• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KUALITAS KELULUSAN SISWA PADA MAN KUOK KABUPATEN KAMPAR. Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KUALITAS KELULUSAN SISWA PADA MAN KUOK KABUPATEN KAMPAR. Abstract"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1181

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KUALITAS KELULUSAN SISWA PADA MAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

Librina Tria Putri

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bangkinang Jln. DR. A. Rahman Saleh No. 54A . Telp 0762-20380

email: librinatria@gmail.com Abstract

Penelitian ini dilakukan pada MAN Kuok Kabupaten Kampar yang berlokasi di Jl. Arahman Samad Kuok. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui penyebaran angket, dan daya sekunder yaitu data yang diperoleh dari bagian Tata Usaha MAN Kuok Kabupaten Kampar. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa interview, angket dan file research. Sampel berjumlah 62 orang siswa dari populasi 166 orang siswa MAN Kuok Kabupaten Kampar. Sedangkan analisis data menggunakan metode Regresi Linear Sederhana.

Hasil analisis data nilai koefisien korelasi (r ) menunjukkan adanya hubungan pada tingkat sedang antara sertifikasi guru dengan kualitas kelulusan siswa pada MAN Kuok Kabupaten Kampar. Artinya bahwa kemampuan variabel bebas (sertifikasi guru) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat (kualitas kelulusan siswa) pada MAN Kuok Kabupaten Kampar sebesar 30,7%, sedangkan sisanya sebesar 69,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Sumber Daya Manusia, Sertifikasi, Kompetensi dan Kulaitas Kelulusan Siswa

A. PENDAHULUAN

Guru sebagai pendidik sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan (termasuk mutu kelulusan ) karena peran seorang guru adalah mengajarkan berbagai pengetahuan kepada siswanya. Selain itu, seorang guru adalah unsur sumber daya manusia yang harus mampu mengembangkan segala potensi dan kepribadian siswanya.

Kualitas kelulusan siswa merupakan harapan setiap lembaga pendidikan yang ada, termasuk MAN Kuok Kabupaten Kampar karena bagaimanapun kualitas kelulusan mencerminkan kualitas pembelajaran yang berlangsung di sekolah bersangkutan. Kualitas kelulusan tidak saja menjadi siswa, tetapi kebanggan bagi pihak guru. Di sisi lain, kualitas kelulusan seringkali dikaitkan dengan kemampuan guru dalam menjalankan perannya sebagai tenaga pengajar, pendidik, pembimbing bahkan motivator siswa untuk senantiasa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan menguasai mater-materi yang disampaikan guru. Mengenai klasifikasi kelulusan MAN Kuok Kabupaten Kampar selama 4 tahun terakhir sesuai criteria kelulusan yang telah ditetapkan, lebih jelas dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

(2)

1182 Tabel.1.1

Klasifikasi Kelulusan Siswa MAN Kuok Kabupaten Kampar Tahun 2011- 2014 No Tahun Jumlah Peserta Ujian (Orang) Jumlah Kelulusan (Orang) Jumlah Nilai Tertinggi Terendah Rata-Rata

Kelulusan (%) 1 2011 127 126 48,20 30,00 43,25 99,66 2 2012 131 131 51,25 46,60 49,14 100 3 2013 151 151 52,00 46,15 49,15 100 4 2014 166 166 49,50 31,00 44,80 100 Sumber: MAN Kuok Kabupaten Kampar

Tabel diatas menunjukkan kelulusan siswa MAN Kuok Kabupaten Kampar dilihat dari jumlah nilai tertinggi, terendah, dan rata-rata berfluktuasi, meskipun demikian jumlah kelulusan siswa MAN Kuok Kabupaten Kampar selama 4 tahun terakhir mencapai 100%. Untuk lebih jelasnya kriteria standar kelulusan Ujian Nasional (UN) siswa MAN Kuok Kabupaten Kampar dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1.2

Kriteria Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) Pada MAN Kuok Kabupaten Kampar Tahun 2011 – 2014

No Tahun Kriteria Standar Kelulusan UN

1 2011 1. Nilai Akhir (NA) Minimal 4,0 2. Rata-rata Nilai Akhir (NA) 5,5 2 2012 1. Nilai Akhir (NA) Minimal 4,0 2. Rata-rata Nilai Akhir (NA) 5,5 3 2013 1. Nilai Akhir (NA) Minimal 4,0 2. Rata-rata Nilai Akhir (NA) 5,5 4 2014 1. Nilai Akhir (NA) Minimal 4,0 2. Rata-rata Nilai Akhir (NA) 5,5 Sumber: MAN Kuok Kabupaten Kampar

Melihat tuntutan dan tantangan yang dihadapi guru dalam konteks kelulusan siswa yang mengalami perubahan pada tahun 2011 dengan sistem pembobotan tersebut, maka pengetahuan dan ketrampilan guru perlu ditingkatkan melalui pelaksanaan sertifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat guru adalah tenaga profesional yang harus memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau akta IV (D.4) serta menguasai

(3)

1183

kompetensi, sehingga kepada mereka diberikan sertifikasi yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran secara berkelanjutan.

