• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Strategi Pembelajaran Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Strategi Pembelajaran Kimia"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH STRAT

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

EGI PEMBELAJARAN KIMIA

KIMIA

METODE PEMBELAJARAN DAN

METODE PEMBELAJARAN DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :

NAMA :

NAMA : EKA HARYA

EKA HARYATI

TI

NIM

NIM

:

: E1M014013

E1M014013

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

UNIVERSITAS MATARAM

2016

2016

(2)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. A. LaLatatar Belr Belakakanangg Ke

Kebeberhrhasiasilalan n prprososes es pepembmbelaelajarjaran an titidadak k teterlerlepapas s dadari ri kekemamampmpuauan n gugururu menge

mengembangmbangkan kan modelmodelmodel model pembpembelajaran elajaran !ang !ang berorieberorientasi ntasi pada pada peninpeningkatangkatan in

intetensnsititas as keketeterlrlibibatatan an sisis"s"a a sese#a#ara ra e$e$ekektiti$ $ di di dadalalam m prprososes es pepembmbelelajajararanan.. Pen

Pengemgembanbangan gan modmodel el pempembelabelajarajaran n !an!ang g teptepat at padpada a dasdasarn!arn!a a bertbertujuujuan an untuntuk uk  men#iptakan kondisi pembelajaran !ang memungkinkan sis"a dapat belajar se#ara men#iptakan kondisi pembelajaran !ang memungkinkan sis"a dapat belajar se#ara akti$ dan men!enangkan sehingga sis"a dapat meraih hasil belajar dan prestasi !ang akti$ dan men!enangkan sehingga sis"a dapat meraih hasil belajar dan prestasi !ang optimal.

optimal.

Untuk dapat mengembangkan model pembelajaran !ang e$ekti$ maka setiap Untuk dapat mengembangkan model pembelajaran !ang e$ekti$ maka setiap guru harus memiliki pengetahuan !ang memadai berkenaan dengan konsep dan #ara guru harus memiliki pengetahuan !ang memadai berkenaan dengan konsep dan #ara #a

#ara ra pepengngimimplplememenentatasiasian n momodedel l % % momodedel l pepembmbelaelajarjaran an tertersebsebut ut dadalalam m prprososeses  pembelajaran.

 pembelajaran. &odel &odel pembelajaran pembelajaran !ang e$!ang e$ekti$ ekti$ memiliki memiliki keterkaitan keterkaitan dengan dengan tingkattingkat  pemahaman

 pemahaman guru terhadap guru terhadap perkembangan dan perkembangan dan kondisi sis"a kondisi sis"a di di kelas. kelas. Demikian Demikian jugajuga  pentingn!a

 pentingn!a pemahaman pemahaman guru guru terhadap terhadap sarana sarana dan dan $asilitas $asilitas sekolah sekolah !ang !ang tersedia'tersedia' kon

kondisdisi i kelkelas as dan dan bebbeberaperapa a $ak$aktor tor lain lain !an!ang g terterkait kait dendengan gan pempembelabelajarajaran. n. ((ananpapa  pemahaman terhadap berbagai kondisi ini' model !ang dikemb

 pemahaman terhadap berbagai kondisi ini' model !ang dikembangkan guru #enderungangkan guru #enderung tidak dapat meningkat

tidak dapat meningkatkan peran kan peran serta sis"a serta sis"a se#ara optimal dalam se#ara optimal dalam pembelpembelajaran' danajaran' dan  pada akhirn!a

 pada akhirn!a tidak dapat tidak dapat memberi smemberi sumbangan !ang besar umbangan !ang besar terhadap pen#apaian terhadap pen#apaian hasilhasil  belajar sis"a.

 belajar sis"a. B.

B. &em&emperpertimtimbanbangkagkan n penpentintingn!gn!a a hal di hal di atas maka kami sebagaatas maka kami sebagai i #alo#alon n penpendiddidik akanik akan membahas beberapa model % model pembelajaran se#ara mendalam. &odel % model membahas beberapa model % model pembelajaran se#ara mendalam. &odel % model  pembelajaran !ang

 pembelajaran !ang akan di akan di bahas dalam bahas dalam makalah ini makalah ini merupakan pengimplementasianmerupakan pengimplementasian dari Kurikulum K()P *Kurikulum (i

dari Kurikulum K()P *Kurikulum (ingkat )atuan Pendidikan+' antara lain ngkat )atuan Pendidikan+' antara lain ,, -.

-. &odel &odel Pengajaran Pengajaran LangsungLangsung .

. Pembelajaran Pembelajaran Kooperati$ Kooperati$ */ooperati0e */ooperati0e Learning+Learning+ 1.

1. Pengajaran Pengajaran Berdasarkan Berdasarkan &asalah &asalah *Problem *Problem Based Based Instru#tion+Instru#tion+ 2.

2. Pembelajaran Pembelajaran KontekstualKontekstual

&etode adalah #ara !ang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar 

&etode adalah #ara !ang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar 

mengajar di kelas sebagai upa!a untuk men#apai tujuan pembelajaran !ang telah ditetapkan.

mengajar di kelas sebagai upa!a untuk men#apai tujuan pembelajaran !ang telah ditetapkan.

&etode pembelajaran memiliki ban!ak ma#amma#am dan jenisn!a' setiap jenis metode

&etode pembelajaran memiliki ban!ak ma#amma#am dan jenisn!a' setiap jenis metode

 pembelajaran

(3)

menggunakan satu metode saja' mengkombinasikan penggunaan beberapa metode !ang sampai saat ini masih ban!ak digunakan dalam proses belajar mengajar. Berikut ini akan di uraikan beberapa jenisjenis metode pembelajaran.

A. M!"# $%&'&( )P%&*(+, M!("#

&etode #eramah adalah penerangan se#ara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk men#apai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah !ang relati$ besar. )eperti ditunjukkan oleh &# Leish *-345+' melalui #eramah' dapat di#apai  beberapa tujuan. Dengan metode #eramah' guru dapat mendorong timbuln!a inspirasi bagi  pendengarn!a.

6age dan Berliner *-37-,284+' men!atakan metode #eramah #o#ok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan #iri#iri tertentu. /eramah #o#ok untuk pen!ampaian bahan  belajar !ang berupa in$ormasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.

Beberapa kelebihan metode #eramah adalah , a. 6uru mudah menguasai kelas.

 b. 6uru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar  #. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar 

d. &udah dilaksanakan.

