• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan KF Tiosulfat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan KF Tiosulfat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Percobaan pertama, menyiapkan 3 erlenmeyer. Pada Erlenmeyer pertama domasukkan Percobaan pertama, menyiapkan 3 erlenmeyer. Pada Erlenmeyer pertama domasukkan 10

10 mL mL nanatrtriuium m titiososululfafat t dadan n 5 5 mL mL asaasam m susulflfat, at, sedsedanangkgkan an papada da ErErlenlenmemeyeyer r kekeduduaa dimasukkan 7,5 mL natrium tiosulfat, 2,5 mL aquades dan 5 mL asam sulfat dan pada dimasukkan 7,5 mL natrium tiosulfat, 2,5 mL aquades dan 5 mL asam sulfat dan pada Erlenmeyer ketiga dimasukkan 5 mL natrium tiosulfat, 5 mL aquades, dan 5 mL asam sulfat, Erlenmeyer ketiga dimasukkan 5 mL natrium tiosulfat, 5 mL aquades, dan 5 mL asam sulfat, set

setelelah ah pepenanambmbahahan an asaasam m susulflfatat, , didihihitutung ng wawaktktununya ya memengnggugunanakkkkan an stostopwpwatatch ch dadann  perhitungan waktu dihentikan ketika larutan keruh k

 perhitungan waktu dihentikan ketika larutan keruh konstan. Berikut data hasil percobaan:onstan. Berikut data hasil percobaan:

V H V H22SOSO44 (mL) (mL) Volume (mL) Volume (mL)

tt((ddeettiikk)) KKeekkeerruuhhaann V Na

V Na22SS22OO33 AAqquuaaddeess TToottaall

5 5 1100 -- 1100 334444 ++++++ 5 5 77,,55 22,,55 1010 556611 ++++ 5 5 55 55 1100 773344 ++

Dari data hasil percobaan dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi natrium Dari data hasil percobaan dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi natrium ti

tiososululfafat t yayang ng didireareaksksikikan an dedengngan an asaasam m susulfalfat t mamaka ka akakan an semsemakakin in kekecicil l wawaktktu u yayangng dip

diperlerlukaukan n untuntuk uk larularutan tan agaagar r menmenjadjadi i kerkeruh uh konkonstanstan. . Hal Hal ini sesuai ini sesuai teoteori ri bahbahwa wa jikjikaa kon

konsentsentrasi rasi larlarutautan n besbesar ar makmaka a akaakan n semsemakiakin n banbanyak yak parpartiktikel el yanyang g berbertumtumbukbukan an untuntuk uk  menghasilkan reaksi sehingga menghasilkan produk. Jika produk semakin cepat terbentuk  menghasilkan reaksi sehingga menghasilkan produk. Jika produk semakin cepat terbentuk  maka laju reaksi juga semakin besar. Berikut persamaan reaksi dari percobaan yang telah maka laju reaksi juga semakin besar. Berikut persamaan reaksi dari percobaan yang telah dilakukan :

dilakukan :

 Na

 Na22SS22OO3(aq)3(aq) + H+ H22SOSO4(aq)4(aq) → Na→ Na22SOSO4(aq)4(aq)+S+S(s)(s)+SO+SO2(g)2(g) + H+ H22OO(l)(l)

Untuk dapat memperoleh orde reaksi dapat melalui grafik dan metode non-grafik. Pada Untuk dapat memperoleh orde reaksi dapat melalui grafik dan metode non-grafik. Pada  percobaan

 percobaan pertama pertama diperoleh diperoleh konsentrasi konsentrasi NaNa22SS22OO33 pada Erlenmeyer 1,2,dan3 berturut-turutpada Erlenmeyer 1,2,dan3 berturut-turut

0,1 M; 0,075M; 0,05M. setelah itu menghitung orde reaksi melalui rumus 0,1 M; 0,075M; 0,05M. setelah itu menghitung orde reaksi melalui rumus

Dan

Dan = = atau atau == Sehin

Sehingga diperoleh nilai gga diperoleh nilai orde n orde n berturberturut-tuut-turut rut 1,251,25; ; dan 0,33. dan 0,33. Dari metode Dari metode non-gnon-grafik rafik  tersebut terlihat bahwa reaksi tersebut berjalan pada orde satu, hal tersebut sesuai dengan tersebut terlihat bahwa reaksi tersebut berjalan pada orde satu, hal tersebut sesuai dengan

(2)

teori yang menjelaskan bahwa reaksi antara larutan natrium tiosulfat dan asam sulfat berjalan  pada orde satu.

Pada percobaan yang kedua, menyiapkan 3 erlenmeyer, pada Erlenmeyer pertama dimasukkan 10 mL asam sulfat dan 5 mL natrium tiosulfat. Sedangkan pada Erlenmeyer  kedua dimasukkan 7,5 mL asam sulfat, 2,5 mL aquades, 5 mL natrium tiosulfat dan pada Erlenmeyer ketiga simasukkan 5 mL asam sulfat, 5 mL aquades, dan 5 mL natrium tiosulfat, setelah penambahan asam sulfat, dihitung waktunya menggunakkan stopwatch dan  perhitungan waktu dihentikan ketika larutan keruh konstan. Berikut data hasil percobaan:

V Na2S2O3 (mL) Volume (mL) t(detik) Kekeruhan V H2SO4 Aquades Total 5 10 - 10 343 +++ 5 7,5 2,5 10 413 ++ 5 5 5 10 501 +

Dari data hasil percobaan dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi asam sulfat yang direaksikan dengan natrium tiosulfat maka akan semakin kecil waktu yang diperlukan untuk larutan agar menjadi keruh konstan. Hal ini sesuai teori bahwa jika konsentrasi larutan  besar maka akan semakin banyak partikel yang bertumbukan untuk menghasilkan reaksi

sehingga menghasilkan produk. Jika produk semakin cepat terbentuk maka laju reaksi juga semakin besar. Berikut persamaan reaksi dari percobaan yang telah dilakukan :

 Na2S2O3(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq)+S(s)+SO2(g) + H2O(l)

Untuk dapat memperoleh orde reaksi dapat melalui grafik dan metode non-grafik. Pada  percobaan pertama diperoleh konsentrasi H2SO4 pada Erlenmeyer 1,2,dan3 berturut-turut 0,5

M; 0,375M; 0,25M. setelah itu menghitung orde reaksi melalui rumus

(3)

Sehingga diperoleh nilai orde n berturut-turut 0,92; dan 0,3. Dari metode non-grafik  tersebut terlihat bahwa reaksi tersebut berjalan pada orde satu, hal tersebut sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa reaksi antara larutan natrium tiosulfat dan asam sulfat berjalan  pada orde satu.

Pada percobaan terakhir, mereaksikan antara logam Mg dengan 25 mL larutan HCl yang memiliki konsentrasi beragam, tujuan dari sub praktikum ini adalah agar mengetahui  pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Langkah awal yang dilakukan adalah menggosok   pita Mg dengan kertas amplas, hal ini dilakukan agar lapisan pelindung pita Mg hilang

sehingga pita Mg dapat kontak langsung dengan HCl bereaksi menghasilkan produk. Lapisan terluar pita Mg berfungsi agar pita Mg tidak mudah teroksidasi, lapisan tersebut merupakan lapisan yang memilikipotensial electrode lebih negative daripada logam Mg dalam deret volta. Setelah diamplas pita Mg di potong menjadi 16 bagian dengan panjang kurang lebih 0,5 cm, selanjutnya logam Mg dimasukkan kedalam 25 mL HCl dalam Erlenmeyer dengan konsentrasi berturur-turut 2 N; 1,8 N; 1,6N; 1,4 N; 1,2 N; 1,0 N; 0,8 N; 0,6 N. saat pita Mg dimasukkan dihitung waktu yang diperlukan sampai pita Mg habis bereaksi dengan HCl. Untuk setiap konsentrasi dilakukan pengulangan percobaan sebanyak 2 kali. Berikut data hasil percobaan : HCl(N) t1(s) t2(s) Rata-rata (s) 2 00:14:17 00:14:15 14 1,8 00:15:01 00:15:05 15 1,6 00:18:89 00:18:92 18 1,4 00:27:14 00:27:02 27 1,2 00:31:16 00:31:18 31 1,0 00:40:75 00:40:70 40 0,8 00:48:43 00:48:40 48 0,6 01:09:45 01:09:41 69

Dari data hasil percobaan dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi HCl yang direaksikan dengan logam Mg maka akan semakin kecil waktu yang diperlukan untuklogam Mg habis bereaksi dengan HCl. Hal ini sesuai teori bahwa jika konsentrasi larutan besar  maka akan semakin banyak partikel yang bertumbukan untuk menghasilkan reaksi sehingga menghasilkan produk. Jika produk semakin cepat terbentuk maka laju reaksi juga semakin  besar. Berikut persamaan reaksi dari percobaan yang telah dilakukan :

(4)

Mg(s)+ HCl(aq) → MgCl2(aq)+H2(g)

Untuk dapat memperoleh orde reaksi dapat melalui grafik dan metode non-grafik. Pada  percobaan digunakan rumus berikut untuk memperoleh orde reaksi dari HCl

Dan = atau =

Sehingga diperoleh nilai orde m berturut-turut 1; dan 0,4. Dari metode non-grafik  tersebut terlihat bahwa reaksi tersebut berjalan pada orde satu, hal tersebut sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa reaksi antara larutan natrium tiosulfat dan asam sulfat berjalan  pada orde satu.

KESIMPULAN

Berdasarkan data percobaan yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai  berikut

1. Laju reaksi akan semakin besar jika konsentrasi reaktan juga besar. Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi reaktan, maka semakin banyak partikel zat yang bertumbukan dan menghasilkan produk.

2. Reaksi antara natrium tiosulfat dan asam sulfat merupakan reaksi berorde Satu 3. Reaksi antara logam Mg dengan HCl merupakan reaksi berorde satu.

(5)

LAMPIRAN

PERHITUNGAN

REAKSI ANTARA NATRIUM TIOSULFAT DAN ASAM SULFAT Percobaan 1 a) = ... ? b) = ... ? c) = ... ?

Perhitungan Orde Reaksi Terhadap

(6)

≈ 1 Percobaan 2 a) = ... ? b) = ... ? c) = ... ?

Perhitungan Orde Reaksi Terhadap

(7)
(8)

REAKSI ANTARA MAGNESIUM DAN ASAM KLORIDA r 1( HCl 2N dengan HCl 1,8 N)

( HCl 1,6 N dengan HCl 1,4 N)

r 3( HCl 1,2 N dengan HCl 1,0 N)

r 4( HCl 0,8 N dengan HCl 0,6 N)

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja.. pada kurun waktu tertentu X 100 % Jumlah sasaran ibu hamil di

Tanggungjawab  Bahagian  Pengurusan  Sumber  Manusia  ialah  menyemak  dan  mengesahkan  dokumen  Kriteria  Kecemerlangan  dan  LNPT  calon  sebelum 

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul ”Evaluasi Pemberian Berbagai Jenis Pakan

Untuk respon laju pengerjaan bahan ( Material Removal Rate ) normalisasi rasio S/N akan menggunakan karakteristik semakin besar semakin baik, dengan rumus (6) ,

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan penjualan produk dan jasa serta mempertahankan client untuk tetap menjadi client dalam perusahaan. Premier

Yang dimaksud dengan motivasi belajar yaitu suatu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar yang dipengaruhi oleh hal-hal yang berasal dari dalam diri sendiri

Keberadaan para ODHA dihargai penting sebagai seorang saudara, oleh karena itu setiap kehadiran dan pelayanan mereka dalam Gereja tidak boleh ditolak/ direndahkan atas dasar

Persetujuan tindakan medik atau yang sering di sebut informed consent sangat penting dalam setiap pelaksanaan tindakan medic di rumah sakit baik