• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Laporan Keuangan a. Pengertian

Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan perusahaan, sangatlah membutuhkan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Menurut IAI (2009 : 1.5), “laporan keuangan adalah suatu

penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian informasi

keuangan utama kepada pihak-pihak luar perusahaan. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.

Menurut Munawir (2004 : 2) laporan keuangan adalah :

Hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan , tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menetukan atau

(2)

7 menilai posisi keuangan perusahaan, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak pihak yang berkepentingan dapat mengambil keputusan.

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan perusahaan adalah :

1) Pemilik perusahaan, dengan laporan keuangan pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manager dalam memipin perusahaan dan kesuksesan tersebut dinilai dengan laba yang diperoleh perusahaan.

2) Manager perusahaan, dengan mengetahui posisi keuangan perusahaan periode yang lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaikai sistem pengawasannya, menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat dan yang terpenting laporan keuangan merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

3) Investor, memerlukan laporan keuangan perusahaan dimana mereka menanamkan nmodalnya untuk melihat prospek keuntungan di masa mendatang dan untuk mengetahui jaminan investasinya.

4) Krediturs dan bankers, perlu mengetahui posisi keuangan perusahaan sebelum mereka mangambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan.

(3)

8 5) Pemerintah, berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan

untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan dan untuk dasar perencanaan pemerintah.

b. Tujuan

Untuk dapat mengetahui dan menilai posisi keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai suatu perusahaan perlu adanya laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan tersebut. Tujuan Laporan Keuangan menurut menurut IAI (2009 : 1.5) dalam PSAK No. 1 adalah :

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi asset, laibilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan yang terakhir adalah arus kas.

Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan, khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas

(4)

9 c. Komponen Laporan Keuangan

Menurut IAI (2009 : 1.6) dalam PSAK No. 1 laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :

1) laporan posisi keuangan pada akhir periode 2) laporan laba rugi komprehensif selama periode 3) laporan perubahan ekuitas selama periode 4) laporan arus kas selama periode

5) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya dan

6) laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Laporan posisi keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi asset, laibilitas dan ekuitas perusahaan pada satu tanggal tertentu. Laporan keuangan ini menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih.

Laporan laba rugi menggambarkan jumlah pendapatan, beban dan laba/rugi perusahaan pada satu periode tertentu. Menurut IAI (2009 : 1.28) dalam PSAK No.1 perusahaan menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode :

1) dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif atau 2) dalam bentuk dua laporan :

a) laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah) ; dan

b) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan pendapatan komprehensif).

(5)

10 Menurut IAI (2009 : 1.29) dalam PSAK No. 1 laporan laba rugi komprehensif, sekurang-kurangnya mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut selama suatu periode:

1) pendapatan 2) biaya keuangan

3) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas

4) beban pajak

5) suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari

a) laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan

b) keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan

6) laba rugi

7) setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat

8) bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan

9) total laba rugi komprehensif

Laporan laba rugi menurut Kieso (2007 : 140) adalah “laporan

yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode tertentu”. Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk

mendapatkan hasil dan laba (rugi) perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan perubahan ekuitas adalah ikhtisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi salama jangka waktu tertentu. Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan perusahaan selama periode tertentu.

(6)

11 Laporan arus kas menggambarkan aktivitas perusahaan untuk memperoleh kas dan menggunakannya untuk operasi perusahaan. Pengelompokan aktivitas dalam laporan arus kas yaitu operasi, investasi dan pendanaan.

Menurut IAI (2009 : 1.3) definisi catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan pendaptan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan atau rincian dari pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai pos- pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

d. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Dalam mengadakan analisis terhadap suatu laporan keuangan harus diperhatikan sifat dan keterbatasan laporan keuangan tersebut, sehingga dapat diperoleh gambaran lebih tepat dan menghindari salah pengertian.

Laporan keuangan mempunyai sifat historis dan menyeluruh. Bersifat historis karena laporan keuangan merupakan akumulasi dari transakasi-transaksi yang telah terjadi dalam suatu perusahaan pada periode yang bersangkutan dan bersifat menyeluruh karena merupakan akumulasi dari kegiatan yang dapat diukur atau dinyatakan dengan satuan uang.