Kegiatan sertifikasi yang diberikan kepada guru, tidak lain dimaksudkan untuk membekali guru berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kelayakan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai agen pembelajaran. Konsekuensinya melalui sertifikasi yang diberikan itu, guru diharapkan mampu meningkatkan kinerja yang lebih baik di tengah proses pembelajaran yang berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran dan peningkatan mutu kelulusan siswa tercapai dengan baik.

Pelaksanaan sertifikasi guru telah dimulai sejak tahun 2007 dengan diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan. Sertifikasi ditujukan bagi para guru Sekolah Dasar hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, sehingga setiap guru memperoleh kesempatan yang sama untuk mengikuti sertifikasi sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. Demikian pula guru MAN Kuok Kabupaten Kampar, bahwa setiap tahun sebagian guru telah diberi kesempatan untuk mengikuti sertifikasi. Mengenai guru yang sudah mengikuti sertifikasi, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3.

Perkembangan Guru Yang Mengikuti Sertifikasi Pada MAN Kuok Kabupaten Kampar Tahun 2011 – 2014

No Tahun Jumlah Guru

(Orang) Yang Sudah Sertifikasi (Orang) Persentase (%) 1 2011 31 12 38,71 2 2012 33 17 51,51 3 2013 37 21 56,75 4 2014 37 24 64,86

Sumber: MAN Kuok Kabupaten Kampar

Tabel di atas menunjukkan guru yang mengikuti sertifikasi pada MAN Kuok Kabupaten Kampar selama 4 tahun terakhir terus mengalami peningkatan, yang tidak lain dimaksudkan untuk mendukung upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru. Dengan demikian sampai akhir Desember 2014, guru yang sudah sertifikasi berjumlah 24 orang atau 64,86%.

(4)

1184

Melihat terjadinya peningkatan jumlah guru yang mengikuti sertifikasi pada MAN Kuok Kabupaten Kampar di atas, maka diharapkan terjadinya peningkatan kualitas kelulusan siswa melalui profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran terhadap siswa yang ditetapkan. Kualitas kelulusan yang tinggi merupakan harapan logis yang harus diupayakan, karena sasaran akhir dari rangkaian proses pembelajaran adalah peningkatan kompetensi lulusan serta peningkatan mutu pendidikan nasional secara keseluruhan.

Namun kenyataan di MAN Kuok Kabupaten Kampar mensinyalir belum optimalnya kinerja guru, sehingga efektivitas sertifikasi guru dipertanyakan. Gejala yang ditemui adanya sebagian guru yang kurang mampu menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan baik, seperti pembuatan program pembelajaran sesuai dengan ketentuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku, sebagian guru masih ada yang terlambat hadir dan pulang lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan, dan sebagian guru kurang bersemangat dan kreatif dalam menjalankan tugas pembelajaran terhadap siswa sehingga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia secara umum menurut Rachmawati (2008:3) merupakan konsep luas tentang filosofi, kebijakan, prosedur dan prkatik yang digunakan untuk mengelola individu atau manusia melalui organisasi.

Menurut Handoko (2009:6) Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat”.

Batasan yang lebih rinci menurut Flippo (dikutip dalam Notoatmodjo:2008)119), bahwa Manajemen sumber daya manusia (personalia) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian

(5)

1185

kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu organisasi dan masyarakat.

2. Manajemen Pendidikan

Memahami dan mengenal berbagai aspek manajemen pendidikan di sekolah merupakan salah satu kemampuan (kompetensi) dasar yang harus dimiliki oleh setiap guru, karena guru di samping tugas pokoknya sebagai pendidik atau pengajar ia juga berfungsi sebagai manajer pendidikan di sekolahnya. Adapun pengertian manajemen pendidikan dapat dilihat pendapat yang dikemukan oleh Sutjipto sebagaimana dikutip Suryosubroto (2010:15) sebagai berikut:

1. Manajemen pendidikan bermakna kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika tujuan itu kompleks maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, seringkali tujuan demikian tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.

2. Manajemen pendidikan bermakna proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Prose situ dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan penilaian.

3. Manajemen pendidikan merupakan sistem

4. Manajemen pendidikan bermakna efektivitas pemanfaatan sumber, yakni sumber manusia, uang, sarana dan prasarana maupun waktu. 5. Manajemen pendidikan bermakna kepemimpinan. Artinya bagaimana ia

menggerakkan orang lain bekerja lebih giat dengan mempengaruhi dan mengawasi, bekerja bersama dan memberikan contoh.

6. Manajemen pendidikan sebagai proses pengambilan keputusan. Dalam melaksanakan tugasnya setiap saat guru harus mengambil keputusan yang terbaik bagi muridnya.

7. Manajemen pendidikan dalam arti sempit adalah kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.

(6)

1186

Guru sebagai pendidik mempunyai peranan strategis dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak didik. Kehadiran Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2003 Tentang Guru dan Dosen, secara tegas menentukan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Guru memiliki tugas yang sangat kompleks, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas dalam bentuk pengabdian yang menghendaki pelaksanaan secara efektif dan efisien, serta di sisi lain adanya keahliankhusus yang dimiliki oleh guru sebagai profesi yang harus dijalani. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat pekerjaan (sebagai guru) tidaklah dapat dilakukan oleh sembarangan orang di luar bidang pendidikan, meskipun realitanya masih dilakukan juga oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar bidang kependidikan tersebut.

Mengingat kompleksnya tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang guru, maka menurut Usman (2008:15) “Profesi ini memerlukan persyaratan khusus yang harus dipenuhi dengan sebaik mungkin yaitu: 1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu

pengetahuan yang mendalam

2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.

3. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai

4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya.

5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. Atas dasar persyaratan tersebut, maka jelaslah bahwa profesi guru harus ditempuh melalui jenjang pendidikan keguruan, agar terbentuk kemampuan dan keahlian yang dapat mengantarkan pada pelaksanaan tugas-tugas yang optimal. Artinya guru memiliki kompetensi baik

(7)

1187

kompetensi pribadi maupun kompetensi profesional, menurut Usman (2005:17) mencakup “(1) Menguasai landasan kependidikan. (2) Menguasai bahan pengajaran. (3) Menguasai program pengajaran. (4) Melaksanakan program pengajaran (5) Menilai hasil dan program belajar mengajar yang telah dilaksanakan”.

3. Sertifikasi Guru

Guru professional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk multidimensional. Guru yang demikian adalah guru yang secara internal memnuhi kriteria administrative, akademis dan kepribadian. Prinsip-prinsip profesionalitas menurut Pasal 7 ayat (1) UU No. 14 Tahun 2005 adalah:

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealism

2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.

3. Memiliki kualitas akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas

4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas profesionalitas. 6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi

kerja.

7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.

8. Memiliki jaminan perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Pengertian umum sertifikasi menurut Pasal 1 angka 1 Permendikbud No.5 Tahun 2012 dirumuskan, bahwa “sertifikasi bagi guru dalam jabatan yang selanjutnya disebut sertifikasi adalah proses pemberian sertifikasi pendidik kepada guru”. Sertifikasi ini diberikan kepada para guru untuk

(8)

1188

memenuhi standar professional guru. Sertifikasi bagi guru prajabatan dilakukan melalui pendidikan profesi di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang terakreditasi dan ditetapkan pemerintah diakhiri dengan uji komeptensi (Setya066.com,2011)

Mengingat Permendikbud No.5 Tahun 2012 baru ditetapkan pada Februari 2012, maka pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan mengacu pada Permendiknas No. 18 Tahun 2007 yang menyebutkan sertifikasi dilakukan dalam bentuk portofolio. Penilaian portofolio ini digunakan sebagai pengakuan atas standar profesionalitas guru dalam bentuk kumpulan dokumen yang menggambarkan kualitas guru yang mengarah pada sepuluh komponen, yaitu:

1. Kualitas akademik 2. Pendidikan dan pelatihan 3. Pengalaman mengajar

4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 5. Penilaian dari atasan dan pengawas

6. Prestasi akademik

7. Karya pengembangan profesi 8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah

9. Pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan social 10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

Sepuluh aspek inilah yang dinilai dalam uji kompetensi untuk sertifikasi guru. Adapun tujuan sertifikasi dijelaskan oleh Samani (2006:10) adalah untuk menentukan tingkat kelayakan seorang guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran di sekolah dan sekaligus memberikan sertifikasi pendidik bagi guru yang telah memenuhi persyaratan dan lulus uji sertifikasi. Dengan kata lain, tujuan sertifikasi untuk meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(9)

1189

Bebrapa aspek yang harus terkandung dalam sebuah kompetensi sebagai berikut (smkn1bongas.blogspot:2010):

1. Pengetahuan (knowledge), yaitu pengetahuan seseorang untuk melakukan sesuatu

2. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.

