• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan CRS untuk Kongres Diterima melalui Web CRS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan CRS untuk Kongres Diterima melalui Web CRS"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Kode Urut RL30527

Laporan CRS untuk Kongres

Diterima melalui Web CRS

Pemilihan Presiden di Amerika Serikat: Pengantar

17 April 2000

Kevin J. Coleman

Analis Pemerintah Nasional Amerika

Joseph E. Cantor

Spesialis Pemerintah Nasional Amerika

Thomas H. Neale

Analis Pemerintah Nasional Amerika

Divisi Pemerintahan & Keuangan

(2)

ABSTRAK

Laporan ini menggambarkan empat tahap proses pemilihan presiden: pemilihan primer dan kausus pra-pencalonan untuk memilih delegasi yang dikirim ke konvensi nasional: konvensi pencalonan nasional; pemilihan umum; dan pemungutan suara angggota Majelis Pemilihan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Laporan ini akan dimutakhirkan lagi untuk pemilihan presiden 2004.

(3)

Pemilihan Presiden di Amerika Serikat: Pengantar

Ringkasan

Setiap empat tahun, warga negara Amerika Serikat memilih Presiden dan Wakil Presiden, oleh karena itu memilih baik pemimpin nasional maupun wacana kebijakan publik. Sistem yang mengatur pemilihan Presiden menggabungkan persyaratan konstitusional dan undang-undang, aturan partai politik nasional dan negara bagian, tradisi politik serta perkembangan dan praktik politik masa kini.

Sebagaimana awalnya dinyatakan oleh Konstitusi, pemilihan Presiden diserahkan kepada para anggota Majelis Pemilihan yang dipilih oleh negara bagian. Kewenangan akhir untuk memilih Presiden masih bertumpu pada Majelis Pemilihan (electoral college), yang terdiri dari para anggota dari setiap negara bagian yang setara jumlahnya dengan jumlah perwakilan negara bagian di Dewan Perwakilan/Parlemen dan Senat. Seluruh negara bagian, kecuali dua di antaranya memberikan suara elektoral berdasarkan prinsip semua-untuk- pemenang bagi calon yang memperoleh mayoritas suara populer negara bagian.

Proses pemilihan Presiden pada dasarnya dibagi menjadi empat tahap: (1) fase pra-pencalonan, dimana para calon bersaing di pemilihan primer negara bagian dan kaukus bagi delegasi untuk konvensi partai nasional; (2) konvensi nasional – dilaksanakan pada musim panas tahun pemilu – dimana dua partai besar mencalonkan para kandidat untuk Presiden dan Wakil Presiden dan meratifikasi platform posisi kebijakan dan tujuan partai; (3) kampanye pemilihan umum, dimana para calon partai utama, juga partai kecil atau calon independen, bersaing memperebutkan suara dari seluruh pemilih, yang puncaknya adalah suara populer pada hari pemungutan suara pada bulan November; dan (4) fase pemungutan suara oleh Majelis Pemilihan, dimana Presiden dan Wakil Presiden secara resmi dipilih.

Pemilihan presiden dalam beberapa tahun terakhir ini berbeda dengan pemilihan presiden yang dilaksanakan sebelumnya dalam sejarah Amerika yaitu dalam beberapa hal penting. Pertama adalah partisipasi yang jauh lebih luas dari para pemilih saat ini dalam menentukan siapa calon dari partai karena partai-partai politik dalam beberapa tahun terakhir ini telah memberikan peran yang lebih besar kepada pemilih partai (sebagai pengganti petinggi partai) di negara bagian dalam menentukan pencalonan. Perbedaan kedua adalah melibatkan peran media elektronik, dan baru-baru ini saja, internet, baik dalam menyampaikan informasi kepada para pemilih, maupun membentuk wacana kampanye. Ketiga, pembiayaan kampanye presiden yang sebagian besar diatur oleh sebuah sistem pembiayaan publik dalam fase-fase pra-pencalonan, konvensi, dan pemilu yang diundang-undangkan pada tahun 1970-an sebagai tanggapan terhadap kenaikan biaya kampanye dalam era elektronik dan tekanan pengumpulan dana yang bertubi-tubi terhadap para calon. Dengan demikian, pemilihan presiden saat ini memadukan baik aspek tradisional hukum dan praktik, serta aspek kontemporer masyarakat yang lebih luas, lebih rumit dan lebih maju dalam hal teknologi.

(4)

Daftar Isi

I Calon Presiden 2

Persyaratan Jabatan Presiden 2

Jabatan Presiden Sebelumnya 2

Medan Pertarungan Calon 3

Pencalonan Penjajakan – Testing the Waters 3

Pengumuman Pencalonan 3

Kualifikasi Primer dan Kaukus 4

Pencalonan Partai 4

Surat Suara Pemilu 5

Perlindungan Dinas Rahasia 5

II Proses Pencalonan 6

Perkembangan Sistem Pencalonan 6

Metode Pemilihan Delegasi Awal 6

Kehadiran Pemilihan Primer 7

Reformasi dan Kebangkitan Pemilihan Primer 7

Penugasan dan Kategorisasi Delegasi oleh Partai-partai Nasional 9 Alokasi Delegasi Negara Bagian dan Yurisdiksi Lainnya 9

Kategori Delegasi 9

Struktur Pemilihan Delegasi 11

Sistem Campuran Acara Pencalonan Presiden Saat Ini 11

Metode Pemilihan Delegasi 13

Jadwal Acara Pemilihan Delegasi 13

Karakteristik Sistem Pencalonan Masa Kini 16

Lama Masa Kampanye 16

Laju yang Dipercepat 17

Bertambahnya Jumlah Debat 18

III Konvensi Pencalonan 18

Evolusi dan Tradisi Konvensi Partai 18

Perkembangan Historis 18

Unsur-Unsur Klasik Konvensi Nasional 19

Konvensi Modern 21

Meratifikasi Pilihan Partai 21

Pengaruh Televisi 22

Merencanakan Konvensi 22

The “Call” 22

Jadwal dan Lokasi Konvensi Nasional 22

Delegasi 25

Organisasi Konvensi 26

Pimpinan Tetap 26

Komite Konvensi 27

Konvensi Hari per Hari 27

Hari Pertama 27

Hari Kedua 29

Hari Ketiga 31

Hari Keempat 31

(5)

Struktur Kampanye 33

Organisasi Kampanye 33

Rencana Kampanye 34

Kegiatan Calon 34

Metode Tradisional – Kampanye Lokal (Front Porch) 34

Cara Kampanye Modern 34

Kampanye Rose Garden 35

Kampanye Presiden yang Didominasi Televisi 35

Iklan Komersial 35

Liputan Berita 36

Debat yang Disiarkan Televisi 37

Penelitian Survei dalam Kampanye Pemilu Presiden 40

Hari Pemungutan Suara 40

Sejarah Pemilihan 41

Jam Pemungutan Suara 41

V Majelis Pemilihan dan Pelantikan 44

Majelis Pemilihan 44

Majelis Pemilihan dalam Konstitusi 44

Ukuran Majelis Pemilihan dan Alokasi Suara Elektoral 44

Persyaratan untuk Jabatan Elektor 45

Pencalonan Kandidat Elektor 45

Pemilihan Elektor 46

Elektor yang Membelot (Faithless) 46

Memenangkan Kursi Kepresidenan 47

Menghitung Suara Elektoral 47

Presiden Minoritas 48

Kontinjensi Elektoral 48

Jalan Buntu Majelis Pemilihan 48

Pelantikan 51

Pelantikan Minggu 51

Lokasi Upacara Pelantikan 51

Daftar Tabel

Tabel 1 Primer dan KauKus Presiden 2000, menurut Tanggal 14 Tabel 2 Konvensi Partai Nasional Demokrat dan Republik: 1832-2000 23 Tabel 3 Pertumbuhan Delegasi Konvensi Nasional: 1952-2000 25 Tabel 4 Pembicara Utama pada Konvensi Nasional: 1900-1996 28 Tabel 5 Debat Pemilihan Umum yang Disiarkan Televisi secara Nasional 29 Tabel 6 Jam Pemungutan Suara di Negara Bagian dan Distrik Columbia 42 Tabel 7 Electoral Vote menurut Negara Bagian: 1992-2000 45 Tabel 8 Presiden Terpilih tanpa Memenangkan Suara Populer 48

(6)

1

Pemilihan Presiden di Amerika Serikat: Pengantar

Laporan ini menjelaskan proses pemilihan presiden di Amerika Serikat. Laporan ini memberikan informasi umum mengenai pencalonan dan kampanye Presiden serta mengkaji undang-undang, kegiatan, dan kebiasaan yang dilakukan di masing-masing tahap dari empat tahap proses – kampanye pendahuluan (kampanye pemilihan primer), konvensi pencalonan nasional, pemilihan umum dan Anggota Majelis Pemilihan.

Bab satu membahas para calon – persyaratan mereka untuk menjabat, prosedur untuk memperoleh akses ke dalam surat suara (ballot access), tahapan kampanye, dan perlindungan untuk mereka dari pemerintah federal.

Bab dua memfokuskan pada proses pencalonan, menggambarkan evolusi sistem primer dan kaukus saat ini, struktur dasar, metode dan aturan yang mengatur pemilihan delegasi untuk pencalonan konvensi, dan karakteristik utama proses masa kini.

Bab tiga menelaah konvensi partai nasional, baik termasuk evolusi dan tradisi mereka, serta struktur dan prosedur masa kini.

Bab empat memfokuskan pada kampanye pemilihan umum, mulai dari “kickoff” Hari Buruh (Labor Day) hingga hari pemungutan suara November. Bab ini menyajikan komentar umum mengenai berbagai metode yang banyak digunakan selama periode ini, menelaah pentingnya peran yang dimainkan oleh televisi – melalui periklanan, liputan berita, dan debat – serta memberikan informasi tentang hari pemungutan suara sendiri (bagaimana hari tersebut dipilih, jam pemungutan suara di berbagai negara bagian, dst).

