• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vale Indonesia (INCO) dukung percepatan larangan ekspor bijih nikel. Vale Indonesia (INCO) supports the acceleration of the nickel ore exports ban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vale Indonesia (INCO) dukung percepatan larangan ekspor bijih nikel. Vale Indonesia (INCO) supports the acceleration of the nickel ore exports ban"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

IMA-Daily Update

Vale Indonesia (INCO) supports

the acceleration of the nickel ore

exports ban

S

TARTING January 1, 2020, nickel ore

with levels below 1.7% may no longer be exported. This rule will be applied two years earlier than originally planned in 2022; This policy was issued by the government so that the development of smelter construction especially

run faster.

Nico Kanter, President Director of PT Vale Indonesia Tbk (INCO, member of the Kompas100 index) assessed, this policy is a positive step not only for Vale Indonesia but also for the Indonesian government. "Vale has always supported th

streaming of minerals in Indonesia, even from the beginning we indeed had smelters and never exported ore," he said, Friday (6/9).

With the promotion of the ban on ore exports, which will take effect on January 1, 2020, he said, this will support th government's plan to develop the electric vehicle industry. "As stated by the Director General, this will support the development of the electric vehicle industry," he added. For information, nickel with levels below 1.7% is one of the raw materials for electric vehicle batteries that can be processed with current technology.

Just so you know, during semester 1 INCO produced nickel of 30,711 metric tons. This year, they are aiming for 72,000 metric tons of production.

INCO) supports

the acceleration of the nickel ore

January 1, 2020, nickel ore with levels below 1.7% may no longer be exported. This rule will be applied two years earlier than originally planned in 2022; This policy was issued by the government so that the development of smelter construction especially nickel can

Nico Kanter, President Director of PT Vale Indonesia Tbk (INCO, member of the Kompas100 index) assessed, this policy is a positive step not only for Vale Indonesia but also for the Indonesian government. "Vale has always supported the down-streaming of minerals in Indonesia, even from the beginning we indeed had smelters and never exported ore," he said, Friday

With the promotion of the ban on ore exports, which will take effect on January 1, 2020, he said, this will support the government's plan to develop the electric vehicle industry. "As stated by the Director General, this will support the development of the electric vehicle industry," he added. For information, nickel with levels below 1.7% is one of the raw materials for electric vehicle batteries that can be processed with current technology.

Just so you know, during semester 1 INCO produced nickel of 30,711 metric tons. This year, they are aiming for 72,000 metric

Vale Indonesia (INCO) dukung

percepatan larangan ekspor

bijih nikel

M

ULAI 1 Januari 2020, bijih nikel dengan

kadar di bawah 1,7% tidak boleh lagi untuk dieskpor. Aturan ini lebih cepat diberlakukan dua tahun dari rencana semula tahun 2022; Kebijakan ini dikeluar kan pemerintah agar perkemban pembangunan smelter khususnya nikel dapat berjalan lebih cepat.

Nico Kanter, Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (INCO

Kompas100) menilai, kebijakan ini merupakan langkah positif bukan hanya bagi Vale Indonesia namun juga bagi pemerintah Indonesia.

"Vale selalu mendukung hilirisasi mineral di Indonesia, bahkan sejak awal memang kami telah memiliki smelter dan tidak pernah mengekspor

Jumat (6/9).

Dengan dimajukannya pelarangan ekspor ore yang akan mulai berlaku 1 Januari 2020 ini, ia bilang, hal ini akan mendukung rencana pemerintah untuk mengembang kan industri kendaraan listrik. "Seperti telah disampaikan oleh pak D

bakal mendukung pengembangan industri kendaraan listrik," tambahnya.

Sebagai informasi, nikel dengan kadar di bawah 1,7% adalah salah satu bahan baku baterai kendaraan listrik yang dapat diproses dengan teknologi yang ada saat ini.

Asal tahu saja, sepanjang semester 1 INCO memproduksi nikel sebesar 30.711 metrik ton. Nah pada tahun ini mereka membidik produksi sebanyak 72.000 metrik ton.

Page 1

Vale Indonesia (INCO) dukung

an larangan ekspor

bijih nikel

1 Januari 2020, bijih nikel dengan kadar di bawah 1,7% tidak boleh lagi untuk dieskpor. Aturan ini lebih cepat diberlakukan dua tahun dari rencana semula tahun 2022; Kebijakan ini dikeluar-kan pemerintah agar perkembangan pembangunan smelter khususnya nikel dapat berjalan lebih cepat.

Nico Kanter, Presiden Direktur PT Vale INCO, anggota indeks enilai, kebijakan ini merupakan langkah positif bukan hanya bagi Vale Indonesia namun juga bagi pemerintah Indonesia.

"Vale selalu mendukung hilirisasi mineral di Indonesia, bahkan sejak awal memang kami telah memiliki smelter dan tidak pernah mengekspor ore," ungkapnya,

Dengan dimajukannya pelarangan ekspor ore yang akan mulai berlaku 1 Januari 2020 ini, ia bilang, hal ini akan mendukung rencana pemerintah untuk mengembang-kan industri kendaraan listrik. "Seperti telah disampaikan oleh pak Dirjen, ini bakal mendukung pengembangan industri kendaraan listrik," tambahnya.

Sebagai informasi, nikel dengan kadar di bawah 1,7% adalah salah satu bahan baku baterai kendaraan listrik yang dapat diproses dengan teknologi yang ada saat

aja, sepanjang semester 1 INCO memproduksi nikel sebesar 30.711 metrik ton. Nah pada tahun ini mereka membidik produksi sebanyak 72.000 metrik ton.

(2)

IMA-Daily Update

"We are planning to be full production in semester 2 because there are no more maintenance schedules," said

Indonesia's Senior Manager of Communi cation, Bayu Aji, Friday (6/9).

INCO production in the first semester of 2019 decreased by around 14% due to the maintenance of Larona Canal or Larona Canal Lining. This activity is the maintenance of canals to ensure water supply to the Larona power plant. As a result, in the first semester of 2019 the electricity supply to the INCO smelter will be reduced. Reporter: Ika Puspitasari, Editor: Komarul Hidayat

The compound annual growth

rate of production and sales of

Bukit Asam has increased in five

years

Editor

C

OMPOUND Annual Growth Rate (CAGR)

of PT Bukit Asam Tbk (PTBA), a subsidiary of MIND ID, the holding company of state owned mining companies, in production and sales shows an upward trend in 2015 to 2019 (projected).

Based on the company's exposure report released by the company page, Bukit Asam's coal production shows a rising trend from 2015 to 2018 and is projected to continue to surge in 2019. Coal production at 19.3 million tons, rose to 19.6 million tons in 2016 and 24, 2 million tons in 2017. Last year, Proo

production reached 26.4 million tons and this year rose to 27.3 million tons.

The percentage of a significant increase occurred in 2017 to 23%. While a slight increase occurred in 2016,...

"We are planning to be full production in semester 2 because there are no more maintenance schedules," said Vale Indonesia's Senior Manager of

Communi-INCO production in the first semester of 2019 decreased by around 14% due to the maintenance of Larona Canal or Larona Canal Lining. This activity is the maintenance of canals to ensure water supply to the Larona power plant. As a result, in the first semester of 2019 the electricity supply to the INCO smelter will

Reporter: Ika Puspitasari, Editor:

"Kami di semester 2 untuk pro rencananya akan full

jadwal maintenance

Manager Communication Vale Indonesia, Bayu Aji, Jumat (6/9).

Produksi INCO pada semester I 2019 turun sekitar 14% lantaran ada perawatan Larona Canal atau Larona Canal Lini Kegiatan ini merupakan pemeliharaan kanal guna memastikan pasokan air ke pembangkit listrik Larona. Akibatnya, pada semester I 2019 pasokan listrik ke smelter INCO menjadi berkurang.

Puspitasari, Editor: Komarul Hidayat

The compound annual growth

rate of production and sales of

Bukit Asam has increased in five

Annual Growth Rate (CAGR) of PT Bukit Asam Tbk (PTBA), a subsidiary of MIND ID, the holding company of state-owned mining companies, in production and sales shows an upward trend in 2015

Based on the company's exposure report by the company page, Bukit Asam's coal production shows a rising trend from 2015 to 2018 and is projected to continue to surge in 2019. Coal production at 19.3 million tons, rose to 19.6 million tons in 2016 and 24, 2 million tons in 2017. Last year, Proof Acid coal production reached 26.4 million tons and this year rose to 27.3 million tons.

The percentage of a significant increase While a slight

Laju Pertumbuhan Majemuk

Tahunan Produksi dan Penjualan

Bukit Asam Meningkat dalam

Lima Tahun

Redaktur

L

AJU Pertumbuhan Majemuk Ta hunan

(Compound Annual Growth Rate

Bukit Asam Tbk (PTBA), anak usaha MIND ID, perusahaan induk BUMN pertambangan, dalam produksi dan penjualan menunjukkan tren meningkat pada 2015 hingga 2019 (proyeksi).

Berdasarkan laporan ekspose perusahaan yang dirilisi laman perseroan, produksi batu bara Bukit Asam menunjukkan tren mening kat dari 2015 hingga 2018 dan diproyeksi kan terus melonjak pada 2019. Produksi batu bara pada 19,3 juta ton, naik menjadi 19,6 juta ton pada 2016 dan 24,2 juta ton pada 2017. Tahun lalu, produksi batu bara Bukti Asam mencapai 26,4 juta ton dan tahun ini naik jadi 27,3 juta ton.

Persentase kenaikan signifikan terjadi pada 2017 menjadi 23%. Sedangkan ke

tipis terjadi pada 2016...

Page 2

semester 2 untuk produksi

full karena enggak ada maintenance lagi," ujar Senior

Manager Communication Vale Indonesia,

Produksi INCO pada semester I 2019 turun sekitar 14% lantaran ada perawatan Larona Canal atau Larona Canal Lining. Kegiatan ini merupakan pemeliharaan kanal guna memastikan pasokan air ke pembangkit listrik Larona. Akibatnya, pada semester I 2019 pasokan listrik ke smelter INCO menjadi berkurang. Reporter: Ika Puspitasari, Editor: Komarul Hidayat

Laju Pertumbuhan Majemuk

Tahunan Produksi dan Penjualan

Bukit Asam Meningkat dalam

Lima Tahun

Redaktur

Pertumbuhan Majemuk Tahunan

Compound Annual Growth Rate/CAGR) PT

Bukit Asam Tbk (PTBA), anak usaha MIND ID, perusahaan induk BUMN pertambangan, dalam produksi dan penjualan menunjukkan pada 2015 hingga 2019

Berdasarkan laporan ekspose perusahaan yang dirilisi laman perseroan, produksi batu-bara Bukit Asam menunjukkan tren mening-kat dari 2015 hingga 2018 dan diproyeksi-kan terus melonjak pada 2019. Produksi

3 juta ton, naik menjadi 19,6 juta ton pada 2016 dan 24,2 juta ton pada 2017. Tahun lalu, produksi batu bara Bukti Asam mencapai 26,4 juta ton dan tahun ini naik jadi 27,3 juta ton.

Persentase kenaikan signifikan terjadi pada 2017 menjadi 23%. Sedangkan kenaikan tipis terjadi pada 2016...

(3)

IMA-Daily Update

While a slight increase occurred in 2016, which was only 2% from the previous 18% increase in 2015. Thus the 2015 CAGR to 2019 (projected) was 9.1%.

Positive CAGR growth was also seen from the sales side. Bla in 2015 sales

19.1 million tons, up 6% from 2014, a positive trend continues in 2016 to 20.8 million tons and 2017 amounted to 23.6 million tons. In 2018 it will increase again to 24.7 million tons and this year it is projected to reach 28.4 million tons. The highest sales increase is projected this year to be 15%.

In terms of income also increased. In 2016, for example revenue reached Rp14.06 trillion, rising again to Rp19.47 trillion in 2017 and jumping 8.7% to Rp21.16 trillion in 2018 and Rp5.3 trillion in th

quarter of 2019.

While net profit in 2016 was recorded at Rp 2 trillion, it rose to Rp4.47 trillion in 2017 and jumped again 23.7% to Rp5 trillion in 2018. While in the first quarter of 2019, net profit was recorded at Rp1.14 trillion.

Bukit Asam's sales and profit increase was also supported by the weighted increase in coal selling prices. In 2016, the average selling price of Rp658,018 per ton, rose to Rp808,690 per ton in 2017, and Rp835,155 per ton in 2018. In the first quarter of 2019, the weighted average selling price dropped to Rp772,392 per tons.

While a slight increase occurred in 2016, which was only 2% from the previous 18% increase in 2015. Thus the 2015 CAGR to

Positive CAGR growth was also seen from the sales side. Bla in 2015 sales of only 19.1 million tons, up 6% from 2014, a positive trend continues in 2016 to 20.8 million tons and 2017 amounted to 23.6 million tons. In 2018 it will increase again to 24.7 million tons and this year it is projected to reach 28.4 million tons. The ighest sales increase is projected this year

In terms of income also increased. In 2016, for example revenue reached Rp14.06 trillion, rising again to Rp19.47 trillion in 2017 and jumping 8.7% to Rp21.16 trillion in 2018 and Rp5.3 trillion in the first

While net profit in 2016 was recorded at Rp 2 trillion, it rose to Rp4.47 trillion in 2017 and jumped again 23.7% to Rp5 trillion in 2018. While in the first quarter of 2019, net profit was recorded at Rp1.14

sales and profit increase was also supported by the weighted increase in coal selling prices. In 2016, the average selling price of Rp658,018 per ton, rose to Rp808,690 per ton in 2017, and Rp835,155 per ton in 2018. In the first quarter of hted average selling price dropped to Rp772,392 per tons. (RA)

Sedangkan kenaikan tipis terjadi pada 2016 yang hanya 2% dari sebelumnya naik 18% pada 2015. Dengan demikian CAGR 2015 sampai 2019 (proyeksi) sebesar 9,1%.

Pertumbuhan CAGR positif juga tampak dari sisi penjualan. Bla pada 2015 pen jualan hanya 19,1 juta ton atau naik 6% dari 2014, tren positif terus terjadi pada 2016 menjadi 20,8 juta ton dan 2017 sebesar 23,6 juta ton. Pada 2018 naik lagi menjadi 24,7 juta ton dan tahun ini diproyeksikan mencapai 28,4 juta ton. Kenaikan penjualan tertinggi diproyeksi kan tahun ini yaitu 15%.

Dari sisi pendapatan juga meningkat. Pada 2016 misanya pendapatan mencapai Rp14,06 triliun, naik lagi jadi Rp19,47 triliun pada 2017 dan melonjak 8,7% menjadi Rp21,16 triliun pada 2018 dan Rp5,3 triliun pada kuartal I 2019.

Sementara laba bersih pada 2016 tercatat Rp 2 triliun, naik menjadi Rp4,47 triiun pada 2017 dan melonjak lagi 23,7% menjadi Rp5 triliun pada 2018. Sementara pada kuartal I 2019, laba bersih tercatat Rp1,14 triliun.

Kenaikan penjualan dan laba Bukit Asam juga ditopang oleh kenaikan harga jual batu bara tertimbang. Pada 2016, harga jual rata-rata Rp658.018 per ton, naik menjadi Rp808.690 per ton pada 2017, dan Rp835.155 per ton pada 2018. Pada kuartal I 2019, harga jual rata

timbang turun menjadi Rp772.392 per ton.

(RA)

Page 3

Sedangkan kenaikan tipis terjadi pada 2016 yang hanya 2% dari sebelumnya naik 18% pada 2015. Dengan demikian CAGR 2015 sampai 2019 (proyeksi) sebesar

Pertumbuhan CAGR positif juga tampak dari sisi penjualan. Bla pada 2015 pen-jualan hanya 19,1 juta ton atau naik 6% dari 2014, tren positif terus terjadi pada 2016 menjadi 20,8 juta ton dan 2017 sebesar 23,6 juta ton. Pada 2018 naik lagi menjadi 24,7 juta ton dan tahun ini apai 28,4 juta ton. Kenaikan penjualan tertinggi diproyeksi-kan tahun ini yaitu 15%.

Dari sisi pendapatan juga meningkat. Pada 2016 misanya pendapatan mencapai Rp14,06 triliun, naik lagi jadi Rp19,47 triliun pada 2017 dan melonjak 8,7% iun pada 2018 dan Rp5,3 triliun pada kuartal I 2019.

Sementara laba bersih pada 2016 tercatat Rp 2 triliun, naik menjadi Rp4,47 triiun pada 2017 dan melonjak lagi 23,7% menjadi Rp5 triliun pada 2018. Sementara pada kuartal I 2019, laba bersih tercatat

Kenaikan penjualan dan laba Bukit Asam juga ditopang oleh kenaikan harga jual batu bara tertimbang. Pada 2016, harga rata Rp658.018 per ton, naik menjadi Rp808.690 per ton pada 2017, dan Rp835.155 per ton pada 2018. Pada 9, harga jual rata-rata ter-timbang turun menjadi Rp772.392 per ton.

(4)

IMA-Daily Update

Global Copper Production

Semester 1/2019 Down 0.2

Percent

By: Finna U. Ulfah

T

OTAL copper production from 20 of the

world's major miners during the first half of this year was recorded down 0.2 percent to 6.62 million metric tons compared with the same period last year.

Based on Shanghai Metals Market data, throughout the first half of this year the order of the top 6 copper miners has remained unchanged from last year's list. BHP is still ranked as the first largest copper mining company in the world, followed by Freeport McMoran and Codelco. Nevertheless, the three miners experienced a decline in copper production for the semester 1/2019 period, which each dropped 5.6 percent, 13 percent and 12.2 percent.

Meanwhile, the factors causing the decline in mining production include aging of the mining area, degradation of resources, and operational disruptions caused by heavy rains, landslides and mass strikes of workers.

As at MMG Ltd's Las Bambas Mine in Peru, their copper output shrank 17 percent per quarter and 15 percent year on year in the second quarter of this year, due to a blockade by indigenous peoples that paralyzed transportation routes for more than two months and disrupted mining operations.

Workers at Codelco's extensive Chuquicamata mine left their jobs for about two weeks in June as a demonstration to demand an increase in wages that disrupted mining operations.

Global Copper Production

Semester 1/2019 Down 0.2

copper production from 20 of the world's major miners during the first half of this year was recorded down 0.2 percent to 6.62 million metric tons compared with

Based on Shanghai Metals Market data, this year the order of the top 6 copper miners has remained unchanged from last year's list. BHP is still ranked as the first largest copper mining company in the world, followed by Freeport McMoran and Codelco. Nevertheless, the three miners decline in copper production for the semester 1/2019 period, which each dropped 5.6 percent, 13 percent and

Meanwhile, the factors causing the decline in mining production include aging of the mining area, degradation of resources, and tional disruptions caused by heavy rains, landslides and mass strikes of

As at MMG Ltd's Las Bambas Mine in Peru, their copper output shrank 17 percent per quarter and 15 percent year on year in the second quarter of this year, due to a y indigenous peoples that paralyzed transportation routes for more than two months and disrupted mining

Workers at Codelco's extensive Chuquicamata mine left their jobs for about two weeks in June as a demonstration to demand an increase in

es that disrupted mining operations.

Produksi Tembaga Global

Semester 1/2019 Turun 0,2

Persen

Oleh : Finna U. Ulfah

T

OTAL produksi tembaga dari 20 penam

bang utama dunia sepanjang paruh pertama tahun ini tercatat turun 0,2 persen menjadi 6,62 juta metrik ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Shanghai Metals Market, sepanjang paruh pertama tahun ini urutan 6 penambang tembaga teratas tetap tidak berubah dari daftar tahun lalu.

BHP masih menduduki peringkat pertama perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia, diikuti oleh Freeport McMoran dan Codelco. Kendati demikian, ketiga penambang tersebut mengalami penurunan produksi tembaga untuk periode semester 1/2019 yang masing

persen, 13 persen, dan 12,2 persen.

Adapun, faktor yang menyebabkan penurunan produksi tambang, antara lain penuaan wilayah tambang, degradasi sumber daya, dan gangguan operasional yang disebabkan oleh hujan lebat, tanah longsor, d

massal pekerja.

Seperti di Tambang Las Bambas milik MMG Ltd di Peru, memperlihatkan output tembaga mereka menyusut 17 persen per kuartal dan 15 persen year on year pada kuartal kedua tahun ini, karena blokade oleh masyarakat adat yang melumpuhkan jalur transportasi selama lebih dari dua bulan dan mengganggu operasional tambang.

Para pekerja di tambang Chuquicamata yang luas milik Codelco pun meninggalkan pekerjaan mereka selama sekitar dua minggu pada Juni sebagai bentuk unjuk rasa meminta kenaikan upah sehingga menggan ggu operasional tambang.

Page 4

Produksi Tembaga Global

Semester 1/2019 Turun 0,2

Persen

Finna U. Ulfah

produksi tembaga dari 20 penam-bang utama dunia sepanjang paruh pertama tahun ini tercatat turun 0,2 persen menjadi 6,62 juta metrik ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Shanghai Metals Market, sepanjang paruh pertama tahun ini urutan 6 penambang tembaga teratas tetap tidak

r tahun lalu.

BHP masih menduduki peringkat pertama perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia, diikuti oleh Freeport McMoran dan Codelco. Kendati demikian, ketiga penambang tersebut mengalami penurunan produksi tembaga untuk periode semester masing-masing turun 5,6 persen, 13 persen, dan 12,2 persen.

Adapun, faktor yang menyebabkan penurunan produksi tambang, antara lain penuaan wilayah tambang, degradasi sumber daya, dan gangguan operasional yang disebabkan oleh hujan lebat, tanah longsor, dan pemogokan

Seperti di Tambang Las Bambas milik MMG Ltd di Peru, memperlihatkan output tembaga mereka menyusut 17 persen per kuartal dan 15 persen year on year pada kuartal kedua tahun ini, karena blokade oleh masyarakat kan jalur transportasi selama lebih dari dua bulan dan mengganggu

Para pekerja di tambang Chuquicamata yang luas milik Codelco pun meninggalkan pekerjaan mereka selama sekitar dua minggu pada Juni sebagai bentuk unjuk rasa meminta ikan upah sehingga menggan ggu

(5)

IMA-Daily Update

However, the overall copper output of the Chuquicamata mine in the first half of this year did not decline due to the commencement of underground mining earlier this year.

Meanwhile, Zijin Mining, which pr

171,000 metric tons of copper in the January-June 2019 period, recorded an increase in output of 43.7 percent from a year ago, marking the biggest increase in production percentage among the 20 other mining companies.

In addition, the decline in production from the 20 major mining companies which contributed more than 60 percent of total global supply in 2018 confirmed market concerns related to tightening the supply of copper ore.

Meanwhile, the average level of copper ore produced by the world's largest copper mine, Escondida in Chile owned by BHP, fell from 0.99 percent to 0.87 percent in semester 1/2019, reducing the company's copper output by 11.3 percent year on year.

The second largest copper mine in the world, Grasberg in Indonesia owned by Freeport-McMoRan, is also in an operational transition from open mining to underground, so its copper output has decreased 64 percent year on year in the second quarter of this year and 35.6 percent in the first half of the year this, tightened the supply of global copper ore.

On the other hand, Southern Copper, Antofagasta, and KGHM, which are the fifth, sixth and seventh largest copper ore suppliers in the first half of this year, recorded copper output which rose 14.1 percent, 22.1 percent and 18.9 per

same period last year.

However, the overall copper output of the Chuquicamata mine in the first half of this year did not decline due to the commencement of underground mining

Meanwhile, Zijin Mining, which produced 171,000 metric tons of copper in the June 2019 period, recorded an increase in output of 43.7 percent from a year ago, marking the biggest increase in production percentage among the 20 other

duction from the 20 major mining companies which contributed more than 60 percent of total global supply in 2018 confirmed market concerns related to tightening the supply

Meanwhile, the average level of copper ore rgest copper mine, Escondida in Chile owned by BHP, fell from 0.99 percent to 0.87 percent in semester 1/2019, reducing the company's copper output by 11.3 percent year on

The second largest copper mine in the world, Grasberg in Indonesia owned by McMoRan, is also in an operational transition from open-pit mining to underground, so its copper output has decreased 64 percent year on year in the second quarter of this year and 35.6 percent in the first half of the year y of global copper

On the other hand, Southern Copper, Antofagasta, and KGHM, which are the fifth, sixth and seventh largest copper ore suppliers in the first half of this year, recorded copper output which rose 14.1 percent, 22.1 percent and 18.9 percent of

Namun, output tembaga secara kese luruhan tambang Chuquicamata pada paruh pertama tahun ini tidak turun karena dimulainya penambangan melalui bawah tanah pada awal tahun ini.

Sementara itu, Zijin Mining yang meng hasilkan 171.000 metrik ton tembaga pada periode Januari-Juni 2019, berhasil men catatkan kenaikan output sebanyak 43,7 persen dari tahun lalu, menandai kenaikan persentase produksi terbesar di antara 20 perusahaan tambang lainnya.

Selain itu, penurunan produksi da perusahaan tambang utama yang menyumbangkankan lebih dari 60 persen total pasokan global pada 2018 tersebut mengonfirmasi kekhawatiran pasar terkait dengan pengetatan pasokan bijih tembaga. Adapun, tingkat rata

yang diproduksi oleh

terbesar di dunia, Escondida di Chili milik BHP, turun dari 0,99 persen menjadi 0,87 persen pada semester 1/2019, menurun kan output tembaga perusahaan tersebut sebesar 11,3 persen year on year.

Tambang tembaga terbesar kedua di dunia, Grasberg di Indonesia milik Freeport McMoRan, juga berada dalam transisi operasional dari penambangan terbuka ke bawah tanah, sehingga output tembaganya menurun 64 persen year on year pada kuartal kedua tahun ini dan 35,6 persen pada paruh pertama tahun ini,

perketat pasokan bijih tembaga global. Di sisi lain, Southern Copper, Antofagasta, dan KGHM yang merupakan pemasok bijih tembaga terbesar kelima, keenam, dan ketujuh pada paruh pertama tahun ini, mencatatkan output tembaganya yang naik 14,1 persen, 22,1 persen, dan 18,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Page 5

tembaga secara kese-luruhan tambang Chuquicamata pada paruh pertama tahun ini tidak turun karena dimulainya penambangan melalui bawah tanah pada awal tahun ini.

Sementara itu, Zijin Mining yang meng-171.000 metrik ton tembaga pada

Juni 2019, berhasil men-catatkan kenaikan output sebanyak 43,7 persen dari tahun lalu, menandai kenaikan persentase produksi terbesar di antara 20 perusahaan tambang lainnya.

Selain itu, penurunan produksi dari 20 perusahaan tambang utama yang menyumbangkankan lebih dari 60 persen total pasokan global pada 2018 tersebut mengonfirmasi kekhawatiran pasar terkait dengan pengetatan pasokan bijih tembaga. Adapun, tingkat rata-rata bijih tembaga yang diproduksi oleh tambang tembaga terbesar di dunia, Escondida di Chili milik BHP, turun dari 0,99 persen menjadi 0,87 persen pada semester 1/2019, menurun-kan output tembaga perusahaan tersebut sebesar 11,3 persen year on year.

Tambang tembaga terbesar kedua di dunia, sberg di Indonesia milik Freeport-McMoRan, juga berada dalam transisi operasional dari penambangan terbuka ke bawah tanah, sehingga output tembaganya menurun 64 persen year on year pada kuartal kedua tahun ini dan 35,6 persen pada paruh pertama tahun ini, mem-perketat pasokan bijih tembaga global. Di sisi lain, Southern Copper, Antofagasta, dan KGHM yang merupakan pemasok bijih tembaga terbesar kelima, keenam, dan ketujuh pada paruh pertama tahun ini, mencatatkan output tembaganya yang naik 1 persen, dan 18,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

(6)

IMA-Daily Update

Then, the first Quantum copper mine project in Panama and the Katanga Glencore project in DC Congo are also expected to see a substantial increase in production in the second half of this year. However, it is not possible to offset the decline in the two largest copper mines in the world, Escondida and Grasberg, so global copper ore supply is expected to remain tight for the rest of the year.

On the other hand, the tight sentiment of copper ore supply seems less strong to bring copper on a bullish path. Throughout the year, copper on the LME exchange fell 2.7 percent.

In fact, in trading on Friday (6/9) copper failed to respond positively to Chinese sentiment that increased bank loans because trade disputes between the largest metal consumer and the United States still weighed on the market.

Based on Bloomberg data, copper prices on the LME exchange at the close of trading last week contracted 0.21 percent to US$ 5,833 per ton. Editor: M. Taufikul

Kideco Wins 15 ISDA 2019

Awards

P

T KIDECO Jaya Agung (Kideco), an

integrated energy subsidiary of PT Indika Energy Tbk, won 15 awards for the 2019 Indonesian Sustainable Development Awards (ISDA) held in Jakarta. These 15 awards included 7 platinum (best I) and 4 gold (best II) in the Sustainable Development Goals (SDGs)

category, as well as 4 other awards in the individual category. Overall,...

Then, the first Quantum copper mine project in Panama and the Katanga Glencore project in DC Congo are also expected to see a substantial increase in production in the second half of this year. However, it is not possible to offset the decline in the two largest copper mines in the world, Escondida and Grasberg, so global copper ore supply is expected to remain tight for the rest of the year.

On the other hand, the tight sentiment of upply seems less strong to bring copper on a bullish path. Throughout the year, copper on the LME exchange fell

-In fact, in trading on Friday (6/9) copper failed to respond positively to Chinese sentiment that increased bank loans de disputes between the largest metal consumer and the United States still

Based on Bloomberg data, copper prices on the LME exchange at the close of trading last week contracted 0.21 percent to US$

Editor: M. Taufikul Basari

Kemudian, proyek tambang tembaga Quantum pertama di Panama dan proyek Katanga Glencore di DC Kongo pun diharapkan untuk melihat peningkatan produksi substansial pada paruh kedua tahun ini.

Kendati demikian, hal tersebut tidak mungkin dapat mengimba

dua tambang tembaga terbesar di dunia, Escondida dan Grasberg, sehingga pasokan bijih tembaga global diperkirakan akan tetap ketat di sisa tahun ini.

Di sisi lain, sentimen ketatnya pasokan bijih tembaga tampak kurang kuat untuk membawa tembaga berada di jalur bullish. Sepanjang tahun berjalan, temba

LME bergerak melemah

Bahkan, pada perdagangan Jumat (6/9) tembaga gagal merespon positif sentimen China yang meningkatkan pinjaman bank karena sengketa perdagangan antar

sumen logam terbesar tersebut dan Amerika Serikat masih membebani pasar.

Berdasarkan data Bloomberg

di bursa LME pada penutupan perdagangan pekan lalu terkontraksi 0,21 persen menjadi US$5.833 per ton. Editor : M. Taufikul Basari

Kideco Wins 15 ISDA 2019

Jaya Agung (Kideco), an integrated energy subsidiary of PT Indika Energy Tbk, won 15 awards for the 2019 Indonesian Sustainable Development Awards (ISDA) held in Jakarta. These 15 awards included 7 platinum (best I) and 4 gold (best II) in the Sustainable Development Goals (SDGs) program category, as well as 4 other awards in the

Kideco Raih 15 Penghargaan

ISDA 2019

P

T KIDECO Jaya Agung (Kideco), anak per

usahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk, meraih 15 penghargaan Indonesian Sustainable Development Awards (ISDA) 2019 yang diselenggarakan di Jakarta. 15 peng hargaan yang diraih ini meliputi 7 platinum (terbaik I) dan 4 gold (terbaik II) dalam kategori program Sustainable Development Goals (SDGs), serta 4

dalam kategori perorangan. Secara kese luruhan,...

Page 6

Kemudian, proyek tambang tembaga Quantum pertama di Panama dan proyek Katanga Glencore di DC Kongo pun diharapkan untuk melihat peningkatan produksi substansial pada

Kendati demikian, hal tersebut tidak mungkin dapat mengimbangi penurunan di dua tambang tembaga terbesar di dunia, Escondida dan Grasberg, sehingga pasokan bijih tembaga global diperkirakan akan tetap

Di sisi lain, sentimen ketatnya pasokan bijih tembaga tampak kurang kuat untuk mbaga berada di jalur bullish. Sepanjang tahun berjalan, tembaga di bursa LME bergerak melemah -2,7 persen.

Bahkan, pada perdagangan Jumat (6/9) tembaga gagal merespon positif sentimen China yang meningkatkan pinjaman bank karena sengketa perdagangan antara kon-sumen logam terbesar tersebut dan Amerika Serikat masih membebani pasar.

Bloomberg, harga tembaga

di bursa LME pada penutupan perdagangan pekan lalu terkontraksi 0,21 persen menjadi

Editor : M. Taufikul Basari

Kideco Raih 15 Penghargaan

ISDA 2019

Jaya Agung (Kideco), anak per-usahaan energi terintegrasi PT Indika Energy

penghargaan Indonesian Sustainable Development Awards (ISDA) 2019 yang diselenggarakan di Jakarta. 15 peng-hargaan yang diraih ini meliputi 7 platinum (terbaik I) dan 4 gold (terbaik II) dalam kategori program Sustainable Development Goals (SDGs), serta 4 penghargaan lainnya dalam kategori perorangan. Secara

(7)

kese-IMA-Daily Update

Overall, Kideco won the Grand Platinum award, given for Kideco's high achieve ments and commitment to community development and caring for the surrounding environment in a consistent and sustainable manner.

"We are grateful for the 15 awards that Kideco won tonight. Kideco is committed and strives to always carry out CSR programs that have a real impact on the wider community - including in the of education, health, economy, infra structure, and the environment. We hope that our efforts can contribute to the realization of Sustainable Development Goals (SDGs) or sustainable development goals in Indonesia," said the President Director of Kideco, M. Kurnia Ariawan, who on that night also won an individual award in the platinum category (best I ) at the Directors level.

ISDA 2019 is organized by the Corporate Forum for Community Development (CFCD) in collaboration with the Ministry of National Development Planning (PPN)/ National Development Planning Agency (Bapennas). A total of 66 companies participated in this event to compete for awards which were divided into silver, gold and platinum categories. 66 companies participating in ISDA 2019 consist of various business fields including banking, electricity, mining, oil and gas. In the same week, Kideco also won the ASEAN Energy Awards in the category of "Coal Mining" held in Bangkok, Thailand. The award was given for Kideco's dedication and high commitment in conducting coal mining activities responsibly and paying attention to environmental aspects.

Overall, Kideco won the Grand Platinum award, given for Kideco's high achieve-ments and commitment to community development and caring for the surrounding environment in a consistent

"We are grateful for the 15 awards that Kideco won tonight. Kideco is committed and strives to always carry out CSR programs that have a real impact on the including in the fields of education, health, economy, infra-structure, and the environment. We hope that our efforts can contribute to the realization of Sustainable Development Goals (SDGs) or sustainable development goals in Indonesia," said the President deco, M. Kurnia Ariawan, who on that night also won an individual award in the platinum category (best I ) at the

ISDA 2019 is organized by the Corporate Forum for Community Development (CFCD) in collaboration with the Ministry Development Planning (PPN)/ National Development Planning Agency (Bapennas). A total of 66 companies participated in this event to compete for awards which were divided into silver, gold and platinum categories. 66 companies participating in ISDA 2019 sist of various business fields including banking, electricity, mining, oil and gas. In the same week, Kideco also won the ASEAN Energy Awards in the category of "Coal Mining" held in Bangkok, Thailand. The award was given for Kideco's commitment in conducting coal mining activities attention to

Secara keseluruhan, Kideco mendapatkan penghargaan Grand Platinum, diberikan atas prestasi dan komitmen tinggi Kideco terhadap pengembangan masyarak

kepedulian terhadap lingkungan disekitar nya secara konsisten dan berkesinam bungan.

“Kami berterima kasih atas ke 15 peng hargaan yang diraih Kideco malam ini. Kideco berkomitmen dan berupaya untuk selalu menjalankan program

yang berdampak nyata terhadap masya rakat luas — termasuk dalam bidang pen didikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan. Kami berharap agar upaya yang kami lakukan ini dapat berkontribusi untuk merealisasikan Sustainable Develop ment Goals (SDGs) atau t

bangunan berkelanjutan di Indonesia,” tutur Direktur Utama Kideco, M. Kurnia Ariawan, yang di malam itu juga meraih penghargaan perorangan dalam kategori platinum (terbaik I) di tingkat Direksi. ISDA 2019 diselenggarakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) bekerja sama dengan Kementerian Peren canaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas). Sebanyak 66 perusahaan mengikuti ajang ini untuk memperebutkan penghargaan yang terbagi dalam kategori silver, gold, dan platinum. 66 perusahaan yang berpartisipasi dalam ISDA 2019 terdiri dari berbagai bidang usaha diantaranya perbankan, listrik, pertambangan, minyak dan gas.

Dalam pekan yang sama, Kideco juga meraih penghargaan ASEAN Energy Awards dalam kategori “Coal Mining (Penambangan Batu bara)” yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi dan komitmen tinggi Kideco dalam melakukan kegiatan penambangan batubara secara bertanggung jawab dan memperhatikan aspek kelestarian ling kungan.

Page 7

Secara keseluruhan, Kideco mendapatkan penghargaan Grand Platinum, diberikan atas prestasi dan komitmen tinggi Kideco terhadap pengembangan masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan disekitar-nya secara konsisten dan

berkesinam-“Kami berterima kasih atas ke 15 peng-hargaan yang diraih Kideco malam ini. Kideco berkomitmen dan berupaya untuk selalu menjalankan program-program CSR pak nyata terhadap masya-termasuk dalam bidang pen-didikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan. Kami berharap agar upaya yang kami lakukan ini dapat berkontribusi untuk merealisasikan Sustainable Develop-ment Goals (SDGs) atau tujuan pem-bangunan berkelanjutan di Indonesia,” tutur Direktur Utama Kideco, M. Kurnia Ariawan, yang di malam itu juga meraih penghargaan perorangan dalam kategori platinum (terbaik I) di tingkat Direksi. ISDA 2019 diselenggarakan oleh Corporate

Community Development (CFCD) bekerja sama dengan Kementerian Peren-canaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas). Sebanyak 66 perusahaan mengikuti ajang ini untuk memperebutkan penghargaan yang terbagi dalam kategori silver, gold, dan platinum. 66 perusahaan yang berpartisipasi dalam ISDA 2019 terdiri dari berbagai bidang usaha diantaranya perbankan, listrik, pertambangan, minyak

Dalam pekan yang sama, Kideco juga meraih penghargaan ASEAN Energy Awards dalam kategori “Coal Mining (Penambangan Batu-bara)” yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi dan komitmen tinggi Kideco n kegiatan penambangan batubara secara bertanggung jawab dan memperhatikan aspek kelestarian

(8)

ling-IMA-Daily Update

Kideco was founded in 1982 and is the third largest coal mining company in Indonesia. Kideco targets production of 34 million tons in 2019. Meanwhile

Kideco won the award as the highest domestic coal supplier for the country.

AT A GLANCE INDIKA ENERGY

PT Indika Energy Tbk ("Indika Energy") is an integrated Indonesian energy company through strategic investments in Energy Resources - coal production (PT Kideco Jaya Agung, PT Multi Tambangjaya Utama; coal trading (Indika Capital Investment Pte. Ltd.), energy services - Oil & gas EPC (PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering); EPC mining contractor (PT Petrosea 2 Tbk.); And Energy Infrastructure - transportation, ports and marine logistics for bulk goods and natural resources (PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., PT Sea Bridge Shipping, PT Cotrans Asia, PT Indika Logistics & Support Services, PT Kuala Pelabuhan Indonesia), fuel storage terminals (PT Kariangau Gapura Terminal Energy), coal fired power plants (PT Cirebon Electric Power, PT PT Prasarana Energi Cirebon). Indika Energy's portfolio entities include mineral mining investment companies (Nusantara Resources Limited) and d technology service companies (PT Indika Digital Teknologi). Contact Information 1: Leonardus Herwindo corporate.communications@indikaenergy. co.id (021) 2557 9888 -♦

Kideco was founded in 1982 and is the third largest coal mining company in Indonesia. Kideco targets production of 34 million tons in 2019. Meanwhile in 2018, Kideco won the award as the highest domestic coal supplier for the country.

AT A GLANCE INDIKA ENERGY

PT Indika Energy Tbk ("Indika Energy") is an integrated Indonesian energy company through strategic investments in Energy ction (PT Kideco Jaya Agung, PT Multi Tambangjaya Utama; coal trading (Indika Capital Investment Oil & gas EPC (PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering); EPC mining contractor (PT Petrosea 2 Tbk.); And transportation, ports and marine logistics for bulk goods and natural resources (PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., PT Sea Bridge Shipping, PT Cotrans Asia, PT Indika Logistics & Support Services, PT Kuala Pelabuhan storage terminals (PT Kariangau Gapura Terminal Energy), coal-fired power plants (PT Cirebon Electric Power, PT PT Prasarana Energi Cirebon). Indika Energy's portfolio entities include mineral mining investment companies (Nusantara Resources Limited) and digital technology service companies (PT Indika

corporate.communications@indikaenergy.

Kideco didirikan tahun 1982 dan merupa kan perusahaan penambangan batubara terbesar ketiga di Indonesia. Kideco menargetkan capaian produksi sebanyak 34 juta ton di tahun 2019. Sementara itu di tahun 2018 lalu, Kideco meraih peng hargaan sebagai perusahaan pemasok batubara domestik tertinggi untuk negara.

SEKILAS INDIKA ENERGY

PT Indika Energy Tbk. (“Indika Energy”) adalah perusahaan energi terpadu Indonesia melalui investasi strategis di Sumber Daya Energi

(PT Kideco Jaya Agung, PT Multi Tambangjaya Utama; perdagangan batu bara (Indika Capital Investment Pte. Ltd.), Jasa Energi - EPC minyak & gas (PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering); EPC kontraktor pertambangan (PT Petrosea 2 Tbk.); dan Infrastruktur Energi

pelabuhan, dan logistik laut untuk barang curah dan sumber daya alam ( Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., PT Sea Bridge Shipping, PT Cotrans Asia, PT Indika Logistic & Support Services, PT Kuala Pelabuhan Indonesia); terminal penyimpanan bahan bakar (PT Kariangau Gapura Terminal Energi); pembangkit listrik tenaga uap batubar

Electric Power, PT Prasarana Energi Cirebon). Entitas portofolio Indika Energy termasuk perusahaan investasi pertam bangan mineral (Nusantara Resources Limited) dan perusahaan jasa teknologi digital (PT Indika Digital Teknologi).

Contact Information 1: Leonardus Herwindo corporate.communications@indikaenergy. co.id (021) 2557 9888 -♦ Page 8

Kideco didirikan tahun 1982 dan merupa-kan perusahaan penambangan batubara

ketiga di Indonesia. Kideco menargetkan capaian produksi sebanyak 34 juta ton di tahun 2019. Sementara itu di tahun 2018 lalu, Kideco meraih peng-hargaan sebagai perusahaan pemasok batubara domestik tertinggi untuk negara.

SEKILAS INDIKA ENERGY

Energy Tbk. (“Indika Energy”) adalah perusahaan energi terpadu Indonesia melalui investasi strategis di Sumber Daya Energi - produksi batubara (PT Kideco Jaya Agung, PT Multi Tambangjaya Utama; perdagangan batu-bara (Indika Capital Investment Pte. Ltd.),

EPC minyak & gas (PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering); EPC kontraktor pertambangan (PT Petrosea 2 Tbk.); dan Infrastruktur Energi – transportasi, pelabuhan, dan logistik laut untuk barang curah dan sumber daya alam (PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., PT Sea Bridge Shipping, PT Cotrans Asia, PT Indika Logistic & Support Services, PT Kuala Pelabuhan Indonesia); terminal penyimpanan bahan bakar (PT Kariangau Gapura Terminal Energi); pembangkit listrik tenaga uap batubara (PT Cirebon Electric Power, PT Prasarana Energi Cirebon). Entitas portofolio Indika Energy termasuk perusahaan investasi pertam-bangan mineral (Nusantara Resources Limited) dan perusahaan jasa teknologi digital (PT Indika Digital Teknologi).

rmation 1:

(9)

IMA-Daily Update

Socializing Mining Activities,

Agincourt Holds E-Coaching Jam

at UGM

Euis Rita Hartati

P

T AGINCOURT Resources, manager of the

Martabe Gold Mine, in collaboration with the Department of Geological Engineering at Gadjah Mada University (UGM) held an Martabe Gold Mine E-Coaching Jam (ECJ) for students in Yogyakarta, Friday (6/9).

The event, which was held in the Mataram City Conventional Center Hotel Alana, Yogyakarta, was attended by nearly 400 students from various universities in Yogyakarta. The Martabe Gold Mine E Coaching Jam event is part of the 2019 GEOWEEK event series initiated by the UGM Department of Geological Engineering which takes place from 1-9 September 2019.

PT Agincourt Resources' Senior Corporate Communications Manager Katarina Siburian Hardono said that the ECJ activities initiated by the Martabe Gold Mine were communication platforms bot online and in person between students and mining practitioners from the Martabe Gold Mine.

"Through this ECJ students from various departments related to mining can get guidance or new understanding about the mining industry through sharing experiences directly from practitioners of the Martabe Gold Mine mining," said Katarina.

Katarina added, for the ECJ program this time the Martabe Gold Mine presented speakers Agus Nur Kasnanto, PT Agincourt Resources Mineral Resources Exploration Manager who presented material How to Become a Professional Geologist and Hari Ananto, OH & S Manager of PT Agincourt Resources by presenting Safety First is Golden Rule, Zero Accident is Priority.

Socializing Mining Activities,

Coaching Jam

Resources, manager of the Martabe Gold Mine, in collaboration with the Department of Geological Engineering at Gadjah Mada University (UGM) held an Coaching Jam (ECJ) for students in Yogyakarta, Friday (6/9).

n the Mataram City Conventional Center Hotel Alana, Yogyakarta, was attended by nearly 400 students from various universities in Yogyakarta. The Martabe Gold Mine E-Coaching Jam event is part of the 2019 GEOWEEK event series initiated by the UGM of Geological Engineering which

9 September 2019.

PT Agincourt Resources' Senior Corporate Communications Manager Katarina Siburian Hardono said that the ECJ activities initiated by the Martabe Gold Mine were communication platforms both online and in person between students and mining practitioners from the Martabe

"Through this ECJ students from various departments related to mining can get guidance or new understanding about the mining industry through sharing experiences irectly from practitioners of the Martabe Gold Mine mining," said Katarina.