(7)

12 Biasanya fakta-fakta yang dinyatakan oleh angka dan satuan uang dalam suatu laporan keuangan tersebut merupakan pencerminan dari nilai perusahaan secara keseluruhan dengan pasti dan tepat sesuai dengan kondisi ekonomi per tanggal laporan keuangan tersebut. Anggapan ini tidak benar secara keseluruhan karena laporan keuangan mengandung keterbatasan.

Menurut Sofyan Syafri ( 2008 : 247) laporan keuangan memiliki ketebatasan sebagai berikut :

1) Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat, karenanya tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

2) Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

3) Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan bebagai pertimbangan.

4) Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.

5) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.

6) Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya.

7) Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi tersebut.

8) Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi pengukuran sumber ekonomis dan kesuksesan antar perusahaan.

9) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umunya diabaikan.

(8)

13 2. Laba Akuntansi

a. Pengertian

Angka laba merupakan informasi yang penting yang dicantumkan dalam laporan laba rugi. Laba merupakan elemen yang menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharakan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Menurut APB Statement dalam Sofyan Syafri (2008 : 241) mengartikan laba (rugi) sebagai “kelebihan

(deficit) penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi”.

Para pemakai laporan keuangan mempunyai konsep laba dan model pengambilan keputusan yang berbeda-beda. Karena akuntansi secara umum menganut konsep historis, asas akrual dan konsep penandingan, maka “laba akuntansi merupakan selisih pengukuran pendapatan dan

biaya secara akrual” (Suwardjono, 2005 : 456).

Laba akuntansi adalah laba dari kacamata kesatuan usaha karena keperluan untuk menyajikan informasi secara objektif dan terandalkan. Menurut Belkaoui (2000 : 332), “laba akuntansi didefinisikan sebagai

perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yg berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis”.

“Laba akuntansi adalah laba bersih perusahaan seperti yang dilaporkan pada laporan laba ruginya” (Brigham & Houston, 2006: 54).

Menurut Belkaoui dalam Sofyan Syafri (2008 : 305) laba akuntansi mengandung lima sifat berikut :

1) Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi, yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.

(9)

14 2) Laba akuntansi didasarkan pada postulat “periodik” laba itu,

artinya merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu. 3) Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan

batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.

4) Laba akuntansi memerlukan pengukuran terhadap biaya dalam bentuk biaya historis

5) Laba akuntansi didasarkan prinsip matching artinya hasil dikurangi biaya yang diterima/dikeluarkan dalam periode yang sama

b. Tujuan Pelaporan Laba

Dalam kenyataannya, para pemakai mempunyai konsep laba yang berbeda-beda. Namun dengan berbagai interpretasinya laba akuntansi diharapkan dapat digunakan oleh para pemakai antara lain sebagai berikut:

1) Indikator efisiensi penggunanaa dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi

2) Pengukur prestasi atau kinerja perusahaan 3) Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak

4) Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang 5) Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan 6) Dasar pembagian dividen.

c. Elemen-Elemen Laba

Elemen-elemen laba terdiri dari : 1) Pendapatan (revenue)

Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya)

(10)

15 selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

2) Beban (expenses)

Arus kas keluar atau penurunan lainnya dalam aktivitas sebuah entitas penambahan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi .

3) Keuntungan (gains)

Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dan transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.

4) Kerugian (loss)

Penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.

d. Unsur-Unsur Laba Akuntansi

Agar efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik, maka komponen atau unsur-unsur laba diklasifikasikan sesuai dengan jenis-jenis kegiatan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah unsur-unsur laba :

(11)

16 1) Laba kotor (gross profit) adalah jumlah penjualan dikurangi harga

pokok penjualan (HPP),

2) Laba operasi (operating income), laba bruto dikurangi biaya-biaya operasional perusahaan,

3) Laba sebelum pajak (earning before tax) dan pos luar biasa adalah laba usaha ditambah atau dikurangi pendapatan atau beban-beban lain,

4) Laba setelah pos luar biasa adalah laba sebelum pajak ditambah atau dikurangi pos luar biasa.

5) Laba bersih setelah pajak, laba bersih setelah pos luar biasa dikurangi pajak penghasilan

e. Keunggulan dan Kelemahan

Beberapa keunggulan dari konsep laba akuntansi adalah sebagai berikut :

1) Dapat terus-menerus ditelusuri dan diuji

2) Karena perhitungannya didasarkan pada kenyataan yang terjadi dan dilaporkan secara objektif, perhitungan laba ini dapat diperiksa. 3) Memenuhi prinsip conservatisme, karena yang diakui hanya laba

yang direalisasi dan tidak memperhatikan perubahan nilai

4) Dapat dijadikan sebagai alat control manajemen dalam mlaksanakan fungsi-fungsi manajemen.

(12)

17 Di samping adanya keunggulan, terdapat pula kelemahan dari laba akuntansi, diantaranya :

1) Tidak dapat menunjukan laba yang belum direalisasi yang timbul dari kenaikan nilai.

2) Sulit mengakui kebenaran jika dilakukan perbandingan, karena adanya perbedaan menghitung cost, perbedaan waktu antara realisasi hasil dan biaya.

3) Penerapan prinsip realisasi, Historical Cost, dan Conservatisme dapat menimbulkan salah pengertian terhadap data yang disajikan.

4. Arus Kas a. Pengertian

Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Menurut IAI (2009 : 2.3) dalam PSAK No. 2, “arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar kas

atau setara kas”.

Laporan arus kas adalah laporan yang mengikhtisarkan penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk suatu periode waktu tertentu. Laporan arus kas melaporkan nilai bersih arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Selain itu juga

(13)

18 menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari masing-masing aktivitas tersebut.

Laporan arus kas merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang wajib untuk disampaikan oleh perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek pada laporan keuangannya. Laporan arus kas memenuhi salah satu dari tujuan pelaporan keuangan yaitu membantu para pemakai menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.

b. Tujuan dan Manfaat

Tujuan utama penyajian laporan arus kas adalah “menyediakan

informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaaan selama satu periode” (Kieso, 2007 : 212).

Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan manfaat informasi untuk :

1) mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas)

2) menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas

3) memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan.

(14)

19 4) meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai

perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

Laporan arus kas akan membantu para investor, kreditur dan pemakai lainnya untuk :

1) Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukan kas di masa datang

2) Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban dividen dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern

3) Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas

4) Menilai pengaruh investasi kas maupun bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan selama periode tertentu.

c. Klasifikasi

Menurut IAI (2009 : 2.5) dalam PSAK No.2 “laporan arus kas

harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”.

1) Aktivitas operasi

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities). Oleh karena itu, arus kas

(15)

20 tersebut umumnya berasal dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.

Contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut IAI (2009 : 2.6) dalam PSAK No. 2 antara lain :

a) penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa, b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain, c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa,

d) pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan, e) penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi

sehubungan dengan premi,

f) pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi,

g) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan

2) Aktivitas investasi

Adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut IAI (2009 : 2.7) dalam PSAK No.2 adalah :

a) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri,

b) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain,

c) pembayaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas perusahaan lain,

d) kas yang diterima dari penjualan instrumen utang dan instrumen ekuitas perusahaan lain

e) penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan)

(16)

21 f) pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad

contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali jika

kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

3) Aktivitas pendanaan

Adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut IAI (2009 : 2.8) dalam PSAK No. 2 adalah:

a) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumenmodal lainnya b) pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus

saham perusahaan,

c) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lainnya

d) pelunasan pinjaman,

e) pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.

d. Metode Pelaporan Arus Kas

Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan mengunakan salah satu metode berikut (IAI , 2009 : 2.8), yaitu:

a) Metode langsung, dengan penggunaan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. b) Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

(17)

22 Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.

Sebagai alternatif, arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan berdasarkan metode tidak langsung dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi komprehensif serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode.

4. Saham

a. Pengertian Saham

Instrumen yang diperdagangkan di pasar modal pada umumnya dapat dibedakan ke dalam surat berharga yang bersifat utang yang disebut obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan yang disebut saham. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham. Saham adalah tanda penyertaan modal suatu perusahaan. Menurut Rusdin (2006 : 68), “saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti

kepemilikan suatu perusahaan , dan pemegang saham memilki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan”.

Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (stockholder). Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham

(18)

23 adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut Daftar Pemegang Saham. Selain itu juga dapat dilihat pada halaman belakang lembar saham apakah namanya sudah diregistrasi oleh perusahaan (emiten) atau belum.

Tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut. Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan speculator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan deviden atau capital gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah masyarakat yang melakukan aksi jual atau beli saham yang bertindak sangat rasional dengan menganalisis informasi-informasi tentang perusahaan, ekonomi dan politik.

b. Jenis Saham

1) Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di Pasar Modal. Menurut Paulus (2008 : 48), “saham biasa adalah saham yang

menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividend dan hak atas harta kekayaan perusahaan dilikuidasi”. Karakteristik

(19)

24 a) Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di

likuidasi

b) Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keutusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham

c) Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham

d) Hak tanggung jawab yang terbatas

e) Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat.

2) Saham Preferen (Preferred Stock)

Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena dapat menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga dapat tidak mendatangkan hasil sepeti yang dikehendaki investor. Adapun karakteristik dari saham preferen adalah :

a) Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap

b) Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi

c) Dapat dikonversikan menjadi saham biasa.

d) Mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa

(20)

25 3) Saham Treasuri

Merupakan saham milik perusahaan yang sudah pernah beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali.

c. Harga Saham

Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Harga saham merupakan harga atau nilai uang yang tersedia dikeluarkan untuk memperoleh kepemilikan atas suatu saham. Menurut Sawidji (2002 : 45) pengertian harga saham adalah sebagai berikut :

1) Harga Nominal (Par Value), yaitu nilai yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya.

2) Harga Perdana, yaitu harga sebelum saham tersebut dicatatakan di bursa efek

3) Harga pasar, yaitu harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain.

4) Harga pembukaan, yaitu harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat jam bursa dibuka

5) Harga penutupan, yaitu harga yang diminta penjual atau pembeli pada saat akhir di bursa

6) Harga tetinggi , yaitu harga paling tinggi yang terjadi pada hari di bursa itu, tetapi lazim pula untuk menentukan harga tertinggi yang terjadi pada waktu tertentu dalam kurun waktu sebulan atau setahun, tergantung keperluan.

d. Pengertian Return Saham

Dalam berinvestasi terdapat suatu hubungan timbal balik yaitu perusahaan dapat menjalakan perusahaan dari dana yang diperoleh investor dan investor memperoleh suatu imbalan yang disebut return.

(21)

26 Return saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persen dari modal awal investasi . Pendapatan investasi dalam saham meliputi : 1) Capital gain/loss,

Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut. Contoh : Investor A membeli saham PT. X setahun lalu dengan harga Rp 3.500,-. Saat ini harga saham PT X telah meningkat menjadi Rp 3.750,-. Jika investor A menjual sahamnya pada harga tersebut , maka ia akan menikmati capital gain.

Jika harga beli saham lebih besar dari harga jual saham , maka investor akan mngalami capital loss.Contoh : Investor A membeli saham PT. X setahun lalu pada harga Rp 3.500,-. Saat ini harga saham PT X turun menjadi Rp 3.100,-. Jika investor A menjual sahamnya maka ia akan rugi Rp 400,-

2) Dividen

Disamping capital gain, investor juga akan menerima dividen tunai setiap tahunnya. Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Emiten akan membagikan dividen tunai dua kali setahun , dimana yang pertama disebut dividen interim yang dibayarkan selama tahun berjalan, sedangkan yang kedua disebut dividen final yang dibagikan setelah tutup tahun buku.

(22)

27 e. Jenis Return

Menurut Jogiyanto (2003 : 109), “return merupakan hasil yang

diperoleh dari investasi yang dapat berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return)”. Penjelasan mengenai

return realisasi dan return ekspektasi adalah :

1) Return realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa datang.

2) Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa datang. Return ekspektasi sifatnya belum terjadi , bebeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi. Return ekspektasi dapat dihitung berdasarkan nilai ekspektasi masa depan, berdasarkan nilai nilai return historis dan berdasarkan mode return ekspektasi yang ada.

f. Pengukuran Return Saham

Beberapa pengukuran return realisasi yang banyak digunakan adalah return total, relatif return, kumulatif return dan return disesuaikan. Rumus perhitungan return saham, dalam hal ini adalah return total, dapat dilakukan dengan cara berikut :

Ri = Pt – Pt-1 + Dt Pt-1

(23)

28 Jika tidak ada dividen, maka return saham dinyatakan sebagai berikut :

Ri = Pt – Pt-1 Pt-1

Keterangan :

Ri = return saham perusahaan i pada periode ini

Pt = harga penutupan saham perusahaan pada periode ini

Pt-1 = harga penutupan saham perusahaan pada periode sebelumnya Dt = dividen per lembar saham

5. Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Return Saham

Investor dan kreditor menggunakan informasi dalam laporan laba rugi untuk mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan, memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan, dan membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan.

Laba akuntansi yang sekarang dianut merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Menurut Soewardjono (2005 : 482), “laba dan

komponennya yang diukur atas dasar akrual merupakan indikator kinerja yang lebih baik daripada sekedar perubahan jumlah kas”

Semakin besar laba suatu perusahaan, maka investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut, sehingga kecenderungan yang ada adalah semakin tinggi harga saham. Perubahan harga

(24)

29 saham yang semakin meningkat akan menghasilkan return saham berupa capital gain dan akan berpengaruh secara positif terhadap return saham

Hal ini terjadi karena laba perusahaan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk naiknya harga dan return saham. Pradhono dan Christiawan (2004) menyatakan bahwa earnings berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.

6. Pengaruh Arus Kas Operasi dan Total Arus Kas terhadap Return Saham Laporan arus kas sangat penting bagi perusahaan yang menerapkan kebijakan akuntansi yang bebeda, terutama dalam kondisi ekonomi yang sedang mengalami inflasi. Laporan keuangan perusahaan dapat saja menunjukan kerugian yang besar, tetapi perusahaan memiliki jumlah kas yang besar. Sepanjang masih memiliki arus kas yang positif, perusahaan tetap dapat dijalankan walaupun laporan keuangan menunjukan kerugian.

Laporan arus kas adalah sebuah laporan keuangan dasar yang melaporkan kas yang diterima, kas yang dibayarkan, dan perubahannya, dari kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari bisnis selama satu periode.

Dalam jangka panjang untuk kelangsungan hidup perusahaan, suatu bisnis harus menghasilkan aliran kas bersih yang positif dari aktivitas operasi. Semakin tinggi arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan bahwa perusahaan mampu beroperasi secara profitable, karena dari aktivitas operasi saja

(25)

30 perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan baik. Ariadi (2009) menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Menurut Mohamad Samsul (2006 : 136), ”Investor memang harus

melihat laba dan arus kas dalam pengambilan keputusan berinvestasi, tetapi arus kas lebih penting bila dilihat dari sudut kelangsungan hidup perusahaan”.

Adanya peningkatan komponen arus kas dari aktivitas operasi dan total arus arus akan memberikan sinyal positif mengenai kinerja perusahaan di masa yang akan datang kepada investor, akibatnya investor akan membeli saham perusahaan tersebut yang akan meningkatkan harga saham dan pada akhirnya juga meningkatkan return saham bagi pemegang saham.

(26)

31 B. Penelitian Terdahulu

Triyono dan Hartono (2000) menguji pengaruh informasi arus kas, komponen arus kas dan laba kuntansi terhap harga dan return saham dengan sample 54 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 1995 dan 1996. Hasil penelitannya adalah pemisahan total arus kas ke dalam tiga komponen arus kas, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham.

Pradhono dan Christiawan (2004) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Economic Value Added , Residual Income, Earnings, dan Arus Kas Operasi terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Penelitian tersebut menggunakan regresi linier dengan meneliti data 34 perusahaan manufaktur yang sesuai kriteria yang terdaftar di BEJ periode tahun 200-2002. Hasil penelitiannya adalah variabel economic value

added ,residual income, earnings dan arus kas operasi berpengaruh

signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Variabel arus kas operasi berpengaruh paling signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham dan selanjutnya variabel yang berpengaruh signifikan adalah variabel earnings.

Daniati dan Suhairi (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba kotor dan size perusahaan terhadap return saham dengan sample 34 perusahaan manufaktur yang terdapat di BEJ tahun 1999-2004. Hasil penelitiannya

(27)

32 adalah arus kas dari aktivitas investasi dan laba kotor serta size perusahaan memilki pengaruh yang signifkan terhadap return saham sedangkan arus kas operasi tidak berpengaruh signifkan terhadap return saham.

Yogi Marshal (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh

Economic Value Added, Market Value Added dan Arus Kas Operasi

terhadap return saham dengan sample 36 perusahaan yang termasuk dalamindeks LQ-45 di BEI Periode Februari - Agustus 2008. Hasil penelitiannya adalah Economic ValueAdded, Market Value Added dan Arus Kas Operasi tidak berpengaruh signifkan terhadap return saham.

Ariadi (2009) melakukan penelitian mengenai pengaruh Laba Akuntansi, arus kas operasi, arus kas pendanaan, DER, Current Ratio dan koefisien variasi terhadap return saham. Objek penelitaannya adalah perusahaan yang termasuk dalam LQ 45 dari tahun 2003 - 2007 di Bursa Efek Indonesia dengan sampel 13 perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa laba akuntansi dan koefisien variasi tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sementara arus kas operasi, arus kas pendanaan, DER dan current ratio memilki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Nova ariansyah (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh laba akuntansi, total arus kas dan net profit margin terhadap return saham. Objek penelitaannya adalah perusahaan manufaktur industri barang konsumsi tahun 2007-2009. Hasil penelitian menunjukan bahwa laba akuntansi dan total arus kas tidak memilki pengaruh yang signifikan

(28)

33 terhadap return saham, sementara net profit margin memilkii pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Tjiptowati (2008) melakukan penelitian Pengaruh Kandungan Informasi Arus Kas,Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Harga dan Return Saham. Objek penelitaannya adalah perusahaan yang termasuk dalam LQ 45 pada tahun 2005 dan 2006. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan total arus kas bahwa laba akuntansi, arus kas total dan komponen arus kas berpengaruh signifikan dengan harga saham dalam model levels. Sementara total arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan dengan return saham dalam model return kecuali Arus kas operasi.

C. Kerangka Konseptual

Laporan keuangan berisi kandungan – kandungan informasi seperti laba dan arus kas yang penting bagi keputusan investasi seorang investor. Informasi laba akuntansi, komponen arus kas seperti arus kas operasi dan total arus kas dapat memberikan sinyal baik maupun sinyal buruk mengenai kinerja perusahaan di masa mendatang. Informasi tersebut mempengaruhi investor dalam menentukan keputusan pembelian saham suatu perusahaan sehingga akan menyebabkan berfluktuasinya harga saham.

Apabila perusahaan memiliki laba yang cukup tinggi dan arus kas yang memadai maka kondisi perusahaan secara financial dapat dikatakan

(29)

34 baik. Perusahaan yang memiliki arus kas dari aktivitas operasi yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu beroperasi secara profitable, karena dari aktivitas operasi saja perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan baik.

JIka kondisi perusahaan secara financial dikatakan baik maka akan memberikan signal positif mengenai kinerja perusahaan di masa mendatang sehingga investor akan tertarik membeli saham perusahaan dan meningkatan harga saham Peningkatan harga saham mengindikasikan bahwa return saham akan meningkat bagi para pemegangnnya. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi penurunan harga saham merupakan indikasi menurunnya return saham bagi pemegangnya.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka dikembangkan kerangka konseptual sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian Laba Akuntansi

X1

Arus Kas Operasi X2

Return Saham Y

Total Arus Kas X3

Referensi

Dokumen terkait

Buku ini merupakan pedoman bagi mahasiswa peserta Tesis Program Studi Magister Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dalam menyusun laporan Tesis

Dari identifikasi resiko yang ada, dilakukan pembobotan terhadap probabilitas dan dampak terhadap resiko. Selanjutnya dihitung tingkat resiko dengan mengalikan probabilitas dan

Dengan metode multi siklon pada gambar 2.2 efisiensi yang didapat < 95 %, sedangkan ukuran partikel debu terkecil yang diperoleh > 5 μC.. Sistem Hujan

Tes KGS berbentuk tes objektif (pilihan ganda) mencakup ketiga materi percobaan, yaitu: 1) sintesis dan karakterisasi natrium tiosulfat pentahidrat, 2)

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas yang dilakukan berhasil dan terbukti bahwa model pembelajaran snowball throwing berbantuan media teka-teki silang dapat

PelKat Pelayanan Anak menjadi salah satu wadah bagi anak-anak layan GPIB untuk diperlengkapi dan dikuatkan agar hidup mengandalkan Tuhan, menyadari panggilan-Nya dan

The pickup in global activity that started in 2016 gathered steam in the first half of 2017, reflecting firmer domestic demand growth in advanced econo- mies and China and

Kemerdekaan yang telah diraih para pahlawan harus kamu isi dengan perilaku yang positif.. Perilaku yang positif bukan berarti perilaku