• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS KONSEP ECOLIVING DALAM PENGEMBANGAN PEMUKIMAN BERKELANJUTAN (Studi Kasus : di Desa Jambangan, Surabaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS KONSEP ECOLIVING DALAM PENGEMBANGAN PEMUKIMAN BERKELANJUTAN (Studi Kasus : di Desa Jambangan, Surabaya)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BERBASIS KONSEP ECOLIVING DALAM PENGEMBANGAN

PEMUKIMAN BERKELANJUTAN

(Studi Kasus : di Desa Jambangan, Surabaya)

MAYRIANTI ANNISA ANWAR

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRACT

MAYRIANTI ANNISA ANWAR. Environmental Management System Based on Ecoliving Concept in Sustainable Development of Housing Area (Case Study : Jambangan Village, Surabaya). Under direction of ARIS MUNANDAR, and ASEP

SAEFUDDIN.

Environmental management system based on Ecoliving concept in sustainable development of housing area has been carried out on Jambangan Village, Surabaya. The objectives of this study were to analyze the proportion of open green space in community and household level; to analyze waste management with 3R (reduce, reuse, recycle) and composting concepts in community; to evaluate the participatory in environment management system ; and to know the correlation between ecoliving with the proportion of open green space in community and household level, waste management with 3R (reduce, reuse, recycle) and composting concepts in community, and the participatory in environment management system. The research method was using random sampling and analyzed with chi-square and principal component analysis. The result shown Jambangan Village on the good level of ecoliving (53%) with a some variety factors that impact of the process such as marital, age, education, income, jobs, members of family, status of house. The positive factors are women, age above 45 years, low education and low income, household wife. The environmental management system has been worked properly and gives Jambangan Villages more clean then before and should have more external education to support the activities, so the community can continue the program to sustain for the future.

(3)

RINGKASAN

MAYRIANTI ANNISA ANWAR. Sistem Pengelolaan Lingkungan Berbasis Konsep Ecoliving dalam Pengembangan Permukiman Berkelanjutan (Studi Kasus : di Desa Jambangan, Surabaya). Dibimbing oleh ARIS MUNANDAR, dan

ASEP SAEFUDDIN.

Konsep pembangunan berkelanjutan diterapkan diberbagai negara yang bertujuan untuk mengintegrasikan pembangunan sosial-budaya dan pembangunan lingkungan hidup ke dalam arus utama pembangunan nasional agar kedua aspek tersebut mendapat perhatian yang sama bobotnya dengan aspek ekonomi. Sistem pengelolaan lingkungan berbasis konsep Ecoliving dalam pengembangan permukiman berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan. Konsep ini merupakan suatu konsep yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan kita yang teridentifikasi dengan kegiatan pengurangan limbah (3R concepts), hemat energi, menggunakan bahan ramah lingkungan, mendaur ulang material, memperhatikan ruang terbuka hijau (RTH) dengan didukung peran serta masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan ruang terbuka hijau pada skala rumah dan komunitas, menganalisis sistem pengolahan sampah dengan penerapan reuse, recycle, reduce (3R) di masyarakat, mengevaluasi partisipasi masyarakat dalam hal pengelolaan lingkungan, dan mengetahui level kehidupan ramah lingkungan (ecoliving) dengan melihat keterkaitan ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH), pengelolaan sampah dengan konsep 3R, dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pemukiman berkelanjutan.

Metode yang digunakan adalah sampel acak yang dianalisis dengan chi-kuadrat dan analisis komponen utama (PCA). Metode ini digunakan untuk mengukur keterhubungan antara karakteristik rumah tangga (kelamin, umur, pendidikan, marital, jumlah anggota keluarga, status kepemilikan rumah, luas halaman, pekerjaan, dan pendapatan) dengan indikator ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH), pengelolaan sampah dengan konsep 3R, dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pemukiman berkelanjutan. Adapun indikator RTH adalah

(4)

fungsi RTH, luas area, jumlah jenis tanaman, prioritas rth, penerapan TOGA. Indikator pengelolaan sampah dengan 3R adalah jumlah sampah per hari, yang menangani sampah di rumah sebelum dibuang, pengetahuan tentang 3R, pemilahan, pelaksanaan reduce, pelaksanaan reuse, pelaksanaan recycle. Indikator partisipasi masyarakat adalah perencanaan dan pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengembangan sumberdaya manusia, pengembangan kegiatan.

Hasil analisis chi-kuadrat menunjukkan bahwa Desa Jambangan telah mengarah kepada permukiman yang berkelanjutan dengan melihat kemampuan menerapkan konsep ecoliving yang signifikan (53%). Beberapa indkator yang mempengaruh juga menunjukkan bahwa sudah terjadi pengelolaan lingkungan dengan level partisipasi masyarakat yang baik (59%), pengelolaan sampah yang baik (78%), dan kualitas RTH yang sedang (34%). Analisis komponen utama (PCA) menunjukkan bahwa terdapat dua karateristik yang mempengaruhi terciptanya permukiman yang berkelanjutan yaitu karakter kota dan desa, dimana secara positif bahwa dalam hal ini pengelolaan lingkungan cenderung lebih dapat diterapkan pada level masyarakat pedesaan dibanding dengan masyarakat modern atau perkotaan. Hal ini disebabkan karena kemampuan masyarakat pedesaan yang lebih peduli terhadap lingkungan dan ilmu yang dapat diberikan dapat ditangkap dan diterapkan secara langsung.

Penyuluhan dan pelatihan terhadap pengelolaan lingkungan masih tetap diperlukan guna mendukung keberlanjutan masyarakat dalam menerapkan konsep

ecoliving dan tetap diperlukannya pengembangan sarana, kelembagaan, SDM.

(5)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Sistem Pengelolaan Lingkungan Berbasis Konsep Ecoliving dalam Pengembangan Permukiman Berkelanjutan (Studi Kasus : di Desa Jambangan, Surabaya) adalah karya saya denga arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2007

Mayrianti Annisa Anwar

(6)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2007 Hak Cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian dilakukan Juli 2006 sampai Agustus 2007 dengan judul ” Sistem Pengelolaan Lingkungan Berbasis Konsep Ecoliving dalam Pengembangan Permukiman Berkelanjutan (Studi Kasus : di Desa Jambangan, Surabaya) ”.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada

1. Prof.Dr.Ir. Sjafrida Manuwoto, M.Sc, Dekan SPs IPB periode 1998 – 2006 yang telah memberi ijin untuk melanjutkan studi.

2. Prof.Dr.Ir. Khairil A. Notodiputro, MS., Dr.Ir. Drajat Martianto, MSi., Prof.Dr.Ir. Marimin, M.Sc., Dr.Ir. Naresworo Nugroho, MS., selaku pimpinan SPs-IPB yang telah mendukung studi.

3. Dr.Ir. Aris Munandar, MS, Dr.Ir. Asep Saefuddin, M.Sc, selaku dosen yang membimbing.

4. Prof.Dr.Ir. Hadi Susilo Arifin selaku penguji luar pada ujian tesis.

5. Dr.Ir. Surjono H. Sutjahjo dan Dr.Ir. Etty Riani, selaku pimpinan PSL beserta staf,

6. Ayah, ibu, wan iip dan keluarga, wan dei dan keluarga, riri, uwo, dan seseorang yang tidak bisa disebutkan namanya yang telah memberi dukungan, dorongan, do’a dan kasih sayangnya.

7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan teman-teman Sekolah Pascasarjana terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

8. Beasiswa BPPS, PT Astragraphia (Fuji Xerox) yang telah memberikan bantuan pendidikan dan bantuan penelitian dalam menyelesaikan studi.

9. Teman-teman di Surabaya terutama Desa Jambangan, PT Pilot Cakrabuana, Pemda Lingkungan Hidup, Rujak Cingur Sedati.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2007

(8)

SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BERBASIS KONSEP ECOLIVING DALAM PENGEMBANGAN

PEMUKIMAN BERKELANJUTAN

(Studi Kasus : di Desa Jambangan, Surabaya)

MAYRIANTI ANNISA ANWAR

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(9)
(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Mei 1979 dari ayah Eddie Aswardi Anwar dan ibu Hariati Anwar. Penulis merupakan putri ketiga dari empat bersaudara.

Tahun 1997 penulis lulus dari SMU Lab School Jakarta dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Program Studi Arsitektur Pertamanan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2005, penulis diterima di Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan pada Program Pascasarjana IPB.

