34 BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan
Astragraphia mengawali perjalanan bisnis pada tahun 1971 sebagai Divisi Xerox di PT Astra Internasional yang kemudian dipisahkan menjadi badan hukum sendiri pada tahun 1975. Pada tanggal 22 April 1976 Astragraphia ditunjuk secara langsung sebagai distributor eksklusif dari Fuji Xerox Co. Ltd. Jepang di seluruh Indonesia dengan ruang lingkup usaha sebagai penyedia perangkat perkantoran. Tahun 1989 Astragraphia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) dengan simbol saham ASGR. Per tanggal 31 Desember 2011, 76.87% saham Astragraphia dimiliki oleh PT Astra International Tbk, dan sisanya dimiliki oleh publik.
Sejalan dengan tuntutan kebutuhan pelanggan yang dinamis dan perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi & komunikasi, sejak tahun 1990-an Astragraphia mulai merintis transformasi bisnis menjadi penyedia Solusi Teknologi Informasi. Saat ini astragraphia memantapkan ruang lingkup usaha sebagai penyedia bisnis berbasis teknologi dokumen, informasi & komunikasi atau yang dikenal dengan sebutan DICT (Document, Information & Communication Technology). Untuk mendukung transformasi tersebut, Astragraphia menetapkan visi “Menjadi penyedia solusi bisnis berbasis teknologi dokumen, informasi & komunikasi terbaik di Indonesia” dan misi “Menyediakan nilai yang terbaik bagi pelanggan melalui solusi bisnis berbasis DICT”. Upaya mencapai visi dan misi tersebut didukung oleh budaya organisasi yang disebut VIPS (Valuable to The Nation and Life, Innovative and World Class Excellence, Preferred Partner for Customer, and Synergetic Teamwork).
Secara badan hukum, Astragraphia terdaftar sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, jasa konsultasi, jasa kontraktor peralatan dan perlengkapan kantor, teknologi informasi, telekomunikasi, dan perindustrian. Secara operasional, untuk menjalankan ruang lingkup usahanya, Astragraphia memiliki dua segmen usaha yang saling melengkapi satu dengan lainnya karena
berorientasi pada perbaikan proses bisnis, yaitu Solusi Dokumen dan Solusi Teknologi Informasi & Komunikasi.
Solusi Dokumen dikelola langsung oleh Astragraphia dengan partner utama Fuji Xerox Co., Ltd., Jepang. Jenis produk dan layanan yang diberikan merupakan transformasi dari penyedia layanan berbasis perangkat keras (hardware-based services) menjadi layanan berbasis solusi (solution-based services) dalam ruang lingkup Solusi Dokumen dan teknologi informasi yang mencakup semua aspek siklus dokumen, mulai dari document input (creating, scanning, merging, editing, capturing) dan document management (sharing, indexing, storing, archieving, distributing) hingga document output (printing, faxing, scanning, copying, emailing, web viewing).
Sementara itu segmen usaha Solusi Teknologi Informasi & Komunikasi dijalankan oleh anak perusahaan PT. AGIT yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh Astragraphia. Pada tahun 2011, Astragraphia telah mengembangkan portofolio Mobile Financial Services. Solusi ini disediakan melalui PT AGIT Monitise Indonesia (AMI) yang merupakan kerja sama strategis antara anak perusahaan AGIT dengan Monitise Asia Pacific Limited yang berkedudukan di Hong Kong. Kantor pusat Astragraphia terletak di Jalan Kramat Raya 43, Jakarta 10450, dan memiliki 79 titik layanan di 27 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
3.2 Profil PT. AGIT
PT. AGIT terletak di Jl. Jend. Sudirman Kav.33A Lantai 22 Gedung ANZ, Jakarta. Berikut beberapa gambaran mengenai PT. AGIT :
1) Anggota Dewan PT. AGIT : a. Anggota Dewan Komisaris
i. Lukito Dewandaya (Presiden Komisaris) ii. Herrijadi Halim (Komisaris)
b. Anggota Dewan Direktur
i. Michael Alexander R. Roring (Presiden Direktur) ii. Calvin Lim Eng Poh (Wakil Presiden Direktur) iii. Sigit Hermansyah (Direktur)
iv. Hendrix Pranama (Direktur) 2) Jumlah Tenaga Kerja PT. AGIT :
Table 3.1 Jumlah Tenaga Kerja PT. AGIT
Function Jumlah Tenaga Kerja
Manajemen 41
Sales & Marketing 50
Solution & Services 282
Administration 30
Total 403
3) Market Focus dari PT. AGIT: • Keuangan dan Perbankan • Sektor Pemerintah Pabrik • Minyak, Gas dan Pertambangan • Telekomunikasi
• Otomotif
4) Nilai Tambah yang dimiliki oleh PT.AGIT:
• Penyedia Teknologi Informasi yang terdepan dengan cakupan industri yang besar dan berbagai portofolio ICT.
• Infrastruktur Sistem: PT. AGIT telah membantu klien untuk membentuk kembali dan mengintegrasikan infrastruktur TI mereka untuk meningkatkan keahlian bisnis utama kami. Beberapa dari layanan PT. AGIT tersebut meliputi Data Center Management, Multiplatform Integration, Microsoft Directory Services dan Messaging & Collaboration.
• Infrastruktur Jaringan: Infrastruktur jaringan diharapkan menjadi cepat, handal, aman, dan real-time. Layanan yang diberikan meliputi IP/MPLS Network, Optical Network, Access Network, IP Telephony dan Unified Communication & Security Network.
3.2.1 Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. AGIT
3.2.2 Visi dan Misi
Visi :
Untuk menjadi yang paling dicari dan penyedia solusi bisnis berbasis ICT yang terbaik di Indonesia.
Misi :
Untuk menjadi penyedia solusi bisnis berbasis ICT terbaik dengan penawaran nilai kepada pelanggan melalui produk inovatif dan layanan terbaik.
3.3 Struktur Organisasi PT. AGIT
Michael A Roring President Director
Calvin Lim Vice President Director
Hendrix Pramana Sales Director Sigit Hermansyah Technical Director Andin Setyawan Chief Enterprise Application Management Danang Wahyu Chief of Enterprise Infrastructure Management Bentovani Nazar Chief of Enterprise Service Management Sachlani Chief of Enterprise Project Management Nur Putut Setiowanto
Chief of Product Relationship Management Alexander Suhandi Project Manager Engineer Team PT Astra Graphia Information Technology
3.4 Struktur Organisasi Proyek PT. AGIT
Komite Pengawas PT. AGIT
Manajer Proyek Manajer Operasional
Administrasi Proyek Administrasi Proyek ESM (Enterprise Service Management) EIM (Enterprise Infrastructure Management) Implementasi Server Implementasi Kamera EoS (Engineer on Site) Server OMC (Operation
Monitoring Center) Helpdesk
3.5 Tanggung Jawab dan Wewenang
Tabel 3.2 Tanggung Jawab dan Wewenang
NO. Posisi Tanggung Jawab Wewenang
1. Komite Pengawas PT. AGIT
Memastikan bahwa proyek berjalan dengan baik dan benar.
Menyetujui, mensahkan, memutuskan segala keputusan terkait proyek
2. Manajer Proyek Bertanggung jawab terhadap proses
implementasi sistem agar berjalan sesuai dengan rencana.
Mengawasi jalannya implementasi dan juga kelancaran sistem 3. Manajer Operasional Bertanggung jawab terhadap proses pelaksanaan, perawatan dan juga ketersediaan sistem sesuai dengan peruntukan awal
Mengawasi jalannya operasional, melakukan manajemen perangkat cadangan, melakukan manajemen tenaga teknisi 4. Administrasi
Proyek
Bertanggung jawab dalam memberikan dukungan administrasi internal terkait kebutuhan proyek
Memberikan bantuan dalam penagihan dan routing dokumen terkait proyek
5. Implementasi Server (Teknisi)
Bertanggung jawab atas instalasi server dan perangkat pendukung (jaringan) serta proses integrasi antara kamera dan server.
Melakukan instalasi dan juga konfigurasi di sisi server
6. Implementasi Kamera (Teknisi)
Bertanggung jawab atas instalasi kamera dan perangkat pendukung (jaringan) serta proses integrasi antara kamera dan server.
Melakukan instalasi dan juga konfigurasi di sisi kamera
7. OMC (Operation
Monitoring Center)
Bertanggung jawab atas pengawasan dan juga pelaporan terhadap segala gangguan yang terjadi pada proses perekaman kamera CCTV. Melakukan monitoring operasional CCTV, Melakukan manajemen gangguan sistem 8. EoS (Engineer on Site) Server
Bertanggung jawab atas pengawasan dan juga pelaporan terhadap segala gangguan yang terjadi pada server yang
Melakukan monitoring operasional Server CCTV, Melakukan perbaikan terkait server CCTV
berdampak terhadap proses perekaman kamera CCTV.
9. Helpdesk Bertanggung jawab atas pemantauan sistem helpdesk dan penerimaan pengaduan gangguan dari OMC
Melakukan penanganan gangguan dengan mengirim Teknisi ke lokasi terjadinya gangguan pada CCTV
3.6 Rich Picture
Membuat Surat Tugas
Rich Picture
Survei Lokasi Instalasi Perangkat CCTV
Koordinasi Jaringan dan Register Kamera ke NVR
Membuat Berita Acara Instalasi Membuat Berita Acara
Siap Operasi Memantau Operasional
Kamera CCTV Memeriksa Sistem
Helpdesk
Membuat Berita Acara Kunjungan Teknisi Memeriksa dan Menganalisa
Perangkat CCTV
Mengolah Data Rekaman
Membuat Laporan Bulanan Operasional Proyek
Penarikan Perangkat CCTV Membuat Berita Acara
Dismantling 10. 11. 12. 13. 14. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
3.7 Proses Bisnis Proyek CCTV
PT. AGIT sedang menjalankan proyek terkait teknologi informasi yaitu proyek pemasangan kamera CCTV pada ATM dan gedung Bank XYZ di 66 kota. Periode kontrak proyek ini yaitu 36 bulan terhitung pada waktu Berita Acara Siap Operasi per kamera diterbitkan. PT. AGIT akan menyediakan perangkat, sistem dan pelatihan khusus bagi karyawan serta jasa untuk implementasi, operasional dan pemeliharaan serta penarikan perangkat sesuai dengan periode kontrak yang telah disepakati bersama oleh Bank XYZ.
Manajer Proyek dari PT. AGIT menerima dokumen order dari pelanggan untuk melakukan pemasangan kamera CCTV pada ATM dan BANK XYZ. Kemudian Manajer Proyek akan membuat Surat Tugas dan memberikan kepada Teknisi untuk melakukan survei ke lokasi pemasangan kamera CCTV. Teknisi melakukan survei ke lokasi pemasangan kamera CCTV untuk memastikan kelayakan lokasi.
Pada proses implementasi, Bagian EIM (Enterprise Infrastructure Management) dari PT. AGIT akan menyediakan keperluan untuk kamera pemasangan CCTV yaitu : Working tools, saluran kabel sepanjang 2.8 meter, 1500 kamera, Pengiriman kamera, kabel LAN dan saluran kabel tambahan serta pelatihan. Kemudian Teknisi akan memasang 1500 kamera CCTV dan 350 switch sesuai batch yang tergantung pada ketersediaan jaringan untuk ATM dan gedung di 66 kota, memasang kabel dari kamera ke switch atau router, dan mengkonfigurasi IP kamera. Bersama dengan Bagian OMC (Datacenter/Operation Monitoring Center), Teknisi akan mengkoordinasi dengan penyedia layanan jaringan untuk memastikan bahwa jaringan kamera telah terhubung dan melakukan register kamera ke NVR. Setelah itu Manajer Proyek akan membuat BAI (Berita Acara Instalasi) yang akan diberikan kepada teknisi untuk dapat melengkapi detail BAI sebagai laporan hasil instalasi. Kemudian Pelanggan akan melakukan tinjauan langsung ke lokasi terkait dengan pemasangan kamera CCTV dan kualitas dari kamera. Setelah instalasi disetujui, maka Manajer Proyek akan membuat Berita Acara Siap Operasi (BASO) per kamera yang diajukan untuk Pelanggan dan membuat salinan BASO yang akan diberikan kepada Manajer Operasional.
Pada proses operasional dan pemeliharaan, Bagian ESM (Enterprise Service Management) akan menyediakan yaitu Backup Unit Camera dan Switch/injector, AGIT Helpdesk System, dan OMC (Operation Monitoring Center). Bagian OMC akan melakukan registrasi awal pada saat pergantian shift untuk memantau operasional kamera CCTV di setiap lokasi pemasangan. Sistem Helpdesk akan mencatat gangguan secara otomatis pada saat gangguan terjadi. Jika ingin membuka Sistem Helpdesk, maka bagian OMC harus melakukan registrasi ulang untuk melihat gangguan yang tercatat pada Sistem Helpdesk. Bagian OMC akan menghubungi bagian Helpdesk terkait dengan gangguan yang terjadi, Bagian Helpdesk akan memeriksa gangguan yang tercatat pada sistem Helpdesk berdasarkan pengaduan dari bagian OMC. Jika gangguan memerlukan penanganan langsung oleh Teknisi, maka bagian Helpdesk akan menghubungi Teknisi untuk segara memeriksa gangguan yang terjadi di lokasi kamera CCTV. Teknisi akan mendatangi lokasi dengan membawa Surat Tugas yang dibuat oleh Manajer Proyek. Setelah kerusakan dapat diperbaiki maka Teknisi akan melakukan konfirmasi ke Bagian OMC dan Helpdesk. Namun, jika perangkat yang rusak tidak dapat diperbaiki maka harus melakukan pergantian perangkat dan memasang kembali kamera / switch kemudian mengkonfirmasi ke Bagian OMC dan Helpdesk. Setelah perangkat selesai diganti maka Teknisi akan mengembalikan perangkat ke gudang. Setelah perangkat dikembalikan dan pemeriksaan telah selesai dilakukan maka Teknisi akan mengisi BAKT (Berita Acara Kunjungan Teknisi) yang telah dibuat oleh Manajer Proyek. Setiap akhir bulan Bagian Helpdesk akan mengolah data rekaman pada sistem Helpdesk dan data rekaman dari bagian OMC. Kemudian Manajer Operasional akan membuat LBOP (Laporan Bulanan Operasional Proyek) berdasarkan pada data rekaman yang diberikan oleh Helpdesk. LBOP tersebut akan dikirimkan kepada Pelanggan.
Pada proses penarikan perangkat, Bagian ESM harus menyediakan layanan penarikan perangkat CCTV yang sudah terpasang. Teknisi akan melakukan penarikan terhadap 1500 CCTV dan 350 switch untuk ATM dan gedung di 66 kota. Perangkat akan ditarik di bulan ke 37 ketika kamera memasuki masa jatuh tempo sejak BASO diterbitkan. Kemudian Manajer
Operasional akan membuat BAD (Berita Acara Dismantling) yang akan diberikan ke Pelanggan.
3.7.1 Event Table Proses Bisnis Yang Berjalan
Tabel 3.3 Event Table Proses Bisnis Yang Berjalan
Event
Internal Agent Assuming Responsibility
Start When Activities In The Event
Membuat Surat
Tugas Manajer Proyek
Ketika menerima Dokumen Order
dari Pelanggan
Menerima Dokumen Order, Membuat Surat Tugas,Memberikan Surat Tugas ke Teknisi.
Melakukan survei
lokasi Teknisi
Ketika menerima Surat Tugas
Menerima Surat Tugas, Melakukan survei ke lokasi. Melakukan instalasi perangkat CCTV Teknisi Ketika perangkat telah tersedia Menerima perangkat, Memasang kamera CCTV dan switch / router, Memasang kabel dari kamera CCTV ke switch / router, Mengkonfigurasi IP kamera. Melakukan koordinasi jaringan dan register kamera ke NVR
Teknisi dan Bagian OMC
Ketika perangkat CCTV telah
dipasang
Memeriksa jaringan, Melakukan uji coba pada kamera.
Membuat Berita
Acara Instalasi Manajer Proyek
Ketika perangkat telah selesai diinstlasi dan jaringan telah terhubung Membuat BAI, Memberikan BAI ke Teknisi, Menerima kembali BAI yang telah diisi oleh Teknisi, Men-scan BAI.
Membuat Berita
Acara Siap Operasi Manajer Proyek
Ketika BAI telah disetujui
Membuat BASO, Memberikan BASO ke Pelanggan, Memberikan salinan BASO kepada Manajer Operasional. Melakukan
pemantauan operasional kamera
Bagian OMC Ketika BASO telah disetujui
Melakukan registrasi, Memantau rekaman kamera CCTV, Memantau Sistem
CCTV Helpdesk, Menghubungi Bagian Helpdesk.
Memeriksa Sistem Helpdesk
Bagian Helpdesk Ketika menerima pengaduan gangguan dari Bagian OMC Menerima pengaduan gangguan, Memeriksa Sistem Helpdesk, Menghubungi Teknisi. Melakukan pemeriksaan dan analisa pada perangkat CCTV Teknisi Ketika menerima panggilan dari Bagian Helpdesk Memeriksa gangguan, Mengganti perangkat yang rusak, Melakukan konfirmasi ke Bagian OMC dan Helpdesk, Mengembalikan perangkat ke gudang. Membuat Berita Acara Kunjungan Teknisi (BAKT) Manajer Proyek Ketika Teknisi sudah mengembalikan perangkat dan pemeriksaan telah selesai Membuat BAKT, Memberikan BAKT ke Teknisi. Menerima kembali BAKT yang telah diisi oleh Teknisi, Men-scan BAKT.
Mengolah data
rekaman Bagian Helpdesk
Ketika menerima data rekaman dari
Bagian OMC
Menerima data rekaman, Mengolah data rekaman, Memberikan data rekaman ke Manajer Operasional. Membuat Laporan Bulanan Operasional Proyek Manajer Operasional Ketika memasuki periode awal bulan
berikutnya
Menerima data rekaman, Membuat LBOP, Mengirimkan LBOP ke Pelanggan. Melakukan penarikan perangkat CCTV Teknisi Ketika kamera memasuki masa jatuh tempo sejak BASO diterbitkan
Memutus jaringan pada kabel, Mencabut perangkat Membuat Berita Acara Dismantling Manajer Operasional Ketika perangkat CCTV telah ditarik Membuat BAD, Memberikan BAD ke Teknisi, Menerima kembali BAD yang telah diisi oleh Teknisi, Men-scan BAD, Memberikan BAD ke Pelanggan.
Keterangan :
Bagian OMC : Bagian Operation Monitoring Center BAI : Berita Acara
BASO : Berita Acara Siap Operasi BAKT : Berita Acara Kunjungan Teknisi BAD : Berita Acara Dismantling
CCTV : Closed Circuit Television IP : Internet Protocol
LBOP : Laporan Bulanan Operasional Proyek NVR : Network Video Recording
3.8 Struktur Aplikasi (Perangkat Keras dan Perangkat Lunak)
Dalam menjalankan proyek pemasangan kamera CCTV, PT AGIT menggunakan beberapa struktur aplikasi berupa perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendukung operasional pemantauan CCTV tersebut, berikut merupakan perangkat keras yang digunakan dalam proyek ini:
1) Network Video Recorder (NVR): Alat perekam berbasis Network atau jaringan yang digunakan untuk merekam hasil gambar yang dikirim dari IP Kamera. Sama seperti Digital Video Recorder (Alat Perekam CCTV Analog), Hasil Rekaman dapat diakses via jaringan sehingga memungkinkan terjadinya proses pemantauan jarak jauh.
Spesifikasi umum NVR: Proc Intel Core 2 Quad Q9400; Memory 4GB; Memiliki slot storage HDD 16 slot; Dapat memberikan manajemen kamera sebanyak 64 kamera. PT. AGIT menggunakan 24 NVR dalam proses pemasangan kamera CCTV ini.
Gambar 3.5 Network Video Recorder
2) Network Video Recorder (NVR) Fail Over: Memiliki fungsi yang sama seperti NVR pada umumnya, namun berfungsi sebagai NVR cadangan apabila ada NVR yang mengalami kegagalan. NVR Fail Over akan secara otomatis mengambil alih fungsi NVR yang rusak / mengalami kegagalan. Dalam proyek pemasangan kamera CCTV ini, satu NVR Fail Over dapat mengambil alih peran 8 NVR rusak.
Spesifikasi umum NVR Fail Over: Proc Intel Core 2 Quad Q9400; Memory 4GB; Memiliki slot storage HDD 16 slot; Dapat memberikan manajemen kamera sebanyak 64 kamera; Perpindahan NVR secara otomatis. PT. AGIT menggunakan sebanyak 3 NVR Fail Over pada
operasional pemantauan kamera CCTV yang dapat menangani sebanyak 24 NVR apabila terjadi kerusakan.
Gambar 3.6 Network Video Recorder Fail Over
3) Control Management System (CMS): Perangkat yang memiliki fungsi sebagai perangkat pemantauan operasional seluruh kamera yang terdaftar di NVR.
Spesifikasi umum CMS: Proc Intel Core i7-2600; Memory 4GB; Dapat memberikan manajemen kamera sebanyak >1500 kamera. PT. AGIT menggunakan sebanyak 2 perangkat CMS untuk pemantauan kamera CCTV.
Gambar 3.7 Control Management System
4) Network Attached Storage (NAS): Sebuah sistem dimana sebuah storage server difungsikan sebagai tempat menyimpan data dari keseluruhan sistem, backup atau cadangan sistem.
Spesifikasi umum NAS: Proc Intel Xeon Processor X3480; Memiliki slot storage HDD 16 slot. PT. AGIT menggunakan sebanyak 3 sistem NAS dalam operasional pemantauan kamera CCTV.
Gambar 3.8 Network Attached Storage
5) Network Switch: Sebuah alat jaringan yang menghubungkan banyak jaringan dengan pengalihan berdasarkan alamat MAC.
Spesifikasi umum Network switch: Memiliki 8 Port; Managable (Layer 3). PT. AGIT menggunakan 2 alat jaringan ini untuk operasional pemantauan kamera CCTV.
Gambar 3.9 Network Switch
6) Kamera CCTV (Closed Circuit Television): Sistem kerja CCTV secara sederhana adalah mentransmisikan gambar video dan suara ke sebuah atau seperangkat monitor ataupun video recorder.
Spesifikasi umum kamera CCTV: IP Based (Digital); Resolusi 1280 x 800; Focal Length 3.6; Kompresi video H.264, M-JPEG, MPEG-4; Electronic Shutter range 1/5 ~ 1/25,000 s. Pada proyek pemasangan kamera CCTV ini, PT AGIT menggunakan 1500 kamera untuk dipasang di ATM dan gedung Bank XYZ di 66 kota.
Gambar 3.10 Kamera CCTV
7) Power Over Ethernet (POE) Injector: Suatu metode yang mentransmisikan tegangan listrik menggunakan media kabel LAN UTP. POE menggunakan 2 jalur kabel yang tidak dipergunakan untuk mentransmisikan data.
Spesifikasi umum POE injector: Dapat menunjang sesuai jenis dengan kamera CCTV yang digunakan. PT. AGIT menggunakan 400 POE Injector untuk operasional pemantauan kamera CCTV.
Gambar 3.11 POE Injector
8) Power Over Ethernet (POE) Switch: Sebuah alat jaringan yang menghubungkan banyak jaringan dengan pengalihan berdasarkan alamat MAC namun memiliki kemampuan untuk mengirimkan tegangan listrik melalui port-nya.
Spesifikasi umum POE switch: 8 /24 port; Dapat menunjang sesuai jenis dengan kamera CCTV yang digunakan. PT. AGIT menggunakan 260 buah POE Switch untuk pengoperasian operasional pemantauan CCTV.
Gambar 3.12 POE Switch
9) Personal Computer (PC) Desktop: Komputer pribadi dalam bentuk yang ditujukan untuk penggunaan biasa terletak di sebuah meja / meja tunggal karena ukuran dan kebutuhan.
Spesifikasi umum PC desktop: E5500/1GB/320GB/WIN7PRO. PT. AGIT menggunakan 3 buah PC desktop untuk melakukan pemantauan kamera CCTV.
Gambar 3.13 PC Desktop
Dalam menggunaan perangkat keras pada operasional pemantauan kamera CCTV, PT. AGIT menggunakan beberapa perangkat lunak untuk mendukung kinerja dari perangkat keras yang digunakan tersebut. Berikut merupakan perangkat lunak yang digunakan:
1) Microsoft Windows XP: Sistem operasi komputer yang dipergunakan sebagai sistem dasar operasional perangkat NVR.
2) Microsoft Windows 7: Sistem operasi komputer yang dipergunakan sebagai sistem dasar operasional PC Desktop.
3) CMS Monitoring: Perangkat lunak yang dipergunakan oleh CMS untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kamera yang terdaftar pada NVR.
4) LANDesk Service Desk: LANDesk® Service Desk merupakan perangkat lunak yang berfungsi melakukan manajemen tiket yang mengkombinasikan sistem ITIL (Information Technology Infrastructure Library) dengan sistem penanganan masalah serta proses perubahan sistem dalam sebuah single contact point. Pada operasional pemantauan CCTV LANDesk Service Desk disebutkan sebagai System Helpdesk CSC yang digunakan oleh Bagian Helpdesk untuk memeriksa gangguan pada operasional kamera CCTV.
5) Manage Engine - Operation Manager : Perangkat lunak yang dipergunakan untuk memantau utilisasi jaringan dan juga tingkat ketersediaan jaringan, kamera dan NVR Server.
3.9 Infrastuktur Jaringan
Bandung Data Center
Server Pooling Data
LAN LAN LAN Switch WAN BANK XYZ VPN IP Modem Router Penyedia layanan Jaringan Modem Router Penyedia layanan Jaringan PoE PoE PoE
Bandung
Data Center
Server Pooling Data
LAN
Modem Router Penyedia layanan
Jaringan
WAN
ATM BANK XYZ VPN IP
Modem Router Penyedia layanan
Jaringan
PoE