• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi sekurang- kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung 30 sampai 60 detik (Christina, 2001, p. 133).

Hal ini menguntungkan jika dipakai grafik untuk mencatat kemajuan persalinan (partograf). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lama persalinan antara lain usia, paritas, pengetahuan mengenai proses melahirkan, besarnya janin, posisinya dalam uterus dan tingkat kecemasan (Llewellyn, 2002, p. 68).

Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional ( Susenas ) tahun 2008, terdapat 4,6 juta ibu bersalin, baik yang ditolong oleh tenaga kesehatan maupun yang tidak di tolong oleh tenaga kesehatan.

Di Jawa Tengah jumlah ibu bersalin normal sebanyak 562.926 orang tahun 2005, baik ditolong oleh tenaga kesehatan maupun tidak ditolong oleh tenaga kesehatan (Azwar, 2005).

(2)

Kota Semarang terdapat 25.706 orang ibu bersalin tahun 2009, untuk wilayah Puskesmas Gayamsari terdapat 1.243 orang ibu bersalin, dimana hanya ada 2 tempat pertolongan persalinan, yaitu Bps Ny Sw dan RB Bina Insani (Data DKK Kota Semarang, 2009).

Di Bps Ny Sw Kota Semarang di dapatkan data jumlah ibu bersalin tahun 2009 adalah 626 orang ibu bersalin normal dan 20 orang ibu bersalin yang harus di rujuk karena terjadi persalinan beresiko, seperti perdarahan, persalinan lama, partus prematur.

Dalam studi pendahuluan di bidan Ny.Sw Kota Semarang, didapatkan data pada bulan Pebruari 2010, terdapat 10 responden ibu bersalin , dengan klasifikasi primipara terdapat 3 responden, multipara 7 responden, sedangkan usia ibu bersalin adalah usia < 20 tahun sebanyak 1 responden, usia >35 tahun sebanyak 4 responden, dan usia 20 – 35 tahun sebanyak 5 responden. Menurut Bidan yang bertugas di Bps Ny. Sw, rata-rata dari ibu bersalin mengalami kecemasan saat mulai memasuki masa persalinan, baik itu primipara maupun multipara menjelang memasuki persalinan. Berdasarkan dari beberapa pertanyaan yang diberikan pada ibu bersalin, di dapatkan tingkat kecemasan sedang pada 3 responden ibu bersalin primipara dengan lama waktu persalinan rata-rata normal yaitu kurang dari 2 jam, sedangkan untuk tingkat kecemasan ibu bersalin multipara, terdapat 5 responden dengan tingkat kecemasan ringan dan sedang yang lama waktu persalinan kala II kurang dari 1 jam dan terdapat

(3)

2 responden yang mengalami tingkat kecemasan berat dengan lama waktu persalinan kala II lebih dari 1 jam dan pada usia lebih dari 35 tahun.

Dari beberapa latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul” Hubungan usia dan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II di Bps Ny Sw Kota Semarang Tahun 2010 “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan usia dan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II di Bps Ny.Sw Kota Semarang Tahun 2010?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum.

Mengetahui hubungan usia dan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II di Bps Ny.Sw Kota Semarang Tahun 2010.

2. Tujuan Khusus.

a. Mendiskripsikan responden berdasarkan Usia ibu bersalin multipara.

b. Mendiskripsikan responden berdasarkan Tingkat kecemasan ibu bersalin multipara.

c. Mendiskripsikan responden berdasarkan Lama Waktu Persalinan Kala II.

(4)

d. Menganalisis hubungan Usia ibu bersalin multipara dengan Lama Waktu Persalinan Kala II.

e. Menganalisis hubungan Tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan Lama Waktu Persalinan Kala II

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai dasar untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian yang lebih mendalam. 2. Bagi Institusi Kesehatan dan Bidan Praktek Swasta

Hasil penelitian ini,dapat memberikan masukan dalam perbaikan mutu pelayanan kebidanan khususnya pada pemeriksaan dan pemantauan antenatal dalam menurunkan AKI dan AKB sesuai target Indonesia sehat 2015.

3. Bagi klien dan masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan usia dan kecemasan ibu bersalin dengan lama waktu persalinan.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagi bahan penelitian lebih lanjut, dan dapat menambah referensi tentang ilmu kebidanan.

(5)

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang hubungan usia dan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II belum pernah dilakukan, akan tetapi sudah ada penelitian yang dilakukan dan terkait dengan usia dan tingkat kecemasan maupun lama persalinan kala II yaitu:

1) Judul Penelitian: Hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum di RSUD Sunan Kalijaga Demak tahun 2006. Pengarang: Endang Pangestuti (2007).Variabel: Variabel bebas: Usia ibu dan paritas, Variabel terikat: Hiperemesis Gravidarum Populasi: Semua ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum sebanyak 42 responden di RSUD Sunan Kalijaga Demak tahun 2006. Jenis Penelitian: Korelatif dengan pendekatan retrospektif. Hasil: Ada hubungan usia ibu hamil dengan angka kejadian hiperemis gravidarum, Ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Perbedaan penelitian: a) Subyek penelitian sebelumnya adalah semua ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum, pada penelitian ini subyeknya adalah semua ibu melahirkan multipara di Bps Ny. Sw Kota Semarang Tahun 2010. b) Variabel terikat pada penelitian sebelumnya adalah hiperemesis gravidarum, sedangkan pada penelitian ini variabel terikatnya adalah lama waktu persalinan kala II. Persamaan penelitian: a) Jenis penelitian korelatif. b) Variabel bebas: umur.

(6)

2) Judul Penelitian: Studi deskriptif faktor – faktor penyebab terjadinya partus lama di RSUD Sunan Kalijaga Demak Tahun 2006. Pengarang: Retno Dwi Handayani (2007). Variabel: Faktor – faktor penyebab partus lama. Populasi: Semua ibu melahirkan dengan partus lama sejumlah 92 responden di RSUD Sunan Kalijaga Demak Tahun 2006. Jenis Penelitian: Deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil: a) 5 orang mengalami kelainan letak yaitu sungsang, letak lintang 2 orang, sedangkan letak yang paling besar adalah letak belakang kepala. b) Untuk faktor lama pecah ketuban sebanyak 22 orang adalah ibu bersalin dengan KPD. c) Sejumlah 20 orang adalah berusia terlalu tua, untuk usia terlalu muda di dapatkan 20 orang. d) Untuk paritas, sebanyak 53 orang adalah primigravida, sedangkan grandemultipara yaitu 3 orang, dan multipara 36 orang. e) Untuk faktor berat janin, hanya sebagian kecil yang melahirkan dengan besar janin diatas normal yaitu 14 orang, dan persentase terbesar dengan berat janin normal, sedangkan berat badan kurang sebanyak 1 orang. Perbedaan penelitian: a) Subyek penelitian sebelumnya adalah Semua ibu melahirkan dengan partus lama sejumlah 92 responden di RSUD Sunan Kalijaga Demak Tahun 2006, pada penelitian ini subyeknya adalah semua ibu melahirkan multipara di Bps Ny. Sw Kota Semarang Tahun 2010. b) Jenis penelitian sebelumnya adalah Deskriptif dengan pendekatan cross sectional, sedangkan pada penelitian ini Jenis penelitian korelatif dengan pendekatan cross sectional. c) Variabel terikat pada penelitian

(7)

sebelumnya adalah partus lama, sedangkan pada penelitian ini variabel terikat adalah lama waktu persalinan kala II. Persamaan penelitian: meneliti tentang umur dan paritas.

3) Judul: Hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian Pre Eklamsi di RSUD Purbalingga tahun 2004 – 2005. Pengarang: Walidah Mutiah (2006). Variabel: Variabel bebas: Usia ibu dan paritas, Variabel terikat: Pre Eklamsi. Populasi: Semua ibu hamil dengan Pre Eklansia sebanyak 126 orang di RSUD Purbalingga tahun 2004-2005. Jenis Penelitian: Korelatif dengan pendekatan retrospektif. Hasil: Tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian Pre Eklamsi, Ada hubungan antara paritas dengan kejadian PreEklamsi. Perbedaan Penelitian: a) Subyek pada penelitian sebelumnya adalah semua ibu hamil dengan PreEklansia sebanyak 126 orang di RSUD Purbalingga tahun 2004-2005, pada penelitan ini subyeknya adalah semua ibu melahirkan multipara di Bps Ny. Sw Kota Semarang Tahun 2010. b) Variabel terikat pada penelitian sebelumnya adalah PreEklamsi, pada penelitian ini variabel terikatnya adalah lama waktu persalinan kala II. Persamaan Penelitian: a) Jenis penelitian: Korelatif. b) Variabel bebas: usia.

4) Judul: Hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara di RB YKWP 1 desa Kangkung, Mranggen, Demak tahun 2009. Pengarang: Rinda Lesti sentia (2009). Variabel: Variabel bebas: tingkat pendidikan, Variabel terikat: tingkat kecemasan. Populasi: Semua ibu bersalin sebanyak 26 orang di RB

(8)

YKWP 1 desa Kangkung, Mranggen, Demak pada bulan Februari 2009. Jenis Penelitian: Korelatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu bersalin, Perbedaan Penelitian: a) Subyek pada penelitian sebelumnya adalah semua ibu bersalin dengan tingkat pendidikan berbeda sebanyak 26 orang di RB YKWP 1 desa Kangkung, Mranggen, Demak pada bulan februari 2009, pada penelitan ini subyeknya adalah semua ibu melahirkan dengan tingkat kecemasan di Bps Ny. Sw Kota Semarang Tahun 2010. b) Variabel terikat pada penelitian sebelumnya adalah tingkat kecemasan, pada penelitian ini variabel terikatnya adalah lama waktu persalinan kala II. Persamaan Penelitian: a) Jenis penelitian: Korelatif dengan pendekatan cross sectional.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Berbasis pada hasil analisis pada penelitian mengevaluasi kinerja bongkar muat di Pelabuhan Umum Gresik, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1) Dari hasil analisis dan

Untuk melakukan proses peleburan, sebelumnya dilakukan perancangan komponen. Adapun komponen yang digunakan antara lain tabung pelebur, band heater, nozzle heater. Tabung

Manfaat Dana ADD juga merupakan sebuah sikap mental pemerintah desa yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan seseorang/kelompok akan bertambah atau,

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa benih padi merah (Oryza nivara) varietas cempo merah memiliki kualitas yang sangat baik dilihat dari hasil daya

Akan tetapi, hal tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhanis (2012) yang menemukan bukti bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

Penelitian [7] dengan variasi steel slag yang digunakan adalah 0%, 25%, 50% dan 75% terhadap semua ukuran agregrat menghasilkan campuran beton aspal sebagai berikut:

karyawan dan pemberi kerja dimana karyawan dapat bekerja paruh atau penuh waktu dari lokasi alternatif selain kantor yang tersentralisasi, seperti misalnya di

menjelaskan pengertian MPASI tidak hanya terbatas hanya pada apa yang diberikan, tetapi berkaitan dengan beberapa hal, yaitu (a) Cara memberikan makan: berkaitan dengan