Beberapa kelemahan metode #eramah adalah , a. &embuat sis"a pasi$ 

 b. &engandung unsur paksaan kepada sis"a #. &engandung da!a kritis sis"a

d. Anak didik !ang lebih tanggap dari 0isi 0isual akan menjadi rugi dan anak didik !ang lebih tanggap auditi$n!a dapat lebih besar meneriman!a.

e. )ukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik  $. Kegiatan pengajaran menjadi 0erbalisme *pengertian katakata+ g. Bila terlalu lama membosankan

B. M!"# D+//+ ) D+/*//+", M!("# 

&uhibbin )!ah * 999 +' mende$inisikan bah"a metode diskusi adalah metode mengajar !ang sangat erat hubungann!a dengan meme#ahkan masalah *problem sol0ing+. &etode ini la:im juga disebut sebagai diskusi kelompok *group dis#ussion+ dan resitasi  bersama * so#iali:ed re#itation +.

&etode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk , a. &endorong sis"a berpikir kritis

(4)

 b. &endorong sis"a mengekspresikan pendapatn!a se#ara bebas

#. &endorong sis"a men!umbangkan buah pikirn!a untuk meme#ahkan masalah  bersama

d. &engambil satu alternati$ ja"aban atau beberapa alternati$ ja"aban untuk  meme#ahkan masalah berdsarkan pertimbangan !ang seksama

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut ,

a. &en!adarkan anak didik bah"a masalah dapat dipe#ahkan dengan berbagai jalan  b. &en!adarkan ank didik bah"a dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan

 pendapat se#ara konstrukti$ sehingga dapat diperoleh keputusan !ang lebih baik 

#. &embiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatn!a dan membiasakan bersikap toleransi.

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut , a. tidak dapat dipakai dalam kelompok !ang besar   b. Peserta diskusi mendapat in$ormasi !ang terbatas

#. Dapat dikuasai oleh orangorang !ang suka berbi#ara

d. Biasan!a orang menghendaki pendekatan !ang lebih $ormal

$. M!"# D'",!%&/+ ) D'",/!%&!+", '!("# 

&etode demonstrasi adalah metode mengajar dengan #ara memperagakan barang' kejadian' aturan' dan urutan melakukan suatu kegiatan' baik se#ara langsung maupun melalui  penggunaan media pengajaran !ang rele0an dengan pokok bahasan atau materi !ang sedang

disajikan.

&enurut &uhibbin )!ah * 999+ &etode demonstrasi adalah metode !ang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau #ara kerja suatu benda !ang berkenaan dengan  bahan pelajaran.

&an$aat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah , a. Perhatian sis"a dapat lebih dipusatkan

 b. Proses belajar sis"a lebih terarah pada materi !ang sedang dipelajari.

#. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri sis"a.

Kelebihan metode demonstrasi adalah ,

a. &embantu anak didik memahami dengan jelas jalann!a suatu proses atau kerja suatu  benda

 b. &emudahkan berbagai jenis penjelasan

#. Kesalahankesalahan !eng terjadi dari hasil #eramah dapat diperbaiki melaui  pengamatan dan #ontoh konkret' drngan menghadirkan ob!ek sebenarn!a.

(5)

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut ,

a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda !ang akan dipertunjukkan.  b. (idak semua benda dapat didemonstrasikan

#. )ukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru !ang kurang menguasai apa !ang didemonstrasikan

D. M!"# $%&'&( P/

&etode #eramah plus adalah metode mengajar !ang menggunakan lebih dari satu metode' !akni metode #eramah gabung dengan metode lainn!a.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga ma#am metode #eramah plus !aitu ,

-. &etode #eramah plus tan!a ja"ab dan tugas */P((+

&etode ini adalah metode mengajar gabungan antara #eramah dengan tan!a ja"ab dan pemberian tugas. &etode #ampuran ini idealn!a dilakukan se#ar tertib' !aitu ,

a+ Pen!ampaian materi oleh guru

 b+ Pemberian peluang bertan!a ja"ab antara guru dan sis"a. #+ Pemberian tugas kepada sis"a

. &etode #eramah plus diskusi dan tugas */PD(+

&etode ini dilakukan se#ara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiann!a' !aitu  pertama guru menguraikan materi pelajaran' kemudian mengadakan diskusi' dan

akhirn!a memberi tugas.

1. &etode #eramah plus demonstrasi dan latihan */PDL+

&etode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan *drill+.

E. M!"# R/+!&/+ ) R*+!&!+", M!("# 

&etode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana sis"a diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri .

Kelebihan metode resitasi sebagai berikut ,

a. Pengetahuan !ang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama

 b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiati$' bertanggung ja"ab dan berdiri.

Kelemahan metode resitasi sebagai berikut ,

a. (erkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik han!a meniru hasil  pekerjaan temenn!a tanpa mau bersusah pa!ah mengerjakan sendiri

(6)

#. )ukar memberikan tugas !ang memenuhi perbedaan indi0idual

F. M!"# P%*"&&, ) E5%+',!& M!("# 

&etode per#obaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik   perorangan atau kelompok' untuk dilatih melakukan suatu proses atau per#obaan.

Kelebihan metode per#obaan sebagai berikut ,

a. &etode ini dapat membuat anak didik lebih per#a!a atas kebenaran atau kesimpulan  berdasarkan per#obaann!a sendiri daripada han!a menerima kata guru atau buku

 b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi *menjelajahi+ tentang ilmu dan teknologi

#. Dengan metode ini akan terbina manusia !ang dapat memba"a terobosanterobosan  baru dengan penemuan sebagai hasil per#obaan !ang diharapkan dapat berman$aat  bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kelemahan metode per#obaan sebaai berikut ,

a. (idak #ukupn!a alatalat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen

 b. ;ika eksperimen memerlukan jangka "aktu !ang lama' anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran

#. &etode ini lebih sesuai untuk men!ajikan bidangbidang ilmu dan teknologi.

G. M!"# K&%& 7+/&!&

&etode kar!a "isata adalah suatu metode mengajar !ang diran#ang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan sis"a membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan  peserta didik !ang lain serta didampingi oleh pendidik' !ang kemudian dibukukan.

Kelebihan metode kar!a"isata sebagai berikut ,

a. Kar!a"isata menerapkan prinsip pengajaran modern !ang meman$aatkan lingkungan n!ata dalam pengajaran

 b. &embuat bahan !ang dipelajari di sekolah menjadi lebih rele0an dengan ken!ataan dan kebutuhan !ang ada di mas!arakat

#. Pengajaran dapat lebih merangsang kreati0itas anak.

Kekurangan metode kar!a"isata sebagai berikut , a. &emerlukan persiapan !ang melibatkan ban!ak pihak   b. &emerlukan peren#anaan dengan persiapan !ang matang

#. Dalam kar!a"isata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama' sedangkan unsur studin!a terabaikan

(7)

d. &emerlukan penga"asan !ang lebih ketat terhadap setiap gerakgerik anak didik di lapangan

e. Bia!an!a #ukup mahal

$. &emerlukan tanggung ja"ab guru dan sekolah atas kelan#aran kar!a"isata dan keselamatan anak didik' terutama kar!a"isata jangka panjang dan jauh.

&enurut <oesti!ah *99-,78+ 'teknik kar!a "isata ini digunakan karena memiliki tujuan sebagai berikut, Dengan melaksanakan kar!a "isata diharapkan sis"a dapat memperoleh pengalaman langsung dari ob!ek !ang dilihatn!a' dapat turut mengha!ati tugas  pekerjaan milik seseorang serta dapat bertan!a ja"ab mungkin dengan jalan demikian

mereka mampu meme#ahkan persoalan !ang dihadapin!a dalam pelajaran' ataupun  pengetahuan umum. ;uga mereka bisa melihat' mendengar' meneliti dan men#oba apa !ang dihadapin!a' agar nantin!a dapat mengambil kesimpulan' dan sekaligus dalam "aktu !ang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.

H. M!"# L&!+(&, K!%&'5+&, ) D%+ M!("# 

&etode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar ' dimana sis"a diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana #ara membuat sesuatu' bagaimana #ara menggunakann!a' untuk apa dibuat' apa man$aatn!a dan sebagain!a. /ontoh latihan keterampilan membuat tas dari mute=pernikpernik.

Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut ,

a. Dapat untuk memperoleh ke#akapan motoris' seperti menulis' mela$alkan huru$' membuat dan menggunakan alatalat

 b. Dapat untuk memperoleh ke#akapan mental' seperti dalam perkalian' penjumlahan'  pengurangan' pembagian' tandatanda=simbol' dan sebagain!a.

#. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan ke#epatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut ,

a. &enghambat bakat dan inisiati$ anak didik karena anak didik lebih ban!ak diba"a kepada pen!esuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian

 b. &enimbulkan pen!esuaian se#ara statis kepada lingkungan

#. Kadangkadang latihan t!ang dilaksanakan se#ara berulangulang merupakan hal !ang monoton dan mudah membosankan

d. Dapat menimbulkan 0erbalisme.

I. M!"# M,&8&% B% ) T&' T&*(+, M!("# 

&etode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidikn!a lebih dari satu orang !ang masingmasing mempun!ai tugas. Biasan!a salah seorang pendidik 

(8)

ditunjuk sebagai kordinator. /ara pengujiann!a' setiap pendidik membuat soal' kemudian digabung. ;ika ujian lisan maka setiap sis"a !ang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.

J. M!"# P%&,*&,&, ) P%"8* M!("# 

&etode peran#angan !aitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus meran#ang suatu pro!ek !ang akan diteliti sebagai ob!ek kajian.

Kelebihan metode peran#angan sebagai berikut ,

a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari !ang sempit menjadi lebih luas dan men!uluruh dalam memandang dan meme#ahkan masalah !ang dihadapi dalam kehidupan

 b. &elalui metode ini' anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan  pengetahuan' sikap' dan keterampilan dengan terpadu' !ang diharapkan praktis dan  berguna dalam kehidupan seharihari.

Kekurangan metode peran#angan sebagai berikut ,

a. Kurikulum !ang berlaku di negara kita saat ini' baik se#ara 0ertikal maupun hori:ontal' belum menunjang pelaksanaan metode ini

 b. >rganisasi bahan pelajaran' peren#anaan' dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru' sedangkan para guru belum disiapkan untuk  ini

#. Harus dapat memilih topik unit !ang tepat sesuai kebutuhan anak didik' #ukup $asilitas' dan memiliki sumbersumber belajar !ang diperlukan

d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit !ang dibahas.

K. M!"# G"& )G&,9 M!("# 

&etode global !aitu suatu metode mengajar dimana sis"a disuruh memba#a keseluruhan materi' kemudian sis"a meresume apa !ang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.

L. M!"# D+/*"%

)alah satu metode mengajar !ang akhirakhir ini ban!ak digunakan di sekolah sekolah !ang sudah maju adalah metode dis#o0er!' hal itu disebabkan karena metode dis#o0er! ini,

(9)

 b+ Dengan menemukan sendiri' men!elidiki sendiri' maka hasil !ang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan' tidak akan mudah dilupakan sis"a

#+ Pengertian !ang ditemukan sendiri merupakan pengertian !ang betulbetul dikuasai dan mudah digunakan atau ditrans$er dalam situasi lain

d+ Dengan menggunakan strategi penemuan' anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah !ang akan dapat dikembangkann!a sendiri'

e+ Dengan metode penemuan ini juga' anak belajar ber$ikir analisis dan men#oba meme#ahkan probela !ang dihadapi sendiri' kebiasaan ini akan ditrans$er dalam kehidupan bermas!arakat.

Dengan demikian diharapkan metode dis#o0er! ini lebih dikenal dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar !ang memungkinkan. &etode Dis#o0er! merupakan komponen dari praktek pendidikan !ang meliputi metode mengajar !ang memajukan #ara belajar akti$' beroreientasi pada proses' mengarahkan sendiri' men#ari sendiri dan re$lekti$. &enurut En#!#lopedia o$ Edu#ational <esear#h' penemuan merupakan suatu strategi !ang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai #ara' termasuk  mengajarkan ketrampilan men!elidiki dan meme#ahkan masalah sebagai alat bagi sis"a untuk men#apai tujuan pendidikann!a. Dengan demikian dapat dikatakan bah"a metode dis#o0er! adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan sis"asis"an!a menemukan sendiri in$ormasi !ang se#ara tradisional biasa diberitahukan atau di#eramahkan saja.

&etode dis#o0er! menurut <oesti!ah *99-,9+ memiliki kelebihan sebagai berikut,

a. (eknik ini mampu membantu sis"a untuk mengembangkan' memperban!ak kesiapan' serta panguasaan ketrampilan dalam proses kogniti$= pengenalan sis"a

 b. )is"a memperoleh pengetahuan !ang bersi$at sangat pribadi = indi0idual sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam ji"a sis"a tersebut

#. Dapat meningkatkan kegairahan belajar para sis"a.

Kelemahan metode dis#o0er! menurut )ur!osubroto *99,99-+ adalah,

a. Dipers!aratkan keharusan adan!a persiapan mental untuk #ara belajar ini  b. &etode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar.

#. Harapan !ang ditumpahkan pada strategi ini mungkin menge#e"akan guru dan sis"a !ang sudah biasa dengan peren#anaan dan pengajaran se#ara tradisional

d. &engajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehn!a sikap dan

(10)

ketrampilan. )edangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh  pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial se#ara keseluruhan

e. Dalam beberapa ilmu' $asilitas !ang dibutuhkan untuk men#oba ideide' mungkin tidak ada

$. )trategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreati$ 

M. M!"# I,;+%

&etode in?uir! adalah metode !ang mampu menggiring peserta didik untuk  men!adari apa !ang telah didapatkan selama belajar. In?uir! menempatkan peserta didik  sebagai sub!ek belajar !ang akti$ *&ul!asa' 991,12+.

Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik' namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. 6uru berke"ajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan  penjelasan' melontarkan pertan!aan' memberikan komentar' dan saran kepada peserta didik.

6uru berke"ajiban memberikan kemudahan belajar melalui pen#iptaan iklim !ang kondusi$' dengan menggunakan $asilitas media dan materi pembelajaran !ang ber0ariasi.

In?uir! pada dasarn!a adalah #ara men!adari apa !ang telah dialami. Karena itu in?uir! menuntut peserta didik ber$ikir. &etode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. &etode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu !ang bermakna dalam kehidupan n!ata. Dengan demikian ' melalui metode ini peserta didik  dibiasakan untuk produkti$' analitis ' dan kritis.

Kelebihan metode in?uir! sebagai berikut ,

a. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada sis"a' sehingga sis"a dapat mengerti tentang konsep dasar ideide dengan lebih baik 

 b. &embantu dalam menggunakan ingatan dan trans$er pada situasi proses belajar !ang  baru

#. &endorong sis"a untuk ber$ikir dan bekerja atas inisiati$n!a sendiri' bersi$at jujur' ob!ekti$' dan terbuka

d. &endorong sis"a untuk berpikir intuiti$ dan merumuskan hipotesan!a sendiri e. &emberi kepuasan !ang bersi$at intrinsik 

$. )ituasi pembelajaran lebih menggairahkan

g. Dapat mengembangkan bakat atau ke#akapan indi0idu h. &enghindarkan diri dari #ara belajar tradisional

i. Dapat memberikan "aktu kepada sis"a se#ukupn!a sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi in$ormasi.

(11)

&odel pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan  pengalaman belajar untuk men#apai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan

!ang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

;adi' sebenarn!a model pembelajaran memiliki arti !ang sama dengan pendekatan,  strategi atau metode pembelajaran. )aat ini telah ban!ak dikembangkan berbagai macam

model pembelajaran' dari !ang sederhana sampai model !ang agak kompleks dan rumit karena memerlukan ban!ak alat bantu dalam penerapann!a.

M&*&'-'&*&' '"# 5'&8&%&, 1. M"# P'&8&%&, S&+,!+<+

&odel Pembelajaran adalah proses pembelajaran !ang diran#ang sedemikian rupa agar peserta didik se#ara akti$ mengonstruk konsep' hukum atau prinsip melalui tahapan tahapan mengamati *untuk mengidenti$ikasi atau menemukan masalah+' merumuskan masalah' mengajukan atau merumuskan hipotesis' mengumpulkan data dengan berbagai teknik' menganalisis data' menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep' hukum atau  prinsip !ang @ditemukan.

Pendekatan sainti$ik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal' memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah' bah"a in$ormasi bisa berasal dari mana saja' kapan saja' tidak bergantung pada in$ormasi searah dari guru. >leh karena itu kondisi pembelajaran !ang diharapkan ter#ipta diarahkan untuk  mendorong peserta didik dalam men#ari tahu dari berbagai sumber melalui obser0asi' dan  bukan han!a diberi tahu. Penerapan pendekatan sainti$ik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati' mengklasi$ikasi' mengukur' meramalkan'menjelaskan' dan men!impulkan.

Dalam melaksanakan prosesproses tersebut' bantuan guru diperlukan. Akan tetapi  bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah de"asan!a sis"a atau semakin tinggin!a kelas sis"a. &etode sainti$ik sangat rele0an dengan tiga teori belajar  !aitu teori Bruner' teori Piaget' dan teori !gotsk!. (eori belajar Bruner disebut juga teori belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner *dalam /arin C )und' -348+.

-. Indi0idu han!a belajar dan mengembangkan pikirann!a apabila ia menggunakan  pikirann!a.

(12)

. Dengan melakukan prosesproses kogniti$ dalam proses penemuan' sis"a akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual !ang merupakan suatau penghargaan intrinsik.

1. )atusatun!a #ara agar seseorang dapat mempelajari teknikteknik dalam melakukan  penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan.

2. Dengan melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan.

Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kogniti$ !ang diperlukan dalam pembelajaran menggunakan metode sainti$ik. (eori Piaget' men!atakan bah"a  belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan skema *jamak skemata+. )kema adalah suatu struktur mental atau struktur kogniti$ !ang dengann!a seseorang se#ara intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarn!a *Bald"in' -354+.

Pembelajaran dengan metode sainti$ik memiliki karakteristik sebagai berikut, -+ Berpusat pada sis"a.

+ &elibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep' hukum atau  prinsip.

1+ &elibatkan prosesproses kogniti$ !ang potensial dalam merangsang perkembangan intelek' khususn!a keterampilan berpikir tingkat tinggi sis"a.

2+ Dapat mengembangkan karakter sis"a.

 Proses pembelajaran dengan pendekatan )ainti$i# terdiri atas lima pengalaman belajar   pokok !aitu, a. &engamati  b. &enan!a #. &engumpulkan in$ormasi d. &engasosiasi e. &engkomunikasikan

/ontoh penerapan pada model pembelajaran sainti$ik,

 &enan!a , seorang sis"a !ang bertan!a dengan apa !ang ia lihat dan perhatikan.  &engumpulkan Data , sis"a !ang dianjurkan untuk mengumpulkan data dengan #ara

men#ari in$ormasi dan melakukan kunjungan atau obser0asi.

