• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. metode yang baku untuk diterapkan. Setiap perawatan mesin belum terkontrol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. metode yang baku untuk diterapkan. Setiap perawatan mesin belum terkontrol"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Perawatan Mesin di PT. Wasco

Untuk pelaksanaan maintenance, PT. Wasco indonesia belum memiliki metode yang baku untuk diterapkan. Setiap perawatan mesin belum terkontrol dengan baik karena belum ada jadwal perawatan berkala dan skala prioritas mesin. Sedangkan mesin harus selalu dijaga fungsional dan kehandalannya sehingga harus selalu siap mendukung berlangsungnya proses produksi. Oleh karena itu diperlukan jadwal preventive maintenance dan control pelaksanaanya setiap bulan. Memang jadwal ini tidak selalu mutlak akan mampu membuat kondisi mesin yang selalu prima, sebab kerusakan mesin yang tiba-tiba (tidak sesuai prediksi) pasti selalu ada yang disebabkan oleh factor-faktor lain misalnya kesalahan operator, material/ bahan baku yang sedikit berbeda spesifikasi sehingga membutuhkan kondisi khusus pada mesin dan lain-lain.

Jadwal preventive maintenance dibuat berdasarkan buku manual mesin dan rencana proses produksi. Berdasarkan laporan pemakaian mesin tipa minggu, maka akan terlihat mesin mana yang harus dijadwalkan waktu perawatannya. Tetapi jadwal ini harus disesuaikan dengan rencana proses produksi karena harus tercapai pula target produksi yang telah ditetapkan. Serta hal ini dapat menjadikan waktu mesin dikondisikan (perawatan dan perbaikan) tidak terganggu oleh rencana produksi untuk kejar target.

(2)

43 Dibawah ini akan dibahas mengenai bagaimana menganalisa suatu kondisi mesin produksi sehingga dapat ditentukan prioritas perlakuan maintenance dengan menggunakan analisa ABC. Diketahui terdapat data sebagai beikut :

Tabel 4.1 1

Data Down Time Mesin Produksi Bulan Juli - Agustus 2009

Bulan : Juli - Agustus 200 Down Time (jam) Total

Waktu (jam)

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

1 Cold Bin 1 - 1 - 2 2 Dryer - - - - 0 3 Hot Elevator - - - - 0 4 Screning 1 1 - 1 3 5 Hot Bin 1 - - 1 4 6 Timbangan - - - 0 7 Mixer 3 3 - 6 12 8 Filler scew - - - - 0 9 Dust Colector - - - - 0 10 Pompa air 1 - 1 - 2

Sumber : Dokumen Produksi PT.wasco

Selanjutnya kita buat tabel analisa AMP seperti di bawah ini:

1

(3)

44 2

Tabel 4.2 Tabel Analisa AMP

Keterangan :

Ci = Nilai, jumlah waktu CT = Jumlah Total Nilai Fi = Jumlah kesalahan

FT = Jumlah Total Kesalahan

2

Sumber. : Dokumen Produksi PT.WASCO

No. Mesin Cost (Ci) ∑Ci ∑Ci/ CT (%) Failure (Fi) ∑Fi ∑Fi/ FT (%) 1 2 2 8.69 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 4 3 3 13.06 2 2 40 5 4 4 17.39 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 7 12 12 52.17 1 1 20 8 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 10 2 2 8.69 2 2 40 CT=23 FT=5

(4)

45 Kesimpulan :

Dari tabel analisa di atas maka dapat diketahui bahwa perlu dilakukan prioritas keputusan maintenance terhadap mesin nomor 7 (mesin Mixer) karena 45% kegagalan telah mengakibatkan biaya downtime yang tinggi yaitu sampai 52.17%. Selanjutnya dari data tersebut dapat dibuat jadwal untuk preventive maintenance yang lebih tepat.

