• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMUA DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TARUMANAGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEMUA DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TARUMANAGARA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 01/X/DFE/Untar Jakarta,1 Oktober 2013

SURAT EDARAN

Kepada

SEMUA DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Perihal : Prosedur Operasi Standar Pengajuan Penelitian, Call for Paper, Pengabdian Masyarakat dan Modul Bahan Ajar

Sehubungan dengan Undang-Undang No. 14/2005 Tentang Guru dan Dosen, terutama pasal 3 ayat 2: Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik, dan mencermati perkembangan persaingan pengelolaan perguruan tinggi dewasa ini, serta pengalaman empiris penyelenggaraan pelaporan BKD (Beban Kerja Dosen), maka demi perbaikan bersama kinerja dosen, sehingga bisa meningkatkan profesioanlisme dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara dan memperbaiki daya saing Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, perlu membuat prosedur operasi standar dalam hal:

1. Pengajuan proposal penelitian 2. Pengajuan Call for Paper 3. Modul Bahan Ajar

4. Pengajuan Pengabdian Masyarakat

Pada dasarnya pembuatan prosedur operasi standar ini dimaksudkan agar dosen mendapatkan pelayanan dan bimbingan dari lembaga FE Untar dan reviewer, sehingga pembuatan laporan BKD teradministrasi dengan baik, berkualitas, terhindar dari malpraktik kegiatan ilmiah yang cendrung terjadi akhir-akhir ini dan dapat menjadi jalan bagi peningkatan profesionalisme. Sebab, seperti dinyatakan di pasal 3 ayat 2, UU No. 14/2005, bahwa profesionalisme dosen dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat pendidik. Sedangkan sertifikat pendidik bisa terus dimiliki oleh dosen, jika dosen terus membuat BKD. Dengan demikian, profesionalisme dosen bisa meningkat jika karya-karya untuk laporan BKD meningkat pula kualitasnya.

(2)

I. Pengajuan Penelitian

A. Penelitian yang Dibiayai LPPI Untar

1. Peneliti atau kelompok peneliti mengumpulkan proposal penelitian kepada Koordinator Penelitian FE Untar yang ditunjuk oleh LPPI (dalam hal ini Ibu Rodiah, SE, MM)

2. Koordinator Penelitian FE Untar akan melakukan verifikasi:

a. Topik penelitian agar tidak sama atau mirip dengan usulan peneliti atau kelompok peneliti lain

b. Topik penelitian agar tidak terjadi pengulangan oleh peneliti atau kelompok peneliti yang sama

c. Frekuensi peneliti atau kelompok peneliti dalam melakukan penelitian, guna menentukan level penelitian

d. Record administrasi untuk kepentingan borang akreditasi maupun data penelitian di FE Untar

3. a. Jika tidak lolos verifikasi, peneliti atau kelompok peneliti bisa memperbaiki proposal penelitian.

b. Jika lolos verifikasi, Koordinator Penelitian FE Untar akan mendistribusikan proposal kepada para reviewer yang ditunjuk Dekan FE Untar untuk mendapatkan review.

4. Jika Koordinator Penelitian FE Untar memandang perlu untuk dilakukan presentasi proposal oleh peneliti atau kelompok peneliti pengusul, maka Koordinator Penelitian FE Untar akan memfasilitasi presentasi dimaksud 5. Jika reviewer menghendaki adanya pertemuan dengan peneliti atau kelompok

peneliti pengusul, maka Koordinator Penelitian FE Untar akan menjadwalkan pertemuan tersebut

6. Hasil review akan diserahkan kepada Koordinator Penelitian FE Untar

7. Koordinator Penelitian FE Untar mendistribusikan hasil review kepada para peneliti atau kelompok peneliti pengusul

8. Jika hasil review memberikan rekomendasi untuk diteruskan menjadi penelitian, maka peneliti atau kelompok pengusul mengajukan permohonan kepada Dekan FE Untar agar penelitian diteruskan kepada LPPI

9. Peneliti atau kelompok peneliti pengusul mengikuti proses pelaksanaan penelitian yang ditentukan LPPI melalui Koordinator FE Untar

B. Penelitian yang Dibiayai Sendiri Oleh Dosen Pengusul

a. Jika penelitian dimaksudkan untuk kepentingan pengisian BKD dan/atau JFD (Jabatan Fungsional Dosen), maka berlaku prosedur sebagai berikut:

a. Mengikuti prosedur 1 hingga 7 penelitian yang dibiayai LPPI

b. Jika hasil review memberikan rekomendasi untuk diteruskan menjadi penelitian, maka Dekan FE Untar akan menerbitkan Surat Tugas

2. Jika penelitian dimaksudkan untuk kepentingan peningkatan karir dan/atau profesionalisme dosen sendiri, maka tidak perlu mengajukan permohonan surat tugas dari Dekan FE Untar

(3)

C. Kreteria Review Penelitian Level I

a. Penelitian diusulkan oleh peneliti atau kelompok peneliti pemula atau dosen muda

b. Penelitian diusulkan oleh peneliti atau kelompok peneliti yang baru melakukan penelitian 1 (satu) sampai 4 (empat) kali

c. Point yang dinilai:

i. Freukensi (diutamakan yang paling jarang meneliti)

ii. Kompetensi peneliti atau kelompok peneliti dengan topik penelitian yang diusulkan (kecuali topik penelitian memang membutuhkan peneliti dengan kompetensi berbeda)

iii. Kepangkatan iv. Pendidikan

v. Metode Penelitian Penelitian Level II

a. Penelitian diusulkan oleh peneliti atau kelompok peneliti yang sudah melakukan penelitian 5 (lima) sampai 8 (delapan) kali

b. Point yang dinilai:

i. Freukensi (diutamakan yang paling jarang meneliti)

ii. Kompetensi peneliti atau kelompok peneliti dengan topik penelitian yang diusulkan (kecuali topik penelitian memang membutuhkan peneliti dengan kompetensi berbeda)

iii. Kepangkatan iv. Pendidikan

v. Metode Penelitian

vi. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya vii. Kebaruan penelitian

Penelitian Level III

a. Penelitian diusulkan oleh peneliti atau kelompok peneliti yang sudah melakukan penelitian > 8 (delapan) kali

b. Point yang dinilai:

i. Freukensi (diutamakan yang paling jarang meneliti)

ii. Kompetensi peneliti atau kelompok peneliti dengan topik penelitian yang diusulkan (kecuali topik penelitian memang membutuhkan peneliti dengan kompetensi berbeda)

iii. Kepangkatan iv. Pendidikan

v. Fenomena yang diteliti (harus berangkat dari fenomena: bisa empiris maupun teoritis, misalnya Pengaruh Mobil Murah terhadap kemacetan Di Jakarta)

vi. Kecanggihan model (untuk penelitian dengan metode kuantitatif) viii. Kompentensi nara sumber (untuk penelitian dengan metode kualitatif)

(4)

II. Pengajuan Call For Paper/Seminar

A. Sebagai Pembicara yang Dibiayai FE Untar

1. Dosen mengajukan usulan sebagai pembicara call for paper/seminar kepada Ketua Jurusan/Kaprodi

2. Ketua Jurusan/ Kaprodi menilai usulan tersebut atas dasar empat kriteria sesuai urutan kepentingan. Keempat kriteria tersebut adalah:

a. Kesesuaian kompetensi dosen dengan judul paper b. Grade penyelenggara:

i. Untuk call for paper/seminar internasional yang diselenggarakan Perguruan Tinggi (PT) di luar negeri, prodi penyelenggara atau institusinya mempunyai reputasi baik atau terakreditasi di Dikti (akreditasi PT luar negeri bisa di lihat di Dikti). Jika penyelenggaranya non PT, maka institusinya merupakan organisasi bertaraf internasional (seperti IMF, ADB dan sejenisnya), atau asosiasi profesi bertaraf internasional, atau organisasi yang memiliki reputasi baik.

ii. Untuk call for paper/seminar internasional yang diselenggarakan PT dalam negeri, prodi penyelenggara terakreditasi A atau Institusinya terakreditasi B. Jika penyelenggaranya non PT, maka institusinya merupakan organisasi bertaraf nasional (seperti Bank Indonesia, Kementrian, BUMN, Perusahaan swasta nasional dan sejenisnya), atau asosiasi profesi bertaraf nasional, atau organisasi yang memiliki reputasi baik.

iii. Untuk call for paper/seminar nasional, prodi penyelenggara terakreditasi ≥ B. Jika penyelenggaranya non PT, maka institusinya merupakan organisasi minimal bertaraf regional/provinsi (Bank Indonesia cabang provinsi, Kantor dinas provinsi, BUMD, Perusahaan swasta daerahdan sejenisnya), atau asosiasi profesi bertaraf regional (seperti ISEI cabang Solo, atau organisasi di daerah yang memiliki reputasi baik.

c. Ketersediaan Dana

d. Frekuensi (Jika dana terbatas maka diprioritaskan bagi dosen yang paling jarang melakukan call for paper/seminar)

3. Jika memenuhi kriteria, Ketua Jurusan/Kaprodi mengusulkan kepada Dekan untuk pengiriman dosen sebagai pembicara call for paper/seminar internasional

4. Dekan mengirim naskah call for paper/seminar kepada reviewer

a. Untuk call for paper/seminar internasional akan direview metodologi, subsatansi dan Bahasa Inggris

b. Untuk call for paper/seminar nasional direview metodologi dan substansi 5. Reviewer memberikan rekomendasi kepada Dekan

6. Jika rekomendasi reviewer meyetujui, maka:

a. Untuk call for paper/seminar internasional di luar negeri, Dekan akan mengusulkan kepada rektor tentang pengiriman dosen sebagai pembicara call for paper/seminar. Jika rektor menyetujui , Dekan akan menerbitkan Surat Tugas dan SPJ

b. Untuk call for paper/seminar internasional di dalam negeri dan nasional, Dekan akan menerbitkan Surat Tugas dan SPJ

(5)

B. Sebagai Pembicara dengan Biaya Sendiri

1. Jika call for paper/seminar dimaksudkan untuk kepentingan pengisian BKD dan/atau JFD), berlaku prosedur seperti usulan sebagai pembicara call for paper/seminar yang dibiayai FE Untar, kecuali kriteria c dan d

2. Jika call for paper/seminar dimaksudkan untuk pengembangan karir pribadi, tidak berlaku prosedur pengajuan usulan sebagai pembicara call for paper/seminar yang dibiayai FE Untar

C. Sebagai Peserta yang Dibiayai FE Untar

1. Dosen mengajukan usulan sebagai peserta call paper/seminar kepada Ketua Jurusan/Kaprodi

2. Ketua Jurusan/ Kaprodi menilai usulan tersebut atas dasar lima kriteria sesuai urutan kepentingan. Kelima kriteria tersebut adalah:

a. Kesesuaian kompetensi dosen dengan tema call paper/seminar b. Kebutuhan pengembangan Prodi

c. Grade penyelenggara:

i. Untuk call for paper/seminar internasional yang diselenggarakan PT di luar negeri, prodi penyelenggara atau institusinya mempunyai reputasi baik atau terakreditasi di Dikti (akreditasi PT luar negeri bisa di lihat di Dikti). Jika penyelenggaranya non PT, maka institusinya merupakan organisasi bertaraf internasional (seperti IMF, ADB dan sejenisnya), atau asosiasi profesi bertaraf internasional, atau organisasi yang memiliki reputasi baik.

ii. Untuk call for paper/seminar internasional yang diselenggarakan PT dalam negeri, prodi penyelenggara terakreditasi A atau Institusinya terakreditasi B. Jika penyelenggaranya non PT, maka institusinya merupakan organisasi bertaraf nasional (seperti Bank Indonesia, Kementrian, BUMN, Perusahaan swasta nasional dan sejenisnya), atau asosiasi profesi bertaraf nasional, atau organisasi yang memiliki reputasi baik.

iii. Untuk call for paper/seminar nasional, prodi penyelenggara terakreditasi ≥ B. Jika penyelenggaranya non PT, maka institusinya merupakan organisasi minimal bertaraf regional/provinsi (Bank Indonesia cabang provinsi, Kantor dinas provinsi, BUMD, Perusahaan swasta daerahdan sejenisnya), atau asosiasi profesi bertaraf regional (seperti ISEI cabang Solo, atau organisasi di daerah yang memiliki reputasi baik.

d. Ketersediaan Dana

e. Frekuensi (Jika dana terbatas maka diprioritaskan bagi dosen yang paling jarang dikirim ke call for paper/seminar)

3. Jika memenuhi kriteria, Ketua Jurusan/Kaprodi mengusulkan kepada Dekan untuk pengiriman dosen sebagai peserta call for paper/seminar

4. a. Untuk call for paper/seminar internasional di luar negeri, Dekan akan mengusulkan kepada rektor tentang pengiriman dosen sebagai peserta call for paper/seminar. Jika rektor menyetujui , Dekan akan menerbitkan Surat Tugas dan SPJ

b. Untuk call for paper/seminar internasional di dalam negeri dan nasional, Dekan akan menerbitkan Surat Tugas dan SPJ

(6)

D. Sebagai Peserta dengan Biaya Sendiri

1. Jika call for paper/seminar dimaksudkan untuk kepentingan pengisian BKD dan/atauJFD, berlaku prosedur seperti usulan sebagai pembicara call for paper/seminar yang dibiayai FE Untar, kecuali kriteria d dan e

2. Jika call for paper/seminar dimaksudkan untuk pengembangan karir pribadi, tidak berlaku prosedur pengajuan usulan sebagai pembicara call for paper/seminar

III. Pengajuan Pengabdian Kepada Masyarakat

A. Pengabdian Kepada Masyarakat yang Dibiayai LPMV

1. Dosen pengusul memastikan bentuk dan atau materi pengabdian masyarakat sesuai dengan kompetensi Dosen

2. Dosen pengusul mengajukan izin pengajuan proposal ke LPMV kepada Dekan FE Untar

3. Dosen mengikuti prosedur pengerjaan pengabdian masyarakat yang ditentukan oleh LPMV

B. Pengabdian Masyarakat yang Dibiayai Sendiri

1. Dosen pengusul memastikan bentuk dan atau materi pengabdian masayarakat sesuai dengan kompetensinya.

2. Dosen pengusul mengajukan proposal pengabdian masyarakat kepada Dekan FE Untar yang disertai:

a. Surat Permohonan dari khalayak sasaran

b. Surat jawaban dari khalayak sasaran, jika inisiatif pengabdian masyarakat datang dari dosen

3. Dekan FE Untar akan mengirim proposal pengabdian masyarakat ke LPMV untuk mendapatkan review

4. Jika proposal mendapat rekomendasi untuk dilanjutkan, Dekan FE Untar akan menerbitkan Surat Tugas

IV. Pembuatan Modul Bahan Ajar/Pelatihan

A. Modul Bahan Ajar/Pelatihan Untuk Laporan BKD dan/atau JFD

1. Dosen pengusul mengajukan proposal modul (minimal daftar isi) kepada koordinator mata kuliah yang akan dibuat modulnya

2. Jika koordinator mata kuliah merekomendasi untuk dilanjutkan menjadi modul bahan ajar/pelatihan, dosen mengajukan izin pembuatan modul kepada Ketua Jurusan/Kaprodi

3. Ketua Jurusan/Kaprodi mengajukan usul kepada Dekan FE Untar untuk dibuatkan Surat Tugas

4. Jika dosen pengusul sudah menerima Surat Tugas, maka pengerjaan modul bisa segera dimulai

(7)

B. Modul Bahan Ajar/Pelatihan Untuk Peningkatan Karir dan Profesionalisme

Jika penulisan modul bahan ajar/pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan karir dan profesionalisme pribadi dosen, tidak perlu mendapatkan surat tugas dari Dekan FE Untar

Ketentuan dalam Surat Edaran Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara ini mulai berlaku smester genap 2013/2014.

Jakarta, 13 Juni 2013

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara

(8)

Reviewer

1. Agus Zainul Arifin (Keuangan) 2. Ardiansyah Rasyid (Akuntansi) 3. Carunia Firdausy (Ekonomi/UKM) 4. Chairy (Marketing)

5. Daisi Diana Sari Sutjipto (Bhs. Inggris) 6. Diah Erni (Matematika/Teknologi Informasi) 7. Gunawan Suryoputro (Bhs. Inggris)

8. Heryanto Gani (Akuntansi) 9. I Cenik Ardhana (Akuntansi) 10. Ignatius Roni Setyawan (Keuangan) 11. Ishak Ramli (Keuangan)

12. Jonardi (Akuntansi) 13. Keni (SDM/Metode Riset) 14. Kurniawan Cakrawala (Akuntansi)

15. Lerbin Aritonang (Metode Riset/Pemasaran) 16. Luis Utama (Operasional)

17. Miharni Tjokrosaputro (Pemasaran) 18. Rina Adi (Keuangan)

19. Sawidji Widoatmodjo (Strategic Management) 20. Soekrisno Agoes (Akuntansi)

Referensi

Dokumen terkait

• Nama unit kerja yang dipimpin oleh pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Kesehatan tidak dicantumkan pada kepala surat, kecuali Satuan Kerja/UPT yang alamatnya berbeda

Hal inilah yang terjadi pada tempat hiburan malam tempat wisata Lumban Silintong yang fungsi sebenarnya adalah untuk menikmati panorama yang disediakan tempat tujuan wisata,

Karikatur tentang maraknya kasus korupsi yang dimuat di media massa dalam hal ini surat kabar Jawa Pos disajikan sebagai bentuk komunikasi visual yang mengandung muatan pesan

Sehubungan dengan hal tersebut, maka keberadaan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bengkulu menjadi sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah masuknya hama

Abstrak: Tulisan ini bertujuan mengungkapkan relevansi pemikiran Ibn Sahnûn mengenai kurikulum pengajaran pendidikan dasar Islam dengan praktik kurikulum pengajaran

Hasil penelitian tentang penerapan modifikasi pembelajaran bola basket mini terhadap motivasi belajar siswa dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa kelas

Beberapa penelitian-penelitian yang telah ada juga dapat dilihat bahwa bagaimana para waria melalui institusi-institusi agama mencoba “menertibkan” diri mereka sendiri

Strategi bersaing yang tepat dan dapat digunakan oleh PT K-24 indonesia adalah strategi diferensiasi dengan memiliki apotek yang beroperasi 24 jam dan melakukan