2. M"# P'&8&%&, PBL ) P%"' B&/# L&%,+, 

&odel pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran !ang men!ajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam

(13)

kelas !ang menerapkan pembelajaran berbasis masalah' peserta didik bekerja dalam tim untuk meme#ahkan masalah dunia n!ata *real world).

a. Kelebihan problem based learning * &odel Pembelajaran Berbasis &asalah+

Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik=mahapeserta didik  !ang belajar meme#ahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan !ang dimilikin!a atau berusaha mengetahui pengetahuan !ang diperlukan. Belajar dapat semakin  bermakna dan dapat diperluas ketika peserta didik=mahapeserta didik berhadapan dengan

situasi di mana konsep diterapkan. Dalam situasi PBL' peserta didik=mahapeserta didik  mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan se#ara simultan dan mengaplikasikann!a dalam konteks !ang rele0an. PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis' menumbuhkan inisiati$ peserta didik=mahapeserta didik dalam bekerja' moti0asi internal untuk belajar' dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

 b. )istem penilaian model pembelajaran problem based learning.

Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan *kno"ledge+' ke#akapan *skill+' dan sikap *attitude+. Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan !ang men#akup seluruh kegiatan pembelajaran !ang dilakukan dengan ujian akhir se mester *UA)+' ujianujian tengah semester *U()+' kuis' P<'dokumen' dan laporan. Penilaian terhadap ke#akapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran' baik  so$t"are' hard"are' maupun kemampuan peran#angan dan pengujian. )edangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan  soft skill ' !aitu keakti$an dan partisipasi dalam diskusi' kemampuan bekerjasama dalam tim' dan kehadiran dalam pembelajaran Bobot  penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran !ang bersangkutan.

#. )istem Penilaian

Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment . Penilaian dapat dilakukan dengan port$olio !ang merupakan kumpulan !ang sistematis pekerjaan  pekerjaan peserta didik !ang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun "aktu tertentu dalam kerangka pen#apaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan #ara e0aluasi diri * self-assessment + dan peer-assessment .

d. Penilaian *Assessment+

Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan *kno"ledge+' ke#akapan *skill+' dan sikap *attitude+. Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan !ang

(14)

men#akup seluruh kegiatan pembelajaran !ang dilakukan dengan ujian akhir se mester *UA)+' ujian tengah semester *U()+' kuis' P<' dokumen' dan laporan.Penilaian terhadap ke#akapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran' baik so$t"are' hard"are' maupun kemampuan peran#angan dan pengujian.

e. /ontoh Penerapan &odel Pembelajaran Berbasis &asalah *ProblemBased Learning+ )ebelum memulai proses belajarmengajar di dalam kelas' peserta didik terlebih dahulu diminta untuk mengobser0asi suatu $enomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta men#atat masalahmasalah !ang mun#ul.

)etelah itu tugas guru adalah meransang peserta didik untuk berpikir kritis dalam meme#ahkan masalah !ang ada. (ugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk   bertan!a' membuktikan asumsi' dan mendengarkan pendapat !ang berbeda dari mereka.

/ontoh Penerapan

&eman$aatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. 6uru memberikan penugasan !ang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik' antara lain di sekolah' keluarga dan mas!arakat.

Penugasan !ang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik  untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa !ang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan akti0itas belajar !ang harus dilakukan peserta didik dalam rangka men#apai penguasaan standar kompetensi' kemampuan dasar dan materi pembelajaran.

3. M"# 5'&8&%&, D+/*"% L&%,+,

&odel Dis#o0er! Learning adalah dide$inisikan sebagai proses pembelajaran !ang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk $inaln!a' tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. )ebagaimana pendapat Bruner' bah"a, @Dis#o0er! Learning #an be de$ined as the learning that takes pla#e "hen the student is not presented "ith subje#t matter  in the $inal $orm' but rather is re?uired to organi:e it him sel$ *Penemuan Belajar dapat dide$inisikan sebagai pembelajaran !ang terjadi ketika sis"a tidak disajikan dengan materi  pelajaran dalam bentuk akhir ' melainkan diperlukan untuk mengatur itu n!a+ @ *Le$an#ois

dalam Emetembun' -375,-91+.

Ide dasar Bruner ialah pendapat dari Piaget !ang men!atakan bah"a anak harus  berperan akti$ dalam belajar di kelas. &odel Dis#o0er! Learning adalah memahami konsep'

(15)

*Budiningsih' 998,21+. Dis#o0er! terjadi bila indi0idu terlibat' terutama dalam penggunaan  proses mentaln!a untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Dis#o0er! dilakukan

melalui obser0asi' klasi$ikasi' pengukuran' prediksi' penentuan dan in$eri. Proses tersebut disebut #ogniti0e pro#ess sedangkan dis#o0er! itu sendiri adalah the mental pro#ess o$  assimilatig #on#eps and prin#iples in the mind *Adalah proses mental asimilasi #on#eps dan  prinsipprinsip dalam pikiran *<obert B. )und dalam &alik' 99-,-3+.

Dis#o0er! Learning mempun!ai prinsip !ang sama dengan inkuiri *in?uir!+. (idak  ada perbedaan !ang prinsipil pada kedua istilah ini' pada Dis#o0er! Learning lebih menekankan pada ditemukann!a konsep atau prinsip !ang sebelumn!a tidak diketahui. Perbedaann!a dengan dis#o0er! ialah bah"a pada dis#o0er! masalah !ang diperhadapkan kepada sis"a sema#am masalah !ang direka!asa oleh guru' sedangkan pada inkuiri masalahn!a bukan hasil reka!asa' sehingga sis"a harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilann!a untuk mendapatkan temuantemuan di dalam masalah itu melalui proses  penelitian. Di dalam proses belajar' Bruner mementingkan partisipasi akti$ dari tiap sis"a' dan mengenal dengan baik adan!a perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar   perlu lingkungan mem$asilitasi rasa ingin tahu sis"a pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini

dinamakan Dis#o0er! Learning En0ironment' !aitu lingkungan dimana sis"a dapat melakukan eksplorasi' penemuanpenemuan baru !ang belum dikenal atau pengertian !ang mirip dengan !ang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar sis"a dalam proses  belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreati$. Untuk mem$asilitasi proses belajar !ang  baik dan kreati$ harus berdasarkan pada manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkat  perkembangan kogniti$ sis"a. &anipulasi bahan pelajaran bertujuan untuk mem$asilitasi kemampuan sis"a dalam berpikir *merepresentasikan apa !ang dipahami+ sesuai dengan tingkat perkembangann!a.

Dalam mengaplikasikan metode Dis#o0er! Learning guru berperan sebagai  pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada sis"a untuk belajar se#ara akti$' sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar  sis"a sesuai dengan tujuan *)ardiman' 998,-28+. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan  belajar mengajar !ang tea#her oriented menjadi student oriented. Dalam metode Dis#o0er!

Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir' sis"a dituntut untuk melakukan  berbagai kegiatan menghimpun in$ormasi' membandingkan' mengkategorikan' menganalisis'

(16)

A. Kelebihan Penerapan Dis#o0er! Learning.

-. &embantu sis"a untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan keterampilan dan prosesproses kogniti$. Usaha penemuan merupakan kun#i dalam proses ini' seseorang tergantung bagaimana #ara belajarn!a.

. Pengetahuan !ang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian' ingatan dan trans$er.

1. &enimbulkan rasa senang pada sis"a' karena tumbuhn!a rasa men!elidiki dan  berhasil.

2. &odel ini memungkinkan sis"a berkembang dengan #epat dan sesuai dengan ke#epatann!asendiri.

8. &en!ebabkan sis"a mengarahkan kegiatan belajarn!a sendiri dengan melibatkan akaln!a dan moti0asi sendiri.

5. &embantu sis"a memperkuat konsep dirin!a' karena memperoleh keper#a!aan  bekerja sama dengan !ang lainn!a.

4. Berpusat pada sis"a dan guru berperan samasama akti$ mengeluarkan gagasan gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai sis"a' dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.

7. &embantu sis"a menghilangkan skeptisme *keraguraguan+ karena mengarah  padakebenaran !ang $inal dan tertentu atau pasti.

3. )is"a akan mengerti konsep dasar dan ideide lebih baik.

-9. &embantu dan mengembangkan ingatan dan trans$er kepada situasi proses belajar  !ang baru.

--. &endorong sis"a berpikir dan bekerja atas inisiati$ sendiri.

-. &endorong sis"a berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri. -1. &emberikan keputusan !ang bersi$at intrinsik.

-2. )ituasi proses belajar menjadi lebih terangsang.

-8. Proses belajar meliputi sesama aspekn!a sis"a menuju pada pembentukan manusia seutuhn!a.

-5. &eningkatkan tingkat penghargaan pada sis"a.

-4. Kemungkinan sis"a belajar dengan meman$aatkan berbagai jenis sumber belajar. -7. Dapat mengembangkan bakat dan ke#akapan indi0idu.

B. Kelemahan Penerapan Dis#o0er! Learning.

-. &enimbulkan asumsi bah"a ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi sis"a !ang kurang pandai' akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara konsepkonsep' !ang tertulis atau lisan' sehingga pada gilirann!a akan menimbulkan $rustasi.

(17)

. (idak e$isien untuk mengajar jumlah sis"a !ang ban!ak' karena membutuhkan "aktu !ang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau peme#ahan masalah lainn!a.

1. Harapanharapan !ang terkandung dalam model ini dapat bu!ar berhadapan dengan sis"a dan guru !ang telah terbiasa dengan #ara#ara belajar !ang lama. 2. Pengajaran dis#o0er! lebih #o#ok untuk mengembangkan pemahaman' sedangkan

mengembangkan aspek konsep' keterampilan dan emosi se#ara keseluruhan kurang mendapat perhatian.

8. Pada beberapa disiplin ilmu' misaln!a IPA kurang $asilitas untuk mengukur  gagasan !ang dikemukakan oleh para sis"a

5. (idak men!ediakan kesempatankesempatan untuk berpikir !ang akan ditemukan oleh sis"a karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.

/. Langkahlangkah >perasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran.

&enurut )!ah *992,22+ dalam mengaplikasikan Dis#o0er! learning di kelas'ada beberapa  prosedur !ang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar se#ara umum antara lain

sebagai berikut ,

-. )timulation *)timulasi=Pemberian <angsangan+

Pertamatama pada tahap ini sis"a dihadapkan pada sesuatu !ang menimbulkan tanda tan!a' kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi' agar timbul keinginan untuk  men!elidiki sendiri. Di samping itu guru dapat memulai kegiatan PB& dengan mengajukan  pertan!aan' anjuran memba#a buku' dan akti0itas belajar lainn!a !ang mengarah pada  persiapan peme#ahan masalah.

. Problem )tatement *Pern!ataan=Identi$ikasi &asalah+

)etelah dilakukan stimulasi langkah selanjut!a adalah guru memberi kesempatan kepada sis"a untuk mengidenti$ikasi seban!ak mungkin agendaagenda masalah !ang rele0an dengan bahan pelajaran' kemudian salah satun!a dipilih dan dirumuskan dalam  bentuk hipotesis *ja"aban sementara atas pertan!aan masalah+ *)!ah 992,22+. Permasalahan !ang dipilih itu selanjutn!a harus dirumuskan dalam bentuk pertan!aan' atau hipotesis' !akni pern!ataan sebagai ja"aban sementara atas pertan!aan !ang diajukan.

&emberikan kesempatan sis"a untuk mengidenti$ikasi dan menganalisis  permasalahan !ang mereka hadapi' merupakan teknik !ang berguna dalam membangun sis"a

agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.

(18)

Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para sis"a untuk mengumpulkan in$ormasi seban!akban!akn!a !ang rele0an untuk membuktikan benar  atau tidakn!a hipotesis *)!ah' 992,22+. Pada tahap ini ber$ungsi untuk menja"ab  pertan!aan atau membuktikan benar tidakn!a hipotesis.

Dengan demikian sis"a diberi kesempatan untuk mengumpulkan *#olle#tion+ berbagai in$ormasi !ang rele0an' memba#a literatur' mengamati objek' "a"an#ara dengan narasumber' melakukan uji #oba sendiri dan sebagain!a. Konsekuensi dari tahap ini adalah sis"a belajar  se#ara akti$ untuk menemukan sesuatu !ang berhubungan dengan permasalahan !ang dihadapi' dengan demikian se#ara tidak disengaja sis"a menghubungkan masalah dengan  pengetahuan !ang telah dimiliki.

2. Data Pro#essing *Pengolahan Data+

)emua in$ormasi hasil ba#aan' "a"an#ara' obser0asi' dan sebagain!a' semuan!a diolah' dia#ak' diklasi$ikasikan' ditabulasi' bahkan bila perlu dihitung dengan #ara tertentu serta dita$sirkan pada tingkat keper#a!aan tertentu *Djamarah' 99,+. Data pro#essing disebut juga dengan pengkodean=kategorisasi !ang ber$ungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut sis"a akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternati$ ja"aban= pen!elesaian !ang perlu mendapat pembuktian se#ara logis.

