TUGAS MAKALAH MATA KULIAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN TUGAS MAKALAH MATA KULIAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
“
“ProtozoaProtozoa””
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan
Disusun oleh : Disusun oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR JATINANGOR
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini mengenai dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini mengenai
“
“
Protozoa
Protozoa
““ yang merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah Parasit dan Penyakityang merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah Parasit dan PenyakitIkan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Parasit dan Ikan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan yang telah membantu dan membimbing kami selama penyusunan Penyakit Ikan yang telah membantu dan membimbing kami selama penyusunan makalah ini. Tidak lupa teman-teman dan semua pihak yang ikut berpartisipasi makalah ini. Tidak lupa teman-teman dan semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini apabila terdapat kesalahan dan kekurangan Dalam penulisan makalah ini apabila terdapat kesalahan dan kekurangan yang ditemukan pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk yang ditemukan pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki kesalahan agar dapat lebih baik lagi kedepannya.
memperbaiki kesalahan agar dapat lebih baik lagi kedepannya.
Jatinangor 6 Juni 2015 Jatinangor 6 Juni 2015
Penulis Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Trichodina sp ... 2
2.2 Morfologi Trichodina sp ... 2
2.3 Siklus hidup Trichodina sp ... 3
2.4 Patogenesis Trichodina sp ... 3
2.5 Pengobatan dan pencegahan Trichodina sp ... 4
2.6 Klasifikasi Crytobia sp ... 5
2.7 Morfologi Crytobia sp ... 5
2.8 Siklus hidup ... 5
2.9 Jenis-jenis spesies Crytobia sp ... 6
2.10 Penyebaran Crytobia sp ... 6
2.11 Dampak penanggulangan Crytobia sp ... 7
2.12 Klasifikasi Hexamita sp... 9
2.13 Morfologi Hexamita sp ... 9
2.14 Siklus hidup Hexamita sp ... 10
2.15 Patogenesis Hexamita sp ... 10
2.16 Pengobatan dan pencegahan Hexamita sp ... 12
BAB III PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 13
5.2 Saran ... 15
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1. Trichodina sp. ... 2
2. Bagian-bagian tubuh Trichodina sp ... 3
3. Ikan yang mengalami infeksi Trichodina sp ... 4
4. Ikan yang mengalami infeksi Trichodina sp ... 4
5. Crytobia sp ... 5
6. Crytobia helicis ... 6
7. Ikan yang terserang Crytobia sp ... 7
8. Hexamita sp... 9
9. Bagian-bagian tubuh Hexamita sp... 9
10. Ikan yang mengalami infeksi Hexamita sp... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Parasit adalah organisme yang hidup pada organisme lain yang biasa dise but inang. Parasit hidup dari inang dan inang mendapatkan kerugian dari parasit. Sedangkan parasitologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai organisme yang salah satu cara hidupnya adalah dengan merugikan kehidupan organisme lain. Organisme yang biasa disebut inang tersebut dapat berupa inang utama atau inang akhir, inang perantara vektor dan predator. Ilmu parasitologi juga mempelajari morfologi, klasifikasi, dan biologi dari hewan yang hidupnya berparasit. Jadi parasitologi ikan adalah ilmu yang mempelajari parasit pada ikan dalam artian
ikan sebagai inang atau sebagai inang perantara.
Ditinjau dari ketergantung parasit terhadap inang maka dikenal adanya bentuk parasit yang disebut ektoparasit dan endoparasit. Menurut waktu terdapatnya pada tubuh ikan dibagi menjadi parasit temporer, parasit permanen, dan parasit periodik. Menurut tingkat infeksi parasit ada prevalensi yang menggambarkan ikan yang terinfeksi suatu parasit tertentu pada suatu populasi dalam jumlah, dalam bentuk presentase dan ada juga intensitas yang menggambarkan jumlah (banyaknya) parasit yang ditemukan di tubuh ikan yang terinfeksi. Menurut kelangsungan hidup pada inang ada parasit obligat dan parasit fakultatif. Ada berbagai macam tipe inang, inang akhir, inang perantara, inang reservoir, inang transpor, dan inang vektor. Dalam makalah ini akan di jelaskan mengenai identifikasi parasit dari filum Protozoa.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui jenis parasit dari filum protozoa yang dapat menyerang ikan, mengenal morfolgi dari parasit yang menyerang ikan dan bertujuan untuk menambah wawasan tentang parasitology.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Trichodina sp. Filum : Protozoa Sub filum : Ciliophora Kelas : Ciliata Ordo : Peritrichida
Sub ordo : Mobilina Famili : Trichodinidae Genus : Trichodina Spesies : Trichodina sp.
2.2 Morfologi Trichodina sp
Trichodina sp dapat menyebabkan penyakit Trichodiniasis, yang bisa menyerang kulit ikan maupun insang pada ikan. Trichodina sp., merupakan protozoa berbentuk cakram bulat seperti mangkok dengan gigi-gigi yang terdapat di bagian tengah. Sisi-sisi tubuh Trichodina sp., berbentuk cembung. Bagian ini berfungsi sebagai tempat menempel cilia yang berfungsi sebagai pergerakan pada permukaan tubuh inang. Parasit ini memiliki dua bagian yaitu anterior dan posterior yang berbentuk cekung dan berfungsi sebagai alat penempel pada inang. Parasit ini juga memiliki dua inti, yaitu inti besar dan inti kecil, inti kecil yang dimiliki berbentuk bundar menyerupai vakuola dan inti besar berbentuk tepal kuda.
2.3 Siklus Hidup
Siklus hidup trichodina sangat sederhana, dia hanya memiliki 1 host definitif dan tidak memiliki host intermediet. Transmisi Trichodina terjadi melalui kontak langsung dari host yg terinfeksi kepada host yang tidak terinfeksi. Trichodina berkembngbiak dengan cara membelah diri atau binner. Pada saat melakukan pembelahan, dentikel dari sel induk yg menghasilkan sel anak
2.4 Patogenesis
Trichodina sp. menginfeksi dengan cara menempel di lapisan epitel ikan dengan bantuan ujung membran yang tajam. Setelah menempel, parasit segera berputar-putar sehingga merusak sel-sel di sekitar tempat penempelannya,
memakan sel-sel epitel yang hancur dan mengakibatkan iritasi yang serius. Pada lingkungan dengan populasi parasit yang cukup tinggi, umumnya apabila kadar bahan organik cukup tinggi, kondisi ini menjadi lebih berbahaya
Gambar 2. Bagian-bagian tubuh Trichodina sp (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)
2.5 Pengobatan dan Pencegahan
Penyakit ini menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, terutama pada ukuran benih termasuk berudu kodok lembu dan menempel di bagian kulit, sirip dan insang ikan serta dapat menyebabkan iritasi di bagian tubuh tersebut.
Gejala Klinis
Seringkali tanpa memperlihatkan tanda klinis. Kadang-kadang
terjadi kerusakan pada kulit dan sirip disertai infeksi sekunder. Pengobatan :
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan formalin 25 ppm
dan NaCl 500 ppm
Gambar 3. Ikan yang terinfeksi Trichodina sp sp (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)
Gambar 4. Ikan yang terinfeksi Trichodina sp sp (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)
2.6 Klasifikasi
Cryptobia
sp.Secara taksonomi Cryptobia menurut J. Leidy, 1846 adalah, sebagai berikut:
Kingdom : Protozoa Phylum : Euglenozoa Class : Kinetoplastea Order : Eubodonida Family : Cryptobiaceae Genus : Cryptobia
Spesies : Cryptobia sp (J. Leidy, 1846)
2.7 Morfologi
Cryptobia sp
C. branchialis berukuran panjang 14 – 23 μm dan lebar 3.5 – 6.0 μm, flagellum anterior 7.7 – 11 μm, flagellum posterior 10 – 15 μm. Tahap extracelular C. iubilans berbentuk oval sampai memanjang, panjang 5.5 – 12.5 μm, lebar 3.5 – 5.5 μm. C. salmositica memanjang, panjang 14.9 (6.0 – 25.0) μm, lebar 2.5 (1.3 – 4.0) μm. Spesimen kering udara C. bullocki memiliki panjang 17.6 (12.5 – 23.1) μm, lebar 2.7 (1.2 – 4.5) μm. Flagellum anterior 13.1 (8.3 – 19.1) μm, flagellum posterior 8.5 (4.4 – 15.7) μm.
2.8 Siklus Hidup
Cryptobia sp.
Siklus hidup Cryptobia sp tidak langsung memerlukan inang antara dimana tahap larva parasit berkembang pada inang antara tersebut, dan inang utama dimana parasit tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Inang utama biasanya memakan inang antara sehingga parasit dapat berpindah. Selain itu parasit dapat juga berpindah pada inang lain tetapi tidak mengalami perubahan fase, inang ini disebut inang paratenik. Beberapa jenis parasit bersifat inang spesifik yang berarti bahwa parasit tersebut hanya dapat menginfeksi satu atau terbatas spesies inang.
Pengetahuan tentang siklus hidup parasit sangat berguna dalam melakukan
Gambar 5. Cryptobia salmositica. (Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Cryptobia)
pada tahap yang paling resistan terhadap parasit. Sebagian besar protozoa memiliki siklus hidup langsung. Tahap infeksi parasit ini berada dalam air dan selanjutnya menginfeksi inang yang sama atau inang yang lain dan menyebar dalam populasi ikan. Parasit darah, Cryptobia memerlukan vector/inang antara yaitu lintah Piscicola sp, dan disebarkan pada ikan ketika lintah menghisap darah ikan.
2.9 Jenis-Jenis Spesies
Cryptobia sp.
Beberapa jenis spesies Cryptobia :
Cryptobia congeri Cryptobia dahli Cryptobia coryphaenoidana Cryptobia libera Cryptobia stilbia Cryptobia eilatica Cryptobia bialata Cryptobia borreli Cryptobia branchialis Cryptobia bullocki Cryptobia salmositica. Cryptobia helicis. 2.10 Penyebaran
Cryptobia sp
Secara langsungEktoparasit C. branchialis terlepas dari insang ikan dan menjadi bebas dalam kolom air, kemudian terbawa air melalui mulut dan parasit ini melengket
Gambar 6. Cryptobia helicis.
dengan mukus tersebut. Parasit masuk ke dalam tubuh inang melalui luka atau secara aktif melakukan penetrasi terhadap epithel insang.
Secara tidak langsung
Parasit berkembang biak dalam tubuh lintah dan parasit pada lintah bersifat infektif pada ikan. Sejumlah besar parasit terakumulasi dalam tubuh lintah dan disebarkan pada inang ketika lintah makan/mengisap darah inang.
2.11 Dampak dan Penanggulangannya
Cryptobia menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada banyak spesies ikan air tawar dan ikan air laut (Cryptobiosis). Parasit ini memiliki distribusi geografis yang cukup luas. Ektoparasit (terdiri dari 5 spesies) hidup pada permukaan tubuh atau melekat pada insang dan permukaan tubuh, sedangkan
endoparasit (7 spesies) hidup pada darah atau pada saluran pencernaan inang.
Gambar 7. Ikan yang terserang Cryptobia sp (Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Cryptobia)
Cryptobiosis pada ikan air tawar
C. branchialis, C. Iubilans, C. salmositica dan C. borreli adalah pathogen pada ikan air tawar. C. branchialis adalah ektoparasit, sedangkan C. iubilans hidup rongga pencernaan. Kedua patogen ini menyebar secara langsung antara
lintah, tetapi juga dapat menyebar tanpa perantaraan lintah. C. borreli memerlukan lintah untuk penyebaran secara tidak langsung.
Diagnosis
Tanda-tanda klinis seperti anorexia, exopthalmia, pembengkakan perut dapat digunakan sebagai diagnosa awal. Parasit dapat dideteksi dengan mudah dengan teknik siapan basah (wet mount) pada infeksi akut. Sampel segar diambil dari insang, mukus, organ dalam, darah diambil dari ikan hidup atau baru mati dan diperiksa dibawah mikroskop medan terang atau phase kontras. Untuk konfirmasi identifikasi, smear kering udara parasit difiksasi pada ethanol 100% dan pada buffered formalin, diwarnai dengan pewarnaan giemsa dan diperiksa di bawah
mikroskop menggunakan oil immersi.
Cryptobiosis pada ikan air laut
C. bullocki menyebabkan penyakit dan kematian pada ikan air laut. Parasit menyebar melalui lintah. Prosedur diagnosa untuk deteksi yang digunakan pada C. salmositica dapat digunakan untuk C. bullocki.
Tanda klinis
Tanda klinis seperti anaemia, exopthalmia, pembesaran perut, lambat bergerak. Terjadi nekrosis pada hati dan limpa ikan. Terjadi luka-luka ulcer dan hemarhage pada rongga perut, oedema, haemorhage dan nekrosis pada usus dan juga oedema pada lambung. Terjadi kerusakan pada glomeruli dan ada luka pada
ginjal ikan.
Penanggulangannya
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan 4
dicampur dengan 24 dengan rasio 2 : 5 disemprotkan ke permukaan kolam
2.12 Klasifikasi Hexamita sp Kingdom : Animalia Phylum : Protozoa Klass : Zoomastigophora Ordo : Dilpomonadida Familia : Hexamitidae Genus : Hexamita Spesies : Hexamita sp 2.13 Morfologi
H examita
spHexamita sp merupakan parasit yang sering menyerang ikan dari keluarga Cichlidae. Penyakit ini dapat dikatakan sebagai penyakit bawaan karena protozoa ini selalu dijumpai pada sistem pencernaan Keluarga Cichlidae. Parasit Hexamita sp diketahui gampang berpindah dari satu Cichlid ke Cichlid yang lain. Parasit ini merupakan parasit intestinum pada ikan air tawar yang memiliki ukuran 3-18 µm. Protozoa ini berinti dua berbentuk buah pear, memiliki 6 flagella anterior dan 2 flagella posterior
Gambar 1. Hexamita sp.
2.14 Siklus Hidup
Hidup pada saluran pencernaan, melekat pada permukaan epithel usus. Protozoa ini dapat berenang dengan cepat menggunakan flagellanya. Dalam usus halus dimana isi usus berbentuk cairan, parasit ditemukan dalam bentuk trophozoit, tetapi setelah masuk kedalam colon parasit akan membentuk cyste. Pertama-tama flagella memendek, cytoplasma mengental dan dinding menebal, kemudian cyste keluar melalui feses. Pada awal terbentuknya cyste, ditemukan dua nukleoli, setelah sejam kemudian ditemukan 4 nukleoli. Bila cyste tertelan hospes maka cyste tersebut langsung masuk kedalam usus, flagella tumbuh dan terbentuk trophozoit kembali.
2.15 Patologis
Dalam kondisi normal parasit ini kerap dijumpai dalam jumlah kecil pada sistem pencernaan cichlid, pada keadaan tersebut Hexamita sp tidak membahayakan ikan yang bersangkutan. Meskipun demikian, apabila kondisi ikan kemudian menjadi lemah, seperti akibat stress, maka parasit tersebut akan segara menggandakan diri dengan cepat dan memasuki sistem ikan. Apabila mereka memasuki pori-pori sensor yang terletak dikepala, maka pada lokasi tersebut akan terbentuk lubang yang terisi lendir berwarna putih. Kematian dapat terjadi apabila infeksi Hexamita sp ini sampai menyerang organ-organ vital ikan dan menyebabkan kerusakan fatal pada organ tersebut.
Ikan yang terserang Hexamita cenderung mengeluarkan kotoran berwarna putih (berak kapur), kadang-kadang diikuti dengan pelebaran pori-pori sensor di kepala dan gurat sisi. Pelebaran pori-pori ini kerap menimbulkan kesan berlubang
sehingga sering disebut sebagai penyakit Hole In The Head. Lubang tersebut biasanya akan terisi lender berwarna putih. Warna ikan cenderung menjadi gelap
11
Gambar 4. Ikan yang terinfeksi Hexamita sp (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)
12
2.16 Pengobatan dan Pencegahan
Metronidazol dan di-metronidazol diketahui efektif mengobati penyakit ini, meskipun demikian adanya resistensi parasit terhadap obat ters ebut telah pula dilaporkan. Disarankan untuk melakukan pengobatan terhadap individu-individu ikan yang telah nyata menunjukkan gejala terinfeksi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi pada parasit tersebut. Pencegahan terhadap infeksi Hexamita dapat dilakukan dengan mencoba menghindari berbagai bentuk stress yang mungkin dialami oleh ikan.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Trichodina sp dapat menyebabkan penyakit Trichodiniasis
- Siklus hidup trichodina sangat sederhana, dia hanya memiliki 1 host definitif dan tidak memiliki host intermediet
- Trichodina sp. menginfeksi dengan cara menempel di lapisan epitel ikan dengan bantuan ujung membran yang tajam
- Hexamita sp merupakan parasit yang sering menyerang ikan dari Keluarga Cichlidae.
- Parasit ini merupakan parasit intestinum pada ikan air tawar yang memiliki ukuran 3-18 µm.
- Dalam kondisi normal parasit ini kerap dijumpai dalam jumlah kecil pada sistem pencernaan cichlid, pada keadaan tersebut hexamita tidak membahayakan ikan yang bersangkutan.
- Ikan yang terserang Hexamita sp cenderung mengeluarkan kotoran berwarna putih (berak kapur), kadang-kadang diikuti dengan pelebaran pori-pori sensor di kepala dan gurat sisi.
- Pelebaran pori-pori ni kerap menimbulkan kesan berlubang sehingga sering disebut sebagai penyakit Hole In The Head.
- Metronidazol dan di-metronidazol diketahui efektif mengobati penyakit ini, meskipun demikian adanya resistensi parasit terhadap obat tersebut telah pula dilaporkan.
- Parasit darah, Cryptobia sp memerlukan vector/inang antara yaitu lintah Piscicola sp, dan disebarkan pada ikan ketika lintah menghisap darah ikan. - Siklus hidup Cryptobia sp tidak langsung memerlukan inang antara
dimana tahap larva parasit berkembang pada inang antara tersebut, dan inang utama dimana parasit tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.
- Cryptobia menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada banyak spesies ikan air tawar dan ikan air laut (Cryptobiosis).
- Tanda-tanda klinis seperti anorexia, exopthalmia, pembengkakan perut dapat digunakan sebagai diagnosa awal terserang parasit Cryptobia sp. - Penanggulangan penyakit dapat dilakukan menggunakan 4 dicampur
15
3.2 Saran
- Informasi mengenai Parasit dan penyakit ikan dari filum protozoa masih kurang, sehingga diperlukan banyak pengetahuan dan penelitian yang lebih lanjut.
- Apabila terdapat kesalahan yang ditemukan pembaca dari makalah ini penulis mengharapkan kritik dan sarannya agar kedepannya bisa lebih baik
dalam pembuatan makalah selanjutnya.
- Kurangnya jurnal atau sumber bacaan mengenai Parasit dan penyakit ikan dari filum protozoa, semoga lebih diperbanyak kembali
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Parasit dan Penyakit Ikan.
http://betta-jogja.blogspot.com/2011_09_01_archive.html. (Diakses pada tanggal 18 April 2015 pada pukul 20.45 WIB.)
http://bdp.ubb.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/1a-cover_Combine.pdf (Diakses pada tanggal 18 April 2015 pada pukul 20.49 WIB.)
Irianti Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Levine, D Norman. 1995. Prfotozoologi Veteriner . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.