• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pengaruh Pelaporan Pajak e-filing di KPP Pratama Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pengaruh Pelaporan Pajak e-filing di KPP Pratama Jakarta"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Pengaruh Pelaporan Pajak e-Filing di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

1. Pembatasan dan Prosedur Data

Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Lama terdapat 15 (Lima belas) WP (Wajib Pajak) yg telah menggunakan e-Filing sebagai cara penyampaian SPT mereka. Ke-15 Wajib Pajak tersebut seluruhnya adalah Wajib Pajak yang memiliki penghasilan yang cukup besar atas usaha atau pekerjaan yang dilakukannya dan berada di wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Lama Jakarta Selatan. K15 Wajib Pajak tersebut terdiri 15 Wajib Pajak Badan. e-Filing pertama digunakan oleh salah satu Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Lama pada tanggal 19 Juli 2005.

Berikut ini adalah daftar ke-15 Wajib Pajak pengguna e-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Lama. Namun karena pihak Kantor Pelayanan Pajak dan Wajib Pajak yang bersangkutan berkeberatan untuk mencantumkan nama asli Wajib Pajak, maka Penulis hanya akan menuliskan inisial Wajib Pajak yang selanjutnya akan terus digunakan Penulis dalam menganalisa dan membahas pengaruh pelaporan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak.

(2)

Tabel 4.1

Daftar WP Pengguna e-Filing Di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

No. NAMA WP (INISIAL) STATUS MULAI MENGGUNAKAN e-FILING 1 JKMP WP Badan 19 Juli 2005 2 MR WP Badan 13 Januari 2006 3 SP WP Badan 19 Januari 2006 4 LSH WP Badan 15 Maret 2006 5 NI WP Badan 17 Maret 2006 6 S WP Badan 17 Mei 2006

7 GIL WP Badan 15 Pebruari 2007

8 LSI WP Badan 16 Pebruari 2007

9 IP WP Badan 16 Pebruari 2007

10 SEI WP Badan 19 Pebruari 2007

11 GPL WP Badan 15 Maret 2007

12 AP WP Badan 11 April 2007

13 KP WP Badan 20 April 2007

14 SMR WP Badan 15 Juni 2007

15 DN WP Badan 21 Juni 2007

Sebelumnya untuk menghindari kesalahpahaman proses analisa data penyampaian SPT oleh WP, maka Penulis memberikan batasan-batasan atau aturan-aturan yang dibuat oleh Penulis sendiri agar pembahasan penelitian ini mudah dipahami. Batasan-batasan tersebut meliputi :

a. Untuk SPT Tahunan,

1) Penulis membandingkan penyampaian SPT selama 2 Tahun Pajak yang meliputi tahun pertama WP mulai menggunakan e-Filing dan tahun terakhir sebelum WP menggunakan e-Filing.

2) WP yang belum atau tidak pernah menyampaikan SPT Tahunannya dengan cara e-Filing, maka tidak dimasukkan dalam penganalisaan dan pembahsan data penelitian.

(3)

b. Untuk SPT Masa,

1) Penelitian ini membandingkan data penyampaian SPT Masa oleh WP mulai 6 bulan (Masa Pajak) sebelum WP menggunakan e-Filing dengan 6 bulan (Masa Pajak) pertama setelah WP mulai menggunakan e-Filing.

2) Bila ada WP yang menyampaikan SPT Masa PPN lebih dari 1 kali dalam satu bulan, maka data yang diambil Penulis untuk diteliti adalah data waktu penyampaian SPT yang paling awal.

3) Khusus untuk WP yang tidak secara rutin menggunakan e-Filing (tidak setiap bulan setelah WP yang bersangkutan mulai menggunakan e-Filing), maka Penulis tetap akan meneliti satu tahun penyampaian SPT dengan aturan sebagai berikut:

a) Enam (6) bulan pertama adalah data penyampaian SPT oleh WP dengan tidak menggunakan e-Filing, dan

b) Enam (6) bulan kedua adalah data penyampaian SPT oleh WP dengan menggunakan e-Filing.

c) Keduanya memiliki jarak waktu yg sedekat-dekatnya agar data lebih relevan saat dibandingkan.

Batasan data penyampaian SPT Masa maksimal adalah 1 (satu) tahun dan

Untuk WP yang belum atau tidak menyampaikan SPT degan cara e-Filing sampai dengan 6 (enam) bulan, maka Penulis hanya akan menganalisa data yang ada dan mengelolanya semaksimal mungkin berdasarkan aturan yang dibuat Penulis

(4)

sendiri dengan tidak mengurangi esensi atau hakekat tujuan Penulis dalam menjawab rumusan masalah ini.

Berikut adalah daftar tanggal penyampaian SPT Tahunan dan SPT Masa oleh WP pengguna e-Filing di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama berdasarkan batasan dan aturan-aturan diatas :

Tabel 4.2

Daftar Tanggal Penyampaian SPT Tahunan WP

(Tanggal 31 bulan ketiga setelah Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak)

No

Nama Wajib Pajak

Tanggal Penyampaian

Sebelum menggunakan e-Filing Sesudah menggunakan e-Filing 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JKMP MR SP LSH NI S GIL LSI IP SEI GPL AP KP SMR DN 28 Februari 2005 15 Maret 2005 16 Maret 2005 15 Maret 2005 21 Maret 2005 -21 Februari 2006 10 Maret 2006 24 Maret 2006 14 Maret 2006 24 Maret 2006 -18 Februari 2006 28 Februari 2006 8 Maret 2006 1 Maret 2006 17 Maret 2006 -15 Februari 2007 16 Februari 2007 16 Februari 2007 12 Maret 2007 20 Maret 2007 -Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

(5)

Tabel 4.3

Daftar Tanggal Penyampaian SPT Masa WP

(Tanggal 20 bulan takwim berikutnya setelah Masa Pajak berakhir)

No Nama Wajib Pajak Tanggal Penyampaian No Nama Wajib Pajak Tanggal Penyampaian Sebelum menggunakan e-Filing Sesudah menggunakan e-Filing Sebelum menggunakan e-Filing Sesudah Menggunakan e-Filing 1 2 3 4 5 6 7 8 JKMP MR SP LSH NI S GIL LSI 21 Jan 05 19 Feb 05 18 Maret 05 21 Apr 05 22 Mei 05 17 Jun 05 14 Jul 05 25 Ags 05 19 Sep 05 24 Okt 05 16 Nov 05 14 Des 05 16 Jul 05 20 Ags 05 16 Sep 05 16 Okt 05 20 Nov 05 18 Des 05 13 Sep 05 19 Okt 05 16 Nov 05 15 Des 05 20 Jan 06 18 Feb 06 18 Sep 05 20 Okt 05 16 Nov 05 16 Des 05 20 Jan 06 18 Feb 06 16 Nov 05 18 Des 05 16 Jan 05 16 Feb 06 20 Mar 06 16 Apr 06 18 Ags 06 19 Sep 06 16 Okt 06 15 Nov 06 18 Des 06 20 Jan 07 18 Ags 06 20 Sep 06 20 Okt 06 21 Nov 06 22 Des 06 20 Jan 07 19 Jul 05 19 Ags 05 20 Sep 05 16 Okt 05 18 Nov 05 17 Des 05 13 Jan 06 20 Feb 06 13 Mar 06 17 Apr 06 16 Mei 06 14 Jun 06 19 Jan 06 20 Feb 06 19 Mar 06 15 Apr 06 18 Mei 06 16 Jun 06 15 Mar 06 20 Apr 06 19 Mei 06 17 Jun 06 18 Jul 06 16 Ags 06 17 Mar 06 20 Apr 06 19 Mei 06 17 Jun 06 18 Jul 06 16 Ags 06 17 Mei 06 16 Jun 06 18 Jul 06 16 Ags 06 18 Sep 06 18 Okt 06 15 Feb 07 20 Mar 07 18 Apr 07 15 Mei 07 19 Jun 07 20 Jul 07 16 Feb 07 11 Mar 07 10 Apr 07 11 Mei 07 13 Jun 07 10 Jul 07 9 10 11 12 13 14 15 IP SEI GPL AP KP SMR DN 15 Ags 06 21 Sep 06 20 Okt 06 18 Nov 06 20 Des 06 19 Jan 07 18 Ags 06 20 Sep 06 20 Okt 06 21 Nov 06 22 Des 06 20 Jan 07 20 Sep 06 19 Okt 06 15 Nov 06 15 Des 06 16 Jan 07 18 Feb 07 19 Okt 06 21 Nov 06 20 Des 06 18 Jan 07 20 Feb 07 19 Mar 07 18 Okt 06 20 Nov 06 18 Des 06 19 Jan 07 19 Feb 07 20 Mar 07 18 Des 06 19 Jan 07 16 Feb 07 15 Mar 07 20 Apr 07 18 Mei 07 15 Des 06 16 Jan 07 16 Feb 07 14 Mar 07 19 Apr 07 20 Mei 07 16 Feb 07 18 Mar 07 18 Apr 07 19 Mei 07 20 Jun 07 16 Jul 07 19 Feb 07 11 Mar 07 10 Apr 07 11 Mei 07 13 Jun 07 10 Jul 07 15 Mar 07 20 Apr 07 18 Mei 07 19 Jun 07 20 Jul 07 16 Ags 07 11 Apr 07 11 Mei 07 11 Jun 07 12 Jun 07 14 Ags 07 13 Sep 07 20 Apr 07 21 Mei 07 19 Jun 07 20 Jul 07 20 Ags 07 18 Sep 07 15 Jun 07 21 Jul 07 17 Ags 07 18 Sep 07 16 Okt 07 15 Nov 07 21 Jun 07 16 Jul 07 16 Ags 07 14 Sep 07 20 Okt 07 18 Nov 07

(6)

2. Pembahasan Umum

Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa terdapat 15 WP yang ‘sudah’ atau paling tidak ‘pernah’ mencoba memilih menggunakan e-Filing sebagai cara penyampaian SPT pajak-nya. Sementara jumlah total WP yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama sampai dengan November 2007 adalah 49.182 WP. Artinya hanya baru sekitar 0,028 % WP yang paling tidak menyadari bahwa sesungguhnya ada manfaat lebih yang bisa didapat dari penyampaian SPT e-Filing. Sekedar mengingatkan bahwa salah satu tujuan e-Filing adalah meningkatkan pelayanan yang kelak diharapkan sebagai pemicu utama dalam meningkatkan penerimaan pajak negara.

Tabel 4.4

Daftar Jumlah Penghasilan Neto, Target Penerimaan, dan Perkembangan WP Tahun 2006 dan 2007 (s/d Oktober) KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

Tahun Jumlah Penghasilan

Neto Target Penerimaan

% Keberhasilan Perkembangan WP 2006 818.964.008.742 990.763.830.000 82,66 40.055 2007 (s/d November) 713.577.177.268 960.775.010.000 74,27 49.182

Dilihat dari tabel diatas bahwa kenaikan jumlah Wajib Pajak tahun 2007 (s/d Oktober) yang cukup siginfikan, yaitu sebesar 22,79 % dari tahun sebelumnya (2006) tidak dapat diimbangi dengan perkembangan jumlah penerimaan neto terhadap target penerimaan. Persentase penurunan jumlah penerimaan neto terhadap target

(7)

penerimaan dari tahun 2006 ke 2007 (s/d November) sebesar 10,15 % adalah bukti yang terlihat pada tabel diatas (lihat kolom “% Keberhasilan”).

Dari gambaran diatas dapat disimpulkan, bahwa sebenarnya manfaat konkrit reformasi perpajakan terhadap penerimaan negara selama ini bagi WP pada umumnya dan KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama pada khususnya belum benar-benar tercapai. Dan seperti telah diketahui bahwa e-Filing merupakan bagian reformasi perpajakan kita. Bila secara logika, konsep dan manfaat e-Filing dapat sangat berguna bagi pihak-pihak yang terlibat didalamnya maka sudah semestinya program tersebut disosialisasikan dan di’explore’ semaksimal mungkin.

3. Pembahasan Penyampaian SPT

Pembahasan penyampaian SPT ini dibagi ke dalam dua bagian, bagian pertama menganalisa dari sudut Wajib Pajak (WP)-nya dan bagian kedua menganalisa dari sudut secara keseluruhan. Batas maksimal analisa SPT Tahunannya adalah 2 (dua) tahun dan SPT Masa-nya 1 (satu) tahun, dimana kedua batasan tersebut dibagi dua lagi yaitu 1 (satu) tahun untuk SPT Tahunan dan 6 (enam) bulan untuk SPT Masa sebelum WP menggunakan e-Filing (WP menyampaikan SPT secara manual, termasuk e-SPT / selain e-Filing), serta 1 (satu) tahun untuk SPT Tahunan dan 6 (enam) bulan untuk SPT Masa lagi sesudah WP menggunakan e-Filing.

a. Analisa Penyampaian SPT oleh WP (1). Penyampaian SPT Tahunan

(8)

Berdasarkan daftar penyampaian SPT Tahunan (Tabel 4.2), bahwa seluruh WP selalu menyampaikan SPT Tahunannya tepat waktu atau tidak melewati batas waktu penyampaian SPT Tahunan yang jatuh pada 31 Maret bulan ketiga setiap Tahun Pajak. WP tersebut adalah JKMP, MR, SP, LSH, NI, GIL, LSI, IP, SEI, dan GPL. Bila ditelaah lebih dalam, dari 10 WP tersebut yang sudah menyampaikan SPT Tahunannya melalui cara e-Filing, ternyata seluruhnya menyampaikan SPT lebih awal setelah mereka (WP yang bersangkutan) menggunakan e-Filing dibanding sebelum mereka menggunakan e-Filing.

Jadi kesimpulannya berdasarkan perbandingan data sebelum dan sesudah WP menggunakan e-Filing, 100 % WP yang menggunakan e-Filing di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama menyampaikan SPT-nya tepat waktu. Penerapan e-Filing yang berjalan di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama memberikan pengaruh setidaknya pengaruh untuk membuat WP menyampaikan SPT-nya lebih awal.

(2). Penyampaian SPT Masa

Pembahasan penyampaian SPT Masa oleh WP akan dibahas dengan menggunakan gambar grafik yang akan dilengkapi dengan tanda-tanda dan artinya sbb :

artinya WP menyampaikan SPT dengan cara selain e-Filing artinya WP menyampaikan SPT dengan cara e-Filing, dan

(9)

JKMP

Gambar 1

Penyampaian SPT Masa Oleh “JKMP”

17-12-05 18-11-05' 15-10-05' 19-9-05' 20-8-05' 18-6-05' 21-4-05' 15-2-05' 21-1-05' 16-3-05' 22-5-05' 19-7-05' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

Dari grafik diatas, terlihat bahwa JKMP tidak ‘setia’ menggunakan e-Filing. Tiga (3) bulan pertama sejak JKMP menggunakan e-Filing pada 19 Juli 2005, JKMP kembali menggunakan cara manual (konvensional). Padahal seharusnya JKMP belajar dari pengalaman bahwa 2 (dua) kali sebelum JKMP menggunakan e-Filing, JKMP telat dalam menyampaikan SPT Masa-nya. Akibatnya JKMP kembali telat menyampaikan SPT Masa-nya pada 22 Mei 2005, sebelum JKMP menggunakan e-Filing persentase patuhnya sebesar 50% dan sesudah menggunakan e-e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah JKMP menggunakan e-Filing persentase patuhnya meningkat menjadi 50%.

(10)

MR

Gambar 2

Penyampaian SPT Masa Oleh “MR”

14-6-06' 16-5-06' 17-4-06' 13-3-06' 20-2-06' 14-12-05' 24-10-05' 25-8-05' 14-12-05' 19-9-05' 16-11-05' 13-1-06' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

Berdasarkan data, MR merupakan salah satu dari WP yang rutin menggunakan e-Filing sejak MR mulai menggunakannya pada 13 Januari 2006. Dari situ juga terlihat bahwa MR Menyadari kesulitannya dalam membuat dan menyampaikan SPT Masa-nya dengan 2 (dua) kali terlambat. Namun setelah menggunakan e-Filing, MR terlihat merasakan manfaat e-Filing dengan slalu menyampaikan SPT Masa-nya tepat waktu dalm 6 (enam) bulan pertama setelah MR menggunakan e-Filing. sebelum MR menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 66,67% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah MR menggunakan e-Filing persentase patuhnya meningkat menjadi 33,33%.

(11)

SP

Gambar 3

Penyampaian SPT Masa Oleh “SP”

16-6-06' 18-5-06' 15-4-06' 19-3-06' 20-2-06' 18-12-05' 16-10-05' 20-8-05' 16-7-05' 16-9-05' 20-11-05' 19-1-06' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

SP merupakan WP yang cukup patuh. Dari grafik, SP terlihat konsisten dengan tidak pernah terlambat menyampaikan SPT Masa-nya sekalipun baik sebelum maupun sesudah SP menggunakan e-Filing. sebelum menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 100% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah SP menggunakan e-Filing persentase patuhnya tidak bepengaruh apa-apa (sama saja), Wajib Pajak ini tidak mengalami keuntungan atau kerugian dalam penyampaian SPT sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing.

(12)

LSH

Gambar 4

Penyampaian SPT Masa Oleh “LSH”

16-7-06' 18-6-06' 17-5-06' 19-4-06' 20-4-06' 18-2-06' 15-12-05' 19-10-05' 15-9-05' 16-11-05' 20-1-06' 15-3-06' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

LSH merupakan WP yang cukup patuh. Dari grafik, LSH terlihat konsisten dengan tidak pernah terlambat menyampaikan SPT Masa-nya sekalipun baik sebelum maupun sesudah LSH menggunakan e-Filing, sebelum LSH menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 100% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah LSH menggunakan e-Filing persentase patuhnya tidak bepengaruh apa-apa (sama saja), Wajib Pajak ini tidak mengalami keuntungan atau kerugian dalam penyampaian SPT sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing.

(13)

14-8-06' 19-7-06' 20-6-06' 18-5-06' 18-4-06' 20-2-06' 20-12-05' 20-10-05' 13-9-05' 18-11-05' 23-1-06' 17-3-06' 0 10 20 30 NI Gambar 5

Penyampaian SPT Masa Oleh “NI”

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

Dari grafik NI terlihat sebagai WP yang ‘setia’ menggunakan e-Filing. Sejak menggunakan e-Filing pada 17 Maret 2006, NI tidak pernah sekalipun telat menyampaikan SPT Masa-nya. Keefektifan e-Filing terlihat dikarenakan NI sempat sekali terlambat menyampaikan SPT-nya sebelum NI menggunakan e-Filing. Oleh karena itu 6 bulan seterusnya NI menggunakan e-Filing secara terus menerus. sebelum NI menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 83,33% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah NI menggunakan e-Filing persentase patuhnya meningkat menjadi 16,67%.

(14)

S

Gambar 6

Penyampaian SPT Masa Oleh “S”

18-10-06 18-9-06' 15-8-06' 19-7-06' 20-6-06' 18-4-06' 16-2-06' 20-12-05' 16-11-05' 16-1-06' 20-3-06' 17-5-06' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

S merupakan WP yang cukup patuh. Dari grafik, S terlihat konsisten dengan tidak pernah terlambat menyampaikan SPT Masa-nya sekalipun baik sebelum maupun sesudah S menggunakan e-Filing. sebelum S menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 100% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah S menggunakan e-Filing persentase patuhnya tidak bepengaruh apa-apa (sama saja), Wajib Pajak ini tidak mengalami keuntungan atau kerugian dalam penyampaian SPT sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing.

(15)

GIL

Gambar 7

Penyampaian SPT Masa Oleh “GIL”

20-7-07' 19-6-07' 15-5-07' 18-4-07' 20-3-07' 18-1-07' 15-11-06' 19-9-06' 18-8-06' 16-10-06' 20-12-06' 15-2-07' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

GIL hanya baru menggunakan e-Filing pada 15 Pebruari 2007 sampai 20 Juli 2007. Sebagai perbandingan, Penulis juga menyajikan 2 (dua) waktu penyampaian SPT Masa sebelum GIL menggunakan e-Filing. Hasilnya, ternyata tidak ada peningkatan yang signifikan meskipun awal GIL menggunakan e-Filing, GIL menyampaikan SPT Masa-nya. sebelum GIL menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 100% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah GIL menggunakan e-Filing persentase patuhnya tidak bepengaruh apa-apa (sama saja), Wajib Pajak ini tidak mengalami keuntungan atau kerugian dalam penyampaian SPT sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing.

(16)

LSI

Gambar 8

Penyampaian SPT Masa Oleh “LSI”

18-10-06 18-9-06' 15-8-06' 19-7-06' 20-6-06' 18-4-06' 16-2-06' 20-12-05' 16-11-05' 16-1-06' 20-3-06' 17-5-06' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

LSI adalah perusahaan yang cukup besar. Penulis sempat melakukan wawancara dengan Staf Bagian Perpajakannya, yaitu Bpk. Hardy, menurutnya tentang mengapa LSI menggunakan e-Filing adalah :

“Kami memilih menggunakan e-Filing karena kami pikir e-Filing cukup efektif khususnya dalam hal waktu meski kami jarang sekali mengalami kesulitan berarti dalam hal penyampaian SPT Masa setiap bulannya, tapi menurut kami e-Filing cukup membantu kami.”

Sebagai WP yang terdaftar di KPP Jakarta Kebayoran Lama, LSI memang tergolong WP Patuh, terbukti dari konsistensinya yang digambarkan dari grafik (diatas). sebelum LSI menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 100% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah LSI menggunakan e-Filing persentase patuhnya tidak bepengaruh apa-apa (sama saja), Wajib Pajak ini tidak mengalami keuntungan atau kerugian dalam penyampaian SPT sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing.

(17)

IP

Gambar 9

Penyampaian SPT Masa Oleh “IP”

16-7-07' 20-6-07' 19-5-07' 18-4-07' 18-3-07' 19-1-07' 18-11-06' 21-9-06' 15-8-06' 20-10-06' 20-12-06' 16-2-07' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

IP mulai menggunakan e-Filing pada 16 Februari 2007. karena sebelumnya IP terlambat menyampaikan SPT Masa-nya. Grafik diatas menggambarkan bahwa ‘ketidak-setiaan’ IP ber-e-Filing dikarenakan mungkin IP tidak atau belum merasakan perbedaaan signifikan dari manfaat penyampaian e-Filing. sebelum IP menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 83,33% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah IP menggunakan e-Filing persentase patuhnya meningkat menjadi 16,67%.

(18)

SEI

Gambar 10

Penyampaian SPT Masa Oleh “SEI”

10-8-07' 13-7-07' 11-6-07' 10-5-07' 11-4-07' 20-2-07' 21-12-06' 20-10-06' 18-9-06' 20-11-06' 22-1-07' 12-3-07' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

Dari grafik diatas terlihat jelas bahwa e-Filing memberikan hasil positif yang signifikan bagi SEI. SEI terlihat sebagai Wajib Pajak yang cukup bermasalah dalam hal membuat maupun menyampaikan SPT-nya. Jelas terlihat di grafik bahwa 6 (enam) bulan terakhir sebelum SEI menggunakan e-Filing, SEI slalu menyampaikan SPT-nya di akhir masa batas waktu penyampaian dan dua diantaranya terlambat. Tapi begitu menggunakan e-Filing, hasilnya begitu signifikan seperti yang terlihat diatas. sebelum SEI menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 83,33% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah SEI menggunakan e-Filing persentase patuhnya meningkat menjadi 16,67%.

(19)

16-8-07' 20-7-07' 19-6-07' 18-5-07' 20-4-07' 18-2-07' 15-12-06' 19-10-06' 20-9-06' 15-11-06' 16-1-07' 15-3-07' 0 10 20 30 GPL Gambar 11

Penyampaian SPT Masa Oleh “GPL”

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

GPL menggunakan e-Filing 6 bulan sebelum menggunakan e-Filing, jadi dapat di ukur pengaruh penyampaian SPT e-Filing terhadap tingkat kepatuhannya. Ada asumsi bahwa e-Filing tidak memberikan pengaruh sedikitpun bagi GPL. Hal itu didukung oleh salah satu Staf Keuangan Bagian Pajak GPL yaitu Ibu Erin yang mengatakan :

“Kami pernah coba menggunakan e-Filing, tapi yang kami dapatkan malah justru sedikit kerepotan. Alasannya mungkin kami (staf-staf disini) belum terbisasa dan cenderung takut bila terjadi suatu kesalahan yang bisa berakibat fatal dan menganggu kinerja bagian keuangan yang lain selain perpajakan.”

Sebelum GPL menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 100% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah GPL menggunakan e-Filing persentase patuhnya tidak bepengaruh apa-apa (sama saja), Wajib Pajak ini tidak mengalami keuntungan atau kerugian dalam penyampaian SPT sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing.

(20)

13-9-07' 14-8-07' 12-7-07' 11-6-07' 11-5-07' 19-3-07' 18-1-07' 21-11-06' 19-10-06'20-12-06' 20-2-07' 11-4-07' 0 10 20 30 AP Gambar 12

Penyampaian SPT Masa Oleh “AP”

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

AP merupakan satu dari WP pengguna e-Filing di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama yang terlihat merasakan benar manfaaf atau keefektifan e-Filing. Hal itu terlihat dari perkembangan yang sangat positif dari sebelum dan sesudah AP menggunakan e-Filing pada grafik diatas. sebelum AP menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 83,33% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah AP menggunakan e-Filing persentase patuhnya meningkat menjadi 16,67%.

(21)

KP

Gambar 13

Penyampaian SPT Masa Oleh “KP”

18-9-07' 20-8-07' 20-7-07' 19-6-07' 21-5-07' 20-3-07' 19-1-07' 20-11-06' 18-10-06' 18-12-06' 19-2-07' 20-4-07' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

Dari gambar diatas, KP merupakan WP memiliki kesulitan atau masalah dalam penyampaian SPT Masa. Dan buruknya lagi, sebelum dan sesudah KP menggunakan e-Filing seolah tidak ada perkembangan berarti bagi KP. Bahkan lebih buruk lagi, meski telah menggunakan e-Filing KP sempat terlambat sekali menyampaikan SPT Masa-nya pada 21 Mei 2007. sebelum KP menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 100% dan sesudah menggunakan e-Filing menurun menjadi 83,33%, jadi dapat disimpulkan setelah KP menggunakan e-Filing persentase patuhnya malah menurun menjadi 16,67%.

(22)

SMR

Gambar 14

Penyampaian SPT Masa Oleh “SMR”

15-11-07' 16-10-07' 18-9-07' 17-8-07' 20-7-07' 18-5-07' 15-3-07' 19-1-07' 18-12-06' 16-2-07' 20-4-07' 15-6-07' 0 10 20 30

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

SMR mulai menggunakan e-Filing pada 15 Juni 2007. SMR merupakan WP yang cukup patuh. Dari grafik, SMR terlihat konsisten dengan tidak pernah terlambat menyampaikan SPT Masa-nya sekalipun baik sebelum maupun sesudah SMR menggunakan e-Filing. Sebelum SMR menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 100% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah SMR menggunakan e-Filing persentase patuhnya tidak bepengaruh apa-apa (sama saja), Wajib Pajak ini tidak mengalami keuntungan atau kerugian dalam penyampaian SPT sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing.

(23)

16-11-07' 19-10-07' 18-9-07' 15-8-07' 17-7-07' 15-5-07' 18-3-07' 16-1-07' 15-12-06' 18-2-07' 16-4-07' 21-6-07' 0 10 20 30 DN Gambar 15

Penyampaian SPT Masa Oleh “DN”

Sumber : KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

DN merupakan WP yang cukup patuh. Dari grafik, DN terlihat konsisten dengan tidak pernah terlambat menyampaikan SPT Masa-nya sekalipun baik sebelum maupun sesudah DN menggunakan e-Filing. Sebelum DN menggunakan e-Filing persentase patuh nya sebesar 100% dan sesudah menggunakan e-Filing naik menjadi 100%, jadi dapat disimpulkan setelah DN menggunakan e-Filing persentase patuhnya tidak bepengaruh apa-apa (sama saja), Wajib Pajak ini tidak mengalami keuntungan atau kerugian dalam penyampaian SPT sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing.

b. Analisa Penyampaian SPT secara Menyeluruh

Untuk mencari tahu apakah ada pengaruh antara penerapan e-Filing dengan kepatuhan WP penggunanya di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama, Penulis

(24)

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan membuat 2 (dua) metode yaitu : Metode Analisis Kuantitatif dan Metode Deskriptif Kualitatif.

1). Pembahasan

Berikut ini adalah perhitungannya :

Dari daftar penyampaian SPT Masa, data-data yang ada dapat dirumuskan dalam sebuah tabel sebagai berikut.

Tabel 4.5

Perkembangan Penyampaian SPT Masa oleh WP Sebelum dan Sesudah Menggunakan

e-Filing di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

Nama WP (inisial) Penyampaian SPT % Peningkatan (+) / Penurunan (-) Sebelum e-Filing Sesudah e-Filing

Patuh Tidak Patuh % Patuh Patuh Tidak Patuh % Patuh

JKMP 3 3 50 6 0 100 (+) 50 MR 4 2 66,67 6 0 100 (+) 33,33 SP 6 0 100 6 0 100 -LSH 6 0 100 6 0 100 -NI 5 1 83,33 6 0 100 (+) 16,67 S 6 0 100 6 0 100 -GIL 6 0 100 6 0 100 -LSI 6 0 100 6 0 100 -IP 5 1 83,33 6 0 100 (+) 16,67 SEI 5 1 83,33 6 0 100 (+) 16,67 GPL 6 0 100 6 0 100 -AP 5 1 83,33 6 0 100 (+) 16,67 KP 6 0 100 5 1 83,33 (-) 16,67 SMR 6 0 100 6 0 100 -DN 6 0 100 6 0 100

-Sumber : data diolah penulis

Tabel tersebut diatas, menunjukan perkembangan penyampaian SPT masa oleh Wajib Pajak badan sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing di KPP Pratama Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Data angka tersebut diambil dengan cara

(25)

membandingkan kepatuhan Wajib Pajak badan dalam penyampaian SPT nya sebelum dengan sesudah menggunakan e-Filing.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya, dikarenakan pada penyampaian SPT Tahunan, tidak ada peningkatan sama sekali maka Penulis hanya akan menganalisa besar pengaruh penerapan e-Filing terhadap tingkat kepatuhan WP berdasarkan penyampaian SPT Masa.

Dari data-data sebelumnya, hasil peningkatan kepatuhan WP setelah menggunakan e-Filing dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tabel 4.6

Perbedaan Peningkatan Kepatuhan WP Sebelum dengan Sesudah Menggunakan e-Filing di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

Nama WP (inisial)

Penyampaian SPT

Sebelum e-Filing Sesudah e-Filing

Patuh Tidak Patuh Patuh Tidak Patuh

JKMP 3 3 6 0 MR 4 2 6 0 SP 6 0 6 0 LSH 6 0 6 0 NI 5 1 6 0 S 6 0 6 0 GIL 6 0 6 0 LSI 6 0 6 0 IP 5 1 6 0 SEI 5 1 6 0 GPL 6 0 6 0 AP 5 1 6 0 KP 6 0 5 1 SMR 6 0 6 0 DN 6 0 6 0 Total 81 9 89 1

Total keselurahan persentase kepatuhan WP sebelum menggunakan e-Filing 90 %

Total keseluruhan persentase kepatuhan WP sesudah menggunakan e-Filing 99 % Sumber : data diolah penulis

(26)

Untuk melihat seberapa besar perbedaannya kepatuhan wajib pajak sebelum dan sesudah penerapan e-Filing. dapat dilihat dari tabel 4.6 diatas, dari tabel tersebut terlihat adanya perbedaan yang cukup signifikan kepatuhan WP Badan sebelum dan sesudah penerapan e-Filing, kemudian dapat dilihat dari nilai total keseluruhan persentase kepatuhan WP Badan sesudah penerapan e-Filing nya = 99 %, lebih besar dibanding nilai total keseluruhan persentase kepatuhan WP Badan sebelum penerapan e-Filing = 90 % artinya penerapan e-Filing berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajaknya. Kesimpulannya adalah penerapan e-Filing di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama memang memberikan pengaruh bagi tingkat kepatuhan Wajib Pajak penggunanya.

Referensi

Dokumen terkait

Aliran-aliran sungai besar di wilayah ini bersama dengan anak-anak sungainya membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dapat digolongkan atas 6 Sub DAS yakni Sub

Dari ke delapan point pada aspek ini, dapat diambil simpulan bahwa Binus Maya masih cukup mengalami hambatan dalam fungsinya seperti dalam belum dapat menjadi alat bantu

Penelitian seyogyanya tidak hanya untuk memecahkan masalah- masalah praktis yang terjadi di lapangan, melainkan penelitian juga diharapkan dapat membuahkan hasil

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan wisata di Desa Sambangan dapat dibagi menjadi beberapa aspek antara lain (1) promosi objek wisata melalui pembentukan

jo Pasal 104 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

04 Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa Polo

1. Perluasan rentang kendali dalam pelimpahan wewenang pelayanan masyarakat kepada pemerintahan kecamatan dan aparat desa. Peningkatan kualitas dan kinerja Sumber Daya

Dengan demikian dapat disimpulkankan bahwa saat pemberian soal posttest yang dilakukan setelah pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ada perbedaan hasil belajar