8. eri$i#ation *Pembuktian+

Pada tahap ini sis"a melakukan pemeriksaan se#ara #ermat untuk membuktikan benar  atau tidakn!a hipotesis !ang ditetapkan tadi dengan temuan alternati$' dihubungkan dengan hasil data pro#essing *)!ah' 992,22+. eri$i#ation menurut Bruner' bertujuan agar proses  belajar akan berjalan dengan baik dan kreati$ jika guru memberikan kesempatan kepada sis"a untuk menemukan suatu konsep' teori' aturan atau pemahaman melalui #ontoh#ontoh !ang ia jumpai dalam kehidupann!a. Berdasarkan hasil pengolahan dan ta$siran' atau in$ormasi !ang ada' pern!ataan atau hipotesis !ang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian di#ek' apakah terja"ab atau tidak' apakah terbukti atau tidak.

5. 6enerali:ation *&enarik Kesimpulan=6eneralisasi+

(ahap generalisasi= menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan !ang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah !ang sama' dengan memperhatikan hasil 0eri$ikasi *)!ah' 992,22+.

(19)

Dalam &odel Pembelajaran Dis#o0er! Learning' penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun nontes' sedangkan penilaian !ang digunakan dapat berupa  penilaian kogniti$' proses' sikap' atau penilaian hasil kerja sis"a. ;ika bentuk penilaiann!a  berupa penilaian kogniti$' maka dapat menggunakan tes tertulis. ;ika bentuk penilaiann!a menggunakan penilaian proses' sikap' atau penilaian hasil kerja sis"a dapat menggunakan nontes.

E. /ontoh Penerapan &odel Pembelajaran Dis#o0er! Learning

 &emahami (esk hasil >bser0asi dan men#ermati apa !ang ia temukan' eksposisi'

deskriptip ' baik #erpen tulisan maupun lisan.

 Dalam mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning  guru berperan

sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada sis"a untuk belajar  se#ara akti$' sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar sis"a sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar !ang teacher oriented   menjadi student  oriented .

4. M"# P'&8&%&, B%&/+/ P%" ) PJBL 

Pembelajaran Berbasis Pro!ek merupakan model belajar !ang menggunakan masalah sebagai langkah a"al dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru  berdasarkan pengalamann!a dalam berakti0itas se#ara n!ata. Pembelajaran Berbasis Pro!ek 

diran#ang untuk digunakan pada permasalahan komplek !ang diperlukan peserta didik dalam melakukan ins0estigasi dan memahamin!a. &elalui PjBL' proses in?uir! dimulai dengan memun#ulkan pertan!aan penuntun *a guiding ?uestion+ dan membimbing peserta didik  dalam sebuah pro!ek kolaborati$ !ang mengintegrasikan berbagai subjek *materi+ dalam kurikulum. Pada saat pertan!aan terja"ab' se#ara langsung peserta didik dapat melihat  berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin !ang sedang dikajin!a. PjBLmerupakan in0estigasi mendalam tentang sebuah topik dunia n!ata' hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

&engingat bah"a masingmasing peserta didik memiliki ga!a belajar !ang berbeda' maka Pembelajaran Berbasis Pro!ek memberikan kesempatan kepada para peserta didik  untuk menggali konten *materi+ dengan menggunakan berbagai #ara !ang bermakna bagi dirin!a' dan melakukan eksperimen se#ara kolaborati$.

Pembelajaran Berbasis Pro!ek merupakan in0estigasi mendalam tentang sebuah topik  dunia n!ata' hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Pembelajaran Berbasis

(20)

Pro!ek dapat dikatakan sebagai operasionalisasi konsep @Pendidikan Berbasis Produksi !ang dikembangkan di )ekolah &enengah Kejuruan *)&K+. )&K sebagai institusi !ang  ber$ungsi untuk men!iapkan lulusan untuk bekerja di dunia usaha dan industri harus dapat

membekali peserta didikn!a dengan @kompetensi terstandar !ang dibutuhkan untuk bekerja  pada bidang masingmasing.

Pada Pembelajaran Berbasis Pro!ek memiliki beberapa karakteristik berikut ini' !aitu Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,

-. Adan!a permasalahan atau tantangan !ang diajukan kepada peserta didik.

. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan !ang diajukan.

1. Peserta didik se#ara kolaborati$ bertanggungja"ab untuk mengakses dan mengelola in$ormasi untuk meme#ahkan permasalahan.

2. Proses e0aluasi dijalankan se#ara kontin!u.

8. Peserta didik se#ara berkala melakukan re$leksi atas akti0itas !ang sudah dijalankan

5. Produk akhir akti0itas belajar akan die0aluasi se#ara kualitati$' dan

4. )ituasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran Berbasis Pro!ek antara lain  berikut ini.

-. Pembelajaran Berbasis Pro!ek memerlukan ban!ak "aktu !ang harus disediakan untuk men!elesaikan permasalahan !ang komplek.

. Ban!ak orang tua peserta didik !ang merasa dirugikan' karena menambah bia!a untuk  memasuki s!stem baru.

1. Ban!ak instruktur merasa n!aman dengan kelas tradisional 'dimana instruktur  memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi !ang sulit' terutama  bagi instruktur !ang kurang atau tidak menguasai teknologi.

(21)

A. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Pro!ek 

-. &eningkatkan moti0asi belajar peserta didik untuk belajar' mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting' dan mereka perlu untuk  dihargai

. &eningkatkan kemampuan peme#ahan masalah.

1. &embuat peserta didik menjadi lebih akti$ dan berhasil meme#ahkan problem  problem !ang kompleks.

2. &eningkatkan kolaborasi.

8. &endorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.

5. &eningkatkan keterampilan peserta didikdalam mengelola sumber.

4. &emberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi pro!ek' dan membuat alokasi "aktu dan sumbersumber lain seperti perlengkapan untuk men!elesaikan tugas.

7. &en!ediakan pengalaman belajar !ang melibatkan peserta didik se#ara kompleks dan diran#ang untuk berkembang sesuai dunia n!ata.

3. &elibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil in$ormasi dan menunjukkan pengetahuan !ang dimiliki' kemudian diimplementasikan dengan dunia n!ata.

-9. &embuat suasana belajar menjadi men!enangkan' sehingga peserta didik maupun  pendidik menikmati proses pembelajaran.

B. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Pro!ek 

-. &emerlukan ban!ak "aktu untuk men!elesaikan masalah. . &embutuhkan bia!a !ang #ukup ban!ak.