Seperti sudah kita ketahui pada bab sebelumnya, alur proses produksi pembuatan hotmix di PT. Wasco secara garis besar adalah sebagai beikut :

4.2 Perhitungan Efektifitas produksi

Penelitian dengan mengambil data produksi dan mengimplemaskan dalam perhitungan OEE. Data yang diambil dari proses produksi hotmix ini adalah data yang diambil selama mesin beroperasi, karena mesin AMP ini sangat

berhubungan antara mesin satu dengan mesin-mesin yang lain,sehingga operasional mesin lebih cepat maka waktu untuk maintenance lebih lama.Dibawah ini adalah data mesin tersebut

Jumlah mesin = 10 buah

Rata-rata opersional perhari = 10 jam 30 menit Proses produksi hotmix

Persiapan

Start AMP

(5)

46 Persiapan mesin sebelum operasi membutuhkan waktu 30 menit dan dikerjakan oleh 1 orang untuk 2 mesin untuk persiapan produksi dan pada proses produksi awal. Kapasitas ideal dapat tercapai jika semua aspek pendukung dalam kondisi normal,yaitu mesin dalam kondisi bagus atau normal bahan material (agregat dan asphalt bagus)sehingga kecepatan ideal dapat tercapai dengan hasil yang bagus sesuai dengan permintaan. Kapasitas ideal dar AMP Baberr Greeen 1000 ini mencapai 60 Ton / 1Jam. Selanjutunya kita hitung jumlah hotmix yang diproduksi per ton , perhitungan waktu ideal per 1 ton hotmix sebagai berikut:

Proses penimbangan agregat bin 1 = 4 detik Proses penimbangan agregat bin 2 = 4 detik Proses penimbangan agregat bin 3 = 4 detik

Proses penimbangan asphalt = 4 detik

Tempat penampungan = 4 detik

Proses pencampuran material = 40 detik

Waktu per ton = 60 detik /1 menit Berikut adalah perincian jam opersional produksi 1 shift(20.00 – 08.30)

Jam Opersional : 20.00 – 07.30 (11 jam )

Persiapan awal : 15 menit

Cleaning : 15menit

Waktu efektif kerja :11 jam

Sehingga dalam waktu efektif produksi 1 shift dapat memproduksi hotmix sebanyak :

Jumlah hotmix = waktu kerja efektif 1 shift / waktu pembuatan 1 ton hotmix =11 jam /1 menit

=660 menit / 1 menit =660 ton

(6)

47 Jumlah hotmix yang dproduksi dala 1 bulan = 660 x 30 = 19800 ton

Dibawah ini adalah data produksi dari hasil produksi hotmix dengan jenis dan ukuran yang sama. Data dibawah ini dambil dari proses produksi bulan Juli - Agustus 2009

4.2.1 3Data batch Card yang digunakan pada proses pembuatan hotmix pada bulan agustus 2009

Proyek : Jalan tol Jakarta – merak (MMS) Jalan tol lingkar luar Jakarta ( JLJ)

Customer :

Type Of Mix : AC WC

Total Weigth Of Mix : 1000 kg

N0 Discription Compsition Weight of Material 1 Ton Keterangan % by Aggr, %by Mix Individu Komulatif

1 Asphalt Cement 5,700 5,70 57,00 kg 57,00 kg 2 Hot Bin 1 45,00 42,44 424,35 kg 424,35 kg 3 Hot Bin 2 23,00 21,69 216,89 kg 641,24 kg 4 Hot Bin 3 33,00 29,23 292,33 kg 933,57 kg 5 Hot Bin 4 6 Mineral filler Cement 1,00 0,94 9,43 kg 943,00 kg 7 Additive

Total

105,70 1000,00 1000,00 kg 1000,00 kg 3

(7)

48 Tabel 4.4

Data produksi hotmix selama bulan Juli - Agustus 2009

No Tanggal Proyek

Jumlah permintaan

Jumlah produksi (Ton)

Type Asphalt Keterangan

AC-WC AC- BC 1 15/06/09 MMS 350 Ton 200 Ton JLJ 200 Ton 150 Ton 2 16/06/09 MMS 350 Ton 200 Ton JLJ 250 Ton 180 Ton 3 17/06/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 250 Ton 150 Ton 4 18/06/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 5 19/06/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 6 20/06/09 MMS 400 Ton 230 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 7 21/06/09 MMS 400 Ton 200 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 8 22/06/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 160 Ton 9 23/06/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 160 Ton 10 24/06/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 11 25/06/09 MMS 400 Ton 200 Ton JLJ 200 Ton 160 Ton 12 26/06/09 MMS 400 Ton 230 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 13 27/06/09 MMS 400 Ton 180 Ton JLJ 200 Ton 130 Ton 14 28/06/09 MMS 400 Ton 200 Ton JLJ 200 Ton 160 Ton 15 29/06/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 16 30/06/09 MMS 400 Ton 200 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 17 01/07/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 18 02/07/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton

(8)

49 19 03/07/09 MMS 400 Ton 230 Ton JLJ 200 Ton 160 Ton 20 04/07/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 150 Ton 21 05/07/09 MMS 400 Ton 280 Ton JLJ 200 Ton 160 Ton 22 06/07/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 100 Ton 23 07/07/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 160 Ton 24 08/07/09 MMS 400 Ton 200 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 25 09/07/09 MMS 400 Ton 200 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 26 10/07/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 27 11/07/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 28 12/07/09 MMS 400 Ton 280 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 29 13/07/09 MMS 400 Ton 280 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton 30 14/07/09 MMS 400 Ton 250 Ton JLJ 200 Ton 180 Ton

TOTAL PRODUKSI 18000 Ton 12180 Ton

Sumber :Dokumen Produksi Hotmix PT Wasco

Jika kita lihat di tabel diatas proses produksi hotmix dalam 1 bulan menghasilkan 12180 ton.Dalam 1 shift menghasilka.n rata-rata 406 ton dan pertonnya 1.627 menit, sehingga rincian perhitungannya sebagai berikut :

Perincian jam operasional produksi dalam 1 shift ( 20.00 – 07.30 ) : Jam operassional : (20.00 – 07.30 ) – 11.30 jam

Persiapan awal : 15 menit

(9)

50 Waktu efektif kerja :11 jam

Sehingga dalam waktu efektif produksi 1 shift dapat memproduksi hotmix sebanyak :

Jumlah hotmix = waktu kerja efektif 1 shift / waktu pembuatan 1 ton hotmix

= 11 jam /1.6 menit = 660 menit / 1.6 menit = 406.15 ton

~ 406 ton

Jumlah hotmix yang dproduksi dala 1 bulan = 406 x 30 = 12180 ton.

Dari hasil laporan produksi, produk reject untuk proses pembuatan hotmix = 0 % . jadi nilai kapasitas AMP menjadi :

Total produksi = 1Bulan x 11 Jam x kapasitas yang terpasng 12180 ton = 30 x 660/( 60/ 60 menit)

60 ton /60 menit = 12180 / 30 x 660 60 ton / 60 menit = 0.615 ton

Jadi kapasitas = 0.615 x 60 / 60 menit = 36.9 ton / 60 menit

(10)

51 Tabel 4.5

Rangkuman Data Proses Produksi Hotmix Pada Bulan Juli – Agustus 2009

Planed Produksi Time = (Shift Length – Break)

Operating time = (Planed Produksi Time – Downtime ) Good Pieces = (Total Pieces – Rejec Pieces)

Availability =(Operating Time / Plane Production Time) Performance = (Total pieces / Ideal run Rate)

Quality = (Good Pieces / Total Pieces)

OEE = (availability x Performance x Quality)

Item Data Shift

Shift Length 11 jam = 660 menit

Down Time 30 menit

Ideal Run Rate 660 / shift

Read total

Produced 406 ton/ shift

(11)

52 Tabel .4.6

Hasil Perhitungan Efektifitas produksi bulan juli – Agustus 2009

Item Data Shift 1

Planed

Production 690 menit

time

Operating Time 660 Menit

Good Pieces 406 ton Availability 0.956

Performance 0.615

Quality 0.982

(12)

53 Tabel 4.7

Perincian Perhitungan OEE Produksi Hotmix Bulan Juli – Agustus 2009

Availability = Operating Time / Planed Production Time

660 menit / 690 menit

0.956 (95.6 %)

Performance = Total pieces / Ideal Run Rate

406 ton / 660 ton

0.615 (61.5 %)

Quality = Good Pieces / Total Pieces

399 ton / 406 ton

0.982 (98.7 % )

OEE = Availalbility x Performance xQuality

0.956 x 0.615 x 0.982

0.577 (57.7 % )

Jika dilihat dari perhitungan diatas, didapati bahwa OEE masih sangat rendah karena standart internasional untuk pengukuran OEE atau efektifitas produksi adalah

(13)

54 Tabel 4.8

World Class OEE Standard

OEE Factor World Class

Availability 90.0%

Performance 95.0%

Quality 99.9%

Overall OEE 85.0%

Sumber : OEE Pocket Guide, Vorne Industries

Dalam hal ini faktor yang harus ditingkatkan adalah performance dimana factor yang menyebabkan kegagalan ini dipengaruhi oleh :