Bab lima memberikan informasi tentang Anggota Majelis Pemilihan, proses dimana Presiden dan Wakil Presiden secara resmi dipilih. Informasi ini mencakup langkah-langkah dalam proses sidang Anggota Majelis Pemilihan dan menghitung suara mereka, and memberikan informasi tentang perbedaan yang lalu antara para pemimpin elektoral dan suara populer. Bab ini juga membahas berbagai skenario yang mungkin untuk kontingen pemilu, dimana tidak ada calon yang memperoleh mayoritas elektoral atau ketika seorang calon meninggal di satu tahap proses.

Satu aspek proses yang tidak ditelaah di dalam pembahasan ini disuguhkan dalam laporan CRS mengenai pembiayaan pemilihan presiden, khususnya sistem pembiayaan publik yang ada sejak tahun 1976. Lihat Laporan CRS RS20133, the Presidential Election

(7)

2

I.

Calon Presiden

Persyaratan Jabatan Presiden

Pasal II, ayat 1 Konstitusi menyatakan bahwa untuk menjadi Presiden atau Wakil Presiden, seseorang harus merupakan warganegara yang lahir di Amerika Serikat, paling sedikit berusia 35 tahun, dan tinggal di Amerika Serikat paling sedikit 14 tahun. 1 Sebagian besar ahli konstitusi menafsirkan kalimat ini menjadi termasuk warga negara yang lahir di luar Amerika Serikat dari orang tua yang merupakan warga negara AS di bawah persyaratan “natural born”. 2 Di bawah Amandemen ke-22, tidak ada seseorang yang dapat menjabat presiden lebih dari dua kali masa jabatan penuh, walaupun seorang Wakil Presiden yang sukses menjadi Presiden dan menjabat kurang dari dua masa jabatan penuh sebelumnya, dapat mengupayakan pemilihan untuk dua kali masa jabatan tambahan.

Jabatan Sebelumnya Presiden

Para pemilih Amerika telah memilih orang dengan berbagai latar belakang pada 53 peristiwa yang telah mereka lalui pada pemungutan suara untuk memilih seorang Presiden. Ke 41 presiden sebelumnya telah menjabat baik di dalam pemerintahan maupun kemiliteran. Dari 24 presiden yang menjabat sebelum tahun 1990, tujuh orang telah menjabat sebagai Wakil Presiden (tiga diantara mereka dipilih sebagai Presiden, sementara empat orang meneruskan jabatan petahana yang meninggal), empat orang adalah Anggota Kongres, empat orang adalah gubernur dan sembilan orang sebelumnya adalah pemegang jabatan federal yang ditunjuk (appointive).

Tren pada abad ke-20 pemilihan presiden cenderung menyukai mantan Wakil Presiden, Gubernur dan Senator. Dari 17 presiden pada Abad ke-20, beberapa telah menjabat lebih dari satu posisi tersebut. Pada waktu pelantikan, satu orang (Eisenhower) telah menjabat sebagai perwira Angkatan Darat; dua orang (Taft dan Hoover) baru saja menjabat sebagai anggota kabinet; lima orang (Wilson, F.D. Roosevelt, Carter, Reagan dan Clinton) sebagai gubernur; dua orang (Harding dan Kennedy) adalah Senator, tujuh orang adalah Wakil Presiden. Lima dari tujuh Wakil Presiden (T. Roosevelt, Coolidge, Truman. Johnson, dan Ford) meneruskan jabatan petahana yang meninggal atau mengundurkan diri; dua orang Wakil Presiden – satu (Nixon) sebagai mantan dan satu (Bush) sebagai petahana.

1 Didefinisikan mencakup 50 negara bagian dan Distrik Columbia.

2 Warga negara yang lahir di Guam, Puerto Rico dan US Kepulauan Virgin secara hukum didefinisikan sebagai

warga negara “natural born”, dan oleh karena itu, juga memenuhi syarat untuk dipilih sebagai Presiden, asalkan mereka memenuhi persyaratan usia dan telah 14 tahun bertempat tinggal di Amerika Serikat. Bertempat tinggal di Puerto Rico dan Teritori AS dan kepunyaan AS tidak memenuhi syarat sebagai bertempat tinggal di Amerika Serikat dalam hal ini. [U.S. Library Congress, Congressional Research Service, U.S. Insular

Areas and Their Political Development, oleh Andorra Bruno dan Garrine P. Laney, Laporan CRS 96-578GOV

(8)

3

Medan Pertarungan Calon

Di pemilihan primer dan konvensi, para calon menentukan medan pertarungan presiden. Penurunan dominasi petinggi partai terhadap proses pencalonan telah menghasilkan sebuah sistem yang membuat para kandidat yang tidak dinominasikan partai bersaing di dalam negara bagian untuk delegasi yang diperlukan bagi pencalonan. Demokratisasi proses pencalonan telah menjadikan banyak calon memasuki persaingan, memulai pengumpulan dana dan mengorganisasikan pemilihan primer dan kaukus dengan baik sebelum tahun pemilihan agar menjadi kompetitif.

Menurut Komisi Pemilihan Umum Federal (Federal Election Commission), 203 calon perorangan telah mendaftarkan pernyataan pencalonan mereka atau telah memasukkan berkas pernyataan organisasi untuk pemilihan presiden tahun 2000, pada tanggal 31 Januari 2000. Hanya 33 dari calon perorangan yang telah memenuhi kriteria Federal Election Campaign

Act (FECA) untuk pencalonan menurut UU Kampanye Pemilu Federal, contohnya,

mengumpulkan sumbangan atau mengeluarkan biaya lebih dari 5.000 dolar AS [2 U.S.C. §431(2)]. Kenyataannya, hanya segelintir yang diperhitungkan oleh media sebagai calon yang serius yang mengupayakan pencalonan dari dua partai besar.

Pencalonan Percobaan – Menguji Medan

Pengumuman formal pencalonan seringkali diawali dengan periode dimana para calon melakukan pengujian medan sebagai calon yang tidak diumumkan untuk pencalonan; hal ini dapat dimulai beberapa tahun sebelum konvensi. Mungkin para calon dapat membentuk komite penjajakan untuk mengukur dukungan kepopularan dan untuk mulai membangun basis pendukung dan kontributor, sembari menghindari beberapa persyaratan legal (seperti batas sumbangan dan pengungkapan resi dan pembayaran/pengeluaran uang atau receipt and

disbursement) dari FECA. Sebagai calon yang tidak resmi yang secara teknis tidak

berkampanye, orang tersebut dapat mengumpulkan dan membelanjakan jumlah uang yang tidak terbatas tanpa mendaftarkan diri sebagai calon ke Komisi Pemilu Federal (Federal

Election Commission/FEC). Namun, setelah deklarasi pencalonan, para individu harus

mendaftarkan dirinya ke FEC dan melaporkan seluruh aktivitas keuangannya ketika menguji medan; jumlah ini terikat dengan seluruh peraturan FECA secara retroaktif (berlaku surut).

Pengumuman Pencalonan

Setiap individu wajib mendaftarkan pernyataan pencalonannya ke FEC dalam 15 hari ketika mencapai ambang batas keuangan undang-undang (contohnya 5.000 $ dalam resi atau pengeluaran), dan harus menyebutkan komite kampanye utama untuk menerima kontribusi (sumbangan) dan melaksanakan pengeluaran. Komite ini harus mendaftarkan pernyataan organisasi ke FEC dalam sepuluh hari setelah ditugaskan; pernyataan tersebut harus mencantumkan nama komite (yang termasuk nama calon), bendahara, nama bank, dan komite lainnya yang telah diberikan kuasa oleh calon untuk mengumpulkan atau membelanjakan atas namanya. Komite lainnya tersebut yang diberi kuasa oleh kandidat dapat mengumpulkan dan membelanjakan dana, tetapi mereka harus melaporkan kegiatannya melalui komite utama.

(9)

4

Waktu pengumuman formal sangat penting karena dampak politiknya, dan juga karena implikasi legal dan taktis. Sekali deklarasi publik pencalonan dilakukan, para calon terikat pada batas pengeluaran tingkat negara bagian dan nasional jika mereka memenuhi syarat untuk dan memilih menerima dana publik (public matching funds), dan mereka terikat pada ketentuan penyiaran aturan waktu yang setara (equal-time rule) (47 U.S.C. 315 (a)).

Pencalonan sekarang biasanya dimenangkan selama kampanye pemilihan primer daripada konvensi, dan kampanye pemilihan primer telah berkembang dimana-mana dan telah dijadwalkan lebih awal daripada tahun pemilu. Karena perkembangan ini, para pesaing ditekan untuk mengumumkan pencalonan mereka jauh lebih awal daripada tahun-tahun yang lalu. Jika pada tahun 1932, Franklin Roosevelt secara formal mengumumkan pencalonan dirinya sebagai Presiden 156 hari sebelum konvensi, Michael Dukakis secara formal mengumumkan pencalonannya 446 hari sebelum Konvensi Nasional Demokrat 1988. Kecenderungan pencalonan yang lebih awal, masa kampanye yang lebih lama merupakan ciri khas pemilihan presiden modern.

Kualifikasi Primer dan Kaukus

Pedoman yang diikuti para kandidat untuk memenuhi syarat dalam primer dan kaukus berbeda antara satu negara bagian dengan negara bagian lainnya. Dalam pemilihan primer negara bagian, Sekretariat Negara (atau pimpinan staf pemilu) adalah pihak yang memiliki otoritas untuk menyusun daftar nama calon di surat suara; dalam kaukus negara bagian, partai-partai politik mengawasi prosedur bagi calon untuk mendapatkan akses pada surat suara (namun, mereka tidak selalu harus mendaftar untuk memenuhi syarat sebagai delegasi di kaukus tingkat negara bagian).

Pada umumnya, para calon mendaftarkan pernyataan pencalonan ke Sekretariat Negara atau pimpinan partai di tingkat negara bagian. Dalam beberapa pemilihan primer negara bagian, Sekretariat Negara dapat secara otomatis mensahkan surat suara berisi nama-nama seluruh calon partai yang utama, mereka yang diserahkan oleh partai, para calon yang telah memenuhi syarat di negara bagian lain; atau para calon yang telah mendaftar ke FEC atau yang memenuhi syarat untuk dana federal (federal matching funds). Para calon presiden mungkin juga diwajibkan untuk membayar biaya pendaftaran, menyerahkan petisi/surat permohonan resmi atau keduanya. Tanda tangan mungkin diperlukan dari sejumlah pemilih di setiap distrik kongres atau dari sejumlah pemilih yang dibutuhkan di sejumlah negara bagian.

