Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Proses Pekerjaan
Angkat Angkut Material/ Bahan Menggunakan Tower Crane di Proyek
Pembangunan Apartement XY Oleh PT. X
Ratri Widiyastuti, Chandra Satrya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
Ratri.widiyastuti@gmail.com
Abstrak
Angka kecelakaan kerja di bidang jasa konstruksi paling tinggi dibanding sektor industri lainnya. Alat berat crane menyumbang andil 38% dari kecelakaan fatal yang terdapat di industri. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang penilaian risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada proses pekerjaan angkat angkut material/ bahan menggunakan tower crane di proyek pembangunan Apartement XY oleh PT. X tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prioritas risiko keselamatan dan kesehatan yang memerlukan pengendalian risiko. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional, sedangkan untuk analisis risiko menggunakan metode semi kuantitatif. Hasil penelitian ini yaitu pada basic risk terdapat 10 event yang termasuk kedalam kategori very high, terdapat 7 event yang termasuk kedalam kategori priority 1, terdapat 6 event yang termasuk kedalam kategori subtancial, dan terdapat 8 event yang termasuk kedalam kategori priority 3. Pada existing risk, tidak terdapat jenis pekerjaan yang masuk kedalam kategori very high, terdapat 2 event yang masuk kedalam kategori priority 1, terdapat 6 event yang masuk kedalam kategori subtancial, terdapat 19 event yang termasuk kedalam kategori priority 3, dan terdapat 4 event yang masuk kedalam kategori acceptable. Pada predictive risk, terdapat 27 event yang masuk kedalam kategori acceptable, dan 4 event yang masih masuk kedalam kategori priority 3. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu perlunya pengawasan yang lebih optimal dari pihak K3 dan perlunya penambahan APD dari perusahaan untuk pekerja. Kata kunci : Penilaian risiko, tower crane
Risk Assessment Of Occupational Health and Safety Risks In The Work Of Lifting The
Transport Of Materials Using Tower Cranes In Construction Projects Apartment XY
by PT. X
Abstract
Accidents in the construction field higher than other industrial sectors. Cranes accounted for 38% share of fatal accident there in the industry. Therefore, this study discusses about risk assessment of occupational health and safety risks in the work of lifting the transport of materials using tower cranes in construction projects Apartment XY by PT. X 2014. The purpose of this study was to determine the priority of safety and health risks that require risk control. Methods This study uses an observational study design, and for risk analysis using semi-quantitative methods. The results of this study for basic risk any 10 events were included to the category of very high, there are 7 events were included into the category of priority 1, there are 6 events were included into the category of subtancial, and there are 8 events were include into the category of priority 3. In the existing risk, there are nothing task were include into the category of very high, there are 2 events in the category of priority 1, there are 6 events were include into the category of subtancial, there are 19 events were included into the category of priority 3, and there are 4 events were include into the category of acceptable. In the predictive risk, there are 27 events that enter into the acceptable category, and 4 events are still in the category of priority 3. Advice can be given to this research is needed for a more optimal control of the K3 and needed for the addition of PPE for all. Keywords: Risk assessment, tower crane
Pendahuluan
Latar Belakang
Pekerjaan konstruksi merupakan keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan
dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil,
mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya, untuk
mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain (UU No. 18/1999, Jasa Konstruksi).
Angka kecelakaan kerja di bidang jasa konstruksi paling tinggi dibanding sektor industri,
transportasi maupun pertambangan. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mencatat
hingga 2010, kecelakaan kerja masih didominasi bidang jasa konstruksi (31,9%), disusul
industri (31,6%), transport (9,3%), pertambangan (2,6%), kehutanan (3,8%), dan lain-lain
(20%).
Setiap tahunnya bayak pekerja yang terluka atau bahkan meninggal dalam berbagai macam
kecelakaan yang disebabkan oleh pekerjaan menggunakan tower crane seperti, terjadi kontak
dengan kabel listrik, tertabraknya dengan crane karena tidak terkontrol atau disebabkan benda
jatuh. Oleh karena itu diperlukan keputusan yang tepat dalam penggunaan tower crane
ditinjau dari segi lingkungan Alat berat crane menyumbang andil 38% dari kecelakaan fatal
yang terdapat di industry, dan sebanyak 12% dari kecelakaan yang melibatkan crane
menyebabkan kematian atau kecacatan permanen ( NIOSH Publication, 2006). Oleh sebab
itu, untuk meminimalkan dan mengendalikan risiko dalam proses pekerjaan menggunakan
tower crane diperlukan adanya upaya manajemen risiko.
Rumusan Masalah
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Industri konstruksi
seperti yang dilakukan oleh PT. X melibatkan alat-alat berat, salah satunya adalah
penggunaan pesawat angkat-angkut seperti tower crane. Berdasarkan observasi awal yang
telah dilakukan peneliti pada proses angkat angkut material/ bahan menggunakan tower crane
pada proyek pembangunan Apartement XY oleh PT. X terdapat bahaya kesehatan dan
keselamatan kerja yang berasal dari peralatan dan mesin yang digunakan, lingkungan dan dari
pekerja itu sendiri. Bahaya tersebut dapat menimbulkan kejadian seperti tertimpa material/
bahan yang diangkut, korsleting listrik, terbentur, terpeleset, jatuh dari ketinggian pada
operator crane dan lainnya.
Penilaian risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada proses angkat angkut material/ bahan
menggunakan tower crane belum pernah dilakukan oleh PT. X. Oleh karena itu, akan
dilakukan penelitian mengenai penilaian risiko keselamatan kerja pada proses angkat angkut
material/bahan menggunakan tower crane pada proyek pembangunan Apartement XY oleh
PT. X.
Tujuan Penelitian
Mengetahui prioritas risiko keselamatan dan kesehatan yang memerlukan pengendalian risiko
pada proses pekerjaan angkat angkut menggunakan tower crane di proyek pembangunan
Apartement XY oleh PT. X.
Tinjauan Teoritis
Bahaya
Bahaya (hazard) adalah sumber yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau kerusakan
(AS/NZS 4360: 2004).
Risiko
Menurut OHSAS 18001 dalam (Ramli. S, 2010) risiko K3 adalah kombinasi dari
kemungkinan terjadinya kegiatan berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cedera atau
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.
Event
Menurut AS/NZS 4360:2004, event adalah kejadian atau peristiwa yang mungkin terjadi
dalam satu proses pekerjaan. Event bisa saja terjadi dalam suatu proses pekerjaan dan bisa
juga tidak terjadi. Event juga dapat terjadi dalam satu kejadian tunggal atau terjadi dalam
serangkaian kejadian.
Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan
organisasi berkaitan dengan risiko (ISO 31000, 2009). Menurut AS/NZS 4360:2004,
manajemen risiko adalah kultur, proses dan struktur yang diarahkan kepada manajemen yang
efektif mengenai peluang-peluang yang potensial dan pengaruh-pengaruh yang merugikan.
Proses Manajemen Risiko
Proses manajemen risiko didefinisikan sebagai aplikasi yang sistematis atas kebijakan
manajemen, prosedur dan praktik untuk melaksanakan penetapan konteks, pengidentifikasian,
penganalisisan, pengevaluasian, perlakuan, pemantauan dan pengkomunikasian risiko
(AS/NZS 4360:2004).
Gambar 2.1. Detail Proses Manajemen Risiko
Sumber : AS/NZS 4360:2004
Analisis Risiko
Analisis risiko adalah suatu bentuk sistematika dalam penggunaan informasi yang telah
tersedia untuk mengidentifikasi bahaya (hazard) dan memperkirakan suatu risiko terhadap
individu, populasi, bangunan, dan lingkungan (Kolluru, 1996).
Metode Analisis Risiko
Menurut AS/NZS 4360 : 2004, terdapat tiga jenis metode analisis risiko yaitu metode
kualitatif, metode semi kuantitatif dan metode kuantitatif.
Hasil dan Pembahasan
Keterangan warna tingkat risiko :
: Very High
: Priority 1
: Subtancial
: Priority 3
: Acceptable
Tabel 1. Rating Penilaian Terhadap Consequences
Faktor Tingkatan Deskripsi Rating
Consequences
Akibat yang ditimbulkan dari suatu
peristiwa/kejadian
Catastrophe Kerusakan fatal/ parah beragam fasilitas lebih dari > 1 M, aktivitas dihentikan, terjadi kerusakan lingkungan yang sangat luas
100
Disaster Kematian, kerugian 500 jt – 1 M 50
Very Serious Cacat permanent, kerugian 250 jt –
500jt 25
Serious Serius tapi mengakibatkan cacat nonpermanen, membutuhkan rawat inap, kerugian 10 jt – 250jt
15
Important Dibutuhkan perawatan medis, berobat
jalan, kerugian 1jt – 10jt 5
Noticeable Luka-luka atau sakit ringan, P3K
kerugian kurang dari 1 jt 1
Tabel 2. Rating Penilaian Terhadap Exposure
Factor Description Rating
Exposure
Frekuensi pemajanan terhadap bahaya
Continously
sering terjadi dalam sehari 10
Frequently
kira-kira satu kali dalam sehari 6
Occasionally
1 kali seminggu sampai 1 kali sebulan 3
Infrequent 1 kali dalam sebulan sampai sekali
dalam setahun 2
Rare diketahui kapan terjadinya 1
Very Rare
tidak diketahui kapan terjadinya 0,5
Tabel 3. Rating Penilaian Terhadap Probability
Factor Tingkatan Description Rating
Probability
Kemungkinan yang menyertai suatu akibat
Almost certain kejadian yang paling sering terjadi
10
Likely kesempatan terjadi kecelakaan 50%
6
Remotely possible sesuatu kejadian yang sangat kecil kemungkinan terjadinya
1
Conceivable tidak pernah terjadi kecelakaan dalam tahun-tahun pemajanan tetapi mungkin terjadi
0,5
Practically Imposible sangat tidak mungkin terjadi 0,1
Level / Tingkat Risiko = Concequences x Eksposure x Probability
Tabel 4. Level/ Tingkat Risiko
Tingkat Risiko Comment Action
> 350 Very High
Penghentian aktifitas sampai risiko dikurangi hingga mencapai batas yang dapat diterima
180 – 350 Priority 1 Penanganan secepatnya
70 – 180 Subtancial Mengharuskan ada perbaikan secara teknis 20 – 70 Priority 3 Memerlukan pengawasan dan perhatian
secara berkesinambungan
< 20 Acceptable Intensitas kegiatan yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin
Reduction Risk (RR) = (Basic Risk – Existing Risk) x 100%
Basic Risk
Tabel 5. Identifikasi Bahaya dan Risiko Pada Persiapan Angkat Angkut Material/Bahan
Menggunakan Tower Crane
No Uraian Kerja Bahaya Unexpected Event Keterangan
1 Mengangkat dan membawa material/ bahan menuju titik penyimpanan secara manual • Bahaya fisik • Area licin • Bahaya perilaku
Terpeleset/ tersandung • Ketika mengangkat dan membawa
material/bahan pekerja tidak melihat benda yang ada di lantai sehingga pekerja dapat tersandung dan terpeleset
Kaki tertimpa material/bahan yang dibawa pekerja
• Tidak menggunakan APD
• Material/bahan yang dibawa pekerja terlalu berat sehingga membuat pekerja harus memanggulnya untuk membawanya karena hal ini material yang diangkat biasanya terlepas dan jatuh menimpa kaki pekerja • Cara pengangkatan yang tidak tepat • Pekerja tidak biasa mengangkat manual Tangan terjepit benda
yang dibawa • Tidak menggunakan APD • Pengankatan yang tidak tepat dapat menyebabkan tangan pekerja terjepit saat mengangkat atau membawanya
No Uraian Kerja Bahaya Unexpected Event Keterangan Tangan tergores
material/ bahan yang dibawa
• Tekhnik pengangkatan yang tidak tepat • Tidak menggunakan sarung tangan bekerja Tangan kapalan • Tidak menggunakan APD
• Dapat terjadi ketika durasi kerja yang lama Heat stress • Pekerjaan diruang terbuka pada siang hari
• Durasi kerja yang lama Bahaya
ergonomi
Kelelahan • Durasi kerja yang lama
• Material/bahan yang dibawa terlalu berat • Tekhnik angkat angkut yang tidak baik Kram pada otot bahu • Material/ bahan disimpan pada bahu
pekerja, kram pada otot dapat terjadi apabila durasi kerja yang lama, dan material/bahan yang diangkat terlalu berat
Low back pain • Tekhnik pengangkatan yang tidak tepat • Durasi kerja yang lama
• Beban yang diangkat terlalu berat • Bahaya
listrik • Bahaya
perilaku
Tersengat arus listrik • Banyak pekerja biasanya tidak
menggunakan sepatu saat bekerja namun menggunakan sandal jepit yang terbuka. Pada saat pekerja berjalan terdapat aliran listrik/ kabel yang terbuka yang berada di lintasan jalan pekerja, sehingga terdapat kemungkinan kaki pekerja menginjak kabel listrik yang terbuka dan pekerja tersengat listrik.
Bahaya psikososial
Stres kerja • Durasi kerja yang lama • Pekerjaan yang terlalu berat • Pendapatan yang kurang 2 Penyusunan material/
bahan • Bahaya fisik • Bahaya perilaku • Area licin
Tangan tergores material/ bahan yang dibawa
• Tidak menggunakan APD
• Pada saat menyimpan material/bahan yang diangkutnya ke tempat titik penyimpanan pekerja tidak melakukannya dengan hati-hati sehingga material/bahan yang dipegangnya dapat melukai tangannya • Material/bahan terlalu berat
Tangan terjepit • Tidak menggunakan APD
• Dapat terjadi karena kelalaian bekerja saat penyusunan material/bahan
Terpeleset/ tergelincir • Dapat terjadi karena area kerja yang licin pada saat penyusunan material/bahan Kaki terluka karena
tertimpa material/bahan
• Tidak menggunakan APD
• Material/bahan yang dibawa pekerja dan ingin disusunnya terlepas dari pegangan pekerja dan terjatuh mengenai kaki pekerja • Tekhnik angka angkut yang tidak tepat • Material/bahan yang telah disusun
penyimpanannya kurang sempurna sehingga dapat terjatuh dan mengenai kaki pekerja Heat stress • Pekerjaan dilakukan di area terbuka pada
siang hari Bahaya
ergonomi
Kelelahan • Tekhnik pengangkatan yang tidak tepat • Durasi kerja yang lama
• Material/ bahan terlalu berat
Low back pain • Tekhnik pengangkatan yang tidak tepat • Durasi kerja yang lama
No Uraian Kerja Bahaya Unexpected Event Keterangan 3 Operator menaiki ruangan operator tower crane Bahaya gravitasi
Jatuh dari ketinggian • Pada saat menaiki tangga, tangga yang dinaiki licin sehingga operator terjatuh • Tidak menggunakan body harness pada saat
menaiki tangga
• Tower crane roboh, operator terjatuh
Tabel 6. Identifikasi Bahaya dan Risiko Pada Proses Pengangkatan Material/Bahan
Menggunakan Tower Crane
No Uraian Kerja Bahaya Unexpected Event Keterangan
1 Pemasangan pengait ke tempat penyimpanan material/bahan • Bahaya fisik • Bahaya perilaku Tangan terjepit
pengait • Tidak menggunakan APD dan kelalaian bekerja pada saat pemasangan pengait Tangan tergores • Tidak menggunakan APD
• Kelalaian bekerja pada saat pemasangan pengait 2 Pengangkatan material/bahan menggunakan TC • Bahaya fisik • Bahaya gravitasi • Bahaya perilaku • Bahaya organisasi
Material/ bahan yang diangkat membentur/ mengenai pekerja yang berada disekitar
• Tidak menggunakan APD
• Material/bahan yang diangkut oleh TC posisinya miring dan berayun sehingga dapat mengenai pekerja yang berada disekitar lokasi
• Material/bahan yang diangkat terlalu berat sehingga berayun, miring dan mengenai kepala pekerja yang berada disekitar lokasi
• Tidak adanya sterilisasi area saat pengangkatan material/bahan menggunakan TC
• Operartor crane tidak bersertifikasi • Operator tidak mendengar dengan baik
arahan dari riger man
• Riger man tidak bersertifikasi sehingga kemungkinan arahan yang salah dapat terjadi
• Konstruksi komponen TC tidak baik Material/ bahan yang
diangkat jatuh dan menimpa pekerja yang berada disekitar
• Tidak menggunakan APD
• Sling sudah karatan/ tidak layak pakai • Sling putus
• Material/bahan yang diangkat terlalu berat, melebihi kapasitas sling sehingga material/ bahan yang diangkut jatuh dan mengenai pekerja yang berada disekitar lokasi
• Tidak adanya sterilisasi area saat pengangkatan material/bahan menggunakan TC
• Operator crane tidak bersertifikasi • Operator tidak mendengar dengan baik
No Uraian Kerja Bahaya Unexpected Event Keterangan Material/bahan
membentur properti • • Operator crane tidak bersertifikasi Material/bahan yang diangkut oleh TC posisinya miring dan berayun sehingga mengenai property yang berada disekitar. • Material/bahan yang diangkat terlalu berat
sehingga berayun, miring sehingga mengenai property yang berada disekitar. • Operator tidak mendengar dengan baik
arahan dari riger man
• Riger man tidak bersertifikasi sehingga kemungkinan arahan yang salah dapat terjadi.
Pekerja tertimpa tower crane yang roboh
• Material/ bahan yang diangkat terlalu berat
• Konstruksi komponen tower crane tidak baik sehingga tower crane yang digunakan rapuh dan roboh
• Tidak ada pemeriksaan tower crane secara rutin sehingga tower crane yang
digunakan tidak diketahui apakah dalam keadaan layak pakai atau tidak
• Pemasangan TC yang tidak kuat/ tidak baik
Tergelincir/
terpeleset • Area yang licin pada saat pengangkatan material/ bahan dan tidak ada safety sign • Bahaya
psikososial
Stres kerja pada
operator crane • Pekerjaan yang dirasa terlalu beresiko • Durasi kerja 24 jam • Bahaya
ergonomic • Bahaya
organisasi
Kelelahan pada
operator crane • Durasi kerja 24 jam yang lama • Pekerjaan yang selalu duduk sehingga menyebabkan otot yang statis • Bahaya
listrik
Korsleting listrik pada mesin tower crane/ kebakaran
• Adanya korsleting listrik pada motor penggerak TC
• Motor penggerak tersambar oleh petir sehingga terjadi korsleting listrik
Tabel 7. Identifikasi Bahaya dan Risiko Pada Proses Peletakkan Material/ Bahan pada
Tempat Penyimpanan
No Uraian Kerja Bahaya Risiko Keterangan
1 Peletakkan material/ bahan di tempat penyimpanan • Bahaya fisik • Area licin • Bahaya perilaku Tergelincir/
terpeleset • Area kerja yang licin saat peletakkan material/ bahan • Tidak adanya safety sign
Tangan terjepit
oleh pengait • Tidak menggunakan APD • Tangan terjepit pengait karena kelalaian pada saat pelepasan pengait dari tempat penyimpanan material/ bahan
Tangan tergores
pengait • Tidak menggunakan sarung tangan • Tangan tergores sling atau material yang diangkut karena kelalaian pada saat pelepasan sling dari tempat penyimpanan material/ bahan
Kepala terbentur
No Uraian Kerja Bahaya Risiko Keterangan yang diangkat
dengan tower crane
posisinya miring dan berayun sehingga dapat mengenai pekerja yang berada disekitar lokasi
• Material/bahan yang diangkat terlalu berat sehingga berayun, miring dan mengenai kepala pekerja yang berada disekitar lokasi
• Tidak adanya sterilisasi area saat pengangkatan material/bahan menggunakan TC
• Operator tidak bersertifikasi sehingga belum baik untuk mengendarai TC • Operator tidak mendengar dengan baik
arahan dari riger man
• Riger man tidak bersertifikasi sehingga kemungkinan arahan yang salah dapat terjadi
Bahaya ergonomi Kelelahan • Durasi kerja yang lama
Berdasarkan table identifikasi bahaya dan risiko di atas maka dapat dibuat hasil penilaian
sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil Penilaian Risiko Basic Risk Tahap Persiapan
No Jenis Task Unexpected Event Basic Level BR
C E P
1 Mengangkat dan membawa material/ bahan menuju titik penyimpanan secara manual
Terpeleset/ tersandung 15 10 3 450 Kaki tertimpa material/ bahan yang dibawa
pekerja 5 10 6 300 Tangan terjepit benda yang dibawa 1 10 6 60 Tangan tergores oleh bahan/ material yang
dibawa 1 10 10 100 Tangan kapalan 1 10 6 60 Heat stress 1 10 6 60 Kelelahan 1 10 10 100 Kram pada otot bahu 1 10 6 60 Low back pain 5 10 6 300 Tersengat arus listrik 50 10 3 1500 Stres kerja 5 10 6 300 2 Penyusunan
material/ bahan Tangan tergores Tangan terjepit 1 1 10 10 10 6 100 60 Terpeleset/ tersandung 15 10 3 450 Kaki tertimpa material/ bahan 5 10 6 60 Heat stress 1 10 6 60 Kelelahan 1 10 10 100 Low back pain 5 10 6 300 3 Operator naik atau
turun dari ruangan operator tower crane (TC)
Tabel 9. Hasil Penilaian Risiko Basic Risk Tahap Pengangkatan
No Jenis Task Unexpected Event Basic Level BR
C E P 1 Pemasangan pengait
ke tempat penyimpanan material/bahan
Tangan terjepit pengait 5 10 6 300
Tangan tergores
1
10 6
60
2 Pengangkatan material/bahan menggunakan TC
Kepala terbentur material/ bahan yang diangkat 15 10 6 900 Tertimpa material/ bahan yang diangkut 50 10 6 3000 Material/ bahan yang diangkut membentur property
yang berada disekitar 5 10 10 5000 Pekerja tertimpa TC yang roboh 50 10 3 1500 Tersandung/ terpeleset 15 10 3 450 Stres kerja pada operator TC 5 10 6 300 Kelelahan pada operator TC 5 10 10 500 Kebakaran 50 10 3 1500
Tabel 10. Hasil Penilaian Risiko Basic Risk Tahap Peletakkan
No Jenis Task Unexpected Event Basic Level BR
C E P 1 Peletakkan material/
bahan di tempat penyimpanan
Tersandung/ terpeleset 15 10 3 450 Tangan terjepit pengait 5 10 6 300 Tangan tergores 1 10 10 100 Kepala terbentur 15 10 6 900
Pengendalian yang telah dilakukan oleh PT. X untuk meminimalkan angka kecelakaan kerja
pada proses angkat angkut material/ bahan menggunakan tower crane antara lain telah dibuat
dan dilaksanakan program housekeeping, safet sign, penyediaan APD (namun tidak semua
pekerja menggunakan APD), adanya SOP, safety talk, induksi pada pekerja baru, penggunaan
alat bantu angkat angkut secara manual seperti lori/ hand palet, medical check up rutin,
checklist rutin keadaan tower crane, operator crane bersertifikasi, tower crane diberikan pagar
pengaman dan uji kelayakan tower crane oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Depnakertrans) sebelum tower crane dioperasikan. Oleh karena itu hasil penilaian risiko
dapat berubah dikarenakan adanya pengendalian tersebut. Berikut merupakan hasil penilaian
risiko setelah dilakukan pengendalian oleh PT. X (existing level).
Tabel 11. Hasil Penilaian Risiko Existing Risk Tahap Persiapan
No Jenis Task Unexpected Event Existing Level BR RR C E P
1 Mengangkat dan membawa material/ bahan menuju titik penyimpanan secara manual
Terpeleset/ tersandung 5 10 1 50 88% Kaki tertimpa material/ bahan yang dibawa
pekerja 1 10 3 30 90% Tangan terjepit benda yang dibawa 1 10 1 10 83% Tangan tergores oleh bahan/ material yang
dibawa 1 10 1 10 90% Tangan kapalan 1 10 3 30 50% Heat stress 1 10 3 30 50% Kelelahan 1 10 3 30 70% Kram pada otot bahu 1 10 3 30 50% Low back pain 5 10 1 50 83% Tersengat arus listrik 50 10 0,5 250 83% Stres kerja 1 10 3 30 90% 2 Penyusunan
material/ bahan Tangan tergores Tangan terjepit 1 1 10 3 10 3 30 30 70% 50% Terpeleset/ tersandung 5 10 1 50 88% Kaki tertimpa material/ bahan 5 10 1 50 16% Heat stress 1 10 3 30 50% Kelelahan 1 10 3 30 70% Low back pain 5 10 1 50 83% 3 Operator naik atau
turun dari ruangan operator tower crane (TC)
Jatuh dari ketinggian 25 10 0,5 125 95%
Tabel 12. Hasil Penilaian Risiko Existing Risk Tahap Pengangkatan
No Jenis Task Unexpected Event Existing Level BR RR C E P
1 Pemasangan pengait ke tempat
penyimpanan material/bahan
Tangan terjepit pengait 5 10 3 150 50% Tangan tergores 1 10 3 30 50% 2 Pengangkatan
material/bahan menggunakan TC
Kepala terbentur material/ bahan yang
diangkat 15 10 1 150 83% Tertimpa material/ bahan yang diangkut 50 10 0,5 250 92% Material/ bahan yang diangkut membentur
property yang berada disekitar 1 10 6 60 98% Pekerja tertimpa TC yang roboh - 10 0,1 1 100% Tersandung/ terpeleset 5 10 1 50 88% Stres kerja pada operator TC 1 10 3 30 90% Kelelahan pada operator TC 5 10 3 150 70% Kebakaran - 10 0,1 1 100%
Tabel 13. Hasil Penilaian Risiko Existing Risk Tahap Peletakkan
No Jenis Task Unexpected Event Existing Level BR RR C E P
1 Peletakkan material/ bahan di tempat penyimpanan
Tersandung/ terpeleset 5 10 1 50 88% Tangan terjepit pengait 5 10 3 150 50% Tangan tergores 1 10 3 30 70%