• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

54

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Organisasi

Usaha ini mulai dirintis pertama kali pada tahun 1998, yang pada awalnya memiliki satu counter ( open space ) yang diberi nama Ariephone. Dengan perlahan PT. Arifindo Mandiri berkembang dan mengadakan ekspansi dengan membuka outlet ditempat-tempat lain terutama di Wilayah Jakarta Selatan. Seiring dengan perjalanan waktu hingga sampai dengan saat ini PT. Arifindo Mandiri telah memiliki jaringan lebih dari 56 outlet yang berstatus Opened dengan jangkauan wilayah di daerah Jakarta ,Bogor, Bekasi, Depok , Tangerang/Banten .

Seiring pertumbuhan pengguna telepon selular yang makin pesat dan dengan munculnya PT. Telkomsel sebagai pemimpin pasar operator selular maka PT. Arifindo Mandiri telah menjalin kemitraan secara resmi dengan PT. Telkomsel untuk melaksanakan pendaftaran dan atau penjualan produk Telkomsel di wilayah operasi Telkomsel Regional II sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Nomor: 338/HK.05/NG.00/IX/2000, Nomor: 301/HK.05/RG.202/VI/01 tertanggal 06 Juni 2001 dan dalam perkembangan selanjutnya PT. Arifindo Mandiri bekerjasama dengan PT. Reka Mitrayasa Komunikatama dalam bentuk konsorsium menjadi Authorized Dealer Regional Jabotabek periode tahun 2003 s/d 2005. untuk Periode Juli 2005 s/d Juli 2007 PT. Arifindo Mandiri telah menjadi Authorized Dealer Telkomsel secara mandiri.

Selain kemitraan yang telah terjalin sampai saat ini , PT. Arifindo Mandiri juga telah diberi Kepercayaan mengelola 4 (Empat) GeraiHALO Telkomsel yaitu GeraiHALO di wilayah Kedoya, Jakarta Barat sejak Bulan April tahun 2003 sesuai dengan Perjanjian Kerjasama

(2)

Kemitraan GeraiHALO Nomor : 164/LG.05/REG.00/III/2003 dengan prestasi yang cukup baik dan GeraiHALO di daerah Cijantung (Jaktim), Gerai Cicurug (Sukabumi) serta Gerai Bogor Barat.

Sementara ini pula PT. Arifindo Mandiri telah menjalin kemitraan dan menjadi Dealer TELKOMflexi.

4.1.1 Visi dan Misi • Visi

1. Menjadikan Arifindo Mandiri berikut jaringan distribusinya sebagai pusat pelayanan dan penjualan bagi pelanggan

2. Menjadikan Arifindo Mandiri sebagai pelayanan dengan sistem one stop service, yang memberikan pelayanan penjualan produk telkomsel yang didukung dengan keberagaman produk pendukung berupa ketersediaan barang dan jasa lainya. 3. Menjadikan Arifindo Mandiri sumber informasi pelanggan dengan pengetahuan

produk dan produk jual yang handal

4. Menjadikan Arifindo Mandiri sebagai perpanjangan tangan PT. Telkomsel dalam penetrasi pasar baik dari sistem pelayanan maupun sales dan marketing di berbagai segmen pasar.

• Misi

1. Memberikan pelayanan dan penjualan kepada setiap pelanggan maupun calon pelanggan.

2. Memberikan pelayanan dan penjualan secara terpadu dari produk Telkomsel, handphone, aksesoris, download nada dering dan gambar/foto untuk proses kepuasan pelanggan.

(3)

3. Memberikan informasi dan edukasi tentang produk-produk baik handphone, dan produk-produk pendukung lain kususnya produk Telkomsel secara akurat dan benar kepada pelanggan dan calon pelanggan.

4. Membuka kesempatan/lapangan kerja dengan mendirikan outlet-outlet di seluruh wilayah jadebotabek.

5. Memberikan kontribusi penjualan produk Telkomsel di outlet-outlet Arifindo Mandiri dan jaringan distribusi (subdealer/retailer) dengan penyebaran wilayah yang merata dengan sasaran user/pengguna produk Telkomsel secara langsung.

4.1.2 Struktur Organisasi

Agar kegiatan operasi perusahaan berjalan dengan lancar dan bisa mencapai tujuan maka setiap perusahaan baik kecil maupun besar harus mempunyai struktur organisasi. Yang dimaksud struktur organisasi yaitu pembagian kerja dan hubungan kerja dalam organisasi, sehingga terwujud suatu kerja sama yang harmonis dari bagian dalam perusahaan tersebut.

(4)

Berikut ini merupakan struktur organisasi pada PT. Arifindo Mandiri:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan General manajer Mgr keuangan & akunting Mgr sales & marketin g HRD manager IT manager Spv. Sales & marketi ng -staf akunting, keuangan dan pajak Direksi Komisaris Manager operasional Branch manager Gerai HALO manager Divisi elektrik Divisi retail Dvs. Purchasi ng & logistik B.O (kantor

cabang) staf Staf IT

Supervisor gerai HALO

staf

Sales canvas

(5)

4 m 4.1.3 Profil Berda mengisi kuesi Responden Sumber: d asarkan hasil ioner adalah Sumber: da dia 20% di data diolah tersebut mak laki-laki dan s ta diolah 45% agram resp % 15% iagram res ka diketahui b sebanyak 27 o 55% gambar 4 ponden ber kelamin 7% 35% gambar 4 ponden be bahwa sebany orang atau 45 .2 rdasarkan j n 23% 4.3 erdasarkan yak 33 orang 5% adalah pe jenis laki‐laki perempuan usia 15‐19 20‐24 25‐29 30‐34 ≥ 35 atau 55% ya erempuan. 9 4 9 4 ang

(6)

m b o y a Berda mengisi kues berumur 20-2 orang atau 2 yang berusia Berda adalah Lulusa 12% adalah L asarkan hasil sioner yang 24 tahun, 21 20% adalah o ≥ 35 tahun. Sumber asarkan hasil an SMP/SLTP, Lulusan Diplo 12 tersebut ma berusia 15-1 1 orang atau orang yang b : data diolah l tersebut ma , 41 orang at ma dan 5 ora 2% 8% diagram ka diketahui 19 tahun, 14 35% adalah berusia berus aka diketahu tau 68% adal ang atau 8% 12% 68% Gambar 4 m responden pendidik bahwa seban 4 orang atau h orang yang sia 30-34 tah ui bahwa seb lah Lulusan S adalah Lulusa 4.4 n berdasarka kan nyak 4 orang u 23% adala g berumur 2 hun, dan 9 o banyak 7 or SMA/SMK/SLT an dan S-1. an SMP/SLTP SMA/SMK/SL Diploma S1 g atau 7% ya ah orang ya 5-29 tahun, rang atau 26 rang atau 12 TA, 7 orang at LTA ang ang 12 6% 2% tau

(7)

r o 4.1.4 Hasil Sumb Berda resiko karyaw 14.8%, orien orientasi hasi l Jawaban R

ber : data dio

asarkan hasil wan terbentu ntasi tim seb

l 13.15, keag Responden p lah tersebut ma uk sebesar 14 besar 15.8% resifan sebes 14.40% 14.8 diagram per Variabel aka diketahui 4.4%, perh %, orientasi o sar 16.1% dan 80% 15.80% gambar m budaya or bahwa buda atian terhada orang hanya n stabilitas se 10.30% 13. 4.5 rganisasi (X ya inovasi da ap detail pek terbentuk s ebesar 15.5% 10% 16.10% X1) an pengambil kerjaan sebes sebesar 10.3 %. 15.50% lan sar %,

(8)

s s t Sumb Berda sebesar 19.2 sebesar 20.5% terpenuhi seb Sumb a s

ber: data diola

asarkan hasil %, pengharg %, kebutuhan besar 20%.

ber: data diola 19.20% ktualisasi diri 16.30% supervisor pe ah tersebut mak gaan untuk k n rasa aman ah 19.30% penghargaan diagra 16.60% ekerjaan itu  sendiri diagra ka diketahui b karyawan seb karyawan seb 20.50% n sosial gambar am motivas 16.70% gaji p gambar am kepuasa bahwa aktual besar 19.3%, besar 21% da % 21 rasa a 4.6 si kerja (X2 17% promosi re 4.7 an kerja (Y

isasi diri kary kebutuhan s an kebutuhan % 20 aman 2) 16.50% 1 ekan kerja kon Y) yawan terpenu sosial karyaw n fisik karyaw 0.00% fisik 16.90% ndisi kerja uhi wan wan

(9)

Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa kepuasan kerja terhadap supervisor sebesar 16.3%, kepuasan kerja terhadap pekerjaan itu sendiri sebesar 16.6%, kepuasan kerja terhadap gaji sebesar 16.7%, kepuasan terhadap promosi sebesar 17%, kepuasan kerja terhadap rekan kerja sebesar 16.5% dan kepuasan kerja terhadap kondisi kerja sebesar 16.9%.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas untuk setiap instrumen dilakukan dengan terlebih dahulu dicari harga kolerasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkolerasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment. Uji validias menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n-2. Nilai n menggunakan data sebanyak 60 kuesioner. Jadi nilai df = 58, sehingga didapati nilai ttabel = 1.67. Dan

selanjutnya akan diperoleh nilai rtabel = 0.21. Dasar pengambilan uji validitas ini adalah

sebagai berikut:

• Jika rhitung positif, serta rhitung > 0.21 maka butir pertanyaan valid

• Jika rhitung positif, serta rhitung < 0.21 maka butir pertanyaan tidak valid

Nilai r hasil di dapat dari hasil perhitungan kolerasi Pearson Product Moment antara skor tiap butir pertanyaan dengan skor total. Dan dasar pengabilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut.

• Jika Cronbach Alpha > rtabel maka dikatakan reliabel

• Jika Cronbach Alpha < rtabel maka dikatakan tidak reliabel

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk Budaya Organisasi (X1)

Untuk variabel X1 diukur melalui pertanyaan 1-8. Dengan menggunakan bantuan

(10)

Tabel 4.1 uji validitas variabel budaya organisasi (X1)

Dari hasil uji validitas pada tabel di atas terlihat bahwa setiap hasil perhitungan (Corrected Item-Total Correlation) rhitung tersebut > rtabel yang merupakan 0.21. dan ini berarti

bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel X1 adalah valid.

Dan pada uji reliabilitas dinyatakan bahwa variabel X1 tersebut adalah reliabel

karena cronbach’s alpha 0.735 > 0.21 (rtabel), seperti terlihat pada hasil output di bawah ini.

Tabel 4.2 Output reliabilitas X1 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .735 8

Pertanyaan Corrected Item-Total

Correlation Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 0,403 0,342 0,229 0,538 0,577 0,439 0,539 0,448 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

(11)

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk Variabel Motivasi Kerja (X2)

Untuk variabel X2 diukur melalui pertanyaan 9-19. Dengan menggunakan bantuan

program SPSS didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3 uji validitas variabel motivasi kerja (X2)

Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 0,341 0,606 0,412 0,458 0,598 0,385 0,511 0,514 0,371 0,269 0,233 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Dari hasil uji validitas pada tabel di atas terlihat bahwa setiap hasil perhitungan (Corrected Item-Total Correlation) rhitung tersebut > rtabel yang merupakan 0.21. dan ini berarti

bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel X2 adalah valid.

Dan pada uji reliabilitas dinyatakan bahwa variabel X2 tersebut adalah reliabel

(12)

Tabel 4.4 Output reliabilitas X2

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk Kepuasan Kerja (Y)

Untuk variabel Y diukur melalui pertanyaan 20-30. Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5 uji validitas kepuasan kerja (Y)

Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0,518 0,731 0,558 0,618 0,583 0,494 0,444 0,595 0,305 0,264 0,325 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .764 11

(13)

Dari hasil uji validitas pada tabel di atas terlihat bahwa setiap hasil perhitungan (Corrected Item-Total Correlation) rhitung tersebut > rtabel yang merupakan 0.21. dan ini berarti

bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel Y adalah valid.

Dan pada uji reliabilitas dinyatakan bahwa variabel Ytersebut adalah reliabel karena cronbach’s alpha (rhitung) 0.823 > 0.21 (rtabel), seperti terlihat pada hasil output di

bawah ini.

Tabel 4.6 Output reliabilitas Y

4.3 Uji Asumsi Normalitas

Menurut Priyatno (2008, p28), uji mormalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio.

Pengujian normalitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi baik variable terikat (dependent variable) mempunyai distribusi yang normal ataupun tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data variable terikat adalah normal atau mendekati normal. Didalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov dari tabel uji Test Of Normality karena jumlah sampelnya diatas 50, sesuai persyaratan kolmogorov-smirnov, sedangkan kalau sampel penelitian dibawah 50 maka digunakan tabel – shapiro-wilk, (http://psikologistatistik.blogspot.com/2007/09/uji-asumsi-1-uji-normalitas-dalam-spss.html).