1. Kehandalan mesin 2. Kualitas material

3. Faktor cuaca diPT dan cuaca dilapangan 4. Tingkat kehandalan operator

5. Sering terjadi kerusakan mendadak pada pintu bukaan mixer dan alat yang lainya

6. Conveyor putus 7. Selenoid rusak

8. Oil Seal pada screening bocor

(14)

55 4.3 Upaya meningkatakan efektifitas Produksi

Untuk meingkatkan faktor performance dari efektifitas produksi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan untuk segera dtindak lanjuti. Kwalitas material,tergantung dari manufaktur material itu sendiri karena material adalah bahan baku produksi yang harus dicukupi, tapi kadang material yang datang kadang terlambat dan yang datang pun kadang kurang bagus,itu adalah factor yang sangat kompleks karena sangat berhubungan dengan kwalitas produksi yang dihasilkan dan kondisi mesin. Kemampuan dari operator untuk mendapatkan hasil produksi yang dinginkan dan dapat memenuhi target itu tergantung dari keahlian masing operator itu sendiri. Sedangkan efisiensi kerja operator dimesi (AMP) tergantung dari motifasi dan arahan yang diberikan dari atasan. Oleh Karena itu factor yang dapat diukur dan ditingkatkan adalah material dan paling utama adalah kehandalan mesin, yaitu dengan cara membuat sistem Perwatan atau Maitenance mesi yang lebih terprogram dan terkontrol. Pembuatan sistem maintenance yang lebih terprogram diawali dengan membuat jadwal preventive maintenance dimana pejadwalanya mengacu pada buku manual mesin, jam pengoperasian mesin dan jadwal produksi.Selanjutnya berikut akan kita sajikan kondisi perawatan yang danjurkan oleh pabrik mesin.

Tabel 4.9

List Pekerjan Perawatan Mesin AMP Baber Gren 1000

No Jenis mesin Bagian Mesin Jenis Perawatan PIC

1 Cold Bin Gear box Cek Oli Maintenace

Vibrating Feedeer Cek Elektrikal

Bukaan Tiap Bin

Atur Bukaan Tiap pintu

bin

Conveyer Cek kondisi

Rantai Gear Box Cek kondisi

Main Motor Cek Elektrikal

(15)

56

2 Dryer Gear Box Cek Oli maintenace

Burner Cek nozel

Pompa solar Cek

Batu tahan Api Cek dan bersihkan

Main Motor 1 Cek elektrikal

Main Motor 2 Cek elektrikal

Main Motor 3 Cek elektrikal

Blower Cek fungsi kerja

Burner setting Cek fungsi kerja

Trunnion roller

bearing Cek kelancaran putar

Rantai roller Cek kondisi fungsional

Termometer Cek akurasi

3 Hot Bin Main motor Cek elektrikal Maintenace

Gear box Cek oli

Mangkok

penggangkut Cek fungsional

Rantai Cek fungsional

Rantai roller Cek fungsional

Roda sproket Cek putaran

Bukaan hot elevator

atas Cek bukaan

4 Screning Motor penggetar Cek elektrikal Maintenace

V-belt Cek kondisi

Seal Cek fungsional

Ayakan getar Cek fungsional

Tabung cooler oil

bearing Cek oli

5 Hot bin Pegas elips Cek fungsional Maintenace

Bukaan bin panas

Cek fungsional dan

kodisi

hoper bin panas Cek fungsional

Overflow agregat

Cek kondisi dan

kedudukan

Selenoid bukaan bin Cek elektrikal

Termocoupel Cek akurasi

6

Timbangan dan

Pompa pemasok

(16)

57

pemasok

asphalt V- belt Cek kondisi

Bukaan timbangan

masuk Cek kedudukan

Bukaan timbangan

keluar Cek kedudukan

Logsel (timbangan ) Cek keakurasi

Pompa penyemprot asphalt

Cek keduduka

,fungsional

Ketel Cek kondisi

Thermometer ketel Cek akurasi

Valve 3 arah Cek fungsional

Skala timbangan Cek akurasi

Motor pemasok

asphalt Cek elektrikal

Motor penyemprot

asphalt Cek elektrikal

Burner Cek elektrikal

Cek pengapian

Cek nosel

7 Mixer Motor Cek elektrikal Maintenace

Gear box Cek oli

Rantai roller Cek kondisi

Roda gila Cek kondisi,kedudukan

Pedal tip Cek kedudukan ,kondisi

Pedal arem Cek kedudukan ,kondisi

Liner Cek kedudukan ,kondisi

Selenoid buka dan

Tutup Cek elektrikal,piston

Boom buka tutup

mixer Cek kedudukan ,kondisi

Cek mekanik seal

Cek piston ,kondisi

Rubber bearing Cek kedudukan ,kondisi

Poros Cek piston ,kondisi

Cek putaran

8 fiileer screw Motor cek elektrikal Maintenace

Elevator screw

cek kedudukan dan

kondisi

Bin penampung fileer cek kondisi

Skala timbangan

(17)

58

9 dust colector Cek motor cek elektrikal Maintenace

Siklon cek kondisi,fungsional

Fan cek kondisi,fungsional

V-belt cek kondisi,fungsional

Bag house cek kondisi,fungsional

Dust cek kondisi,fungsional

Dust screw cek kondisi,fungsional

10 pompa air Motor cek elektrikal Maintenace

Kopel cek kondisi,fungsional

Mekanik seal cek kondisi,fungsional

Pompa cek kondisi,fungsional

cek kedudukan

Kolam cek air

cek lumpur

11 generator set Umum cek oli,solar,air coleer Maintenace

air radiator

12 Control room Box panel

cek elektrikal,cek

sambungan Maintenace

cek koneksi,plc

Panel pengontrol cek koneksi,plc

Kompresor cek air cleaner

(18)

59 Pada pertengahan bulan Agustus mulai dilakukan perawatan berkala. Semua hal yang dicantumkan pada rincian perawatan mesin dilakukan pengecekan dan penggantian part yang sudah saatnya untuk diganti. Demikian juga untuk lubrikasi mesin dan pengegrisan untuk part yang Berputar. Selama 2 Bulan yaitu bulan September,Oktober ternyata sudah terlihat perubahan Down time mesin yang cukup berarti. Berikut adalah hasil perhitungan waktu proses produksi untuk hotmix yang sama sesudah dilakukan perawatan berkala pada bulan Oktober 2009.

Tabel 4.11

DataWaktu Proses Produksi Hotmix Pada Bulan Oktober 2009

No Tanggal Proyek

Jumlah permintaan

Jumlah produksi (Ton)

Type Asphalt Keterangan

AC-WC AC- BC 1 1/10/09 MMS 280 Ton 280 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 2 2/10/09 MMS 300 Ton 300 Ton JLJ 250 Ton 250 Ton 3 3/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 4 4/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 180 Ton 180 Ton 5 `5/10/09 MMS 450 Ton 450 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 6 `6/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 7 `7/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 8 `8/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 9 `9/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 10 `10/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton

(19)

60 JLJ 200 Ton 200 Ton 11 `11/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 12 `12/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 13 13/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 180 Ton 180 Ton 14 14/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 15 15/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 16 `16/10/09 MMS 430 Ton 430 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 17 17/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 18 18/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 19 19/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 20 20/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 21 21/10/09 MMS 430 Ton 430 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 22 21/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 23 23/10/09 MMS 430 Ton 430 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 24 24/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 25 25/10/09 MMS 430 Ton 430 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 26 26/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 27 27/10/09 MMS 450 Ton 450 Ton JLJ 180 Ton 180 Ton 28 28/10/09 MMS 430 Ton 430 Ton JLJ 200 Ton 200 Ton 29 29/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton

(20)

61

JLJ 200 Ton 200 Ton

30 30/10/09 MMS 400 Ton 400 Ton

JLJ 180 Ton 180 Ton

TOTAL PRODUKSI 18000 Ton 18000 Ton

Sumber. Sumber :Dokumen Produksi Hotmix PT Wasco

Jika kita lihat tabel diatas proses produksi hotmix selam 1 bulan 18000 ton. Dalam 1shift rata – rata menghasilkan 600 ton dan pertonnya 1.1 menit .Sehingga dihasilkan perhitungan sebagai berikut :

Berikut adalah perincian jam opersional produksi 1 shift(20.00 – 07.30) Jam Opersional : 20.00 – 07.30 (11.30 jam )

Persiapan awal : 15 menit

Cleaning : 15menit

Waktu efektif kerja :11 jam

Sehingga dalam waktu efektif produksi 1 shift dapat memproduksi hotmix sebanyak : Jumlah hotmix = waktu kerja efektif 1 shift / waktu pembuatan 1 ton hotmix

= 11 jam /1.1 menit =660 menit / 1.1 menit =600 ton

Jumlah hotmix yang dproduksi dalam 1 bulan = 600 x 30 = 18000 ton .Dibawah ini adalah data produksi dari hasil produksi hotmix dengan jenis dan ukuran yang sama. Dari hasil laporan produksi ,produk rejek untuk proses produksi hotmix adalah 0 % .

jadi nilai kapasitas AMP menjadi :

(21)

62 18000 ton = 30 x 660/( 60/ 60 menit)

60 ton /60 menit = 18000 / 30 x 660 60 ton / 60 menit = 0.91 ton

Jadi kapasitas = 0.615 x 60 / 60 menit = 54.6 ton / 60 menit

Selanjutnya dapat kita hitung nilai efektifitas produksi pada bulan Oktober 2009. Data dibawah ini dambil dari proses produksi bulan Oktober 2009

Tabel 4.12

Rangkuman Data Proses Produksi Hotmix Pada Bulan Oktober 2009

Item Data Shift

Shift Length

11 jam 30 menit= 690 menit

Down Time 30 menit

Ideal Run Rate 660 ton / shift

Read total

Produced 600 ton /shift

(22)

63 Tabel 4.13

Data produksi hotmix selama bulan Oktober 2009

Tabel 4.14

Perincian Perhitungan OEE Produksi Hotmix Bulan Oktober 2009

Availability = Operating Time / Planed Production Time

660 Menit / 690 Menit

0.956 (9.56 %)

Performance = Total pieces / Ideal Run Rate

600 Ton / 660 Ton

Item Data Shift 1

Planed Production 690 menit

time

Operating Time 660 Menit

Good Pieces 600 Ton

Availability 0.956

Performance 0.909

Quality 0.988

(23)

64

0.909 (9.09 % )

Quality = Good Pieces / Total Pieces

593 Ton / 600 Ton

0.988 (98.8 % )

OEE = Availalbility x Performance xQuality

0.956 x 0.909 x 0.988

0.851 (85.1 %)

Jika dilihat dari perhitungan diatas didapati bahwa OEE sudah memenuhi standart internasional untuk pengukuran OEE atau efektifitas produksi.

Tabel.4.15

Perbandingan OEE AMP dan Standart Word Class

OEE Factor World Class AMP

Availability 90% 9.56%

Performance 95.00% 90.90%

Quality 99.90% 98.8 %

(24)

65 Tabel 4.16

Perbandingan OEE AMP sebelum Dan sesudah Maitenance

OEE Factor AMP Sebelum maitenance AMP Sesudah Maitenance Availability 9.56 % 90.56% Performance 6.15 % 90.90% Quality 98.2 % 98.8 % Overall OEE 57.7% 85.10%

Dari tabel tersebut dapatdketahui besarnya kenaikan efektifitas produksi setelah dilakukan preventive maintenance sebesar 27.4%.Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa peningkatan “ Performance” dalam hal ini telah dilakukan perawatan Mesin yang baik dengan terkontrol dan terjadwal ,dapat meningkatkan kehandalan mesin. Sehingga efektifitas proses produksi benar – benar tercapai.

Referensi

Dokumen terkait

a. Perhitungan Akuntansi Biaya Menurut Jenis Layanan/Standar Biaya Biaya atau beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas

Untuk memahami teks yang didengar seseorang tentu saja harus memahami : 1) unsur-unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks tersebut yang meliputi kosakata,

caesaria. Penelitian pada tahun 2001, persalinan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan sebanyak 290 kasus dengan 69 kasus tindakan sectio caesaria. Sedangkan di Rumah Sakit

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar disajikan sebagai (beban)/penghasilan lain-lain di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam

DAFTAR NAMA TENAGA HONORER KATEGORI II YANG MEMENUHI KRITERIA PP 56 TAHUN 2012 YANG TIDAK LULUS SELEKSI TEMPAT TANGGAL LAHIR NO.. PENDIDIKAN AWAL

healing di wilayah konflik. Ia menggugurkan mahasiswa yang paling cemerlang seangkatanya, Bagaskara, atau Desta dan Dita yang juga berambisi meraih beasiswa ke luar

Agar tidak tertinggal dengan berkembangnya teknologi salah satunya adalah Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret yang

Berdasarkan analisis awal permasalahan diatas, maka akan dipaparkan seberapa kuat sinyal satelit yang diterima di Low Noise Block dan juga menghitung seberapa besar sinyal