STUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM PUSKESMAS KECAMATAN LUBUK KILANGAN
Makalah Pribadi
OLEH:
SYANDREZ PRIMA PUTRA BP 0910311020
PRESEPTOR: dr. Edison, MPH
Prof. DR. Dr. Rizanda Machmud, M.Kes
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2013
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Konsep Puskesmas mulai diperkenalkan sejak tahun 1968, dilatarbelakangi oleh tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4, yakni untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan nasional tersebut dituangkan dalam pembangunan kesehatan yang menjadi visi dari Puskesmas, yakni mewujudkan Millenium Development Goals (MDGs) 2015. Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas, yakni terwujudnya Kecamatan Sehat menuju MDGs 2015, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat
Untuk mewujudkan visi MDGs tersebut, Puskesmas yang merupakan unit pelayanan kesehatan primer tentunya harus memiliki struktur organisasi yang baik. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju MDGs 2015, Puskesmas bertanggung jawab untuk menyelenggarakan program-program yang berupaya untuk meningkatkan kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat, yang merupakan pelayanan tingkat pertama dari sistem kesehatan nasional. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib meliputi upaya promosi
2 kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan. Sementara itu, upaya kesehatan pengembangan ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan merupakan salah satu dari banyaknya Puskesmas yang ada di Indonesia yang juga menerapkan struktur organisasi dan program kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementrian Kesehatan. Oleh sebab itu, penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimana struktur organisasi dan program Puskesmas di Kecamatan Lubuk Kilangan tersebut.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah pribadi ini antara lain sebagai berikut: a. Tujuan Umum
Mengetahui struktur organisasi dan program puskesmas secara umum. b. Tujuan Khusus
Mengetahui struktur organisasi di Puskesmas Kecamatan
Lubuk Kilangan.
Mengetahui dan mengidentifikasi jenis-jenis program kegiatan di Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan.
1.3 BATASAN PENULISAN
Makalah ini membahas tentang struktur organisasi dan program puskesmas secara umum, dan secara khusus di Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang.
1.4 METODE PENULISAN
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai literatur.
3
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 SEJARAH PUSKESMAS
Puskesmas Lubuk Kilangan didirikan di atas tanah wakaf yang diberikan KAN yang pada tahun 1981 dengan luas tanah 270 m2 dan gedung Puskesmas sendiri didirikan pada tahun 1983 dengan luas bangunan 140 m2, dimana saat itu pimpinan Puskesmas yang pertama adalah dr. Meiti Frida dan pada tahun itu juga Puskesmas mempunyai satu buah Puskesmas Pembantu (Pustu) Baringin.
Pembangunan Puskesmas ini dibiayai dari APBN. Pelayanan yang diberikan saat itu meliputi BP, KIA dan Apotik. Dengan Jumlah pegawai yang ada pada saat itu sekitar 10 orang dan sampai saat ini telah mengalami pergantian Pimpinan Puskesmas sebanyak 11 kali.
Pada Tahun 1997 telah dilakukan rehabilatasi Puskesmas secara maksimal, karena adanya keterbatasan lahan, rumah dinas paramedis yang ada pada saat itu dijadikan kantor dan juga ada penambahan beberapa ruangan pelayanan lainnya.
Saat sekarang kondisi bangunan Puskesmas Lubuk Kilangan sudah permanen terdiri dari beberapa ruangan kantor seperti: Medical Record (MR), Balai Pengobatan (BP), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Gigi, Gizi, Labor, (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) P3K, Apotik, dan Imunisasi dengan jumlah pegawai yang ada sebanyak 56 orang termasuk Pustu. Pelayanan Puskesmas Lubuk Kilangan yang diberikan saat ini adalah Tujuh Pelayanan Dasar yaitu: (1) Promosi Kesehatan (Promkes), (2) Kesehatan Ibu dan Anak – Keluarga Berencana (KIA-KB), (3) Gizi, (4) Kesehatan Lingkungan (Kesling), (5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, (6) Pengobatan, dan (7) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
4
2.2 KONDISI GEOGRAFIS
Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan meliputi seluruh Wilayah
Kecamatan Lubuk Kilangan dengan luas Daerah 85,99 km2 yang terdiri dari 7
kelurahan dengan luas:
a. Kelurahan Batu Gadang : 19,29 km2
b. Kelurahan Indarung : 52,1 km2
c. Kelurahan Padang Besi : 4,91 km2
d. Kelurahan Bandar Buat : 2,87 km2
e. Kelurahan Koto Lalang : 3,32 km2
f. Kelurahan Baringin : 1,65 km2
g. Kelurahan Tarantang : 1,85 km2
Adapun batas-batas Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pauh b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok
c. Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Lubuk Begalung
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bungus Teluk Kabung
5
2.3 KONDISI DEMOGRAFI
Jumlah Penduduk Kecamatan Lubuk Kilangan adalah 50.032 Jiwa yang terdiri dari 10.707 KK dengan perincian sebagai berikut:
a. Kelurahan Bandar Buat : 14.359 jiwa dan 2.743 KK
b. Kelurahan Padang Besi : 6.797 jiwa dan 1.610 KK
c. Kelurahan Indarung : 11.069 jiwa dan 2.632 KK
d. Kelurahan Koto Lalang : 6.563 jiwa dan 1.550 KK
e. Kelurahan Batu Gadang : 6.480 jiwa dan 1.489 KK
f. Kelurahan Baringin : 2.277 jiwa dan 244 KK
g. Kelurahan Tarantang : 2.460 jiwa dan 439 KK
Dengan jumlah 44 RW. Dan 171 RT dengan perincian sebagai berikut:
a. Kelurahan Batu Gadang : 5 RW/ 21 RT
b. Kelurahan Indarung : 12 RW/ 44 RT
c. Kelurahan Padang Besi : 4 RW/ 20RT
d. Kelurahan Bandar Buat : 11 RW/ 43 RT
e. Kelurahan Koto Lalang : 8 RW/ 31 RT
f. Kelurahan Baringin : 2 RW/ 5 RT
g. Kelurahan Tarantang : 2 RW/ 7 RT
2.4 SARANA DAN PRASARANA 1. SARANA PENDIDIKAN No Kelurahan TK SD SMP SMA 1 Bandar Buat 10 6 3 0 2 Padang Besi 2 4 0 0 3 Indarung 3 6 1 2 4 Koto Lalang 3 3 0 0 5 Batu Gadang 1 2 0 1 6 Baringin 1 1 0 0 7 Tarantang 1 1 0 0 Jumlah 18 23 4 3
6 2. SARANA KESEHATAN NO JENIS SARANA DAN PRASARANA JLH KONDISI BAIK RUSAK I SARANA
KESEHATAN RINGAN SEDANG BERAT
1 Puskesmas Induk 1 1 2 Puskesmas Pembantu a. Indarung 1 1 b. Batu Gadang 1 1 c. Baringin 1 1
3 Rumah Dinas dokter 1 1
4 Rumah Dinas Paramedis 1 1 5 Mobil Pukesmas Keliling 1 1 6 Sepeda Motor 4 4 I I SARANA PENUNJANG 1 Komputer 2 1 1 2 Mesin Tik 2 1 1 3 Laptop 1 1 4 LCD/Infocus 1 1 Jumlah 17 12 2 2 1 3. PRASARANA KESEHATAN
Posyandu Balita : 43 Buah
Posyandu Lansia : 14 Buah
Kader Kesehatan : 164 Orang
Praktek Dokter Swasta : 5 orang
Praktek Bidan Swasta : 21 orang
Pos UKK : 3 Pos
Pengobatan Tradisional : 38 Buah
7
2.5 KETENAGAAN DAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS 1. KETENAGAAN NO JENIS KETENAGAAN PNS PTT HONOR/ SUKAREL A KET 1 Dokter Umum 3 2 Dokter Gigi 2 3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 2 4 Sarjana Keperawatan 1 5 Akper 4 6 Akbid 12 1 7 Akzi 1 8 AAK 1 9 AKL 2 10 Rekam Medis 1 11 Perawat Gigi 3 12 SPK 5 1 13 Bidan (D I) 8 2 14 Aisisten Apoteker 2 15 Pekarya Kesehatan 3 16 SMA 2 Jumlah 52 3 1 2.6 SASARAN PUSKESMAS
Jumlah penduduk : 50.032 Jiwa
Bayi (0-11 Bulan) : 1024`
Bayi (6-11 Bulan) : 614
Batita (24-60 Bulan) : 2080
Baduta (0-60 Bulan) : 2048
Ibu Hamil (Bumil) : 1146
Ibu Nifas (Bufas) : 1091
Ibu Bersalin : 1091
Ibu meneteki (Buteki) : 2048
Lansia : 4853
8
2.7 VISI, MISI PUSKESMAS 1. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah menuju Kecamatan Lubuk Kilangan Sehat Menuju MDGs 2015.
2. MISI PUSKESMAS
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian sehat bagikeluarga dan masyarakat
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat serta lingkungan
2.8 KONDISI SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI PENDUDUK a. Kondisi Sosial dan Budaya
Suku terbesar yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan adalah Suku Minang, juga ada beberapa suku lainnya yaitu Jawa dan Batak. Mayoritas agama yang dianut masyarakatnya adalah :
Islam : 43.451 Jiwa
Katolik : 39 Jiwa
Kristen : 41 Jiwa
b. Kondisi Ekonomi
Mata Pencaharian Penduduk: a. Pegawai Negeri
b. Swasta c. Buruh d. Tani
9
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 DEFINISI PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan demikian, Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
3.2 ORGANISASI PUSKESMAS 3.1.1 Struktur Organisasi Puskesmas
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, setiap Puskesmas di Indonesia memiliki struktur organisasi yang seragam, namun dapat dimodifikasi menurut wilayah masing-masing tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Sebagai unsur pimpinan, Kepala Puskesmas mempunyai tugas
10 pokok dan fungsi untuk memimpin, mengawasi dan mengoordinasi kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.
2. Unit Tata Usaha
Unit Tata Usaha adalah unit yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan:
Data dan informasi
Perencanaan dan penilaian
Keuangan
Umum dan kepegawaian
3. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas adalah unit yang berfungsi dalam upaya kesehatan masyarakat (termasuk pembinaan terhadap UKBM/Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) dan upaya kesehatan perorangan, yaitu unit yang terdiri atas tenaga atau pegawai dalam jabatan fungsional. Jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap daerah. Terdiri atas unit I, II, III, IV, V, VI, VII.
Unit I, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga Berencana dan perbaikan gizi.
Unit II, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit terutama imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium.
Unit III, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan kesehatan gigi dan mulut, serta kesehatan tenaga kerja dan lanjut usia (lansia).
Unit IV, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
11
Unit V, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan di bidang pembinaandan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
Unit VI, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap (Puskesmas perawatan).
Unit VII, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
pengelolaan farmasi.
4. Jaringan pelayanan puskesmas
Jaringan pelayanan Puskesmas meliputi Unit Puskesmas Pembantu, Unit Puskesmas Keliling dan Unit Bidan di Desa/Komunitas.
Puskesmas Pembantu, yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana
dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
Puskesmas Keliling, yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan Puskesmas Keliling adalah:
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.
Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa. Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka
12 Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat
audio-visual.
3.1.2 Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk kepala puskesmas dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3.1.3 Eselon Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran kepala Puskesmas dalam peyelengaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan, maka jabatan kepala puskesmas setingkat dengan eselon IV-A.
Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat eselon IV-A , ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria kepala puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulun pendidikannya mencakup bidang kesehatan masyarakat.
3.3 PROGRAM PUSKESMAS
Puskesmas bertanggung jawab untuk menyelengarakan program kesehatan perorangan dan masyarakat sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama. Program-program kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas dikelompokkan menjadi dua, yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
3.3.1 Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia, yakni meliputi sebagai berikut:
13
1. Upaya Promosi Kesehatan, yaitu program pelayanan kesehatan
puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
2. Upaya Kesehatan Lingkungan, yaitu program pelayanan kesehatan
lingkungan di Puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB), yaitu program pelayanan kesehatan yang ditujuhkan untuk
memberikan pelayanan kepada ibu hamil, bersalin dan nifas, pelayanan bayi dan balita, dan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB.
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, yaitu program kegiatan pelayanan
kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular, yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah
dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).
6. Upaya Pengobatan, yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk
mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.
7. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yaitu bentuk pelayanan
kesehatan untuk mendatangi langsung masyarakat yang tidak mampu secara fisik dan psikologis untuk datang berobat ke Puskesmas, sekaligus
14 dapat memberikan penyuluhan dan perawatan kesehatan kepada masyarakat dibawah tanggung jawab perawat.
3.3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas yang bersangkutan. Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut Program spesifik lokal yang ditetapkan sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengam kemampuan puskesmas. Meliputi:
1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat
yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja Puskesmas
2. Kesehatan Olah Raga, adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan
ilmu pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan
penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan induvidu dan asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang penderita ISPA/Pneumonia
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas
yang ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas
15
5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang merupakan salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di Puskesmas
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang
dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.
7. Kesehatan Mata, adalah program pelayanan kesehatan mata terutama
pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia
lanjut atau upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, adalah program pembinaan
terhadap pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan
16 herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
10. Kesehatan Haji , adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan
jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.
Selain program di atas, upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula berupa upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas di atas yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, guna mempercepat tercapainya visi Puskesmas. Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan dari BPP (Badan Perencanaan dan Pengembangan). Upaya ini dilakukan jika upaya wajib telah terlaksana secara optimal, dalam artian target cakupan dan peningkatan mutu pelayanan telah tercapai.
3.3.3 Program Penunjang
Medical record
Apotik
17
BAB IV PEMBAHASAN
Struktur organisasi Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan telah dibentuk sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, yakni sebagai berikut:
KEUANGAN Hj. Afridawarni, Amd.Keb Ermayani, S.ST PERENCANAAN dr. Hj. May Happy M. TATA USAHA Yessi Gusminarti, SKM
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
dr. Dessi
Pj. BP Elva Nora
Pj. KIA Ibu Rima Yudha N., Amd.Keb Pj. KIA Anak Nilda Syafyani, Amd.Keb Pj. BP Gigi Drg. Euis Yoyo Pj. Apotik Titin Haryani Pj. Gudang Obat Kurmila Sari Pj. Laboratorium Esi Susanti,AmAk Pj. MR Fitriani, Amd.RM Pj. KB Sefnita, Amd.Keb Pj. P3K/IGD Marini MS, Amd.Kep Pj. Kesehatan Jiwa Helfi Husna, S.Kep
Pj. Kesehatan Mata Trisnawati
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT drg. Yefni
Pj. Promkes Frisna Devi,SKM Pj. Kesehatan Lingkungan Ernawati,AmKl
Pj. Gizi Renita, SKM P2M
Pj. Imunisasi Damsiar, S.ST Pj. Campak Marina Yulia N. Amd.Keb Pj. DBD Widia Hariati, Amd.Keb Pj. Malaria Adsemar Tati Budi Pj. Diare Marina Yulia N, Amd.Kep Pj. Surveilans Marina Yulia N, Amd.Keb Pj. Filariasis Marina Yulia N, Amd.Kep Pj. Rabies Marini Ms, Amd.Kep Pj. TB/Kusta Yuarleng Yusmaita Pj. ISPA Trisnawati INOVATIF
o Pj. Kesehatan Olah Raga Marini MS, Amd.Kep
o Pj. UKS Ernawati. H, Amd.Keb o Pj. Lansia Fitri Dewi, MD
PUSTU
PUSTU INDARUNG Mortianis PUSTU BATU GADANG Eka Diliana Lubis PUSTU BARINGIN Hj. Erliza HB
POSKESKEL PIMPINAN PUSKESMAS dr. Hj. May Happy M. . CAMAT CAMAT SP2TP Mayriza, Amd.Kep UMUM DAN KEPEGAWAIAN Desmiavita.D DEWAN PENYANTUN Indarung : Yudia Padang Besi : Nurleila Koto Lalang : Yuarleng
Tarantang : Anik Bandar Buat : Fani Batu Gadang : Fitriani Baringin : Dessy
18 Berdasarkan struktur di atas, Puskesmas Lubuk Kilangan memilki total 56 orang tenaga kerja yang dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas yang bergelar Dokter (dr), dan membawahi bagian Tata Usaha yang bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). Selain itu, Kepala Puskesmas juga membawahi Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas yang terdiri dari seorang Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan dan seorang Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat.
Puskesmas Lubuk Kilangan juga memiliki beberapa jaringan pelayanan, yakni 1 buah Puskesmas induk dan 3 buah Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan dan merupakan perpanjangan tangan Puskesmas. Selain itu Puskesmas ini juga memiliki Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di setiap kelurahannya, yang berada dibawah tanggung jawab satu orang bidan Poskeskel yang terlatih dan dua orang kader. Poskeskel berbeda dari Pustu yang selalu membuka pelayanan setiap pagi, sementara Poskeskel bertugas untuk memantau kesehatan masyarakat di wilayah kelurahan dan tidak diwajibkan untuk melakukan pengobatan kuratif, akan tetapi jika diminta maka Poskeskel juga dapat memberikan pelayanan kuratif tersebut. Penanggung jawab jaringan pelayanan ini dibawahi langsung oleh Kepala Puskesmas Lubuk Kilangan.