Adapun kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .823 11

(14)

• Jika angka signifikan Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05 maka data berdistribusi normal • Jika angka signifikan Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05 maka data tidak berdistribusi

normal

4.3.1 Uji Normalitas Budaya Organisasi

Tabel 4.7 output uji normalitas

Pada tabel 4.7 Dapat di lihat bahwa hasil Sig. adalah 0,200. Dan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah jika Sig < 0,05 maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi normal, dan jika Sig > 0,05 maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil olah data tersebut, maka angka 0,200 adalah > 0,05. Sehingga data tersebut dinyatakan berdistribusi normal.

Gambar 4.8 Q – Q Plot Grafik Normalitas Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. budaya_organisasi .098 60 .200* .979 60 .369 a. Lilliefors Significance Correction

(15)

Pada gambar grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa butir – butir data semakin mendekati garis miring 45 derajat maka semakin mendekati distribusi normal.

4.3.2 Uji Normalitas Motivasi Kerja

Tabel 4.8 output uji normalitas Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. motivasi_kerja .095 60 .200* .973 60 .194 a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dalam tabel 4.8 Dapat di lihat bahwa hasil Sig. adalah 0,200. Dan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah jika Sig < 0,05 maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi normal, dan jika Sig > 0,05 maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil olah data tersebut, maka angka 0,200 adalah > 0,05. Sehingga data tersebut dinyatakan berdistribusi normal.

(16)

Pada gambar grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa butir – butir data semakin mendekati garis miring 45 derajat maka semakin mendekati distribusi normal.

4.3.3 Uji Normalitas Kepuasan Kerja

Tabel 4.9 output uji normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. kepuasan_kerja .103 60 .185 .954 60 .023 a. Lilliefors Significance Correction

Dalam tabel 4.9 Dapat di lihat bahwa hasil Sig. adalah 0,185. Dan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah jika Sig < 0,05 maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi normal, dan jika Sig > 0,05 maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil olah data tersebut, maka angka 0,185 adalah > 0,05. Sehingga data tersebut dinyatakan berdistribusi normal.

(17)

Pada gambar grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa butir – butir data semakin mendekati garis miring 45 derajat maka semakin mendekati distribusi normal.

4.4 Analisa Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Tabel 4.10 Variables Entered/Removed X1

Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 budaya_organis asia . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

Tabel 4.11 Model Summary X1

Tabel 4.12 Anova X1 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .190a .036 .019 4.53045 a. Predictors: (Constant), budaya_organisasi

b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 44.533 1 44.533 2.170 .146a

Residual 1190.450 58 20.525 Total 1234.983 59

(18)

Tabel 4.13 Coeffiecents X1

Berikut adalah hasil analisis dari hasil output di atas:

• Pada tabel 4.10 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. • Angka R square pada tabel 4.11 model summary adalah 0.036. Hal ini berarti kepuasan

kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi sebesar 3,6%. Sedangkan sisanya sebesar 96,4% dipengaruhi oleh faktor lain.

Angka R pada tabel 4.11 model summary menunjukkan bahwa korelasi budaya organisasi (X1) dengan kepuasan kerja (Y) adalah 0.190. Angka 0.190 ini menjukkan

hubungan yang lemah.

• Kemudian, variabel X1 dan Y harus dilakukan pengujian signifikansi hubungan antara

kedua variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.12 Annova, yaitu:

Hipotesis :

H0 : variabel bebas X1 berpengaruh secara tidak signifikan terhadap variabel terikat Y

H1 : variabel bebas X1 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat Y b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 39.362 4.892 8.046 .000 budaya_organisasi .232 .157 .190 1.473 .146 a. Dependent Variable: kepuasan_kerja

(19)

Dasar pengambilan keputusan (dengan tingkat kepercayaan 95%): Sig > 0.05 maka H0 diterima

Sig < 0.05 maka H0 ditolak

Keputusan:

Sig = 0.146 yang artinya > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak Sehingga dapat disimpulkan:

Budaya organisasi (X1) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kepuasan kerja

(Y)

• Pada tabel 4.13 coefficient menggambarkan persamaan regresi : Y = 39.362+ 0.232 X1

Dimana Y = kepuasan kerja dan X1 = budaya organisasi

Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan :

• Konstanta sebesar 39.362 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel budaya organisasi (X1), maka nilai kepuasan kerja (Y) adalah 39.362.

• Nilai budaya organisasi adalah 0.232, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat budaya organisasi yang dialami karyawan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT. Arifindo Mandiri.

4.5 Analisa Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Tabel 4.14 Variables Entered/Removed X2

Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 motivasi_kerjaa . Enter

(20)

Tabel 4.15 Model Summary X2 Tabel 4.16 Anova X2 T a b e Tabel 4.17 Coeffiecents X2

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .855a .730 .726 2.39655 a. Predictors: (Constant), motivasi_kerja

b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 901.862 1 901.862 157.024 .000a

Residual 333.121 58 5.743 Total 1234.983 59

a. Predictors: (Constant), motivasi_kerja b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

(21)

B

Berikut adalah hasil analisis dari hasil output di atas:

• Pada tabel 4.14 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. • Angka R square pada tabel 4.15 model summary adalah 0.730. Hal ini berarti kepuasan

kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh motivasi kerja sebesar 73%. Sedangkan sisanya sebesar 27% dipengaruhi oleh faktor lain.

Angka R pada tabel 4.15 model summary menunjukkan bahwa korelasi motivasi kerja (X2) dengan kepuasan kerja (Y) adalah 0.855. Angka 0.855 menunjukkan hubungan yang

kuat.

• Kemudian, variabel X2 dan Y harus dilakukan pengujian signifikansi hubungan antara

kedua variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.16 Annova, yaitu:

Hipotesis :

H0 : variabel bebas X2 berpengaruh secara tidak signifikan terhadap variabel terikat Y

H1 : variabel bebas X2 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat Y

Dasar pengambilan keputusan (dengan tingkat kepercayaan 95%): Sig > 0.05 maka H0 diterima

Sig < 0.05 maka H0 ditolak

Keputusan: Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.859 3.259 1.798 .077 motivasi_kerja .909 .073 .855 12.531 .000 a. Dependent Variable: kepuasan_kerja

(22)

Sig = 0.000 yang artinya < 0.05 maka H0 ditolak dan H1diterima Sehingga dapat disimpulkan:

Motivasi kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja (Y)

• Pada tabel 4.17 coefficient menggambarkan persamaan regresi : Y = 5.859+ 0.909 X2

Dimana Y = kepuasan kerja dan X2 = motivasi kerja

Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan :

• Konstanta sebesar 5.859 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel motivasi kerja (X2), maka nilai kepuasan kerja (Y) adalah 5.859.

• Nilai motivasi adalah 0.909, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi kerja yang dialami karyawan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT Arifindo Mandiri.

4.6 Analisa Pengaruh Budaya Organisasi (X1) dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Tabel 4.18 Variables Entered/Removed X1 dan X2

Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 motivasi_kerja, budaya_organis asia . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

(23)

Tabel 4.19 Model Summary X1 dan X2

Tabel 4.20 Anova X1 dan X2

Tabel 4.21 Coeffiecents X1 dan X2

Berikut adalah hasil analisis dari hasil output di atas:

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .855a .730 .721 2.41689 a. Predictors: (Constant), motivasi_kerja, budaya_organisasi

b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 902.026 2 451.013 77.210 .000a

Residual 332.957 57 5.841 Total 1234.983 59

a. Predictors: (Constant), motivasi_kerja, budaya_organisasi b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.173 3.784 1.632 .108 budaya_organisasi .014 .086 .012 .168 .867 motivasi_kerja .912 .075 .857 12.116 .000 a. Dependent Variable: kepuasan_kerja

(24)

• Pada tabel 4.18 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. • Angka R square pada tabel 4.19 model summary adalah 0.730. Hal ini berarti kepuasan

kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2)

sebesar 73%. Sedangkan sisanya sebesar 27% dipengaruhi oleh faktor lain.

Angka R pada tabel 4.19 model summary menunjukkan bahwa korelasi budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) dengan kepuasan kerja (Y) adalah 0.855. Angka

0.855 menjukkan hubungan yang kuat.

• Kemudian variabel bebas (X1, X2) dan variabel terikat (Y), harus dilakukan pengujian

signifikansi hubungan antara kedua variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.20 Annova, yaitu:

Hipotesis :

H0 : variabel bebas X1 dan X2 berpengaruh secara tidak signifikan terhadap variabel

terikat Y

H1 : variabel bebas X1 dan X2 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat

Y

Dasar pengambilan keputusan (dengan tingkat kepercayaan 95%): Sig > 0.05 maka H0 diterima

Sig < 0.05 maka H0 ditolak

Keputusan:

Sig = 0.000 yang artinya < 0.05 maka H0 ditolak dan H1diterima Sehingga dapat disimpulkan:

Budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) berpengaruh secara signifikan dan

simultan terhadap kepuasan kerja kayawan (Y).

• Pada tabel 4.21 coefficient menggambarkan persamaan regresi : Y = 6.173+ -0.014 X1 + 0.912 X2

(25)

Dimana Y = kepuasan kerja, X1 = budaya organisasi, X2 = motivasi kerja

Persamaan regresi diatas dapat diketahui konstanta sebesar 6.173 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel Motivasi dan Kepuasan kerja maka kepuasan kerja karyawan sebesar 6.173.

4.7 Implikasi Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS, mengenai gambaran budaya organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan PT. Arifindo Mandiri, diketahui seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel bebas (budaya organisasi dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kepuasan kerja). Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis pengaruh antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang lemah (0. 190) dan ada pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. 3,6% kepuasan kerja karyawan PT Arifindo Mandiri dipengaruhi oleh budaya organisasi. Sedangkan sisanya 96,4% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar penelitian. Dapat diartikan bahwa sejauh ini budaya organisasi yang terdapat di PT Arifindo Mandiri belum memiliki pengaruh yang besar terhadap kepuasan kerja, dengan nilai hasil budaya organisasi adalah 0.036 yang berarti setiap penambahan satu nilai budaya organisasi akan memberikan penambahan kepuasan kerja karyawan yang bernilai sebesar 0.036. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengembangkan dan meningkatkan budaya yang ada agar karyawan mendapat kepuasan kerja yang baik dan dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan.

2. Dari hasil analisis pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang kuat (0. 855) dan ada

(26)

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. 73% kepuasan kerja karyawan PT Arifindo Mandiri dipengaruhi oleh motivasi kerja. Sedangkan sisanya 27% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar penelitian. Dapat diartikan bahwa sejauh ini tingkat motivasi kerja yang terdapat di karyawan-karyawan PT. Arifindo Mandiri memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepuasan kerja karyawan, dengan nilai hasil adalah 0.730 yang berarti setiap penambahan satu nilai motivasi kerja akan memberikan penambahan kepuasan kerja karyawan yang bernilai sebesar 0.730. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi kerja karyawan agar dapat memberikan kepuasan dan dengan begitu dapat berkontribusi dengan baik terhadap kemajuan perusahaan.

3. Apabila dilihat pengaruh secara keseluruhan, pada variabel budaya organisasi dan motivsi kerja terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, yaitu sebesar 73%. Sedangkan sisanya 27% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruh oleh faktor-faktor lain di luar penelitian.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan General manajer Mgr keuangan &amp; akunting Mgr sales &amp; marketing HRD manager   IT  manager Spv
Tabel 4.1 uji validitas variabel budaya organisasi (X 1 )
Tabel 4.3 uji validitas variabel motivasi kerja (X 2 )
Tabel 4.4 Output reliabilitas X 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis tanah lempung liat diketahui memiliki aerasi yang buruk terutama saat terjadi hujan karena akan menyebabkan tanah kekurangan oksigen (Setiadi &amp; Setiawan,

Dikatakan sesuai karena hampir semua poin-poin dalam teori perencanaan yang dikembangkan Gerlach dan Ely terdapat di poin-poin perencanaan program tahfizh di MTs Al-Ittihad yaitu

Diperlukan permodalan yang besar untuk memulai suatu jenis usaha, termasuk penelitian dan pengembangan, penelitian pemasaran, fasilitas produksi, dan periklanan. Catatan bahwa

• Dalam dunia praktis, penjabaran energi yang lebih jelas lagi adalah intensitas, yakni jumlah daya yang dipancarkan pada satu area tertentu.. Jadi semisal ada suatu cahaya

1 Irma “ wawancara” 12 April 2019.. Pandangan penulis juga melihat adanya gerakan yang berkaitan dengan unsur- unsur islam di didalamanya yaitu juru kunci mengangkat kedua

Berat badan yang besar akan membuat beban pada otot jantung saat berkontraksi me- mompa darah menuju atau dari jantung (Ganong, 2008).Para ahli fisiologi telah

1) Untuk melaksanakan surat perjanjian ini kedua belah pihak memilih tempat kedudukan hukum (domisili) yang tetap dan tidak berubah di kantor kepaniteraan Negeri