Pencalonan Partai

Musim pemilihan primersecara perlahan mengurangi medan pertarungan calon partai utama. Langkah yang dipercepat dari sistem saat ini menyaring keluar mereka yang jauh dari harapan, sehingga sulit untuk mengumpulkan uang yang diperlukan untuk mempertahankan pencalonan mereka. Lebih lanjut, reformasi selama 30 tahun terakhir telah mengubah dinamika proses pencalonan dengan cara mengkaitkan secara ketat alokasi delegasi dengan kinerja elektoral. Hari hari ketika seorang calon dapat bersaing di sejumlah pemilihan primer

(10)

5

untuk menunjukkan daya tarik populer telah berlalu: pencalonan jatuh ke calon yang telah mengumpulkan mayoritas delegasi di dalam pemilihan primer dan kaukus. Konvensi partai telah semakin menjadi badan ratifikasi yang menganugerahkan pencalonan kepada calon yang memenangkannya di dalam kontes negara bagian. Konvensi Nasional Republik 1976 adalah yang paling akhir dimana penentuan calon partai utama sebelum surat suara pencalonan diberikan.

Surat Suara Pemilu

Nama-nama calon partai utama untuk Presiden dan Wakil Presiden secara otomatis ditempatkan di surat suara pemilihan umum. Beberapa negara bagian juga mencantumkan nama-nama Anggota Majelis Pemilihan presiden berdampingan dengan calon presiden dan wakil presiden yang mereka dukung. Para pemilih menandai surat suara mereka sekali untuk tiket presiden dan wakil presiden dari partai, para Anggota Majelis Pemilihan juga memberikan suara di Majelis Pemilihan untuk tiket partai. Partai kecil (minor party) dan calon independen juga dicantumkan di dalam surat suara, jika mereka memenuhi syarat menurut ketentuan undang-undang negara, dan beberapa calon tersebut biasanya ada di surat suara di negara bagian yang berbeda.

Perlindungan Dinas Rahasia (Secret Service)

3

Sebagai akibat pembunuhan Senator Robert Kennedy pada tahun 1968 ketika sedang mengupayakan pencalonan presiden dari Demokrat, Kongres mengeluarkan undang-undang yang, untuk pertama kalinya, memberikan kuasa perlindungan Dinas Rahasia bagi calon presiden dan wakil presiden. 4 Undang-undang membuat Sekretariat Menteri Keuangan (Secretary of the Treasury) bertanggung jawab menentukan calon-calon utama yang layak untuk mendapatkan perlindungan, setelah berkonsultasi dengan Senat, Juru Bicara, Pemimpin Minoritas Dewan Perwakilan Rakyat, dan satu tambahan anggota dipilih oleh komite. (Pasangan dari para calon tersebut juga berhak mendapatkan perlindungan, dalam 120 hari menjelang pemilu). Beberapa kali para calon menolak perlindungan yang ditawarkan kepada mereka.

Walaupun undang-undang memberikan perlindungan bagi calon-calon presiden dan wakil presiden dari partai-partai utama, undang-undang tidak merinci kriteria untuk menentukan calon utama di musim pemilihan primer. Namun, berbagai kriteria dan standar di dalam pedoman komite penasihat merinci bahwa individu yang memiliki hak adalah: (1) calon yang telah dideklarasikan ke publik; (2) berkampanye secara aktif dalam skala nasional dan bertanding di paling sedikit 10 pemilihan primer negara bagian; (3) mengupayakan pencalonan dari sebuah partai yang memenuhi syarat (contohnya, yang calon presidennya memperoleh paling sedikit 10% suara populer di pemilu sebelumnya); (4) telah memenuhi syarat untuk dana publik (matching public funds) paling sedikit 100.000 $, dan telah mengumpulkan paling sedikit 2 juta $ kontribusi/sumbangan tambahan; dan (5) sampai

3 Frederick Kaiser, Spesialis Pemerintah Nasional Amerika, Divisi Pemerintah dan Keuangan CRS membantu

dalam penyusunan bagian ini.

(11)

6

dengan 1 April tahun pemilu, telah menerima paling sedikit rata-rata lima persen sebagai calon individual yang menjadi preferensi dalam jajak pendapat nasional paling akhir oleh ABC, CBS, NBC, dan CNN, atau telah menerima paling sedikit 10% dari jumlah suara yang diberikan untuk seluruh calon dalam dua pemilihan primer atau kaukus hari yang sama (two

same-day) atau berturut-turut5. Meskipun demikian, Sekretariat Menteri Keuangan, setelah berkonsultasi dengan komite penasihat, dapat memberikan perlindungan untuk seorang calon walaupun seluruh syarat-syarat di dalam pedoman tersebut belum dipenuhi,

Perlindungan Dinas Rahasia untuk para calon pemilihan primer pada umumnya dimulai segera setelah 1 Januari tahun pemilu. Dalam beberapa kesempatan, Sekretariat Menteri Keuangan telah memberikan perlindungan kepada calon tertentu lebih awal daripada tahun pemilu.

II.

Proses Pencalonan

Pemilihan Primer dan kaukus merupakan arena uji awal bagi Presiden berikutnya. Musim pemilihan primer memainkan peran yang sangat penting dalam pemilu presiden dengan mempersempit medan pertarungan antar calon partai-partai utama. Pencalonan dianugerahkan kepada para calon yang memegang mayoritas delegasi pada konvensi partai, tetapi di bawah sistem saat ini untuk memilih delegasi, seorang calon mungkin muncul sebagai mayoritas saat berakhirnya musim pemilihan primer, jika tidak lebih awal, dan jauh sebelum konvensi.

Perkembangan Sistem Pencalonan

Munculnya konvensi pencalonan nasional pada tahun 1831, yang menempatkan metode kongresional kaukus dalam memilih calon, memberikan cara yang lebih demokratis bagi partai politik dalam menganugerahkan pencalonan, lebih berdasarkan sentimen popularitas. (Lihat Bab III untuk informasi yang lebih rinci tentang konvensi pencalonan nasional).

Metode Pemilihan Delegasi Awal

Delegasi konvensi awal ditunjuk oleh petinggi partai atau dipilih dibawah sistem kaukus partai (party-run kaukus system). Walaupun kedua metode melibatkan lebih banyak peserta daripada kaukus kongresional, pada kenyataannya hanya mengalihkan kendali pencalonan kepada kepemimpinan partai tingkat negara bagian, dimana biasanya mengendalikan delegasi seluruh negara bagian. Delegasi dipilih dengan cara ini hingga permulaan abad ke-20 ketika anggota Partai Progresif, yang bertujuan merombak struktur dan proses pemerintahan, memperkenalkan sebuah perangkat inovatif bernama pemilihan primer.

5 Advisory Committee Guidelines for Assignment of Secret Service Protection to Presidential Candidates,

(12)

7

Munculnya Pemilihan Primer

Pada tahun 1904, Florida menjadi negara bagian pertama yang mengadopsi pemilihan primer sebagai cara untuk memilih delegasi untuk mencalonkan konvensi, dan banyak negara bagian yang mengikutinya pada dekade tersebut. Sampai dengan tahun 1916, 20 partai Demokrat dan Republik memilih delegasi di dalam pemilihan primer. Pemilihan Primer tersebut menjalankan demokratisasi proses pencalonan selangkah lebih maju dengan memperbolehkan para anggota partai untuk memilih delegasi. Hal itu adalah inovasi skala besar yang pertama dalam proses ini sejak diperkenalkannya konvensi partai sekitar 80 tahun yang lalu.

Setelah dihormati sebagai kemenangan demokrasi sejak kemunculan pertamanya, pemilihan primer gagal menarik banyak pemilih, dan di pertengahan pertama abad ini, pemilihan primer tidak pernah menjadi jalur yang utama bagi pencalonan. Pada tahun 1912, Theodore Roosevelt memenangkan sembilan dari 13 pemilihan primer Republik, tetapi namanya bahkan tidak ditempatkan dalam pencalonan Konvensi Republik (yang malah mencalonkan kembali petahana William Howard Taft, yang hanya memenangkan satu pemilihan primer, tetapi kekuatannya memegang kendali Komite Nasional partai).

Pergerakan pemilihan primer melambat setelah Perang Dunia pertama, dan beberapa negara bagian mengabaikan metode ini untuk memilih delegasi. Jumlah pemilihan primer partai negara bagian dimana delegasi dipilih berjumlah sekitar 14 dalam empat dekade berikutnya.

Banyak calon menghindari pemilihan primer sama sekali atau maju di beberapa di antaranya, hanya untuk menunjukkan daya tarik popularitas mereka. Pada tahun 1952, kontestan Demokrat Estes Kefauver mengikuti dan memenangkan 12 dari 15 pemilihan primer yang diadakan, hanya untuk menyaksikan konvensi beralih ke Adlai Stevenson, yang tidak pernah mengikuti pemilihan primer. Pada tahun 1960, John F. Kennedy menunjukkan elektabilitasnya dengan memenangkan beberapa pemilihan primer terpilih, tetapi jumlah delegasinya lebih dikumpulkan oleh hasil jerih payahnya dari petinggi partai kunci dan delegasi negara bagian.

Reformasi dan Kebangkitan Kembali Pemilihan Primer

Kekerasan yang menodai Konvensi Demokrat tahun 1968 di Chicago menggarisbawahi berkembangnya ketidakpuasan di partai tersebut dengan peran dominan yang dimainkan oleh petinggi partai dalam pencalonan kandidat. Untuk menanggapinya, Komite Nasional Demokrat membentuk Komisi “McGovern-Fraser” untuk mengevaluasi proses pemilihan delegasi dan untuk merekomendasikan berbagai perubahan yang dirancang untuk membuat sistem menjadi lebih tanggap terhadap anggota partai biasa. Komisi tersebut, pada tahun 1969 mengusulkan serangkaian reformasi yang mencakup hampir seluruh aspek pemilihan delegasi, yang tujuan utamanya adalah meningkatkan partisipasi populer dan mengkaitkannya lebih langsung dengan pemilihan delegasi. Komite Nasional menerima hampir seluruh usulan Komisi, yang selanjutnya diadopsi oleh partai-partai di negara bagian. Lebih lanjut, beberapa dewan perwakilan rakyat negara bagian, banyak di antaranya yang dibawah kendali

(13)

8

Demokrat, menngundang-undangkan undang-undang yang berlaku bagi kedua partai yang menerima rekomendasi Komisi tersebut.

Komisi tersebut merekomendasikan serangkaian perubahan besar-besaran yang mencakup hampir seluruh aspek utama pemilihan delegasi. Komisi juga menyusun pedoman untuk menerjemahkan dukungan masyarakat bagi calon menjadi suara delegasi dan menghapuskan slot delegasi ex-officio otomatis (automatic ex-officio delegate slots) dengan menyerukan pemilu seluruh delegasi untuk konvensi. Pedoman untuk perwakilan yang setara bagi perempuan dan kaum minoritas diadopsi, dan cara yang memberikan kekuasaan yang besar pada kepemimpinan partai (misalnya, pemberian suara oleh orang lain (proxy voting),

unit rule, dsb), dihapuskan. Rekomendasi McGovern-Fraser, yang selanjutnya dimodifikasi,

selanjutnya mengubah proses Demokrat dan memiliki dampak juga terhadap sistem yang digunakan oleh Republik, yang juga membuat perubahan untuk menanggapi tekanan publik yang nyata bagi demokratisasi yang lebih luas.

Mungkin efek utama pergerakan reformasi adalah revitalisasi pemilihan primer dalam menentukan pilihan calon-calon partai: yang dipandang sebagai metode yang paling sesuai untuk mendorong partisipasi yang lebih luas. Pada tahun 1968, 37,5 % delegasi Demokrat dipilih di 17 pemilihan primer negara bagian; 16 pemilihan primer negara bagian Republik tahun itu mengirim 34,4% delegasi ke konvensi partai. Sampai dengan tahun 1976, Demokrat mengadakan pemilihan primer di 30 negara bagian yang memilih 72,6% dari delegasi, sementara Republik memilih 67,9% delegasinya di 28 pemilihan primer negara bagian. Persentase delegasi yang dipilih di negara bagian yang menyelenggarakan pemilihan primer semakin tinggi pada siklus belakangan ini. Di bawah jadwal saat ini untuk tahun 2000, 85,2% delegasi Demokrat (di 38 negara bagian dan Distrik Columbia) dan 90,1% delegasi Republik (di 41 negara bagian dan Distrik Columbia) akan dipilih di negara bagian yang menyelenggarakan pemilihan primer.

Kebangkitan pemilihan primer diikuti dengan perubahan beberapa aspek lain dalam lansekap politik yang memperkuat pentingnya pemilihan primer. Media menjadi peserta yang siap (full-fledge) dalam proses pencalonan melalui liputan mereka yang luas mengenai pemilihan primerpemilihan primerdan peran mereka dalam mempublikasikan hasil-hasil pemilihan tersebutpemilihan primer.

Sekarang para calon dapat memilih dan mengambil pemilihan primer mana yang akan mereka ikuti karena delegasi dipertaruhkan secara nyata. Pemilihan primer awal khususnya sangat ampuh diikuti, khususnya bagi para calon yang kurang terkenal yang berupaya untuk memperoleh manfaat liputan media yang krusial dan membangun momentum kampanye; laju musim seluruhnya telah dipercepat. Proses pencalonan era pasca-1968 dengan demikian memfokuskan perhatian sekali lagi pada pemilihan primer, dimana pencalonan sekarang adalah menang atau kalah.

(14)

9

Penugasan dan Kategorisasi Delegasi oleh Partai-Partai Nasional

Alokasi Delegasi Negara Bagian dan Yurisdiksi Lainnya

Setiap partai memiliki metode sendiri untuk menugaskan delegasi (dan penggantinya) untuk negara bagian dan yurisdiksi yang berbeda.

Demokrat. Partai Demokrat mengalokasikan delegasi dan penggantinya menurut

sebuah rumus berdasarkan populasi, yang diukur oleh kekuatan Anggota Majelis Pemilihan dan tingkat suara yang lalu untuk calon presiden Demokrat di pemilihan umum. Komite Nasional Demokrat juga menganugerahkan delegasi dan penggantinya untuk lima yurisdiksi dimana faktor alokasinya tidak dapat dihitung karena mereka tidak berpartisipasi di dalam pemilu presiden – American Samoa, Demokrat di luar negeri, Guam, Puerto Rico, dan Kepulauan Virgin. Lebih lanjut, partai menugaskan slot delegasi tambahan untuk petinggi partai, mantan pejabat terpilih yang dihormati, dan seluruh anggota Demokrat dari Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat.

Republik. Sistem alokasi Partai Republik menugaskan tiga delegasi setiap distrik

kongresional dan enam delegasi keseluruhan untuk setiap negara bagian. Sistem ini juga menugaskan delegasi tambahan (bonus delegates) berdasarkan suara Republik di tingkat negara bagian dalam pemilu Presiden, Senat AS, DPR Amerika dan Gubernur yang lalu. Delegasi konvensi untuk yurisdiksi lainnya ditugaskan oleh Komite Nasional Republik.

Kategori Delegasi

Demokrat. Partai Demokrat memiliki dua tipe dasar delegasi, dikelompokkan

berdasarkan apakah mereka disumpah untuk mendukung calon tertentu atau tidak. Lebih lanjut, terdapat tiga kategori delegasi yang disumpah (pledged delegates) - yang merupakan mayoritas delegasi konvensi dan empat kategori delegasi yang tidak disumpah.

Delegasi yang disumpah. Alokasi formula menentukan hanya jumlah delegasi di kategori yang disumpah:

• Delegasi berdasarkan tingkat distrik (District-level base delegates) • Delegasi tingkat keseluruhan (At-large base delegates); dan

• Delegasi partai yang disumpah dan resmi terpilih (Pledged party and elected

official delegates)

Dari sejumlah delegasi yang ditugaskan ke negara bagian menurut rumus alokasi, 75% ditugaskan di tingkat distrik dan 25% ditugaskan di keseluruhan. Walaupun delegasi tingkat distrik dan tingkat keseluruhan dialokasikan dengan cara yang sama, mereka dipilih secara terpisah pada tahap-tahap proses yang berbeda.

Delegasi partai yang disumpah dan resmi terpilih mewakili tambahan 15% dari dasar jumlah delegasi yang dialokasikan. Mereka biasanya dipilih dengan cara yang sama dengan delegasi tingkat keseluruhan.

(15)

10

Delegasi yang Tidak Disumpah. Jumlah delegasi yang tidak disumpah untuk sebuah negara bagian bergantung pada jumlah individu yang tersedia pada setiap kategori. Slot delegasi dialokasikan untuk:

• Para Mantan Presiden dan Wakil Presiden Partai Demokrat, mantan Petinggi Mayoritas Partai Demokrat dari Senat AS (Democratic Majority Leaders of the

U.S. Senate), mantan Juru Bicara Partai Demokrat dari DPR AS, dan seluruh

mantan Pemimpin Komite Nasional Demokrat; • Para Gubernur Partai Demokrat;

• Para anggota Komite Nasional Demokrat (Democratic National

Committee/DNC), termasuk ketua dan wakil ketua serta pejabat DNC; dan

• Seluruh Anggota Partai Demokrat yang menjadi Senat dan DPR AS.

Republik. Selain tiga delegasi distrik kongres dan enam delegasi tingkat keseluruhan

yang ditugaskan untuk setiap negara bagian di bawah aturan alokasi Partai Republik, sejumlah delegasi tambahan dapat diberikan juga untuk kategori tingkat keseluruhan.

Empat setengah delegasi tambahan tingkat keseluruhan ditugaskan di setiap negara bagian yang memberikan suara elektoral mereka untuk calon dari Partai Republik di pemilu sebelumnya. Satu delegasi tambahan dialokasikan untuk setiap negara bagian dimana seorang Republik dipilih menjadi Senat atau Gubernur di antara pemilu presiden terakhir dan mendatang. Satu delegasi tambahan juga dialokasikan untuk negara bagian yang setengah delegasi untuk DPR adalah Republik. (Pada tahun 1996, 15 delegasi tingkat keseluruhan telah dialokasikan untuk Distrik Columbia, Puerto Rico telah dialokasikan 14 delegasi tingkat keseluruhan, dan empat delegasi telah dialokasikan antara Guam dan Kepulauan Virgin).

Partai nasional juga memberikan delegasi tambahan kepada negara bagian yang pemilihan primer atau kaukus-nya diselenggarakan setelah pertengahan Maret tahun pemilu. Di negara bagian dimana pemilihan primer atau kaukus-nya diadakan antara 15 Maret dan 14 April, diberikan kenaikan 5 persen delegasi konvensi nasional; kenaikan 7,5 persen diberikan kepada partai negara bagian yang bertarung antara 15 April dan 14 Mei; dan 10 persen kenaikan diberikan kepada negara bagian yang pemilihan primer dan kaukus-nya diadakan antara 15 Mei dan minggu ketiga Selasa pada bulan Juni.

Partai di tingkat negara bagian sangat memiliki fleksibilitas untuk menentukan cara memilih delegasi tingkat distrik dan keseluruhan, menurut aturan partai nasional.

Struktur Pemilihan Delegasi

Di bawah sistem yang berlaku saat ini untuk memilih calon presiden, partai di tingkat negara bagian menggunakan dua cara elektoral utama: sistem pemilihan primerpemilihan

primer dan kaukus/konvensi. Partai negara bagian menggabungkan dua dari berbagai cara

untuk memilih delegasi untuk konvensi nasional dan menghasilkan paduan metode yang kompleksitasnya menjadi ciri proses pencalonan presiden. Lebih lanjut, penentuan waktu

(16)

11

peristiwa pemilihan delegasi ditentukan oleh dewan perwakilan negara bagian atau partai di negara bagian, tergantung metode elektoral mana yang digunakan. Tanggal pemilihan primer biasanya ditentukan oleh dewan perwakilan rakyat, sementara peristiwa kaukus dijadwalkan oleh partai politik di negara-negara bagian. Otoritas yang terbagi terkait pilihan metode dan penentuan waktu peristiwa pemilihan delegasi menjelaskan dan melanggengkan kompleksitas yang hakiki dari sistem pencalonan.

Sistem Campuran Acara Pencalonan Presiden Saat ini

Pemilihan Primer. Sebuah pemilihan primer adalah pemilu yang dilaksanakan oleh

negara bagian dengan maksud mencalonkan para kandidat partai untuk maju dalam pemilihan umum. Pemilihan primer presiden menjalankan fungsi ini dengan cara yang tidak langsung, karena para pemilih memilih delegasi konvensi nasional, bukan secara langsung memilih para calon presiden.

Kebanyakan negara bagian membatasi pemungutan suara di pemilihan primer untuk para anggota partai; hal ini mirip pemilihan primer negara bagian. Pemilihan primer terbuka negara bagian memungkinkan para pemilih untuk memilih surat suara partai di tempat pemungutan suara di hari pemilihan primer; tidak ada pemilihan primer terbuka negara bagian yang mengharuskan pendaftaran pemilih oleh partai.

Pada tahun 1992, lebih banyak partai di tingkat negara bagian yang memilih delegasi di pemilihan primer daripada sebelumnya – 34 Demokrat dan 37 Republik (dari 50 negara bagian dan Distrik Columbia). Pada tahun 2000, 39 pemilihan primer Demokrat dan 42 pemilihan primer Republik dijadwalkan di negara-negara bagian dan Distrik Columbia.

Kaukus dan Konvensi. Kaukus adalah sebuah rapat para anggota dan petinggi partai

untuk memilih para calon untuk jabatan publik dan untuk melaksanakan urusan partai lainnya. Dalam proses pencalonan presiden, rapat ini sering dikombinasikan dengan konvensi negara bagian untuk memilih delegasi konvensi pencalonan nasional.

Proses kaukus/konvensi biasanya terdiri dari beberapa tingkat, dimulai dari rapat besar dari anggota biasa partai, biasanya di tingkat distrik. Karena sifatnya yang rumit, kaukus distrik selalu menarik lebih sedikit pemilih daripada pemilihan primer. Para peserta harus menginvestasikan waktu yang banyak untuk menghadiri kaukus, dibandingkan dengan memberikan suara di sebuah pemilihan primer, dan para peserta biasanya mendaftarkan dukungan mereka bagi calon presiden dengan deklarasi umum (dengan mengacungkan tangan atau berkumpul berkelompok menurut preferensi presidennya). Di beberapa tempat, peserta kaukus dapat memilih dengan surat suara untuk calon presiden, tetapi, dalam setiap prosesnya membutuhkan kontak tatap muka dengan peserta lainya, hal yang tidak diperlukan ketika memberikan suara di dalam sebuah tempat pemungutan suara.

Sekali suara preferensi presiden dihitung, para peserta kaukus memilih perwakilan mereka untuk preferensi mereka yang menghadiri rapat pada proses tahap berikutnya. Kaukus distrik biasanya diikuti oleh rapat-rapat distrik atau sub-distrik kongres (county or

(17)

12

pada setiap tahap – berdasarkan dukungan untuk mereka atau calon yang mereka jagokan – untuk maju ke tahap berikutnya. Para delegasi konvensi nasional pada akhirnya dipilih oleh para perwakilan kaukus distrik kongres atau konvensi negara bagian, atau keduanya.

Pada tahun 2000, partai di tingkat negara bagian di sembilan negara bagian akan memilih delegasi menggunakan proses kaukus, Demokrat menjadwalkan kaukus di tiga negara bagian tambahan.

Pilihan Cara untuk Memilih Delegasi. Karena pemilihan primer dikelola oleh negara

bagian, pedoman dan penentuan waktu ditentukan oleh undang-undang negara bagian; walaupun, sebuah partai politik dapat tidak memilih pemilihan primer dan memilih delegasi dalam sebuah proses kaukus sebagai gantinya. Tidak semua negara bagian melaksanakan pemilihan primer presiden, dimana kedua partai menggunakan metode kaukus dan oleh sebab itu menetapkan aturan dan tanggal mereka sendiri untuk acara kaukus. Di banyak pemilihan primer negara bagian, kaukus adalah sebuah komponen dari proses memilih delegasi juga, tetapi hasil pemilihan primer adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan pembagian delegasi.

Metode Pemilihan Delegasi

Perbedaan yang prinsip antara partai di dalam memilih delegasi adalah persyaratan Partai Demokrat bahwa calon delegasi yang dipilih di pemilihan primer dan kaukus negara bagian menyatakan preferensi presiden atau preferensi tanpa komitmen dari mereka saebgai syarat untuk pemilu. Partai Republik tidak membutuhkan deklarasi preferensi dan, sebagai akibatnya, pemilihan delegasi Republik kurang seragam dan lebih tergantung pendekatan partai di tingkat negara bagian yang berbeda.

Demokrat. Di bawah sistem saat ini, partai Demokrat negara bagian menggunakan

salah saru dari empat metode berikut untuk memilih delegasi distrik:

Sistem Kaukus/Konvensi. Sistem ini terdiri dari satu hingga empat tahap. Sebagai aturan yang umum, partisipasi akar rumput di tingkat pertama, dimana perwakilan di tahap berikutnya dipilih, dan seterusnya. Delegasi dan penggantinya dipilih di rapat distrik, biasanya di tingkat dua atau tiga.

Kaukus pra-pemilihan primer. Tahap ini mencalonkan delegasi distrik, yang akhirnya dipilih berdasarkan suara untuk Presiden di pemilihan primer.

Kaukus pasca-primer. Tahap ini dilaksanakan setelah pemilihan primer untuk memilih jumlah delegasi yang dimenangkan calon presiden berdasarkan jumlah suara di pemilihan primer.

Pemilihan Primer dua-bagian. Tahap ini membutuhkan pemilih menandai surat suara untuk preferensi presiden dan sekali lagi untuk delegasi perorangan yang menjadi preferensi.

Delegasi distrik mengumumkan preferensi presiden atau melakukannya tanpa komitmen di pemilihan primer dan kaukus. Pihak di tingkat keseluruhan dan yang disumpah

(18)

13

dan delegasi resmi terpilih juga mengumumkan preferensi presidennya atau preferensi tanpa komitmen, tetapi mereka dipilih oleh komite negara bagian, sebuah komite delegasi distrik terpilih, atau oleh konvensi negara bagian untuk mencerminkan hasil-hasil pemilihan primer atau kaukus.

Republik. Delegasi distrik dapat dipilih di sebuah pemilihan primer atau dapat dipilih oleh para calon presiden berdasarkan jumlah suara di pemilihan primer. Mereka dapat dipilih di kaukus-kaukus distrik kongresional, atau dapat dikombinasikan dengan delegasi keseluruhan dan terpilih sebagai sebuah unit di konvensi negara bagian.

Delegasi keseluruhan dapat dipilih oleh para pemilih pemilihan primer, dipilih oleh para calon presiden menurut surat suara pemilihan primer, dipilih oleh komite negara bagian, atau seperti di sebagian besar negara bagian, dipilih pada konvensi negara bagian.

Jadwal Acara Seleksi Delegasi

Dengan tiga pengecualian, Partai Demokrat membatasi peristiwa pemilihan delegasi tahap pertama pada periode Selasa minggu pertama bulan Maret dan minggu kedua bulan Juni. Aturan partai mengizinkan tiga negara bagian untuk menunda acara seleksi pemilihan sebelum Selasa minggu pertama pada bulan Maret: Partai Demokrat Iowa dapat melaksanakan kaukusdistriknya 15 hari lebih awal; pemilihan primer New Hampshire dapat diadakan tujuh hari lebih awal dan kaukus tahap pertama Maine dapat diadakan dua hari lebih awal. Pengecualian ini menghormati tanggal tradisional untuk menyelenggarakan kaukus dan pemilihan primer di New Hampshire, Iowa dan Maine yang mendahului aturan partai nasional yang membatasi kontes pemilihan delegasi pada periode tertentu. Untuk tahun 2000, Iowa diberikan persetujuan oleh DNC untuk menyelenggarakan kaukus-nya lebih awal, pada tanggal 24 Januari, dan New Hampshire menerima persetujuan untuk mengadakan pemilihan primer pada tanggal 1 Februari. Partai Demokrat Maine tidak lagi menggunakan proses kaukus, tetapi memilih delegasi di pemilihan primer(pada tanggal 7 Maret tahun 2000).

Aturan nasional untuk partai Republik menyatakan hanya peserta di kaukus dan konvensi untuk maksud memilih delegasi konvensi nasional tidak dipilih sebelum panggilan resmi untuk konvensi. Partai menerbitkan panggilan sebelum 1 Januari tahun pemilu.

Jadwal acara tahun 2000 dapat dilihat di tabel 1, yang menyajikan tanggal-tanggal untuk pemilihan primer dan kaukus negara bagian dengan urutan kronologis, bersama jumlah delegasi yang dikirimkan setiap negara bagian di konvensi bersangkutan.

Tabel 1. Pemilihan Primer dan Kaukus Presiden Tahun 2000, menurut Tanggal

Tanggal Negara Bagian Metode a (Pemilihan Primer atau Kaukus)

Demokrat Republik 24 Januari Iowa Alaska (R) Kaukus Kaukus 36 - 25 23

1 Februari New Hampshire Pemilihan Primer 29 17

7-13 Februari Hawaii (R) Kaukus - 14

(19)

14

Tanggal Negara Bagian Metode a (Pemilihan Primer atau Kaukus)

Demokrat Republik 19 Februari South Carolina

(R)

Pemilihan Primer b - 37

22 Februari Arizona (R) Pemilihan Primer - 30

Michigan (R) Pemilihan Primer - 12

26 Februari American Samoa (R) Guam (R) Kepulauan Virgin (R) Kaukus Kaukus Kaukus - - - 4 4 4 27 Februari Puerto Rico (R) Pemilihan Primer - 14 29 Februari North Dakota (R)

Virginia (R) Washington (R) Kaukus Pemilihan Primer Pemilihan primer - - - 19 56 37 7 Maret California Connecticut Georgia Hawaii (D) Idaho (D) Maine Maryland Massachusetts Minnesota (R) Missouri New York North Dakota (D) Ohio Rhode Island Vermont Washington (D) American Samoa (D) Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer Kaukus Kaukus Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer Kaukus Pemilihan primer Pemilihan primer Kaukus Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer Kaukus Kaukus 434 67 92 33 23 32 92 118 - 92 294 22 170 32 22 94 6 162 25 54 - - 14 31 37 34 35 101 - 69 14 12 - -

9 Maret South Caroline (D) Kaukus 52 - 10 Maret Colorado Utah Wyoming (R) Pemilihan primer Pemilihan primer Kaukus 61 29 - 40 29 22 10-14 Maret Demokrat di luar

negeri (Democrats Abroad) Kaukus 9 - 11 Maret Arizona (D) Michigan (D) Pemilihan primer b Pemilihan primer b 55 157 - -

(20)

15

Tanggal Negara Bagian Metode a (Pemilihan Primer atau Kaukus)

Demokrat Republik

12 Maret Nevada (D) Kaukus 29 -

14 Maret Florida Louisiana Mississippi Oklahoma Tennesse Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer 186 74 48 53 81 80 29 33 38 37

14 Maret Texas Pemilihan primer 231 124

18 Maret Guam (D) Kaukus 6 -

21 Maret Illinois Nevada (R) Pemilihan primer Kaukus 189 - 74 17

25 Maret Wyoming (D) Kaukus 18 -

26 Maret Puerto Rico (D) Pemilihan primer 59 -

27 Maret Delaware (D) Kaukus 22 -

1 April Kepulauan Virgin (D) Kaukus 6 - 4 April Kansas Pennsylvania Wisconsin Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer 42 191 92 35 78 37

14-17 April Virginia (D) Kaukus 98 -

2 Mei Indiana North Carolina District of Columbia Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer 88 103 32 55 62 15 9 Mei Nebraska West Virginia Pemilihan primer Pemilihan primer 32 42 30 18

16 Mei Oregon Pemilihan primer 58 24

23 Mei Arkansas Idaho (R) Kentucky Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer 48 - 58 24 28 31 6 Juni Alabama Montana New Jersey New Mexico South Dakota Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer Pemilihan primer 63 24 124 35 22 44 23 54 21 22 a Acara yang dicantumkan disini adalah langkah awal untuk memilih delegasi konvensi nasional, dimana para pemilih biasa berpartisipasi. Di sebuah pemilihan primer, pemilih Demokrat menandai surat suara mereka baik untuk calon presiden (dengan delegasi dipilih atau dialokasikan setelah, menurut hasil) atau untuk calon presiden dan calon delegasi perorangan. Pemilih pemilihan primer Republik dapat memiliki opsi ketiga, dimana pemilih menandai surat suara untuk para calon delegasi perorangan tanpa dibarengi suara calon presiden yang menjadi preferensi. Proses kaukus terdiri dari beberapa tahap (biasanya tiga atau empat), dimana pemilih biasa berpartisipasi di tingkat pertama untuk memilih para peserta untuk tahap berikutnya, dan seterusnya. Delegasi konvensi nasional dipilih di tingkat berikutnya, setelah peristiwa partisipasi massal tingkat awal. Di bawah sistem konvensi, sekelompok peserta berkumpul untuk memilih delegasi nasional. Para peserta konvensi dapat dipilih melalui proses kaukus, mereka dapat berasal dari pejabat partai dari seluruh negara

(21)

16

bagian, atau mereka dapat ditugaskan untuk menghadiri konvensi berdasarkan beberapa mekanisme lainnya. Sebagian besar partai di tingkat negara bagian mengadopsi sistem pemilihan delegasi yang menggabungkan, di beberapa cara, paling sedikit dua dari metode berikut – pemilihan primer, kaukus dan konvensi.

b Pemilihan primer yang dilaksanakan partai

Karakteristik Sistem Pencalonan Masa Kini

Lama Masa Kampanye

Para calon yang potensial mulai mengorganisasikan kampanye mereka dan mengumpulkan dana setahun atau lebih sebelum musim pemilihan primer agar dapat menjadi kompetitif. Walaupun lama musim pencalonan tetap tidak berubah, manuver pra-pemilu oleh para calon dapat dimulai segera setelah pemilu presiden sebelumnya, dan komite penjajakan seringkali beroprasi satu atau dua tahun sebelum pemilu. Pada tahun 1972, 12 dari 15 pesaing partai utama mengumumkan pencalonan mereka tidak dua bulan sebelum 1 Januari tahun pemilu; pada tahun 1988, keempat belas calon partai utama mengumumkan sebelum tahun pemilu mulai (salah satunya mengumumkan pada tahun 1986). Untuk pemilu 2000, enam calon telah mengumumkan pada akhir April 1999 dan kedua belas calon partai utama telah mengumumkan pencalonan mereka (atau pembentukan komite penjajakan) pada bulan September.

Laju yang Dipercepat

Pada tahun 1976, Partai Republik Iowa memajukan tanggal kaukus-nya menjadi 19 Januari, hari yang sama dengan kaukus Partai Demokrat, sehingga menggantikan pemilihan primer New Hampshire di peran tradisionalnya, sebagai dua peristiwa pertama pemilihan delegasi partai di musim pencalonan. Semenjak itu, Iowa dan New Hampshire memainkan peranan baru dalam mempersempit pertarungan para calon dan mempersiapkan diselenggarakannya pemilihan primer dan kaukus. Negara bagian lainnya telah bereaksi terhadap pengaruh dan perhatian Iowa dan New Hampshire dengan memajukan tanggal mereka juga – sebuah fenomena yang dikenal sebagai “front-loading”.

Kalender tahun 2000 adalah yang paling front-loaded. Musim pencalonan mulai di Iowa dan New Hampshire, menurut tradisi, walaupun peristiwa di beberapa negara bagian berlangsung hampir sebulan lebih awal daripada tahun-tahun sebelumnya. Kaukus Iowa dipindahkan ke 24 Januari (dari semula 21 Februari Tahun 1996) dan pemilihan primer New Hampshire dijadwalkan pada 1 Februari (yang diselenggarakan pada 29 Februari 1996).

Menyusul New Hampshire, para Republikan menjadwalkan acara di delapan negara bagian selama Februari. Namun, perubahan yang paling signifikan terhadap kalender adalah penjadwalan pemilihan primer di California, New York, dan Ohio pada 7 Maret, hari pertama dimana Demokrat dapat melaksanakan acara pemilihan delegasi menurut aturan nasional (dimana Iowa dan New Hampshire adalah pengecualian). Tujuh pemilihan primer dijadwalkan pada Selasa minggu pertama pada bulan Maret 1996, sebagian besar di

(22)

negara-17

negara bagian New England. Tetapi tambahan California, New York dan Ohio pada tahun 2000 membengkakkan jumlah delegasi yang bertarung dan menciptakan sebuah peristiwa nasional dengan kontes yang berlangsung di setiap wilayah negara. Dua belas pemilihan primer dan kaukus dijadwalkan untuk kedua partai pada 7 Maret tahun 2000, dan kaukus untuk satu partai atau lainnya dijadwalkan di empat negara bagian tambahan.

Kebalikannya, peristiwa pemilihan delegasi telah diselenggarakan di 23 negara bagian sampai dengan akhir Maret pada kalender 1992, sementara pada tahun 1976, pemilihan delegasi telah mulai hanya di tujuh negara bagian pada saat itu.

Pada 14 Maret, enam negara bagian di selatan (Florida, Louisiana, Mississippi, Oklahoma, Tennessee dan Texas) menyelenggarakan pemilihan primer pada tanggal yang sebelumnya dikenal sebagai “Selasa Super”. Acara tersebut diselenggarakan oleh sebagian besar anggota Demokrat dari Southern Legislative Conference pada tahun 1988 sebagai pemilihan primer regional selatan 14 negara bagian. “Selasa Super” menawarkan hampir sepertiga dari delegasi konvensi di satu hari, tetapi mendapat tanggapan yang berbeda. Beberapa analis menyatakan acara tersebut mencapai tujuannya, sementara yang lainnya mengatakannya jauh dari harapan. Pada tahun 1992, lima negara bagian yang berpartisipasi dalam pemilihan primer “Selasa Super” 1988 menjadwal ulang acara mereka selama musim kampanye, sementara pejabat Georgia memindahkan pemilihan primer mereka ke minggu sebelum “Selasa Super”. Pada tahun 2000, hanya enam dari 14 negara bagian asal akan mengadakan pemilihan primer secara serentak pada tanggal 14 Maret.

Bertambahnya Jumlah Debat

Debat kampanye telah menjadi aspek yang semakin penting dalam proses pencalonan pada beberapa tahun belakangan ini. Sebuah jumlah yang tak terduga terjadi selama musim pemilihan primer 1988: sekitar 60 debat (seluruhnya disiarkan secara lokal atau nasional) diadakan di antara kandidat dari satu atau kedua partai. 6 Untuk siklus pemilu tahun 2000, 19 debat antara calon dari Demokrat dan Republik diselenggarakan antara 27 Oktober 1999 dan 21 Februari 2000, menurut Aliansi Untuk Kampanye Yang Lebih baik (Alliance for Better

Campaigns). 7

Secara umum, peningkatan debat bertepatan dengan penurunan jumlah pemilu yang hasilnya tidak mengikat (“straw poll”) sebelum dan selama musim pencalonan, jajak pendapat ini mengukur popularitas calon di antara para aktivis partai di konvensi negara bagian tetapi tidak berpengaruh pada pemilihan delegasi. Dalam beberapa hal, debat calon menggantikan satu kritik yang paling sering disebutkan tentang proses – yang menggabungkan pengaruh media dan berkembang pesatnya pemilihan primer (dengan audiens massal mereka) yang tampaknya meningkatkan penekanan pada citra calon dibandingkan dengan isu-isu substantif. Debat akan mungkin terus memainkan peranan yang penting dalam periode pra-pencalonan.

6 R.W. Apple, Jr. “Political Debates and Their Impact on the Race,” New York Times, 23 April 1988, hal. 10: Pada

tahun 1992, 15 debat diadakan selama musim pemilihan primer, sebuah penurunan jumlah dibandingkan tahun 1988, karena tingkat persaingan yang lebih ketat di kedua partai pada tahun sebelumnya.

(23)

18

III. Konvensi Pencalonan

Konvensi pencalonan menggabungkan tiga fungsi penting: pencalonan calon untuk jabatan Presiden dan Wakil Presiden, perumusan dan adopsi pernyataan prinsip-prinsip pantai – visi dan misi; dan adopsi aturan dan tata tertib yang mengatur kegiatan partai, khususnya proses pencalonan calon presiden di siklus pemilu berikutnya.

Evolusi dan Tradisi Konvensi Partai

Konvensi pencalonan pertama oleh satu dari dua partai utama – Demokrat – diselenggarakan di Baltimore, Maryland, 21 dan 23 Mei, 1832. Pencalonan oleh konvensi partai menggantikan pengaturan yang sebelumnya, yang termasuk pencalonan oleh kaukus partai kongres, dan oleh dewan perwakilan tingkat negara bagian, yang ada sepanjang tahun 1828.

Perkembangan Historis

Sistem Kaukus. Pada tahun 1800, Thomas Jefferson dicalonkan lewat sebuah kaukus

yang terdiri dari Anggota Kongres Demokrat-Republik. Federalis memilih metode yang sama untuk mencalonkan kembali Presiden John Adams. Menyusul pemilu yang berhasil membawa Jefferson ke kursi kepresidenan, Demokrat-Republik terus menggunakan metode kaukus hingga pemilu 1820, ketika Presiden petahana James Monroe adalah calon dari konsensus yang tidak ada pesaingnya (unchallenged). Federalis yang merosot, yang mengandalkan rapat para petinggi partai untuk mencalonkan pilihannya setelah tahun 1800, mengusung tiket (calon) presiden mereka terakhir pada tahun 1816.

Munculnya Konvensi Partai Nasional. Pemilu 1824 mengakhiri era “good feeling”

dominasi Demokrat-Republik dan penggunaaan kongresional kaukus sebagai cara pencalonan. Walaupun kaukus Demokrat-Republik mencalonkan William Crawford dari Georgia sebagai calonnya, tiga calon lainnya (John Quincy Adams, Henry Clay, dan Andrew Jackson) juga dicalonkan oleh faksi pesaing di dalam partai. Setelah persaingan yang sengit dan deadlock Anggota Majelis Pemilihan, Adam dipilih menjadi presiden oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Periode transisi yang singkat menyusul, dimana kaukus dan konvensi legislatif negara bagian serta berbagai metode lainnya digunakan untuk mencalonkan kandidat presiden. Pada tahun 1832, tiga partai bersaing dalam pemilu – Anti-Masonic, Demokrat, Nasional Republik – menggunakan konvensi nasional sebagai kendaraan untuk mencalonkan tiket kepresidennnya untuk pertama kalinya. Penggunaan konvensi pencalonan mencerminkan berkembangnya tren yang cenderung mendukung partisipasi demokratis yang lebih besar, yang menandai “Era Jackson.”

“Kaukus Raja” telah dikritik tidak demokratis dan tidak cukup mencerminkan pilihan populer kandidat. Konvensi nasional, sebagai perbandingannya, terdiri dari delegasi yang dipilih oleh pemilih partai, aktivis dan petinggi organisasi di setiap negara bagian. Hal ini

(24)

19

menjadi perpanjangan yang natural, di tingkat nasional, dari konvensi partai yang digunakan untuk mencalonkan pejabat terpilih di tingkat distrik dan negara bagian.

Partai Anti-Masonic adalah partai pertama yang menggunakan konvensi nasional, yang bertemu di Baltimore pada bulan September 1831, untuk memilih William Wirt sebagai calonnya; Demokrat dan Republik Nasional mengikuti pada tahun berikutnya. Sampai dengan tahun 1840, Demokrat dan Whigs telah mengadopsi konvensi nasional sebagai cara pencalonan yang baku, dimana partai-partai utama telah menggunakannya tanpa terkecuali semenjak itu.

Unsur-Unsur Klasik Konvensi Nasional

Lebih dari satu abad, konvensi nasional seringkali menjadi acara kontes yang kisruh, dan sengit. Hal ini umum bagi sejumlah nama yang ditempatkan dalam pencalonan, dengan tidak ada satu calon pun yang memiliki jumlah suara yang diperlukan untuk menang di putaran pertama.

Pada tahun 1860, Demokrat tidak mampu memutuskan seorang calon setelah sepuluh hari dan dipaksa untuk mengadakan rapat kembali enam minggu kemudian di kota lainnya untuk memfinalisasi pemilihan mereka. Di beberapa kesempatan, banyak suara dan manuver politik yang luas diperlukan sebelum kandidat presiden dapat dicalonkan. Berbagai aturan partai dan praktik politik berkontribusi pada karakter ini.

Aturan Dua-Pertiga dan Kandidat Kuda-Hitam. Faktor utama adalah persyaratan

Partai Demokrat, yang diadopsi pada konvensi 1832 dan tidak diabaikan hingga tahun 1836, dimana calon partai memperoleh mayoritas dua-pertiga dari suara delegasi. Catatan jumlah suara yang diberikan dilaksanakan oleh Demokrat yang membutuhkan 103 suara untuk mencalonkan John W. Davis dalam konvensi nasional 1924.8

Ketakutan kebuntuan diantara para calon yang paling dikenal luas menyebabkan munculnya calon “kuda hitam” sesekali – yaitu calon atau figur partai yang kurang terkenal yang pada awalnya tidak dijagokan sebagai calon – sebagai pilihan kompromi. James K. Polk dari Tennessee, dicalonkan oleh Demokrat pada tahun 1844, sering disebut sebagai calon kuda hitam pertama yang memenangkan pencalonan. Pada tahun 1936, Demokrat mengadopsi perubahan aturan yang membutuhkan tidak hanya suara mayoritas untuk pencalonan, sehingga mengakhiri putaran yang panjang yang terkadang menghasilkan pemilihan calon kuda hitam.

Ruangan Penuh Asap (The Smoked-Filled Room). Kebuntuan konvensi bukannya

tidak diketahui di antara para anggota Partai Republik, walaupun faktanya mereka hanya membutuhkan suara mayoritas untuk mencalonkan. Pada konvensi 1920, Senator Ohio Warren Harding muncul sebagai kandidat yang kompromistis di putaran ke-10. Menurut legenda, pencalonan Harding direkayasa pada rapat larut malam rahasia petinggi partai yang diadakan di suite sebuah hotel, yang meningkatkan hikayat unsur konvensi nasional yang

8 Catatan Republik diselenggarakan oleh konvensi 1880, yang membutuhkan 36 suara untuk mencalonkan

(25)

20

bertahan – pemilihan calon presiden di “ruangan penuh asap”. Terminologi tersebut menyiratkan pilihan calon melalui rapat sekelompok kecil petinggi partai yang diluar pengawasan publik.

Anak Emas. Pencalonan “anak emas” adalah cara umum lainnya yang lebih jarang

ditemukan di dalam konvensi nasional masa kini. Favorite son adalah figur politik (seringkali Gubernur, Senator, atau DPR) yang bersaing untuk kursi kepresidenan, yang biasanya hanya berkampanye di negara bagian asal-nya, dengan maksud menahan kendali delegasi negara bagiannya. Ketika di konvensi, ”anak emas” biasanya menggunakan delegasinya sebagai alat tawar menawar, untuk mempengaruhi visi dan misi partai, untuk membantu mengamankan pencalonan kandidat yang disukai, untuk mengupayakan bantuan politik mendatang, atau untuk meningkatkan prospeknya sebagai calon wakil presiden.

Perubahan aturan Partai Demokrat tahun 1972 mengharuskan para calon mengamankan sumpah dukungan paling sedikit 50 delegasi, tidak lebih dari 20 di antaranya dapat berasal dari satu negara bagian. Aturan ini, yang pada dasarnya mengharuskan para calon mengamankan paling sedikit tingkat dukungan dari perwakilan delegasi yang berasal dari daerah yang geografisnya lebih beragam, juga berfungsi untuk mengurangi jumlah nama yang ditempatkan di pencalonan di konvensi yang berikutnya. Sama halnya, aturan Partai Republik saat ini mengharuskan para calon mampu menunjukkan dukungan dari mayoritas delegasi dari lima atau lebih negara bagian agar nama mereka dapat dimasukkan di dalam pencalonan.

Menurunnya pencalonan “anak emas” di kedua partai juga disebabkan perubahan sifat proses pencalonan pra-konvensi: lebih sedikit delegasi tanpa komitmen yang dipilih di dalam pemilihan primer dan kaukus. Selain itu, karena petinggi partai tingkat negara bagian dan lokal secara perlahan kehilangan kendali atas proses pemilihan, mereka tidak mampu untuk mempertahankan delegasi untuk mendukung para calon utama untuk pencalonan.

Konvensi Modern

Meratifikasi Pilihan Partai

Sepanjang hampir paruh pertama abad ke-20, konvensi nasional seringkali merupakan babak pertarungan yang sengit untuk pencalonan presiden. Bukan hal yang tidak biasa sebuah konvensi dibuka tanpa tokoh pilihan yang jelas dan tidak ada calon yang memiliki suara yang diperlukan untuk memenangkan pencalonan di putaran pertama.

Semenjak itu, pilihan calon menjadi kecil kemungkinannya dibuat di konvensi. Walaupun ada – dan seringkali – kontroversi yang seru terhadap pencalonan lawan, calon saat ini biasanya dikenal dengan baik sebelum konvensi, berdasarkan akumulasi mayoritas suara delegasi yang mungkin menang secara mudah. Akibatnya, konvensi sekarang sifatnya berfungsi meratifikasi pilihan yang sudah diputuskan melalui pemilihan primer, kaukus partai dan konvensi negara bagian.