Dilihat dari segi programnya, Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan juga telah melaksanakan upaya kesehatan sesuai dengan arahan dari Kepmenkes RI No.128 tahun 2004. Program tersebut meliputi:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib menjadi kegiatan pokok di Puskesmas Lubuk Kilangan. Puskesmas ini memiliki 7 kegiatan pokok sesuai arahan Kemenkes, antara lain:
a. Promosi Kesehatan
Kegiatan Promkes di Puskesmas Lubuk Kilangan terdiri dari PHBS (Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat) dan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat). Antara lain sebagai berikut:
19 1) PHBS
Terdiri dari:
a) Linakes (Persalinan dengan Tenaga Kesehatan) b) ASI Eksklusif
c) Menimbang Balita d) Air Bersih
e) CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) f) Jamban
g) Memberantas Jentik h) Makan Buah dan Sayur i) Aktifitas Fisik
j) Tidak Merokok 2) UKBM
Terdiri dari :
a) Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) b) Pondok Bersalin Desa ( Polindes ) c) Pos Obat Desa ( POD )
d) Dana Sehat
e) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) f) Upaya Pengobatan Tradisional (Batra):
- Tanaman Obat Keluarga (TOGA) - Tanaman Dapur Keluarga (TADAGA) g) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
h) Upaya Kesehatan Dasar Swasta i) Kemintraan LSM dan Dunia Usaha j) Kader Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan - Survey perumahan - Survey tempat umum
- Survey tempat pengolahan makanan -
20 c. Kesehatan Ibu dan Anak – Keluarga Berencana (KIA – KB)
- MTBS
- Kelas ibu balita - K1-K4
- Fe1-Fe3 d. Gizi Masyarakat
- Penimbangan Massal (tiap bulan Februari) - Bulan vitamin A
e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular - Imunisasi - DBD - TB/Kusta - Rabies - Malaria - Diare - Campak - Filariasis - ISPA
f. Program Pengobatan Dasar g. Perkesmas
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas Lubuk Kilangan antara lain:
- Usaha Kesehatan Sekolah - Kesehatan Olah Raga - Kesehatan Gigi dan Mulut - Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Mata - Kesehatan Usia Lanjut - Kesehatan Haji
21
3. Program Penunjang
- Medical Record - Apotek
- Gudang Obat
- Laboratorium rutin sederhana - Pengambilan Sampel Sputum SPS
- Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)/ Unit Gawat Darurat (UGD)
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Struktur organisasi dan program Puskesmas di Indonesia diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan adalah salah satu Puskesmas di Indonesia yang menerapkan sistem yang telah ditetapkan tersebut. Hal tersebut dapat disimpulkan menjadi sebagai berikut:
1. Struktur organisasi di Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan meliputi Kepala Puskesmas yang membawahi bagian Tata Usaha, Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas, dan Unit Jaringan Pelayanan yang meliputi 3 Pustu dan 7 Poskeskel.
2. Jenis Program Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan meliputi 7 upaya kesehatan wajib yakni: Promkes, Kesling, KIA – KB, Gizi Masyarakat, P2PM, Pengobatan dan Perkesmas, serta beberapa usaha pengembangan kesehatan dan program penunjang.
5.2 SARAN
1. Setiap subbagian harus menjalankan tugas dan fungsi masing-masing sesuai job description yang ada.
2. Diperlukan optimalisasi komunikasi yang efektif antara sub bagian untuk pelayanan yang lebih efektif.
3. Program pengembangan puskesmas sebaiknya lebih disesuaikan dengan wilayah kerja puskesmas masing-masing.
4. Tidak adanya perangkapan jabatan pada berbagai bidang sehingga kinerja masing-masing bidang dapat berjalan dengan optimal.
23
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2003. Kebijakan Dasar Puskesmas (Menuju Indonesia Sehat 2010). Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI.
Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004.
Puskesmas Lubuk Kilangan, 2012. Laporan Tahunan Puskesmas Lubuk Kilangan tahun 2012. Padang: Puskesmas Lubuk Kilangan.