• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN WISATA ALAM DESA SAMBANGAN UNTUK MENUNJANG PARIWISATA BERBASISKAN TRI HITA KARANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN WISATA ALAM DESA SAMBANGAN UNTUK MENUNJANG PARIWISATA BERBASISKAN TRI HITA KARANA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 751 I Gede Sudirtha1, Ni Ketut Widiartini2, Made Agus Dharmadi3 Ni Made Suriani 4

Email: Gede.sudirtha@undiksha.ac.id

ABSTRACT

ABSTRAK

Desa Sambangan memiliki potensi wisata yang sangat beragam, terutama potensi wisata alam dan budayanya, namun sejauh ini ekplorasi potensi dan promosi serta pengembangannya belum optimal dilakukan. Oleh karena itu perlu adanya campur tangan dan pembinaan dari pemerintah daerah maupun perguruan tinggi sebagai mitra untuk membangun desa wisata yang berkelanjutan berwawasan nilai kearifan lokal dan berbasis masyarakat. Pengabdian pada masyarakat ini menyasar dua permasalahan yang diidentifikasi berdasarkan permasalahan yang ada di desa antara lain: promosi objek wisata melalui pembentukan paket-paket wisata perlu disiapkan dan digali dengan baik dari potensi alam, budaya, social ekonomi masyarakat setempat, (2) keterbatasan pemandu wisata dalam melayani wisatawan dengan baik, serta masih kurang kemampuan komunikasi. Metode yang digunakan dalam pengabdian pada masyarakat ini berupa metode observasi, diskusi, wawancara dan pelatihan. Hasil pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan hasil yang sangat baik dilihat dari respon masyarakat untuk diajak berdiskusi dalam pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal dan antusianya para peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan. Kemasan promosi desa wisata Sambangan dikemas dalam bentuk video yang menampilkan sisi keindahan alam, tempat-tempat wisata yang unik dan menarik di desa, serta sisi kehidupan masyarakat yang melekat dengan budaya lokal. Hal ini diharapkan mampu mempromosikan desa wisata Sambangan yang lebih menarik kepada pengunjung.

Kata kunci: wisata alam, pariwisata berbasis kearifan lokal PENDAHULUAN

Desa Sambangan merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Sukasada, kurang lebih 6 km dari Kota Singaraja. Desa wisata ini resmi diumumkan sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Buleleng Nomor 430/927/HK/2015 tentang

penetapan desa wisata di Kabupaten Buleleng Tahun 2015. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Desa Sambangan sebagai buruh tani yang mengurus hamparan sawah indah di Desa Sambangan. Hamparan sawah yang dikelola oleh masyarakat desa memiliki daya tarik yang indah sehingga sangat menarik untuk dijadikan objek wisata alam dengan

PENGEMBANGAN WISATA ALAM DESA SAMBANGAN UNTUK

MENUNJANG PARIWISATA BERBASISKAN TRI HITA KARANA

1Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FTK UNDIKSHA;2Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FTK UNDIKSHA; 3Pendidikan

Jasmani, dan Kesehatan, FOK UNDIKSHA, 4Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FTK UNDIKSHA

Sambangan village has a very diverse tourism potential, especially natural and cultural tourism potential, however so far the potential exploration and promotion and development have not been optimal. Therefore it is necessary to have intervention and guidance from the local government and universities as partners to build a sustainable tourism village with the values of local wisdom and community-based values. This community service targets two problems identified based on the problems that exist in the village, including: promotion of tourist objects through the formation of tour packages that need to be properly prepared and explored from the natural, cultural, socio-economic potential of the local community, (2) limited tour guides in serving tourists well, and still lacking communication skills. The method used in this community service is observation, discussion, interview and training methods. The results of this community service show very good results seen from the response of the community to be invited to discuss the development of a tourism village based on local wisdom and enthusiasm of the training participants to take part in the training. The promotional packaging for the tourism village of Sambangan is packaged in the form of a video showing the side of natural beauty, unique and interesting tourist attractions in the village, as well as the side of community life that is attached to local culture. This is expected to be able to promote the tourism village of Sambangan which is more attractive to visitors

(2)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 752 hamparan terasering. Di samping itu, Desa

Sambangan memiliki beberapa pesona objek wisata yang tidak kalah indahnya dengan kawasan wisata lainnya, seperti air terjun aling-aling, air tejun pucuk, air terjun kembar, air terjun cemara, air terjun canging, air terjun dedari dan air terjun kroya. Selain wisata air terjun yang menawan, wisatawan juga bisa menikmati terasering cengana, jembatan cinta cengana, wisata adventure dan kuliner.

Selain objek wisatanya yang beragam, di Desa Sambangan juga terdapat banyak aktivitas menarik yang dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung, seperti yang pertama Sambangan terkenal dengan wisata

adventure di suatu objek-objek wisata tertentu, biasanya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan yaitu Krisna Adventure dan Air Terjun Aling Aling. Aktivitas yang dapat dilakukan di Krisna Adventure adalah flying fox, paint ball, tracking dan ATV, sedangkan aktivitas di Air Terjun Aling Aling adalah

tracking. Aktivitas lain dari masyarakat setempat yang saat ini masih dibudayakan, yaitu membajak sawah dengan sapi dan berkebun (Dinas Komunikasi,Informatika dan Persandian, 2018). Selain itu, Desa Sambangan masih melestarikan kesenian daerah Bali dengan mengadakan pelatihan-pelatihan baleganjur, serta panorama alam yang tenang dan indah membuat Desa Sambangan berkembang menjadi kawasan wisata spiritual (Yudi Ari Pratama, Kd. 2017). Bali banyak memiliki nilai kearifan lokal yang sangat

membantu masyarakat Bali dalam

menyelesaikan segala persoalan social, politik, budaya, ekonomi, dan pembangunan yang bersumber dari nilai kearifan lokal seperti nilai menyamabraya. (Astra, W., 2014, Astra, W dan Sudirtha, I G., 2017).

Ditinjau dari minat dan motivasi masyarakat diketahui memilkiki semangat yang cukup tinggi dalam pengembangan desa wisata. Namun semangat dan motivasi yang tinggi ini membutuhkan campur tangan pihak luar dalam membangun desa wisata, seperti, bantuan dan dukungan dari pemerintah

setempat, serta bantuan dan pembinaan dari perguruan tinggi. Hal ini diungkapkan oleh Sudirtha, dkk., 2019, menyebutkat masyarakat Desa Sambangan cukup antusias dalam setiap proses pengembangannya desa wisata, hal ini dapat di dilihat dari setiap aktivitas yang dilakukan masyarakat setempat, seperti: membentuk kelompok DARWIS, BUMDES untuk meningkatkan dan merencanakan pariwisata yang lebih baik, memberikan kepercayaan kepada pecalang desa untuk menjaga keamanan tempat-tempat wisata, melakukan pembersihan berkala untuk menjaga kebersihan lingkungan, menyediakan

guide service untuk melayani tamu yang

datang ke tempat wisata untuk melakukan

tracking, sliding jumping maupun ke tempat

spot selfie.

Terdapat beberapa aktivitas di masyarakat yang belum banyak terjamah untuk kepentingan pengembangan pariwisata dan berpotensi untuk dikembangkan yaitu kerajinan yang dibuat oleh masyarakat sekitar, kesenian lokal, aktivitas masyarakat tradisional di sawah yaitu membajak sawah, dan beberapa aktifitas budaya, social, dan ekonomi masyarakat yang banyak berlatar belakang kearifan budaya lokal, yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal seperti nilai yang terkandung dalam falsafah Tri hita karana. Nilai-nilai tersebut perlu digali dan diekspos melalui atraksi yang bersipat alamiah namun dapat dijadikan sebagai aktifitas yang menarik bagi wisatawan, karena yang ditonjolkan adalah sisi alamiah (tidak dibuat-buat) akan tetapi melekat dengan aktifitas masyarakat dalam kesehariannya. Hal ini perlu mendapat bantuan dari berbagai pihak agar terwujud wisata desa yang berakar dari aktifitas dan kebutuhan masyarakat setempat.

Merujuk pada hal tersebut, untuk meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga keberlangsungan objek wisata alam, maka penggiat wisata di Desa sambangan berharap ada kerjasama dari berbagai pihak untuk meningkatkan mutu SDM yang ada. Salah

(3)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 753 satunya adalah dengan mengadakan pelatihan

untuk pemandu wisata. Dengan adanya pelatihan, diharapkan para pemandu wisata yang sudah ada kualitasnya dapat meningkat, sehingga kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Sambangan juga meningkat. Hal ini selaras dengan pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Dedi Sastra Wirawan selaku ketua unit pariwisata di Desa Sambangan, pada wawancara yang dilakukan pada hari Jumat, 12 Juli 2018. Beliau menyatakan bahwa Pengelolaan Desa Wisata sudah seharusnya berbasis masyarakat. Karena sejatinya tujuan atau visi dari penetapan suatu desa sebagai desa wisata adalah untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat dan PHD

(Pendapatan Hasil Desa) disamping untuk menjaga kelesatrian alam Desa Sambangan. Untuk itu pemerataan pengelolaan objek wisata alam sangat penting, salah satu hal yang dapat digunakan untuk mensiasati hal tersebut adalah dengan pembentukan paket wisata. Dengan adanya paket wisata ini diharapkan wisatawan tidak hanya berkunjung ke salah satu objek wisata yang sudah terkenal, namun semua potensi wisata alam di Desa Sambangan dapat terjamah. Sudirtha, dkk., 2019: 101 menyebutkan; program pengembangan desa wisata Sambangan belum memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas dan tertulis dalam setiap program pengembangan desa wisata, dari hasil wawancara memberikan jawaban yang berbeda-beda tentang rumusan visi maupun misi mulai dari kepala desa, ketua Badan Usaha Milik Desa, maupun para pengelola kelompok sadar wisata, serta tokoh masyarakat desa. Hal ini juga ditanyakan kepada beberapa anggota masyarakat dan pelaku pariwisata di seputaran objek wisata menyatakan sama sekali tidak tahu tentang visi, misi, dan tujuan desa wisata. Namun, dari rumusan visi misi yang disampaikan menunjukkan arah dan tujuan yang hampir sama yang teridentifikasi dari beberapa kata kunci yang muncul seputar: meningkatkan perekonomian masyarakat, pemerataan ekonomi, keterlibatan masyarakat lokal, koservasi sumber daya alam (air terjun

dan hutan Negara sebagai ikon desa sambangan), dan pelestarian alam. Kebutuhan pemanudu wisata local yang mengetahui latar belakang desa dan potensi wisata desa serta yang mampu memberikan penjelasan yang benar dengan beberapa bahasa masih terkendala.

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan wisata di Desa Sambangan dapat dibagi menjadi beberapa aspek antara lain (1) promosi objek wisata melalui pembentukan paket-paket wisata perlu disiapkan dan digali dengan baik dari potensi alam, budaya, social ekonomi masyarakat setempat, (2) pemandu wisata sangat terbatas dalam menghadapi wisatawan dengan baik, serta masih kurang kemampuan komunikasi. Lebih rinci, permasalahan mitra dapat diuraikan sebagai berikut. (1) Objek wisata yang ada di Desa Sambangan sangatlah berkembang pesat, khususnya pada objek wisata alam air terjun, hamparan sawah, dan alam lingkungan lainnya. Namun dari sisi kemasan promosi perlu dibantu untuk menyebarluaskan. Dari sekian banyak tempat wisata yang ada di Desa Sambangan hanya Air Terjun Aling Aling yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan. Padahal dilihat dari potensi yang ada di desa, bukan hanya air terjun saja yang dapat dinikmati, tetapi pada wisata yang ada di sawah juga sangat berpotensi untuk meningkatkan minat wisatawan untuk datang ke desa. Untuk itu pembentukan paket wisata sangat diperlukan, agar seluruh potensi wisata alam dapat terjamah oleh wisatawan yang berkunjung. Satu paket wisata terdiri dari beberapa objek yang sudah diatur agar rute perjalanan wisatawan terencana dan menyenangkan. (2) Pengelolaan objek wisata alam tidak lepas kaitannya dengan pemandu wisata. Di Desa Sambangan pemandu wisata yang ada sudah memadai, akan tetapi masih perlu ditingkatkan jumlah dan kompetensinya.

(4)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 754

METODE

Untuk mendapat data yang akurat untuk bahan refleksi dilakukan pengamatan terhadap masyarakat sasaran metode observasi dan wawancara langsung. Observasi pertama dilakukan saat penyusunan proposal dan saat proses pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung untuk mendapatkan data terkait pelaksanaan kegiatan dan respon peserta

pengabdian terkait kegiatan ini dilaksanakan, serta untuk memperoleh informasi tindak lanjut kegiatan ini ke depan. Sedangkan metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode diskusi, pelatihan, dan praktek (learning by doing). Gabungan metode tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan khalayak sasaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahapan awal dilakukan penjajagan ke pihak Desa Sambangan melalui Kepala Desa

Sambangan dengan membawa surat

permohonan untuk melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Dari hasil pertemuan dengan pihak Kepala Desa dilanjutkan bertemu dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai pengelola Desa Wisata Sambangan dan bertemu dengan beberapa pengelola pariwisata di Desa setempat. Dengan pihak Bumdes dan beberapa pihak pengelola dan pelaksana pariwisata di Desa sambangan disepakati untuk membuat video promosi tentang keberadaan Objek Wisata di Desa Sambangan. Dari hasil diskusi dan penyamaan persepsi maka diperoleh beberapa keputusan penting untuk ditindaklanjuti, seperti: pembuatan video promosi yang lebih atraktif dan mampu memunculkan sisi eksotik dari alam sambangan yang dengan latar belakang budaya lokal sebagai sisi lain yang sangat menarik minat para wisatawan lokal maupun manca Negara. Dalam http://pilarmotion.com/video-promosi-dalam-dunia-bisnis, 2020 disebutkan

masyarakat sekarang telah lama mengenal konten video, dan rata-rata setiap harinya ada lebih dari 75 juta pengguna internet yang menonton video online. Promosi merupakan empat elemen dasar dalam pemasaran yang

terdiri dari empat P: price, product, promotion,

and place atau harga, produk, promosi, dan

tempat. Maka video promosi dibuat untuk melengkapi salah satu elemen 4P. Video

promosi mencakup metode komunikasi yang

digunakan dalam pemasaran untuk

memberikan informasi tentang produk.

Informasi bisa bersifat verbal dan visual. Video promosi merupakan upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen. Perpijak dari pandangan tersebut video promosi merupakan salah satu hal penting

harus diwujudkan dalam membantu

mempromosikan desa wisata, kususnya di

Desa Sambangan. Durasi video tidak terlalu

lama dan mampu merangkum dan

memunculkan sisi keindahan alam. Dalam konsep ini juga disepakati memunculkan tayangan bentang alam yang penuh pesona dengan mengedepankan nilai filosophi Tri Hita Karana. Kemudian ditambahkan narasi dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Dari konsep awal ini, maka dapatlah direncanakan pengambilan gambar video dengan beberapa peralatan yang baik agar memperoleh hasil yang baik sesuai dengan harapan untuk menghasilkan video promosi Desa Wisata berbasis nilai Tri Hita Karana. Selanjutnya dilakukan survey ke beberapa lokasi objek wisata Desa Sambangan. Menyiapkan tim dan videographer, model, dan masyarakat atau tokoh yang akan dijadikan sebagai nara sumber untuk testimony. Selanjutnya dilakukan pengembilan gambar video dan editing video. Untuk lebih meyakinkan bahwa promosi melalui video ini akan berjalan baik dan menghasilkan kesan yang menarik para calon wisatawan, dalam hal ini juga memikirkan bahwa video promosi ini

(5)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 755 akan diposting dengan memanfaatkan media

social yang ada, sesuai dengan trend penggunaan dan pemanfaatan media social yang telah mengglobal. Lebih lanjut dalam

http://pilarmotion.com/video-promosi-dalam-dunia-bisnis, 2020 juga disebutkan bahwa

Setiap waktu media sosial terus berkembang, dan secara langsung mendorong para pemasar mengikuti perkembangan tersebut. Dua tren terbaru yang yang berkembang saat ini dan menjadi pencermatan khusus antara lain; (1) kesuksesan pemasaran terjadi dalam jaringan

image-centric, dan (2) semakin banyaknya

penggunaan video mikro di media sosial. Di samping itu, tiga alasan mengapa video

dianggap sebagai bagian utama dalam

pemasaran digital adalah: (1) meningkatkan branding secara keseluruhan, (2) dianggap memiliki kemampuan untuk bisa menjadi viral dengan cepat, dan (3) sudah terbukti bahwa video memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan teks dalam dunia pemasaran digital.

Berikut ini ditampilkan beberapa screenshot video promosi seperti gambar di bawah ini.

Gambar 01 Beberapa Potongan Video Promosi Desa Wisata Sambangan

Setelah video promosi dibuat dan siap untuk disosialisasi, maka langkah selanjutnya mengumpulkan para pelaku pariwisata di Desa Sambangan dan memberikan sosialisasi kepada 10 orang pelaku pariwisata yang terdiri dari 1 orang tokoh yang juga pelaku, 4 orang perwakilan pokdarwis, dan 5 orang pemandu wisata tracking. Tokoh dan pelaku pariwisata sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi dan

memberikan masukan terhadap video promosi yang disosialisasi. Sedangkan para pemandu wisata mengakui bahwa kegiatan sosialisasi dan pelatihan dasar pemandu wisata ini sangat bermanfaat. Materi pelatihan yang merupakan dasar-dasar pemandu wisata tracking sangat diapresiasi dan dikolaborasikan dengan pengalaman mereka selama menjadi pemandu wisata tracking di Desa sambangan secara otodidak. Kegiatan ini diharapkan oleh para peserta khususnya para pemandu wisata dapat berlangsung secara berkelanjutan dalam setiap tahun atau beberapa kali kesempatan. Kegiatan ini disampaikan oleh para peserta sangat membantu dan mendukung pekerjaannya sebagai pemandu pariwisata dan pelaku usaha yang berkaitan dengan desa Wisata Sambangan. Sampai saat ini desa Sambangan belum memiliki sumber acuan yang baku terkait denga model promosi. Informasi yang diberikan sedikit berbeda-beda. Hal ini juga diakui oleh salah seorang guide di Desa Sambangan. Belum ada pembinaan dan standar yang baku terhadap informasi yang diberikan kepada para wisatawan. Dengan hadirnya video ini sebagai sarana promosi akan mampu memberikan sajian gambaran ringkas terkait Desa Wisata Sambangan.

Sosialisasi ini dilaksanakan pada bulan September 2020 dengan menghadirkan 10 orang pelaku Wisata di Desa Sambangan. Pertemuan ini disamping mensosialisasikan video promosi juga mendapatkan masukan tentang video untuk penyempurnaan. Hasil penyempurnaan akan disumbangkan ke desa dan diunggah di website Desa Wisata Sambangan. Sekalian memberikan training singkat kepada para pelaku wisata dan guide di Desa Sambangan dalam melakukan kegiatan pemandu Wisata dengan nara Sumber yang telah disiapkan.

Hasil yuang telah dicapai adalah berupa produk video promosi yang siap untuk disosialisasi. Video promosi yang dibuat berdasarkan kebutuhan pengembangan sarana promosi desa wisata berbasis kearifan lokal Tri Hita Karana. Video ini berdurasi 7 menit dan

(6)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 756 mengambil beberapa cuplikan tempat wisata

alam seperti air tejun, alam sekitar Desa Sambangan yang indah dan alami, beberapa tempat yang menjadi akomodasi, sisi budaya setempat, dan testimony salah satu tokoh pariwisata dan pecinta lingkungan alam social dan budaya Desa sambangan. Video promosi ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara, serta menjadi bahan pemandu wisata yang baik bagi para pemandu dan penggiat pariwisata di Desa Sambangan. Kegiatan yang tidak kalah penting juga dilakukan pelatihan terhadap 5 orang pemandu wisata lokal Desa sambangan. Materi pelatihan yang diberikan tentang wisata tracking. Wisata tracking merupakan wisata yang paling vavorit di desa sambangan sesuai dengan keadaan alam yang menjadi objek yang menarik wisatawan, seperti objek penelusuran lokasi air terjun di Desa sambangan yang biasa disebut long tracking dan short tracking. Peserta pelatihan juga dibekali pengetahuan tentang dasar-dasar pemandu wisata, Sop dan teknik guiding, kompetensi pramuwisata, dan public speaking, yang dilanjutkan dengan simulasi tecking.

Kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan baik dan kegiatan selanjutnya dalam membantu pengembangan desa wisata di Desa Sambangan masih banyak yang perlu dilakukan. Sesuai dengan keberadaan pengembangan objek wisata Di Desa Sambangan bahwa sangat dibutuhkan campur tangan para stakeholders, baik dari pihak kampus (akademisi), masyarakat pecinta pariwisata, pemerintah daerah maupun para pengusaha yang tertarik dengan model wisata alam, serta tak kalah pentingnya uluran tangan dari para pengamat atau para pelaku budaya, khususnya budaya yang berbasis kearifan lokal.

Di lihat dari indikator keberhasilan pelaksanaan pengabdian ini, maka kegiatan ini dievaluasi sudah cukup baik, dimana indicator utama evaluasi pelaksanaan pengabdian ini

menggunakan indicator terjadinya sinergi antara pelaksana dengan subjek sasaran yang telah bersinergi membangun dan membuat sarana promosi yang standar yang memiliki kesamaan pandangan tentang Desa Wisata sambangan. Dari tanggapan para peserta pelatihan, menyebutkan beberapa indicator keberhasilan pelaksanaan pengebdian ini dengan baik seperti; 100% peserta pelatihan menyebutkan video promosi sudah baik, namun ada beberapa perbaikan pada sisi pengambilan objek yang lebih menarik untuk ditonjolkan., 100% peserta menyatakan pelatihan dengan materi di atas sangat bermanfaat dan perlu dilanjutkan lagi dengan pelatihan serupa di kemudian hari. Disamping itu selanjutnya kegiatan pengabdian ini tinggal mensosialisasi dan memberikan pelatihan singkat tentang pemandu wisata alam yang akan dilaksanakan tanggal 24 September 2020 dengan melibatkan para memandu Wisata di Desa Sambangan dan beberapa tokoh pariwisata, adat dan budaya di Desa Sambangan. Dari respon yang diberikan oleh para peserta sosialisasi dan pelatihan ini, maka untuk keberlanjutan program desa wisata Sambangan sangat dibutuhkan peran serta masyarakat secara menyeluruh melalui beberapa organisasi kemasyarakatan yang ada di Desa setempat, seperti organisasi Desa Adat, Karang Taruna, Kelompok Sadar Wisata, dan para pelaku wisata lokal. Semua organisasi yang ada di masyarakat setempat selalu bersinergi dan berkoordinasi dengan kepala desa dan badan usaha milik desa BUMDES agar dapat mempertahankan cirri desa Wisata sambangan sebagai desa wisata yang berbasis pada wisata alam yang mengandalkan alam dan budaya lokal sebagai basis atau ciri khas pariwisata. Di samping itu pula keberadaan desa wisata sambangan ini memerlukan kerjasama dan sinergi dengan pihak luar seperti: berkolaborasi dengan pihak kampus dan pemerintah daerah.

(7)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 757

SIMPULAN

Sebagai salah satu solusi permasalahan yang diidentifikasi di Desa Wisata Sambangan, pengabdian pada masyarakat ini telah berupaya membantu menggali dan mengeksplorasi potensi yang dimiliki desa setempat dalam hal keindahan alam, aktifitas masyarakat yang terkait dengan aktifitas budaya, social ekonomi yang berbasis budaya lokal sebagai salah satu bentuk kearifan lokal yang telah hidup, berkembang, dan menjiwai kehidupan masyarakat.

Pelatihan dan pembinaan para pelaku pariwisata khususnya para pemandu wisata di Desa sambangan perlu mendapatkan pembinaan dan pelatihan secara berkelanjutan. Kompetensi pemandu wisata di Desa Sambangan perlu ditingkatkan dari sisi kuantitas maupun kualitasnya, khususnya dalam penguasaan komunikasi dan penguasaan terhadap budaya lokal. Agar tercipta komunikasi dan pemberian informasi yang seimbang dan standar sesuai

dengan keberadaan desa setempat.

Keberlanjutan program desa wisata Sambangan sangat dibutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat untuk bersinergi agar dapat mempertahankan ciri desa Wisata sambangan sebagai desa wisata yang berbasis pada wisata alam dan budaya lokal yang berlandaskan Tri Hita Karana, serta menjalin kolaborasi dengan pihak akademisi (universitas) dan pemerintah daerah.

DAFTAR RUJUKAN

Astra W., I Gede dan Sudirtha G., 2017. Management of Boundary Areas Based on Nyamabraya Values. International Journal of Lingyuistics, Literature and Culture (IJLLC). Vol. 3 No. 5 September 2017.

Astra W., I Gede, 2014. Pengembangan Model Pengentasan kemiskinan Berbasis

Nilai-nilai Nyamabraya (Ajaran Tattwamasi) pada masyarakat Perkotaan di Provinsi Bali. Jurnal IKA Undiksha ISSN. 1829-5282, Vo. 12 No. 1Maret 2014.

Dinas Komunikasi,Informatika dan Persandian. 2018. Pesona Wisata Desa Sambangan.

Dalam

http://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pe sona-wisata-desa-sambangan-55.

Diakses Senin, 13 Mei 2019 Pukul 14.43 WITA

http://pilarmotion.com/video-promosi-dalam-dunia-bisnis, Pentingnya Video Promosi dalam dunia Bisnis diakses tanggal 4 September 2020.

Sudirtha, I G, Ketut Widiartini, Made Suriani.

2019. Program Evaluation:

Implementation of Tourism Village Development. International Journal of Social Sciences and Humanities. http://sciencescholar.us/journal/index.ph p/ijssh. Vol. 3 No. 3, December 2019, pages: 99~108. e-ISSN: 2550-7001, p-ISSN: 2550-701X.

Surat Keputusan Bupati Buleleng Nomor 430/927/HK/2015 Tentang penetapan desa wisata Kabupaten Buleleng Tahun 2015.

Yudi Ari Pratama, Kd. 2017. Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata Desa

Sambangan Kecamatan Sukasada

Kabupaten Buleleng. Singaraja : Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha. E-Journal Undiksha, Jurnal BOSAPARIS : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Volume 8, Nomor 2, Tahun 2017. (Diakses 13 Juni 2019 pukul 18:15 WITA)

Gambar

Gambar 01 Beberapa Potongan Video Promosi  Desa Wisata Sambangan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil-hasil tersebut semakin mempertegas bahwa komposisi bongkah paduan Fe-Cr adalah lebih homogen menggunakan serbuk paduan mikro Fe-Cr hasil perlakuan ultrasonik, dan juga

Peneliti ini akan menggunakan pisau analisis Teori Kuasa Michel Foucault yang hasilnya akan menganalisa gerakan people power 2019 yang di munculkan oleh kalangan

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Kuasa Hukum Menteri Dalam Negeri Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Kuasa Hukum Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Kuasa Khusus

A. Istilah 1. BRI Corporate Billing Management (BRI CBM) adalah platform bisnis ekosistem berbasis invoice (tagihan) yang saling terintegrasi antara supplier, anchor, dan

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item soal.. Soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan. Item soal yang valid berarti item

Hasil analisa rerata total polifenol dan total flavonoid pada proses ekstraksi bawang tiwai bahwa ekstrak ampas juiser dan ekstrak pati bawang tiwai pada tabel 2

Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat primer bagi kehidupan manusia dalam konteks penanganan kasus KDRT oleh BKBPMPP di Sleman seperti dari perlindungan hukum, bantuan

Bandar udara belum memiliki kemampuan untuk melayani pesawat udara dengan kapasitas paling sedikit 325 (tiga ratus dua puluh lima) tempat duduk berdasarkan sertifikat