• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hypertension Heart Failure

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hypertension Heart Failure"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

REFERAT

REFERAT

GAGAL JANTUNG KONGESTIF AKIBAT

GAGAL JANTUNG KONGESTIF AKIBAT

HIPERTENSI

HIPERTENSI

Disusun Oleh : Disusun Oleh : WIDI ASRINING PURI WIDI ASRINING PURI

03008256 03008256 Pembimbing : Pembimbing : dr. Rina Elfiani, SpJP dr. Rina Elfiani, SpJP

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

RS MARZOEKI MAHDI BOGOR RS MARZOEKI MAHDI BOGOR PERIODE 18 JUNI – 25 AGUSTUS 2012 PERIODE 18 JUNI – 25 AGUSTUS 2012 FAKULTA

FAKULTAS S KEDOKKEDOKTERAN TERAN UNIVERSITUNIVERSITAS AS TRISAKTRISAKTITI JAKARTA JAKARTA 2012 2012

BAB I

BAB I

(2)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Sampai saat ini prevalensi hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa hal, Sampai saat ini prevalensi hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.

mortalitas. Ja

Jantuntung ng adaadalah lah orgorgan an yayang ng palpaling ing sersering ing memenjanjadi di tatargrget et ororgagan n dadari ri kokompmpliklikasiasi hiperte

hipertensi. Dalam nsi. Dalam progreprogresifitasnya, hipertenssifitasnya, hipertensi i menjadi salah satu menjadi salah satu pencetpencetus us gagal jantung, yaitugagal jantung, yaitu Gagal Jantung Kongestif atau

Gagal Jantung Kongestif atau Congestive Heart FailureCongestive Heart Failure (CHF), disamping pencetus lainnya(CHF), disamping pencetus lainnya seperti, infark miokard, diabetes melitus, gangguan katup jantung, hipertrofi ventrikel kiri, dan seperti, infark miokard, diabetes melitus, gangguan katup jantung, hipertrofi ventrikel kiri, dan kardiomiopati.

kardiomiopati. Ja

Jantuntung ng memengngalaalami mi kekegagagagalan lan dadalam lam memenjanjalalanknkan an fufungngsinsinya ya ununtutuk k memememenunuhihi keb

kebutuutuhan han jarinjaringan tubuh akan gan tubuh akan oksoksigeigen n dan nutrisi lain dan nutrisi lain yanyang g terdterdapat apat daldalam am daradarah h akibakibatat  berbag

 berbagai ai mekanmekanisme isme kompkompensasi ensasi yang yang sudah sudah berlebihberlebihan, an, seperti seperti retensi retensi garam garam dan dan air,air, men

meningkingkatnyatnya a reteretensi nsi perperifer, ifer, hipehipertrortrofi fi miomiokarkard, d, diladilatasi tasi venventriktrikel, el, memeningningkatnkatnya ya tektekanananan atrium, dan meningkatnya kekuatan kontraksi otot jantung.

atrium, dan meningkatnya kekuatan kontraksi otot jantung.

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

(3)

II.. H

HIIP

PE

ER

RT

TE

EN

NSSII

DEFINISI

DEFINISI

(2,6,10)(2,6,10)

Hi

Hipepertertensi nsi adadalaalah h pepeninningkgkataatan n tetekakanan nan dadararah h sesecarcara a ababnonormrmal al sesehinhingggga a terterjadjadii gangguan pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh gangguan pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat mencapai jaringan tubuh yang membutuhkan. Kemudian terjadi pengerasan darah terhambat mencapai jaringan tubuh yang membutuhkan. Kemudian terjadi pengerasan  pembu

 pembuluh daluh darah akibrah akibat dari gat dari gangguangguan tekanaan tekanan darah n darah yang tyang tidak noidak normal.rmal.

Tekanan darah yang meningkat dan terus-menerus dalam beberapa kali pemeriksaan Tekanan darah yang meningkat dan terus-menerus dalam beberapa kali pemeriksaan dapat disebabkan oleh satu atau beberapa faktor resiko. Hipertensi berkaitan dengan tekanan dapat disebabkan oleh satu atau beberapa faktor resiko. Hipertensi berkaitan dengan tekanan darah sistolik, diastolik, ataupun keduanya.

darah sistolik, diastolik, ataupun keduanya.

Sepanjang hari tekanan darah dapat berubah-ubah tergantung keadaan pasien dan waktu Sepanjang hari tekanan darah dapat berubah-ubah tergantung keadaan pasien dan waktu  pengu

 pengukuran. Ketika kuran. Ketika sedang melakukan aktifitas sedang melakukan aktifitas fisik fisik seperti seperti berolaberolahraga, hraga, tekanatekanan n darah naik.darah naik. Sebaliknya pada saat istirahat atau tidur, tekanan darah menurun. Jadi sebaikanya sebelum Sebaliknya pada saat istirahat atau tidur, tekanan darah menurun. Jadi sebaikanya sebelum me

mendndiagiagnonosa sa sesseseoeoranrang g dedengngan an hiphiperertetensinsi, , adada a babaikniknya ya didilaklakukukan an pepengngululanangagan n padpadaa  pemerik

 pemeriksaan teksaan tekanan daranan darah.ah.

EPIDEMIOLOGI

EPIDEMIOLOGI

(11)(11)

Data

Data epidemepidemilogi ilogi menumenunjukkanjukkan n bahwa dengan semakin bahwa dengan semakin meningmeningkatnya populasi usiakatnya populasi usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah. Baik  lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah. Baik  hipertensi sistolik maupun kombinasi sistlik dan diastolik sering timbul pada lebih dari separuh hipertensi sistolik maupun kombinasi sistlik dan diastolik sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia >65 tahun.

orang yang berusia >65 tahun.

Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari negara yang Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari negara yang sud

sudah ah majmaju. u. DatData a dari dari The The NatNationaional l HeaHealth lth and and NutNutritiorition n ExaExaminminatioation n SurSurvey vey (NH(NHNESNES)) men

menunjuunjukkakkan n bahbahwa wa dari dari tahutahun n 1991999-209-200000, , insiinsiden den hipehipertenrtensi si padpada a oranorang g dewdewasa asa adaadalahlah sek

sekitar itar 29-29-31%31%, , yanyang g berberarti arti terdterdapat apat 5858-65 -65 juta juta oraorang ng hipehipertertensi nsi di di AmeAmerikarika, , dan dan terterjadijadi  pening

 peningkatan katan 15 15 juta juta dari dari data data NHANNHANES ES III III tahun tahun 19881988-1991-1991. . 95% 95% dari dari kasus kasus hipertehipertensinsi tersebut adalah hipertensi primer.

tersebut adalah hipertensi primer.

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI

(11)(11)

Berdasarkan etiologi, hipertensi dibagi menjadi 2, yaitu : Berdasarkan etiologi, hipertensi dibagi menjadi 2, yaitu :

(4)

1.

1. Hi

Hiper

perten

tensi pr

si prim

imer/

er/es

esens

ensia

iall

Me

Merurupakpakan an sebsebagagian ian bebesar sar dadari ri kakasusus s hiphipertertenensi si yayang ng adada, a, dadan n tidtidak ak dikdiketetahuahuii  penye

 penyebabnyababnya.. Menurut

Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,  Detectio

 Detection, n, EvaluEvaluation ation and and TreatmTreatment ent of of High High Blood Blood PressuPressurere (JNC (JNC 7) 7) klaklasifiksifikasiasi tekanan darah pada orang dewasa dibagi menjadi :

tekanan darah pada orang dewasa dibagi menjadi :

Klasifikasi Tekanan

Klasifikasi Tekanan

Darah

Darah

T

TD

DS

S

((m

mm

mH

Hgg))

T

TD

DD

D

((m

mm

mH

Hgg))

Normal

Normal

<<121200 ddaann <<8800

Prehipertensi

Prehipertensi

112200--113399 aattaauu 8800--8899

Hipertensi derajat 1

Hipertensi derajat 1

114400--115599 aattaauu 9900--9999

Hipertensi derajat 2

Hipertensi derajat 2

≥≥116600 aattaauu ≥≥ 110000 Tabel I.1 klasifikasi hipertensi menurut JNC VII 2003

Tabel I.1 klasifikasi hipertensi menurut JNC VII 2003

K

Kllaassiiffiikkaassi

i T

Teekkaannaan

n D

Daarraahh

T

TD

DS

S ((m

mm

mH

Hgg))

TD

T

DD

D ((m

mm

mH

Hgg))

Optimal

Optimal

<<112200 <<8800

Normal

Normal

<<113300 <<8855

Normal Tinggi

Normal Tinggi

113300--113399 8855--8899

Hipertensi derajat 1

Hipertensi derajat 1

(ringan)

(ringan)

1 14400--115599 9900--9999

Hipertensi derajat 2

Hipertensi derajat 2

(sedang)

(sedang)

1 16600--117799 110000--110099

Hipertensi derajat 3

Hipertensi derajat 3

(berat)

(berat)

≥ ≥118800 ≥≥111100

Hipertensi sistolik terisolasi

Hipertensi sistolik terisolasi

≥≥114400 <<9900 Tabel I.2 klasifikasi hipertensi menurut WHO/ISH 2003

(5)

 Keteran

 Keterangan: Tgan: TDS=TDS=Tekanan ekanan Darah Darah Sistolik, Sistolik, TDD=TDD=TekanaTekanan Dan Darah Diarah Diastolik.stolik. 2.

2.

Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder

(2)(2)

Terdapat sebab dan patofisiologi yang jelas yang menyebabkan hipertensi ini. Terdapat sebab dan patofisiologi yang jelas yang menyebabkan hipertensi ini. 1.

1. HiHipepertertensi nsi sissistotolik lik sesekukundnderer, , penpenyeyebababnbnya ya anantartara a lailain n adadalaalah h a). a). PePenurnurununanan kapasitas vaskular, b). Peningkatan curah jantung, seperti pada aorta regurgitasi, kapasitas vaskular, b). Peningkatan curah jantung, seperti pada aorta regurgitasi, tiro

tirotoktoksikosikosis, sis, sindsindrom rom jantjantung ung hipehiperkinrkinetiketik, , demdemam, am, fistufistula la artearteriovriovenoenous, us, dandan  patent d

 patent ductus aructus arteriosus.teriosus. 2.

2. HiperteHipertensi nsi sistolik dan sistolik dan diastoldiastolik ik sekundsekunder er dapat disebabkadapat disebabkan n karena penyakit ginjal,karena penyakit ginjal, endokrin, neurogenik, kehamilan, porfiria atau penyakit pembuluh darah lainnya. endokrin, neurogenik, kehamilan, porfiria atau penyakit pembuluh darah lainnya.

PATOGENESIS

PATOGENESIS

(2,9,10)(2,9,10)

Perangsangan simpatis

Perangsangan simpatis

Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung (volume sekuncup x frekuensi denyut Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung (volume sekuncup x frekuensi denyut  jantung

 jantung) dan tahanan perife) dan tahanan perifer total. Peningkr total. Peningkatan tekanan daatan tekanan darah disebabrah disebabkan karena curakan karena curah jantungh jantung meningkat yang terjadi karena peningkatan frekuensi denyut jantung, perangsangan simpatis meningkat yang terjadi karena peningkatan frekuensi denyut jantung, perangsangan simpatis (epinefrin dan norepinefrin) dan/atau peningkatan respon terhadap katekolamin (seperti hormon (epinefrin dan norepinefrin) dan/atau peningkatan respon terhadap katekolamin (seperti hormon kortisol atau tiroid).

kortisol atau tiroid).

Resistensi perifer

Resistensi perifer

Ak

Akibibat at kokontrntrakaksi si ototot ot popololos s yayang ng beberkrkepepananjanjangagan n akakibaibat t pepeninningkgkataatan n kakalsilsiumum intraseluler menginduksi perubahan struktural dan penebalan arteri yang dapat dipengaruhi intraseluler menginduksi perubahan struktural dan penebalan arteri yang dapat dipengaruhi karena sistem renin-angiotensin-aldosteron.

karena sistem renin-angiotensin-aldosteron.

Sistem renin-angiotensin-aldosteron

Sistem renin-angiotensin-aldosteron

Renin merupakan hormon yang disekresi oleh sel-sel juxtaglomerular di ginjal dan Renin merupakan hormon yang disekresi oleh sel-sel juxtaglomerular di ginjal dan mas

masuk uk ke ke daldalam am daradarah h sebsebagaagai i resprespon on terhterhadaadap p penpenuruurunan nan NacNacl/vol/volumlume e CaiCairan ran EkEkstrastraselsel (CES)/tekanan darah. Peningkatan sekresi renin mengakibatkan peningkatan reabsorbsi Na (CES)/tekanan darah. Peningkatan sekresi renin mengakibatkan peningkatan reabsorbsi Na++

(6)

oleh distal tubulus. Cl

oleh distal tubulus. Cl--selalau mengikuti Naselalau mengikuti Na++secara pasif. Retensi garam ini diikuti oleh retensisecara pasif. Retensi garam ini diikuti oleh retensi

H

H22O secara osmotis yang membantu pemulihan volume plasma dan tekanan darah.O secara osmotis yang membantu pemulihan volume plasma dan tekanan darah.

Setelah disekresikan dalam darah, renin bekerja sebagai enzim untuk mengaktifkan Setelah disekresikan dalam darah, renin bekerja sebagai enzim untuk mengaktifkan angiote

angiotensinognsinogen (yang en (yang disintedisintesis sis oleh hati) oleh hati) menjadi angiotenmenjadi angiotensin I. sin I. Pada saat Pada saat melewamelewati ti sirkulasisirkulasi  paru, ang

 paru, angiotensin I diubaiotensin I diubah oleh angioteh oleh angiotensin-connsin-converting enzverting enzyme (ACEyme (ACE) yang banya) yang banyak terdapat dik terdapat di kap

kapiler iler parparu, u, menmenjadi jadi angangioteiotensin nsin II. II. AngAngioteiotensin nsin II II adaadalah lah stimstimuluulus s utautama ma untuntuk uk horhormomonn aldosteron dari kelenjar adrenal. Salah satu efek aldosteron adalah meningkatkan reabsorbsi aldosteron dari kelenjar adrenal. Salah satu efek aldosteron adalah meningkatkan reabsorbsi  Na

 Na++oleh tubulus distal dan tubulus kolektifus.oleh tubulus distal dan tubulus kolektifus.

Deng

Dengan an demikdemikian, ian, sistem renin-angiotensistem renin-angiotensin-aldosin-aldosteron steron mendomendorong retensi rong retensi garam yanggaram yang akhirny

akhirnya a menyemenyebabkababkan n retensi Hretensi H22O dan peningkatan tekanan darah arteri. Melalui mekanismeO dan peningkatan tekanan darah arteri. Melalui mekanisme

umpan-balik negatif, sistem ini menghilangkan faktor-faktor yang memicu pengeluaran awal umpan-balik negatif, sistem ini menghilangkan faktor-faktor yang memicu pengeluaran awal renin, yaitu deplesi garam, penurunan volume plasma, dan penurunan tekanan darah arteri. renin, yaitu deplesi garam, penurunan volume plasma, dan penurunan tekanan darah arteri.

Selain merangsang sekresi aldosteron, angiotensin II juga merupakan konstriktor kuat Selain merangsang sekresi aldosteron, angiotensin II juga merupakan konstriktor kuat  bagi

 bagi arteriol, arteriol, sehingsehingga ga zat zat ini ini secara secara langsulangsung ng meningmeningkatkan katkan tekanatekanan n darah darah dengadengann meningkatkan retensi perifer total.

meningkatkan retensi perifer total.

MANIFESTASI KLINIS

MANIFESTASI KLINIS

(2)(2)

Kebanyakan pasien hipertensi tidak menunjukkan keluhan atau gejala yang spesifik. Kebanyakan pasien hipertensi tidak menunjukkan keluhan atau gejala yang spesifik. Hanya peningkatan tekanan darah yang dapat ditemukan dari pemeriksaan fisik. Apabila pasien Hanya peningkatan tekanan darah yang dapat ditemukan dari pemeriksaan fisik. Apabila pasien datang dengan keluhan terhadap hipertensinya, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi pada datang dengan keluhan terhadap hipertensinya, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi pada  pasien

 pasien ini, ini, antara antara lain lain 1). 1). TekaTekanan nan darah darah yang yang terlalu terlalu tinggi. tinggi. Hal Hal ini ini dapat dapat terjadi terjadi padapada hipertensi berat dan sering menimbulkan keluhan seperti, nyeri kepala yang terlokalisir di hipertensi berat dan sering menimbulkan keluhan seperti, nyeri kepala yang terlokalisir di daerah oksipital, dirasakan terutama pada pagi hari ketika bangun tidur dan pasien harus duduk  daerah oksipital, dirasakan terutama pada pagi hari ketika bangun tidur dan pasien harus duduk   bebera

 beberapa pa lama lama sebelum sebelum akhirnyakhirnya a bisa bisa berdiri, berdiri, pusing pusing berputberputar, ar, palpitasi, palpitasi, lemas, lemas, ganggangguanguan vaskula

vaskular, r, epistaksis, hematuriaepistaksis, hematuria, , penglpenglihatan kabur ihatan kabur / / gangggangguan penglihatan, cepat uan penglihatan, cepat lelah, pusing,lelah, pusing, ang

angina ina pekpektoritoris, s, sesasesak k nafanafas s karekarena na gaggagal al jantujantung. ng. 2). 2). PenPenyakyakit it pempembulbuluh uh daradarah h karekarenana hipertensi, dan 3). Adanya penyakit yang menyebabkan hipertensi / hipertensi sekunder.

hipertensi, dan 3). Adanya penyakit yang menyebabkan hipertensi / hipertensi sekunder.

FAKTOR RESIKO

FAKTOR RESIKO

(2,11)(2,11)

Fak

Faktor tor resiresiko ko yanyang g tidatidak k dapdapat at diudiubahbah, , antaantara ra lain : lain : 1). Usia, 1). Usia, berbertambtambahnahnya ya usiausia seb

sebandianding ng dendengan gan menmeningingkatkatnya nya tektekanan anan dardarah ah karkarena ena berberkurkurangangnya nya elaselastisittisitas as pempembulbuluhuh darah. Individu berusia 55 tahun memiliki 90% resiko mengalami hipertensi. Hipertensi pada darah. Individu berusia 55 tahun memiliki 90% resiko mengalami hipertensi. Hipertensi pada

(7)

 pria

 pria umumumumnya nya terjadi terjadi pada pada usia usia <55 <55 tahun tahun dan dan wanita wanita <65 <65 tahun. tahun. 2). 2). Jenis Jenis kelamin, kelamin, wanitawanita cenderung lebih banyak yang terkena hipertensi daripada pria. 3). Ras, di Amerika Serikat ras cenderung lebih banyak yang terkena hipertensi daripada pria. 3). Ras, di Amerika Serikat ras kulit hitam memiliki resiko dua kali lebih bersar terkena hiperensi daripada ras kulit putih. 4). kulit hitam memiliki resiko dua kali lebih bersar terkena hiperensi daripada ras kulit putih. 4). Gen

Genetiketik, , adaadanya nya riwariwayat yat hiphiperteertensi nsi dan dan penpenyakyakit it kerkerdiodiovaskvaskuleuler r daldalam am kelukeluarga arga memmemilikilikii kemungkinan terkena hipertensi lebih besar daripada yang tidak.

kemungkinan terkena hipertensi lebih besar daripada yang tidak.

Faktor yang dapat diubah, antara lain : Konsumsi garam berlebih, merokok, obesitas, Faktor yang dapat diubah, antara lain : Konsumsi garam berlebih, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik,

kurang aktivitas fisik, dislipidedislipidemia, diabetes mia, diabetes melitus, mikroalbumelitus, mikroalbuminuria atau minuria atau perhituperhitungan LFGngan LFG <60 ml/menit.

<60 ml/menit.

Pasien prehipertensi beresiko mengalami peningkatan tekanan darah menjadi hipertensi. Pasien prehipertensi beresiko mengalami peningkatan tekanan darah menjadi hipertensi. Mer

Mereka eka yanyang g tektekanan anan daradarahnyhnya a 13130-10-139/39/80-80-89 89 mmHmmHg g daldalam am sepasepanjannjang g hidhidupnupnya ya akanakan memiliki resiko dua kali lebih besar menjadi hipertensi dan mengalami penyakit kardiovaskular  memiliki resiko dua kali lebih besar menjadi hipertensi dan mengalami penyakit kardiovaskular  daripada yang tekanan darahnya rendah.

daripada yang tekanan darahnya rendah.

KOMPLIKASI

KOMPLIKASI

(11)(11)

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan target organ yang umum ditemui adalah :

tidak langsung. Kerusakan target organ yang umum ditemui adalah : 1.

1. Jantung : Hipertrofi ventrikel kiri, angina pektoris (infark miokard), gagal jantungJantung : Hipertrofi ventrikel kiri, angina pektoris (infark miokard), gagal jantung

2.

2. Otak : Otak : Sroke, Sroke, tansient Ischemic Attack tansient Ischemic Attack (TIA).(TIA).

3.

3. PePenynyakakit git gininjajal krol kroniniss 4.

4. PePenynyakakit arit arteteri peri peririfefer r  5.

5. ReRetitinonopapati hipti hiperertetensnsii

PEMERIKSAA

PEMERIKSAAN

N FISIK 

FISIK 

(2)(2)

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter, Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter, dilakukan dengan benar, dan dilakukan sebanyak 2-3 kali dengan selang waktu istirahat selama dilakukan dengan benar, dan dilakukan sebanyak 2-3 kali dengan selang waktu istirahat selama 5 menit. Dalam 2 atau 3 kali pengukuran didapatkan peningkatan tekanan darah dari normal 5 menit. Dalam 2 atau 3 kali pengukuran didapatkan peningkatan tekanan darah dari normal atau optimalnya.

atau optimalnya. Harus dicari

Harus dicari juga kelainan-keljuga kelainan-kelainan yang ainan yang timbul sesuai dengan timbul sesuai dengan kerusakkerusakan organ an organ akibatakibat kompl

komplikasi hipertensi. ikasi hipertensi. MisalnyMisalnya a mencari apakah ada mencari apakah ada pembepembesaran jantung saran jantung yang ditujukayang ditujukan n padapada hipe

(8)

kerasnya penutupan katup aorta. Kadang ditemukan murmur diastolik alibat regurgitasi aorta. kerasnya penutupan katup aorta. Kadang ditemukan murmur diastolik alibat regurgitasi aorta. Bunyi S4 (

Bunyi S4 ( gallop gallop atrial atau presistolik) dapat ditemukan akibat dari peninggian tekanana triumatrial atau presistolik) dapat ditemukan akibat dari peninggian tekanana trium kiri. Sedangkan bunyi S3 (

kiri. Sedangkan bunyi S3 ( gallop gallop ventrikel atau protodiastolik) ditemukan bia tekanan akhir ventrikel atau protodiastolik) ditemukan bia tekanan akhir  diastolik ventrikel kiri meningkat akibat dari dilatasi ventrikel kiri. Bila S3 dan S4 ditemukan diastolik ventrikel kiri meningkat akibat dari dilatasi ventrikel kiri. Bila S3 dan S4 ditemukan  bersama

 bersamaan an disebudisebutt  summa summation tion gallopgallop. Perlu diperhatikan apakah ada suara nafas tambahan. Perlu diperhatikan apakah ada suara nafas tambahan sepe

seperti rti ronronki ki basabasah h atau atau ronronki ki kerkering/ing/menmengi. gi. PemPemerikeriksaan saan perperut ut ditditujuujukan kan untuntuk uk menmencaricari aneu

aneurismrisma, a, pempembesbesaran aran hatihati, , limlimpa, pa, ginginjal, jal, dan dan asitasites. es. AusAuskulkultasi tasi bisibising ng seksekitar itar kiri kiri kankananan umbilikus

umbilikus (renal artery stenosis)(renal artery stenosis). Arteri radialis, femoralis, dan dorsalis pedis harus diraba.. Arteri radialis, femoralis, dan dorsalis pedis harus diraba. Tekanan darah di betis harus diukur minimal sekali pada hipertensi umur muda (kurang dari 30 Tekanan darah di betis harus diukur minimal sekali pada hipertensi umur muda (kurang dari 30 tahun).

tahun).

DIAGNOSIS

DIAGNOSIS

(2,11)(2,11)

Di

Diagagnonosis sis hihipepertertensi nsi ditditegegakakkakan n apapababila ila papada da ananamamnenesis sis terterdadapat pat fakfaktotor r reresiksikoo hipertensi dan pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah diatas normal, yaitu bila tekanan hipertensi dan pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah diatas normal, yaitu bila tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg,

darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg,

Berdasarkan kriteria JNC VII, seseorang dikatakan hipertensi derajat I jika tekanan Berdasarkan kriteria JNC VII, seseorang dikatakan hipertensi derajat I jika tekanan darah sistolik 140-159 mmHg atau tekanan darah diastolik 90-99 mmHg dan hipertensi derajat darah sistolik 140-159 mmHg atau tekanan darah diastolik 90-99 mmHg dan hipertensi derajat II

II jujuka ka tetekakanan nan dadararah h sissistotolik lik ≥1≥160 60 mmmmHg Hg ataatau u tektekananan an dadararah h diadiastostolik lik ≥1≥100 00 mmmmHgHg.. Sed

Sedangangkan kan jika jika tektekanan anan daradarah h sistosistolik lik 120120-13-139 9 mmHmmHg g atau atau tektekanan anan dardarah ah diadiastolstolik ik 8080-89-89 mmHg, maka seseorang tersebut memiliki resiko menjadi penderita hipertensi (prehipertensi). mmHg, maka seseorang tersebut memiliki resiko menjadi penderita hipertensi (prehipertensi).

Apabila berdasarkan kriteria WHO/ISH, seseorang dikatakan hipertensi derajat I jika Apabila berdasarkan kriteria WHO/ISH, seseorang dikatakan hipertensi derajat I jika tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg, hipertensi tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg, hipertensi derajat II jika tekanan darah sistolik 160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 derajat II jika tekanan darah sistolik 160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmH

mmHg, g, hipehipertertensi nsi derderajat ajat III III jika tekanajika tekanan n daradarah h sistsistolik ≥180 olik ≥180 mmHmmHg g dan tekanadan tekanan n daradarahh diastolik ≥110 mmHg.

diastolik ≥110 mmHg.

EVALUASI

EVALUASI

(2,11)(2,11)

Evaluasi dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Evaluasi dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Ana

Anamnemnesis sis melmelipuiputi: ti: lamlama a menmenderderita ita hipehipertertensi nsi dan dan derderajat ajat tektekanaanan n dardarah; ah; indindikaikasisi adanya hipertensi sekunder; faktor resiko seperti riwayat penyakit kardiovaskular pada pasien adanya hipertensi sekunder; faktor resiko seperti riwayat penyakit kardiovaskular pada pasien dan

(9)

 pasien

 pasien dan dan keluargkeluarga, a, kebiasaakebiasaan n merokomerokok, k, pola pola makanmakan, , kegemkegemukan, ukan, aktivitas aktivitas dan dan intensitasintensitas olahraga, serta kepribadian pasien itu sendiri; gejala kerusakan organ pada otak, mata, jantung, olahraga, serta kepribadian pasien itu sendiri; gejala kerusakan organ pada otak, mata, jantung, ginjal dan arteri perifer; pengobatan antihipertensi sebelumnya; dan faktor pribadi, keluarga ginjal dan arteri perifer; pengobatan antihipertensi sebelumnya; dan faktor pribadi, keluarga dan lingkungan.

dan lingkungan.

Pemeriksaan fisik meliputi: pengukuran rutin di kamar periksa; pengukuran 24 jam Pemeriksaan fisik meliputi: pengukuran rutin di kamar periksa; pengukuran 24 jam (( Ambu Ambulatory latory Blood Blood Pressure Pressure MonitoMonitoring/ABring/ABPM PM ); ); pepengngukukururan an sesendndiriri i ololeh eh papasisienen; ; dadann  pemerik

 pemeriksaan unsaan untuk metuk mengevngevaluasi adaaluasi adanya kenya kerusakan orusakan organ targrgan target.et.

Dapat juga ditambahkan pemeriksaan penunjang, seperti urin untuk protein, darah dan Dapat juga ditambahkan pemeriksaan penunjang, seperti urin untuk protein, darah dan glukosa; makroskopik urinalisis; hematokrit; kalium serum; kreatinin serum dan/atau BUN; glukosa; makroskopik urinalisis; hematokrit; kalium serum; kreatinin serum dan/atau BUN; gula darah puasa;

gula darah puasa; kolestekolesterol rol total; dan EKG. total; dan EKG. Selain itu juga Selain itu juga ada pemeriksaan yang dianjurkanada pemeriksaan yang dianjurkan,, seperti TSH, hitung jenis leukosit, HDL, LDL dan trigliserid, kalsium serum dan phosphate, seperti TSH, hitung jenis leukosit, HDL, LDL dan trigliserid, kalsium serum dan phosphate, foto rontgen thorax, dan ekokardiogram.

foto rontgen thorax, dan ekokardiogram.

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN

(2,8,9,11)(2,8,9,11)

Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan tekanan darah dengan target tekanan Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan tekanan darah dengan target tekanan darah <140/90 mmHg, dan <130/80mmHg untuk individu dengan penyakit penyerta (diabetes, darah <140/90 mmHg, dan <130/80mmHg untuk individu dengan penyakit penyerta (diabetes, gagal ginjal, gagal jantung, dan lain-lain). Prinsip penatalaksanaan hipertensi sendiri ada 2 gagal ginjal, gagal jantung, dan lain-lain). Prinsip penatalaksanaan hipertensi sendiri ada 2 yaitu mengubah pola hidup menjadi pola hidup yang lebih sehat dan penggunaan obat-obat yaitu mengubah pola hidup menjadi pola hidup yang lebih sehat dan penggunaan obat-obat antihiperensi.

antihiperensi.

Nonmedikamentosa

Nonmedikamentosa

Ter

Terapi api nonnonmedmedikaikamenmentosa tosa diindiindikdikasikasikan an untuntuk uk semsemua ua pasipasien en hipehipertenrtensi si dan dan yanyangg mem

memilikiliki i faktfaktor or resiresiko ko menmenjadi jadi hiphiperteertensi. nsi. TerTerapinapinya ya melmelipuiputi ti 1). 1). MenMenghighindandari ri strestress, ss, 2).2). Men

Mengatgatur ur diet diet dedengangan n memengungurangrangi i konkonsumsumsi si gargaram, am, rendrendah ah kalkalori, ori, rendrendah ah kokolestelesterol rol sertsertaa lemak untuk mencegah komplikasi aterosklerosis, dan pendekatan DASH (

lemak untuk mencegah komplikasi aterosklerosis, dan pendekatan DASH ( Dietary Ap Dietary Approachproacheses to Stop Hypertension

to Stop Hypertension), 3). Olahraga teratur, 4). Menurunkan berat badan (bila diperlukan), 5).), 3). Olahraga teratur, 4). Menurunkan berat badan (bila diperlukan), 5). Mengontrol faktor resiko yang ikut berperan dalam perkembangan aterosklerosis.

Mengontrol faktor resiko yang ikut berperan dalam perkembangan aterosklerosis.

Medikamentosa

Medikamentosa

(10)

Diberikan pada pasien hipertensi derajat I, II (JNC 7) dan hipertensi dengan indikasi Diberikan pada pasien hipertensi derajat I, II (JNC 7) dan hipertensi dengan indikasi  penyak

 penyakit it penyepenyerta rta yang yang membememberatkan ratkan ((compelling indicationscompelling indications) seperti orang yang baru) seperti orang yang baru terdiang

terdiangnosis hipertensi, gagal nosis hipertensi, gagal jantungjantung, , miokard infark, diabetes melitus, miokard infark, diabetes melitus, stroke, resikostroke, resiko tinggi penyakit kardiovaskular lain dan gagal ginjal kronis.

tinggi penyakit kardiovaskular lain dan gagal ginjal kronis.

Secara umum terdapat tujuh golongan obat antihipertensi, diantaranya adalah diuretik, Secara umum terdapat tujuh golongan obat antihipertensi, diantaranya adalah diuretik, ACE

ACE inhiinhibitbitor, or, agoagonis nis resereseptor ptor angangioteiotensin, nsin, calccalcium ium chachannennel l bloblockecker, r, antantiadriadreneenergikrgik,, vasodilator, dan antagonis reseptor mineralokortikoid.

vasodilator, dan antagonis reseptor mineralokortikoid. 1.

1. Diuretik, terutama golongan thiazide (seperti hydrochlorthiazide) karena efeknyaDiuretik, terutama golongan thiazide (seperti hydrochlorthiazide) karena efeknya cepat untuk diuresis kalium dan menurunkan volume cairan. Penggunaan jangka cepat untuk diuresis kalium dan menurunkan volume cairan. Penggunaan jangka  panjang

 panjang dapat medapat menurunknurunkan tahaan tahan perifern perifer. Efek sam. Efek samping dping dari golari golonga thiaonga thiazide adalzide adalahah hipo

hipokalekalemia, mia, hiphiperuerurisemrisemia, ia, hiohioerkerkalsealsemia, mia, toltoleraneransi si gluglukosa kosa tergterganganggu, gu, dandan disfung

disfungsi si erektil. Golonganerektil. Golongan looploop diudiuretiretik, k, sepeseperti rti furofurosemisemid d jaranjarang g digdigunaunakankan karena durasi kerjanya singkat. Tetapi golonga ini efektif digunakan pada pasien karena durasi kerjanya singkat. Tetapi golonga ini efektif digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (LFG <30-50 ml/menit/m

dengan gangguan fungsi ginjal (LFG <30-50 ml/menit/m22), CHF, dan hipertensi), CHF, dan hipertensi

resisten. Diuretik golongan hemat kalium/penghambat reseptor aldosteron (seperti resisten. Diuretik golongan hemat kalium/penghambat reseptor aldosteron (seperti spironolakton dan eplerenone), menghambat aktivasi aldosteron di jantung, ginjal spironolakton dan eplerenone), menghambat aktivasi aldosteron di jantung, ginjal dan pembuluh darah uang dapat memperbaiki

dan pembuluh darah uang dapat memperbaiki cardiac output cardiac output  pada pasien post MIpada pasien post MI dan

dan gaggagal al jantjantungung. . SpiSpironronolakolakton ton jugjuga a bisa bisa dibediberikarikan n berbersama sama dendengan gan thithiazidazidee untuk meminimalkan

untuk meminimalkan renal potassium lossrenal potassium loss.. 2.

2.  ACE-in ACE-inhibitor hibitor , , memengnghahambmbat at enenzizimm  Angio Angiotensin tensin ConveConverting rting EnzymeEnzyme yangyang mengubah angiotensi I menjadi angiotensin II, menghambat degradasi vasodilator  mengubah angiotensi I menjadi angiotensin II, menghambat degradasi vasodilator  kua

kuat t (bra(bradykdykinininin), ), memmemperbperbaiki aiki aktaktivitivitas as sistesistem m sarasaraf f adreadrenergnergik, ik, efeefektif ktif untuntuk uk   pasien

 pasien dengadengan n diabetediabetes s dan dan gangggangguan uan ginjal, ginjal, efek efek samping samping sedikit, sedikit, hanya hanya 5-105-10%%  pasien

 pasien yang yang mengmengeluhkan eluhkan batukbatuk, , dapat dapat juga juga terjadi terjadi hiperkalhiperkalemia emia pada pada pasienpasien insufisiensi ginjal, dan reaksi idiosinkrasi angioedema.

insufisiensi ginjal, dan reaksi idiosinkrasi angioedema. 3.

3.  Angio Angiotensin tensin ReceptoReceptor r AgonAgonist ist  (ARB), penghambat selektif renin-angiotensin dan(ARB), penghambat selektif renin-angiotensin dan rese

reseptoptor r ATAT11, , yanyang g memmemilikiliki i efeefek k vasvasokookonstrnstriksiiksi. . EfeEfek k samsampingpingnya nya antaantara ra lainlain

angioedema (jarang sekali), hiperkalemia dan gagal ginjak akut. angioedema (jarang sekali), hiperkalemia dan gagal ginjak akut. 4.

4. CaCalclciuium m ChChanannenel l BlBlocockeker r (C(CCBCB), ), adada a 2 2 gogololongngan an : : didihyhydrdropopyryrididinine e dadann nondih

nondihydroydropyridinepyridine. . GoloGolongan ngan dihyddihydropyridropyridine ine seperti seperti amlodipamlodipin in dan dan nifedipinifedipinn dapat mengontrol tekaan darah dengan baik karena secara langsung menyebabkan dapat mengontrol tekaan darah dengan baik karena secara langsung menyebabkan

(11)

relaksasi

relaksasi pembupembuluh luh darah arteri. darah arteri. GolonGolongan gan nondinondihydrohydropyridine seperti pyridine seperti verampaverampamilmil dan diltiazem dapat menurunkan tekanan darah dengan cara vasodilatasi pembuluh dan diltiazem dapat menurunkan tekanan darah dengan cara vasodilatasi pembuluh darah dan menurunkan kontraktilitas jantung. CCB efektif diberikan untuk pasien darah dan menurunkan kontraktilitas jantung. CCB efektif diberikan untuk pasien hipertensi dengan aritmia, seperti supraventrikel takikardi atau fibrilasi atrium. Efek  hipertensi dengan aritmia, seperti supraventrikel takikardi atau fibrilasi atrium. Efek  sam

sampingpingnya nya adaladalah ah brabradikadikardi rdi (ter(terutautaman man jika jika dibdiberikerikan an berbersama sama betbeta a bloblockecker),r), odem, dan konstipasi.

odem, dan konstipasi. 5.

5. Antiadrenergik : ß adrenergic reseptor blocker (propanolol, bisoprolol, atenolol)Antiadrenergik : ß adrenergic reseptor blocker (propanolol, bisoprolol, atenolol) yang memhambat efek simpatetik ke jantung dan efektif menurunkan curah jantung, yang memhambat efek simpatetik ke jantung dan efektif menurunkan curah jantung, da

dan n α α adadrerenenergrgic ic rerececeptptor or blblocockeker r (p(prarazozosisin, n, dodoxaxazozosisin, n, teterarazozosisin) n) yayangng menghambat norepinefrin.

menghambat norepinefrin. 6.

6. Vasodilator (hydralazine dan minoxidil) biasanya tidak digunakan pada terapi awalVasodilator (hydralazine dan minoxidil) biasanya tidak digunakan pada terapi awal dan biasanya digunakan untuk kondisi yang berat.

dan biasanya digunakan untuk kondisi yang berat.