Selama mengikuti program S2, penulis bekerja sebagai staf Sekolah Pascasarjana dan asisten dosen, Wakil Bendahara Forum Wacana IPB, anggota Himpunan Mahasiswa Ecologica.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan Penelitian ... 5 1.3. Kerangka Pemikiran... 6 1.4. Perumusan Masalah ... 9 1.5. Manfaat Penelitian ... 12 1.6. Hipotesis... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1. Pembangunan Berkelanjutan... 13

2.2. Pembangunan Berwawasan Lingkungan ... 13

2.3. Kehidupan Ramah Lingkungam (Ecoliving) ... 14

2.3.1. Pengertian... 14

2.3.2. Aspek Ekologis ... 15

2.3.3. Aspek Sosial... 15

2.3.4. Aspek Spritual... 16

2.4. Pemukiman Berkelanjutan ... 16

2.5. Pengertian Lingkungan Domestik... 19

2.5.1 Konsep 3R (Reduce, Recycle, Reuse) ... 21

2.5.2. Kompos ... 23

2.6. Ruang Terbuka Hijau ... 23

2.7. Partisipasi Masyarakat ... 24

III. METODE PENELITIAN... 27

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

(12)

3.2.1. Persiapan ... 28

3.2.2. Pengumpulan Data ... 30

3.2.3. Pengolahan Data ... 31

3.2.3.1.Analisis Startistik dengan uji Chi Kuadrat – χ2... 31

3.2.3.2.Analisis Komponen Utama ... 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1. Kondisi Umum Desa Jambangan... 35

4.2. Partisipasi Masyarakat ... 35

4.2.1. Tingkat Partisipasi dalam Pengelolaan Lingkungan ... 38

4.3.. Pengelolaan Lingkungan Domestik ... 43

4.3.1. Penggunaan Konsep 3R ... 45

4.3.2. Kompos ... 54

4.4. Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau ... 57

4.4.1. Fungsi RTH... 57

4.4.2. Luas Area ... 59

4.4.3. Jumlah dan Jenis Tanaman... 60

4.4.4. Prioritas RTH ... 61

4.4.5. Penerapan TOGA ... 61

4.4.6. Tingkat Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau... 62

4.5. Tingkat Ecoliving ... 62

4.6. Analisis Komponen Utama ... 63

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 67

5.1. Kesimpulan ... 67

5.2. Saran ... 67

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hubungan Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Faktor Pendukung

Tingkat Partisipasi Masyarakat 38

2. Tempat Penampungan Lingkungan Sebelum Dijual 46

3. Harga Standar Per Kilo Beberapa Jenis Lingkungan Kering dan Basah 49 4. Hubungan Karateristik Rumah Tangga dengan Indikator pengelolaan

Lingkungan 3R 52

5. Fungsi RTH berdasarkan Tingkat Ruang Terbuka Hijau 58

6. Luas Area berdasarkan Tingkat Ruang Terbuka Hijau 59

7. Jumlah Jenis Tanaman berdasarkan Tingkat Ruang Terbuka Hijau 60 8. Prioritas RTH berdasarkan Tingkat Ruang Terbuka Hijau 61 9. Penerapan TOGA berdasarkan Tingkat Ruang Terbuka Hijau 62

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Konsep 3R... 7

2. Kerangka Pemikiran ... 9

3. Kerangka Pemukiman Berkelanjutan ... 19

4. Hirarki Pengolahan Lingkungan Domestik ... 21

5. Tahapan Partisipasi Masyarakat ... 26

6. Peta Lokasi Penelitian... ... 27

7. Bagan Alir Kerja Penelitian ... 29

8. Partisipasi dalam Perencanaan dan Pengambilan Keputusan ... 39

9. Partisipasi dalam Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan... 40

10. Partisipasi dalam Pengembangan SDM ... 40

11. Partisipasi dalam Pengembangan Kegiatan ... 41

12. Tingkat Partisipasi Masyarakat ... 42

13. Penyuluhan yang Diberikan oleh PEMDA LH mengenai Pengelolaan Lingkungan (a) Penyuluhan mengenai Ruang Terbuka Hijau (b) ... 42

14. Diskusi dengan para kader (a), pertemuan warga mengenai pengelolaan lingkungan (b) ... 42

15. Tingkat Pengelolaan Lingkungan ... .. 45

16. Lingkungan kertas dan kardus (a), Lingkungan plastik (b) ... 47

17. Produk Hasil Penerapan 3R berasal dari gelas aqua (a), sedotan aqua (b), plastik kresek (c), minuman kaleng (d), minuman plastik (e), bungkus detergen (f dan (g) ... 48

18. Tingkat Pengelolaan Lingkungan dengan 3R ... 51

19. Diagram alir pengolahan Lingkungan di Desa Jambangan ... 53

20. Pengelolaan Lingkungan dengan Kompos... 56

21. Komposter TAKAKURA (a) , AEROB Skala Rumah Tangga (b) ... 56

22. Tingkat Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau... 62

23. Tingkat Ecoliving ... 63

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2002 ... 72

2. Hasil Analisis Komponen Utama 3R ... .... 86

3. Hasil Analisis Komponen Utama Partisipasi Masyarakat ... 86

4. Hasil Analisis Komponen Utama Ruang Terbuka Hijau (RTH) ... 86

5. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Sampah Terhadap Jumlah Sampah Per Hari yang Dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan ... 86

6. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Sampah Terhadap Pemilah yang Dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan .. 87

7. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Sampah Terhadap Pengetahuan 3R yang Dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan... 87

8. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Sampah Terhadap Pemilahan yang Dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan ... 87

9. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Sampah Terhadap Pelaksanaan Reduce yang Dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan ... 87

10. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Sampah Terhadap Pelaksanaan Reusee yang Dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan ... 88

11. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Sampah Terhadap Pelaksanaan Recycle yang Dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan ... 88

12. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Sampah Terhadap Pengelolaan Lingkungan Organik yang Dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan... 88

13. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pengelolaan Sampah Terhadap Jumlah Kompos yang Dihasilkan yang Dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan ... 88

(16)

14. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Banyaknya Program yang Dilaksanakan dalam

Pengelolaan Lingkungan ... 89 15. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi Masyarakat

Terhadap Kesediaan Menghadiri Rapat yang Dilaksanakan dalam

Pengelolaan Lingkungan ... 89 16. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi Masyarakat

Terhadap Kesediaan Menjadi Kader Lingkungan yang Dilaksanakan

dalam Pengelolaan Lingkungan ... 89 17. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi Masyarakat

Terhadap Perlunya Penyuluhan yang Dilaksanakan dalam

Pengelolaan Lingkungan ... 89 18. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Ketersediaan Ruang Terbuka

Hijau (RTH) Terhadap Fungsi RTH yang Dilaksanakan dalam

Pengelolaan Lingkungan ... 90 19. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Terhadap Luas Area yang Dilaksanakan dalam

Pengelolaan Lingkungan ... 90 20. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Terhadap Jumlah Jenis Tanaman yang Dilaksanakan dalam

Pengelolaan Lingkungan ... 90 21. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Terhadap Prioritas RTH yang Dilaksanakan dalam

Pengelolaan Lingkungan ... 90 22. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Terhadap Penerapan TOGA yang Dilaksanakan dalam

Pengelolaan Lingkungan ... 91 23. Hasil Analisis Komponen Utama Terhadap Karakteristik

(17)

ﺎﻴﻧﺪﻟا ﻦﻣ ﻚﺒﻴﺼﻧ ﺲﻨﺗ ﻻو ةﺮﺧﻵا راﺪﻟا ﷲا كﺎﺗﺁ ﺎﻤﻴﻓ ﻎﺘﺑاو ,

ﷲا ﻦﺴﺣأ ﺎﻤآ ﻦﺴﺣأو

ﻦﻳﺪﺴﻔﻤﻟا ﺐﺤﻳﻻ ﷲا نإ ضرﻷا ﻲﻓ دﺎﺴﻔﻟا ﻎﺒﺗﻻو ﻚﻴﻟإ

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, yang dikatakan pelayan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

 Limbah bahan kimiawi: pembuangannya lebih ditentukan kepada sifat bahaya yang dikandung limbah tersebut, limbah tertentu bisa diinsenerasi, dikembalikan

antara peserta dalam sistem pemerintahan, Pemegang saham pengendali+ "ang mungkin merupakan individu+ kepemilikan keluarga+ aliansi blok+ atau perusahaan lain "ang

Sebagian besar perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menggunakan teknologi yang memadai dalam melakukan distribusi panen kelapa sawit.Diantara teknologi ini dengan

Mengetahui interaksi antara metode pembelajaran (menggunakan media virtual PowToon dengan recitation method dan media konvensional) dan minat belajar (tinggi dan rendah)

memberikan respon untuk pertumbuhan akar dan tunas sehingga didapat media tanam yang bagus untuk pertumbuhan karet adalah media tanam topsoil, namun dapat dilihat pada media

Bahwa menurut Pihak Terkait, Permohonan Pemohon bukan termasuk perkara perselisihan penetapan perolehan suara oleh karena permohonan pemohon dalam pokok permohonannya

Menurut pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa diare adalah gejala kelainan sistem pencernaan, absorbsi, maupun fungsi sekresi dimana pasien mengalami kehilangan