Katarina added, for the ECJ program this time the Martabe Gold Mine presented speakers Agus Nur Kasnanto, PT Agincourt Resources Mineral Resources Exploration material How to Become a Professional Geologist and Hari Ananto, OH & S Manager of PT Agincourt Resources by presenting Safety First is Golden Rule, Zero Accident is Priority.

Sosialisasi Kegiatan

Pertambangan, Agincourt Gelar

E-Coaching Jam di UGM

Euis Rita Hartati

P

T AGINCO URT Re sour ces, pengelol a

Tambang Emas Martabe, bekerja sama dengan Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara E Coaching Jam (ECJ) Martabe Gold Mine bagi para mahasiswa di Yogyakarta, Jumat (6/9). Acara yang digelar di ruang Mataram City Conventional Centre Hotel Alana, Yogyakarta ini diikuti hampir 400 mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta. Acara E Coaching Jam Martabe Gold Mine ini menjadi bagian dari rangkaian acara GEOWEEK 2019 yang digagas Departemen Teknik Geologi UGM yang berlangsung dari 1

2019.

Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono menyatakan kegiatan ECJ yang digagas Tambang Emas Martabe merupakan wadah komunikasi baik sec

temu muka antara para mahasiswa dengan praktisi pertambangan dari Tambang Emas Martabe.

“Melalui ECJ ini para mahasiswa dari berbagai jurusan yang terkait dengan pertambangan bisa mendapatkan bimbingan ataupun pema haman baru tentang indu

melalui sharing pengalaman langsung dari para praktisi pertambangan Tambang Emas Martabe,” kata Katarina.

Katarina menambahkan, untuk program ECJ kali ini Tambang Emas Martabe menghadirkan pembicara Agus Nur Kasnanto, Mineral Resources Exploration Manager PT Agincourt Resources yang membawakan materi How to Become a Professional Geologist dan Hari Ananto, OH & S Manager PT Agincourt Resources dengan membawakan materi Safety First is Golden Rule, Zero Accident is Priority.

Page 9

Sosialisasi Kegiatan

Pertambangan, Agincourt Gelar

Coaching Jam di UGM

Rita Hartati

Resour ces, pengelola Tambang Emas Martabe, bekerja sama dengan Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara E-Coaching Jam (ECJ) Martabe Gold Mine bagi para mahasiswa di Yogyakarta, Jumat (6/9).

yang digelar di ruang Mataram City Conventional Centre Hotel Alana, Yogyakarta ini diikuti hampir 400 mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta. Acara E-Coaching Jam Martabe Gold Mine ini menjadi bagian dari rangkaian acara GEOWEEK 2019 s Departemen Teknik Geologi UGM yang berlangsung dari 1-9 September

Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono menyatakan kegiatan ECJ yang digagas Tambang Emas Martabe merupakan wadah komunikasi baik secara online maupun temu muka antara para mahasiswa dengan praktisi pertambangan dari Tambang Emas

“Melalui ECJ ini para mahasiswa dari berbagai jurusan yang terkait dengan pertambangan bisa mendapatkan bimbingan ataupun pema-haman baru tentang industri pertambangan melalui sharing pengalaman langsung dari para praktisi pertambangan Tambang Emas

Katarina menambahkan, untuk program ECJ kali ini Tambang Emas Martabe menghadirkan pembicara Agus Nur Kasnanto, Mineral ploration Manager PT Agincourt Resources yang membawakan materi How to Become a Professional Geologist dan Hari Ananto, OH & S Manager PT Agincourt Resources dengan membawakan materi Safety First is Golden Rule, Zero Accident is Priority.

(10)

IMA-Daily Update

The activity was also attended by the Chairman of the UGM Department of Geological Engineering Dr. Ir. Heru Hendrayana. Besides getting knowledge about how geologists live in their daily activities in the work world, fellow students, continued Katarina also gained new knowledge about the application of the Occupational Health and Safety (K3) system in the mining world.

Katarina revealed that since it was first launched in 2014, there were 22 presenters who attended the ECJ Martabe Gold Mine. In addition, there were 2113 students throughout Indonesia who participated in this ECJ activity. "We hope that this sustainable activity can complement and even improve academic quality of students to be better prepared to engage and work in the mining industry," she said.

Adinda Ardiana, one of the 2015 UGM Geology Engineering students, admitted that joining the Martabe Gold Mine ECJ activity enabled her as a student to find out more about the world of work. "For example, today, my knowledge regarding Occupational Health and Safety

practices in mining has increased. I used to only know that mining is oriented towards production results, but apparently the K3 aspect is also one of the most important," said Adinda. In addition, continued Adinda, herself and other students also lea that the mining business was not only a technical matter, but also many other supporting departments.

GEOWEEK is the largest series of geological events in the fields of energy, mining and the environment in Indonesia which are carried out by the Depa

Geological Engineering, Gadjah Mada University. This event collaborates with the government,...

also attended by the Chairman of the UGM Department of Geological Engineering Dr. Ir. Heru Hendrayana. Besides getting knowledge about how geologists live in their daily activities in the work world, fellow students, continued Katarina also gained ledge about the application of the Occupational Health and Safety (K3)

Katarina revealed that since it was first launched in 2014, there were 22 presenters who attended the ECJ Martabe Gold Mine. In addition, there were 2113 dents throughout Indonesia who participated in this ECJ activity. "We hope that this sustainable activity can complement and even improve the academic quality of students to be better prepared to engage and work in the mining

diana, one of the 2015 UGM Geology Engineering students, admitted that joining the Martabe Gold Mine ECJ activity enabled her as a student to find out more about the world of work. "For example, today, my knowledge regarding Occupational Health and Safety (K3) practices in mining has increased. I used to only know that mining is oriented towards production results, but apparently the K3 aspect is also one of the most important," said Adinda. In addition, continued Adinda, herself and other students also learned that the mining business was not only a technical matter, but also many other

GEOWEEK is the largest series of geological events in the fields of energy, mining and the environment in Indonesia which are carried out by the Department of Geological Engineering, Gadjah Mada This event collaborates with

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Departemen Teknik Geologi UGM Dr. Ir. Heru Hendrayana. Selain mendapatkan ilmu tentang bagaimana kehidupan geologist dalam aktivitasnya keseharian di dunia kerja, rekan-rekan mahasiswa, lanjut Katarina juga mendapatkan pengetahuan baru tentang penerapan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di dunia pertambangan

Katarina mengungkapkan sejak pertama kali diluncurkan pada 2014, total pemateri yang telah mengikuti ECJ Martabe Gold Mine sebanyak 22 orang. Selain itu, tercatat 2113 mahasiswa di seluruh Indonesia telah mengikuti kegiatan ECJ ini. “Kami berharap kegiatan berkelanjutan ini dapat melengkapi bahkan

mutu akademis para mahasiswa agar lebih siap untuk berkecimpung dan berkarya di industri pertambangan,” kata dia.

Adinda Ardiana, salah seorang mahasiswi Teknik Geologi UGM Angkatan 2015 meng akui bahwa dengan mengikuti kegiatan ECJ Tambang Emas Martabe memungkinkan dirinya sebagai mahasiswa untuk bisa mengetahui lebih dalam tentang dunia kerja. “Misalnya pada hari ini, pengetahuan saya terkait praktik Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di pertambangan bertambah. Dulu saya hanya mengetahui, pertambangan berorientasi kepada hasil produksi, tapi ternyata aspek K3 juga salah satu yang paling penting,” kata Adinda. Selain itu, lanjut Adinda, dirinya dan mahasiswa yang lain juga jadi mengetahui bahwa bisnis pertambangan tidak hanya soal teknis, tapi juga banyak departemen departemen pendukung lainnya.

GEOWEEK merupakan rangkaian acara geologi terbesar dalam bidang energi, tambang dan lingkungan di Indonesia yang dilaksanakan oleh Departemen Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada.

berkolaborasi dengan pemerintah,

Page 10

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Departemen Teknik Geologi UGM Dr. Ir. Heru Hendrayana. Selain mendapatkan ilmu tentang bagaimana kehidupan geologist dalam aktivitasnya keseharian di rekan mahasiswa, lanjut Katarina juga mendapatkan pengetahuan baru tentang penerapan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di dunia

Katarina mengungkapkan sejak pertama diluncurkan pada 2014, total pemateri yang telah mengikuti ECJ Martabe Gold Mine sebanyak 22 orang. Selain itu, tercatat 2113 mahasiswa di seluruh Indonesia telah mengikuti kegiatan ECJ ini. “Kami berharap kegiatan berkelanjutan ini dapat melengkapi bahkan meningkatkan mutu akademis para mahasiswa agar lebih siap untuk berkecimpung dan berkarya di industri pertambangan,” kata dia.

Adinda Ardiana, salah seorang mahasiswi Teknik Geologi UGM Angkatan 2015 meng-akui bahwa dengan mengikuti kegiatan ECJ

mas Martabe memungkinkan dirinya sebagai mahasiswa untuk bisa mengetahui lebih dalam tentang dunia kerja. “Misalnya pada hari ini, pengetahuan saya terkait praktik Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di pertambangan bertambah. Dulu saya hanya mengetahui, pertambangan berorientasi kepada hasil produksi, tapi ternyata aspek K3 juga salah satu yang paling penting,” kata Adinda. Selain itu, lanjut Adinda, dirinya dan mahasiswa yang lain juga jadi mengetahui bahwa bisnis pertambangan tidak hanya pi juga banyak departemen-departemen pendukung lainnya.

GEOWEEK merupakan rangkaian acara geologi terbesar dalam bidang energi, tambang dan lingkungan di Indonesia yang dilaksanakan oleh Departemen Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada. Acara ini

(11)

IMA-Daily Update

This event collaborates with the govern ment, professionals, academics and the general public in order to improve the quality of human resources. The series of GEOWEEK events has been held 4 years in a row, since 2015 by compi

latest themes and topics and is warmest to open the views of professionals, govern ment, academics and the public by presenting the latest developments in the field of earth science.

The Martabe Gold Mine is managed and operated by PT Agincourt Resources. The mining area covers an area of

which is in a sixth generation Contract of Work (CoW) with a total area of

The Martabe Gold Mine is located on the western side of the island of Sumatra, Batang Toru District, North Sumat Province.

The Martabe Gold Mine began full production on July 24, 2012 and has a resource base as of December 31, 2017 is 8.8 million ounces of gold and 72 million ounces of silver. The operating capacity of the Martabe Gold Mine is more than 5 million tons of ore per year to produce more than 300,000 ounces of gold and 2 million ounces of silver per year. PT Agincourt Resources involves more than 2,600 employees and contractors, around 98% of whom are Indonesian citizens, and more than 70% come from local villages. PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN), is a 95% shareholder of PT Agincourt Resources. PTDTN is a subsidiary of PT United Tractors Tbk. 60% and PT Pamapersada Nusantara 40%, as well as being part of the business group of PT Astra International Tbk. 5% shareholding is owned by the South Tapanuli Regency Government and North Sumatra Province.♦

This event collaborates with the govern-ment, professionals, academics and the general public in order to improve the quality of human resources. The series of GEOWEEK events has been held 4 years in a row, since 2015 by compiling various latest themes and topics and is warmest to open the views of professionals, govern-ment, academics and the public by presenting the latest developments in the

The Martabe Gold Mine is managed and t Resources. The mining area covers an area of 30 km² which is in a sixth generation Contract of Work (CoW) with a total area of 1,303 km². The Martabe Gold Mine is located on the western side of the island of Sumatra, Batang Toru District, North Sumatra

The Martabe Gold Mine began full production on July 24, 2012 and has a resource base as of December 31, 2017 is 8.8 million ounces of gold and 72 million ounces of silver. The operating capacity of the Martabe Gold Mine is more than 5 tons of ore per year to produce more than 300,000 ounces of gold and 2-3 million ounces of silver per year. PT Agincourt Resources involves more than 2,600 employees and contractors, around 98% of whom are Indonesian citizens, and

ocal villages. PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN), is a 95% shareholder of PT Agincourt Resources. PTDTN is a subsidiary of PT United Tractors Tbk. 60% and PT Pamapersada Nusantara 40%, as well as being part of the business group of PT Tbk. 5% shareholding is owned by the South Tapanuli Regency Government and North Sumatra

Acara ini berkolaborasi dengan peme rintah, profesional, akademisi dan masya rakat umum dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Rangkaian acara GEOWEEK sudah dilaksanakan 4 tahun beturut-turut, sejak 2015 dengan menyusun berbagai tema dan topik terbaru serta terhangat untuk membuka pandangan para profesional, pemerintah, akademisi serta masyarakat dengan menyajikan perkembangan terbaru di bidang ilmu kebumian.

Tambang Emas Martabe dikelola dan di operasikan oleh PT Agincourt Resources. Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km². Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara.

Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2017 adalah 8,8 juta ounce emas dan 72 juta ounce perak. Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe adalah lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2

perak per tahun. PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 2.600 karyawan dan kontraktor, sekitar 98% di ant

warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.

PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN), adalah pemegang saham 95% dari PT Agincourt Resources. PTDTN merupakan anak usaha dari PT United Tractors Tbk. 60% dan PT Pamapersada

sekaligus merupakan bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Kepe milikan saham 5% dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara.♦

Page 11

Acara ini berkolaborasi dengan peme-rintah, profesional, akademisi dan masya-rakat umum dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Rangkaian cara GEOWEEK sudah dilaksanakan 4 turut, sejak 2015 dengan menyusun berbagai tema dan topik terbaru serta terhangat untuk membuka pandangan para profesional, pemerintah, akademisi serta masyarakat dengan menyajikan perkembangan terbaru di

ang ilmu kebumian.

Tambang Emas Martabe dikelola dan di-operasikan oleh PT Agincourt Resources. Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km². Tambang Emas Martabe sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi

Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2017 adalah 8,8 juta ounce emas dan 72 juta ounce tas operasi Tambang Emas Martabe adalah lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun. PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 2.600 karyawan dan kontraktor, sekitar 98% di antaranya adalah warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.

PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN), adalah pemegang saham 95% dari PT Agincourt Resources. PTDTN merupakan anak usaha dari PT United Tractors Tbk. 60% dan PT Pamapersada Nusantara 40%, sekaligus merupakan bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Kepe-milikan saham 5% dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan angket hasil penelitian menjukan bahwa tingkat persepsi masyarakat tentang konflik orangutan dengan masyarakat hutan Rawa Tripa tergolong Kurang Baik,

Sehubungan dengan benda atau barang bukti sebagai barang yang dibutuhkan dalam pembuktian baik pada tingkat penyidikan, penuntutan dan persidangan, maka benda

Hal tersebut menandakan bahwasanya efektivitas proses pembelajaran pada jenjang SMA belum berjalan dengan efektif, oleh karena itu untuk menciptakan kondisi yang

Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan penulis mengenai pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Penjualan dan Brand Image terhadap keputusan pembelian mobil

Mengingat luasnya penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi hanya berfokus untuk menganalisis Pajak Pertambahan Nilai khususnya dalam hal mekanisme perhitungan,

Jadi Keraton qadariyah merupakan suatu peradaban pertama yang yang melambangkan bahwa Islam sudah berkembang di Pontianak pada masa itu yang diperkenlkan oleh

diukur dengan menggunakan instrumen yang relevan, jadi, prestasi belajar.. adalah hasil pengukuran dari hasil usaha belajar yang dinyatakan dalam. bentuk simbol, huruf

Banyak orang yang sering menggunaka kata sabar, tetapi mungkin hanya beberapa yang mengetahui pasti artinya. Secara umum sabar didenifisikan sebagai sikap menahan