3. Keterampilan (skill), adalah sesuai yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas yang dibebankan.

4. Nilai (value), adalah standar perilaku yang diyakini dan secara psikologis menjadi bagian dari dirinya, sehingga akan mewarnai segala tindakan.

5. Sikap (attitude), yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang dating dari luar.

6. Minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan

4. Kualitas Kelulusan Siswa

Terkait dengan kualitas kelulusan siswa tersebut, Kementrian Pendidikan Nasional telah mengeluarkan peraturan tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, sebagaimana dituangkan dalam Permendiknas No. 45 Tahun 2010. Menurut Peraturan ini, terdapat 4 (empat) kriteria kelulusan peserta didik yaitu:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran, dalam arti memiliki rapor semester 1 (satu) sampai dengan semester 6 (enam).

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas: (a) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia: (b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; (c) kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

3. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

(10)

1190

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada MAN Kuok Kabupaten Kampar yang berlokasi di Jl. Arahman Samad Kuok

B. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui penyebaran kuesioner

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari MAN Kuok Kabupaten Kampar.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa peserta ujian MAN

Kuok Kabupaten Kampar dan telah lulus (alumni) tahun 2014 berjumlah 166 orang. Pengambilan sampel dilakukan mengacu pada pendapat Slovin (dikutip dalam Umar:2008:108) dengan rumus sebagai berikut:

n = N 1 + N.d2 Dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

d = persen kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, dalam hal ini 10%

n = 166 1 + 166 (10%)2

= 166 = 62 orang 1 + 1,66

Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 orang alumni siswa MAN Kuok Kabupaten Kampar. Pengambilan sampel dilakukan secara Sampling Aksidental, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel (Sugiyono: 2008:96)

(11)

1191

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik sebagai berikut:

1. Interview yaitu melakukan wawancara langsung dengan Kepala MAN Kuok Kabupaten Kampar guna memperoleh informasi mengenai permasalahan yang diteliti.

2. Angket yaitu membuat daftar pertanyaan tertulis tentang sertifikasi guru dan kualitas kelulusan siswa tersebutm kemudian disebarkan kepadaresponden terpilih untuk diisi sesuai dengan alternative jawaban yang telah disediakan.

3. File research yaitu alat pengumpulan data dengan cara melakukan studi dokumentasi terhadap data yang dibutuhkan dari pihak Tata Usaha MAN Kuok Kabupaten Kampar.

E. Analisis Data

Setelah data penelitian terkumpul, maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode Regresi Linear Sederhana yaitu suatu metode statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel bebas (independent variable) dengan satu variabel terikat (dependent variable). Persamaan yang digunakan (Sugiyono:2008:237):

Y = a + b X Dimana:

Y = Kualitas kelulusan siswa a = Konstanta

b = Koefisien Regresi X = Sertifikasi Guru

Sebelum analisis regresi linear sederhana dilakukan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Menentukan koefisien korelasi (r )

Untuk melihat kuat atau lemahnya pengaruh antara sertifikasi guru terhadap kualitas kelulusan siswa maka digunakan analisis

(12)

1192

korelasi.product moment dengan rumus dikutip dalam Sugiyono (2008:212) berikut:

r = n Σ XY – (ΣX) (ΣY)

√{ n ΣX2 – (ΣX)2 }{n Σ Y2 - (ΣY)2 Keterangan:

r = Koefisien korelasi yang di cari X = Variabel independen

Y = Variabel dependen n = Jumlah sampel

2. Uji t

Untuk menguji signifikan korelasi antara variabel bebas (sertifikasi guru) dengan variabel terikat (kualitas kelulusan siswa), maka dilakukan uji statistik untuk mendapatkan hasil keputusan dengan membandingkan statistik hitung (t-hitung) dengan statistik tabel (t-

tabel)(Sugiyono:2008:214): thitung = b Sb Keterangan: b = Koefisien regresi Sb = Standar error

Rumus pengujian hipotesis adalah:

- Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, Ha ditolak (tidak terdapat hubungan yang signifikan).

- Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, Ha diterima (terdapat hubungan yang signifikan).

3. Uji Normalitas Data

Bertujuan untuk melihat apakah data yang digunakan mengikuti pola distribusi normal atau tidak, karena model yang baik itu data harus mengikuti pola distribusi normal. Pengujian dilakukan dengan uji

(13)

1193

- Jika nilai Asym sig two-tailed ≥ α 0,05 maka data berdistribusi normal.

- Jika nilai Asym sig two-talled ≤ α 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

Dalam hasil tanggapan responden, selanjutnya ditafsirkan sesuai kriteria penilaian menurut Arikunto (2001) dengan Interval Nilai Pengkategorian sebagai berikut:

81 – 100 = sangat tinggi/baik sekali 66 – 80 = tinggi/baik

56 – 65 = sedang/cukup 46 – 55 = rendah/kurang 0 – 45 = sangat rendah/gagal

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sertifikasi guru terhadap kualitas kelulusan MAN Kuok Kabupaten Kampar.

2. Nilai koefisien korelasi (r ) menunjukkan adanya hubungan pada tingkat sedang antara sertifikasi guru dengan kualitas kelulusan siswa pada MAN Kuok Kabupaten Kampar. Artinya bahwa kemampuan variabel bebas (sertifikasi guru) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat (kualitas kelulusan siswa) pada MAN Kuok Kabupaten Kampar sebesar 30,7%, sedangkan sisanya sebesar 69,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

B. Saran

Penelitian ini akan memberikan saran kepada MAN Kuok Kabupaten Kampar

Sebagai berikut:

1. Agar pihak sekolah MAN Kuok Kabupaten Kampar mendukung optimalisasi sertifikasi guru-guru yang ada dalam rangka meningkatkan

(14)

1194

kompetensi dan profesionalisme guru-guru agar dapat menjalankan tugasnya selaku pengajar dan pendidik dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani, 2009. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Penerbit BP – FE, Yogyakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.

Rachmawati, Ike Kusdyah. 3008. Manajemen Sertifikasi Guru di Indonesia. SIC, Surabaya.

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Prenada Media, Jakarta.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta, Bandung.

Sumarsono, HM. Sonny.2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Suryosubroto, B. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta Umar, Husein, 2008. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. PT.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Usman, Moh. Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan

Dosen. 2006, Jakarta: Eka Jaya.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Standar Nasional Pendidikan

Tahun 2010. CV. Mini Jaya Abadi, Jakarta.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2010 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan.

(15)

1195

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

http://smkn1bongas-tkj.blogspot.com/2010/01 peranan -sertifikasi - dalam – meningkatkan.html.

http://setya066.wordpress.com/2011/02/23/pengaruh-sertifikasi-terhadap-kinerja-guru/

http://edukasi.kompasiana.com/2010/Pengertian Manajemen Pendidikan

http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kependidikan

http://managedaily.co.id/journal/index/category/quality_management/137

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/09/permendiknas-no-45-tahun-2010-ujian-nasional/

Gambar

Tabel  diatas  menunjukkan  kelulusan  siswa  MAN  Kuok  Kabupaten  Kampar  dilihat  dari  jumlah  nilai  tertinggi,  terendah,  dan  rata-rata  berfluktuasi,  meskipun  demikian jumlah kelulusan  siswa MAN Kuok Kabupaten Kampar selama 4 tahun  terakhir  m

Referensi

Dokumen terkait

menggabungkan teks dengan gambar diasumsikan dapat memberikan kemudahan bagi pelajar karena visualisasi yang merepresentasikan informasi dapat segera diterima dan dipahami

Pada Gambar 4.3 menjelaskan tentang Sytem Flow Transaksi penanganan keluhan pelanggan, dimulai dari bagian terkait yang akan login ke aplikasi dan pertama bagian

mendapakan 57.78 tetapi skor disini bertujuan untuk melihat perbandingan antara kedua kelas yang dimana rata-rata skor yang diperoleh kelas ekperimen lebih baik dari

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa kesiapan mahasiswa keperawatan dalam aspek pengetahuan hanya mencapai pada tingkatan pengetahuan cukup,

Hasil penelitian membuktikan bahwa sabun cair dengan ekstrak minyak dedak padi mempunyai zona penghambatan yang sama dengan sabun dettol yang mengandung triclosan

Menurut hasil wawancara dengan Sugito selaku sekretaris Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang, bahwa implementasi dari Peraturan Daerah Kabupaten Magelang

Dalam KUHPerdata, pengakuan anak luar kawin menjadi anak sah diatur dalam Pasal 280 KUHPerdata sampai dengan Pasal 289 KUHPerdata, sebagai berikut: Pasal 280

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Layanan Purna Jual Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Study Pada Mahasiswa Universitas