Kumpulan PPT Galaksi
M. Miftahul FahmiGALAKSI BIMA
SAKTI
Judhistira Aria Utama
Lab. Bumi & Antariksa
Jurusan Pendidikan Fisika
FPMIPA UPI
Apakah Galaksi Itu?
Galaksi adalah kumpulan bintang dan materi antar-bintang yang terisolasi di bawah pengaruh gravitasi.Di dalam galaksi terdapat 107 - 1012 buah bintang. Di Bima Sakti (Milky Way) terdapat tidak kurang dari
Struktur Dasar Galaksi
•
Piringan galaksi (galactic disk)
•
Benjolan di pusat (galactic bulge)
Pengukuran Bima Sakti
• Metode cacah bintang (star count) • Pengamatan bintang variabel • Pengamatan gugus bolaPemahaman kita tentang ukuran dan bentuk Bima Sakti tidak terlepas dari perkembangan
Metode Cacah Bintang
(Star Count)
Sir William Herschel (1738 – 1822)
Grolier Encyclopedia
Pada akhir abad ke-18, Sir William Herschel mencoba menaksir ukuran dan bentuk
galaksi dengan menghitung
banyaknya bintang yang dapat dilihat pada arah yang
berbeda-beda di langit malam.
Asumsikan seluruh bintang memiliki kecerlangan intrinsik
• Tinjau daerah berbentuk bola dengan jari-jari R:
R
Jumlah bintang yang
dica-kup memenuhi hubungan: N = kerapatan x volume N = ρ x (4R3/3) Grolier Encyclopedia
Saya berkesimpulan bahwa bentuk Bima Sakti menyerupai piringan (disk-shaped) dengan Matahari berada di dekat pusat piringan.
Kritik:
Pada arah kutub kerapatan bintang rendah Pada bidang galaksi debu & gas memblokir sinar, sehingga bintang tampak redup
• Dengan mengingat modulus jarak dari Pogson:
m – M = 5logd – 5
diperoleh jumlah bintang yang lebih terang daripada magnitudo semu m adalah:
N(m) = [D/3][10(m-M+5)/5]3
Grolier Encyclopedia
Saya berkesimpulan bahwa bentuk Bima Sakti menyerupai piringan
(disk-shaped) dengan Matahari berada di dekat pusat
piringan.
Kritik:
Pada arah kutub kerapatan bintang rendah Pada bidang galaksi debu & gas memblokir sinar, sehingga bintang tampak redup
Bima Sakti versi Herschel
Kedua buah “jari panjang” ini menunjukkan bahwa di daerah tersebut serapan oleh
debu dan gas lebih sedikit dibandingkan
Pengamatan Bintang
Variabel
•
Tidak semua bintang yang kita amati
memiliki kecerlangan permukaan
yang tetap.
Bintang yang berubah-ubah cahayanya ini di-sebut sebagai bintang variabel.
• Bintang tersebut merupakan komponen sistem bintang ganda gerhana; atau
• Ada mekanisme internal yang
mengakibatkan perubahan kuat cahaya bintang.
Apa pemicu perubahan
• Pada sistem bintang ganda gerhana,
masing-masing komponen akan
menggerhanai dan tergerhanai secara
bergantian yang berakibat pada
perubahan kuat cahaya secara periodik.
• Pada bintang tunggal yang berada pada
tahap RAKSASA (giant) atau
MAHARAKSASA MERAH (red
supergiant), peristiwa ionisasi dan
rekombinasi atom-atom hidrogen dan helium di bagian luar bintang yang terjadi secara bergantian akan membuat lapisan luar bintang secara periodik mengembang dan mengempis (berdenyut!).
Pusat Bintang Lapisan Luar
Miss Annie Jump Cannon (1863-1941)
Rekan saya sesama astronom wanita, Miss Henrietta Leavitt, berhasil mendapatkan
hubungan
periode-luminositas untuk variabel cepheid.
Hubungan periode – luminositas:
“makin terang suatu cepheid, makin besar periode perubahan kuat cahayanya.”
Ini bukti nyata, bahwa wanita pun
0, 3 0, 5 1, 0 3, 0 5, 0 10,0 30,0 50,0 -6 -4 -2 0 Periode M v
Hubungan antara periode dan luminositas perubahan kuat cahaya variabel Cepheid
Ceph eid Tip e I Ceph eid Tip e II
Dengan informasi Mv dan V (pengamatan fotometri; dapat dicari) dapat ditentukan jarak objek menggunakan modulus jarak.
Cepheid tipe I (klasik)
bercampur dengan debu antarbintang
berperan sebagai “lilin penentu jarak”
untuk suatu periode, lebih terang 1,5 magnitudo
dibandingkan tipe II
Cepheid tipe II
tidak bercampur dengan debu
antarbintang
bergerak cepat
tergolong bintang populasi II
• Dengan bantuan bintang variabel Cepheid
yang terdapat di galaksi lain, melalui hubungan periode – luminositas, jarak galaksi tersebut dapat ditentukan.
• Dengan metode ini astronom dapat
memanfaatkan bintang variabel sebagai cara untuk menentukan jarak, baik di
dalam maupun di luar galaksi kita (~ 25
Pengamatan Gugus Bola
•
Pada awal abad ke-20, Harlow
Shapley menggunakan pengamatan
gugus bola untuk mempelajari
bentuk Bima Sakti.
•
Hasil penting yang diperoleh
Shapley:
1) sebagian besar gugus bola jauh
dari Matahari
2) distribusi tiga dimensi gugus bola
dalam ruang
Skema Galaksi Bima Sakti Tampak
Samping
Bagaimana Mengamati Piringan
Galaksi?
•
Pengamatan pada panjang
gelombang
yang
tidak
terganggu oleh gangguan
debu dan gas di ruang
antarbintang.
•
Hidrogen netral (HI) banyak
terdapat di piringan galaksi.
•
Perubahan orientasi spin orbit
antara proton dan elektron
menghasilkan radiasi dengan
energi 6 x 10
-6eV
panjang
Piringan Galaksi Halo Galaksi Bulge Galaksi
Relatif datar (highly
flatte-ned) Relatif sferis dengan sedikit saja
pendataran Berbentuk lonjong
Dihuni oleh bintang-bintang muda dan tua
Dihuni oleh bintang-bintang tua
Dihuni oleh bintang-bintang muda dan tua (lebih banyak bintang tua di jarak yang
lebih besar dari pusat galaksi)
Mengandung gas dan debu
Tidak mengandung gas dan debu
Mengandung gas dan debu, terutama di daerah sebelah dalam Daerah pembentukan
bin-tang
Tidak terjadi proses pem-bentukan
bintang
Daerah sebelah dalam menjadi tempat
pemben-tukan bintang
Gas dan bintang-bintang bergerak dalam orbit melingkar di bidang galaksi Bintang-bintang di dalamnya bergerak dalam orbit yang acak
Bintang-bintang di dalam-nya bergerak dalam orbit yang acak
Terdapat lengan spiral
Terdapat gugus bola dan arus pasang (tidal
stream)
Terdapat cincin gas dan debu di dekat pusat
Berwarna putih
dengan lengan spiral
yang biru Berwarna kemerahan
Berwarna kuning-putih
•
Fakta:
Galaksi dihuni oleh bintang-bintang dengan berbagai usia.
• Pada tahun 1944, Walter Baade
mengusulkan adanya dua macam populasi
bintang:
1) populasi I (kelompok bintang
muda)
2) populasi II (kelompok bintang tua) • Bintang populasi II adalah bintang yang
terbentuk dari materi antarbintang yang masih bersih dari unsur berat.
• Bintang populasi I adalah bintang yang terbentuk kemudian, dengan materi
pembentuk yang kaya unsur berat hasil dari reaksi termonuklir di pusat bintang-bintang pendahulunya.
Lecture 3 Morphology
Galaksi Elips:
• Tidak memiliki fitur, berbentuk sferoid yang disusun oleh
bintang-bintang nya..
• Diklasifikasikan berdasarkan kenampakan bentuk distribusi bintangnya
E0 (bola) sampai E7 (sangat pipih)
• secara umum: En, dimana n = 10(1-b/a), dan b/a adalah perbandingan sumbu yang teramati (panjang sumbu
minor/panjang sumbu mayor).
b/a = 1: E0 tampak sebagai lingkarasn b/a = 1/2: E5 tampak sebagai elips
Lecture 3 Morphology
Galaksi Lenticular (S0) :
• tampak seperti gabungan antaran spiral dan elips.
• berada ditengah pada diagram garpu tala.
• S0 menampilkan struktur seperti piringan sebagai tambahan fitur yang menyerupai elips.
• berbentuk seperti lensa jika dilihat dari samping (edge-on). • memiliki piringan namun tidak memiliki lengan spiral.
• Subtipe:S01, S02, S03 yang bergantung kepada kekuatan komponen debu di piringan:
S01 – tidak memiliki debu
S03 – fitur debu yang jelas dan kontinu
• Subkelas batang: SB01, SB02, SB03, bergantung dari kenampakan batang.
Lecture 3 Morphology
Galaksi spiral:
• atau galaksi piringan
• Memiliki pusat buldge dan
piringan dengan lengan spiral, daerah HII
• Beberapa memiliki interior batang di lengan spiralnya
• Subtipe (normal): Sa, Sb, Sc
(berbatang): Sba, SBb, SBc
• Subtipe berdasarkan tiga karakteristik:
1) porsi buldge – ukuran dan total kecerlangan: rasio bulge-piringan (B/D)
- Sa – didominasi buldge (B/D besar) - Sc – buldge lemah (B/D kecil)
Lecture 3 Morphology
2) “kerapatan” lengan spiral - Sa – lengannya rapat - Sc – lengannya terbuka
3) derajat resolusi bintang-bintang/daerah HII - Sa - rendah
- Sc - tinggi
• kriteria ke2 dipengaruhi oleh inklinasi,dan ke3 dipengaruhi oleh jarak. Sistem yang modern menggantungkan klasifikasi pada kriteria ke1, karena lebih dapat dikuantisasikan.
Lecture 3 Morphology
Galaksi Irregular :
• Tidak memiliki kesimetrisan
• jumlah galaksi yang luminus nya sedikit
• Subtipe berdasarkan Hubble:
* Type I – bintang-bintangnya dapat diamati terpisah, HII regions
* Type II – fitur halus, bintang-bintang tidak dapat diamati terpisah, sering terdapat pita penyerapan/absorpsi
• Contoh: Type I – LMC(large Magellanic Cloud-Awan Magelan Besar) Type II - M82
• Contoh yang paling baik adalah galaksi yang dekat, karena galaksi irregular cenderung tidak terang.
Lecture 3 Morphology
Other Classification Systems
• Hubble t-types
Coarse numerical representation of Hubble types: Hubble: E E-S0 S0 S0/a Sa Sab Sb Sbc Sc Sc-Irr Irr
t-type: -5 -3 -2 0 1 2 3 4 6 8 10
Easy (digital) scheme for use in computer databases.
Dark Energy 73% Dark Matter 23% “Normal Matter” 4% Penyebab…