(26)

21

Dalam banyak hal perubahan ini telah mengakibatkan perubahan yang terkait dengan bagaimana delegasi konvensi dipilih. Secara tradisional, sebagian besar delegasi dipilih oleh petinggi dan pejabat partai. Semenjak Perang Dunia II, dan khususnya sejak tahun 1970-an, meningkatnya ketergantungan terhadap kaukus dan pemilihan primer telah membuka proses pemilihan delegasi bagi sejumlah aktivis partai dan masyarakat pemilih yang lebih besar, yang secara efektif merebut kendali dari profesional partai di negara bagian dan nasional. Para pemilih pemilihan primer biasanya mendeklarasikan pilihan calon presiden mereka pada saat yang bersamaan dengan saat mereka mengindikasikan pilihan delegasi konvensi mereka. Terlebih lagi, walaupun banyak jumlah calon yang telah memasuki pertarungan di pemilu baru-baru ini (paling sedikit ketika tidak ada petahana yang maju dari partai tertentu), semakin lamanya musim pemilihan primer dan kaukus cenderung telah menghapuskan para calon yang lemah, penyaringan arena menjadi satu atau dua penantang utama. Hampir di setiap konvensi semenjak tahun 1956, satu calon telah melewati konvensi setiap partai dengan posisi terdepan yang jelas dan kuat di dalam jumlah delegasi.

Pengaruh Televisi

Semenjak tahun 1952, ketika liputan televisi yang berskala penuh mulai, konvensi nasional telah berubah dari ajang kumpul partai yang khidmat menjadi sebuah peristiwa media yang menarik kepentingan nasional yang luas. Liputan televisi menjadikan reorganisasi penjadwalan dan acara yang lengkap. Sesi konvensi, yang terutama diadakan siang hari, sekarang banyak dijadwalkan pada saat jam tayang utama, untuk menarik penonton televisi yang paling luas. Laju acara yang santai menjadi ketat, demonstrasi yang menghabiskan waktu sekarang dibatasi secara ketat, dan pidato yang panjang telah banyak dipotong atau dihapus.

Titik berat telah ditekankan pada produksi stage-set visi dan misi yang dipasang lebih sesuai untuk penonton televisi daripada peserta konvensi. Kedua pihak juga meningkatkan penggunaan film yang diproduksi secara profesional tentang para calon dan partai. Dimasukkan sebagai sebuah bagian yang integral dari rangkaian kegiatan konvensi , film ini mempunya dua maksud yaitu menghibur delegasi dan menyiarkan sebuah citra dan pesan yang secara hati-hati dirancang untuk penonton di seluruh penjuru negeri.

Pada tahun 1992, tiga jaringan televisi komersial utama mengumumkan pengurangan liputan konvensi, mengutip biaya yang meningkat dan menurunnya minat penonton. Lebih luas bahkan liputan konvensi “gavel-to-gavel” disiarkan, oleh Public Broadcasting System (PBS), Cable News Network (CNN), dan C-SPAN.

Merencanakan Konvensi

“Panggilan”

Pengumuman (“Panggilan”) resmi untuk konvensi, biasanya diterbitkan oleh komite nasional dari dua partai utama 18 bulan sebelumnya, dengan mengumumkan tanggal dan tempat konvensi nasional. Pengumuman tersebut juga termasuk informasi tentang alokasi

(27)

22

delegasi dan aturan untuk menentukan pengesahan delegasi yang disengketakan. Pada beberapa tahun belakangan, Demokrat telah menyertakan aturan yang mengatur aksi afirmatif dalam proses pemilihan delegasi, kegiatan komite konvensi, dan tata tertib serta penjadwalan untuk berbagai komite dan acara konvensi.

Jadwal dan Lokasi Konvensi Nasional

Selama abad ke-20, konvensi partai nasional diadakan selama musim panas segera menndahului pembukaan kampanye pemilu untuk presiden. Sejak tahun 1952, seluruh konvensi diadakan pada bulan Juli atau Agustus. Dalam sebuah tradisi hingga tahun 1932, partai yang tidak berkuasa bersidang terlebih dahulu, biasanya sekitar sebulan sebelum partai yang memegang kursi kepresidenan. Pada tahun 2000, Konvensi Nasional Republik dijadwalkan diadakan dari 31 Juli- 3 Agustus di Philadelphia, sementara Demokrat berkumpul dari 14-17 Agustus di Los Angeles.

Pada abad ke-19, kesulitan bepergian menyebabkan pemilihan dipusatkan di kota-kota yang menjadi tempat konvensi. Baltimore, yang berlokasi di tengah-tengah antara tepi laut Atlantik adalah pilihan yang disukai pada tahun-tahun awal. Semenjak pusat populasi berpindah ke barat, Chicago dan kota-kota Midwestern lainnya lebih sering dipilih. Dengan kemajuan perjalanan udara dan pertumbuhan populasi yang lebih jauh di barat, selatan dan barat daya, pilihan lokasi yang dipertimbangkan menjadi lebih luas. Chicago telah menjadi tuan rumah sejumlah konvensi terbesar (11 Demokrat dan 14 Republik).

Tabel 2. Konvensi Nasional Partai Demokrat dan Republik

Tahun Partai Lokasi Tanggal

1832 Demokrat Baltimore 21-23 Mei

1835 Demokrat Baltimore 20-23 Mei

1840 Demokrat Baltimore 5-6 Mei

1844 Demokrat Baltimore 27-29 Mei

1848 Demokrat Baltimore 22-25 Mei

1852 Demokrat Baltimore 1-5 Juni

1856 Demokrat Cincinnati 2-6 Juni

Republik Philadelphia 17-19 Juni

1860 Demokrat Charleston 23 April-3 Mei

Baltimore 18 – 23 Juni

Republik Chicago 16-18 Mei

1864 Demokrat Chicago 29-31 Agustus

Republik Baltimore 7-8 Juni

1868 Demokrat New York 4-9 Juli

Republik Chicago 20-21 Mei

1872 Demokrat Baltimore 9-10 Juli

Republik Philadelphia 5-6 Juni

1876 Demokrat St. Louis 27-29 Juni

Republik Cincinnati 14-16 Juni

1880 Demokrat Cincinnati 22-24 Juni

Republik Chicago 2-8 Juni

(28)

23

Tahun Partai Lokasi Tanggal

Republik Chicago 3-6 Juni

1888 Demokrat St. Louis 5-7 Juni

Republik Chicago 19-25 Juni

1892 Demokrat Chicago 21-23 Juni

Republik Minneapolis 7-10 Juni

1896 Demokrat Chicago 7-10 Juli

Republik St. Louis 16-18 Juni

1900 Demokrat Kansas City 4-6 Juli

Republik Philadelphia 19-21 Juni

1904 Demokrat St. Louis 6-9 Juli

Republik Chicago 21-23 Juni

1908 Demokrat Denver 7-10 Juli

Republik Chicago 16-19 Juni

1912 Demokrat Baltimore 25 Juni-2 Juli

Republik Chicago 18-22 Juni

1916 Demokrat St. Louis 14-16 Juni

Republik Chicago 7-10 Juni

1920 Demokrat San Fransisco 28 Juni-6 Juli

Republik Chicago 8-12 Juni

1924 Demokrat New York 24 Juni – 9 Juli

Republik Cleveland 1-10 Juni

1928 Demokrat Houston 26-29 Juni

Republik Kansas City 12-15 Juni

1932 Demokrat Chicago 27 Juni- 2 Juli

Republik Chicago 14-16 Juni

1936 Demokrat Philadelphia 23-27 Juni

Republik Cleveland 9-12 Juni

1940 Demokrat Chicago 15-18 Juli

Republik Philadelphia 24-28 Juli

1944 Demokrat Chicago 19-21 Juli

Republik Chicago 26-28 Juni

1948 Demokrat Philadelphia 12-14 Juli

Republik Philadelphia 21-25 Juni

1952 Demokrat Chicago 21-26 Juli

Republik Chicago 7-11 Juli

1956 Demokrat Chicago 13-17 Agustus

Republik San Fransisco 20-23 Agustus

1960 Demokrat Los Angeles 11-15 Juli

Republik Chicago 25-28 Juli

1964 Demokrat Atlantic City 24-27 Agustus

Republik San Fransisco 13-16 Juli

1968 Demokrat Chicago 26-29 Agustus

Republik Miami Beach 5-8 Agustus

1972 Demokrat Miami Beach 10-13 Juli

Republik Miami Beach 21-23 Agustus

1976 Demokrat New York 12-15 Juli

Republik Kansas City 16-19 Agustus

1980 Demokrat New York 11-14 Agustus

Gambar

Tabel 2. Konvensi Nasional Partai Demokrat dan Republik
Tabel 3. Pertumbuhan Delegasi Konvensi Nasional: 1952-2000
Tabel 4. Keynote Speakers di Konvensi Nasional: 1900-1996
Tabel 5. Debat Pemilihan Umum Yang Disiarkan Televisi secara Nasional, 1960-1996
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kadar cadmium dalam darah wanita di desa Bambe lebih tinggi (447,77 µg/l) dari pada kadar cadmium dalam darah wanita di desa Bambe lebih tinggi (447,77 µg/l)

Seluruh teman-teman yang saya kenal dan mengenal saya, mohon maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya karena tidak bisa menyebutkan satu persatu, siapa pun kalian

Dalam kesempatan tersebut Gayung menyampaikan, pemilihan kajian sejarah perkotaan menjadi kajian unggulan di UNAIR, tidak bisa lepas dari letak UNAIR yang berada

Brachionus di alam hidup di perairan telaga, sungai, rawa, maupun danau. Tetapi jumlah yang terbanyak di air pavan. Bra chionus terdapat melimpah pada perairan yang

Pada masa penjajahan Jepang, tindak kekerasan terhadap wanita berlangsung lebih tragis. Dalam kasus kekerasan terhadap wanita. Di Banten, berbagai tindak kekerasan

Dinas Tata Ruang dan Bangunan Tugas dari Satpol PP dalam pelaksanaan koordinasi dalam penertiban usaha pengelolaan dan pengusahaan sarang burung walet di Kota

Kedahsyatan pengaruh hobi cosplay dalam mengubah gaya hidup pecinta dan pelaku cosplay ke arah jejepangan, misalnya keobsesian untuk memiliki segala hal yang berbau anime Jepang

Skripsi yang berjudul : Tinjaunan Hukum Islam Terhadap Pengembalian Gadai Yang Belum Jatuh Tempo Yang Disertai Dengan Ganti Rugi (Studi Kasus di Desa Timbul