• Tidak ada hasil yang ditemukan

Morfologi Galaksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Morfologi Galaksi"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Kumpulan PPT Galaksi

M. Miftahul Fahmi

(2)

GALAKSI BIMA

SAKTI

Judhistira Aria Utama

Lab. Bumi & Antariksa

Jurusan Pendidikan Fisika

FPMIPA UPI

(3)

Apakah Galaksi Itu?

Galaksi adalah kumpulan bintang dan materi antar-bintang yang terisolasi di bawah pengaruh gravitasi.

Di dalam galaksi terdapat 107 - 1012 buah bintang. Di Bima Sakti (Milky Way) terdapat tidak kurang dari

(4)

Struktur Dasar Galaksi

Piringan galaksi (galactic disk)

Benjolan di pusat (galactic bulge)

(5)

Pengukuran Bima Sakti

Metode cacah bintang (star count)Pengamatan bintang variabel • Pengamatan gugus bola

Pemahaman kita tentang ukuran dan bentuk Bima Sakti tidak terlepas dari perkembangan

(6)

Metode Cacah Bintang

(Star Count)

Sir William Herschel (1738 – 1822)

Grolier Encyclopedia

Pada akhir abad ke-18, Sir William Herschel mencoba menaksir ukuran dan bentuk

galaksi dengan menghitung

banyaknya bintang yang dapat dilihat pada arah yang

berbeda-beda di langit malam.

Asumsikan seluruh bintang memiliki kecerlangan intrinsik

(7)

Tinjau daerah berbentuk bola dengan jari-jari R:

R

Jumlah bintang yang

dica-kup memenuhi hubungan: N = kerapatan x volume N = ρ x (4R3/3) Grolier Encyclopedia

Saya berkesimpulan bahwa bentuk Bima Sakti menyerupai piringan (disk-shaped) dengan Matahari berada di dekat pusat piringan.

Kritik:

Pada arah kutub  kerapatan bintang rendah Pada bidang galaksi  debu & gas memblokir sinar, sehingga bintang tampak redup

(8)

Dengan mengingat modulus jarak dari Pogson:

m – M = 5logd – 5

diperoleh jumlah bintang yang lebih terang daripada magnitudo semu m adalah:

N(m) = [D/3][10(m-M+5)/5]3

Grolier Encyclopedia

Saya berkesimpulan bahwa bentuk Bima Sakti menyerupai piringan

(disk-shaped) dengan Matahari berada di dekat pusat

piringan.

Kritik:

Pada arah kutub  kerapatan bintang rendah Pada bidang galaksi  debu & gas memblokir sinar, sehingga bintang tampak redup

(9)

Bima Sakti versi Herschel

Kedua buah “jari panjang” ini menunjukkan bahwa di daerah tersebut serapan oleh

debu dan gas lebih sedikit dibandingkan

(10)

Pengamatan Bintang

Variabel

Tidak semua bintang yang kita amati

memiliki kecerlangan permukaan

yang tetap.

Bintang yang berubah-ubah cahayanya ini di-sebut sebagai bintang variabel.

(11)

Bintang tersebut merupakan komponen sistem bintang ganda gerhana; atau

Ada mekanisme internal yang

mengakibatkan perubahan kuat cahaya bintang.

Apa pemicu perubahan

(12)

Pada sistem bintang ganda gerhana,

masing-masing komponen akan

menggerhanai dan tergerhanai secara

bergantian yang berakibat pada

perubahan kuat cahaya secara periodik.

Pada bintang tunggal yang berada pada

tahap RAKSASA (giant) atau

MAHARAKSASA MERAH (red

supergiant), peristiwa ionisasi dan

rekombinasi atom-atom hidrogen dan helium di bagian luar bintang yang terjadi secara bergantian akan membuat lapisan luar bintang secara periodik mengembang dan mengempis (berdenyut!).

Pusat Bintang Lapisan Luar

(13)

Miss Annie Jump Cannon (1863-1941)

Rekan saya sesama astronom wanita, Miss Henrietta Leavitt, berhasil mendapatkan

hubungan

periode-luminositas untuk variabel cepheid.

Hubungan periode – luminositas:

“makin terang suatu cepheid, makin besar periode perubahan kuat cahayanya.”

Ini bukti nyata, bahwa wanita pun

(14)

0, 3 0, 5 1, 0 3, 0 5, 0 10,0 30,0 50,0 -6 -4 -2 0 Periode M v

Hubungan antara periode dan luminositas perubahan kuat cahaya variabel Cepheid

Ceph eid Tip e I Ceph eid Tip e II

Dengan informasi Mv dan V (pengamatan fotometri; dapat dicari) dapat ditentukan jarak objek menggunakan modulus jarak.

(15)

Cepheid tipe I (klasik)

 bercampur dengan debu antarbintang

 berperan sebagai “lilin penentu jarak”

 untuk suatu periode, lebih terang 1,5 magnitudo

dibandingkan tipe II

Cepheid tipe II

 tidak bercampur dengan debu

antarbintang

 bergerak cepat

 tergolong bintang populasi II

Dengan bantuan bintang variabel Cepheid

yang terdapat di galaksi lain, melalui hubungan periode – luminositas, jarak galaksi tersebut dapat ditentukan.

Dengan metode ini astronom dapat

memanfaatkan bintang variabel sebagai cara untuk menentukan jarak, baik di

dalam maupun di luar galaksi kita (~ 25

(16)

Pengamatan Gugus Bola

Pada awal abad ke-20, Harlow

Shapley menggunakan pengamatan

gugus bola untuk mempelajari

bentuk Bima Sakti.

Hasil penting yang diperoleh

Shapley:

1) sebagian besar gugus bola jauh

dari Matahari

2) distribusi tiga dimensi gugus bola

dalam ruang

(17)

Skema Galaksi Bima Sakti Tampak

Samping

(18)

Bagaimana Mengamati Piringan

Galaksi?

Pengamatan pada panjang

gelombang

yang

tidak

terganggu oleh gangguan

debu dan gas di ruang

antarbintang.

Hidrogen netral (HI) banyak

terdapat di piringan galaksi.

Perubahan orientasi spin orbit

antara proton dan elektron

menghasilkan radiasi dengan

energi 6 x 10

-6

eV

 panjang

(19)

Piringan Galaksi Halo Galaksi Bulge Galaksi

Relatif datar (highly

flatte-ned) Relatif sferis dengan sedikit saja

pendataran Berbentuk lonjong

Dihuni oleh bintang-bintang muda dan tua

Dihuni oleh bintang-bintang tua

Dihuni oleh bintang-bintang muda dan tua (lebih banyak bintang tua di jarak yang

lebih besar dari pusat galaksi)

Mengandung gas dan debu

Tidak mengandung gas dan debu

Mengandung gas dan debu, terutama di daerah sebelah dalam Daerah pembentukan

bin-tang

Tidak terjadi proses pem-bentukan

bintang

Daerah sebelah dalam menjadi tempat

pemben-tukan bintang

Gas dan bintang-bintang bergerak dalam orbit melingkar di bidang galaksi Bintang-bintang di dalamnya bergerak dalam orbit yang acak

Bintang-bintang di dalam-nya bergerak dalam orbit yang acak

Terdapat lengan spiral

Terdapat gugus bola dan arus pasang (tidal

stream)

Terdapat cincin gas dan debu di dekat pusat

Berwarna putih

dengan lengan spiral

yang biru Berwarna kemerahan

Berwarna kuning-putih

(20)

Fakta:

Galaksi dihuni oleh bintang-bintang dengan berbagai usia.

Pada tahun 1944, Walter Baade

mengusulkan adanya dua macam populasi

bintang:

1) populasi I (kelompok bintang

muda)

2) populasi II (kelompok bintang tua)Bintang populasi II adalah bintang yang

terbentuk dari materi antarbintang yang masih bersih dari unsur berat.

Bintang populasi I adalah bintang yang terbentuk kemudian, dengan materi

pembentuk yang kaya unsur berat hasil dari reaksi termonuklir di pusat bintang-bintang pendahulunya.

(21)
(22)
(23)

Lecture 3 Morphology

Galaksi Elips:

Tidak memiliki fitur, berbentuk sferoid yang disusun oleh

bintang-bintang nya..

Diklasifikasikan berdasarkan kenampakan bentuk distribusi bintangnya

E0 (bola) sampai E7 (sangat pipih)

secara umum: En, dimana n = 10(1-b/a), dan b/a adalah perbandingan sumbu yang teramati (panjang sumbu

minor/panjang sumbu mayor).

b/a = 1: E0 tampak sebagai lingkarasn b/a = 1/2: E5 tampak sebagai elips

(24)

Lecture 3 Morphology

Galaksi Lenticular (S0) :

tampak seperti gabungan antaran spiral dan elips.

berada ditengah pada diagram garpu tala.

S0 menampilkan struktur seperti piringan sebagai tambahan fitur yang menyerupai elips.

berbentuk seperti lensa jika dilihat dari samping (edge-on). memiliki piringan namun tidak memiliki lengan spiral.

• Subtipe:S01, S02, S03 yang bergantung kepada kekuatan komponen debu di piringan:

S01 – tidak memiliki debu

S03 – fitur debu yang jelas dan kontinu

• Subkelas batang: SB01, SB02, SB03, bergantung dari kenampakan batang.

(25)

Lecture 3 Morphology

Galaksi spiral:

atau galaksi piringan

Memiliki pusat buldge dan

piringan dengan lengan spiral, daerah HII

Beberapa memiliki interior batang di lengan spiralnya

Subtipe (normal): Sa, Sb, Sc

(berbatang): Sba, SBb, SBc

Subtipe berdasarkan tiga karakteristik:

1) porsi buldge – ukuran dan total kecerlangan: rasio bulge-piringan (B/D)

- Sa – didominasi buldge (B/D besar) - Sc – buldge lemah (B/D kecil)

(26)

Lecture 3 Morphology

2) “kerapatan” lengan spiral - Sa – lengannya rapat - Sc – lengannya terbuka

3) derajat resolusi bintang-bintang/daerah HII - Sa - rendah

- Sc - tinggi

kriteria ke2 dipengaruhi oleh inklinasi,dan ke3 dipengaruhi oleh jarak. Sistem yang modern menggantungkan klasifikasi pada kriteria ke1, karena lebih dapat dikuantisasikan.

(27)

Lecture 3 Morphology

Galaksi Irregular :

Tidak memiliki kesimetrisan

jumlah galaksi yang luminus nya sedikit

Subtipe berdasarkan Hubble:

* Type I – bintang-bintangnya dapat diamati terpisah, HII regions

* Type II – fitur halus, bintang-bintang tidak dapat diamati terpisah, sering terdapat pita penyerapan/absorpsi

Contoh: Type I – LMC(large Magellanic Cloud-Awan Magelan Besar) Type II - M82

Contoh yang paling baik adalah galaksi yang dekat, karena galaksi irregular cenderung tidak terang.

(28)

Lecture 3 Morphology

Other Classification Systems

Hubble t-types

Coarse numerical representation of Hubble types: Hubble: E E-S0 S0 S0/a Sa Sab Sb Sbc Sc Sc-Irr Irr

t-type: -5 -3 -2 0 1 2 3 4 6 8 10

Easy (digital) scheme for use in computer databases.

(29)
(30)
(31)
(32)

Dark Energy 73% Dark Matter 23% “Normal Matter” 4% Penyebab…

(33)
(34)

LET’S PLAY!

Identifikasi DSO berikut dengan

ciri-cirinya….

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

Thank you!

Let your mind explores the

accelerating universe!

Gambar

Diagram Garpu Tala Hubble

Referensi

Dokumen terkait

Abstract: The study is aimed to find out the correlation between students’ anxiety, vocabulary mastery, and speaking skill of the eleventh grade students of SMA Negeri 1

Smoking have a significant relationship with periodontal tissues health, smoking were four more likely to have periodontal disesases (unhealthy periodontal tissues) as compared

Tahun 1876 : Pendidikan Keperawatan di Indonesia yang semula menyatu dengan pelayanan di rumah sakit, telah mulai memisahkan diri (terpisah) dari rumah sakit. Pada Januari 1983

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN.. pada JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI Fakultas

Penelitian ini memaparkan hasil penelitian yang bertujuan untuk menganalisis: apakah terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika (KPKM) dan kemampuan

Subsistem perusahaan agribisnis hulu berfungsi menghasilkan dan menyediakan sarana produksi pertanian terbaik agar mampu menghasilkan produk usahatani

Setelah mereka menuliskan semua nama tersebut sekarang minta mereka untuk melingkari nama-nama tersebut yang kira-kira belum percaya (beri.. contoh kepada anak-anak

Elephantiasis adalah suatu infeksi sistemik yang disebabkan oleh cacing filaria yang cacing dewasanya hidup dalam saluran limfe dan kelenjar limfe manusia