Jika terapi dimulai dengan satu jenis obat dan dalam dosis rendah tapi target Jika terapi dimulai dengan satu jenis obat dan dalam dosis rendah tapi target tek

tekanan anan dardarah ah tidatidak k terctercapaiapai, , makmakan an selselanjuanjutnytnya a adaladalah ah menmeningingkatkkatkan an dodosis sis obaobatt tersebut, atau pindah ke antihipertensi lain dengan dosis rendah, atau kombinasi obat tersebut, atau pindah ke antihipertensi lain dengan dosis rendah, atau kombinasi obat dalam dosis rendah.

dalam dosis rendah. Unt

Untuk uk hiphiperteertensi nsi dendengangan compecompelling lling indicatioindicationsns teraterapi pi antiantihipehipertenrtensi si yanyangg diberikan disesuaikan dengan penyakit yang menyertai.

diberikan disesuaikan dengan penyakit yang menyertai. Compelling 

Compelling  indications

indications

Diuretik 

Diuretik 

Beta-blocker

blocker

ACE

ACE

inh

inh

A

AR

RB

Bss

C

CC

CB

B

Aldosterone

Aldosterone

blockers

blockers

Gagal

Gagal

 jantu

 jantung

ng

√√

√√

√√

√√

√√

P

Poosstt--M

MII

√√

√√

√√

√√

Resiko

Resiko

tinggi CVD

tinggi CVD

√√

√√

√√

C

CK

KD

D

√√

√√

√√

SSttrrookkee

√√

√√

√√

Diabetes

Diabetes

mellitus

mellitus

√√

√√

(12)

Baru

Baru

terdiagnosis

terdiagnosis

hipertensi

hipertensi

√√

√√

Tabel I.3 terapi hipertensi degan compelling indications (diambil dari JNC 7,2003) Tabel I.3 terapi hipertensi degan compelling indications (diambil dari JNC 7,2003)

II.

II.

GAGAL JANTUNG KONGESTIF

GAGAL JANTUNG KONGESTIF

DEFINISI

DEFINISI

(3)(3)

Gagal jantung kongestif (

Gagal jantung kongestif (Congestive Heart FailureCongestive Heart Failure) merupakan sindrom klinis yang) merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan adanya bendungan pada sirkulasi, gangguan nafas, rasa lemah dan cepat lelah, ditandai dengan adanya bendungan pada sirkulasi, gangguan nafas, rasa lemah dan cepat lelah, yang disebabkan kelainan struktur dan fungsi jantung yang gagal menjalankan fungsinya untuk  yang disebabkan kelainan struktur dan fungsi jantung yang gagal menjalankan fungsinya untuk  memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan.

memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan.

EPIDEMIOLOGI

EPIDEMIOLOGI

(3)(3)

Di Eropa kejadian gagal jantung berkisar 0,4%-2% dan meningkat pada usia lanjut, Di Eropa kejadian gagal jantung berkisar 0,4%-2% dan meningkat pada usia lanjut, den

dengan rata-ratgan rata-rata a umuumur r 74 74 tahtahun. Prognun. Prognosis dari osis dari gaggagal al jantjantung akan ung akan jelejelek k bila dasar bila dasar atauatau  penye

 penyebabnya babnya tidak setidak segera dipegera diperbaiki.rbaiki.

ETIOLOGI

ETIOLOGI

(3)(3)

Gagal jantung dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, yang paling sering adalah karena Gagal jantung dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, yang paling sering adalah karena adanya kerusakan dari miokard, perikardium, pembuluh darah besar, aritmia, kelainan katup adanya kerusakan dari miokard, perikardium, pembuluh darah besar, aritmia, kelainan katup dan gangguan irama akibat mekanisme kompensasi yang berlebihan.

dan gangguan irama akibat mekanisme kompensasi yang berlebihan.

PATOGENESIS

PATOGENESIS

(1,7,10)(1,7,10)

Bebera

Beberapa pa mekanimekanisme kompensasi alami sme kompensasi alami akan terjadi akan terjadi pada pasien dengan gagal pada pasien dengan gagal jantungjantung sebagai respon terhadap turunnya curah jantung serta untuk mempertahankan tekanan darah sebagai respon terhadap turunnya curah jantung serta untuk mempertahankan tekanan darah cukup untuk mamstika perfusi ke organ juga cukup.

cukup untuk mamstika perfusi ke organ juga cukup.

Mekanisme Frank Starling

Mekanisme Frank Starling

(13)

Menurut hukum Frank Starling, penambahan panjang serat otot menyebabkan kontraksi Menurut hukum Frank Starling, penambahan panjang serat otot menyebabkan kontraksi menjadi lebih kuat sehingga curah jantung meningkat.

menjadi lebih kuat sehingga curah jantung meningkat.

Mekanisme Frank Starling merupakan salah satu mekanisme kompensasi tubuh pada Mekanisme Frank Starling merupakan salah satu mekanisme kompensasi tubuh pada gagal jantung yaitu mempertahankan volume dan pengisian ventrikel dengan cara menambah gagal jantung yaitu mempertahankan volume dan pengisian ventrikel dengan cara menambah volume darah melalui retensi garam dan air oleh ginjal dan menambah alir balik vena melalui volume darah melalui retensi garam dan air oleh ginjal dan menambah alir balik vena melalui vasokonstriksi vena dengan maksud mempertahankan curah jantung.

vasokonstriksi vena dengan maksud mempertahankan curah jantung.

Curah jantung pada pasien gagal jantung mungkin akan normal pada keadaan istirahat, Curah jantung pada pasien gagal jantung mungkin akan normal pada keadaan istirahat, teta

tetapi pi mekmekanisanisme me komkompenpensasi sasi ini ini tidatidak k akan akan efekefektif tif ketketika ika jantjantung ung menmengalgalami ami penpengisgisianian  berleb

 berlebihan dan ihan dan serat otoserat otot mengt mengalami perealami peregangagangan berlebn berlebihan.ihan. Hal

Hal yanyang g terpterpentienting ng untuntuk uk menmenentuentukan kan konkonsumsumsi si eneenergi rgi otootot t jantjantung ung adaadalah lah daridari ketegangan dinding ventrikel. Pengisian ventrikel yang berlebihan akan menurunkan ketebalan ketegangan dinding ventrikel. Pengisian ventrikel yang berlebihan akan menurunkan ketebalan dinding pembuluh darah dan meningkatkan ketegangan dinding pembuluh darah. Peningkatan dinding pembuluh darah dan meningkatkan ketegangan dinding pembuluh darah. Peningkatan teg

tegangangan an dinddinding ing pempembulbuluh uh dardarah ah akaakan n menmeningingkatkatkan kan kebkebutuutuhan han oksoksigen igen jantjantung ung yanyangg menyebabkan iskemia dan gagal jantung lebih lanjut lagi.

menyebabkan iskemia dan gagal jantung lebih lanjut lagi.

Mekanisme Renin-Angiotensin-Aldosteron

Mekanisme Renin-Angiotensin-Aldosteron

Beb

Beberaperapa a kasukasus s hipehipertenrtensi si disedisebabbabkan kan karekarena na aktiaktivitvitas as abnabnormaormal l dardari i sistesistem m renirenin- n-angiotensin-aldosteron. Sistem ini berperan dalam menimbulkan retensi cairan dan edema yang angiotensin-aldosteron. Sistem ini berperan dalam menimbulkan retensi cairan dan edema yang men

menyertyertai ai gaggagal al jantjantung ung kokongengestif. stif. KarKarena ena jantjantung ung menmengalgalami ami gangangggguanuan, , curacurah h jantjantungung  berku

 berkurang rang dan dan tekanatekanan n darah darah arteri arteri menurumenurun n walauwalaupun pun voluvolume me plasma plasma normal normal atau atau bahkabahkann meningkat. Jika penurunan tekanan darah disebabkan oleh kegagalan jantung dan bukan oleh meningkat. Jika penurunan tekanan darah disebabkan oleh kegagalan jantung dan bukan oleh  penuru

 penurunan beban garamnan beban garam/cairan di tubuh, reflek/cairan di tubuh, refleks-refleks untuk mens-refleks untuk menahan garam dan cairan yangahan garam dan cairan yang dipicu oleh tekanan darah rendah tersebut menjadi tidak sesuai. Eksresi Na

dipicu oleh tekanan darah rendah tersebut menjadi tidak sesuai. Eksresi Na++ sebenarnya dapatsebenarnya dapat

turu

turun n hamhampir pir menmendekdekati ati nolnol, , walwalaupaupun un ingingesti esti dan dan akuakumulmulasi asi gargaram am teruterus s berberlanglangsunsung.g. Peningkatan CES yang terjadi menyebabkan edema dan memperparah gagal jantung kongestif  Peningkatan CES yang terjadi menyebabkan edema dan memperparah gagal jantung kongestif  karena jantung yang melemah tersebut tidak mampu memompa volume plasma tambahan.

karena jantung yang melemah tersebut tidak mampu memompa volume plasma tambahan.

Faktor Natriuretic Peptide (NP)

Faktor Natriuretic Peptide (NP)

 Natriur

 Natriuretic etic Peptide Peptide (NP)(NP) terdiri dari atrial natriuretic peptide (ANP) dan brain-typeterdiri dari atrial natriuretic peptide (ANP) dan brain-type natriuretic peptide (BNP), salah satu neurohormonal yang paling penting dinilai pada gagal natriuretic peptide (BNP), salah satu neurohormonal yang paling penting dinilai pada gagal

(14)

 jantung

 jantung, merupak, merupakan horman hormon yang on yang keluarkkeluarkan oleh atriuan oleh atrium m saat atrium atsaat atrium atau miokau miokard berkard berkontraksiontraksi k

kuuaat t tteerrututaamma a sasaat at teterjrjaaddi i pepennininggkkaattaann intakeintake NaNa++. . KKeettiikka a ddiilleeppaasskkaann, , NNPP

mempengaruhi kerja ginjal dan sirkulasi perifer untuk memenuhi kebutuhan jantung, melalui mempengaruhi kerja ginjal dan sirkulasi perifer untuk memenuhi kebutuhan jantung, melalui  pening

 peningkatan katan eksresi eksresi NaNa++ dadan n air air yayang ng jugjuga a sesekalkaligigus us memengnghamhambabat t pelpelepepasaasan n rerenin nin dadann aldosteron. Jadi fungsi dari ANP dan BNP ini adalah mengatur jumlah Na+ dan air dalam darah aldosteron. Jadi fungsi dari ANP dan BNP ini adalah mengatur jumlah Na+ dan air dalam darah untuk menjaga homeostasis.

untuk menjaga homeostasis.

Secara tidak langsung ANP dan BNP berperan pada penurunan tekanan darah dengan Secara tidak langsung ANP dan BNP berperan pada penurunan tekanan darah dengan mengurangi beban Na

mengurangi beban Na++ sehingga beban cairan tubuh berkurang. Selain itu ANP dan BNP jugasehingga beban cairan tubuh berkurang. Selain itu ANP dan BNP juga

secara langsung menurunkan tekanan darah dengan mengurangi curah jantung dan menurunkan secara langsung menurunkan tekanan darah dengan mengurangi curah jantung dan menurunkan resistensi perifer total

resistensi perifer total melalumelalui i inhibiinhibisi aktivitas si aktivitas saraf simpatis ke saraf simpatis ke jantung dan pembujantung dan pembuluh darah.luh darah. Pad

Pada a oraorang ng yang kekuryang kekurangangan an horhormon ANP mon ANP dan dan BNPBNP, , secsecara ara teoteoritis ritis dapdapat at memenyenyebabbabkankan hiperensi jangka panjang karena kurangnya sistem penahan Na

hiperensi jangka panjang karena kurangnya sistem penahan Na++ yang akhirnya berujung padayang akhirnya berujung pada gagal jantung kongestif.

gagal jantung kongestif.

Remodelling dan hipertrofi ventrikel

Remodelling dan hipertrofi ventrikel

Peningkatan tekanan darah akan meningkatkan beban kerja jantung. Dalam hal ini, Peningkatan tekanan darah akan meningkatkan beban kerja jantung. Dalam hal ini,  jantung

 jantung akan akan berkomberkompensasi pensasi mempmempompa ompa lebih lebih kuat kuat untuk untuk dapat dapat menyemenyemprotkmprotkan an darah.darah. Ventrikel akan berespon terhadap peningkatan beban hemodinamik yang berlebihan dengan Ventrikel akan berespon terhadap peningkatan beban hemodinamik yang berlebihan dengan menjadi hipertrofi. Ketika ventrikel harus mempompa curah jantung yang meningkat dalam menjadi hipertrofi. Ketika ventrikel harus mempompa curah jantung yang meningkat dalam wak

waktu tu lamalama, , contcontohnohnya ya padpada a stenstenosis osis katukatup p aortaorta a atau atau hipehipertenrtensi si yanyang g tidatidak k terkterkontrontrol,ol, hipertrofi yang tadinya eksentrik berkembang menjadi hipertrofi konsentrik karena

hipertrofi yang tadinya eksentrik berkembang menjadi hipertrofi konsentrik karena  pressure pressure overload 

overload . Dalam kondisi ini, dinding ventrikel menebal dan tanpa disertai pelebaran diameter . Dalam kondisi ini, dinding ventrikel menebal dan tanpa disertai pelebaran diameter  ven

ventriktrikel. el. MeMekanikanisme sme komkompenpensasi sasi jantjantung ung ini ini memmemilikiliki i batbatas as wakwaktu tu terttertentuentu. . SaaSaat t bebbebanan hemodinamik semakin besar dan berlangsung terus menerus, seperti pada regurgitasi katup, hemodinamik semakin besar dan berlangsung terus menerus, seperti pada regurgitasi katup, maka ventrikel akan mengalami (

maka ventrikel akan mengalami (volume overload volume overload ) ) hipertrohipertrofi fi eksentreksentrik, yaitu ik, yaitu dilatasi ventrikeldilatasi ventrikel disertai dengan penebalan massa otot sehingga perbandingan antara ketebalan dinding ventrikel disertai dengan penebalan massa otot sehingga perbandingan antara ketebalan dinding ventrikel dengan diameter kavitas ventrikel relatif konstan.

dengan diameter kavitas ventrikel relatif konstan.  Remod

 Remodelling elling  ventrikel terjadi dengan perubahan bentuknya seperti bola, yang dapatventrikel terjadi dengan perubahan bentuknya seperti bola, yang dapat men

menyebyebabkabkan an mitmitral ral regregurgurgitasitasi i akiakibat bat penpeningingkatkatan an tektekanaanan n hemhemodiodinamnamik ik padpada a dinddindinging ventrikel. Pengaktifan sistem neurohumoral dan berbagai sitokin juga dapat mempengaruhi ventrikel. Pengaktifan sistem neurohumoral dan berbagai sitokin juga dapat mempengaruhi remodelling 

(15)

Volume overload 

Volume overload  menyemenyebabkan hipertrofi ekstrinsik babkan hipertrofi ekstrinsik yang disertai yang disertai penurupenurunan fnan fungungsisi sistolik (

sistolik (ejection fractionejection fraction = EF menurun) dan akhirnya gagal jantung (gagal jantung sistolik).= EF menurun) dan akhirnya gagal jantung (gagal jantung sistolik). Sedangkan kelebihan beban tekanan (

Sedangkan kelebihan beban tekanan ( pressure o pressure overload verload ) pada hipertrofi konsentrik, merupakan) pada hipertrofi konsentrik, merupakan  penye

 penyebab bab disfungdisfungsi si diastoldiastolik ik dimana fungsi relaksasi dimana fungsi relaksasi ventrikventrikel el kiri menurun dan kiri menurun dan dapat terjadidapat terjadi gagal jantung diastolik.

gagal jantung diastolik. Di

Disfusfungngsi si sissistotolik lik mamaupupun un diadiastostolik lik papada da veventrntrikikel el kikiri ri dadapat pat beberakrakhihir r dedengnganan Congestive Heart Failure

Congestive Heart Failure (CHF). Sebagian CHF didasari fungsi sistolik yang menurun (EF(CHF). Sebagian CHF didasari fungsi sistolik yang menurun (EF men

menuruurun), n), sebsebagiagian an laglagi i diddidasarasari i fungfungsi si diasdiastolitolik k menmenuruurun n dendengan gan EF EF yanyangmgmasih asih nornormalmal.. Apabila menghadapi beban atau stress seperti latihan, takikardia, kenaikan

Apabila menghadapi beban atau stress seperti latihan, takikardia, kenaikan afterload afterload  (tekanan(tekanan da

darah rah artarterieri) ) ataatauu  preloa preload d  (al(alir ir babalik lik vevenana), ), beberakrakibibat at tetekankanan an veventrntrikeikel l kirkiri i dadan n kankananan meningkat dan terjadi udema paru.

meningkat dan terjadi udema paru.

Gambar II.1 remodelling dan hipertrofi ventrikel kiri pada gagal jantung  Gambar II.1 remodelling dan hipertrofi ventrikel kiri pada gagal jantung 

MANIFESTASI KLINIS

MANIFESTASI KLINIS

(1,4)(1,4)

Keluhan pasien deng

Keluhan pasien dengan gagal jantung an gagal jantung diakibatkan oleh perburukan diakibatkan oleh perburukan dari fungsi jantungdari fungsi jantung itu sendiri, paru, ginjal, hepar, dan organ lain akibat menurunnya curah jantung.

itu sendiri, paru, ginjal, hepar, dan organ lain akibat menurunnya curah jantung. 1.

(16)

Sesak timbul ketika melakukan aktivitas yang memerlukan tenaga lebih sedangkan Sesak timbul ketika melakukan aktivitas yang memerlukan tenaga lebih sedangkan apabila pada orang normal tidak sesak. Pada gagal jantung yang berat, sesak tidak  apabila pada orang normal tidak sesak. Pada gagal jantung yang berat, sesak tidak  hanya terjadi saat melakukan aktivitas tetapi juga dapat terjadi saat istirahat. Sesak  hanya terjadi saat melakukan aktivitas tetapi juga dapat terjadi saat istirahat. Sesak   paling

 paling sering sering timbul timbul pada pada pasien pasien dengadengan n peningpeningkatan katan tekanan tekanan vena vena dan dan kapilekapiler r   pulmo

 pulmonalis nalis akibat adanya cairan akibat adanya cairan di di vena maupun arteri vena maupun arteri pulmopulmonalis. Bendungan akibatnalis. Bendungan akibat darah dan cairan interstisiel di paru menyebabkan kebutuhan oksien meningkat diikuti darah dan cairan interstisiel di paru menyebabkan kebutuhan oksien meningkat diikuti den

dengan gan menmeningingkatkatnya nya kerkerja ja otootot-ott-otot ot perpernafanafasan san tetatetapi pi okoksigesigen n yang yang masmasuk uk tidatidak k   banyak

 banyak. . Hal Hal ini ini menyebmenyebabkan abkan penurpenurunan unan curah curah jantungjantung, , sedangsedangkan kan otot otot pernafasapernafasann sudah lelah. Akibatnya pernafasan jadi dangkal.

sudah lelah. Akibatnya pernafasan jadi dangkal. 2

2.. OOrrtthhooppnneeaa Ses

Sesak ak timtimbul bul padpada a posposisi isi berberbaribaring. ng. OrtOrthophopnea nea terjterjadi adi akibakibat at alir alir balibalik k cairacairan n daridari ab

abdodomemen n dadan n ekekstrstrememitaitas s babawawah h memenunuju ju ke ke dadada da keketiktika a poposissisi i beberbrbariaringng, , yanyangg men

meningingkatkkatkan an tektekanan anan kapkapiler iler parparu-pu-paru. aru. PasiPasien en dendengan gan ortorthophopnea nea biasbiasanyanya a haruharuss me

meninninggggikaikan n poposissisi i kekepapala la dadari ri badbadan an dedengngan an memenynyangangga ga kekepalpala a memengnggugunaknakanan  bebera

 beberapa pa bantal bantal (terutama (terutama saat saat tidur) tidur) dan dan sering sering terbangterbangun un pada pada malam malam hari hari karenakarena  batuk atau sesak nafas bila tidur tanpa banta

 batuk atau sesak nafas bila tidur tanpa bantal atau satu bantal. Pada gagal jantung yangl atau satu bantal. Pada gagal jantung yang  berat, pa

 berat, pasien samsien sama sekali tida sekali tidak bisa ak bisa berbarinberbaring dan g dan harus tharus tidur denidur dengan pogan posisi dudsisi duduk.uk. 3.

3. Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)

Sesak nafas berat dan batuk-batuk yang biasanya terjadi saat malam hari ketika tidur. Sesak nafas berat dan batuk-batuk yang biasanya terjadi saat malam hari ketika tidur. Pasien mendada

Pasien mendadak terbangun setelah beberapa jam tidur k terbangun setelah beberapa jam tidur dan duduk di tepi dan duduk di tepi tempat tidur.tempat tidur. PND terjadi karena depresi pusat pernafasan saat tidur yang menyebabkan kesukaran PND terjadi karena depresi pusat pernafasan saat tidur yang menyebabkan kesukaran ve

ventintilaslasi i dadan n nanafas fas terterututamama a papada da papasiesien n ededemema a paparu. ru. AdAdananya ya whwheeeezinzing g akakibibatat  bronk

 bronkospasme dospasme dan batuan batuk pada mk pada malam hari, malam hari, maka dinaka dinamakan juamakan juga asma kaga asma kardiale. Edrdiale. Edemaema  paru

 paru akut akut merupakmerupakan an bentubentuk k terberat terberat dari dari asma asma kardiale kardiale yang yang ditandaditandai i dengadengann  pening

 peningkatan katan tekanan tekanan kapiler kapiler paru paru akibat akibat edemedema a alveoli, alveoli, nafas nafas dangkdangkal, al, bercak bercak padapada lapang paru, dan bercak darah pada sputum. Jika tidak ditangani dengan segera, maka lapang paru, dan bercak darah pada sputum. Jika tidak ditangani dengan segera, maka edema paru aku dapat berakibat fatal.

edema paru aku dapat berakibat fatal. 4.

4. PePernarnafasfasan Can Cheheynyne-Se-Stotokekess

Terjadi karena berkurangnya sensitivitas pusat pernafasan terhadap tekanan CO Terjadi karena berkurangnya sensitivitas pusat pernafasan terhadap tekanan CO22 didi

arteri. Terdapat fase apnea yang terjadi

arteri. Terdapat fase apnea yang terjadi ketika tekanan Oketika tekanan O22 arteri turun dan tekanan COarteri turun dan tekanan CO22

me

(17)

 pernafasa

 pernafasan n yang yang menyemenyebabkan babkan hipervehiperventilasi ntilasi dan dan hipocahipocapnea pnea yang yang diselingdiselingi i dengadengann fase apnea. Pernafasan Cheyne-Stokes sering erjadi pada pasien dengan aterosklerosis fase apnea. Pernafasan Cheyne-Stokes sering erjadi pada pasien dengan aterosklerosis serebral dan lesi serebral lainnya, waktu sirkulasi yang memanjang dari paru menuju ke serebral dan lesi serebral lainnya, waktu sirkulasi yang memanjang dari paru menuju ke otak yang terjadi pada gagal jantung, juga pada pasien hipertensi dengan penyakit otak yang terjadi pada gagal jantung, juga pada pasien hipertensi dengan penyakit  jantung

 jantung koronekoroner.r.

Pasien gagal jantung kemungkinan mengeluhkan keluhan yang lainnya, seperti Pasien gagal jantung kemungkinan mengeluhkan keluhan yang lainnya, seperti lemas dan cepat lelah; keluhan gastrointestinal, seperti nyeri perut, anoreksia, mual, lemas dan cepat lelah; keluhan gastrointestinal, seperti nyeri perut, anoreksia, mual, munta

muntah, rasa h, rasa penuhpenuh, distensi , distensi abdomabdomen; keluhan serebral en; keluhan serebral yaitu pada gagal yaitu pada gagal jantung beratjantung berat terutama pada usia lanjut yang biasa disertai arterio sklerosis serebral, terjadi penurunan terutama pada usia lanjut yang biasa disertai arterio sklerosis serebral, terjadi penurunan fung

fungsi si sereserebralbral, , hipohipokseksemiamia, , penpenuruurunan nan keskesadaradaran, an, berberkurkurangangnya nya daydaya a ingingat at dandan konsentrasi, sakit kepala, insomnia dan anxietas; peningkatan atau penurunan berat konsentrasi, sakit kepala, insomnia dan anxietas; peningkatan atau penurunan berat  badan;

 badan; nafsu nafsu makan makan yang yang meningmeningkat kat atau atau menurmenurun; un; nocturnocturia; ia; dan dan edema edema terutama terutama didi ekstremitas.

ekstremitas.

PEMERIKSAA

PEMERIKSAAN

N FISIK 

FISIK 

(1,3,4)(1,3,4)

Pemeriksaan fisik pada gagal jantung meliputi keadaan umum, pemeriksaan tanda vital, Pemeriksaan fisik pada gagal jantung meliputi keadaan umum, pemeriksaan tanda vital,  pemerik

 pemeriksaan saan jantunjantung g dan dan denyudenyutnya, tnya, dan dan menilai menilai organ organ lain lain untuk untuk mengemengetahui tahui efek efek daridari  bendu

 bendungan, ngan, hipopehipoperfusi, atau rfusi, atau indikasindikasi adanya i adanya penyakpenyakit lain yait lain yang meng menyertai.nyertai. aa.. KKeeadadaaaan un ummuum :m :

• Postur tubuh pasien yang terlalu gemuk atau terlalu kurusPostur tubuh pasien yang terlalu gemuk atau terlalu kurus

•  Nafas pendek-pe Nafas pendek-pendek, dndek, dapat terlapat terlihat ketika ihat ketika pasien bpasien berbicaraerbicara, gelisah, , gelisah, batuk batuk 

• Tampak kesakitanTampak kesakitan

b.

b. Leher : JVP meningkat (>5+0 mmHLeher : JVP meningkat (>5+0 mmH22O)O)

cc.. TThhoorraax x :: Jantung Jantung

• Inspeksi dan palpasi pada ictus cordis dan perkusi pada batas jantung kiriInspeksi dan palpasi pada ictus cordis dan perkusi pada batas jantung kiri

untuk mengetahui ada pembesaran jantung atau tidak sebelum ada hasil foto untuk mengetahui ada pembesaran jantung atau tidak sebelum ada hasil foto rontgen thorax atau ekhocardiography.

(18)

• Holosistemik mumur pada MR (mitral regurgitasi)Holosistemik mumur pada MR (mitral regurgitasi)

• Trikuspid regurgitasi (TR) di parasternal kiriTrikuspid regurgitasi (TR) di parasternal kiri

• Aorta stenosis. Pada pasien usia lanjut dengan aorta stenosis yang terjadiAorta stenosis. Pada pasien usia lanjut dengan aorta stenosis yang terjadi

kare

karena na kalkalsifiksifikasi asi sensenile ile padpada a katkatup up triktrikuspuspid id dan aorta, dan aorta, suarsuara a mumurmurmur r  “high-pitched sawing” yang terdengar jelas di apex dan sering keliru dengan “high-pitched sawing” yang terdengar jelas di apex dan sering keliru dengan MR.

MR.

• GallopGallop S3 dan S4S3 dan S4

Paru Paru

• Redup pada perkusiRedup pada perkusi

• Efusi pleura di salah satu atau kedua basal paru (paling sering di paruEfusi pleura di salah satu atau kedua basal paru (paling sering di paru

kanan) kanan)

• Ronkhi dan wheezing bila terdapat kebocoran pada kapiler paruRonkhi dan wheezing bila terdapat kebocoran pada kapiler paru

d d.. AAbbddoommeenn • • HepatomegaliHepatomegali • • AsitesAsites

ee.. EEkksstrtreemmititaass

• Odem tungkaiOdem tungkai

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG

(3)(3)

1.

(19)

Pemeriksaan EKG memberikan informasi yang sangat penting, meliputi frekuensi debar  Pemeriksaan EKG memberikan informasi yang sangat penting, meliputi frekuensi debar   jantung

 jantung, irama jan, irama jantun, sistetun, sistem kondm konduksi dauksi dan etiolon etiologi gaggi gagal jantungal jantung. Kelaina. Kelainan segmen segmen ST,n ST,  berupa

 berupa ST segST segmen elemen elevasi infark vasi infark miokarmiokard (STd (STEMI) ataEMI) atau Non u Non STESTEMI.MI. 2.

2. FFootto o tthhooraraxx

Harus diperiksa segera untuk mengetaui adanya kelaianan paru dan jantung yang lain Harus diperiksa segera untuk mengetaui adanya kelaianan paru dan jantung yang lain seperti efusi pleura, infiltrat, atau kardiomegali.

seperti efusi pleura, infiltrat, atau kardiomegali. 3.

3. AAnanalilisa gsa gas das dararahah

Untuk menilai oksigenasi (PO

Untuk menilai oksigenasi (PO22) fungsi respirasi (PCO) fungsi respirasi (PCO22) dan keimbangan asalam basa) dan keimbangan asalam basa

(pH) dan harus dinilai pada setiap pasien dengan respiratory dissterss berat. Asidosis (pH) dan harus dinilai pada setiap pasien dengan respiratory dissterss berat. Asidosis merupakan pertanda perfusi jaringan yang buruk atau retensi CO

merupakan pertanda perfusi jaringan yang buruk atau retensi CO22, dikaitkan dengan, dikaitkan dengan

 progn

 prognose yanose yang burg buruk uk  4.

4. PePememerikriksaasaan n lablabororatoatoriuriumm

Pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, ureum, creatinin, gula darah, albumin, enzim Pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, ureum, creatinin, gula darah, albumin, enzim hati, enzim jantung, ANP dan BNP harus merupakan pemeriksaan awal pada semua hati, enzim jantung, ANP dan BNP harus merupakan pemeriksaan awal pada semua  pende

 penderita pasien.rita pasien. 5.

5. EEkokokakardrdioioggrarafifi

Untuk mengevaluasi kelainan struktural dan fungsional dari jantung yang berkaitan Untuk mengevaluasi kelainan struktural dan fungsional dari jantung yang berkaitan dengan gagal jantung, seperti fungsi sistolik ventrikel kiri dan kanan, fungsi diastolik, dengan gagal jantung, seperti fungsi sistolik ventrikel kiri dan kanan, fungsi diastolik, struktur dan fungsi valvular, tekanan pengisian ventrikel, stroke volume,dan tekanan struktur dan fungsi valvular, tekanan pengisian ventrikel, stroke volume,dan tekanan arteri pulmonalis. Penemuan dengan ekokardiografi bisa langsung menentukan strategi arteri pulmonalis. Penemuan dengan ekokardiografi bisa langsung menentukan strategi  pengo

 pengobatan.batan.

DAGNOSIS

DAGNOSIS

(1,3)(1,3)

Di

Diagagnonosis sis didibubuat at beberdrdasaasarkarkan n anaanamnmnesesis, is, pepememerikriksaasaan n fisfisik ik dadan n pepememerikriksaasaann  penun

 penunjang. Kritejang. Kriteria Framinghria Framingham juga dapaam juga dapat digunakt digunakan untuk an untuk diagnodiagnosis gagal jantunsis gagal jantung kongg kongestif estif  ::

K

Krriitteerriia

a M

Maayyoorr

K

Krriitteerriia

a M

Miinnoorr

P

Paarrookkssiissmmaal nl nookkttuurrnnaal dl diissppnneea (a (PPNNDD)) EEddeemma ea ekkssttrreemmiittaass D

(20)

R

Roonnkki i ppaarruu DyDyssppnneea a oon n eeffffoorrtt K

Kaarrddiioommeeggaallii HHeeppaattoommeeggaallii E

Eddeemma a ppaarru u aakkuutt EEffuussi i pplleeuurraa P

Peenniinnggggiiaan n tteekkaannaan vn veenna ja juuggjjllaarriiss PeenP nuurruunnaan kn kaappaassiittaas vs viittaal 1l 1//3 3 ddaarri ni noorrmmaall G

Gaalllloop p SS33 TTaakkiikkaarrddi i ((>>112200xx//mmeenniitt)) Refluks hepatojugular 

Refluks hepatojugular 

Mayor atau minor :

Mayor atau minor :

Penurunan berat badan >4,5 kg dalam 5 hari pengobatan. Penurunan berat badan >4,5 kg dalam 5 hari pengobatan.

**Diagnosis gagal jantung ditegakkan minimal 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor.

**Diagnosis gagal jantung ditegakkan minimal 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor.

Tabel II.1 Kriteria Framingham untuk menegakkan diagnosis CHF  Tabel II.1 Kriteria Framingham untuk menegakkan diagnosis CHF 

Berdasarkan keluhan, terdapat klasifikasi fungsional dari New York Heart Berdasarkan keluhan, terdapat klasifikasi fungsional dari New York Heart Association (NYHA)

Association (NYHA)(4)(4)

K

Kelelas Ias I : T: Tididak ak adada pea pembmbatatasasan an akaktitivvititas fas fisisikik. A. Aktktivivititas fas fisisik ik sesehahariri-h-haari tri tididak ak  menyebabkan kelelahan, palpitasi, atau dispnea

menyebabkan kelelahan, palpitasi, atau dispnea Ke

Kelalas IIs II : P: Pemembabatatasasan rn riningagan pn padada aa aktktivivititas as fifisisik. k. MeMerarasa esa enanak pk padada sa saaaat it iststirirahahatat.. Aktivitas fisik sehari-hari menyebabkan kelelahan, palpitasi atau dispnea Aktivitas fisik sehari-hari menyebabkan kelelahan, palpitasi atau dispnea Ke

Kelas las IIIIII : p: pemembabatastasan an beberarat pt padada a aktaktiviivitatas fs fisiisik. k. MeMerasrasa ea enak nak saasaat it ististirarahathat. A. Aktktivivitaitass yang kurang dari aktivitas sehari-hari menimbulkan kelelahan, palpitasi, atau yang kurang dari aktivitas sehari-hari menimbulkan kelelahan, palpitasi, atau dispnea

dispnea Ke

Kelalas IVs IV : ti: tidadak mk mamampu pu memelalakukukakan akn aktitivivitatas fis fisisik ak apapapupun. Kn. Keleluhuhan an tetetatap tip timbmbulul walaupun dalam keadaan istirahat.

walaupun dalam keadaan istirahat.

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN

(2,3,5,7)(2,3,5,7)

(21)

Prinsip penatalaksanaan pada gagal jantung adalah untuk mengurangi keluhan juga Prinsip penatalaksanaan pada gagal jantung adalah untuk mengurangi keluhan juga mengupayakan pencegahan agar tidak terjadi perubahan disfungsi jantung yang asimptomatik  mengupayakan pencegahan agar tidak terjadi perubahan disfungsi jantung yang asimptomatik  menjadi

menjadi gagal jantung yang gagal jantung yang simptomatik. Selain itu juga usimptomatik. Selain itu juga untuk menurunkan ntuk menurunkan angka kesakitanangka kesakitan dan diharapkan jangka panjang penurunan angka kematian.

dan diharapkan jangka panjang penurunan angka kematian.

Nonmedikamentosa

Nonmedikamentosa

Terapi nonmedikamentosa diindikasikan untuk semua pasien hipertensi dan pasien Terapi nonmedikamentosa diindikasikan untuk semua pasien hipertensi dan pasien  beresiko

 beresiko menjadi menjadi hipertehipertensi. Teransi. Terapi yang pi yang diberikdiberikan antara an antara lain adallain adalah 1). Eah 1). Edukasi mdukasi mengenaengenaii gagal jantung, penyebab, dan bagaimana mengenal serta upaya bila timbul keluhan dan dasar  gagal jantung, penyebab, dan bagaimana mengenal serta upaya bila timbul keluhan dan dasar   pengo

 pengobatan, 2). batan, 2). Istirahat, Istirahat, olahragolahraga teratur ma teratur mengatengatur aktivitaur aktivitas sehari-has sehari-hari jangari jangan sampan sampaii  berleb

 berlebihan, 3). ihan, 3). Atur poAtur pola diet, kla diet, kontrol ontrol asupan asupan garam, agaram, air dan kir dan kebiasaan ebiasaan alkohoalkohol, 4). Ml, 4). Monitor onitor   berat ba

 berat badan, hatdan, hati-hati dei-hati dengan kngan kenaikan enaikan berat badberat badan yaan yang tibang tiba-tiba, me-tiba, menurunknurunkan berat an berat badanbadan  pada o

 pada obesitas, 5besitas, 5). Hent). Hentikan keikan kebiasaan mbiasaan merokokerokok, 6). K, 6). Konselinonseling mengg mengenai obenai obat, baik at, baik indikasiindikasi,, efek samping, dan menghindari obat-obat tertentu.

efek samping, dan menghindari obat-obat tertentu.

Medikamentosa

Medikamentosa

Berdasarkan

Berdasarkan Guideline for The Diagnosis and Management of Heart Failure in Adult Guideline for The Diagnosis and Management of Heart Failure in Adult  dari

dari America American Hean Heart Associart Associationtion (AHA) tahun 2005, pemberian obat pada pasien gagal jantung(AHA) tahun 2005, pemberian obat pada pasien gagal jantung dengan penurunan fungsi sistolik dibagi menjadi empat kelas.

dengan penurunan fungsi sistolik dibagi menjadi empat kelas. Untuk merekomendasi :

Untuk merekomendasi : Class

Class I : adanya bukti/kesepakatan umum bahwa tindakan bermanfaat dan efektif I : adanya bukti/kesepakatan umum bahwa tindakan bermanfaat dan efektif  Class

Class IIII : : bbuukktti i kkoonnttrroovveerrssii

IIIIaa : : aaddaannyya a bbuukktti i bbaahhwwa a ttiinnddaakkaan n cceennddeerruunng g bbeerrmmaannffaaaatt IIb

IIb : : manfaat manfaat dan dan efektivitas efektivitas kurang kurang terbuktiterbukti Class

Class IIIIII : t: tininddaakkaan tn tididaak bk beermrmaannfafaat at bbahahkkan an bbeerbrbahahayayaa Tingkat kepercayaan :

Tingkat kepercayaan :

A : data berasal dari uji random multipel, atau metaanalisis A : data berasal dari uji random multipel, atau metaanalisis B : data berasal dari satu uji random klinik 

Gambar

Tabel I.1 klasifikasi hipertensi menurut JNC VII 2003
Tabel I.3 terapi hipertensi degan compelling indications (diambil dari JNC 7,2003)Tabel I.3 terapi hipertensi degan compelling indications (diambil dari JNC 7,2003)
Gambar II.1 remodelling dan hipertrofi ventrikel kiri pada gagal jantung Gambar II.1 remodelling dan hipertrofi ventrikel kiri pada gagal jantung 
Tabel II.1 Kriteria Framingham untuk menegakkan diagnosis CHF Tabel II.1 Kriteria Framingham untuk menegakkan diagnosis CHF 
+3

Referensi

Dokumen terkait

masyarakat dalam pendidikan, yang berarti juga bertentangan dengan konsep Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah (MPBS).. Pada kasus best practice ini, kita akan

Firdaus Solihin (unijoyo) 2008 Algorithmic

Pewarisan akan terbuka jika terjadi kematian antara salah satu dari kedua orang tua (Berdasarkan KUHPerdata Pasal 830). Didalam pembahasan tentang kewarisan, maka ada 3

Mengacu dari Schiffman dan Kanuk (2010) bahwa ketidakpastian dan konsekuensi negatif yang mungkin dihadapi dapat menjadi pertimbangan sebelum melakukan pembelian day cream

• An Nabhani juga menyebutkan bahwa nilai guna merupakan satuan dari satu barang yang diukur berdasarkan kegunaan terakhir benda tersebut, atau kegunaan pada satuan yang

Bahagian yang tidak boleh dimakan oleh manusia seperti tangkai, empulur dan kulit mengandungi kandungan karbohidrat dan protein yang lebih tinggi berbanding bahagian isi

Berdasarkan habitatnya, dari 15 jenis burung yang ditemukan di sekitar kampus IKIP PGRI MADIUN, terdapat 8 jenis penghuni pohon, 4 jenis ditemukan pada vegetasi lantai (rumput,

Berdasarkan tabel di atas, dapat diartikan bahwa nilai koefisien beta (ß) = - 0,277 dan menunjukkan t hitung sebesar -7,904 dan nilai Sig. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel