISTEM STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS SISTEM

PENGELOLAAN PENDIDIKAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN BAB I BAB I Pendahuluan Pendahuluan

Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, di dalamnya mencakup Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, di dalamnya mencakup  perencanaan,

 perencanaan, penerapan, penerapan, dan dan evaluasi evaluasi (Sudrajat, (Sudrajat, 2009) 2009) Perencanaan Perencanaan kurikulum kurikulum adalahadalah langk

langkah ah a!al a!al membmembangun kurikulangun kurikulum um ketika pekerja ketika pekerja kurikkurikulum membuat ulum membuat kepukeputusan dantusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan  peserta

 peserta didik didik Penerapan Penerapan "urikulum "urikulum atau atau biasa biasa disebut disebut juga juga implementasi implementasi kurikulumkurikulum  berusaha

 berusaha mentransfer mentransfer perencanaan perencanaan kurikulum kurikulum ke ke dalam dalam tindakan tindakan operasional operasional #valuasi#valuasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa  besar

 besar hasil$hasil hasil$hasil pembelajaran, pembelajaran, tingkat tingkat ketercapaian ketercapaian program$program program$program yang yang telahtelah direncanakan, dan hasil$hasil kurikulum itu sendiri

direncanakan, dan hasil$hasil kurikulum itu sendiri

Pen

Pengemgembanbangan gan kurkurikuikulum lum tidtidak ak hanhanya ya melmelibatibatkan kan oraorang ng yanyang g terterkait kait lanlangsugsungng den

dengan gan dudunia nia penpendiddidikaikan n sajsaja, a, namnamun un di di daldalamnamnya ya melmelibaibatkatkan n banbanyak yak oraorang, ng, sepesepertirti  politikus,

 politikus, pengusaha, pengusaha, orangtua orangtua peserta peserta didik, didik, serta serta unsur$unsur unsur$unsur masyarakat masyarakat lainnya lainnya yangyang mera

merasa sa berberkepkepententingingan an dendengan gan penpendiddidikaikan n PriPrinsinsip$pp$prinrinsip sip yanyang g akaakan n digdigunaunakan kan daldalamam kegiat

kegiatan an pengpengembanembangan gan kurikkurikulum pada ulum pada dasarnydasarnya a merupmerupakan akan kaidakaidah$kaidh$kaidah ah atau atau hukuhukumm yang akan menji!ai suatu

yang akan menji!ai suatu kurikulumkurikulum

"urikulum yang ada pada pendidikan sekolah menurut %am&ah (200') mengalami "urikulum yang ada pada pendidikan sekolah menurut %am&ah (200') mengalami stagna

stagnasi, statis, si, statis, dan berorientasdan berorientasi i pada materialitapada materialitas s StagnStagnasi asi terlihaterlihat t dari adopsi dan dari adopsi dan replikreplikasiasi kurik

kurikulum pendidikulum pendidikan an sekolsekolah ah uansuansa a hegemhegemoni oni pada dunia pada dunia pendipendidikan sekolah dikan sekolah terasaterasa mengental, bahkan menuju ke arah status uo kurikulum sekolah "urikulum sekolah telah mengental, bahkan menuju ke arah status uo kurikulum sekolah "urikulum sekolah telah mengalami perubahan, pengurangan, dan penambahan muatan materi, akan tetapi sekolah mengalami perubahan, pengurangan, dan penambahan muatan materi, akan tetapi sekolah ti

tidadak k mmelelakakukukan an peperurubabahahan n kukuririkukululum m atatau au memengngalalamami i ststagagnanasi si kukuririkukululum m yyanangg  berkelanjutan

 berkelanjutan

*eb

*ebih ih lanlanjut jut %am%am&ah &ah (20(200') 0') berberpenpendapdapat at kenkenyamyamanaanan n karkarena ena adaadanynya a heghegemoemonini tersebut membuat pola pikir dan arah nalar para pendidik dan peserta didik terpasung dalam tersebut membuat pola pikir dan arah nalar para pendidik dan peserta didik terpasung dalam  pendidikan

 pendidikan yang yang menjerumuskan menjerumuskan bukannya bukannya pendidikan pendidikan yang yang membebaskan membebaskan +ntuk +ntuk itu,itu, internalisasi sikap, perilaku, dan tindakan kritis pada kurikulum pendidikan sekolah perlu internalisasi sikap, perilaku, dan tindakan kritis pada kurikulum pendidikan sekolah perlu

(2)

dilakukan %al ini ditunjukkan dengan melakukan kajian kritis pada setiap adopsi dan replikasi kurikulum yang digunakan oleh sekolah

"estatisan pada kurikulum pendidikan sekolah terlihat dari tidak adanya kreativitas dalam kurikulum tersebut "alau terdapat kreativitas, itu pun mengarah pada materialitas yang selama ini sudah didoktrinkan oleh beberapa pendidik kepada peserta didik "etiadaan kreativitas ini terbelenggu dengan adanya pembatasan kurikulum yang semata$mata mengacu  pada hal$hal yang bernuansa ekonomi dan hitungan saja Pengembangan intuisi, imajinasi, dan inspirasi yang mengarah pada inovasi tidak atau kurang diinternalisasi pada kurikulum egitu pula keterkaitan pendidikan sekolah dengan ilmu$ilmu sosial lainnya kurang begitu diperhatikan

-danya pemasungan kreativitas pada kurikulum tersebut mengakibatkan terhambatnya daya inovasi, inspirasi, dan imajinasi sekaligus menumpulkan intuisi dalam  pengembangan pendidikan sekolah "eterjebakan kurikulum pendidikan sekolah pada stagnasi dan statis menurut %am&ah (200') menjadi dilematis dengan mengarahkannya kepada materialitas ilai mentalitas, seperti kejujuran, keadilan, kasih, dan sayang masih  belum nampak di dalam kurikulum pendidikan sekolah

%al ini dipertegas oleh .opatimasang dan /akih (200) yang menyatakan kurikulum  pendidikan sekolah cenderung menafikan nilai mentalitas, tetapi mengutamakan nilai materialitas "eseimbangan muatan kurikulum pada nilai materialitas dan mentalitas berjalan  berat sebelah Strategi balanced scorecard yang diajarkan pada intinya dimuarakan pada kepentingan materialitas bukan pada keseimbangan antara materialitas dan mentalitas %al ini dapat mengakibatkan keluaran dari pendidikan sekolah adalah insan$insan yang materilitas dan distigma

1leh karena itu strategi pembelajaran pada pendidikan sekolah harus diberi fondasi terlebih dahulu dengan internalisasi sosiologi kritis, inovasi, kreativitas, dan mentalitas (-gger, 200) %al ini tidak berhenti pada fondasi saja, tetapi juga diupayakan merasuki kurikulum yang ada pendidikan sekolah Selain itu, juga mengubah strategi pembelajaran yang selama ini berdasarkan pada konsep reproductive vie! of learning menjadi constructive vie! of learning "onsep ini pada dasarnya membangun tanpa merusak fondasi yang sudah  baik pada proses belajar mengajar selama ini

(3)

Beberapa Istilah dalam Penembanan Kuri!ulum

3alam pengembangan kurikulum dikenal ada lima istilah, yaitu pengembangan kurikulum (4urriculum development), perbaikan kurikulum (4urriculum improvement),  perencanaan kurikulum (4urriculum planning), penerapan kurikulum (curriculum

implementation), dan evaluasi kurikulum (curriculum evaluation)

Pengembangan kurikulum dan perbaikan kurikulum merupakan istilah yang mirip tetapi tidak sama  Pengembangan kurikulum merupakan istilah yang lebih komprehensif, di dalamnya termasuk perencanaan, penerapan, dan evaluasi dan berimplikasi pada perubahan dan perbaikan Sedangkan perbaikan kurikulum sering bersinonim dengan pengembangan kurikulum, !alaupun beberapa kasus perubahan dipandang sebagai hasil dari pengembangan Perencanaan kurikulum adalah fase pre$eliminer dari pengembangan kurikulum Pada saat  pekerja kurikulum membuat keputusan dan beraksi untuk menetapkan rencana yang akan dilaksanakan oleh guru dan sis!a 5adi perencanaan merupakan fase berfikir atau fase disain #valuasi kurikulum merupakan fase terakhir dalam pengembangan kurikulum di mana hasilnya diases dan keberhasilan pebelajar dan program ditentukan /ase ini akan dibahas lebih rinci pada langkah$langkah pengembangan kurikulum

Stratei Penembanan Kuri!ulum

Pegembangan kurikulum meliputi empat langkah, yaitu merumuskan tujuan  pembelajaran (instructional objective), menyeleksi pengalaman$pengalaman belajar 

( selection of learning e6periences), mengorganisasi pengalaman$pegalaman belajar  (organi&ation of learning e6periences), dan mengevaluasi (evaluating)

a 7erumuskan .ujuan Pembelajaran (instructional objective)

.erdapat tiga tahap dalam merumuskan tujuan pembelajaran .ahap yang pertama yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah memahami tiga sumber, yaitu sis!a (source of student), masyarakat (source of society), dan konten (source of content) .ahap kedua adalah merumuskan tentative general objective atau standar kompetensi (S") dengan memperhatikan landasan sosiologi (sociology), kemudian di$screen melalui dua landasan lain dalam pengembangan kurikulum yaitu landasan filsofi pendidikan (philosophy of learning) dan psikologi belajar (psychology of learning), dan tahap terakhir adalah  merumuskan precise education atau kompetensi dasar ("3)

(4)

 b 7erumuskan dan 7enyeleksi Pengalaman$Pengalaman elajar ( selection of learning e6periences)

3alam merumuskan dan menyeleksi pengalaman$pengalaman belajar dalam  pengembangan kurikulum harus memahami definisi pengalaman belajar dan landasan  psikologi belajar (psychology of learning) Pengalaman belajar merupakan bentuk interaksi yang dialami atau dilakukan oleh sis!a yang dirancang oleh guru untuk memperoleh  pengetahuan dan ketrampilan Pengalaman belajar yang harus dialami sis!a sebagai learning activity menggambarkan interaksi sis!a dengan objek belajar elajar berlangsung melalui  perilaku aktif sis!a8 apa yang ia kerjakan adalah apa yang ia pelajari, bukan apa yang dilakukan oleh guru 3alam merancang dan menyeleksi pengalaman$pengalaman belajar juga memperhatikan psikologi belajar

-da lima prinsip umum dalam pemilihan pengalaman belajar "elima prinsip tersebut adalah pertama, pengalaman belajar yang diberikan ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai, kedua, pengalaman belajar harus cukup sehingga sis!a memperoleh kepuasan dari  pengadaan berbagai macam perilaku yang diimplakasikan oleh sasaran hasil, ketiga, reaksi yang diinginkan dalam pengalaman belajar memungkinkan bagi sis!a untuk mengalaminya (terlibat), keempat, pengalaman belajar yang berbeda dapat digunakan untuk mencapai tujuan  pembelajaran yang sama, dan kelima, pengalaman belajar yang sama akan memberikan  berbagai macam keluaran (outcomes)

c 7engorganisasi Pengalaman Pengalaman elajar (organi&ation of learning e6periences)

Pengorganisasi atau disain kurikulum diperlukan untuk memudahkan anak didik untuk   belajar 3alam pengorganisasian kurikulum tidak lepas dari beberapa hal penting yang

mendukung, yakni tentang teori, konsep, pandangan tentang pendidikan, perkembangan anak  didik, dan kebutuhan masyarakat

d 7engevaluasi (evaluating) "urikulum

*angkah terakhir dalam pengembangan kurikulum adalah evaluasi #valuasi adalah  proses yang berkelanjutan di mana data yang terkumpul dan dibuat pertimbangan untuk 

tujuan memperbaiki sistem #valuasi yang seksama adalah sangat esensial dalam  pengembangan kurikulum #valuasi dirasa sebagai suatu proses membuat keputusan ,

(5)

Perencana kurikulum menggunakan berbagai tipe evaluasi dan riset .ipe$tipe evaluasi adalah konteks, input, proses, dan produk Sedagkan tipe$tipe riset adalah aksi, deskripsi, historikal, dan eksperimental 3i sisi lain perencana kurikulum menggunakan evaluasi formatif (proses atau progres) dan evaluasi sumatif (outcome atau produk)

Landasan Penembanan Kuri!ulum

Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang menentukan bagaimana kurikulum akan dapat dilaksanakan ondi dan :iles (;9'9') berpendapat pengembangan kurikulum yang terbaik adalah proses yang meliputi banyak hal, yakni ;) kemudahan suatu analisis tujuan, 2) rancangan suatu program, <) penerapan serangkaian pengalaman yang berhubungan, dan =)  peralatan dalam evaluasi proses

Pengembangan kurikulum agar dapat berhasil sesuai dengan yang diinginkan, maka dalam  pengembangan kurikulum diperlukan landasan$landasan pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum menurut 3imyati dan 7udjiono (2002') mengacu pada tiga unsur, yaitu ;) nilai dasar yang merupakan falsafah dalam pendidikan manusia seutuhnya, 2) fakta empirik yang tercermin dari pelaksanaan kurikulum, baik berdasarkan penilaian kurikulum, studi, maupun survei lainnya, dan <) landasan teori yang menjadi arahan  pengembangan dan kerangka penyorotnya

*ebih lanjut 3imyati dan 7udjiono (20029$22) mengemukakan landasan pengembangan kurikulum mencakup

Landasan "il#s#$is

Pendidikan ada dan berada dalam kehidupan masyarakat sehingga apa yang dikehendaki oleh masyarakat untuk dilestarikan diselenggarakan melalui pendidikan Segala kehendak yang dimiliki oleh masyarakat merupakan sumber nilai yang memberikan arah pada pendidikan 3engan demikian pandangan dan !a!asan yang ada dalam masyarakat merupakan  pandangan dan !a!asan dalam pendidikan atau dapat dikatakan bah!a filsafat yang hidup

dalam masyarakat merupakan landasan filosofis penyelenggaraan pendidikan

/ilsafat menurut :inecoff (;9'';<) sebagai suatu studi tentang hakikat realitas, hakikat ilmu  pengetahuan, hakikat sistem nilai, hakikat nilai kebaikan, hakikat keindahan, dan hakikat  pikiran 1leh karena itu landasan filosofis pengembangan kurikulum adalah hakikat realitas,

(6)

ilmu pengetahuan, sistem nilai, nilai kebaikan, keindahan, dan hakikat pikiran yang ada dalam masyarakat

Landasan S#sial% Buda&a% dan Aama

>ealitas sosial, budaya, dan agama yang ada dalam masyarakat merupakan bahan kajian  pengembangan kurikulum untuk digunakan sebagai landasan pengembangan kurikulum "ebersamaan individu dalam masyarakat diikat dan terikat oleh nilai yang menjadi pegangan hidup dalam interaksi di antara mereka ilai$nilai yang perlu dipertahankan dan dihormati dalam masyarakat mencakup nilai keagamaan dan sosial budaya ilai keagamaan  berhubungan dengan kepercayaan masyarakat terhadap ajaran agama, oleh karena itu

umumnya bersifat langgeng (5oni, ;9'<?)

 ilai sosial dan budaya masyarakat bersumber pada hasil karya akal budi manusia, sehingga dalam menerima, menyebarluaskan, melestarikan, dan melepaskannya manusia menggunakan akalnya 3engan demikian apabila terdapat nilai sosial budaya yang tidak diterima@tidak  sesuai dengan akalnya akan dilepas 1leh karena itu nilai sosial dan budaya lebih bersifat sementara jika dibandingkan dengan agama +ntuk melaksanakan penerimaan,  penyebarluasan, pelestarian, atau penolakan dan pelepasan nilai sosial$budaya$agama, maka

masyarakat menggunakan pendidikan yang dirancang melalui kurikulum

Landasan Ilmu Penetahuan% Te!n#l#i% dan Seni

Pendidikan merupakan upaya penyiapan peserta didik menghadapi perubahan yang semaki  pesat, termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks)

Sukmadinata (;99) mengemukakan pengembangan ipteks secara langsung akan menjadi isi@materi pendidikan, sedangkan secara tidak langsung memberikan tugas kepada pendidikan untuk membekali masyarakat dengan kemampuan penyelesaian masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ipteks Selain itu perkembangan ipteks juga dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah pendidikan

Landasan Kebutuhan Mas&ara!at

-danya falsafah hidup, perubahan sosial$budaya$agama, dan perubahan ipteks dalam suatu masyarakat akan merubah pula kebutuhan masyarakat "ebutuhan masyarakat dipengaruhi oleh kondisi dari masyarakat itu sendiri -danya perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lainnya sebagian besar disebabkan oleh kualitas dan kuantitas individu yang menjadi

(7)

anggota masyarakat Pengembangan kurikulum menurut Sumantri (;9'') juga harus ditekankan pada pengembangan individual yang mencakup keterkaitannya dengan lingkungan sosial setempat Sehingga disimpulkan landasan pengembangan kurikulum adalah kebutuhan masyarakat yang dilayani melalui kurikulum yang dikembangkan

Landasan Per!embanan Mas&ara!at

Perkembangan masyarakat dipengaruhi oleh falsafah hidup, nilai, ipteks, dan kebutuhan yang ada dalam masyarakat /alsafah hidup akan mengarahkan perkembangan masyarakat, nilai$ nilai sosial$budaya$agama akan merupakan penyaringan nilai$nilai lain yang menghambat  perkembangan masyarakat Apteks mendukung perkembangan masyarakat dan kebutuhan masyarakat akan membantu menetapkan perkembangan yang akan dilaksanakan Perkembangan masyarakat akan menuntut tersedianya proses pendidikan yang sesuai +ntuk  menciptakan proses pendidikan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat maka diperlukan rancangannya berupa kurikulum yang landasan pengembangannya berupa  perkembangan masyarakat itu sendiri

Prinsip Penembanan Kuri!ulum

Pengembangan kurikulum menggunakan prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari$hari atau justru menciptakan sendiri prinsip baru 1leh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip$prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip$prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum

Sukmadinata (;99) mengemukakan prinsip$prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua macam yaitu prinsip umum dan prinsip khusus Prinsip umum pengembangan kurikulum adalah relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas Prinsip khusus  pengembangan kurikulum adalah berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar  mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip  berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

%al senada dikemukakan oleh %erna!an dalam Sudrajat (2009) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu

(8)

Prinsip relevansi, secara internal bah!a kurikulum memiliki relevansi di antara komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi, dan evaluasi) Sedangkan secara eksternal  bah!a komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosiologis),

Prinsip fleksibilitas, pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat lu!es, lentur, dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya  penyesuaian$penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan !aktu yang selalu  berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik,

Prinsip kontinuitas, yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara hori&ontal Pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antarjenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan,

Prinsip efisiensi, yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan sumber daya pendidikan yang ada secara optimal, cermat, dan tepat sehingga hasilnya memadai,

Prinsip efektivitas, yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang muba&ir, baik secara kualitas maupun kuantitas

.erkait dengan pengembangan "urikulum .ingkat Satuan Pendidikan (".SP) menurut Sudrajat (2009) terdapat sejumlah prinsip$prinsip yang harus dipenuhi, yaitu

erpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya "urikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bah!a peserta didik memiliki  posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan  bertak!a kepada .uhan Bang 7aha #sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi !arga negara yang demokratis serta bertanggung ja!ab +ntuk  mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan,

"urikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya

(9)

dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender "urikulum meliputi substansi komponen muatan !ajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi,

.anggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni "urikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bah!a ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik  untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,

>elevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja 1leh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan,

7enyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan,

elajar sepanjang hayat "urikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat "urikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur$unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah  pengembangan manusia seutuhnya,

Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah "urikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara "epentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan semboyan hineka .unggal Aka dalam kerangka egara "esatuan >epublik Andonesia

Pemenuhan prinsip$prinsip di atas itulah yang membedakan antara penerapan satu "urikulum .ingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum sebelumnya, yang justru tampaknya ser ing kali terabaikan "arena prinsip$prinsip itu dapat dikatakan sebagai ruh atau ji!anya kurikulum 3alam menyikapi suatu perubahan kurikulum, banyak lebih terfokus hanya pada pemenuhan

(10)

struktur kurikulum sebagai jasad dari kurikulum Padahal jauh lebih penting adalah  perubahan kultural (perilaku) guna memenuhi prinsip$prinsip khusus yang terkandung dalam  pengembangan kurikulum

In#'asi dan Penembanan Kuri!ulum

Anovasi dan pengembangan kurikulum dilakukan karena melaksanakan pengembangan kurikulum bersifat dinamis, selalu berubah, menyesuaikan diri dengan kebutuhan mereka yang belajar (peserta didik) %al ini dipertegas oleh -udrey dan icholls (;9'2 2;$<0) mengemukakan bah!a karena masyarakat dan mereka yang belajar mengalami perubahan maka langkah a!al dalam perumusan kurikulum ialah penyelidikan mengenai situasi (situation analysis) yang dihadapi masyarakat, termasuk situasi lingkungan belajar dalam arti menyeluruh, situasi peserta didik, dan para calon pengajar yang diharapkan melaksanakan kegiatan

Astilah inovasi mengandung arti tindakan menciptakan sesuatu yang baru yang memba!a  perubahan dengan menghasilkan gagasan dan pendekatan atau metode baru (Sidjabat, 2009) +ntuk menghasilkan sesuatu yang baru, yang diharapkan lebih berdaya guna, harus bertolak  dari apa yang ada Sulit sekali memulai dan meningkatkan sesuatu dari sesuatu yang belum ada (e6 nihilo) Anilah juga yang dimaksud dengan pengembangan 1leh karena itu inovasi dan pengembangan selalu terkait erat

3inamika globalisasi mengharuskan pendidikan untuk senantiasa memikirkan pembaruan dalam banyak aspek termasuk kurikulum /erris (;990<=$<?) mengemukakan aspek yang dibutuhkan dalam upaya pembaruan dan mengembangkan kualitas pendidikan -spek  mendasar yang harus dijadikan pedoman, yakni ;) kepekaan terhadap nilai budaya lokal (cultural appropirateness), 2) kepedulian terhadap pergumulan dan kebutuhan sis!a, (attentiveness to the church), <) merumuskan strategi yang fleksibel, peka terhadap kebutuhan setempat (fle6ible strategi&ing), =) menilai keberhasilan dari hasil belajar peserta didik (outcomes assessment), ?) menekankan pembentukan dan pertumbuhan iman (spiritual formation), ) mengembangkan kurikulum yang holistik mencakup sisi akademis, praktis, dan pelatihan spiritualitas (holistic curriculari&ing), ) melengkapi peserta didik untuk  melayani (service orientation), ') mengembangkan kreativitas guru dalam mengajar, memilih metode yang tepat (creativity in teaching), 9) membentuk !a!asan berpikir atas kehidupan (!orldvie!), ;0) mempertimbangkan dimensi perkembangan peserta didik (developmental focus), dan ;;) memfasilitasi terbentuknya kerja sama (a cooperative spirit)

(11)

Anovasi dan pengembangan kurikulum dalam pendidikan merupakan kebutuhan yang terus harus diperhatikan 3iperlukan riset lapangan dan refleksi pengalaman untuk  mengembangkannya Strategi yang lebih baik lagi dalam pengembangan ini ialah kebersamaan para guru dan sis!a untuk mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran yang sudah ditempuh, kemudian bersama$sama berunding mengusulkan pendapat bagaimana melakukan pembaruan %al ini dipertegas oleh "ohl (200229$=;) berdasarkan hasil risetnya dengan mengusulkan tema$tema perubahan yang perlu dipikirkan oleh pendidikan di masa depan mencakup ;) isi yang diajarkan (kurikulum), tekanan misinya pada bidang layanan  para lulusan, 2) struktur organisasi yang mendukung pembelajaran, dan <) sumber finansial

demi kemandirian lembaga pendidikan sekolah itu sendiri

Sistem inovasi pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan, jaringan, hubungan, interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah  perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik   baik@terbaik), serta proses pembelajaran Sistem inovasi sangat penting karena bukan semata

menyangkut kemajuan ipteks (termasuk misalnya melalui pendidikan, penelitian,  pengembangan dan kerekayasaan) tetapi juga bagaimana iptek dapat didayagunakan secara maksimal bagi kepentingan nasional dalam pembangunan pendidikan, ekonomi, sosial, dan  budaya 3emikian sebaliknya, perkembangan pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan dan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi arah dan kecepatan pemajuan ipteks

Sistem inovasi memiliki peran dan hubungan timbal balik sangat penting dengan pendidikan eberapa aktivitas penting dalam sistem inovasi pendidikan menurut *iu dan :hite dalam Sukmayadi (200=) adalah

>iset (dasar, pengembangan, dan rekayasa),

Amplementasi, misalnya manufaktur),

Penggunaan akhir (end$use), pelanggan dari produk atau output proses,

"eterkaitan (linkage), menyatukan pengetahuan yang saling komplementatif,

(12)

3isimpulkan bah!a sistem merupakan elemen@pilar sangat penting bagi berkembangnya sistem inovasi pendidikan, khususnya pengembangan kurikulum Sistem inovasi yang kuat akan mendukung perkembangan pendidikan yang semakin baik pula

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini karena mahasiswa sudah mempunyai kesadaran dalam dirinya sendiri untuk menerapkan alat pelindung diri yaitu sebanyak 31 mahasiswa (66.0%) sering

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Analisis terhadap jenis- jenis ikan indigenous di perairan Waduk Penjalin, menunjukkan bahwa sumber daya pakan alami yang dimanfaatkan oleh ikan terdiri atas

Communications Receivers • Squelch - disables the receiver audio in the absence of a signal • Noise limiters typically use a diode limiter or clipper in the audio. section of

menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,035 apabila dibandingkan dengan derajat kepercayaan ( α ) yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05. Tingkat signifikansi CR ( X2)

Berdasarkan data perbandingan hasil keputusan antara sistem dan ahli, maka tingkat akurasi dari sistem pendukung keputusan pemilihan penanaman varietas unggul padi

Unlike courses offered in physics and other natural sciences, the Disasters &amp; Failures course examines its topics through an Information Technology lens.. For

Dalam penelitian ini, untuk mengukur efektivitas transmisi kebijakan moneter, berdasarkan eksekusi model ECM pada jalur suku bunga, nilai tukar dan kredit, diperoleh