1. Ban!ak instruktur !ang merasa n!aman dengan kelas tradisional' di mana instruktur memegang peran utama di kelas.

2. Ban!akn!a peralatan !ang harus disediakan.

8. Peserta didik !ang memiliki kelemahan dalam per#obaan dan pengumpulan in$ormasi akan mengalami kesulitan.

5. Ada kemungkinanpeserta didik!ang kurang akti$ dalam kerja kelompok.

4. Ketika topik !ang diberikan kepada masingmasing kelompok berbeda' dikha"atirkan peserta didik tidak bisa memahami topik se#ara keseluruhan.

Dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Pro!ek=Proje#t Based Learning ada  beberapa peran bagi guru=pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran

Berbasis Pro!ek' antara lain , a. Peran 6uru

• &eren#anakan dan mendesain pembelajaran. • &embuat strategi pembelajaran.

(22)

• &en#ari keunikan sis"a.

• &enilai sis"a dengan #ara transparan dan berbagai ma#am penilaian. • &embuat porto$olio pekerjaan sis"a.

 b. Peran Peserta Didik 

• &enggunakan kemampuan bertan!a dan berpikir. • &elakukan riset sederhana.

• &empelajari ide dan konsep baru. • Belajar mengatur "aktu dengan baik.

• &elakukan kegiatan belajar sendiri=kelompok. • &engaplikasikanhasil belajar le"at tindakan.

• &elakukan interaksi sosial *"a"an#ara' sur0e!' obser0asi' dll+.

Penilaian pembelajaran dengan metode Proje#t Based Learning harus diakukan se#ara men!eluruh terhadap )ikap' Pengetahuan dan Keterampilan !ang diperoleh sis"a dalam melaksanakan pembelajaran berbasis pro!ek. Penilaian Pembelajaran Berbasis Pro!ek dapat menggunakan teknik penilaian !ang dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebuda!aan !aitu penilaian pro!ek atau penilaian produk. Penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ,

-. Penilaian Pro!ek  a. Pengertian

Penilaian pro!ek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas !ang harus diselesaikan dalam periode="aktu tertentu. (ugas tersebut berupa suatu in0estigasi sejak dari  peren#anaan' pengumpulan data' pengorganisasian' pengolahan dan pen!ajian data. Penilaian  pro!ek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman' kemampuan mengaplikasikan' kemampuan pen!elidikan dan kemampuan mengin$ormasikan peserta didik pada mata  pelajaran tertentu se#ara jelas.

Pada penilaian pro!ek setidakn!a ada 1 hal !ang perlu dipertimbangkan !aitu,

-. Kemampuan pengelolaan' !aitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik' men#ari in$ormasi dan mengelola "aktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

. <ele0ansi atau kesesuaian dengan mata pelajaran' dengan mempertimbangkan tahap  pengetahuan' pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

1. Keaslian maksudn!a pro!ek !ang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil kar!an!a' dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap pro!ek peserta didik.

(23)

 b. (eknik Penilaian Pro!ek 

Penilaian pro!ek dilakukan mulai dari peren#anaan' proses pengerjaan' sampai hasil akhir pro!ek. Untuk itu' guru perlu menetapkan halhal atau tahapan !ang perlu dinilai' seperti pen!usunan disain' pengumpulan data' analisis data' dan pen!iapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan  penilaian dapat menggunakan alat= instrumen penilaian berupa da$tar #ek ataupun skala  penilaian.

. Penilaian Produk  a. Pengertian

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu  produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk  produk teknologi dan seni' seperti, makanan' pakaian' hasil kar!a seni *patung' lukisan' gambar+' barangbarang terbuat dari ka!u' keramik' plastik' dan logam. Pengembangan  produk meliputi 1 *tiga+ tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian !aitu,

-. (ahap persiapan' meliputi, penilaian kemampuan peserta didik dan meren#anakan' menggali' dan mengembangkan gagasan' dan mendesain produk.

. (ahap pembuatan produk *proses+' meliputi, penilaian kemampuan peserta didik  dalam men!eleksi dan menggunakan bahan' alat' dan teknik.

1. (ahap penilaian produk *appraisal+' meliputi, penilaian produk !ang dihasilkan  peserta didik sesuai kriteria !ang ditetapkan.

#. (eknik Penilaian Produk 

Penilaian produk biasan!a menggunakan #ara holistik atau analitik.

-. /ara holistik' !aitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk' biasan!a dilakukan  pada tahap appraisal.

. /ara analitik' !aitu berdasarkan aspekaspek produk' biasan!a dilakukan terhadap semua kriteria !ang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

(24)

DAF(A< PU)(AKA

Djaelani. 9-2. De$inisi model pembelajaran. Gonline. (ersedia http,==djaelani#ilukba.blogspot.#om=9-2=9-=de$inisimodelpembelajaranmenurut.html

-1.28. *9 april 9-8+

Eka. 9-2.  Model embelajaran. Gonline. (ersedia, http,==""".ekaikhsanudin.net=9-2=-=pembelajaranmodeldis#o0er!learning.html -1.81. *9 April 9-8+

(im Pengembangan &KDP.9--. Kurikulum Pembelajaran. Bandung , <aja"ali Pers

Purtadi. 9-1. Perbedaan problem base learning dan projek. Gonline. (ersedia , http,==purtadi.blogspot.#om=9-1=98=perbedaanproblembasedlearningdan.html -8.88. *9 april 9-8+

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian “Keragaman Makna Politik dan Kekuasaan Cerpen „Sepotong Bibir paling Indah di Dunia‟ Karya Agus Noor: Kajian Semiotik Roland Barthes”, penelitian

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 53 Tahun 2008 Tanggal 23 Juli 2008 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Mahkamah

Kepada individu dan tiap subjek dalam penelitian yang menjalani peran ganda pada saat masih menjadi mahasisiwi hendaknya mampu mengatur pembagian waktu diantara peran-peran yang

Berdasarkan survey kebutuhan pasar tentang jasa pengembangan usaha ( Business Development Service=BDS ) komersial untuk usaha kecil dan menengah di jawa Tengah

Mengakhiri pembahasan artikel sederhana ini maka penulis perlu menegaskan bahwa pada realitasnya masyarakat beragama dalam menjalankan keberagamaannya selalu berpegang pada

Kebebasan individu sebagai warga negara merupakan hak mutlak dan serentak merupakan tuntutan kewajiban untuk bertangungjawab terhadap diri sendiri dan jaminan hak

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh modal sosial, pendidikan pelatihan, kompetensi dan pengalaman kerja terhadap kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.#. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN