• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Teknik - Proposal Bengkel Motor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ekonomi Teknik - Proposal Bengkel Motor"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PROPOSAL EKONOMI TEKNIK

BENGKEL SEPEDA MOTOR

Team Work Agus Setiawan 071021 Bangun Prabowo 071032 Dendra Agustian. S 071041 Hijrahcaer W. M 071056 Iwan Susanto 071062

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

CILEGON - BANTEN

2011

(2)

Nama Pengusaha : Ayong

Tempat tgl lahir : Serang, 7 Mei 1980

Alamat Bengkel : Jl. Waringin kurung, Harjatani -

Kramatwatu. Serang - Banten

Nama Bengkel : AN Motor Modification.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Semakin lama jumlah kendaraan bermotor terus bertambah jumlahnya. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan sebagai sarana transportasi terbukti dari meningkatnya produksi sepeda motor pertahun. Kendaraan tersebut pastilah membutuhkan suatu perawatan berkala demi memperoleh performa yang maksimal.

Motor sebagai alat transportasi yang murah dan cepat merupakan pilihan utama kelompok masyarakat kelas menengah kebawah. Kendaraan ini bisa digunakan sebagai alat transportasi menuju tempat pekerjaan, namun bagi kelompok pengojek sepeda motor justru dijadikan sebagai alat mata pencarian sehari-hari. Maka tidaklah heran jika jumlah motor yang menghiasi jalan raya semakin hari semakin banyak.

Pemilihan penggunaan sepeda motor dimulai dari awalnya krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir dekade 90-an yang mana banyak pemilik mobil tua mengganti kendaraannya dengan roda dua agar lebih berhemat. Seiring dengan kondisi yang ada saat itu, produsen maupun dealer yang bekerja sama dengan leasing memanfaatkan situasi melalui penjualan kredit dengan uang muka dan cicilan rendah sehingga masyarakat kelas bawah bisa mendapatkanya melalui sistem kredit. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh dealer motor, membuat pembeli dan

(4)

pengguna kendaraan roda dua ini semakin meningkat setiap harinya. Selain karena kemudahan sistem kepemilikan, dorongan pilihan pada motor adalah murahnya biaya operasionalisasi serta perawatannya. Alasan yang paling logis dari para pengguna adalah menggunakan motor lebih praktis dengan keadaan jalan raya yang selalu ramai dengan kemacetan dan kebutuhan akses transportasi yang serba cepat.

Selain kemudahan transportasi yang bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat dengan mudah dan cepat, banyaknya penguna motor memunculkan berbagai layanan service motor (bengkel) di berbagai tempat. Kebutuhan bengkel memang sangat tinggi, karena kesibukan dan kepadatan aktivitas para pengguna motor, sehingga sedikit sekali mereka yang memiliki kesempatan untuk merawat/memperbaiki motornya sendiri. Jalan satu-satunya yang dianggap paling praktis untuk melakukan perawatan motor adalah membawanya ke jasa bengkel motor.

Perawatan motor menggunakan jasa bengkel lebih meyakinkan karena ditangani oleh para teknisi yang berkompeten dalam bidang mesin otomotif. Salah satu bengkel yang menyediakan layanan service motor dengan baik adalah Bengkel “An Motor” yang berada di Jl. Waringin Kurung, Harjatani -

Kramatwatu, Serang - Banten.

Bengkel ini memberikan layanan yang sangat bagus, dan juga ditangani oleh para teknisi yang memang memahami akan seluk-beluk mesin motor dan otomotif. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan observasi tentang layanan jasa bengkel An Motor dan bagaimana manajemen pengembangan usaha bengkel sampai berkembang seperti saat ini.

(5)

Visi dan Misi.

Visi Perusahaan :

a. Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

b. Terkenal dalam menangani segala macam problem sepeda motor. c. Terkemuka dan nomor satu di kawasannya. (Ujar kang’Ayong) 

Misi Perusahaan :

a. Mewujudkan pelayanan servis yang profesional.

b. Mewujudkan keahlian mekanik dalam menangani masalah. c. Mewujudkan ketepatan analisis dalam menentukan suatu kerusakan.

d. Mewujudkan daya tarik seluruh masyarakat ke bengkel ini.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Maksud dari observasi ini adalah untuk menerapkan ilmu pengetahuan tentang Kewiraushaan, serta menggali informasi yang akurat tentang pengembangan dan pengelolan wirausaha khususnya usaha bengkel motor.

Tujuan dari observasi ini adalah untuk memenuhi tugas besar pada Mata Kuliah Ekonomi Teknik, serta penambahan khazanah keilmuan penulis tentang strategi berwirausaha.

(6)

Metode Pengumpulan Data o Wawancara

Wawancara yang dilakukan adalah dengan pemilik usaha bengkel AN Motor kang’Ayong, serta kepada beberapa orang karyawan yang bekerja di bengkel tersebut.

o Observasi

Observasi adalah mengamati baik secara langsung dan tidak langsung dengan keberadaan bengkel AN Motor.

o Kepustakaan

Metode ini dugunakan untuk mendukung data-data yang berhubungan dengan objek pengamatan baik melalui media buku maupun internet.

1.3. Analisis SWOT

 Strenght (Kekuatan) :

Beberapa hal yang membuat usaha bengkel ini memiliki banyak pelanggan adalah karena faktor dukungan yang ada ada dari sisi internal usaha itu sendiri. Dari hasil observasi yang telah kami lakukan, ada beberapa hal yang menjadi kekuatan inti dari eksistensi kelangsungan usaha bengkel ini. Antara lain;

 Tersedianya berbagai peralatan service, mulai dari macam-macam kunci, kompresor, mesin gerinda, mesin pres, rak kunci, dll.

 Memiliki tiga orang tekhnisi yang menguasai perbaikan mesin motor secara baik,

 Berada di daerah yang strategis, dan memiliki jarak yang ideal dengan pesaing lain pada usaha bengkel yang serupa,

(7)

 Mampu melayani berbagai perbaikan dan perawatan motor baik kecil maupun besar,

 Memberikan harga yang relatif lebih murah dibandingkan bengkel yang serupa. Dari berbagai sumber daya yang dimiliki di sisi internal usaha, dengan dorongan kesungguhan dan keyakinan kang’Ayong menjalankan bengkel ini dengan sangat baik dan siap menghadapi berbagai tantangan kompetisi usaha.

 Weakness (kelemahan) :

Sekalipun telah memiliki berbagai modal yang telah kami sebutkan dalam analisa kekuatan, dalam proses kegiatanya bengkel AN MOTOR masih terdapat berbagai kelemahan. Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan beberapa kelemahan yang ada di bengkel ini adalah;  Pengelola bengkel bukanlah dari seorang yang berlatar belakang

pendidikan otomotif, melainkan seorang yang memiliki hobi dan keterampilan secara otodidak mengenai permesinan motor,

 Ruang kerja yang dimiliki hanya mampu menampung motor sebanyak 3 unit untuk sekali service,

Kelemahan-kelemahan yang muncul tersebut bukan tidak disadari oleh Kang’Ayong. Akan tetapi, semuanya bisa diantisipasi dengan berbagai cara. Sementara untuk menghindari kelemahan tersebut secara menyeluruh, Kang’Ayong mengatakan ini perlu proses, dan tidak serta-merta bisa mengubah keadaan dalam waktu yang singkat. Dengan munculnya berbagai kelemahan tersebut, menjadi tonggak sebuah usaha untuk terus membenahi diri baik dari sisi internal maupun eksternal.

(8)

 Opportunity (peluang) :

Lonjakan pertumbuhan dan jumlah pengguna motor di daerah Jl. Waringin Kurung dan sekitarnya, membangkitkan inspirasi tersendiri bagi Kang’Ayong selaku pengelola bengkel AN MOTOR. Menurutnya, beberapa peluang terhadap usaha bengkel ini adalah sebagai berikut;

 Jumlah motor yang semakin banyak akan berakibat pada kebutuhan menggunakan jasa bengkel semakin meningkat pula,

 Memiliki lokasi yang cukup ideal, artinya memiliki jarak yang terhitung jauh dari bengkel lain yang memberikan layanan jasa sejenis,

 Harga murah dan pelayanan yang baik meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan jasa bengkel ini,

 Keterampilan yang dimiliki teknisi menjadi keunggulan service. Atas analisa peluang inilah bengkel AN MOTOR meyakini jika ia mampu diterima oleh konsumen sebagai tempat memenuhi kebutuhan layanan service motor. Pengelola juga mengatakan dengan adanya peluang-peluang yang muncul, akan dapat diciptakan sebuah kesuksesan usaha dengan jaminan mutu layanan.

 Threath (Ancaman) :

Dalam menjalani sebuah usaha, tak ada satupun usaha yang bisa menjauh dari ancaman. Dengan hadirnya berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar, menjadi sebuah parameter sendiri bagi pengelola usaha untuk memaksimalkan berbagai kegiatan usahanya agar bisa terhindar dari berbagai ancaman yang muncul tersebut. Begitu juga halnya dengan bengkel AN MOTOR, banyak sekali ancaman yang setiap saat bisa menggusur usaha ini. Adapun berbagai ancaman itu misalnya;

(9)

 Kompetitor yang sirik terhadap usaha tersebut,  Ketidakpuasan konsumen,

 Munculnya berbagai usaha bengkel yang serupa membuat persaingan usaha semakin ketat,

 Keterbatasan kapasitas ruang service dan parkir akan menjadi salah satu faktor menurunnya kepuasan pelanggan,

 Persaingan promosi usaha melalui berbagai media menjadi kendala mendapatkan informasi bagi pelanggan dan calon pelanggan,

 Pengelolaan dan manajemen konvensional akan sangat riskan dengan berbagai perubahan yang terjadi.

Munculnya ancaman yang serius menjadikan motovasi tersendiri bagi pengelola bengkel AN Motor untuk terus berbenah. Perbaikan secara berkelanjutan dimaksudkan untuk mencapai kepuasan pelanggan dan sebagai jalan untuk memenangkan persaingan dalam usaha.

(10)

BAB II PROSES PRODUKSI

2.1. Proses Produksi

AN Motor merupakan sebuah usaha yang menawarkan jasa service kendaraan bermotor yang dikhususkan pada sepeda motor dan juga melayani pembelian spare part dari kendaraan tersebut.

(11)

BAB III

ANALISIS KEUANGAN

3.1. Modal

Rp. 24.000.000

3.2. Perencanaan Keuntungan

Usaha Bengkel AN Motor

Modal Awal

- Sewa Tempat Rp. 10.000.000 - Renovasi Tempat Rp. 2.000.000 - Rak Lemari, Kursi, dll Rp. 2.000.000 - Peralatan Bengkel & Suku Cadang Rp. 10.000.000

Total Rp. 24.000.000

Biaya Operasional

- Gaji pegawai 3 Orang Rp. 2.500.000 - Suku Cadang Rp. 3.000.000 - Listrik, Telepon, Air, dll Rp. 1.000.000

Total Rp. 6.500.000

Pemasukan Per Bulan Rp. 8.000.000

(12)

3.3. BEP (Break Event Point) BEP = FC P - VC BEP = 24.000.000 + 1 Bulan 8.000.000 - 6.500.000 = 17 Bulan 1.500.000 x 17 = 25.500.000 3.4. Denah Lokasi Tol PCI Cilegon Serang Serdang Lingkar Selatan GSI SD Htp & SLTP 3 Lokasi AN Motor

(13)

BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

AN Motor merupakan sebuah usaha yang menawarkan jasa service kendaraan bermotor yang dikhususkan pada sepeda motor dan juga melayani pembelian spare part dari kendaraan tersebut.

Dengan modal usaha Rp. 24.000.000,- yang diperoleh dari kocek sendiri, dan dengan penghasilan perbulan Rp. 8.000.000,-, sementara laba bersih per bulannya adalah Rp. 1.500.000,-, maka Break Even Point (BEP) akan dicapai pada bulan ke 17.

Dalam setiap lingkungan kelompok masyarakat selalu menyajikan dan menyediakan berbagai peluang usaha yang sesuai dengan kebutuhan kelompok masyarakat tersebut. Dengan membangkitkan berbagai ide yang ada, kita bisa melahirkan berbagai inspirasi tentang berbagai peluang usaha yang potensial dan bisa bertahan di kalangan konsumen. Seperti halnya yang dilakukan oleh kang’Ayong. Beliau mampu menjawab kebutuhan masyarakat sekitar Jalan Waringin Kurung, Serdang, Kramatwatu, dll atas layanan jasa bengkel. Maka dengan analisis dari kebutuhan tersebut, Ia-pun membuka bengkel AN Motor yang melayani jasa perbaikan dan perawatan kendaraan roda dua.

Untuk menjamin kepuasan para pelanggan bengkelnya, beliau menerapkan sistem pelayanan dengan ramah, bersih, apik dan telaten. Hal itu

(14)

menjadi kunci utama kesuksesan bengkel kang’Ayong. Selain itu, pengelolaan ruangan yang baik, serta kinerja yang efektif akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen terhadap hasil kerja para pengelola bengkel.

Kunci lain pelayanan usaha bengkel adalah keramahan terhadap setiap pelanggan. Sikap sopan akan membawa dampak suasana yang nyaman, sehingga pelanggan akan semakin merasa puas baik dari segi kerja fisik maupun layanan kenyamanan.

4.2. SARAN

Berkembangnya arus teknologi dengan begitu pesatnya, menuntut kecermatan bagi para pelaku usaha untuk bisa mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi. Pengelolaan bengkel yang dilakukan secara kovensional, bukan tidak mungkin lambat laun akan tersisihkan dari sengitnya persaingan bisnis. Untuk mengantisipasi tersebut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pengelola AN Motor, yaitu ;

 Memperbaiki sarana bengkel terutama ruang kerja, ruang tunggu, dan sarana tempat parkir,

 Meningkatkan dengan berkesinambungan keterampilan para teknisi agar terus mampu mengantisipasi perubahan jenis teknologi otomotif,  Bila memungkinkan, mencari tempat usaha yang baru dengan analisa

lebih strategis dan lebih mendekati pasar konsumen,

 Peningkatan perlengkapan peralatan service, khususnya peralatan yang menggunakan teknologi. Berbagai perubahan yang terjadi dalam lingkungan teknologi otomotif, perlu diantisipasi sebagai taktik untuk memenangkan persaingan usaha yang dikelola. Beberapa saran

(15)

tersebut, bisa menjadi acuan yang mungkin akan bermanfaat dalam kelangsungan hidup usaha.

4.3. Foto AN Motor

Referensi

Dokumen terkait

Ketatnya persaingan usaha dalam maupun luar negeri, menuntut perusahaan harus mening- katkan kinerja dan hasilnya. Ketepatan waktu, mutu dan jumlah menjadi prioritas agar dapat

Adapun yang dimaksud dengan ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara

Ancaman adalah setiap usaha atau kegiatan baik dari dalam maupun dari luar yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah negara, serta juga dapat berbahaya bagi

Perkembangan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Indonesia Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan instrumen penting dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. Perkembangan AMDAL di Indonesia dapat dilihat dari berbagai tahapan, mulai dari tidak adanya peraturan, hingga dilengkapi dan dikembangkan dalam berbagai regulasi, termasuk Undang-Undang Cipta Kerja. Pada awalnya, tidak ada peraturan khusus yang mengatur tentang AMDAL. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan, pemerintah mulai melihat kebutuhan untuk memiliki instrumen yang dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi dampak potensial suatu kegiatan terhadap lingkungan. Seiring berjalannya waktu, peraturan tentang AMDAL semakin dilengkapi dan dikembangkan. Hal ini tercermin dalam berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk Undang-Undang Cipta Kerja. Undang-Undang ini memberikan penekanan khusus pada pentingnya AMDAL dalam proses perizinan usaha. Perkembangan ini menggambarkan adanya keperluan perubahan sesuai situasi ekonomi dan politik pembuat undang-undang. Dalam konteks ekonomi, AMDAL dianggap sebagai instrumen yang dapat membantu mencapai pembangunan berkelanjutan, dengan memastikan bahwa dampak lingkungan dari suatu kegiatan usaha dapat diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Sementara itu, dalam konteks politik, AMDAL menjadi alat bagi pemerintah untuk menunjukkan komitmennya dalam perlindungan lingkungan. Dengan adanya AMDAL, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap kegiatan usaha yang dilakukan tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan demikian, perkembangan AMDAL di Indonesia mencerminkan dinamika dan perubahan yang terjadi dalam konteks ekonomi dan politik di negara ini. Melalui AMDAL, kita dapat melihat bagaimana pemerintah berusaha untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan